Anda di halaman 1dari 11

PENDAPATAN NASIONAL, PERTUMBUHAN

DAN STRUKTUR EKONOMI


Oleh
Hadi Alamdhien, S.Pd, M.Pd
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Dalam materi ini membahas materi tentang Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan
Struktur Ekonomi. Membahas tentang pengertian pendapatan Nasional dan pertumbuhan Ekonomi
Indonesia pada tahun lalu dan tahun sekarang 2015 karena kinerja pertumbuhan Ekonomi tahun ini
sangat terpengaruh oleh tahun sebelumnya.
Bahasan pendapatan perkapita dan juga kemiskinan Indonesia diberikan. Pendapatan
perkapita tahun ini melemah sesuai kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia melemah yang
terpengaruh oleh pelemahan ekonomi global. Angka kemiskinan diindonesia juga meningkat salah
satu akibat dari kenaikan BBM oleh kebijakan pemerintah 2015.
Struktur ekonomi Indonesia yang bergeser. Pergeseran tersebut dapat ditinjau dari makro-
sektoral, keruangan (spasial, penyelenggaraan kenegaraan, birokrasi pengambilan keputusannya.
Semoga materi yang diberikan dapat bermanfaat untuk. Terutama mengenai pendapatan
nasional Negara kita semoga ada kesadaran mulai dari individu peduli akan negara.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa konsep-konsep pendapatan nasional?
2. Apa pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi?
3. Apa pendapatan perkapita dan kemiskinan ?
4. Apa struktur ekonomi Indonesia?
TUJUAN MASALAH
Berdasarkan pada masalah-masalah yang dirumuskan di atas maka dengan dibuatnya makalah
ini diharapkan dapat memberikan pemahaman akan hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep-konsep pendapatan nasional
2. Untuk mengetahui pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi
3. Untuk mengetahui pendapatan perkapita dan kemiskinan
4. Untuk mengetahui struktur ekonomi Indonesia
PEMBAHASAN

Konsep-Konsep Pendapatan Nasional Indonesia


Istilah “Pendapatan Nasional” dapat berarti sempit dan berarti luas. Dalam arti sempit,
“pendapatan nasional” adalah terjemahan langsung dari national income. Dalam arti luas “pendapatan
nasional” dapat merujuk ke Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP), atau
merujuk ke Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP), Produk Nasional Netto
(PNN) atau Net National Product (NNP), Pendapatan Perseorangan (PI), Pendapatan yang siap
dibelanjakan (DI)ataumerujukkePendapatannasional (PN) alias National Income (NI).

Produk Domestik Bruto (PDB)


Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlahproduk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik)
selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya,
karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor atau disebut juga dengan
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang
diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006, hal : 6), meliputi faktor produksi
milik warga negaranya sendiri maupun milik warga negara asing yang melakukan produksi di dalam
negara tersebut.

Produk Nasional Bruto (GNP)


Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk
hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi
tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut atau
disebut juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu
negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut, termasuk nilai
produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan di luar negeri, namun tidak
menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di
dalam negara tersebut (Sukirno, 2008, hal : 35).

RUMUS untukmenghitung GNP


GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri
Produk Nasional Neto (NNP)/(NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut
jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI
dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah
pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dan
lain-lain.

RUMUS :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung

Pendapatan Nasional Neto (PNN)


Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau
penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement adalah penggantian barang
modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat
taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif
kecil.

RUMUS menghitung NNP


NNP = GNP – Penyusutan

Pendapatan Perseorangan (PI)


Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan
apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer
payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini,
melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan,
tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.
Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak
laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi
(sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya
keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja
dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak
lagi bekerja).

