Anda di halaman 1dari 16

EKONOMI MAKRO

EKI 207 (C1 EP)


Kebijakan Fiskal Perekonomian Terbuka dan Tertutup

Dosen Pengampu: A.A Ketut Ayuningsasi, SE.,M.Si

Disusun oleh
Kelompok 5

Diah Manik Leontina 2007511062 (15)


Hidayatul Rizka Devi 2007511065 (16)
Made Oka Wirajaya 2007511247 (28)

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


EKONOMI PEMBANGUNAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

Model perekonomian yang pada pelakunya, khususnya Produsen dan


Konsumen, secara sederhana akan melakukan kegiatan dalam penjualan dan pembelian
di pasar yang saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya
masing masing. Dalam transaksi pasar tersebut, mereka akan terikat dengan kontrak
dagang atau kesepakatan jual beli, dan kemudian ditetapkanlah harga jual atau harga
beli dari kegiatan tersebut. Untuk memfasilitasi kegiatan produksi dan kegiatan
konsumsi ini secara efektif maka sistem perekonomian memerlukan Lembaga
perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti pasar modal, lembaga asuransi,
lembaga penjamin, pegadaian atau lembaga keuangan mikro yang terdapat di daerah
pedesaan. Lembaga Perbankan peranannya sangat vital untuk mengumpulkan dana-
dana yang ada di masyarakat, yang selanjutnya mereka akan melakukan pengalokasian
dana tersebut melalui pemberian fasilitas perkreditan atau jasa perbankan lainnya. Hal
ini dikatakan ekonomi pasar tertutup, karena didalamnya belum termasuk peran luar
negeri dalam sistem ekonomi tersebut.
1.1 KEBIJAKAN FISKAL DALAM PEREKONOMIAN TERTUTUP
1.1.1 Definisi Perekonomian Tertutup
Perekonomian tertutup adalah model perekonomian yang pada pelakunya,
khususnya Produsen dan Konsumen, perekonomian ini adalah perekonomian yang
tidak melibatkan diri dengan perdagangan internasional dan jasa serta modal dari
Negara lain. Artinya Negara tersebut berusaha mandiri dan memenuhi kebutuhannya
sendiri secara sederhana dalam perekonomian ini akan melakukan kegiatan dalam
penjualan dan pembelian di pasar yang saling melengkapi untuk memenuhi kebutuhan
dan kepentingannya masing-masing. Dalam transaksi pasar tersebut, mereka akan
terikat dengan kontrak dagang atau kesepakatan jual beli, dan kemudian ditetapkanlah
harga jual atau harga beli dari kegiatan tersebut. Untuk memfasilitasi
kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi ini secara efektif maka sistem
perekonomian memerlukan lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti
pasar modal, lembaga asuransi, lembaga penjamin, pegadaian atau lembaga keuangan
mikro yang terdapat di daerah pedesaan. Lembaga Perbankan peranannya sangat vital
untuk mengumpulkan dana-dana yang ada di masyarakat, yang selanjutnya mereka
akan melakukan pengalokasian dana tersebut melalui pemberian fasilitas perkreditan
atau jasa perbankan lainnya. Hal ini dikatakan ekonomi pasar tertutup, karena
didalamnya belum termasuk peran luar negeri dalam sistem ekonomi tersebut.

1.1.2 Jenis dan Pelaku dalam Perekonomian Tertutup


Terdapat 2 bagian pokok yang ada pada perekonomian tertutup yaitu :
1. Perekonomian tertutup dengan 2 sektor
Jenis ekonomi ini biasanya disebut sebagai sistem ekonomi sederhana. Pelaku
ekonomi dalam dua sektor ini hanya dua yaitu rumah tangga konsumsi dan rumah
tangga produksi. Kegiatan ekonomi dapat dikendalikan secara langsung oleh dua sektor
tersebut. Tidak terdapat keterlibatan dari pihak manapun.
Hubungan dua sektor ini terdapat empat arus yaitu dua arus uang dan dua arus
barang. Arus barang yang pertama berupa arus faktor produksi dan arus barang yang
kedua berupa hasil produksi yang dijual kepada konsumen. Arus uang yang pertama
ialah balas jasa atas faktor produksi berupa upah, sewa, bunga, dan lain-lain serta arus
uang yang kedua merupakan arus uang atas pembelian barang hasil produksi yang
dijual kepada konsumen.
Ekonomi tertutup yang mempertimbangkan dua sektor tersebut maka secara
matematis dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut,
Y = C + S dan S = I
Keterangan:

