Disusun oleh
Kelompok 5
UNIVERSITAS UDAYANA
• Y = pendapatan
• C = konsumsi
• S = Tabungan
• I = Investasi
Berdasarkan persamaan tersebut besaran pendapatan menentukan besarnya
konsumsi dan tabungan. Ketika pendapatan meningkat maka besarnya konsumsi dan
pendapatan juga mengalami peningkatan.
Berdasarkan persamaan tersebut untuk besarnya konsumsi dapat dituliskan
dalam suatu fungsi konsumsi sebagai berikut,
C = a + bY
Keterangan:
• C = Kosumsi
• a = jumlah konsumsi yang harus dikeluarkan pada saat pendapatan nol
• b = tambahan konsumsi ketika memiliki besaran pendapatan tertentu atau
Marginal Propensity to Consume (MPC)
• Y = pendapatan
Dalam analisis sederhana perekonomian 2 sektor ini diasumsikan tidak ada
keterlibatan sektor pemerintah dan luar negeri dalam kegiatan ekonomi. Interaksi
pelaku ekonomi dalam perekonomian 2 sektor hanya dari sektor perusahaan dan rumah
tangga. Pembahasan perekonomian 2 sektor menyangkut konteks tingkat kegiatan
ekonomi negara. Sehingga perekonomian 2 sektor membicarakan tentang pendapatan
nasional atau permintaan agregat atau penawaran agregat. Namun keseimbangan
perekonomian yang dibangun dengan asumsi sederhana dimana ada 2 pelaku ekonomi.
Pembahasan interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian 2 sektor dapat dibedakan
dalam 2 corak kegaitan ekonomi. Pertama, melihat interaksi pelaku ekonomi 2 sektor
dalam kondisi perekonomian subsistem. Kedua, melihat interaksi pelaku ekonomi 2
sektor dalam kondisi perekonomian modern. Kedua perbedaan kondisi perekonomian
ini, membawa sedikit perbedaan interaksi dalam perekonomian 2 sektor tersebut.
Ada 2 pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga dan perusahaan. Gambar
perekonomian 2 sektor diatas menunjukkan aliran pendapatan. Pada garis pertama
terjadi aliran pendapatan dari rumah tangga ke perusahaan. Sedangkan garis kedua
terjadi aliran pendapatan dari perusahaan ke sektor rumah tangga.
Hubungan pelaku ekonomi dua sektor dalam perekonomian dianggap model
interaksi perekonomian paling sederhana. Dalam perekonomian 2 sektor sendiri
terdapat bentuk yang dianggap paling sederhana diantara interaksi 2 pelaku ekonomi
tersebut. Corak kegiatan ekonomi tersebut disebut sebagai subsisten. Pada hubungan
pelaku ekonomi dua sektor, corak kegiatan ekonomi subsisten dilakukan dengan cara
barter.
Perekonomian 2 sektor dengan corak subsisten memiliki karakteristik
sederhana. Penerimaan yang rumah tangga peroleh hanya dipergunakan untuk
konsumsi saja. Tidak ada aktivitas menabung dalam rumah tangga. Begitu pula dengan
pula perusahaan tidak memiliki aktivitas penanaman modal. Dengan demikian,
keseluruhan nilai dari apa yang dihasilkan oleh perusahaan akan sama dengan
keseluruhan pengeluaran rumah tangga.
Nilai keseluruhan produksi oleh perusahaan akan sama dengan nilai
keseluruhan konsumsi rumah tangga. Produksi yang dilakukan oleh perusahaan akan
menggunakan faktor produksi yang disediakan oleh sektor rumah tangga. Dengan
faktor produksi ini perusahaan dapat menghasilkan output (barang atau jasa). Karena
sektor rumah tangga telah mau memberikan faktor produksinya kepada perusahaan
sehingga berhak mendapatkan balas jasa. Perusahaan akan memberikan balas jasa
berupa gaji/upah, bunga, sewa, dan keuntungan. Balas jasa dari perusahaan ini menjadi
pendapatan bagi rumah tangga. Pendapatan ini semuanya dipergunakan untuk
konsumsi hasil produksi perusahaan. Siklus aliran pendapatan pada perekonomian 2
sektor dengan corak subsisten akan berlangsung seperti itu terus.
