PENDAHULUAN
1
Tentu kita harus mencermati bahwa pendapatan nasional merupakan kumpulan
pendapatan dari setiap kegiatan perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada
suatu negara dalam periode satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan
pendapatan antar daerah di Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi
dapat disebabkan oleh letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada
suatu daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu daerah. Nah, kesenjangan
pendapatan antar daerah inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia
masih sangat tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut.
1. Apa pengertian pendapatan nasional?
2. Bagaimana konsep pendapatan nasional?
3. Apa saja pendekatan penghitungan pendapatan nasional?
4. Apa kelemahan penghitungan pendapatan nasional?
5. Apa komponen Aggregate Demand?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian pendapatan nasional.
2. Mengetahui konsep pendapatan nasional.
3. Mengetahui pendekatan penghitungan pendapatan nasional.
4. Mengetahui kelemahan penghitungan pendapatan nasional.
5. Mengetahui komponen aggregate demand
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
GNP = GDP + Pendapatan faktor produksi domestik yang ada di Luar Negeri –
Pembayaran atas Faktor Produksi Luar Negeri
4
Rumus:
DI = PI – Pajak langsung
DI = PI – Pajak Pendapatan Personal
Pembentukan modal sektor swasta, atau sering disebut sebagai investasi pada
hakikatnya berarti pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat
menaikkan produksi barang dan jasa di masa akan datang. Yang termasuk
dalam investasi di sini adalah membangun gedung, pembelian alat – alat dan
lain sebagainya.
Eksport netto, Nilai ekspor yang dilakukan dikurangi impor pada periode
yang sama.
5
Apabila kita Rumuskan pendekatan pengeluaran sebagai berikut :
Y=C+I+G+X–M
C = Konsumsi masyarakat G = Pengeluaran M = Import
pemerintah
I = Investasi masyarakat X = Eksport
b. Pendekatan Nilai Tambah ( Add Value ) atau Produk Netto, yaitu nilai
tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Dengan demikian cara
kedua untuk menghitung pendapatan nasional adalah dengan cara
menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai sektor dalam
perekonomian. Cara ini mempunyai dua tujuan penting yaitu untk mengetahui
besarnya sumbangan berbagai sektor ekonomi dalam mewujudkan
pendapatan nasional dan sebagai salah satu cara untuk menghindari
penghitungan dua kali yaitu dengan hanya menghitung produk netto yang
diwujudkan pada berbagai tahap proses produksi
c. Pendekatan Pendapatan, yaitu dengan cara menghitung semua pendapatan
yang diterima oleh faktor – faktor produksi seperti tenaga kerja, sumber daya
alam, kapital, tehnologi dan keahlian, baik yang berupa gaji, upah, sewa,
bunga dan keuntungan yang diterima selama satu tahun. Salah satu negara
yang menggunakan metode penghitungan pendapatan ini adalah Amerika
Serikat. Apabila kita rumuskan pendekatan pendapatan sebagai berikut :
Y = Yi + Yr + Yw + Ycpr + Ycpd
Yi = Pendapatan dari bunga investasi
Yr = Pendapatan sewa atau rent atas lahan
Yw = Pendapatan upah atas tenaga kerja
Ycpr = Pendapatan atas laba ditahan ( Corporate Profits Retained )
Ycpd = Pendapatan atas laba dibagi ( Corporate Profits Distributed )
6
petugas di lapangan dan juga terbatasnya biaya. Hal ini akan berbeda sekali
keadaannya bila dibandingkan dengan negara-negara maju.
Dari uraian diatas, didukung juga dari adanya suatu kesepakatan oleh para ahli
ekonomi pembangunan, bahwa pendapatan nasional perkapita (GNP perkapita) ini
memang tidak dapat dijadikan suatu ukuran dalam menilai keberhasilan
pembangunan walaupun ukuran ini masih terus dipakai oleh banyak negara di negara
berkembang. Adapun alasan yang dapat dikemukakan adalah, bahwa ukuran ini tidak
dapat menunjukan bagaimana pendapatan nasional didistribusikan dan siapa yang
sebetulnya menikmati pertumbuhan ekonomi. Sebab dapat saja pertumbuhan
pendapatan nasional dan pendapatan nasional perkapita menyembunyikan kenyataan,
bahwa posisi ekonomi golongan miskin tidak bertambah baik atau malah bertambah
buruk bersamaan dengan bertambah lebarnya jurang perbedaan di antara yang kaya
dengan yang miskin.
Pendapatan nasional merupakan alat yang baik untuk mengukur aktifitas ekonomi
dalam berbagai pasar. Namun terdapat kelemahan dalam mengukur pendapatan
nasional yaitu adanya beberapa aktifitas yang tidak dapat diukur karena dilakukan
diluar pasar sehingga tidak tercatat. Aktifitas yang tidak tercatat adalah
a. Aktifitas illegal
Aktifitas illegal seperti perdagangan obat bius atau perjudian tidak masuk dalam
perhitungan pendapatan nasional. Oleh karena transaksi dilakukan secara
sembunyi sembunyi. Padahal kegiatan tersebut melibatkan uang dan sumber daya
yang besar.
b. Aktifitas yang tidak dilaporkan
Di Negara yang belum begitu maju teknologinya, system pencatatan belum
sempurna maka tidak semua aktifitas penduduk dicatat. Banyak aktifitas
produktif yang tidak tercatat, misalkan penduduk yang mempunyai pekerjaan
sampingan atau pedagang kecil.
E. Komponen Aggregate Demand
Aggregate demand menjelaskan jumlah permintaan seluruh barang dan jasa dalam
suatu perekonomian pada setiap tingkat harga. Komponen yang berkontribusi
terhadap aggregate demand adalah konsumsi (C), investasi (I), belanja pemerintah
(G), dan ekspor netto (NX).
a. Konsumsi
Konsumsi merupakan tindakan pemenuhan kebutuhan atau tindakan menghabiskan
dan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa.
7
Pengeluaran konsumsi yang dibahas pada makroekonomi yaitu pengeluaran
konsumsi agregat yang merupakan pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh
seluruh rumah tangga (masyarakat) yang terdapat didalam suatu perekonomian.
Pengeluaran konsumsi yang dilakukan sektor rumah tangga bergantung dari besarnya
pendapatan. Perbandingan antara besarnya konsumsi dengan jumlah pendapatan
disebut dengan kecondongan mengkonsumsi atau Marginal Prospensity to Consume
(MPC). Semakin tinggi pendapatan, maka tingkat konsumsi juga akan semakin besar.
b. Investasi
komponen kedua dari agregat demand adalah investasi. Investasi tidak berarti
pembelian saham, obligasi, atau asset keuangan lain. Investasi terdiri dari belanja
untuk pabrik dan belanja peralatan baru, rumah baru, dan kenaikan persediaan.
Investasi mencakup pembelian barang capital atas dasar ekspetasi adanya
penerimaan di masa mendatang. Mengingat penerimaannya di masa mendatang,
calon investor harus mengestimasi besarnya penerimaan untuk tahunm ini, tahun
depan, dan tahun-tahun seterusnya sepanjang usia produktif dari investasi yang
dilakukan. Perusahaan membeli barang capital baru hanya jika berekspetasi bahwa
investasi tersebut menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari pada penggunaan
lain yang mungkin dari dana investasi.
c. Pengeluaran Pemerintah
dinegara yang sudah maju, sumber utama dari pengeluaran pemerintah berasal dari
pajak. Sebagian pengeluaran pemerintah yang berasal dari pajak tersebut digunakan
untuk membiayai administrasi pemerintahan dan sebagian lainnya untuk membiayai
kegiatan pembangunan. Dengan banyaknya pembelanjaan tersebut dapat
meningkatkan pengeluaran agregat dan mempertinggi kegiatan ekonomi Negara.
d. Ekspor dan Impor
impor merupakan pembayaran dana keluar atau kepada perusahaan luar negeri.
Sementara ekspor merupakan penerimaan dana sebagai pembayaran barang dan jasa
yang dijual keluar negeri.
Apabila barang-barang dalam suatu Negara relative murah, ekspor meningkat dan
impor berkurang. Dan sebaliknya apabila barang-barang dalam satu Negara relative
lebih mahal ekspor akan merosot dan impor meningkat. Sehingga kenaikan harga
akan menurunkan ekspor neto dan pengurangan ekspor neto akan menurunkan
pengeluaran agregat dan pendapatan nasional.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan
yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara dalam satu tahun. Pendapatan
nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah negara, karena pendapatan
nasional merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu
negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu
negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara maka dapat dikatakan
semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya
pendapatan nasional suatu negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai
indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu Negara
9
Daftar Pustaka
Mankiw, N. Gregory. 2013. “Principles of Economics”. Jakarta:Salemba Empat
McEachern, William A. 2000. “Ekonomi Makro Pendekatan Kotemporer”.
Jakarta:Salemba Empat
Rosyidi, Suherman. 2003. “Pengantar Teori Ekonomi”. Jakarta:PT RajaGrafindo
Persada
10