Anda di halaman 1dari 12

NAMA : MOH.

AGUS SALEH
NIM : B1A120275
MATKUL: PENGANTAR EKONOMI MAKRO

PENDAPATAN NASIONAL
1. Pengertian Pendapatan Nasional (National Income)
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu negara dalam suatu
periode tertentu adalah data pendapatan nasional negara tersebut. Pendapatan nasional
biasanya didefinisikan sebagai nilai seluruh barang jadi dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara selama waktu tertentu. Pendapatan nasional digambarkan oleh perkiraan besarnya
GDP (gross domestic product = produk domestic bruto = PDB) atau GNP (gross national
product = produk nasional bruto = PNB).

2. Konsep Pendapatan Nasional


2.1.  GNP (Gross National Product = Produk Nasional Bruto = PNB)
GNP adalah nilai dari seluruh barang dan jasa (output) yang diproduksi seluruh penduduk
suatu negara, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri, dalam perekonomian
pada suatu jangka waktu tertentu. Cara menghitunya:
GNP=Pendaptan WNI DN+Pendapatan WNI LN-Pendapatan Asing DN
2.2. GDP (Gross Domestic Product = Produk Domestik Bruto = PDB)
GDP adalah nilai dari seluruh barang dan jasa (output) yang dihasilkan di dalam negeri, baik
oleh penduduk negeri itu maupun warga negara asing yang ada di negara tersebut.
Cara menghitungnya:
Pendapatan masyarakat DN + pendapatan asing DN
2.3. Produk Nasional Neto (Net National Product)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau
penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian
barang modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses produksi
umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan
kesalahan meskipun relatif kecil. Cara menghitungnya:
NNP=GNP-Depresiasi (penyusutan barang modal)
2.4. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak
tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak
penjualan, pajak hadiah, dll. Cara menghitungnya:
NNI=NNP-Pajak tidak langsung
2.5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan
kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer
(transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan
nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para
pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Cara
menghitungnya:
PI= NNI-Pajak perusahaan – iuran – laba ditahan + transer payment
2.6. Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan
yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI)
dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya
tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
Cara menghitungnya:
DI= PI – Pajak tidak langsung

3. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional


3.1. Metode pendapatan
Y= r + w + i + p
Keterangan :
Y=pendapatan nasional
r= pendapatan dari upah
w= pendapatan bersih dari sewa
i= pendaapatan dari bunga
p= pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
3.2. Metode pengeluaran
Y = C + I + G +( X – M )
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
3.3. Metode produksi
Y = (P1 X Q1)+(P2 X Q2)+….(Pn X Qn)
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
P1= harga barang ke-1

Q1= jenis barang ke-1

FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN


1. Konsep Dasar Konsumsi dalam Pendapatan Nasional
2. Teori Konsumsi Keynes
Konsep Dasar Konsumsi dalam pendapatan nasional
Besarnya konsumsi ditentukan oleh pendapatan yang diperoleh.
Sehingga:
Fungsi Konsumsi C = f (YD)
Artinya semakin besar pendapatan, semakin besar hasrat untuk
menggunakan pendapatan untuk konsumsi.
APC dan MPC
APC = Avarage to Propensity to Consumption
MPC = Marginal Propencity to Consume
APC merupakan besarnya konsumsi yang terjadi dibandingkan tingkat
pendapatan
APC = 𝐶/Y
MPC merupakan perbandingan antara pertambahan konsumsi dibandingkan dengan
pertambahan pendapatan yang terjadi
MPC = ∆𝐶 /∆Y
Fungsi Konsumsi
C = a + by atau C = a + MPCY
a = (APC – MPC) Y
b = MPC
Teori Konsumsi Keynes
Keynes menyatakan bahwa: “Peningkatan konsumsi akan meningkat ketika pendapatan
meningkat, namun peningkatan konsumsinya tidak sebanyak peningkatan pendapatannya,
bahkan lebih kecil dari kenaikan pendapatan”.
Hipotesis Keynes tentang teori konsumsi:

1. MPC merupakan kenaikan konsumsi dari setiap unit pendapatan,di mana nilai MPC
adalah antara 0 dan 1.
2. APC turun ketika pendapatan naik
3. Pendapatan merupakan determinan konsumsi, sedangkan tingkat tabungan tidak
memiliki peran penting.
Dalam ekonomi makro, pendapatan masyarakat sebuah negara secara keseluruhan
(pendapatan nasional) dialokasikan ke dua kategori pengeluaran yaitu konsumsi dan
tabungan.
Y=C+S
Keterangan:
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi (consumption)
S = tabungan (saving)
Konsumsi nasional dan tabungan nasional merupakan fungsi linear dari pendapatan
nasional.
C = f(Y) = a + bY
Keterangan:
a = autonomous consumption = besarnya konsumsi
nasional bila GNP = 0
b = MPC (Marginal Propensity to Consume) =  besarnya
tambahan konsumsi sebagai akibat adanya tambahan pendapatan nasional sejumlah
tertentu =  secara grafis b merupakan koefisien arah dari kurva konsumsi

