Anda di halaman 1dari 17

TUGAS EKONOMI PANGAN

MENGENAI PENDAPATAN NASIONAL

Di Susun Oleh :

Zhaza Pratiwi Romadhoni (P07131116006)

Rifqotul Mahmudah (P07131116011)

Opie Hanifah Isma Muthiya Tasya (P07131116026)

Rohmah Wahidiyaningsih (P07131116042)

Dita Febriastuti (P07131116043)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI YOGYAKARTA
TAHUN 2018

i
DAFTAR PUSTAKA

COVER......................................................................................................... i

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. ii

BAB I TUJUAN ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Pendapatan Nasional........................................................... 1


B.Metode Perhitungan Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan
Nilai Prosuksi, Pengeluaran, Dan Pendapatan...........................................2
C.Cara Menghitung Pendapatan Nasional................................................. 3
D.Distribusi Pendapatan Nasional............................................................. 5
E.Pendapatan Perkapita ............................................................................ 7

BAB III KESIMPULAN.............................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 11

LAMPIRAN.................................................................................................. 12

ii
BAB I
TUJUAN

Tujuan, pembelajaran tentang pendapatan nasional :

1. Untuk mengetahui penegrtian pendapatan nasional


2. Untuk mengetehui metode perhitungan pendapatan nasional
3. Untuk mengetahui distribusi pendapatan
4. Untuk mengetahui pendapatan perkapita

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendapatan Nasional

Output (produk) nasional = pengeluaran nasional = pendapatan nasional

Maka, pendapatan nasional memiliki 3 arti:

1. Nilai semua barang dan jasa (output) yang dihasilkan oleh suatu negara
selama 1 tahun.
2. Jumlah semua pengeluaran yang terjadi pada suatu negara untuk membeli
barang dan jasa selama 1 tahun.
3. Jumlah semua pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi sebagai
balas jasa penggunaan faktor-faktor produksi pada suatu negara selama 1
tahun.
( Sumber : Chumidatus,Sa’dyah .2007. Ekonomi 1. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya )

1
B. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional Dengan Pendekatan Nilai
Pprosuksi, Pengeluaran, Dan Pendapatan

1. Metode perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan nilai


produksi.
Menurut metode ini, pendapatan nasional adalah penjumlahan
dari semua nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh lapangan
usaha selama satu tahun.
Rumus :
Y = { ( P1 x Q1 ) + (P2 x Q2 ) + ..... + (Pn x Qn) }
2. Metode perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan
pengeluaran.
Pendapatan nasional adalah penjumlahan dari semua
pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku ekonomi ( Rumah
tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat. Pendekatan
pengeluaran bisa dihitung dengan rumus :
Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi oleh rumah tangga
I = infestasi oleh perusahaan
G = pengeluaran pemerintah ( konsumsi dan investasi)
X – M = Export Neto ( nilai ekspor – nilai impor)

3. Metode perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan


pendapatan
Pendapatan nasional adalah penjumlahan dari semua pendapatan
yang diterima pemilik faktor produksi disuatu negara dalam satu tahun.
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari upah atau gaji,
sewa, bunga, dan keuntungan yang diterima para pemilik faktor
produksi.
Pendekatan pendapatan dirumuskan sebagai berikut :

2
Y=W+r- i+P
Keterangan :
Y = pendapatan nasional
W = Weight ( upah atau gaji) adalah pendapatn yang diterima
pemilik faktor produksi tenaga kerja.
r = raint ( sewa ) adalah pendapatan yang diterima pemilik faktor
produksi, tanah, gedung, dan harta tetap lainnya.
i = interest (bunga) adalah pendapatan yang diterima faktor
produksi modal
P = profit ( keuntugan ) adalah pendapatan yang diterima
pemilik faktor peroduksi kewirausahaan.
(Sumber : Ruang Guru http://blog.ruangguru.com/pendapatan-
perkapita-dan-distribusi-pendapatan nasional?hs_amp=true )

C. Cara Menghitung Pendapatan Nasional


1. Gross Domestic Product (GDP) Atau Produk Domestik Bruto (PDB)
Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
selama setahun. Termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan
asing, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu
negara. Contohnya terdapat perusahaan A dari Korea yang mempunyai
cabang di Indonesia, nah hasil produksinya juga harus dihitung ke
dalam GDP, Rumus untuk menghitung GDP yaitu:

GDP = Pendapatan WNI di DALAM NEGRI + Pendapatan WNA


di DALAM NEGRI

2. Gross National Product (GNP) Atau Produk Nasional Bruto (PNB)

Merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang


dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun,

3
termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan
di luar negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang
menjual pakaian di Singapura, hasilnya berupa barang dan jasanya
termasuk dalam GNP. Perlu diingat, GNP menekankan pada aspek
kewarganegaraan (nationality). Jika ditulis dalam rumus bisa tulis
seperti berikut :

