Anda di halaman 1dari 39

Pendapatan Nasional

PEREKONOMIAN INDONESIA
Pendapatan Nasional

 Pendapatan nasional adalah keseluruhan barang


dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam
suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.

 Pendapatan nasional atau disebut juga Produk Domestik


Bruto (PDB)dapat dihitung dari jumlah pendapatan yang
diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di
suatu negara dari penyerahan faktor-faktor dalam satu
periode tertentu.
 Pendapatan Nasional adalah alat yang digunakan
untuk mengukur tinggi rendahnya tingkat kehidupan
atau kemakmuran dalam suatu bangsa atau negara.
 Secara kuantitatif, tingkat kehidupan dan kemajuan
suatu negara itu ditentukan oleh perbandingan
antara jumlah Pendapatan Nasional dengan jumlah
penduduk dalam suatu negara. Konsep ini biasanya
dikenal dengan sebutan pendapatan Perkapita.
Pendapatan perkapitanya belum menggambarkan
tingkat kemajuan seluruh rakyat.
Pendapatan Nasional dapat digunakan untuk mengetahui
susunan perekonomian suatu negara. Hal tersebut dapat dilihat
dari kontribusi disetiap sektor perekonomian terhadap
penyusunan pendapatan nasional.
Pendapatan Nasional dapat digunakan untuk memutuskan dan
menyusun untuk dibuat kebijakan yang sekiranya dipandang
perlu. Contoh pada sektor pertanian, dapat disusun berbagai
macam kebijakan seperti penyediaan pangan, industri pupuk,
irigasi dan sebagainya.
Pendapatan Nasional dapat digunakan untuk melihat dan
membandingkan kegiatan perekonomian masyarakat dalam
periode tertentu. Hal ini berkaitan dengan pergerakan arus
kehidupan ekonomi.
Konsep pendapatan nasional pertama kali
dicetuskan oleh Sir William Petty dari inggris yang
berusahan menaksir pendapatan nasional negaranya
pada tahun 1665. Namun pendapat tersebut tidak
disepakati oleh ahli ekonomi modern karena
menurut ahli ekonomi modern, alat utama untuk
mengukur kegiatan perekonomian adalah suatu
jumlah barang atau jasa yang dihasilkan setiap tahun
oleh suatu negara
Tujuan dari perhitungan pendapatan nasioal adalah
untuk memperoleh gambaran tentang tingkat
ekonomi yang sudah dicapai dalam suatu negara.
Data pendapatan nasional yang sudah dicapai dapat
digunakan untuk membuat perkiraan tentang
perekonomian negara di masa yang akan datang.
Istilah yang sering digunakan untuk pendapatan
nasional adalah Produk Domestik Bruto (PDB)
atau Gross Domestic Product (GDP) dan Produk
Nasional Bruto (PNB) atau Gross National
Product (GNP).
Keempat istilah yang menunjukkan pendapatan
nasional suatu negara, namun instrumen yg
digunakan utk masing-masing negara berbeda
sehingga memiliki arti yang berbeda pula utk
pengunaan istilah tersebut.
 Product Domestik Bruto (PDB) / Gross domestic Product
GDP adalah Jumlah dari seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara selama satu termaksud
didalamnya barang da jasa yang dihasilkan oleh orang
asing dan perusahaan asing yang beroperasi di dalam
negeri.
 Contoh perusahaan Asing Yang dihitung dalam GDP 
adalah perusahaan Mc.Donald, PT. Freeport, PT. Caltex,
Carrefour, PT. Nutrisia dll. Pendapatan perusahaan asing
dihitung dalam GDP.
 Contoh Perusahaan Indonesia Yang Tidak dihitung GDP 
merupakan produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan atau masyarakat Indonesia yang bekerja di luar
negeri tdk diperhitungkan. Misalnya Perusahaan milik
WNI tapi beroperasi diluar negeri atau TKI atau TKW yang
bekerja di luar negeri tidak dihitung dalam PDB atau GDP
Faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional

1. Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat adalah suatu daftar keseluruhan


barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor perekonomian
pada berbagai tingkatan harga. Permintaan penawaran
agregat menunjukan antara hubungan keseluruhan
permintaan terhadap barang dan jasa sesuai dengan
tingkatan harga pada saat itu.
 
Faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional

2. Konsumsi dan Tabungan


Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh
barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka
waktu satu tahun, sedangkan tabungan adalah bagian
dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.

3. Investasi
Investasi adalah semua pengeluaran yang digunakan
untuk menciptakan modal baru. Tujuan dari investasi
adalah untuk mengganti bagian modal yang sudah rusak
dan menambah penyediaan modal yang ada.
Manfaat Pendapatan Nasional

 Mengetahui dan menelaah susunan atau struktur


perekonomian
 Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor
 Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke
waktu atau tahun ke tahun.
 Membandingkan perekonomian antarnegara atau
antardaerah
 Merumuskan kebijakan pemerintah
 Perubahan distribusi pendapatan antar kelompok masyarakat
dalam suatu populasi/daerah
 Menjadikan informasi bagi pemerintah dalam mengambil
keputusan.
Pengertian pendapatan nasional dapat dilihat
melalui tiga pendekatan yaitu

1. Pendekatan produksi, melalui pendekatan ini pendapatan nasional


diartikan sebagai penjumlahan nilai tambah dari setiap barang
dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode
tertentu.

2. Pendekatan pendapatan, pendekatan pendapatan nasional yang


menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik
faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang
dan jasa suatu negara dalam satu periode tertentu.

3. Pendekatan pengeluaran,  pendekatan ini


menghitung pendapatan nasional dari  jumlah pengeluaran
seluruh pelaku ekonomi, baik di dalam negeri maupun luar
negeri selama satu periode tertentu.
Pendekatan Produksi (Production Approach)
Pendekatan ini menekankan pada kegiatan yang
menciptakan nilai tambah (value added).
Maka dari itu, perhitungan hanya mencakup
perhitungan nilai tambah pada sektor produksi. 
Rumusnya
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Q1 = jenis barang ke-1
Qn = jenis barang ke-n 
Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
 pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh
pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik faktor
produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses
produksi meliputi:
 1. Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja
 2. Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah
 3. Bunga (i) = balas jasa pemilik modal
 4. Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha
Keterangan: 
Y = Pendapatan Nasional
w = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
r = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
 Pendekatan ini pendapatan nasional dihitung dengan
cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku
ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam
suatu negara, meliputi: 

 1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).


 2. Investasi domestik bruto (Investment/I).
 3. Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).
 4. Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor
(Import/I) → (X–M).
Keterangan :
 Y = Pendapatan nasional
 C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
 I = investment ( investasi )
 G = investment ( pengeluaran pemerintah )
 X = ekspor
 M = impor
Jenis dalam pendapatan nasional

1. GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) atau PRODUK DOMESTIK


BRUTO (PDB)
 Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan
oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara selama
setahun. Termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan asing, asalkan
wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara . Contohnya terdapat
perusahaan A dari Korea yang mempunyai cabang di Indonesia, nah  hasil
produksinya juga harus dihitung ke dalam GDP.

 Rumus untuk menghitung GDP yaitu:


 2. GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP) atau PRODUK
NASIONAL BRUTO (PNB)
 Merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama
satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara
tersebut yang dihasilkan di luar negeri.
 Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian
di Singapura, hasilnya berupa barang dan jasanya termasuk dalam
GNP. Nah, perlu diingat, GNP menekankan pada aspek
kewarganegaraan (nationality) 
 Rumus nya
Atau

Atau
Ada tingkat perbandingan yang bisa dilakukan pada GDP dan
GNP untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu negara
yang diantaranya adalah :
1. GPD lebih besar dari GNP, artinya perekonomian negara
tsb belum dapat dikatakan maju. Dinegara tsb akan terjadi
Net Factor Income to Abroud (pendapatan neto ke luar
negeri). Artinya investasi negara tsb diluar negeri lebih
kecil dari pada investasi asing di dalam negeri.
2. GDP lebih kecil dari pada GNP artinya perekonomian
negara tsb dapat dikatakan sudah maju. Negara tsb
mampu menanamkann investasinya diluar negeri lebih
besar dibandingkan investasi asing didalam negeri.
3. NET NATIONAL PRODUCT (NNP) ATAU PRODUK
NASIONAL NETTO (PNN)
 Merupakan hasil dari dari nilai dari GNP yang telah dikurangi
dengan penyusutan modal dalam proses produksi.
 Inti dari NNP merupakan konsep pendapatan nasional yang
dilihat hanya dari laba yang diperoleh. Karena tujuan dari NNP
adalah untuk mencari netto atau nilai bersih dari suatu produksi,
 Rumusnya
4. NET NATIONAL INCOME (NNI) ATAU PENDAPATAN
NASIONAL NETTO
 NNI ini menghitung pendapatan nasional
berdasarkan jumlah balas jasa yang diterima oleh
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
 Rumusnya
Pendapatan nasional Bersih (NNI) adalah
produksi nasional neto dikurangi dengan pajak tdk
langsung. Pajak tidak langsung merupakan unsur
pembentuk harga pasar, tetapi tidak termaksud
dalam biaya faktor produksi.
Pajak ini dialihkan kepada pihak lain yg termasuk
dlm kategori pajak tidak langsung adalah pajak
penjualan, PPN, bea masuk dan cukai.
Pendapatan nasional bersih atau net national income
(NNI) dapat dilihat dari dua sisi yaitu :
1. Dari sisi pendapatan, yaitu pendapatan yg dihitung
menurut jumlah balas jasa yg diterima oleh
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
2. Dari sisi produksi, yaitu sejumlah nilai bersih
barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara.
 Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan
balas jasa atas faktor produksi. Uang pajak memang diterima oleh
penjual/produsen bersama harga pasar barang yang dijualnya, tetapi
uang pajak itu wajib diserahkan kepada pemerintah.

 Subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu yang dibuat


lebih murah daripada biaya produksi sesungguhnya, misalnya untuk
subsidi harga pupuk, BBM, atau beras.
5. PERSONAL INCOME (PI) ATAU PENDAPATAN
PERSEORANGAN
 PI ini juga bagian dari pendapatan nasional  PI ini menghitung jumlah
pendapatan yang diterima oleh setiap orang. Tetapi
harus dikurangi dengan laba yang ditahan, iuran asuransi,
iuran jaminan sosial, dan ditambah dengan pembayaran
pindahan/transfer (transfer payment) .

 Pendapatan perseorangan dapat ditulis dalam rumus berikut:


Pendapatan Perseorangan (PI) adalaha pendapatan
yang berhak diterima oleh seseorang sebagai bentu
balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi.
Tdk semua pendapatan ini sampai ke tangan pemilik
faktor produksi (perseorangan) karena masih dikurangi
laba yang tdk dibagikan, pajak perseorangan, asuransi,
jaminan sosial dan ditambah dengan pindahan atau
transfer seperti dana pensiunan, iuran sosial, tunjangan
bekas pejuang, bantuan korban bencana, bea siswa,
subsidi pemerintah atau bantuan pada panti asuhan
dsbnya.
 Laba ditahan  keuntungan yang tdk dibagikan atau keuntungan
yg ditujukan untuk :
1. Cadangan perluasan prsh,
2. Menjaga agar modal pokok besarnya tetap dan
3. Cadangan utk membayar utang
 Iuran jaminan sosial atau Social security  dari prsh misalnya
tunjangan pendidikan, tunjangan kesehatan dll.
 Transper payment pembayaran dari negara yang dibayarkan
kepd orng tertentu. Dan pembayaran tsb bkn merupakn balas jasa
atas keikutsertaannya dlm proses produksi thn sekarang melainkan
sebagai balas saja utk tahun tahun sebelumnya atau pembayaran
pada seseorang yg sebenarnya berasal dari pendapatan orng lain.
Contoh transper payment adalah pembayaran kepada
orang yang sdh pensiun, tunjangan para veteran dan
dana-dana sosial.
6. INCOME ATAU PENDAPATAN YANG SIAP DIBELANJAKAN
 Merupakan pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk
membeli barang dan jasa beserta tabungan yang disalurkan
menjadi investasi tapi harus dikurangi pajak langsung .
  Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan
kepada orang lain , contohnya pajak pendapatan.
 Rumusnya
Pendapatan Bebas (DI) adalah pendapatan dari
seseorang yang siap digunakan baik utk keperluan
konsumsi maupun utk ditabung.
 pendapatan bebas (DI) secara langsung akan
mempengaruhi permintaan krn sebagian digunakan
utk konsumsi dan sebagian lagi digunakan utk
tabungan sebagai unsur pembentuk modal. Besarnya
pendapatan bebas adalah pendapatan perseorangan
dikurangi dengan pajak.
 Pajak langsung  adalah pajak pembebanannya tdk dapat
dilimpahkan kepada org lain, misalnya pajak penghasilan
(PPH)
 Pendapatan dibawa pulang (take home pay/ THP).
Pendapatan ini mempengaruhi permintaan efektif sebab
mengambarkan daya beli masyarakat. THP diperoleh dari
pendapatan bebas (dipssable Income) dikurangi kewajiban
kepada pihak lain, seperti membayar hutang.
Latihan soal

Diketahui data perekonomian suatu negara


ditunjukan pada terlampir, satuan miliar rupiah
GDP Suatu Negara Rp.2000
Pendapatan Netto Luar Negri RP. 100
Penyusutan Barang Modal Rp. 50
Pajak Tak langsung Rp. 40
Pajak Perseroangan Rp. 35
Laba ditahan Rp. 50
Iuran Asuransi Rp. 2
Transfer payment Rp . 20
Pajak langsung Rp. 15
Hitunglah
1. Personal Income
2. Disposable Income
jadi personal PI dari negara tesbt 1723 milyar sedangkan pendapatan
disposabel Di adalah 1728

GDP Rp. 2000


Pendapatan Netto Luar Negri (Rp. 100)
GNP Rp. 1.900
Penyusutan Barg Modal (Rp. 50)
NNP Rp. 1. 850
Pajak Tak langsung (Rp. 40)
NNI Rp. 1 810
Pajak Perseroangan (Rp. 35)
Laba Ditahan ( Rp. 50)
Iuran Asuransi ( Rp. 2)
(Rp. 87)
Personal Income Rp. 1.723
Transper payment Rp. 20
Personal Income Rp. 1. 743
Pajak langsung (Rp. 15)
Disposable Income Rp. 1. 728
TERIMA KASIH_ SM

Anda mungkin juga menyukai