Dari Y = C + S–> S = Y – C
S = Y – a – bY
S = – a + (1 -b)Y,

PENGARUH PAJAK TERHADAP KONSUMSI DAN SAVING


1. Pengaruh pajak terhadap konsumsi
yaitu pajak dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang, semakin besar pajak yang
dikenakan atas konsumsi misalnya pembelian barang-barang mewah yang dikenai pajak,
maka akan semakin menurun tingkat seseorang untuk mengkonsumsi produks tersebut
begitu juga sebaliknya, semakin kecil pajak yang dikenakan atas barang-barang konsumsi
maka akan semakin meningkat konsumsi masyarakat tersebut.
2. Pengaruh pajak terhadap saving
 yaitu jika tingkat konsumsi masyarakat meningkat karena pajak, maka nilai tabungan
masyarakat akan menurun, dan sebaliknya jika nilai pajak meningkat atas barang konsumsi
dan tingkat konsumsi menurun maka nilai tabungan masyarakat juga akan meningkat.
Pembahasan
Pajak merupakan iuran wajib yang harus dibayar oleh seluruh masyarakat suatu negara yang
telah memenuhi syarat sebagai wajib pajak. Pajak menjadi sumber penerimaan negara yang
digunakan pemerintah untuk membiayai APBN.
APBN yang dibiayai dari pajak dapat bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, oleh sebab itu, pajak mempunyai banyak fungsi, dan sebagai wajib pajak yang
mendukung pemerintah dalam pembangunan ekonomi, maka kita wajib membayar pajak.
Berikut ini beberapa jenis pajak yang perlu kita ketahui antara lain :
 Pajak perdagangan internasional
 Pajak penghasilan
 Pajak bumi dan bangunan
 Pajak barang mewah
 Pajak kendaraan bermotor
 Pajak penambahan nilai.
PEREKONOMIAN 2 SEKTOR
Konsep perekonomian dua sektor merupakan konsep  perekonomian yang terdiri dari dan
sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. Dalam perekonomian 2 sektor, tidak terdapat
pajak dan pengeluaran pemerintah. Bukan hanya itu perekonomian 2 sektor pun tidak
melakukan perdagangan luar negeri yakni tidak melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Dalam perekonomian dua sektor sumber  pendapatan yang diperoleh rumah tangga adalah
dari perusahaan. Pendapatan ini meliputi gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan adalah
sama nilainya dengan pendapatan nasional. Dan oleh karena itu, pemerintah tidak
memungut pajak maka pendapatan nasional (Y) adalah sama dengan pendapatan
disposebel (Yd) atau Y = Yd.
Pendapatan yang digunakan oleh rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu
untuk pengeluaran konsumsi dan ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada
penanam modal atau investor dan akan digunakan untuk modal, untuk membeli barang–
barang seperti mesin–mesin, bahan baku, peralatan produksi, mendirikan bangunan pabrik
dan bangunan kantor. 
Model arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah tangga
dengan perusahaan dapat kalian lihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Arus perputaran faktor produksi, barang dan jasa, serta uang antara rumah
tangga konsumsi dengan perusahaan.
Dari gambar 1, terlihat bahwa rumah tangga konsumen (RTK) adalah sebagai pemilik faktor-
faktor produksi berupa tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Penawaran faktor
produksi oleh rumah tangga ini akan bertemu dengan permintaan faktor produksi oleh
perusahaan. Interaksi ini terjadi di pasar faktor produksi. Sedangkan di pasar barang, terjadi
interaksi antara perusahaan sebagai penghasil barang dan jasa dengan konsumen sebagai
pengguna barang dan jasa. Sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan satu
sama lain. Dalam diagram juga terlihat arus aliran uang dari dan ke masing-masing rumah
tangga. RTK menerima upah, sewa, bunga, dan keuntungan dari perusahaan sebagai balas
jasa atas penyerahan faktor produksi. Perusahaan menerima uang pembayaran atas barang
dan jasa yang dibeli.
Interaksi ekonomi dalam perekonomian dua sektor juga dapat digambarkan seperti di
bawah ini.