• Y = pendapatan
• C = konsumsi
• S = Tabungan
• I = Investasi
Berdasarkan persamaan tersebut besaran pendapatan menentukan besarnya
konsumsi dan tabungan. Ketika pendapatan meningkat maka besarnya konsumsi dan
pendapatan juga mengalami peningkatan.
Berdasarkan persamaan tersebut untuk besarnya konsumsi dapat dituliskan
dalam suatu fungsi konsumsi sebagai berikut,
C = a + bY
Keterangan:

• C = Kosumsi
• a = jumlah konsumsi yang harus dikeluarkan pada saat pendapatan nol
• b = tambahan konsumsi ketika memiliki besaran pendapatan tertentu atau
Marginal Propensity to Consume (MPC)
• Y = pendapatan
Dalam analisis sederhana perekonomian 2 sektor ini diasumsikan tidak ada
keterlibatan sektor pemerintah dan luar negeri dalam kegiatan ekonomi. Interaksi
pelaku ekonomi dalam perekonomian 2 sektor hanya dari sektor perusahaan dan rumah
tangga. Pembahasan perekonomian 2 sektor menyangkut konteks tingkat kegiatan
ekonomi negara. Sehingga perekonomian 2 sektor membicarakan tentang pendapatan
nasional atau permintaan agregat atau penawaran agregat. Namun keseimbangan
perekonomian yang dibangun dengan asumsi sederhana dimana ada 2 pelaku ekonomi.
Pembahasan interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian 2 sektor dapat dibedakan
dalam 2 corak kegaitan ekonomi. Pertama, melihat interaksi pelaku ekonomi 2 sektor
dalam kondisi perekonomian subsistem. Kedua, melihat interaksi pelaku ekonomi 2
sektor dalam kondisi perekonomian modern. Kedua perbedaan kondisi perekonomian
ini, membawa sedikit perbedaan interaksi dalam perekonomian 2 sektor tersebut.

Ada 2 pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga dan perusahaan. Gambar
perekonomian 2 sektor diatas menunjukkan aliran pendapatan. Pada garis pertama
terjadi aliran pendapatan dari rumah tangga ke perusahaan. Sedangkan garis kedua
terjadi aliran pendapatan dari perusahaan ke sektor rumah tangga.
Hubungan pelaku ekonomi dua sektor dalam perekonomian dianggap model
interaksi perekonomian paling sederhana. Dalam perekonomian 2 sektor sendiri
terdapat bentuk yang dianggap paling sederhana diantara interaksi 2 pelaku ekonomi
tersebut. Corak kegiatan ekonomi tersebut disebut sebagai subsisten. Pada hubungan
pelaku ekonomi dua sektor, corak kegiatan ekonomi subsisten dilakukan dengan cara
barter.
Perekonomian 2 sektor dengan corak subsisten memiliki karakteristik
sederhana. Penerimaan yang rumah tangga peroleh hanya dipergunakan untuk
konsumsi saja. Tidak ada aktivitas menabung dalam rumah tangga. Begitu pula dengan
pula perusahaan tidak memiliki aktivitas penanaman modal. Dengan demikian,
keseluruhan nilai dari apa yang dihasilkan oleh perusahaan akan sama dengan
keseluruhan pengeluaran rumah tangga.
Nilai keseluruhan produksi oleh perusahaan akan sama dengan nilai
keseluruhan konsumsi rumah tangga. Produksi yang dilakukan oleh perusahaan akan
menggunakan faktor produksi yang disediakan oleh sektor rumah tangga. Dengan
faktor produksi ini perusahaan dapat menghasilkan output (barang atau jasa). Karena
sektor rumah tangga telah mau memberikan faktor produksinya kepada perusahaan
sehingga berhak mendapatkan balas jasa. Perusahaan akan memberikan balas jasa
berupa gaji/upah, bunga, sewa, dan keuntungan. Balas jasa dari perusahaan ini menjadi
pendapatan bagi rumah tangga. Pendapatan ini semuanya dipergunakan untuk
konsumsi hasil produksi perusahaan. Siklus aliran pendapatan pada perekonomian 2
sektor dengan corak subsisten akan berlangsung seperti itu terus.
Bila produksi dari perusahaan mengalami kenaikan, maka konsumsi rumah
tangga juga akan meningkat. Produksi meningkat akan menyebabkan pendapatan yang
diterima rumah tangga akan meningkat juga. Karena faktor produksi yang digunakan
untuk meningkatkan produksi berasal dari sektor rumah tangga. Kenaikan pendapatan
rumah tangga ini akan sama besar dengan kenaikan produksi. Karena sektor rumah
tangga tidak melakukan penabungan, maka konsumsi rumah tangga akan meningkat
sesuai kenaikan pendapatan. Dan itu semua dipergunakan untuk konsumsi hasil
produksi. Sehingga jumlah yang diproduksi perusahaan akan sama dengan jumlah
konsumsi rumah tangga.