Bila produksi dari perusahaan mengalami kenaikan, maka konsumsi rumah
tangga juga akan meningkat. Produksi meningkat akan menyebabkan pendapatan yang
diterima rumah tangga akan meningkat juga. Karena faktor produksi yang digunakan
untuk meningkatkan produksi berasal dari sektor rumah tangga. Kenaikan pendapatan
rumah tangga ini akan sama besar dengan kenaikan produksi. Karena sektor rumah
tangga tidak melakukan penabungan, maka konsumsi rumah tangga akan meningkat
sesuai kenaikan pendapatan. Dan itu semua dipergunakan untuk konsumsi hasil
produksi. Sehingga jumlah yang diproduksi perusahaan akan sama dengan jumlah
konsumsi rumah tangga.
• Y = pendapatan
• I = Investasi
• G = Goverment atau pemerintah
Ketika pendapatan nasional meningkat maka konsumsi, investasi, peran
pemerintah juga meningkat. Peningkatan pendapatan nasional bisa saja dapat dilihat
dari investasi dan konsumsi atau peran pemerintah yang terlalu mendominasi hal
tersebut tergantung penerapan disetiap negara.
Ekonomi tiga sektor ini pemerintah dapat mendominasi perekonomian atau
sebaliknya tergantung keputusan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah
sangat menentukan besaran pendapatan nasional pada tahun tersebut. Langkah apapun
yang diambil oleh pemerintah pasti memberikan dampak terhadap perekonmian.
Penjelasan lebih lanjut tentang pendapatan nasional akan dibahas dalam materi
tersebdiri tentang pendapatan nasional.
Perekonomian 3 sektor menggambarkan kondisi perekonomian dalam negeri
(dalam satu negara). Dengan penambahan 1 sektor baru dalam analisis ini, tentunya
terdapat peran pemerintah dalam perekonomian. Perekonomian tiga sektor pada
hakikatnya juga mencoba melihat bagaimana peran pemerintah didalam perekonomian.
Apa yang tadinya dipelajari pada perekonomian dua sektor menjadi berubah tatkala
ada campur tangan pemerintah. Termasuk pada sektor rumah tangga dan perusahaan
akan terpengaruh juga akibat keberadaan sektor rumah tangga. Perlu diketahui pula
bahwa perekonomian 3 sektor juga disebut sebagai perekonomian tertutup. Hal tersebut
karena diasumsikan perekonomian tidak berinteraksi dengan dunia internasional.
Interaksi ekonomi hanya terjadi dalam negeri. Artinya barang atau jasa hanya
diproduksi dalam negeri dan hanya akan di konsumsi oleh sektor rumah tangga dalam
negeri. Tidak ada kegiatan ekspor maupun impor sehingga tidak ada interaksi dengan
pihak luar negeri.
Pada gambar siklus perekonomian 3 sektor diatas sekilas tidak jauh berbeda
dari gambar perekonomian 2 sektor. Perbedaan perekonomian 2 sektor dan 3 sektor
adalah adanya sektor ke 3 yaitu pemerintah. Keberadaan pemerintah ini tentu
mempengaruhi interaksi antara pelaku ekonomi yang ada didalamnya.
Pada perekonomian tiga sektor, sebenarnya interaksi antara sektor rumah
tangga dan perusahaan sebagaimana ditunjukkan oleh garis no 1 dan 2 tidak jauh
berbeda dengan pembahasan interaksi pelaku ekonomi 2 sektor. Rumah tangga tetap
menjadi konsumen bagi perusahaan. Sehingga rumah tangga membeli barang dan jasa
dari perusahaan. Hal ini menyebabkan aliran pendapatan dari sektor rumah tangga ke
sektor perusahaan.
Posisi perusahaan juga masih sebagai pengguna faktor produksi yang
disediakan rumah tangga. Sektor rumah tangga harus memberikan balas jasa kepada
rumah tangga seperti dalam bentuk gaji, upah, bunga, sewa dan profit/deviden.