Dari Bagan diatas terlihat bahwa sektor rumah tangga konsumen akan menjual faktor
produksi pada sektor perusahaan (rumah tangga produsen) agar memperoleh pendapatan.
Dalam hal ini, sektor rumah tangga konsumen akan memberikan faktor produksi seperti
tanah, tenaga kerja, modal atau keahlian pada perusahaan (garis a). Sebagai balasan atas
faktor produksi yang diberikan oleh sektor rumah tangga, maka sektor perusahaan akan
memberikan balas jasa berupa sewa untuk tanah, upah atau gaji bagi tenaga kerja, bunga
atau sewa untuk modal dan keuntungan bagi keahlian (garis b).
Setelah sektor rumah tangga memperoleh balas jasa atas faktor produksi yang mereka jual
kepada perusahaan, maka sektor rumah tangga memiliki pendapatan yang siap untuk
dibelanjakan (yaitu pendapatan setelah dikurangi tabungan dan pajak) pada sektor
perusahaan, berupa pembelian barang dan jasa (garis c bawah). Kemudian sektor rumah
tangga produsen akan menyerahkan barang dan jasa tersebut kepada sektor rumah tangga
konsumen (garis d).
PEREKONOMIAN 3 SEKTOR
Perekonomian tiga sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor-sektor rumah
tangga, perusahaan dan pemerintah (Sukirno, 2016:150). Rumah tangga adalah  Campur
tangan pemerintah dalam perekonomian menimbulkan dua perubahan penting dalam
proses penentuan keseimbangan pendapatan nasional, yaitu (Sukirno, 2016:150):
1) Pungutan pajak yang dilakukan pemerintah akan mengurangi pengeluaran agregat
melalui pengurangan atas konsumsi rumah tangga.
2) Pajak memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan ini akan menaikkan
perbelanjaan-perbelanjaan agregat.
Kedua aliran pengeluaran / pendapatan ini akan mengubah pola aliran pendapatan dalam
perekonomian. Dalam ekonomi tiga sektor belum terdapat kegiatan mengekspor dan
mengimpor. Oleh sebab itu ,ekonomi tiga sektor dinamakan juga perekonomi tertutup.
Aliran Pendapatan, Pengeluaran dan Syarat Keseimbangan
Siklus aliran pendapatan perekonomian tiga sektor dapat dilihat sebagai berikut:

Ciri-ciri pokok aliran pendapatan dan pengeluaran dari perekonomian tertutup antara lain
(Sukirno, 2016:151-152):
1) Pembayaran oleh sektor perusahaan yaitu pembayaran kepada pemerintah atas pajak
pendapatan dan pembayaran kepada rumah tangga atas faktor-faktor produksi.
2) Pendapatan yang diterima rumah tangga sekarang berasal dari gaji dan upah yang dibayar
oleh perusahaan dan oleh pemerintah.
3)  Pemerintah menerima pendapatan berupa pajak dari perusahaan dan rumah tangga.
4) Pendapatan rumah tangga (Y) digunakan untuk tiga kebutuhan, yaitu: konsumsi (C),
tabungan (S) dan pajak pendapatan rumah tangga (T). Bentuk persamaannya adalah
Y=C+S+T.
5) Dalam gambaran tersebut tetap dimisalkan bahwa tabungan rumah tangga dipinjamkan
oleh lembaga-lembaga keuangan kepada pengusaha penanam modal.
6) Pengeluaran agregat (AE) telah bertambah banyak jenisnya, yaitu disamping pengeluaran
konsumsi (C) dan investasi (I), sekarang masuk pula pengeluaran pemerintah (G). Dalam
persamaan AE = C + I + G
Syarat keseimbangan:
Y = AE,  atau Y = C + I + G
Keterangan:
Y          : penawaran agregat                                
AE       : pengeluaran agregat
C          : konsumsi rumah tangga             
I           : investasi perusahaan
G         : pengeluaran pemerintah membeli barang dan jasa
Jika C dikurangi dari setiap ruas, maka dalam perekonomian tiga sektor I dan G adalah
suntikan kedalam sirkulasi aliran pendapatan, sedangkan S dan T adalah kebocoran. Sebagai
kesimpulan dapatlah dirumuskan bahwa dalam perekonomian tiga sektor yang mencapai
keseimbangan akan berlaku keadaan : I + G = S + T

PEREKONOMIAN 4 SEKTOR
 A.   Perekonomian Empat Sektor  (Perekonomian Terbuka)
Perekonomian terbuka / perekonomian empat sektor merupakan suatu negara yang
mempunyai hubungan ekonomi dengan negara – negara lain. Dalam perekonomian terbuka
sebagian produksi dalam negeri diekspor atau dijual ke luar negeri dan disamping itu
terdapat pula barang di negara itu yang diimpor dari negara – negara lain. Perekonomian
terbuka dinakan juga sebagai ekonomi empat sektor, yaitu suatu ekonomi yang dibedakan
kepada empat sektor yaitu :
1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yg
dianggap homogen & identik.
2. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang
memproduksi brg & jasa.
3. Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk
mengatur kegiatan masyarakat & perusahaan.
4. Sektor Luar Negeri ( Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana
perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.
B.    Mekanisme Perekonomian 4 sektor