2. Perekonomian Tertutup Dengan 3 Sektor


Jenis ekonomi ini tidak jauh berbeda dengan ekonomi dua sektor, dalam
ekonomi terdapat peran pemerintah dalam melaksanakan kegiatan ekonomi. Posisi
pemerintah berada diantara rumah tangga konsumsi dan produksi. Rumah tangga
konsumsi dan produksi melakukan hubungan yang sama dengan rumah tangga
produksi namun terdapat hubungan dengan pemerintah baik rumah tangga konsumsi
maupun produksi.
Hubungan rumah tangga produksi dengan pemerintah berupa hubungan untuk
membayar pajak atas usaha yang dijalankan dan memebuhi segala birokrasi yang ada.
Hubungan rumah tangga konsumsi dengan pemerintah adalah hubungan dalam hal
membayar kewajiban atas faktor produksi dan pendapatan. Kewajiban tersebut berupa
pajak baik langsung atau tidak langsung.
Ekonomi tiga sektor ini juga dapat digambarkan secara matematis dimana
pendapatan nasional memperngaruhi tingkat konsumsi masyarakat, tabungan, dan
kebijakan pemerintah. Persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut,
Y=C+I+G
Keterangan:

• Y = pendapatan
• I = Investasi
• G = Goverment atau pemerintah
Ketika pendapatan nasional meningkat maka konsumsi, investasi, peran
pemerintah juga meningkat. Peningkatan pendapatan nasional bisa saja dapat dilihat
dari investasi dan konsumsi atau peran pemerintah yang terlalu mendominasi hal
tersebut tergantung penerapan disetiap negara.
Ekonomi tiga sektor ini pemerintah dapat mendominasi perekonomian atau
sebaliknya tergantung keputusan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah
sangat menentukan besaran pendapatan nasional pada tahun tersebut. Langkah apapun
yang diambil oleh pemerintah pasti memberikan dampak terhadap perekonmian.
Penjelasan lebih lanjut tentang pendapatan nasional akan dibahas dalam materi
tersebdiri tentang pendapatan nasional.
Perekonomian 3 sektor menggambarkan kondisi perekonomian dalam negeri
(dalam satu negara). Dengan penambahan 1 sektor baru dalam analisis ini, tentunya
terdapat peran pemerintah dalam perekonomian. Perekonomian tiga sektor pada
hakikatnya juga mencoba melihat bagaimana peran pemerintah didalam perekonomian.
Apa yang tadinya dipelajari pada perekonomian dua sektor menjadi berubah tatkala
ada campur tangan pemerintah. Termasuk pada sektor rumah tangga dan perusahaan
akan terpengaruh juga akibat keberadaan sektor rumah tangga. Perlu diketahui pula
bahwa perekonomian 3 sektor juga disebut sebagai perekonomian tertutup. Hal tersebut
karena diasumsikan perekonomian tidak berinteraksi dengan dunia internasional.
Interaksi ekonomi hanya terjadi dalam negeri. Artinya barang atau jasa hanya
diproduksi dalam negeri dan hanya akan di konsumsi oleh sektor rumah tangga dalam
negeri. Tidak ada kegiatan ekspor maupun impor sehingga tidak ada interaksi dengan
pihak luar negeri.

