Anda di halaman 1dari 9

Data pendapatan nasional suatu negara diperlukan untuk mengetahui tingkat hidup kemakmuran

masyarakat negara tersebut dan juga untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi tersebut dari tahun
ke tahun.

pendapatan nasional dikelompokkan dalam beberapa sektor dan sub-sektor yaitu:

1. Sektor Pertanian

a Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

b. Sub Sektor Tanaman Perdagangan Perkebunan

c. Sub Sektor Peternakan & Hasil Ikutan

d. Sub Sektor Perikanan & Hasil Ikutan

e. Sub Sektor Kehutanan dan Perburuan

2 Sektor Pertambangan dan Penggalian

a Sub Sektor Pertambangan

b. Sub Sektor Penggalian

3. Sektor Industri

a Sub Sektor Industri Besar & Sedang

b. Sub Sektor Industri Kecil

c. Sub Sektor Industri Kerajinan Rumah Tangga

4. Sektor Listrik, Gas dan Air Minum


5. Sektor Bangunan

6. Sektor Perdagangan Restoran dan Hotel

a. Sub sektor Perdagangan

b Sub sektor Restoran

c. Sub sektor Hotel

7. Sektor Transportasi dan Komunikasi

a Sub sektor Transportasi Darat

b. Sub sektor Transportasi Udara

c Sub sektor Transportasi Laut

d. Sub sektor Transportasi Sungai

e. Sub sektor Jasa Penunjang Transpor f Sub sektor Pos & Telekomunikasi

8 Sektor Bank dan Lembaga Keuangan Lain

9. Sektor Sewa Rumah

10. Sektor Pemerintahan dan Hankam

11. Sektor Jasa-jasa


Dengan menggabungkan data jumlah penduduk yang berada di tiap-tiap sektor tersebut maka akan
dapat diketahui pendapatan per kapita penduduk di tiap-tiap sektor tersebut dan juga pendapatan
per kapita dari seluruh penduduk. Selanjutnya distribusi pendapatan dapat disajikan berdasarkan per
sektor dan juga bisa berdasarkan interval besaran jumlah pendapatan.

Konsep pendapatan nasional dikemukakan oleh Sir William Petty seorang berkebangsaan Inggris
pada tabun 1665. Pada waktu itu ia berusaha menaksir pendapatan nasional negara Inggris. Pada
perhitungannya, ia berasumsi pendapatan nasional merupakan penjumlahan buaya konsumsi selama
setahun. Namun menurut para pakar ekonomi modem, Komponen utama pengukur kegiatan
perekonomian adalah Produk Nasional Bruto/TNB (Gross National Product/GNP).

Dalam perkembangannya, indikator untuk mengetahui pendapatan nasional suatu negara juga dapat
dilihat dari Produk Domestik Bruto/TD (Gross Domestic Bruto / GDB). Menurut data Badan Pusat
Statistik, PDB Indonesia pada tahun 2022 sebesar Rp19.588.4 triliun, sementara PD per kapita
mencapai Rp71,0 juta atau US$4.783.9.

7.2. Konsep Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional di Negara Berkembang

Istilah Pendapatan Nasional, Produk Domestik Bruto, dan Produk Nasional Bruto menunjukkan
beberapa konsep pendapatan nasional.

1. Gross Domestic Product

Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) diartikan nilai jumlah barang
dan/atau jasa yang dihasilkan faktor-faktor produksi di wilayah suatu negara (domestik) selama satu
tahun.

Penghitungan PDB dilakukan atas dua macam dasar harga, yaitu PDB atas dasar harga berlaku dan
PDB atas harga konstan. PDB atas harga berlaku berfungsi untuk mengetahui perkembangan struktur
ekonomi riil tahun tersebut. PDB atas dasar harga konstan berfungsi untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun.

2. Gross National Product

Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB) merupakan jumlah nilai barang
dan/atau jasa akhir yang dihasilkan faktor- faktor produksi milik warga negara sendiri yang tinggal di
dalam negeri maupun di luar negeri. Penghasilan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di luar
negeri ikut diperhitungkan, sedangkan penghasilan orang asing yang bekerja di Indonesia tidak
diperhitungkan.

