Nim : 1934031068
Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga
keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,
biasanya selama satu tahun.
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau
domestik selama satu tahun.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk
yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan dil uar negeri. Contohnya
seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di Malaysia, hasil berupa barang
dan jasanya termasuk dalam GNP.
Penyusutan adalah penggantian barang modal bagi peralatan produksi yang dipakai dalam
proses produksi. Umumnya bersifat taksiran, sehingga dapat menimbulkan kekeliruan
meskipun relatif kecil.
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) merupakan pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti
pajak hadiah, pajak penjualan, dan lain-lain.
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang dalam masyarakat , temasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan
kegiatan apapun. Misalnya gaji seorang pegawai negeri, maupun pendapatan pengusaha
yang didapatkan secara berantai.
Disebut juga dengan disposible income yaitu pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan
guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan
menjadi investasi.
DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, seperti
pajak pendapatan.
1. Pendekatan Produksi
Merupakan metode penghitungan menggunakan nilai tambah produk atau nilai produk. Jadi,
Pendekatan ini bertujuan agar tidak terjadi perhitungan yang ganda sebab adanya produksi
yang bertingkat. Hal itu disebabkan suatu produksi digunakan sebagai bahan baku produksi
produk lain. Selain itu juga disebabkan nilai produk dapat terhitung dua kali sehingga
nilainya sangat besar.
Adapun pendapatan produksi meliputi beberapa sektor diantaranya adalah sektor pertanian,
perhutanan, peternakan, serta perikanan. Selain itu juga dari sektor pertambangan, industri,
listrik, gas, air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran.
Begitu pula dengan sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan
jasa perorangan serta sektor jasa lain. Beberapa sektor tersebut memang mempengaruhi
hasil pendapatan nasional yang ada di suatu negara.
Y = Pendapatan Nasional
Pn = Harga jual produk jadi
Qn = Jumlah produksi produk asli
2. Pendekatan Pengeluaran
Penghitungan pendapatan nasional yang menggunakan pendekatan ini bisa dihitung dengan
rumus:
Y: ∑= C + I + G + (X – M)
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi perusahaan
G = Pengeluaran Pemerintah
X = Jumlah ekspor
M = Jumlah impor
3. Pendekatan Pendapatan
Y: ∑ = w + r + i + π
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
w = upah
r = sewa
i = bunga
π = laba
Namun di antara perbedaan mencolok itu, terdapat kesamaan syarat tertentu dalam
menghitung produktivitas suatu negara atau warga negara diantaranya:
1. Produk barang atau jasa yang dihitung merupakan barang yang diproduksi pada tahun tertentu,
bukan bekas.
2. Produk barang atau jasa yang dihitung merupakan produk final dan tidak dihitung kembali ongkos
produksi atau penyusunnya.
3. Produk barang atau jasa dihitung berdasarkan harga pasaran dunia.
Uang dan Perannya di perekonomian
Uang ialah sebagai sesuatu yang disetujui dan diterima oleh masyarakat sebagai alat
perantara untuk melakukan pertukaran atau perdagangan
Tiga peran utama dalam menompang perekonomian masyarakat, yaitu sebagai alat tukar,
sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan uang.
1. Alat Tukar
Uang sebagai alat tukar yaitu dengan adanya uang seseorang bisa menukarkan dengan apa
saja yang mereka inginkan, yaitu dengan perkembangan zaman sekarang, kebutuhan-
kebutuhan hidup semakin banyak, dan dengan sifat manusia yang tidak pernah merasa
cukup dan mersa puas, dengan adanya uang mampu mencukupi dan memuaskan apa saja
yang mereka inginkan.
2. Satuan Hitung
Uang sebagai satuan hitung yaitu dengan uang seseorang bisa menghitung kegunaan,
kualitas dan manfaat suatu barang dan jasa, karena semakin mahal barang dan jasa maka
kualita dan mutu barang dan jasa itu pun semakin baik.
3. Penyimpan Uang
Uang sebagai alat penyimpan yaitu dengan adanya uang kita bisa menabung, dan dengan
uang juga kita bisa membeli emas, perak dll yang bisa kita simpan untuk kita gunakan di
masa depan dan di saat kita membutuhkan. Oleh karena itu, pengaruh uang terhadap
perekonomian sangat lah berpengaruh, maju tidaknya perekonomian seseorang ditentukan
dengan seberapa banyak uang yang mereka miliki. Semakin banyak uang yang mereka
miliki maka perekonomian mereka akan tercukupi. Namun tidak dengan mereka yang tidak
memiliki banyak uang, hidup mereka tidak akan terjamin, kesehatan, pangan, papan akan
serba kesulitan.