Pada gambar siklus perekonomian 3 sektor diatas sekilas tidak jauh berbeda
dari gambar perekonomian 2 sektor. Perbedaan perekonomian 2 sektor dan 3 sektor
adalah adanya sektor ke 3 yaitu pemerintah. Keberadaan pemerintah ini tentu
mempengaruhi interaksi antara pelaku ekonomi yang ada didalamnya.
Pada perekonomian tiga sektor, sebenarnya interaksi antara sektor rumah
tangga dan perusahaan sebagaimana ditunjukkan oleh garis no 1 dan 2 tidak jauh
berbeda dengan pembahasan interaksi pelaku ekonomi 2 sektor. Rumah tangga tetap
menjadi konsumen bagi perusahaan. Sehingga rumah tangga membeli barang dan jasa
dari perusahaan. Hal ini menyebabkan aliran pendapatan dari sektor rumah tangga ke
sektor perusahaan.
Posisi perusahaan juga masih sebagai pengguna faktor produksi yang
disediakan rumah tangga. Sektor rumah tangga harus memberikan balas jasa kepada
rumah tangga seperti dalam bentuk gaji, upah, bunga, sewa dan profit/deviden.
Sehingga terjadi aliran pendapatan dari sektor perusahaan kepada sektor rumah tangga.
Keberadaan peran pemerintah dalam perekonomian tiga sektor menjadikan
interaksi antara pelaku ekonomi menjadi lebih banyak. Setidaknya ada 4 garis arah
interaksi antara pelaku ekonomi yang terjadi hanya dengan penambahan sektor
pemerintah. Perhatikan gambar siklus perekonomian tiga sektor diatas. Pada garis 4
dan 5 menunjukkan pendapatan pemerintah. Sedangkan aktivitas yang ditunjukkan
garis 3 dan 6 merupakan pengeluaran pemerintah.
Pendapatan pemerintah berasal dari pajak. Garis no 4 menunjukkan aliran
pendapatan dari sektor rumah tangga kepada sektor pemerintah. Hal ini merupakan
pajak yang dibayarkan oleh rumah tangga. Sedangkan pada garis no 5 juga terjadi aliran
pendapatan dari sektor perusahaan kepada sektor pemerintah. Hal ini berasal dari pajak
yang dibayarkan oleh perusahaan.
Pengeluaran pemerintah yang diperuntukkan bagi rumah tangga terlihat pada
garis no 3. Interaksi sektor pemerintah dengan sektor rumah tangga sebagaimana
ditampilkan garis no 3 dapat merupakan pembayaran atas faktor produksi atau subsidi.
Untuk penyelenggaraan pemerintahan tentu dibutuhkan tenaga kerja yang berasal dari
sektor rumah tangga, sehingga pemerintah harus membayar gaji/upah tenaga kerja.
Pemerintah juga kadang melakukan pinjaman dana kepada sektor rumah tangga
misalkan dalam surat hutang pemerintah. Sehingga ada bunga yang harus dibayarkan
pemerintah pada sektor rumah tangga. Pengeluaran pemerintah kepada sektor rumah
tangga dapat juga berupa transfer (subsidi) seperti contohnya bantuan langsung tunai.
Pengeluaran pemerintah kepada sektor perusahaan ditunjukkan pada garis no 6.
Hal ini dapat terjadi karena pemerintah membutuhkan barang atau jasa yang disediakan
oleh sektor perusahaan. Dalam menjalankan pemerintah sehari-hari misalnya
membutuhkan kertas, printer, tinta dan lainnya. Kebutuhan-kebutuhan akan barang-
barang tersebut tidak mungkin disediakan sendiri oleh pemerintah. Sektor
perusahaanlah yang memproduksi barang-barang tersebut. Sehingga pemerintah harus
membeli barang tersebut.

2.1 KEBIJAKAN FISKAL DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA


2.1.1 Definisi Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka atau perekonomian 4 sektor adalah suatu sistem
ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dsn impor dengan negara-negara lain di
dunia ini. Dalam Perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri di ekspor atau
dijual ke luar negeri serta disamping itu terdapat pula barang di negara itu yang di
impor ke negara-negara lain.
2.1.2 Pelaku Ekonomi dalam Perekonomian Terbuka
Rasio ekspor atau impor terhadap GDP Perekonomian Terbuka (Perekonomian
Empat Sektor) Kegiatan ekonomi empat sektor sering disebut perekonomian terbuka.
Karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri,
tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.
A. Rumah Tangga
Rumah tangga adalah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan
konsumsi terhadap barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri
ataupun keluarga.
Pendapatan Rumah Tangga Diperoleh dari:
a. Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima rumah tanggakarena telah
menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misalnya perusahaan.
b. Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima rumah tanggakarena telah
mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan
produksi.
c. Bunga (interest), yaitu balas jasa yang diterima rumah tanggadari
perusahaan karena telah meminjamkan sejumlah danauntuk modalusaha
perusahaan dalam kegiatan produksi.
d. Laba (profit), yaitu balas jasa yang diterima rumah tanggadari rumah
tangga produsen karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya dalam
mengelola perusahaan sehingga perusahaan dapat memperoleh laba.
Peranan rumah tangga konsumen sebagai berikut:
a. Rumah tangga berperan sebagai pemasok faktor-faktor produksi keypad
perusahaan untuk kegiatan produksi.
b. Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa
yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
B. Perusahaan/Produsen
Kegiatan produksi adalah usaha untuk menghasilkan barang dan jasa guna
memenuhi kepentingan orang lain. Ditinjau dari pemiliknya, perusahaan ada yang
dimiliki oleh pemerintah (negara) dan ada pula yang dimiliki oleh swasta, baik milik
perseorangan maupun milik bersama.
Peran Perusahaan dalam Kegiatan Ekonomi :
a. Sebagai produsen, dengan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
oleh rumah tangga keluarga, pemerintah, bahkan masyarakat luar negeri
b. Sebagai distributor, sebagai mata rantai penyaluran barang dalam rangka
melayani konsumen agar barang yang dibutuhkan sampai pada konsumen
tepat waktu, tepat tempat, tepat sasaran, tepat kuantitas, dan tepat kualitas
sehingga barang yang dibutuhkan masyarakat dengan mudah dapat
diperoleh.
c. Sebagai agen pembangunan, kegiatan perusahaan sebagai agen
pembangunan ditujukan untuk meningkatkan produksi melalui penelitian
dan pengembangan.
C. Pemerintah
Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalam
perkonomian. Di dalam perkonomian pemerintah bertugas untuk mengatur,
mengendalikan, serta mengadakan kontrol terhadap jalannya roda perekonomian agar
negaradapat maju dan rakyatdapat hidup layak dan damai.
Peran Pemerintah dalam Kegiatan Ekonomi
a. Peranan Pemerintah sebagai pengatur pengaturan kegiatan ekonomi oleh
pemerintah dapat ditempuh melalui peraturan dan perundang-undangan
disertai berbagai tindakan nyata.
b. Peranan Pemerintah sebagai pengontrol kegiatan ekonomi, pemerintah
mempunyai bank sentral yang berfungsi mengawasi lalu lintas keuangan,
antara lain jumlah uang yang beredar, tinggi rendahnya suku bunga, lalu
lintaskredit, dan sebagainya. Pemerintah juga satu-satunya yang
mempunyaihak untuk mencetak uang serta mengedarkannya di
masyarakat.
c. Peranan Pemerintah sebagai Penguasa, pemerintah memiliki alat pemaksa
bagi terselenggaranya ketertiban di dalam masyarakat, yaitu polisi.
d. Pemerintah memiliki alat peradilan bagi terselenggaranya keadilan bagi
seluruh rakyat
e. Peranan Pemerintah sebagai Konsumen. Untuk menjalankan tugasnya,
pemerintah memerlukan berbagai macam barang dan jasa, misalnya untuk
kegiatan administrasi, diperlukan peralatan kantor dan alat-alat tulis.
f. Peranan produsen/Investor Pemerintah sebagai
Pemerintah dapat bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barangdan
jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak. Pemerintah bertindak sebagai
investor, artinya penanam modal baik seluruhnya atau sebagian pada perusahaan-
perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
D. Perdagangan Luar Negeri dan Kegiatan Ekonomi
• Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan dibeli
oleh penduduk negara lain.
• Impor adalah barang dan jasa yang diproduksi di luar negeri dan dikonsumsi
di dalam negeri.
• Ekspor netto (NX) = ekspor (X) - Impor (M) Jika positipnet foreign
investment Jika negatipnet foreign borrowing
• Faktor-faktor yang mempengaruhi Ekspor atau Impor:
▪ Output (GDP - domestik atau LN
▪ Nilai tukar (exchange rate) depresiasi atau apresiasi.
GDP dengan memasukkan perdagangan LN:
GDP =C+I+G + NX
dimana: C+I+G disebut permintaan domestik (domestic demand),
sehingga NX = GDP permintaan domestik.
2.1.3 Siklus Perekonomian Terbuka dengan 4 sektor