Disebut dengan Kegiatan ekonomi empat sektor karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan
pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar
negeri. Dalam diagram circular flow terdapat pasar-pasar yang mempengaruhi kegiatan
ekonomi, pasar-pasar tersebut meliputi : Pasar barang, Pasar tenaga kerja, Pasar Uang &
Lembaga keuangan, serta Pasar Luar negeri.
Dari diagram circular Flow diatas terdiri dari 4 komponen yaitu :
1.  Rumah Tangga
Hubungan dengan Perusahaan
Pada awalnya rumah tangga menjual SDM yang dimilikinya kepada perusahaan. Dari
interaksi antara rumah tangga dan perusahaan dipertemukan pada Pasar tenaga kerja.
Kemudian dari penjualan SDM tersebut, rumah tangga mendapatan penghasilan yang terdiri
dari sewa, bunga, upah dan profit. Hal ini dipertemukan dalam pasar uang & lembaga
keungan.
Hubungan dengan Pemerintah
Dalam hubungan ini rumah tangga menyetorkan sejumah uang sebagai pajak kepada
pemerintah dan rumah tangga menerima penerimaan berupa gaji, bunga, penghasilan non
balas jasa dari pemerintah (berupa hasil dari pajak).
Hubungan dengan negara lain
Untuk mencapai hubungan dengan negara lain rumah tangga harus melewati pasar barang
dan pasar luar negeri. Rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
2.  Perusahaan
Perusahaan merupakan gabungan unit kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa.
Hubungan dengan Rumah Tangga
perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang dikonsumsi oleh
masyarakat. Lalu Perusahaan mendapatkan penghasilan dari penjualan produknya. Interaksi
tersebut dipertemukan dalam pasar barang. Pasar Barang adalah pasar yang
mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan jasa. Pasar barang sering
diistilahkan dengan sektor riil.
Hubungan dengan Pemerintah
Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan perusahaan menjual produk dan jasa
kepada pemerintah melalui pasar barang.
Hubungan dengan Dunia Internasional
Perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negeri melalui
pasar barang dan pasar luar negeri. Dari hasil penjulan tersebut perusahaan mendapatkan
laba/keuntungan.
3.  Pemerintah
Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat dan bisnis.
Hubungan dengan RumahTangga
pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional,
pembangunan, dan lain-lain untuk membangun negara.
Hubungan dengan Perusahaan
pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari perusahaan dan pemerintah juga membeli
produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada.
4.  Negara-negara lain
Hubungan dengan Rumahtangga
Negara-negara lain(dunia internasional) menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan
rumah tangga yang dilakukan di pasar luar negeri, dari pasar luar negeri masuk ke dalam
pasar barang dalam negeri sehingga produk yang dihasilkan dapat dibeli oleh rumah tangga.
Sehingga dari transaksi jual beli tersebut negara lain mendapatkan laba/keuntungan.
Hubungan dengan Perusahaan
dunia internasional(negara lain) mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan.
Aliran barang dan jasanya juga melalui pasar negeri lalu masuk ke pasar barang. Dari proses
tersebut juga dihasilkannya suatu laba.

C.   Konsep Keseimbangan Perekonomian Empat Sektor


Pendapatan Nasional Keseimbangan
Syarat keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka adalah : 
Y = C + I + G + (X – M)    dan    I + G + X = S + T + M
Ket.
Y = Tingkat Pendapatan
C = Konsumsi
I  = Investasi
X = Ekspor
S  = Tabungan
T  = Pajak
G  = Pengeluaran Pemerintah
M = Impor
Dalam Perekonomian Terbuka 4 Sektor, akan mewujudkan dua aliran baru dalam sirkulasi
aliran Pendapatan, yaitu :
1. Aliran pendapatan yang diterima dari mengekspor, yang merupakan “Suntikan”
kepada aliran pendapatan.
2. Aliran pengeluaran untuk membeli barang yang diimpor dari negara-negara lain,
yang merupakan “Bocoran” kepada aliran pendapatan.

Ciri-ciri Pokok dari Aliran Pendapatan Perekonomian Terbuka


Rumah tangga mendapat aliran pendapatan berupa gaji/upah, sewa, bunga & keuntungan,
dan pendapatan tersebut digunakan untuk :
1. Pengeluaran konsumsi (membeli brg & jasa yg diproduksi perusahaan dalam negeri
2. Membayar pajak
3. Mengimpor  (membeli barang impor)
4. Menabung ke Bank/ Lembaga Keuangan.
Di samping aliran uang keluar untuk membayar impor, juga aliran pengeluaran ke sektor
perusahaan (pembayaran atas ekspor).
Aliran perbelanjaan (pengeluaran) penanam modal untuk beli barang dan peralatan modal
dari sektor perusahaan.
Pengeluaran pemerintah ke sektor perusahaan untuk membeli kebutuhan administrasi &
belanja modal untuk investasi pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai