Dari gambar di atas, rumah tangga konsumen (RTK) adalah sebagai pemilih faktor-faktor
produksi. Faktor produksi tersebut berupa tanah, modal, tenaga, skill, dan kewirausahaan serta
yang lainnya yang ditawarkan kepada rumah tangga Produsen (RTP). Penawaran faktor produksi
oleh rumah tangga ini akan bertemu dengan permintaan faktor produksi oleh perusahaan.
Perusahaan menggunakan faktor produksi untuk kegitan produksi yaitu menghasilkan barang dan
jasa. Hasil dari produksi tersebut digunakan perusahaan untuk memberi gaji, profit, sewa lahan,
dan lainnya kepada pemilik fakor produksi. Selain itu, pendapatan perusahaan digunakan lagi
untuk keberlangsungan produksi, knsumsi, dan pembelian barnag-barang untuk perusahaan.
Interaksi ini terjadi di pasar faktor produksi. Sedangkan di pasar barang, terjadi interaksi antara
perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dengan konsumen sebagai pengguna barang dan
jasa. Sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain. Dalam diagram juga
terlihat arus aliran uang dari dan ke masing-masing rumah tangga. RTK menerima upah, sewa,
bunga, dan keuntungan dari perusahaan sebagai balas jasa atas penyerahan faktor produksi.
Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli. Interaksi antara RTK
dan RTP seperti dijelaskan diaatas dapat dibuat dalam sebuah diagram sebagai berikut.
Secara sederhana aliran-aliran pendapatan dari kedua sektor di atas adalah sebagai
berikut:
1. Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga
(berupa gaji, upah, sewa, bunga dan untung).
2. Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi,
yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan.
3. Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam
institusi-institusi keuangan.
4. Pengusaha yang ingin melakukan investasi akan meminjam tabungan rumah tangga yang
dukumpulkan oleh institusi-institusi keuangan.
Seperti dijelaskan di atas, tidak semua pendapatan yang diterima oleh sektor rumah tangga akan
digunakan untuk konsumsi. Sisa pendapatan tersebut akan ditabung dalam lembaga keuangan
baik bank ataupun bukan bank. Sektor rumah tanggga akan mendapatkan bunga dari yang
ditabungnya. Perusahaan yang memerlukan investasi akan meminjam dari tabungan tersebut.
Dengan meminjam, perusahaan akan membayar bunga pajak. Pembayaran utang tersebut
berlangsung dalam jangka waktu tertentu.
Faktor yang penting dalam pengeluaran rumah tangga adalah pendapatan yang sudah dipotong
pajak pendapatan. Tapi dalam perekonomian sederhana ini tidak ada keterlibatan pemerintah.
Jadi tidak ada pajak pendapatan dan pajak lainnya.
Dalam teori ekonomi, pasar akan seimbang jika kebutuhan akan produk pada pembeli sesuai
dengan keinginan penjual dalam menghasilkan dan menjual barangnya. Pada hakekatnya
pembelian sesuai dengan penawaran. Ini merupakan syarat keseimbangan dalam perekonomian.
Nilai yang dihasilkan dari produk akan menjadi pendapatan nasional perekonomian suatu
Negara. Perusahaan akan berusaha mencapai keseimbangan pasar tersebut sehingga perusahaan
mendapat keuntungan maksimal.
Secara aljabar, konsep perekonomian tertutup sederhana/perekonomian dua sector dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Y=C+I
Y = C + S dan I = S
Y = Pendapatan nasional
C = Konsumsi, rumah tangga konsumen
S = Tabungan
I = Investasi, rumah tangga produsen, industry
Pada perekonomian dua sektor, investasi dianggap konstan, dan merupakan variable eksogen.