GNP = Pendapatan WNI di DALAM NEGRI + Pendapatan WNI


di LUAR NEGRI
atau
GNP = GDP – Pendpatan NETO atas faktor dari LUAR NEGRI

3. Net National Product (NNP) Atau Produk Nasional Netto (PNN)

Merupakan hasil dari dari nilai dari GNP yang telah dikurangi
dengan penyusutan modal dalam proses produksi. Inti dari NNP
merupakan konsep pendapatan nasional yang dilihat hanya dari laba
yang diperoleh. Karena tujuan dari NNP adalah untuk mencari netto
atau nilai bersih dari suatu produksi.Berikut adalah rumus mencari
NNP:

NNP = GNP - Penyusutan

4. Net National Income (NNI) Atau Pendapatan Nasional Netto


NNI diperuntukan untuk menghitung pendapatan nasional
berdasarkan jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi. Jika ditulis dalam rumus sebagai berikut:

NNI = NNP – Pajak tidak langsung + Subsidi

 Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak


mencerminkan balas jasa atas faktor produksi. Uang pajak
memang diterima oleh penjual/produsen bersama harga pasar

4
barang yang dijualnya, tetapi uang pajak itu wajib diserahkan
kepada pemerintah.
 Subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu yang
dibuat lebih murah daripada biaya produksi sesungguhnya,
misalnya untuk subsidi harga pupuk, BBM, atau beras.

5. Personal Income (PI) Atau Pendapatan Perseorangan


PI ini juga bagian dari pendapatan nasional. PI ini
menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang. Tetapi
harus dikurangi dengan laba yang ditahan, iuran asuransi, iuran
jaminan sosial, dan ditambah dengan pembayaran pindahan/transfer
(transfer payment). Pendapatan perseorangan dapat ditulis dalam
rumus berikut:

PI = NNI + transfer payement – Laba + iuran asuransi + iuran


dana sosial + pjak perseorangan

6. Disposable Income Atau Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan

Merupakan pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk


membeli barang dan jasa beserta tabungan yang disalurkan menjadi
investasi. Eitss.. tapi harus dikurangi pajak langsung. Pajak langsung
adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada orang lain,
contohnya pajak pendapatan. DI dapat ditulis dalam rumus berikut :

DI = PI –Pajak langsung

( Sumber : Chumidatus,Sa’dyah .2007. Ekonomi 1. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya )

D. Distribusi Pendapatan Nasional

Distribusi pendapatan nasional merupakan unsur penting untuk


mengetahui tinggi atau rendahnya kesejahteraan atau kemakmuran suatu

5
negara, apakah pendapatan nasional didistribusikan secara merata atau terjadi
ketimpangan. Oleh karena itu untuk mengtahui hal tersebut terdapat beberapa
indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan
distribusi pendapatan yaitu dengan Koefisien Gini.

Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang disebut Kurva


Lorenz. Kurva ini memperlihatkan hubungan kuantitatif antara persentase
jumlah penduduk dan persentase pendapatan yang diperoleh selama kurun
waktu tertentu. Untuk mengetahui ketimpangan distribusi pendapatan,
perhatikan Kurva Lorenz berikut :

Kurva Lorenz (Sumber: Master Teacher Ruangguru)

Dari Kurva Lorenz tersebut, sumbu horizontal menggambarkan


persentase jumlah penduduk, adapun sumbu vertikal menyatakan bagian
dari total pendapatan yang diterima oleh penduduk tersebut. Garis
diagonal di tengah disebut garis kemerataan sempurna, karena setiap titik
pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan persentase jumlah
penduduk yang sama dengan persentase penerimaan pendapatan.

Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin
tinggi tinggkat ketidakmerataanya, sebaliknya semakin dekat jarak kurva

6
Lorenz dari garis diagonal, semkin tinggi tingkat pemeratan distribusi
pendapatanya

Dapat disimpulkan bahwa, distribusi pendapatan semakin merata


jika nilai Koefisien Gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi
pendapatan dikatakan semakin tidak merata jika nilai Koefisien Gini
makin mendekati satu. Setelah koefisien ditemukan, dapat digolongkan
ketimpangan pendistribusian pendapatan dengan tabel dibawah :

Nilai Koefisien Distribusi pendapatan


<0,4 Tingkat ketimpangan rendah
0,4-0,5 Tingkat ketimpangan sedang
>0,5 Tingkat ketimpangan tinggi

(Sumber : Ruang Guru http://blog.ruangguru.com/pendapatan-perkapita-dan-


distribusi-pendapatan nasional?hs_amp=true )

E. Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita adalah tinggkat rata-rata pendapatan penduduk


suatu negara pada periode tertentu yang diperoleh dengan membagi jumlah
pendapatan nasional (biasanya dalam PDB) dengan jumalh penduduk di
negara tersebut. Jika dituliskan dalam rumus sebagai berikut :

Pendapatan Perkapita = Pendapatan nasiaonal


Jumlah penduduk

• Hubungan Pendapatan Nasional Penduduk Dan Pendapatan Perkapita

Pendapatan nasional (GDP/GNP) dan jumlah peneduduk


merupakan dua faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pendapatan
perkapita dengan kata lain, naik turunya pendapatan nasional dan jumlah

7
penduduk bisa mengakibatkan naik turunya pendapatan nasional. Oleh
karena itu jika suatu negara ingin meningkatkan pendapatan perkapita,
negara tersebut dapat mengunakan dua cara berikut :

a. Memperbesar jumlah pendapatan nasional.


b. Menahan laju pertumbuhan penduduk.
• Manfaat Menghitung Pendapatan Perkapita
a. Dapat mengetahui tingkat perekonomian suatu negara, jika
pendapatan perkapita tinggi maka perekonomian sudah maju
demikian juga sebaliknya.
b. Dapat mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara jika
pendapatan perkapita, riil tinggi berarti kemakmuran suatu negara
sudah tinggi begitu juga sebaliknya.
c. Dapat melihat perkembangan perekonomian dan kemakmuarn
suatu negara.
d. Dapat membandingkan tingkat kemakmuran (standar hidup) antar
negara.
e. Dapat digunakan sebagi pedoman pengambilan kebijakan ekonomi
bagi pemerintah.
f. Dapat meberikan data-data mengenahi kependudukan.
• Ketimpangan Distribusi Pendapatan

Pendapatan perkapita yang tinggi disuatu negara tidak


menjamin semua penduduknya hidup makmur, begitu juga sebaliknya
karena pendapatan perkapita merupakan nilai rata-rata.

Ada dua alat ukur untuk melihat pendapatan nasional suatu


negara telah didistribusikan atau belum, yaitu:

a. Menggunakan koefesien Gini

Angka yang digunakan untuk menunjukan tinggkat


ketimpangan distribusi pendapatan. Jika koefisian Gini sam dengan

8
0 berarti distribusi pendapatan sudah merata sebaliknya jika
koefisien Gini= 1 maka distribusi pendapatan tidak merata.

b. Menggunakan keriteria bank dunia

Untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi


pendapatan, Bank Dunia melihat dari besarnya konstribusi
(sumbangan) dari 40% penduduk termiskin terhadap keseluruhan
pendapatan nasional.

No Distribusi Pendapatan Tingkat ketimpangan


1 Jika kelompok 40% Tinggi
penduduk termiskin
memperoleh pendapatan <
dari 12% dari keseluruhan
2 pendapatan nasional. Sedang
Jika kelompok 40%
penduduk termiskin
memperoleh pendapatan
3 antara 12% sampai 17% dari Rendah
keseluruhan pendapatan
nasional
Jika kelompok 40%
penduduk termiskin
memperoleh pendapatan >
dari 17% dari keseluruhan
pendapatan nasional

( Sumber : Chumidatus,Sa’dyah .2007. Ekonomi 1. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya )

9
BAB III

KESIMPULAN

 Pendapatan nasional adalah Output (Produk) Nasional = Pengeluaran


Nasional = Pendapatan Nasional. Pendapatan Nasional Memiliki 3 Arti:
- Nilai semua barang dan jasa (output) yang dihasilkan oleh suatu
negara selama 1 tahun.
- Jumlah semua pengeluaran yang terjadi pada suatu negara untuk
membeli barang dan jasa selama 1 tahun.
- Jumlah semua pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi
sebagai balas jasa penggunaan faktor-faktor produksi pada suatu
negara selama 1 tahun.
 Metode perhitungan pendapatan nasional dapat dibagi menjadi tiga
metode, Metode perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan
nilai produksi, Metode perhitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran, dan Metode perhitungan pendapatan nasional
dengan pendekatan pendapatan.
 Distribusi pendapatan nasional merupakan unsur penting untuk
mengetahui tinggi atau rendahnya kesejahteraan atau kemakmuran suatu
negara, apakah pendapatan nasional didistribusikan secara merata atau
terjadi ketimpangan.
 Pendapatan perkapita adalah tinggkat rata-rata pendapatan penduduk
suatu negara pada periode tertentu yang diperoleh dengan membagi
jumlah pendapatan nasional (biasanya dalam PDB) dengan jumalh
penduduk di negara tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Chumidatus,Sa’dyah .2007. Ekonomi 1. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