Secara matematis, besar PDB dan PNB suatu negara dapat diketahu dengan menghitung pendapatan
neto atas faktor dari luar negeri atau Net factor income from abroad yang diperoleh dari hasil
pengurangan pendapatan faktor luar negeri dan pendapatan faktor dalam negeri, Rumus
menghitung GNP sebagai berikut.
PNBPDB+ (PFLN - PFDN)

Keterangan

PNB Produk Nasional Bruto

PDB Produk Domesik Bruto

PFLN Pembayaran faktor income ke luar negeri

PFDN Pembayaran faktor income ke dalam negeri

3. Net National Product

Nilai barang pada suatu usaha dapat mengalami penyusutan (depresiasi) Penyusutan dilakukan untuk
mengganti barang modal yang sudah usang dan menambah stok. Nilai barang akan semakin
berkurang dari periode ke periode berikutnya

NNP PNB- Depresiasi

Keterangan

PNN Produk Nasional Neto

PNB Produk Nasional Bruto

Depresiasi Penyusutan barang modal

4. Net National Income

Net National Income (NNI) atau Pendapatan Nasional Neto (PNN) adalah produk nasional neto
dikurangi pajak tidak langsung dan ditambahkan subsidi.

NNI = NNP - Pajak Tidak Langsung


Keterangan

NNI =Net National Income

NNP= Net National Product

Personal Income

5. Personal Income (PI) atau pendapatan perorangan adalah bagian pendapatan nasional yang
merupakan hak individu dalam perekonomian sebagai balas jasa atas keikutsertaan dalam proses
produksi. PINNI transfer payment (beasiswa, subsidi, gaji pensiun, dan

bantuan) (laba ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan sosial + pajak

perseroan)

6. Disposable Income

Disposable Income (D1) atau pendapatan siap dibelanjakan yang akan dimanfaatkan untuk membeli
barang dan/atau jasa, selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan sebagai investasi. Contoh pajak
langsung adalah pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak kendaraan bermotor, dan pajak penghasilan.

DIPI-Pajak Langsung

7. Pendapatan Nasional Harga Berlaku dan Harga Konstan

Pendapatan nasional menurut harga berlaku (pendapatan nasional nominal) merupakan nilai barang
dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam satu tahun dan dinilai menurut harga yang berlaku pada
tahun tersebut.

8. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

Istilah PDRB berkaitan dengan total nilai produksi barang dan/atau jasa yang diproduksi di wilayah
tertentu dalam jangka waktu satu tahun.

9. Pendapatan per Kapita

Pendapatan per kapita merupakan pendapatan rata-rata penduduk per kapita (tiap orang) dalam
suatu negara atau wilayah.

Pendapatan per kapita diperoleh dari PDB, PNB, atau pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk
7.3. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Untuk menghitung pendapatan nasional suatu negara ada tiga cara/metode yang bisa digunakan
yaitu metode produksi, metode penghasilan/penerimaan dan metode pengeluaran

1. Metode Produksi

Menurut metode ini, pendapatan nasional adalah jumlah nilai produksi akhir barang dan jasa yang
dihasilkan oleh aktivitas produksi seluruh warga negara suatu negara dalam jangka waktu tertentu,
umumnya dihitung dalam satu tahun.

cara menghitung nilai tambah dari suatu

aktivitas produksi adalah sebagai berikut

a. Nilai produksi (jumlah output x harga jual per unitnya)

b. Nilai bahan baku dan bahan penolong (jumlah x harga beli per

unitnya)

c. Nilai tambah bruto

d.

Penyusutan barang-barang kapital (aktiva tetap)

e. Nilai tambah netto

2. Metode Penghasilan

Menurut metode ini, pendapatan nasional adalah jumlah seluruh penghasilan yang diperoleh para
pemilik faktor produksi sebagai hasil dari
proses produksi barang dan jasa dalam suatu negara, dalam jangka waktu tertentu yang umumnya
dihitung dalam satu tahun.