Dalam hal ini, investasi merupakan variabel yang ditentukan di luar model dan tidak menjadi
pokok bahasan. Fungsi konsumsi dapat dituliskan sebagai berikut:
C=a+bY
a = autonomous consumption atau tingkat konsumsi pada saat tingkat pendapatan adalah nol
b= marginal propensial to consume (MPC)
karena Y = C + S atau S = Y - C, maka :
S = Y-(a + b) atau S = Y-a-b.Y atau S = Y-b.Y-a atau S=Y (1 - b)-a
∆C = pertambahan konsumsi
∆Y = pertambahan pendapatan
MPS = ∆S/∆Y
∆S = pertambahan konsumsi
∆Y = pertambahan pendapatan
Pendapatan nasional BEP adalah suatu kondisi di mana besar pendapatan nasional sama dengan
besar konsumsi masyarakat. Ini artinya, bahwa pendapatan Y yang diterima oleh masyarakat
dipakai seluruhnya untuk kebutuhan konsumsi C dan masyarakat tidak memiliki sisa
pendapatannya untuk ditabungkan S = 0.
Syarat Pendapatan Nasional BEP Perekonomian Dua Sektor,
Pendapatan nasional akan menjadi BEP dengan syarat yang dapat dinyatakan dengan
menggunakan rumus berikut :
Y = C atau S = 0
Multiplier Investment
Multiplier Invesment adalah suatu proses terjadinya pertambahan pendapatan nasional akibat
pertambahan investasi dalam perekonomian. Koefisien Multiplier Investasi (kI) merupakan
angka perbandingan antara penambahan pendapatan nasional ∆Y dengan penambahan investasi
∆I dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
kI = ΔΥ/ΔΙ atau ∆Y= KI.∆I
Jawab
Fungsi Tabungan Perekonomian Dua Sektor,
Y = C+S
C = 200 + 0,75Y substitusikan ke rumus tabungan berikut
S = Y-C
S = Y-(200 + 0,75Y) jadi
S = 0,25Y-200
C = 200 + 0,75(1200)
C = 200 + 900
C = 1100 triliun rupiah
Jadi Konsumsi Masyarakat saat pendapatan nasional keseimbangan adalah 1100 triliun rupiah
Tabungan saat Keseimbangan Dua Sektor
Substitusikan Y = 1200 ke rumus fungsi tabungan
S = 0,25Y- 200
S = 0,25(1200) - 200
S = 300 - 200
S = 100 triliun rupiah
Jadi tabungan yang dilakukan masyarakat saat pendapatan nasional keseimbangan adalah 100
triliun rupiah.
a) Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan dalam memanfaatkan atau menggunakan barang dan jasa.
Kegiatan konsumsi atau pengeluaran konsumsi terdiri dari konsumsi pemerintah dan konsumsi
rumah tangga.
b) Pengertian Tabungan
Produsen yang diterima oleh keluarga tidak selalu dihabiskan untuk membeli kebutuhan. Orang
kaya dengan pendapatan tinggi akan menghabiskan seluruh penghasilannya untuk konsumsi.
Tetapi bahkan orang sederhana mencoba menyisihkan hanya uang sehingga nantinya mereka
dapat membeli barang-barang yang agak mahal.
c) Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa barang yang berasal
dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang
berlaku saat itu. Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan
seseorang secara langsung mau pun tidak lagsung (Suroto, 2000).
Contoh :
Misalnya, seperti dapat dilihat dalam tabel 1.1 pada waktu pendapatan seseorang adalah
Rp.500 ribu konsumsinya adalah Rp.500 ribu, pada waktu pendapatanya Rp.900 ribu
konsumsinya Rp. 800 ribu, tabel 1.1 secara terperincih menunjukan hubungan di antara tingkat
pendapatan disposebel dengan pengeluaran konsumsi dan tabungan rumah tangga.
Pendapatan Pengeluaran Tabungan (S)
disposebel (Yd) konsumsi (C)
(1) (2) (3)
0 125 -125
100 200 -100
200 275 -75
300 350 -50
400 425 -25
500 500 0
600 575 25
700 650 50
800 725 75
900 800 100
1000 875 125
TABEL 1.1
Daftar konsumsi dan tabungan rumah tangga
(dalam ribuan rupiah)
Fungsi Tabungan
Saving atau penabungan dapat didefinisikan sebagai bagian dari pendapatan nasional
pertahunnya yang tidak dikonsumsi.
