masyarakat negara tersebut dan juga untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi tersebut dari tahun
ke tahun.
1. Sektor Pertanian
3. Sektor Industri
e. Sub sektor Jasa Penunjang Transpor f Sub sektor Pos & Telekomunikasi
Konsep pendapatan nasional dikemukakan oleh Sir William Petty seorang berkebangsaan Inggris
pada tabun 1665. Pada waktu itu ia berusaha menaksir pendapatan nasional negara Inggris. Pada
perhitungannya, ia berasumsi pendapatan nasional merupakan penjumlahan buaya konsumsi selama
setahun. Namun menurut para pakar ekonomi modem, Komponen utama pengukur kegiatan
perekonomian adalah Produk Nasional Bruto/TNB (Gross National Product/GNP).
Dalam perkembangannya, indikator untuk mengetahui pendapatan nasional suatu negara juga dapat
dilihat dari Produk Domestik Bruto/TD (Gross Domestic Bruto / GDB). Menurut data Badan Pusat
Statistik, PDB Indonesia pada tahun 2022 sebesar Rp19.588.4 triliun, sementara PD per kapita
mencapai Rp71,0 juta atau US$4.783.9.
Istilah Pendapatan Nasional, Produk Domestik Bruto, dan Produk Nasional Bruto menunjukkan
beberapa konsep pendapatan nasional.
Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) diartikan nilai jumlah barang
dan/atau jasa yang dihasilkan faktor-faktor produksi di wilayah suatu negara (domestik) selama satu
tahun.
Penghitungan PDB dilakukan atas dua macam dasar harga, yaitu PDB atas dasar harga berlaku dan
PDB atas harga konstan. PDB atas harga berlaku berfungsi untuk mengetahui perkembangan struktur
ekonomi riil tahun tersebut. PDB atas dasar harga konstan berfungsi untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun.
Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB) merupakan jumlah nilai barang
dan/atau jasa akhir yang dihasilkan faktor- faktor produksi milik warga negara sendiri yang tinggal di
dalam negeri maupun di luar negeri. Penghasilan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di luar
negeri ikut diperhitungkan, sedangkan penghasilan orang asing yang bekerja di Indonesia tidak
diperhitungkan.
Secara matematis, besar PDB dan PNB suatu negara dapat diketahu dengan menghitung pendapatan
neto atas faktor dari luar negeri atau Net factor income from abroad yang diperoleh dari hasil
pengurangan pendapatan faktor luar negeri dan pendapatan faktor dalam negeri, Rumus
menghitung GNP sebagai berikut.
PNBPDB+ (PFLN - PFDN)
Keterangan
Nilai barang pada suatu usaha dapat mengalami penyusutan (depresiasi) Penyusutan dilakukan untuk
mengganti barang modal yang sudah usang dan menambah stok. Nilai barang akan semakin
berkurang dari periode ke periode berikutnya
Keterangan
Net National Income (NNI) atau Pendapatan Nasional Neto (PNN) adalah produk nasional neto
dikurangi pajak tidak langsung dan ditambahkan subsidi.
Personal Income
5. Personal Income (PI) atau pendapatan perorangan adalah bagian pendapatan nasional yang
merupakan hak individu dalam perekonomian sebagai balas jasa atas keikutsertaan dalam proses
produksi. PINNI transfer payment (beasiswa, subsidi, gaji pensiun, dan
perseroan)
6. Disposable Income
Disposable Income (D1) atau pendapatan siap dibelanjakan yang akan dimanfaatkan untuk membeli
barang dan/atau jasa, selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan sebagai investasi. Contoh pajak
langsung adalah pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak kendaraan bermotor, dan pajak penghasilan.
DIPI-Pajak Langsung
Pendapatan nasional menurut harga berlaku (pendapatan nasional nominal) merupakan nilai barang
dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam satu tahun dan dinilai menurut harga yang berlaku pada
tahun tersebut.
Istilah PDRB berkaitan dengan total nilai produksi barang dan/atau jasa yang diproduksi di wilayah
tertentu dalam jangka waktu satu tahun.
Pendapatan per kapita merupakan pendapatan rata-rata penduduk per kapita (tiap orang) dalam
suatu negara atau wilayah.
Pendapatan per kapita diperoleh dari PDB, PNB, atau pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk
7.3. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Untuk menghitung pendapatan nasional suatu negara ada tiga cara/metode yang bisa digunakan
yaitu metode produksi, metode penghasilan/penerimaan dan metode pengeluaran
1. Metode Produksi
Menurut metode ini, pendapatan nasional adalah jumlah nilai produksi akhir barang dan jasa yang
dihasilkan oleh aktivitas produksi seluruh warga negara suatu negara dalam jangka waktu tertentu,
umumnya dihitung dalam satu tahun.
b. Nilai bahan baku dan bahan penolong (jumlah x harga beli per
unitnya)
d.
2. Metode Penghasilan
Menurut metode ini, pendapatan nasional adalah jumlah seluruh penghasilan yang diperoleh para
pemilik faktor produksi sebagai hasil dari
proses produksi barang dan jasa dalam suatu negara, dalam jangka waktu tertentu yang umumnya
dihitung dalam satu tahun.
3. Metode Pengeluaran
Metode ini yang dihitung bukan nilai dari setiap transaksi antara penjual dan pembeli, tetapi nilai
jasa dan barang akhir.
Kegiatan konsumsi rumah tangga dapat dilihat dari kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat di
lingkungan sekitar. Kegiatan membeli makanan, membeli sepeda motor, dan membayar layanan
kesehatan termasuk pengeluaran konsumsi rumah tangga.
c. Investasi
Istilah investasi berkaitan dengan penanaman modal pada sektor ekonomi tertentu. Investasi atau
pembentukan modal swasta adalah pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat
menaikkanproduksi barang dan jasa pada masa akan datang.
transaksi ekspor impor dapat menimbulkan ekspor neto, yaitu nilai ekspor yang diperoleh dari nilai
ekspor (X) suatu negara selama satu tahun tertentu dikurangi nilai impor (M) dalam periode yang
sama. Berikut rumus penghitungan pendapatan nasional dengan metode pendekatan pengeluaran.
Y-C+1+G+(X-M)
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
I = Investasi
X = Ekspor
M = Impor
Data pendapatan nasional memberi informasi yang bermanfaat dari kegiatan ekonomi suatu negara.
Manfaat penghitungan pendapatan nasional sebagai
berikut.
Bahwa yang dihitung dalam pendapatan nasional adalah pendapatan yang timbul akibat adanya
aktivitas kegiatan produksi.
b Pembayaran transfer (transfer payment) pembayaran yang bukan merupakan hasil produksi.
c. Capital gains and capital losses (kenaikan dan penurunan nilai barang- barang modal) misalnya
perubahan nilai barang modal akibat inflası atau
deflasi.
d. Kegiatan-kegiatan yang karena alasan praktis tidak dihitung misalnya jasa ibu rumah tangga
mengurus rumah sendiri.
7.6. Transaksi-Transaksi Yang Tidak Melalui Pasar Tetapi Dihitung Dalam Pendapatan Nasional
Ada pula kegiatan transaksi yang tidak melalui pasar tetapi dihitung dalam pendapatan nasional
walaupun agak sulit untuk menaksirya Untuk menaksirnya digunakan harga umum yang berlaku.
Transaksi-transaksi ini misalnya: hasil produksi yang dikonsumsi sendiri, pembuatan bangunan
(rumah, jembatan, saluran irigasi dll). Secara gotong royong, upah yang tidak berwujud uang, fasilitas
perumahan dinas, dll.