2. Ruang Guru http://blog.ruangguru.com/pendapatan-perkapita-dan-distribusi-
pendapatan nasional?hs_amp=true

11
LAMPIRAN

SOAL

Pendapatan Nasional

1. Manfaat perhitungan pendapatan nasional adalah..


a. Mengetahui besarnya pendapatan tenaga kesehatan negara
b. Mengetahui distribusi pemerataan pendapatan
c. Mengetahui strukutur ekonomi negara
d. Mengetahui besarnya jumlah penduduk
e. Mengetahui besarnya laba

2. Pendapatan faktor netto luar negeri diperoleh dengan cara...


a. Selisih dengan pajak tidak langsung
b. Selisihh penerimaan domestik dengan asing
c. Selisih antara pendapatan orang asing ynga dada didalam negeri
dengan penghasilan TKI
d. Selisih pendapatan penduduk indonesia yang bekerja diluar negeri
dengan pendapatan orang asing yng bekerja di indonesia
e. Selisih dengan menyusutan
Metode Perhitungan Nasional

3. Komponen perhitungan pendapatan nasional jika menggunakan


pendekatan pendapatan,yaitu...
a. Rumah, tanh, perusahaan,dan konsumen
b. Produksi, konsumsu, distribusi
c. Upah, sew, bunga, laba
d. Perambangan, pertanian, peternakan
e. Kota, kabupaten, provinsi

12
4. Diketahui GNP suatu negara Rp. 20.800.000.000,00; penyusutan Rp.
700.000.000,00; pajak tidak langsung Rp.50.000.000,00; dan pajak tidak
langsung Rp. 60.000.000,00. Besarnya NNI yaitu..
a. Rp 110.000.000,00
b. Rp 850.000.000,00
c. Rp 20.050.000.000,00
d. Rp 20.650.000.000,00
e. Rp 20.740.000.000,00
5. Diketahui :
Pengeluaran konsumsi Rp 20.000.000.000,00
Menyewa tanah Rp 10.000.000.000,00
Pengeluaran pengusaha Rp 14.000.000.000,00
Ekspor Rp 16.000.000.000,00
Impor Rp 6.000.000.000,00
Keuntungan Rp 10.000.000.000,00
Besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan pendekatan
pengeluarn yaitu...
a. Rp 54.000.000.000,00
b. Rp 66.000.000.000,00
c. Rp 74.000.000.000,00
d. 86.000.000.000,00
e. Rp 80.000.000.000,00
Distribusi Perkapita Dan Pendapatan Perkapita

6. Pendapatan perkapita yang tinggi disuatu negara tidak menjamin sema


penduduknya hidup makmur. Untuk melihat pendapatan nasional sudah di
distribusikan atau belum, caranya dengan menggunakan suatu alat ukur
yaitu menggunakan koefisien gini. Pada nilai berapa Koefisien gini
diartikan distribusi pendapatan sudah merata..
a. 1
b. 0
c. -1

13
d. -2
e. -0
7. Jika kelompok 40% penduduk termiskin memperoleh pendapatan antara
12 % sampai 17% dari keseluruhan pendapatan nasional, maka tingkat
ketimpangannya tergolong..
a. Rendah
b. Tinggi
c. Normal
d. Sedang
e. Sangat tinggi
8. Suatu negara dikatakan makmur apabila tingkat pendepatan negara
tersebut tinggi. Tingkat pendapatan apa yang mempengaruhi hal tersebut..
a. Perkapita
b. Nasional
c. Ekonomi
d. Nasional penduduk
e. Sosial
9. Untuk mengukur tingkat ketimpangan disribusi pendapatan, Bank Dunia
melihat dari besarnya kontribusi yang diberikan oleh penduduk termiskin
terhadap keseluruhan pendapatan nasional. Berapa persenkah kontribusi
yang diberikan penduduk tersebut.
a. 20%
b. 10%
c. 25%
d. 40%
e. 30%
10. Pada situasi apakah tingkat ketimpangan dikatkan tinggi..
a. Jika kelompok penduduk termiskin memperoleh pendapatan <
dari 12% dari keseluruhan pendapatan nasional.
b. Jika kelompok 40% penduduk termiskin memperoleh pendapatan
antara 12 % sampai 17% dari keseluruhan pendapatan nasional.

14
c. Jika kelompok 40% penduduk termiskin memperoleh pendapatan
antara > 17% dari keseluruhan pendapatan nasional.
d. Jika kelompok 50% penduduk termiskin memperoleh pendapatan
antara 10 % sampai 17% dari keseluruhan pendapatan nasional.
e. Jika kelompok 50% penduduk termiskin memperoleh pendapatan
< dari 12 % dari keseluruhan pendapatan nasional.

15

Anda mungkin juga menyukai