Sehingga terjadi aliran pendapatan dari sektor perusahaan kepada sektor rumah tangga.
Keberadaan peran pemerintah dalam perekonomian tiga sektor menjadikan
interaksi antara pelaku ekonomi menjadi lebih banyak. Setidaknya ada 4 garis arah
interaksi antara pelaku ekonomi yang terjadi hanya dengan penambahan sektor
pemerintah. Perhatikan gambar siklus perekonomian tiga sektor diatas. Pada garis 4
dan 5 menunjukkan pendapatan pemerintah. Sedangkan aktivitas yang ditunjukkan
garis 3 dan 6 merupakan pengeluaran pemerintah.
Pendapatan pemerintah berasal dari pajak. Garis no 4 menunjukkan aliran
pendapatan dari sektor rumah tangga kepada sektor pemerintah. Hal ini merupakan
pajak yang dibayarkan oleh rumah tangga. Sedangkan pada garis no 5 juga terjadi aliran
pendapatan dari sektor perusahaan kepada sektor pemerintah. Hal ini berasal dari pajak
yang dibayarkan oleh perusahaan.
Pengeluaran pemerintah yang diperuntukkan bagi rumah tangga terlihat pada
garis no 3. Interaksi sektor pemerintah dengan sektor rumah tangga sebagaimana
ditampilkan garis no 3 dapat merupakan pembayaran atas faktor produksi atau subsidi.
Untuk penyelenggaraan pemerintahan tentu dibutuhkan tenaga kerja yang berasal dari
sektor rumah tangga, sehingga pemerintah harus membayar gaji/upah tenaga kerja.
Pemerintah juga kadang melakukan pinjaman dana kepada sektor rumah tangga
misalkan dalam surat hutang pemerintah. Sehingga ada bunga yang harus dibayarkan
pemerintah pada sektor rumah tangga. Pengeluaran pemerintah kepada sektor rumah
tangga dapat juga berupa transfer (subsidi) seperti contohnya bantuan langsung tunai.
Pengeluaran pemerintah kepada sektor perusahaan ditunjukkan pada garis no 6.
Hal ini dapat terjadi karena pemerintah membutuhkan barang atau jasa yang disediakan
oleh sektor perusahaan. Dalam menjalankan pemerintah sehari-hari misalnya
membutuhkan kertas, printer, tinta dan lainnya. Kebutuhan-kebutuhan akan barang-
barang tersebut tidak mungkin disediakan sendiri oleh pemerintah. Sektor
perusahaanlah yang memproduksi barang-barang tersebut. Sehingga pemerintah harus
membeli barang tersebut.
3.1 Kesimpulan
Perekonomian terbuka merupakan suatu Negara yang mempunyai hubungan
dengan Negara-negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam
negeri diekspor atau dijual ke luar negeridan di samping itu terdapat pula barang di
Negara itu yang di impor dari Negara-negara lain. Perekonomian terbuka dinamakan
juga sebagai ekonomi empat sector,yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat
komponen berikut : rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan sector luar negeri.
Dengan demikian, sejauh nama ekspor dan impor mempengaruhi keseimbangan
pendapatan nasional tergantung kepada ekspor neto. Apabila ekspor neto positif, maka
pengeluaran agregat dalam ekonomi akan bertambah. Keadaan ini akan meningkatkan
pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
Dalam ekonomi makro, Ekonomi tertutup juga disebut atau yang dikenal
dengan istilah ekonomi tiga sektor. Tiga sektor disini dimaksudkan sebagai jenis
perekonomian yang terjadi dalam sirkulasi rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah.
Jadi, ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang terjadi pada ruang lingkup rumah
tangga, perusahaan, dan pemerintah. Karena dalam kegiatan perekonomian ini tidak
terdpaat aktifitas ekspor dan impor, maka ekonomi tiga sektor merupakan
perekonomian tertutup. Dalam sirkulasi pendapatan negara, ekonomi tiga sektor
memiliki peranan yang amat penting. Sebab dalam menganalisisnya kita harus
memperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah pada kegiatan tersebut.
Daftar Pustaka