RUMUS :PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan sosial +
Pajak perseorangan )
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang
disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi
dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan
kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

RUMUS :
DI = PI – Pajak langsung

Pendapatan Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi


Pendapatan Nasional
Berbeda dengan pendapatan pribadi, pendapatan nasional secara sederhana dapat diartikan
dengan pendapatan yang diterima oleh semua orang dalam satu negara. Secara lebih terperinci dapat
diartikan sebagai jumlah total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian
dalam periode tertentu. Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga pendekatan:

Pendekatan Produksi
Menurut pendekatan produksi PDB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun. Unit-unit produksi
yg dimaksud secara garis besar dipilah-pilah menjadi 11 sektor atau lapangan usaha, yaitu:
1. Pertanian
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik, gas dan air minum
5. Bangunan
6. Perdagangan
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Bank dan lembaga keuangan lainnya
9. Sewa rumah
10. Pemerintah
11. Jasa-jasa

Y = (P×Q)1 + (P×Q)2 + ….. (P×Q)n


RUMUS:
Y = (P×Q)1 + (P×Q)2 + ….. (P×Q)n

Ket: Y = Pendapatan Nasional


P = Harga
Q = Kuantitas

Pendekatan Pendapatan
Menurut pendekatan pendapatan PDB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-
faktor yang turut serta dalam proses produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun.
Balas jasa yang dimaksud meliputi upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan.

Y = R + W +I + P
RUMUS :
Ket: Y = Pendapatan Nasional
R = Rent (sewa)
W = Wage (upah/gaji)
I = Interest (bunga modal)
P = Profit ( laba/keuntungan)

Pendekatan Pengeluaran
Menurut pendekatan pengeluaran PDB adalah jumlah seluruh komponen permintaan akhir
meliputi:
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari
keuntungan
2. Pembentukan modal tetap domestik bruto dan perubahan stok
3. Pengeluaran konsumsi pemerintah
4. Ekspor neto (yaitu ekspor dikurangi impor) dalam jangka waktu setahun
Y = C + I + G + (X – M)
RUMUS :
Ket: Y = PendapatanNasional
C = KonsumsiMasyarakat
I = Investasi
G = PengeluaranPemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Pertumbuhan Ekonomi
Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi itu adalah kenaikan jangka
panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak barang-barang ekonomi
kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, penyesuaian
kelembagaan, dan ideologi yang diperlukannya. Definisi ini memiliki tiga komponen yaitu :
1. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus menerus
persediaan barang;
2. Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan
derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada
penduduk; dan
3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaian di bidang
kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan
dapat dimanfaatkan secara tepat
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu wilayah dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di wilayah tersebut.
Untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional, maka pertumbuhan ekonomi menjadi salah
satu target yang sangat penting yang harus dicapai dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena
itu tidak mengherankan jika pada awal pembagnunan ekonomi suatu Negara, umumnya perencanaan
pembangunan eknomi berorientasi pada masalah pertumbuhan. Untuk Negara-negara seperti
Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dan tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat
tinggi ditambah kenyataan bahwa penduduk Indonesia dibawah garis kemiskinan juga besar, sehingga
pertumbuhan ekonomi menjadi sangat penting dan lajunya harus jauh lebih besar dari laju
pertumbuhan penduduk agar peningkatan pendapatan masyarakat perkapita dapat tercapai.
Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan
pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga harus
disertai dengan program pembangunan sosial.