Dengan menggunakan singkatan dapat ditulis sebagai berikut :
S=Y–C
Jika persamaan diatas kita hubungkan dengan persamaan umum fungsi konumsi, kita akan
menemukan persamaan umum fungsi saving ( penabungan ).
S=Y–C
C = C + cY
Maka
S = Y –(C+ cY )
= Y - C – cY
S = (1- c ) Y - C
Maka Y = C0 + cY + I
Y – cY = C0 + I
( 1- c )Y = C0 + I
I
Y= (C 0+ I )
1−c
Cara Ke-2 :
Dengan menggunakan persamaan S = I yaitu persamaan kita akan memperoleh hasil yang sama :
S = I
Y – C = I
Y- ( C0 + cY) = I
Y – cY = C0 + I
1
Y= (C 0+ I )
1−C
Dari kedua cara tersebut di atas dapatlah disimpulkan bahwa pendapatan nasional akan mencapai
ekuilibrium pada tingkat pendapatan nasional setinggi :
1
Y= (C 0+ I )
1−C
4.3 ALIRAN PENDAPATAN DAN SYARAT KESEIMBANGAN DALAM
PEREKONOMIAN TERBUKA. ( Ni Komang Ayu Widya Sari )
Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan
internasional (ekspor dan impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Pada
sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen untuk melakukan kegiatan
ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya
melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang jadi
dari luar Negara.
Perekonomian terbuka adalah sebuah perekonomian yang berinteraksi secara bebas
dengan perekonomian lain di seluruh dunia. Dalam perekonomian terbuka ini menggambarkan
kondisi yang dimana antarnegara dapat melakukan suatu hubungan baik secara ekonomi yang
melalui bidang perdagangan internasional maupun dalam bidang politik. Sebuah negara
menganut pandangan perekonomian terbuka, apabila terjadi interaksi dengan sektor luar negeri
yang ditandai dengan adanya mekanisme ekspor dan impor.
Dalam perekonomian terbuka, sektor-sektor ekonominya dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu :
1. Rumah tangga
2. Perusahaan
3. Pemerintah
4. Luar negeri
Dilihat dari keempat golongan tersebut, maka tidak lazim dilakukannya kegiatan
perdagangan internasional oleh berbagai Negara. Maka kegiatan ekspor dan impor merupakan
bagian yang penting dalam kegiatan setiap perekonomian.
1. Perbedaan Kondisi Produk. Alasan perbedaan kondisi suatu produk ini yang lebih
cenderung mengarah pada kualitas produk juga menjadi alasan terjadinya perdagangan
internasional. Misalkan ada salah satu negara yang mempunya iklim tropis tentunya
memiliki kemampuan untuk memproduksi pisang, kopi, dengan kualitas yang lebih
maksimal yang kemudian diperdagangkan ke luar yang ditukar dengan berbagai macam
barang dan jasa dari negara lain.
2. Menghemat Biaya Produksi. Hal ini juga menjadi alasan para produsen untuk melakukan
perdagangan secara internasional. Dan sebenarnya inti dari alasan ini adalah untuk
menekan tingginya biaya produksi dengan cara menghasilkan produk dalam skala jumlah
yang lebih besar. Bukankah tidak ada cara lain yang lebih hemat selain menjual produk
yang berskala besar tersebut ke pasar global?
3. Perbedaan tingkat selera. Walaupun misalkan kondisi sebuah produk dari berbagai daerah
itu sama, perdagangan internasional tetap mungkin akan terjadi apabila masing – masing
penduduk di suatu negara memiliki selera yang berbeda. Contohnya ada dua negara yang
menghasilkan daging. Yang satu adalah produsen daging sapi, dan yang satu adalah
produsen daging ayam. Jika produsen daging sapi memiliki selera terhadap daging ayam
dan sebaliknya, tentu proses impor dan ekspor akan terjadi.
