Anda di halaman 1dari 94

EKONOMI MAKRO DAN

MIKRO
Ekonomi, Pangan dan Gizi
1. Ainun Najibah – P21331118005
2. Efra Clara – P21331118027
3. Galuh Candraningtyas – P21331118036
4. Shofiyyah Nasyithoh – P21331118072
1

PENGERTIAN
PENGERTIAN

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku


manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.
Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang
jumlahnya terbatas
PENGERTIAN

Subyek Ilmu Ekonomi terbagi dua, yaitu :.


● Ekonomi mikro yaitu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
bagian-bagian kecil ekonomi seperti perilaku individu-individu,
perilaku konsumen, perilaku produsen, harga.

● Ekonomi makro yaitu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari


keseluruhan perekonomian baik suatu negara/daerah seperti inflasi,
pengangguran, kemiskinan, neraca dan pertumbuhan ekonomi.
2
PENDAPATAN
NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan nasional adalah pendapatan yang


diterima oleh golongan-golongan masyarakat
Besarnya pendapatan nasional dipengaruhi
sebagai bentuk balas jasa sehubungan dengan oleh beberapa faktor, antara lain :
produksi barang-barang dan jasa tersebut.
a) Tersedianya faktor produksi
Pendapatan nasional dihasilkan oleh seluruh b) Keterampilan dan keahlian tenaga
sektor ekonomi masyarakat suatu negara dalam kerjanya
c) Kemajuan teknologi produksi yang
periode satu tahun. digunakan
d) Stabilitas nasional
PENDAPATAN NASIONAL
SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN
ISTILAH DALAM PENDAPATAN
NASIONAL
1. Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB)

•PDB atau GDP adalah jumlah dari seluruh produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu negara selama satu tahun termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh
orang asing dan perusahaan asing yang beroperasi di dalam negeri.

(misal untuk negara Indonesia Mac Donald, PT Freeport, PT Caltex, Carrefour, PT Nutrisia
dan lain sebagainya)

•Tetapi tidak termasuk hasil barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat negara
tersebut yang bekerja di luar negeri (misalnya untuk Indonesia TKI atau TKW yang bekerja
di Luar Negeri).
ISTILAH DALAM PENDAPATAN
NASIONAL
Ada Sembilan lapangan usaha yang masuk dalam perhitungan Product Domestic
Bruto (PDB) beserta perkembangannya antara lain :
ISTILAH DALAM PENDAPATAN
2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
NASIONAL

PDRB dapat diartikan sebagai jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi yang ada di daerah selama 1 (satu) tahun. Dalam
perhitungan PDRB ini juga termasuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan asing
yang beroperasi di daerah tersebut (misal : MC Donald, Carrefour, PT Nutrisia, PT
Danone dan sebagainya).
ISTILAH DALAM PENDAPATAN
NASIONAL

Produk Domestik Bruto (PDB) dalam perhitungannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. PDB menurut harga berlaku (current price), dihitung didasarkan harga berlaku saat perhitungan
PDB dilakukan .

2. PDB menurut harga konstan (constant price), dihitung berdasarkan dengan harga tahun tertentu
yang ditetapkan otoritas/pemerintah, sehingga mengabaikan perubahan harga-harga barang dan
jasa atau mengabaikan inflasi. Produk domestik bruto menurut harga konstan juga disebut PDB
riil, karena perubahan jumlah nilai PDB tersebut disebabkan secara riil oleh jumlah produksinya
bukan karena oleh perubahan harganya.
ISTILAH DALAM PENDAPATAN
NASIONAL
Dengan mendasarkan pada nilai Produk Domestik Bruto (PDB) riil dari satu periode ke
periode berikutnya, maka kita dapat menghitung pertumbuhan ekonomi suatu negara
yang didasarkan dari PDB yang biasa disebut pertumbuhan PDB (GDP growth).

Apabila pertumbuhan ekonomi rendah (lebih kecil dari 5 %), bahkan negatif maka bisa
dikatakan pembangunan ekonomi terutama disektor produksi kurang berhasil, namun
demikian apabila pertumbuhan ekonomi tinggi mendekati 10% bahkan lebih, maka
pembangunan ekonomi dikatakan berkembang baik.
ISTILAH DALAM PENDAPATAN
NASIONAL
ISTILAH DALAM PENDAPATAN
NASIONAL

Selain petumbuhan dari PDB juga ada pertumbuhan dari Produk Nasional Bruto

(PNB) yang disebut GNP growth. Perhitungan GNP growth didasarkan pada nilai

pertumbuhan GNP riil pada suatu periode ke periode berikutnya. Pertumbuhan

ekonomi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :


ISTILAH DALAM PENDAPATAN
NASIONAL
3. Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB)

Produk Nasional Kotor (GNP) adalah jumlah seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat selama satu tahun termasuk di dalamnya jumlah barang dan
jasa yang dihasilkan masyarakat negara tersebut yang bekerja di luar negeri tetapi
tidak diperhitungkan barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat asing yang bekerja
di dalam negeri.