3. Metode Pengeluaran

Metode ini yang dihitung bukan nilai dari setiap transaksi antara penjual dan pembeli, tetapi nilai
jasa dan barang akhir.

Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan pengeluaran rumah tangga konsumsi


(consumption), pengeluaran pemerintah (government expenditure), pengeluaran investasi
(investment), serta selisih nilai ekspor dan impor (X- M).

a. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (Consumption/C)

Kegiatan konsumsi rumah tangga dapat dilihat dari kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat di
lingkungan sekitar. Kegiatan membeli makanan, membeli sepeda motor, dan membayar layanan
kesehatan termasuk pengeluaran konsumsi rumah tangga.

b. Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure/G)

Pemerintah membeli barang terutama untuk melayani kepentingan masyarakat, misalnya


pengeluaran untuk menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan, membayar gaji aparatur negara,
serta pengeluaran untuk pembangunan infrastruktur.

c. Investasi

Istilah investasi berkaitan dengan penanaman modal pada sektor ekonomi tertentu. Investasi atau
pembentukan modal swasta adalah pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat
menaikkanproduksi barang dan jasa pada masa akan datang.

d. Ekspor Neto (X-M)

transaksi ekspor impor dapat menimbulkan ekspor neto, yaitu nilai ekspor yang diperoleh dari nilai
ekspor (X) suatu negara selama satu tahun tertentu dikurangi nilai impor (M) dalam periode yang
sama. Berikut rumus penghitungan pendapatan nasional dengan metode pendekatan pengeluaran.

Y-C+1+G+(X-M)

Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional

C = Consumption (konsumsi rumah tangga)

I = Investasi

G=Government (pengeluaran pemerintah)

X = Ekspor

M = Impor

7.4. Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

Data pendapatan nasional memberi informasi yang bermanfaat dari kegiatan ekonomi suatu negara.
Manfaat penghitungan pendapatan nasional sebagai

berikut.

a. Mengetahui dan Menelaah Susunan atau Struktur Perekonomian


b. Membandingkan Kemajuan Perekonomian dari Waktu ke Waktu
c. Membandingkan Perekonomian Antar negara atau Antar daerah
d. Menjadi Pedoman dalam Merumuskan Kebijakan Pemerintah

7.5. Kegiatan Produksi/Transaksi-transaksi Pasar yang tidak Diperhitungkan Dalam Pendapatan


Nasional

Bahwa yang dihitung dalam pendapatan nasional adalah pendapatan yang timbul akibat adanya
aktivitas kegiatan produksi.

Kegiatan-kegiatan atau transaksi-transaksi pasar yang tidak diperhitungkan dalam pendapatan


national adalah:
a. Kegiatan-kegiatan ilegal: kegiatan yang melanggar hukum walaupun kegiatan tersebut
bermanfaat (memberikan pendapatan) bagi pihak-pihak tertentu

b Pembayaran transfer (transfer payment) pembayaran yang bukan merupakan hasil produksi.

c. Capital gains and capital losses (kenaikan dan penurunan nilai barang- barang modal) misalnya
perubahan nilai barang modal akibat inflası atau

deflasi.

d. Kegiatan-kegiatan yang karena alasan praktis tidak dihitung misalnya jasa ibu rumah tangga
mengurus rumah sendiri.

7.6. Transaksi-Transaksi Yang Tidak Melalui Pasar Tetapi Dihitung Dalam Pendapatan Nasional

Ada pula kegiatan transaksi yang tidak melalui pasar tetapi dihitung dalam pendapatan nasional
walaupun agak sulit untuk menaksirya Untuk menaksirnya digunakan harga umum yang berlaku.
Transaksi-transaksi ini misalnya: hasil produksi yang dikonsumsi sendiri, pembuatan bangunan
(rumah, jembatan, saluran irigasi dll). Secara gotong royong, upah yang tidak berwujud uang, fasilitas
perumahan dinas, dll.

Anda mungkin juga menyukai