4. Adanya prinsip perbandingan keunggulan (comparative advantage). Maksud dari prinsip
ini adalah suatu negara cenderung akan lebih berspesialisasi untuk menciptakan produk
dan mengekspornya ke luar jika dirasa pembuatan produk di negaranya itu memakan
biaya yang relatif lebih rendah dari pada dibuat oleh negara lain. Sebaliknya suatu negara
akan lebih memilih untuk mengimpor produk jika biaya produksi untuk menghasilkan
produk tersebut dinilai relatif tinggi (kurang efisien) jika di produksi di negaranya
sendiri.
Sirkulasi Aliran Pendapatan dalam Perekonomian Terbuka dan Ekspor, Impor dan
Pengeluaran Agregat
Dalam ekonomi yang melakukan perdagangan luar negeri, aliran pendapatan dan pengeluaran
dapat dijelaskan sebagai berikut :
apabila aliran aliran pendapatan dan pengeluaran diperhatikan maka akan didapati bahwa
aliran yang berlaku dalam perekonomian terbuka adalah berbeda dengan perekonomian
tiga sector sebagai akibat dari wujudnya kegiatan ekspor dan impor.
Sebagaimana dari penjelasan sebelumnya, bahwa ekspor dan impor mempengaruhi kegiatan
dalam suatu perekonomian dan sirkulasi pendapatan yang berlaku. Penggunaan faktor-faktor
produksi oleh sektor perusahaan akan mewujudkan aliran pendapatan ke sektor rumah tangga.
Aliran pendapatan ini meliputi gaji dan upah, sewa, bunga dan keuntungan. Dalam siklus
ditunjukkan oleh aliran (1a). aliran pendapatan telah dikurangi dengan pajak keuntungan
perusahaan aliran (3a), tetapi belum dikurangi oleh pajak individu.
Rumah tangga akan menggunakan dan membelanjakan pendapatan mereka untuk kebutuhan-
kebutuhan yakni :
1. Membayar pajak pendapatan individu kepada pemerintah. Ditunjukkan oleh aliran (2b)
pendapatan yang diterima setelah pajak dinamakan pendapatan disposebel.
2. Pendapatan disposebel akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yan diproduksi
didalam negeri dan akan digolongkan sebagai pengeluaran konsumsi keatas barang-
barang dalam negeri atau Cdn yang ditunjukkan oleh aliran (2a).
3. Mengimpor barang-barang yang diproduksikan di Negara-negara lain. Ditunjukkan oleh
aliran (7). Gabungan antara aliran (2a) dan aliran (7) meliputi keseluruhan pembelanjaan
rumah tangga yaitu nilai C.
4. Menabung sisa pendapatan yang tidak digunakan ke dalam institusi atau badan keuangan
seperti bank. Penyimpanan atau penabungan ini ditunjukkan oleh aliran (4a)
Dari pernyataan diatas, hanya satu aliran yang merupakan aliran pengeluaran ke atas barang-
barang yang diproduksikan sector perusahaan yaitu aliran (2a). Dalam perekonomian terbuka
pengeluaran ke atas barang dalam negeri akan bertambah sebagai akibat dari ekspor yaitu
pengeluaran oleh Negara lain yang digambarkan oleh aliran (8)
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang barang yang dihasilkan didalam
negeri. (Cdn)
2. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sector perusahaan menghasilkan
barang dan
3. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh didalam negeri (G)
4. Ekspor, yaitu pembelian Negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan
didalam negeri. (X)
5. Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri. (M).
AE = Cdn + I + G + X + M
Jika kita nilai kegiatan ekspor dan impor sekarang ini justru memiliki peranan penting
dalam perekonomian antar negara yang salah satu penyebabnya mungkin karena perbedaan
sumber daya dan perbedaan kepentingan antar negara yang satu dengan negara yang lainnya.
Secara umum pada sistem perekonomian terbuka ini produsen memiliki hak untuk melakukan
kegiatan penjualan produk atau barang ke negara – negara lain (ekspor) dan juga sebaliknya,
yaitu melakukan kegiatan pembelian produk atau barang yang berasal dari luar negaranya
(impor). Kegiatan ini juga memicu sistem perekonomian yang semakin tanpa batas yang
ditunjukkan oleh lembaga perbankan dan keuangan juga turut mengikuti perkembangan transaksi
yang mendukung kegiatan ekspor dan impor tersebut. Inilah yang disebut dengan ekonomi
global yang mewujudkan kegiatan perdagangan secara internasional.
Disebut dengan Kegiatan ekonomi empat sektor karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan
pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri. Dalam
diagram circular flow terdapat pasar-pasar yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, pasar-pasar
tersebut meliputi : Pasar barang, Pasar tenaga kerja, Pasar Uang & Lembaga keuangan, serta
Pasar Luar negeri.
Rumah tangga
1. Hubungan dengan Perusahaan. Pada awalnya rumah tangga menjual SDM yang
dimilikinya kepada perusahaan. Dari interaksi antara rumah tangga dan perusahaan
dipertemukan pada Pasar tenaga kerja. Kemudian dari penjualan SDM tersebut, rumah
tangga mendapatan penghasilan yang terdiri dari sewa, bunga, upah dan profit. Hal ini
dipertemukan dalam pasar uang & lembaga keungan.
2. Hubungan dengan Pemerintah. Dalam hubungan ini rumah tangga menyetorkan sejumah
uang sebagai pajak kepada pemerintah dan rumah tangga menerima penerimaan berupa
gaji, bunga, penghasilan non balas jasa dari pemerintah (berupa hasil dari pajak).
3. Hubungan dengan negara lain. Untuk mencapai hubungan dengan negara lain rumah
tangga harus melewati pasar barang dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor
barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Perusahaan
Perusahaan merupakan gabungan unit kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa.
Pemerintah
1. Hubungan dengan Rumah tangga. Pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga
untuk kebutuhan operasional, pembangunan, dan lain-lain untuk membangun negara.
2. Hubungan dengan Perusahaan. Pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari
perusahaan dan pemerintah juga membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana
anggaran belanja yang ada.
Negara-negara lain
1. Ekspor (X)
Jika suatu negara melakukan ekspor barang dan jasa ke Negara lain, maka ia harus memproduksi
barang dan jasa melebihi jumlah produksi yang diperlukan di dalam negeri. Dengan
meningkatnya jumlah produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu Negara, maka hal ini
juga akan meningkatkan pendapatan nasional (Y) negara tersebut.
a. Tidak atau diperlukannya barang ekspor dan dapat atau tidaknya Negara lain
memproduksi barang ekspor tersebut.
b. Kemampuan dari Negara tersebut untuk mengeluarkan barang-baran yang dapat bersaing
dalam pasaran luar negeri.
c. Pendapatan nasional. Dimana ekspor akan mempengaruhi pendapatan nasional namun
pendapatan nasional tidak akan mempengaruhi ekspor.
2. Impor (M)
Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pembelian barang dari luar negri (impor) suatu
Negara adalah kemampuan membayar (daya beli) Negara tersebut terhadap barang impor. Makin
tinggi kemampuan membayar (daya beli)-nya maka tinggi pula impor yang dapat dilakukannya.
Atau semakin besar pendapatan nasional suatu Negara maka semakin banyak impor yang dapat
dilakukan Negara tersebut.
1. Selera konsumen terhadap barang-barang produksi dalam negeri dan luar negeri.
2. Harga barang-barang di dalam dan luar negeri.
3. Kurs yang menentukan jumlah mata uang domestik yang dibutuhkan untuk membeli
mata uang asing.
4. Pendapatan konsumen di dalam dan luar negeri.
5. Ongkos angkutan barang antarnegara.
6. Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan internasinal.
Terjadinya tingkat persaingan yang tinggi didalam perdagangan, baik berupa harga,
mutu, dan kualitas barang sangat menentukan.
Menimbukan kelangkaan barang di dalam negeri
Konsumerisme
Menyebabkan eksploitasi besar – besaran sumber daya alam
Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjual-belikan di dalam negeri terdiri dari
dua golongan yaitu :
Dengan demikian dalam perekonomian terbuka penawaran agregat (AS) terdiri dari pendapatan
nasional (Y) dam impor (M), dalam rumus :
AS = Y + M
AEdn = Cdn + I + G + X
Aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka dapat menunjukkan pengeluaran agregat ke atas
barang impor (M). maka keseluruhan konsumsi RT (C) adalah
C = Cdn + M
AE = C + I + G + X
Perekonomian akan mencapai keseimbangan jika penawaran agregat sama dengan pengeluaran
agregat. Dari persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka,
keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila :
Y + M = C + I + G + X atau Y + C + I + G + (X – M)
Dalam pendekatan suntikan bocoran, keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai apabila :
S+T+M=I+G+X
Syarat keseimbangan ini dibuktikan dalam uraian berikut. Aliran pendapatan yang diwujudkan
dari kegiatan memproduksi pendapatan nasional akan digunakan sebagai berikut :
1. Membiayai pengeluaran konsmsi keatas barang buatan dalam negeri (Cdn) dan
barang impor (M). maka keseluruhan pengeluaran konsumsi adalah C = Cdn + M
2. Membayar pajak (T) , yaitu pajak keuntungan perusahaan dan pajak pendapatan
RT
3. Menyisihkan pendapatan untuk ditabung (S) di lembaga keuangan.
Ditinjau dari segi pendapatan, pendapatan nasional dapat dihitung demgam rumus sebagai
berikut:
Y + Cdn + M + S + T
Menurut pendekatan penawaran agregat, permintaan agregat keseimbangan dicapai pada keadaan
dimana :
Y = C + I + G + (X-M)
C + I + G + (X-M) = C + S + T
Apabila masing-masing ruas dikurangi dengan C dan m dipindahkan ke ruas kanan, maka
persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi :
I+G+X=S+T+M
Terbukti dari uraian diatas bahwa syarat keseimbangan lain dalam perkonomian 4 sektor adalah :
I+G+X=S+T+M
Contoh :
Diketahui :
C = 20 +0,6 Yd
I = 30
G = 10
Tx = 8
Tr = 3
X=6
Dimana Yd = Y – Tx+Tr
Yd = Y – 8+3 Yd = Y-5
Apabila impor merupakan variabel konstan yaitu sebesar M = 2, maka tentukan :
a.Keseimbangan nasional
Y =C+I+G+(X–M)
Y = 20 +0,6 Yd + 30+ 10 + (6 -2) Y = 64 + 0,6 (Y-5)
0,4Y = 64-3
Y = 152,5
b. Konsumsi
C = 20 +0,6 Yd
C = 20 +0,6 (Y-5)
C = 20 +0,6 (152,5 – 5) C = 108,5
Perubahan komponen yang meliputi bocoran (S,T atau M) akan menimbulkan akibat
yang sebaliknya dari yang ditimbulkan oleh komponen pengeluaran agregat. Kenaikan tabungan,
atau pajak atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan
menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar dari kenaikan kebocoran.
Daftar Pustaka
https://ernandablog.blogspot.com/2018/03/ekonomi-makro-sistem-ekonomi-tertutup.html
Prof. Dr. Soediyono Reksoprayitno,M.B.A. Pengantar Ekonomi Makro Edisi Keenam.
Yogyakarta: BPFE
Mankiw, N. Gregory.2013. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta.: Salemba Empat
ttps://www.academia.edu/23106128/Aliran_Pendapatan_dan_Syarat_Keseimbangan_dalam_Per
ekonomian_Terbuka
PEREKONOMIAN TERTUTUP SEDERHANA DAN TERBUKA
Oleh :
Kelompok 4
Nyoman Trisna Parwata ( 1907531218 )
Ni Made Putri Udiyani ( 1907531223 )
Ni Komang Ayu Widya Sari ( 1907531229 )