GNP = GDP – Pendapatan Neto terhadap luar


ISTILAH DALAM PENDAPATAN
NASIONAL
Ada tingkat perbandingan yang bisa dilakukan antara GDP dan GNP untuk mengetahui
kondisi perekonomian suatu negara, antara lain :
1. Bila GDP lebih besar dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian negara
tersebut belum maju, karena akan terjadi Net Factor Income to Aboard
(Pendapatan Neto ke luar negeri) artinya investasi negara tersebut di luar negeri
lebih kecil dari pada investasi asing di dalam negeri.

2. Bila GDP lebih kecil dari pada GNP menunjukan bahwa perekonomian negara
tersebut sudah maju, karena negara tersebut mampu menanamkan investasinya di
luar negeri lebih besar dibandingkan investasi asing di dalam negeri.
ISTILAH DALAM PENDAPATAN
4. Net National Product (NNP) atau Product Nasional Netto
NASIONAL

Produk Nasional Neto (NNP) adalah produksi nasional kotor (GNP)


dikurangi penyusutan barang-barang modal. NNP ini sama dengan
Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI). NNP dan NI
ini dihitung berdasarkan harga pasar yang sering dirumuskan :

NNP = GNP – Penyusutan Barang-Barang


ISTILAH DALAM PENDAPATAN
NASIONAL
5. Net National Income (NNI) atau Pendapatan Nasional Neto

Pendapatan nasional bersih (NNI) adalah produksi nasional neto dikurangi


dengan pajak tidak langsung.Pajak tidak langsung merupakan unsur pembentuk
harga pasar, tetapi tidak termasuk dalam biaya faktor produksi. Pajak ini dapat
dialihkan kepada pihak lain, yang termasuk dalam kategori pajak tidak langsung
adalah pajak penjualan, PPN, Bea Masuk dan cukai.

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung


ISTILAH DALAM PENDAPATAN
6. Personal Income (PI)
NASIONAL

Pendapatan Perseorangan (PI) adalah pendapatan yang berhak diterima oleh


seseorang sebagai balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi. Tidak
semua pendapatan ini sampai ke tangan pemilik faktor produksi (perseorangan),
karena masih harus dikurangi laba yang tidak dibagikan, pajak perseorangan,
asuransi, jaminan sosial dan dengan pindahan/transfer (transfer payment) misalnya
dana pensiun, iuran sosial, tunjangan bekas atau bantuan pada panti asuhan dan
sebagainya.

PI = NNI + Transfer Payment – (Laba yang tidak dibagikan + Pajak Perseroan +


Asuransi + Jaminan Sosial)
ISTILAH DALAM PENDAPATAN
7. Disposible Income (DI)
NASIONAL

Pendapatan Bebas (DI) adalah pendapatan dari seseorang yang siap digunakan untuk
keperluan konsumsi maupun untuk ditabung. Pendapatan bebas (DI) secara langsung akan
mempengaruhi permintaan karena sebagian digunakan untuk konsumsi dan sebagian lagi
digunakan untuk tabungan sebagai unsur pembentuk modal. Besarnya pendapatan bebas
ini adalah pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak langsung (misal pajak
penghasilan).

DI = PI – Pajak Langsung
PENDAPATAN NASIONAL

Contoh
Perhitungan
Pendapatan
Nasional
PERAN PENDAPATAN NASIONAL

1) Sebagai alat untuk mengukur tingkat hidup atau kemakmuran.


2) Untuk mengetahui struktur perekonomian suatu negara.
3) Untuk menentukan dan menyusun berbagai kebijakan.
4) Untuk mengetahui kemanfaatan hubungan ekonomi dengan luar
negeri.
5) Untuk membandingkan kegiatan ekonomi masyarakat dari tahun
ke tahun.
Metode Perhitungan
Pendapatan Nasional
Berdasarkan arus kegiatan ekonomi negara, penghitungan pendapatan
nasional dapat dilakukan dengan tiga (3) metode pendekatan, antara lain :
1. Metode Pendekatan Pendapatan
2. Metode Pendekatan Produksi
3. Metode Pendekatan Pengeluaran
1. Metode Pendekatan Pendapatan (income approach)

besar nilai pendapatan nasional dihitung dari jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik
faktor produksi dalam satu periode tertentu.
2. Metode Pendekatan Produksi (production approach)

Menurut metode ini pendapatan nasional adalah penjumlahan dari semua nilai barang dan jasa
yang dihasilkan oleh seluruh lapangan usaha pada suatu negara selama satu tahun/periode
tertentu. Untuk Indonesia dan beberapa negara lain pada umumnya konsep pendapatan nasional
yang biasa dipakai adalah dengan pendekatan produksi.

Yang perlu diingat dalam hal ini adalah jangan sampai melakukan penghitungan berulang (multiple
counting) terhadap suatu jenis barang dan jasa. Oleh karena itu, yang harus dijumlahkan adalah
nilai tambah (value added) dari barang dan jasa, bukan nilai akhirnya.
contoh pendapatan nasional Indonesia yang dihitung dengan metode pendekatan nilai produksi.vdengan cara
menghitung kontribusi (sumbangan) dari sembilan lapangan usaha. Jumlah pendapatan dari sembilan lapangan
usaha tersebut dinamakan PDB (produk domestik bruto).
3. Metode Pendekatan Pengeluaran(expenditure approach)
dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran masyarakat dari tiap-tiap rumah tangga
yang ada. Adapun pengeluaran yang dihitung bukan berasal dari nilai transaksi barang
jadi, hal ini dimaksudkan untuk menghindari perhitungan ganda.
Pengeluaran-pengeluaran dari keempat sektor perekonomian itulah
yang merupakan komponen pendapatan nasional.Sehingga
perhitungan pendapatan nasional ini dapat dirumuskan sebagai
berikut
Berdasarkan tabel 11.4 Jika kita perhatikan pada pendapatan
neto terhadap luar negeri atas faktor produksibernilai negatif
dari tahun 2010 sebesar -92.992 Trilyun meningkat menjadi
-111.056 Triliun tahun 2013, ini berarti bahwa pendapatan
neto terhadap LN atas FP telah semakin negatif, atau
semakin besar pendapatan neto yang lari ke Luar negeri.
Dengan demikian semakin besar nilai negatifnya berarti
perbedaan antara GNP dengan GDP semakin besar (GNP =
GDP + Produk Neto terhadap Luar Negeri). Salah satu ciri
negara maju GNP lebih besar dari GDP, jika pendapatan
neto terhadap LN atas FP semakin negatif maka GDP lebih
besar dari GNP

ket.:
Pendapatan Neto dari luar negeri = pendapatan dari
warga negara yang bekerja di luar negeri dikurangi
pendapatan dari warga negara asing yang bekerja di
dalam negeri
• -Perbandingan Tingkat PDB dan
Perkapita
• -Kondisi Pendapatan Perkapita
Indonesia Dibanding Negara Lain
pendapatan perkapita

Tingkat kemakmuran rakyat di suatu negara diukur berdasarkan


tingginya Pendapatan Perkapita.Pendapatan Perkapita adalah
pendapatan yang dimiliki oleh setiap orang atau individu.Besarnya
dihitung dengan membagi nilai pendapatan nasional dengan seluruh
jumlah penduduk negara tersebut.Semakin tinggi Pendapatan
Perkapita memberikan petunjuk bahwa kemakmuran masyarakatnya
semakin tinggi pula atau sebaliknya.
Perhitunganpendapatan perkapita konsep pendekatan produksi diwujudkan
dengan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat yang diistilahkan
Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto(PNB). Perhitungan
pendapatan perkapita oleh negara-negara di dunia pada umumnya ada dua (2)
macam, yaitu :
Kesimpulannya adalah bahwa berdasarkan
rumus perhitungan maka pendapatan
nasional (PDB) dan jumlah penduduk
merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi pendapatan perkapita, naik
turunnya PDB atau jumlah penduduk akan
mengakibatkan naik turunnya pendapatan
perkapita.Sehingga kita tidak bisa
mengandalkan komponen pendapatan
nasional semata untuk bisa mengetahui
kesejahteraan rata-rata penduduk suatu
negara.Meskipun pertambahan pendapatan
nasional besar tetapi pertambahan
penduduknya juga besar maka pendapatan
perkapitanya tetap kecil.Oleh karena itu agar
pendapatan
perkapita besar maka kita harus mampu
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk
manfaat dari perhitungan pendapatan perkapita
adalah :

a. Untuk mengetahui perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara


dari tahun ke tahun.
b. Untuk mengetahui data-data perbandingan tingkat kesejahteraan
penduduk antar negara.
c. Sebagai pedoman pengambilan kebijakan dalam bidang ekonomi.
d. Sebagai bahan perencanaan pembangunan di masa yang akan datang.
e. Untuk membandingkan standar hidup suatu negara.
Sedangkan tujuan utama dari mempelajari pendapatan nasional adalah
untuk mengetahui seberapa jauh suatu negara dapat memakmurkan kondisi
masyarakatnya. Selain hal tersebut tujuan yang lainnya adalah :
a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran
b. Untuk melihat kemajuan perekonomian suatu negara
c. Untuk merumuskan kebijakan pemerintah
d. Untuk membandingkan sejauh mana penggunaan pendapatan masyarakat
e. Untuk membandingkan perekonomian antar negara atau antar daerah sehingga dapat
diketahui tingkat perkembangannya.

Permasalahan Yang Berhubungan
Dengan GNP
1) Luas atau besarnya GNP
Besarnya GNP suatu negara tergantung pada kekayaan alam, kecakapan rakyatnya (kualitas
SDM), persediaan barang-barang modal atau investasi, ketenangan situasi politik, dan orde-orde
yang dianut oleh negara.
2) Susunan GNP
Susunan GNP sangat tergantung pada struktur ekonomi negara.Ada negara yang sebagian besar
produksi normalnya disumbang oleh sektor pertanian, sektor industri atau sektor jasa. Kalau
negara yang struktur perekonomiannya bercorak agraris, maka susunan GNP nya akan sebagian
besar berasal dari produk yang berasal dari sektor pertanian dan kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan pertanian, seperti produk-produk agroindustri dan agrobisnis.
3) Stabilitas GNP
GNP sebagai barometer kehidupan ekonomi suatu negara, bisa mengalami
perubahan.Perubahan-perubahan tersebut berkaitan erat dengan gerak konjungtur (bussines
cycle). Pada masa konjungtur berada pada fase ekspansi atau prosperity, GNP akan mengalami
peningkatan. Sebaliknya pada masa kontraksi atau konjungtur berada pada fase menurun, maka
GNP juga ikut menurun
4) Bagian yang diterima oleh produsen
Proses produksi berlangsung karena menggunakan faktor-faktor produksi
sehingga para pemilik faktor-faktor produksi wajar mendapatkan bagian.
Permasalahannya adalah berapakah besarnya dari GNP tersebut akan diterima
oleh pemilik faktor-faktor produksi tersebut. Persoalan ini kemudian
memunculkan masalah pembagian pendapatan.
5) Bagian yang diterima oleh negara
Pemerintah akan menarik sebagian GNP berupa pemungutan pajak. Pajak
tersebut akan dipergunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan-kebutuhan
masyarakat, dalam rangka memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada
masyarakat. Pemungutan pajak menimbulkan masalah perpajakan dan efek
efeknya terhadap perekonomian secara lebih luas.
Kesulitan-Kesulitan Dalam Perhitungan Pendapatan Nasional
1) Kurang lengkapnya catatan-catatan statistik.
Kekuranglengkapan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu 1) tidak lengkapnya data yang
tersedia, 2) kurangnya tenaga-tenaga statistikus, 3) masyarakat kurang menyadari arti penting
catatan statistik.
2) Terjadinya kesalahan perhitungan ganda
Kesalahan ganda mengakibatkan jumlah Pendapatan Nasional menjadi terlalu besar, tidak sesuai
dengan yang sebenarnya.
3) Sulit memisahkan secara tegas antara barang-barang jadi dan barang-barang
setengah jadi.Setiap barang yang memerlukan proses produksi lebih lanjut termasuk pengertian
barang-barang setengah jadi yang tidak boleh dihitung sebagai Pendapatan Nasional.
3

INFLASI
Apa Itu Inflasi?

▰ Kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan secara terus-menerus.
(Boediono, 1985: 161)

▰ Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus selama


periode tertentu. (Nopirin, 1990: 25)

▰ Suatu keadaan dimana terjadi senantiasa turunnya nilai uang. (Mannullang, 1993:
83)

▰ Inflasi terjadi apabila tingkat harga-harga dan biaya-biaya umum naik, harga beras,
bahan bakar, harga mobil naik, tingkat upah, harga tanah, dan semua barang-barang
modal naik. (Samuelson dan Nordhaus, 1993: 293)
Apa Itu Inflasi?

▰ Inflasi adalah proses kenaikan harga barang-barang


secara umum dan terus-menerus disebabkan oleh
turunnya nilai uang pada suatu periode tertentu.

▰ Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja (meskipun


dengan persentase yang cukup besar) bukanlah
merupakan inflasi.
Teori Inflasi

a. Teori Kuantitas
▰ Inti dari teori kuantitas adalah pertama, bahwa inflasi itu hanya bisa
terjadi kalau ada penambahan volume uang beredar, baik uang kartal
maupun giral. Inti yang kedua adalah laju inflasi ditentukan oleh laju
pertumbuhan jumlah uang yang beredar dan psikologi atau harapan
masyarakat mengenai kenaikan harga dimasa yang akan datang.
b. Teori Keynes
▰ Menurut teori ini inflasi terjadi karena masyarakat memiliki permintaan melebihi jumlah uang
yang tersedia. Dalam teorinya, Keynes menyatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat
ingin hidup melebihi batas kemampuan ekonomisnya. Proses perebutan rizki antas golongan
masyarakat masih menimbulkan permintaan agregat (keseluruhan) yang lebih besar daripada
jumlah barang yang tersedia, mengakibatkan harga secara umum naik. Jika hal ini terus
terjadi maka selama itu pula peoses inflasi akan berlangsung. Yang dimaksud dengan
golongan masyarakat disini adalah:
▰ 1) Pemerintah, yang melakukan mercetakan uang baru untuk menutup defisit anggaran
belanja negara.
▰ 2) Pengusaha swaasta, yang menambah investasi baru dengan kredit yang mereka peroleh
dari bank.
▰ 3) Pekerja atau serikat buruh, yang menuntut kenaikan upah melebihi pertambahan
produktivitas. Tidak semua golongan masyarakat berhasil memperoleh tembahan dana,
karena penghasilan mereka rata-rata tetap dan tidak bisa mengikuti laju inflasi, misalnya
pegawai negeri, pensiunan, dan petani.
c. Mark-up Model
▰ Dalam teori ini dasar pemikirannya ditentukan oleh dua komponen yaitu
cost of production dan profit margin. Jadi apabila ada kenaikan antara dua
komponen maka harga jual komoditi di pasar juga akan meningkat.

d. Teori Struktural
▰ Teori ini juga bisa disebut dengan teori inflasi jangka panjang. Karena
menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari kekuatan struktur
ekonomi. Khususnya penawaran tahunan dan barang-barang ekspor.
Indeks Harga

Kenaikan harga ini diukur dengan menggunakan indeks


harga. Beberapa indeks harga yang sering digunakan
untuk mengukur inflasi antara lain:
a. Indeks biaya (consumer price index)
b. Indeks harga perdagangan besar (wholesale price index)
c. GNP (Gross National Pruduct) deflator
a. Indeks biaya (consumer price index)
• Indeks biaya hidup atau secara nasional biasa disebut indeks harga
konsumen (IHK), mengukur biaya/pengeluaran untuk membeli
sejumlah barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga untuk
keperluan hidup. Banyaknya barang dan jasa yang tercakup dapat
bermacam-macam.

• Di Indonesia dikenal indeks 9 bahan pokok, 62 macam barang.


Karena arti penting masing-masing barang dan jasa tersebut bagi
seseorang itu tidak sama, maka dalam perhitungan angka
indeksnya diberi angka penimbang tertentu.
a. Indeks biaya (consumer price index)
• Angka penimbang biasanya didasarkan atas besarnya persentase
pengeluaran untuk barang tertentu terhadap pengeluaran
keseluruhan. Besarnya persentase ini dapat berubah dari tahun ke
tahun. Oleh karena itu perlu direvisi apabila ternyata terdapat
perubahan.

• Misalnya dengan adanya listrik masuk desa, maka persentase


pengeluaran untuk minyak tanah terhadap pengeluaran total
menjadi makin kecil. Dengan perubahan angka penimbang ini
maka indeks harganya pun akan berubah.
Laju Inflasi

Laju inflasi dapat dihitung dengan cara


menghitung persentase kenaikan/penurunan
indeks harga ini dari tahun ke tahun (atau dari
bulan ke bulan).
 
IHK = X 100
• Pn = Hargasekarang
• Po = Hargapadatahundasar

Misalnya, hargauntukjenisbarangtertentupadatahun 2005


Rp10.000,00 per unit, sedangkanhargapadatahundasar
Rp8.000,00 per unit makaindekshargapadatahun 2005
dapatdihitungsebagaiberikut:

Jawab:
IHK = X 100 = 125
 
 
Lajuinflasi = x 100%
• IHKn = indekshargakonsumentahundasar
• IHKn-1 = indekshargakonsumentahunsebelumnya
 
Misalnya, diketahui IHK padabulanAgustus 2018 sebesar 115
dan IHK padabulan September 2018 sebesar 125.
Hitunglahlajuinflasipadabulandesember!

Diketahui:
IHKn=125
IHK0=115

Jawaban :
• Lajuinflasi= x 100% = 8,69%
b. Indeks harga perdagangan besar
(wholesale price index)

Indeks perdagangan besar menitikberatkan pada sejumlah


barang pada tingkat perdagangan besar. Ini berarti harga
bahan mentah, bahan baku atau setengah jadi masuk dalam
hitungan indeks harga. Biasanya perubahan indeks harga ini
sejalan/searah dengan indeks biaya hidup.
c. GNP (Gross National Product) deflator
 
GNP (Gross National Product) Deflator adalahjenisindeks yang lain.
Berbedadenganduaindeks di atas, dalamcakupanbarangnya. GNP
Deflator mencakupjumlahbarangdanjasa yang
masukdalamperhitungan GNP,
jadilebihbanyakjumlahnyabiladibandingdenganduaindeks di atas.
GNP Deflator diperolehdenganmembagi GNP Nominal
(atasdasarhargaberlaku) dengan GNP riil (atasdasarhargakonstan).
GNP deflator = x 100%
 
Misalnya, padatahun 2015 diperoleh data GNP nominal
$ 100.000 dan GNP rill $ 45.000 maka GNP
deflatornyaadalah
• GNP deflator = x 100%
• GNP deflator = x 100% = 222,22%
Penyebab Inflamasi

A. Inflasi Tarikan Permintaan (demand pull inflation)

Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat


akan berbagai barang bertambah terlalu kuat
akibatnya tingkat harga secara umum naik
(misalnya karena bertambahnya pengeluaran
masyarakat/perusahaan).
A. Inflasi Tarikan Permintaan (demand pull inflation)
Sebagaimana dalam gambar, perekonomian dimulai pada P1 dan
tingkat output riil dimana (P1,Q1) berada pada perpotongan antara
kurva permintaan D1 dan kurva penawaran S. Kurva permintaan
bergeser keluar D2 pergeseran seperti itu dapat berasal dari faktor
kelebihan pengeluaran permintaan.

Pergeseran kurva permintaan menaikan output riil (dari Q1 ke Q2)


dan tingkat harga (dari P1 ke P2) maka inilah yang disebut demand
pull inflation (inflasi tarikan permintaan) yang disebabkan pergeseran
kurva permintaan menarik ke atas tingkat harga dan menyebabkan
inflasi.
Contoh terjadinya kenaikan permintaan barang bisa dikarenakan adanya
kenaikan gaji/upah pegawai secara nasional, kondisi menjelang lebaran
dan lainya.
B. Inflasi Dorongan Penawaran
(cost push inflation)

Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya


produksi biasanya ditandai dengan kenaikkan
harga barang serta turunnya produksi (misalnya
kenaikan harga barang baku yang didatangkan
dari luar negeri, kenaikkan harga BBM)
B. Inflasi Dorongan Penawaran (cost push inflation)
Pada gambar di atas telah disajikan kurva penawaran
bergeser dari S1 ke S2 dan harga tertentu naik dan
menyebabkan inflasi dorongan biaya. Naiknya harga
dan turunnya output seringkali diberi nama dengan
“stagnasi inflasi”.
Penggolongan Inflasi
Berdasarkan atas tingkat keparahannya:

a. Inflasi Rendah (creeping inflation)

Dengan tingkat persentase dibawah 10% per tahun. Inflasi


rendah masih belum mengganggu kegiatan perekonomian
suatu Negara dan masih dapat dengan mudah
dikendalikan. Harga-harga naik secara umum namun belum
menimbulkan krisis di bidang ekonomi.
b. Inflasi Sedang (galloping inflation)

Jika tingkat persentase antara 10% - 30% per tahun. Inflasi


sedang belum membahayakan kegiatan perekonomian suatu
Negara, tetapi inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan
masyarakat berpenghasilan tetap.
c. Inflasi Berat (high inflation)

Jika tingkat persentase antara 30% - 100% per tahun. Inflasi berat
sudah mengacaukan kondisi perekonomian suatu Negara. Pada inflasi
berat, umumnya orang mengurungkan niat untuk menabung karena
bunga tabungan lebih rendah dibandingkan laju inflasi sehingga orang
lebih senang menyimpan barang.

d. Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)


Jika tingkat persentase di atas 100% per tahun. Inflasi sangat berat sudah
mengacaukan perekonomian suatu Negara dan susah dikendalikan
walaupun dengan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
Penggolongan Inflasi

Berdasarkan asal munculnya inflasi :

a. Domestic inflation

Domestic Inflation adalah inflasi yang berasal dari


dalam negeri yang timbul karena:
1) Meningkatkan permintaan efektif dari masyarakat terhadap
barangbarang di pasar, sedangkan kenaikan penawaran dari
barang-barang tersebut tidak mampu mengimbangi laju
permintaannya.
2) Defisit anggaran belanja dibiayai dengan percetakan uang
baru.
3) Meningkatnya biaya produksi barang dalam negeri yang
mengakibatkan naiknya harga jual.
b. Imported inflation
Imported Inflation adalah inflasi yang berasal dari luar
negeri, yang mempunyai dampak diantaranya:
1) Secara langsung menaikan Indeks Biaya Hidup (IBH) karena
barang-barang yang tercakup di dalamnya berasal dari impor.
2) Secara tidak langsung menaikan indeks harga melalui kenaikan
ongkos produksi dari berbagai barang yang menggunakan bahan
mentah atau mesin-mesin yang harus di impor (cost inflation).
3) Secara tidak langsung menimbulkan kenaikan harga di dalam
negeri dikarenakanadanya kenaikan harga barang-barang impor
yang masuk dalam suatu negara.
Dampak Negatif Inflasi

1. Efek Terhadap Pendapatan (Equity Effect)


Sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan dan ada yang diuntungkan.

2. Efek Efisiensi
Pengaruh inflasi dapat terjadi pada perubahan pola alokasi faktor
produksi dalam proses produksi.
Dampak Negatif Inflasi

3. Efek Terhadap Output


Biasanya kenaikan inflasi akan mengurangi daya beli masyarakat
sehingga output turun atau produksi turun. Namun dalam jangka
pendek biasanya inflasi dapat menyebabkan terjadinya kenaikan
produksi, alasannya dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan harga
barang mendahului kenaikan upah sehingga keuntungan pengusaha
naik. Kenaikan keuntungan ini akan mendorong kenaikan produksi.
Dalam jangka panjang dipastikan inflasi akan menurunkan daya beli
dan menurunkan output.
Cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter
Sasaran kebijakan moneter dicapai melalui jumlah uang yang beredar.
Bank setral dapat menggunakan kebijakan moneter dengan
perubahan cadangan minimum bank, dengan mengubah tingkat suku
bunga diskonto, operasi pasar terbuka, dan himbauan moral kepada
bank umum.

Contoh pengendalian inflasi dapat diatur oleh bank sentral melalui cadangan
minimum yang dinaikan agar jumlah uang menjadi lebih kecil sehingga dapat
menekan laju inflasi. Bank Indonesia sekarang cara mengendalikan inflasi
dilakukan dengan cara pengendalian yang disebut Inflation Targetting Framework
(ITF), yaitu penentuan suku bunga BI-rate yang ditetapkan setiap awal bulan.
Cara Mengatasi Inflasi

2. Kebijakan Fiskal
Menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta
perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi harga,
kebijakan fiskal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah
serta kenaikan pajakakan dapat mengurangi permintaan total
sehingga inflasi dapat ditekan.
Cara Mengatasi Inflasi
3. Kebijakan dan yang berkaitan dengan output
Kenaikan jumlah output dapat dicapai dengan kebijakan penurunan beamasuk
sehingga impor harga cenderung meningkat dan menurunkan harga, dengan
demikian kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Dalam jangka pendek
pemerintah juga bisa melakukan dengan Operasi Pasar Terbuka (OPT) melalui
lembaga pemerintah Bulog untuk memasok barang-barang kebutuhan pokok di
pasar-pasar dengan harga relatif lebih murah.

4. Kebijakan penentuan harga dan indexing


Kebijakan ini dilakukan dengan penetapan harga tertinggi (ceilling price) untuk
harga barang-barang tertentu, serta berdasarkan pada indeks harga tertentu
untuk gaji atau upah.
Perkembangan Inflasi di Indonesia
Perkembangan Inflasi di Indonesia
4

DEVALUASI
Apa sih devaluasi itu???
Dalam masyarakat
Devaluasi merupakan situasi
dimana mata uang lokal
memiliki harga yang semakin
murah secara internasional

Artian Sebenarnya,
Devaluasi sebenarnya, yaitu bentuk
kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengurangi nilai
mata uang lokal negara terhadap nilai
mata uang asing..

77
Tujuan devaluasi

▰ Untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri Neraca pembayaran (balance


of payments) merupakan 
▰ Menguatkan perekonomian dalam negeri dengan menggunakan
indikator yang merangkum
produk lokal sehingga produk lokal dapat bersaing di dalam dan
semua transaksi ekonomi
di luar negeri.
suatu negara dengan negara
▰ Untuk mendorong ekspor produk lokal agar pendapatan negara lain dalam jangka waktu yang
bertambah atau dapat memperbaiki balance of payment (neraca telah ditentukan.
pembayaran)
▰ Tercapainya kesetimbangan balance of payment, sehingga kurs
mata uang asing menjadi relatif stabil

78
Faktor penyebab devaluasi

▰ perilaku masyarakat di mana kegiatan impor


merupakan faktor utama yang menyebabkannya.
Aktivitas impor yang tinggi (bahan dasar,
elektronik, dan kebutuhan lainnya)
▰ Kegiatan ekspor hanya pada biota makanan dan laut
(barang mentah). Kegiatan ekspor tidak dapat
mengimbangi impor.
▰ Tingkat pengangguran yang tinggi di suatu Negara

79
Devaluasi di Indonesia
devaluasi pada 21 Agustus 1971 dengan Menteri Devaluasi pada 15 November 1978
Keuangan Ali Wardhana. Indonesia terpaksa harus dengan Menteri Keuangan Ali
mendevaluasi Rupiah karena Presiden Richard Wardhana. Adanya risiko kebangkrutan
Nixon di Amerika Serikat waktu itu menghentikan Pertamina dengan hutang senilai US$
pertukaran dolar dengan emas. 10 miliar memaksa pemerintah untuk
melakukan devaluasi Rupiah yang
kedua dari Rp415 menjadi Rp625 per
US$ 1.

Devaluasi pada 12 September 1986 oleh


Menteri Keuangan Radius Prawiro. Devaluasi Rupiah yang terjadi adalah dari
Devaluasi yang dilakukan adalah Rp378 menjadi Rp415.
sebesar 47%, dari Rp1.134 menjadi Devaluasi pada 30 Maret 1983 oleh Menteri
Rp1.664. Keuangan Radius Prawiro. Devaluasi Rupiah
yang dilakukan adalah sebanyak 48%, dari
Rp702,5 menjadi Rp970.
80
Dampak devaluasi
Terhadap Ekspor impor Terhadap Perekonomian negara
> Bertambahnya volume > Meningkatnya kesempatan kerja
ekspor
> Peningkatan produksi output
> Berkurangnya volume
> Perubahan metode produksi
impor
> Barang lokal semakin > Peningkatan cadangan devisa
bersaing > Peningkatan pendapata
> Meningkatkan devisa > Keseimbangan neraca pembayaran
.

81
5
DISTRIBUSI
PENDAPATAN
Apa sih distribusi pendapatan itu???
Pengertian
> Secara bahasa
Distribusi bermakna pembagian, penyaluran, dan pengiriman
Pendapatan artinya adalah hasil kerja usaha, pencarian, dan
sebagainya .
> Secara harfiah
Distribusi pendapatan adalah suatu usaha penyaluran dan
pembagian hasil kerja usaha, niaga, ataupun jasa dengan
berupa harta atau uang kepada setiap anggota masyarakat.

83
Pengertian
> Secara harfiah
Distribusi pendapatan nasional adalah indikator yang
mencerminkan merata atau timpangnya pendapatan nasional
suatu negara di kalangan penduduknya.
Distribusi pendapatan nasional dapat dijadikan sebagai
indikator ukuran kemiskinan.
Apabila dalam suatu wilayah terjadi ketimpangan kekayaan,
itu artinya distribusi pendapatan di wilayah tersebut belum
berjalan dengan efektif

84
Tujuan distribusi pendapatan
1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik atau
mengurangi kesenjangan sosial . Masyarakat bisa membangun
kesejahteraan umum.
2. Memberikan hak dan keadilan bagi setiap warga negara.
Setiap orang dapat menikmati fasilitas yang sama dan setara.
3. Menghindarkan dari resiko kriminalitas khususnya
perampokan, penipuan maupun pencucian uang. Setiap orang
mampu memenuhi kebutuhannya sehingga tindak kejahatan
bisa dihindari.
4. Menumbuhkan rasa solidaritas dan sosial yang tinggi antar 
lapisan masyarakat. Sebagai contoh berupa penyaluran zakat
kepada yang membutuhkan

85
Faktor yang mempengaruhi Distribusi Pendapatan

▻ Pemerataan pembangunan di setiap wilayah juga berdampak pada distribusi ini.


▻ Pertumbuhan penduduk juga ikut berpengaruh Nilai tukar mata uang mempengaruhi
distribusi ini khususnya atas penyelesaian pekerjaan..
▻ Investasi juga bagian dari pendapatan. Investasi yang terlalu banyak pada proyek
padat modal akan menghambat pendistribusian pendapatan kepada pekerja.
▻ Kebijakan pemerintah seperti sistem ekonomi pancasila mempengaruhi
pendistribusian pendapatan. Misalnya saja kebijakan subsidi pajak untuk jenis usaha
UMKM untuk meningkatkan kapasitas produksi.

86
distribusi pendapatan
1. Kurva lorenz
Kurva lorenz ialah kurva yang
menggambarkan keadaan pembagian
pendapatan nasional yang
digambarakan 3 keadaan sekaligus,
yakni :
1) Sangat merata (Absoulute equality
distribution)
2) Sangat tidak merata atau sangat
timpang. ( Absolute inequality income
distribution)
.
3) aktual, tidak (pernah) merata
(actual inequality income
distribution)

87
Bagaimana menginterpretasikannya??

88
2. Indeks/Rasio Gini

Rasio Gini adalah salah satu ukuran


ketimpangan pendapatan penduduk
secara menyeluruh.. Koefisien Gini
didasarkan pada kurva Lorenz

Nilai rasio gini hanya mulai dari 0 hingga 1. Rasio


ini mampu menggambarkan dengan sempurna
pemerataan pendistribusian pendapatan

89
Rumus rasio Gini

GR = 1 – ∑fi [Yi + Yi-1]


> fi = jumlah penerima
pendapatan kelas ke i dalam
persentase
> Yi = jumlah kumulatif dalam
bentuk persentase pendapatan
pada kelas ke i.

90
Rumus cepat rasio Gini
A complex idea can be conveyed with
just a single still image, namely making
it possible to absorb large amounts of
data quickly.

91
Rumus cepat rasio Gini
  𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐴
𝑅𝐴𝑆𝐼𝑂 𝐺𝐼𝑁𝐼 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴+𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐵

Besaran level ketimpangan distribusi pendapatan menurut rasio


Gini :
 G < 0,3 → bisa dikatakan distribusi pendapatan memiliki
ketimpangan rendah
 0,3 ≤ G ≤ 0,5 → ketimpangan sedang jika hasil rasio gini
menunjukkan diatas 0, 3 dan dibawah 0.5
 G > 0,5 → termasuk dalam golongan ketimpangan
pendistribusian pendapatan yang tinggi

92
DAFTAR PUSTAKA

Anon. 2020. Devaluasi mata uang. Wikipedia diakses pada tanggal 31 Agustus 2020 pukul 23.00 WIB melalui
https://id.wikipedia.org/wiki/Devaluasi
Prasctiantono, A.Tony. dan Amelin Herani. 1996. EVALUASI TERHADAP DEVALUASI DALAM PEREKONOMIAN
INDONESIA. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 11 No.1 Tahun 1996. Core. diakses pada tanggal 31 agustus
2020 pukul 23.30 WIB melalui https://core.ac.uk/download/pdf/297708924.pdf
Anon. _. Sistem dan Nilai kebijakan nilai tukar. Bank Indonesia. Diakses pada tanggal 31 Agustus 2020 melalui
https://www.bi.go.id/id/publikasi/serikebanksentralan/Documents /SistemdanNilaikebijakan-NilaiTukar.pdf

Basuki AT. 2016. Pengantar Ekonomi Mikro Dan Makro. 1–321. Available from:
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2880/PENGANTAR EKONOMI MIKRO %26 MAKRO revisi.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
Dinar & Hasan. 2018. Pengantar Ekonomi: Teori Dan Aplikasi. New York. 1–194 p.

Oliver J. 2013. Inflasi. J Chem Inf Model.53(9):1689–99.

93
THANK
YOU
94

Anda mungkin juga menyukai