Perekonomian 4 sektor dikenal juga sebagai perekonomian terbuka. Pada


perekonomian yang hanya ada 3 sektor menggambarkan perekonomian dalam negeri.
Bila negara tersebut menutup diri dari perdagangan internasional disebut sebagai
perekonomian tertutup (hanya ada 3 sektor). Bila perekonomian dalam negeri (3
sektor) ditambahkan lagi keterlibatan satu sektor lagi yaitu dunia internasional
sehingga perekonomian tersebut menjadi perekonomian terbuka (perekonomian 4
sektor).
Interaksi antar pelaku ekonomi pada perekonomian 4 sektor ini mencakup
interaksi antar pelaku ekonomi dalam negeri (3 sektor) ditambahkan dengan interaksi
dengan dunia internasional. Interaksi dengan sektor ke 4 (dunia internasional) ini
tergambar pada garis no 7 dan 8 dari diagram pelaku ekonomi 4 sektor (circular flow
diagram 4 sektor).
➢ Interaksi pelaku ekonomi rumah tangga – luar negeri (internasional)
Pada garis no 7 tergambar interaksi rumah tangga dengan luar negeri berupa
pembayaran impor. Bahasa penyederhanaan alurnya bahwa rumah tangga
mengkonsumsi barang impor dari luar negeri. Barang impor tersebut harus dibayar oleh
rumah tangga. Hal itu lah yang dilihat dari garis no 7 bahwa uang mengalir ke luar
negeri sebagai pembayaran barang atau jasa impor.
➢ Interaksi pelaku ekonomi internasional – perusahaan
Interaksi yang tergambar pada garis no 8 bahwa adanya hubungan antara dunia
internasional dengan perusahaan dalam negeri. Panah garis no 8 pada diagram pelaku
ekonomi 4 sektor (circular flow diagram 4 sektor) menunjukkan adanya aliran uang
masuk dari luar negeri kedalam perusahaan dalam negeri. Pada kondisi ini perusahaan
dalam negeri menjual barangnya ke luar negeri atau melakukan ekspor. Pihak luar
negeri selanjutnya melakukan pembayaran atas barang atau jasa yang diekspor
perusahaan dalam negeri. Sehingga terjadi aliran uang dari sektor luar negeri kepada
perusahaan dalam negeri.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perekonomian terbuka merupakan suatu Negara yang mempunyai hubungan
dengan Negara-negara lain. Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam
negeri diekspor atau dijual ke luar negeridan di samping itu terdapat pula barang di
Negara itu yang di impor dari Negara-negara lain. Perekonomian terbuka dinamakan
juga sebagai ekonomi empat sector,yaitu suatu ekonomi yang dibedakan kepada empat
komponen berikut : rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan sector luar negeri.
Dengan demikian, sejauh nama ekspor dan impor mempengaruhi keseimbangan
pendapatan nasional tergantung kepada ekspor neto. Apabila ekspor neto positif, maka
pengeluaran agregat dalam ekonomi akan bertambah. Keadaan ini akan meningkatkan
pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
Dalam ekonomi makro, Ekonomi tertutup juga disebut atau yang dikenal
dengan istilah ekonomi tiga sektor. Tiga sektor disini dimaksudkan sebagai jenis
perekonomian yang terjadi dalam sirkulasi rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah.
Jadi, ekonomi tiga sektor adalah perekonomian yang terjadi pada ruang lingkup rumah
tangga, perusahaan, dan pemerintah. Karena dalam kegiatan perekonomian ini tidak
terdpaat aktifitas ekspor dan impor, maka ekonomi tiga sektor merupakan
perekonomian tertutup. Dalam sirkulasi pendapatan negara, ekonomi tiga sektor
memiliki peranan yang amat penting. Sebab dalam menganalisisnya kita harus
memperhatikan peranan dan pengaruh pemerintah pada kegiatan tersebut.
Daftar Pustaka

Fadli, Muhammad Dzul.(2020). “Perekonomian 2 Sektor”,


https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/perekonomian-2-sektor/, diakses pada
tanggal 22 September 2020 pukul 20.00.

Fadli, Muhammad Dzul.(2020). “Perekonomian 3 Sektor (Perekonomian Tertutup)”,


https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/perekonomian-3-sektor/, diakses pada
tanggal 22 September 2020 pukul 20.20.

Fadli, Muhammad Dzul.(2020). “Perekonomian 4 Sektor (Perekonomian Terbuka)”,


https://studiekonomi.com/ekonomi/makro/perekonomian-4-sektor/, diakses pada
tanggal 22 September 2020 pukul 20.50.

Anda mungkin juga menyukai