Struktur Ekonomi
Struktur ekonomi dipergunakan untuk menunjukkan komposisi atau susunan sektor-sektor
ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan atau yang diandalkan mempunyai
kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan menjadi ciri khas dari suatu perekonomian.
Dimaksudkan dengan sektor ekonomi yang dominan atau yang diandalkan adalah sektor ekonomi
yang menjadi sumber mata pencaharian sebagian terbesar penduduk serta menjadi penyerap tenaga
kerja yang terbesar. Sektor ekonomi yang dominan atau andal dapat juga berarti sektor yang
memberikan sumbangan terbesar terhadap produk nasional dengan laju pertumbuhan yang tinggi,
yang menjadi ciri khas dari suatu perekonomian.
Struktur ekonomi sebuah negara dapat dilihat berdasarkan empat macam sudut tinjauan yaitu:
1. Tinjauan makro-sektoral
Sebuah perekonomian dapat berstruktur, misalnya agraris (agricultural), industrial
(industrial), atau niaga (commercial), tergantung pada sektor produksi mana yang
menjadi tulang punggung perekonomian yang bersangkutan.
2. Tinjauan keruangan (spasial)
Suatu perekonomian dapat dinyatakan berstruktur kedesaan/tradisional dan berstruktur
kekotaan/modern. Hal itu bergantung apakah wilayah pedesaan dengan teknologinya
yang tradisional yang mewarnai kehidupan perekonomian itu, ataukah wilayah
perkotaan dengan teknologinya yang sudah relatif modern yang mewarnainya.
3. Tinjauan penyelenggaraan kenegaraan
Suatu perekonomian dapat menjadi perekonomian yang berstruktur etatis, egaliter, atau
borjuis. Tergantung pada siapa atau kalangan mana yang menjadi pemeran utama
dalam perekonomian yang bersangkutan.
4. Tinjauan birokrasi pengambilan keputusannya
Dengan sudut tinjauan ini dapat dibedakan antara struktur ekonomi yang sentralistis
dan yang desentralistis.
Ditinjau secara makro-sektoral struktur ekonomi Indonesia sesungguhnya masih dualistis.
Sumber mata pencaharian utama sebagian besar penduduk masih sektor pertanian. Dalam kaitan ini
berarti struktur tersebut masih agraris. Akan tetapi penyumbang utama pendapatan nasional adalah
sektor industri pengolahan. Dalam kaitan ini berarti struktur tersebut sudah industrial. Semua itu
berarti bahwa secara makro-sektoral ekonomi Indonesia baru bergeser dari struktur agraris ke struktur
yang industrial.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral ini senada dengan pergeserannya secara
spasial, perekonomian telah bergeser dari semula berstruktur kedesaan/tradisional menjadi kini
berstruktur kekotaan/modern. Kemajuan perekonomian di kota-kota jauh lebih pesat daripada di
desa-desa. Porsi penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan menjadi lebih sedikit bukan semata-
mata karena urbanisasi, tetapi juga karena mekar dan berkembangnya kota-kota. Kehidupan sehari-
hari yang semakin modern tercermin tidak saja dari perilaku konsumsi masyarakat, tapi juga dari
teknologi produksi yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan.
PENUTUP
Kesimpulan
Pendapatan nasional adalah adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.Ada beberapa istilah dalam pendapatan nasional,
antara lain: Produk domestik bruto (Gross Domestic Product), Produk Nasional Bruto (Gross National
Product), Produk Nasional Neto (Net National Product), Pendapatan Nasional Neto (Net National
Income), Pendapatan perseorangan (Personal Income), dan Pendapatan yang siap dibelanjakan
(Disposable Income).
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu wilayah dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di wilayah tersebut.
Struktur ekonomi dipergunakan untuk menunjukkan komposisi atau susunan sektor-sektor
ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan atau yang diandalkan mempunyai
kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan menjadi ciri khas dari suatu perekonomian.
Struktur ekonomi yang tengah kita hadapi saat ini seseungguhnya merupakan suatu struktur
yang transisional. Kita sedang beralih struktur yang agraris ke industrial dari struktur yang etatis ke
borjulis, dari sturktur yang kedesaan/tradisional ke kotaan/modern, sementara dalam hal birokrasi dan
pengambilan keputusan mulai desentralis

Saran
Meningkatnya pendapatan nasional memang suatu prestasi yang baik. Akan tetapi bukan
berarti kesejahteraan dan kemakmuran warga masyarakat mengikuti begitu saja. Untuk itu pemerintah
harus lebih memaksimalkan pemerataan dalam mendistribusikan pendapatan, agar tidak terjadi gap
(kesenjangan) di dalam tingkat kehidupan masyarakat yang berakibat munculnya suatu ketegangan.
Berharap agar pemerintah Indonesia tanggap terhadap kondisi perekonomian masyarakat di negara
kita.
DAFTAR PUSTAKA

http://Yanhasiholan.wordpress.com/2011/06/06/pendapatan-nasional-indonesia 2005-2009/
http://desylisnawati312.blog.spot.com/2011/03/konsep-pendapatan nasional.html
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2143803/pendapat-perkapita-indonesia-us4700
http://katadata.co.id/berita/2014/12/19/imf-proyeksikan-ekonomi-indonesia-2015-tumbuh-51-persen
Rahardja, Pratama & Manurung, Mandala (2006). Pengantar Ilmu Ekonomi,
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas

Anda mungkin juga menyukai