TM 8
STRUKTUR PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan Nasional merupakan salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk
menilai kondisi perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. Tujuan dari
perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat
ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan
agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang
dicapai (Sukirno, 2008)
Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk membuat
prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang. Prediksi ini
dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa
depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan
negara di masa mendatang (Sukirno, 2008).
Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam
suatu negara (Sukirno, 2008). Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf besar P dan N,
dimana Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu
(Sukirno, 2008). Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan
nasional, yaitu pendapatan nasional bruto dan pendapatan domestic bruto
Konsep Pendapatan Nasional
1
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor
atau disebut juga dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari
semua barang dan jasa final yang diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode
(Mankiw, 2006, p6), meliputi faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik
warga negara asing yang melakukan produksi di dalam negara tersebut.
Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
Gross National Product/GNP atau Produk Nasional Bruto/PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu
tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang
berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi
di wilayah negara tersebut atau disebut juga dengan Pendapatan Nasional Bruto (PNB)
merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor
produksi milik warga negara tersebut, termasuk nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor
produksi yang digunakan di luar negri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki
penduduk atau perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut
(Sukirno, 2008,
2
melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran
transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan
nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para
pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk
mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba
perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak
dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan
tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang
dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk
dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
Penghitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan Negara dapat dihitung dengan 3 (tiga) pendekatan, yaitu:
3
(Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan
selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
Rumus: Menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun
kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp.
420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika
diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
Bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-
data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu
periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya
untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional
dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian,
atau negara jasa.
Contohnya: berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui
bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara
industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya juga dapat
digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekonomian terhadap
pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa,
dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan
perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antar negara atau antar
daerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
4
keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-
perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat
cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan
nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada
tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output
nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
3. Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran
agregat.
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu negara dalam suatu
periode tertentu adalah data pendapatan nasional negara tersebut. Pendapatan nasional
biasanya didefinisikan sebagai nilai seluruh barang jadi dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara selama waktu tertentu. Pendapatan nasional digambarkan oleh perkiraan besarnya
5
GDP (gross domestic product = produk domestic bruto = PDB) atau GNP (gross national
product = produk nasional bruto = PNB).
Contoh : Output dari Citibank (milik AS) di Indonesia masuk dalam GNP AS dan tidak
masuk GNP Indonesia tetapi merupakan GDP Indonesia.
Contoh : misalkan suatu negara hanya menghasilkan dua jenis output, teh dan kopi.
GDP nominal tahun 2000 :
Teh : 100 ton @ $1/kg = $ 100.000
Kopi : 50 ton @ $2/kg = $ 100.000
Total = $ 200.000
6
Kopi : 100 ton @ $2/kg = $ 200.000
Total = $ 320.000
2.4. GNP/GDP Potensial & Aktual (Sebenarnya)
GNP/GDP potensial (pendapatan nasional) potensial adalah nilai output atau
pendapatan nasional yang seharusnya dapat dihasilkan jika semua sumberdaya
dimanfaatkan pada tingkat normal.
GNP/GDP gap mengukur perbedaan antara apa yang seharusnya dapat dihasilkan jika
pendapatan potensial tercapai dengan apa yang secara aktual (sebenarnya) dihasilkan,
diukur dengan GNP/GDP saat ini.
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau
penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian
barang modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses produksi
umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat
menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang
dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada
pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
7
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima
oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa
melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran
transfer (transfer payment).
Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa
produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu,
contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas
pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap
untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh
dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax)
adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
3. Business Cycle (Siklus Bisnis = Konjungtur)
Business Cycle adalah pasang surutnya aktivitas bisnis yang terjadi pada kecenderungan
jangka panjang. Siklus bisnis merupakan cerminan fluktuasi tahunan pada laju pertumbuhan
GNP/GDP riil.
Lembah (trough)
· Tingginya pengangguran.
· Rendahnya tingkat permintaan.
· Rendahnya kapasitas produksi.
· Terdapat sejumlah kapasitas produksi yang tidak digunakan.
· Keuntungan bisnis rendah.
8
· Banyak perusahaan yang enggan untuk berinvestasi.
Puncak (Peak)
Terdapat tiga cara perhitungan pendapatan nasional (GNP/GDP) suatu negara, yaitu :
Dengan metode ini pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan produksi
(output) barang-barang dan jasa-jasa selama satu periode tertentu. Di Indonesia,
pendapatan nasional dihitung dari penjumlahan output yang dihasilkan sektor-sektor dalam
9
perekonomian, seperti sektor pertambangan, pertanian, kehutanan, pariwisata,
perdagangan dll. Unit-unit produksi tsb dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi 9
lapangan usaha (sektor) yaitu :
Contoh :
Nilai produksi bruto minyak goreng sawit tahun 2006 = $ 1.400 juta
Bahan baku (kelapa sawit) dan bahan baku penolong lain =$ 800 juta
Nilai tambah bruto minyak goreng sawit = $1.400 juta - $ 800 juta =$ 600 juta
Ini merupakan pengeluaran pada semua barang dan jasa yang dihasilkan dan dijual kepada
pembeli akhir. Dalam perhitungan ini dikecualikan rumah tinggal yang dihitung sebagai
investasi.
10
2. Pengeluaran Investasi (Investment = I)
Ini merupakan pengeluaran pada barang-barang investasi, yaitu barang-barang yang tidak
digunakan untuk konsumsi sekarang, termasuk persediaan (inventory), barang modal
(seperti pabrik, mesin dan gudang) dan rumah tinggal.
Ekspor neto adalah total ekspor dikurangi total impor suatu negara.
Secara matematis, pendapatan nasional dari sisi pengeluaran digambarkan sbb. :
Y = C + I + G + NX atau
Y = C + I + G + X – M
11
CATATAN: Buku Makro Ekonomi: Kerjakan soal Esay Bab 2 No. 1- 6 dan Soal Kuantitatif No. 1
Diketik Word dan ikirim ke Email dosen tanggal 25/4/21 jam 13.00
12