Lembaga Keuangan
Pengertian Lembaga Keuangan adalah suatu institusi atau badan usaha yang bergerak di
bidang jasa keuangan yang menghimpun aset dalam bentuk dana dari masyarakat lalu
menyalurkan dana tersebut untuk pendanaan kegiatan ekonomi dan proyek pembangunan
dengan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga dengan persentase tertentu dari dana
yang disalurkan tersebut.
Adapun fungsi utama dari lembaga keuangan adalah sebagai perantara keuangan antara
surplus unit (ultimate lenders) dengan defisit unit (ultimate borrower).
1. Ahmad Rodoni
Menurut Ahmad Rodoni, pengertian lembaga keuangan adalah salah satu badan usaha
dimana kekayaannya berbentuk aset keuangan (financial assets) maupun (non-financial
assets).
2. Dahlan Siamat
Menurut Dahlan Siamat, pengertian lembaga keuangan adalah badan usaha yang
kekayaan utamanya berbentuk aset keuangan dibanding aset non-finansial atau riil.
Dimana lembaga keuangan sudah memberikan kredit atau pembiayaan terhadap nasabah
dan menanamkan dananya pada surat yang berharga.
3. Kasmir
Menurut Kasmir, arti lembaga keuangan adalah wadah setiap perusahaan yang bergerak
dibidang keuangan dimana kegiatan yang dilakukan bisa hanya menghimpun dana saja
atau hanya menyalurkan atau mungkin bisa kedua-duanya.
Menurut UU No. 14 Tahun 1967 pasal 1 (diganti dengan UU No. 7/1992) tentang
Perbankan, pengertian lembaga keuangan adalah badan usaha yang kegiatannya
menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali kepada
masyarakat.
SK Menkeu RI no. 792 Th 1990
Menurut SK Menkeu RI no. 792 Th 1990, pengertian lembaga keuangan adalah semua
badan usaha yang bergerak di bidang keuangan dimana kegiatannya menghimpun dana dan
menyalurkan dana kepada masyarakat, terutama untuk pembiayaan investasi pembangunan.
Semua lembaga keuangan memiliki peranan dan manfaat bagi masyarakat. Berikut ini
adalah beberapa peran dan manfaat lembaga keuangan tersebut:
1. Pengalihan Aset
Salah satu peran penting dari lembaga keuangan adalah melakukan pengalihan aset (Assets
Transmutation). Aset lembaga keuangan dalam bentuk dana dipinjamkan kepada pihak lain
untuk dikelola dalam masa waktu tertentu. Sedangkan dana tersebut didapatkan dari
simpanan masyarakat yang menabung di Bank.
2. Likuiditas
Peran lembaga keuangan berikutnya adalah berhubungan dengan likuiditas (Liquidity) atau
kemampuan mendapatkan uang tunai saat diperlukan.
3. Realokasi Pendapatan
Manfaat lembaga keuangan lainnya adalah sebagai badan usaha yang dapat melakukan
realokasi pendapatan (Income Reallocation). Dalam hal ini lembaga keuangan berperan
sebagi tempat realokasi pendapatan agar dapat digunakan di masa depan.
4. Transaksi
Lembaga keuangan memiliki peranan penting dalam penyediaan jasa dan mempermudah
transaksi moneter.
Jenis Lembaga Keuangan
Pengertian lembaga keuangan Bank adalah suatu lembaga intermediasi keuangan umumnya
didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
Lembaga keuangan Bank terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum, Bank Perkreditan. Bank
Sentral memiliki peranan penting untuk menjaga kestabilan perekonomian masyarakat,
bank ini dikendalikan oleh Bank Indonesia (BI).
Bank umum berfungsi untuk memberikan layanan jasa keuangan dan lalu lintas
pembayaran. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan badan usaha yang
menerima simpanan berbentuk depopsito berjangka.
Pengertian lembaga keuangan bukan Bank adalah lembaga keuangan yang memberikan
berbagai jasa keuangan dan menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung (non
depository).
Beberapa jenis lembaga keuangan non bank diantaranya adalah perusahaan asuransi,
perusahaan leasing, perusahaan dana pensiun, reksadana, bursa efek, pegadaian,
perusahaan modal ventura, dan lain-lain.
1. Bank menghimpun dana dari masyarakat dengan mengeluarkan dokumen berharga sehingga
dana masyarakat lebih aman.
2. Bank menyalurkan kembali dana yang terhimpun tersebut untuk digunakan dalam
pembiayaan di bidang ekonomi dan pembangunan.
3. Bank memberikan bantuan modal dalam bentuk kredit kepada masyarakat atau perusahaan
untuk modal usaha.
4. Pegadaian memberikan pinjaman kepada nasabah dengan jaminan barang atau surat
berharga.
5. Koperasi memberikan jasa simpan-pinjam bagi para anggotanya agar penggunaan uang
lebih produktif dan anggotanya terbebas dari rentenir.