Anda di halaman 1dari 16

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menyangkut dengan masalah perekonomian tidak lepas dengan pendapatan


nasional dan pendapatan per kapita. Pendapatan tiap negara berbeda-beda, sebab
tiap negara memiliki karakter yang berbeda. Pendapatan tiap negara biasanya
diukur dengan basis atau tahunan. Hasil kerja perekonomian negara dalam
periode tertentu isebut pendapatan nasional. Pendapatan nasional berkaitan erat
dengan pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita dapat dketahui dengan
membagi jumlah pendapatan nasional dengan jumlah penduduk dalam suatu
negara. Tinggi rendahnya angka pendapatan per kapita menentukan apakah
negara tersebut tergolong negara maju atau berkembang.

Selain itu indeks harga dan inflasi juga mempengaruhi perekonomian suatu
negara. Inflasi bisa berdampak baik dan buruk terhadap suatu negara. Inflasi akan
menguntungkan untuk pihak-pihak tertentu, tetatpi lebih cenderung merugikan
masyarakat dan negara apabila negara tersebut terkena inflasi.

B. Rumusan Masalah

Agar permasalahan di dalam makalah ini lebih jelas, maka perumusan


masalah difokuskan pada pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan pendapatan nasional?


2. Konsep apa saja yang terdapat dalam pendapatan nasional?
3. Pendekatan apa saja dalam metode perhitungan pendapatan nasional?
4. Apa tujuan dan manfaat dengan mempelajari pendapatan nasional
5. Apa yang dimaksud dengan pendapatan per kapita?
6. Apa yang dimaksud dengan indeks harga?
7. apa saja peran indeks harga dalam perekonomian?
8. Apa yang dimaksud dengan inflasi?
9. Bagaimana cara mengatasi inflasi?
10. Apa dampak dari inflasi?

1
C. Tujuan Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:

1. Untuk mempelajari dan mengetahui tentang pendapatan nasional serta


tujuan dan manfaatnya
2. Untuk mempelajari dan mengetahui tentang pendapatan per kapita serta
hubungannya dengan penduduk dan pendapatan nasional
3. Untuk mempelajari dan mengetaui tentang indeks harga sera peranannya
4. Untuk mempelajari dan mengetahui tentang inflasi, cara mengatasinya
serta dampaknya.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai penambah


wawasan tentang pendapatan nasional dan pendapatan per kapita bagi siapa pun
yang membaca makalah ini. Sehingga, para pembaca dapat mengetahui dan
mengerti tentang pendapatan nasional dan pendapatan per kapita.

E. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini didasarkan dari berbagai sumber kepustakan,


diskusi kelompok, serta sumber-sumber yang berasal dari internet.

2
II. PEMBAHASAN

A. PENDAPATAN NASIONAL

1. Pengertian
Pendapatan Nasional adalah total penerimaan negara dalam satu
periode (satu tahun) atau pendapatan yang diterima oleh masyarakat
atau pemilik faktor produksi suatu negara selama kurun waktu tertentu.
Adapun pengertian pendapatan nasional dapat diuraikan melalui
tiga pendekatan.
a. Menurut pendekatan produksi, pendapatan nasional adalah
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam
jangka waktu tertentu.
b. Menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional adalah
keseluruhan pendapatan yang diterima oleh semua faktor
produksi dalam suatu negara selama satu tahun.
c. Menurut pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah
jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksi oleh suatu negara selama satu tahun.

Secara umum pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang


diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari
penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode.

2. Konsep Pendapatan Nasional


a. Gross Domestic Product (GDP)
Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto adalah jumlah
barang dan jasayang dihasilkan oleh unit-unti produksi di dalam
batas wilayah suatu negara selama satu tahun, termasuk barang dan
jasa yang dihasilkan oleh warga negara asing di wilayah negara
tersebut. Warga negara tersebut yang menghasilkan suatu barang
atau jasa namun tidak berada di dalam negara tersebut tidak dihitung
sebagai produk domestik Bruto.

b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Produk domestik regional bruto merupakan data statistik yang
merangkum perolehan nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi
dalam suatu wilayah pada satu periode tertentu.
Berdasarkan penghitungan, ada dua macam PDRB, sebagai berikut:
1) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
berlaku, yaitu PDRB yang penghitungannya berdasarkan harga
tahun yang sedang berjalan atau harga tahun yang sedang
berlaku (at current price).
2) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
konstan, yaitu PDRB yang penghitungannya berdasarkan harga

3
suatu tahun yang tetap/konstan yang dipakai sebagai tahun
dasar. Tujuan menghitung PDRB atas dasar harga konstan
adalah untuk melihat perkembangan PDRB atau perekonomian
secara riil (nyata) yang tidak dipengaruhi oleh perubahan harga,
baik inflasi maupun deflasi.

c. Gross National product (GNP)


Gross National product atau pendapatan nasional bruto adalah
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara
selama satu tahun, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

GNP = GDP + pendapatan faktor neto dari luar negeri

d. Net National Product (NNP)


Net National Product atau produk nasional neto adalah jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode
tertentu setelah dikurangi dengan penyusutan.

NNP = GNP - Penyusutan

e. Net National Income (NNI)


Net National Income atau pendapatan neto nasional adalah jumlah
seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi
pajak tidak langsung (indirect tax). Dengan kata lain NNI adalah
jumlah balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi

NNI = NNP – Pajak tidak langsung

f. Personal Income (PI)


Personal Income atau pendapatan perseorangan adalah seluruh
penerimaan yang diterima masyarakat, setelah dikurangi laba
ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, serta pajak
perseorangan dan ditambah dengan transfer payment. Transfer
payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan
balas jasa dari proses produksi tahun ini.

PI = NNI + transfer payment – ( iuran asuransi, iuran jaminan sosial,


laba ditahan, pajak perseorangan)

g. Disposable Income (DI)


Disposable Income atau pendapatan bebas adalah jumlah
penerimaan yang menjadi hak bagi si penerima.

DI = PI – pajak langsung

4
3. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Untuk menghitung pendapatan nasional dapat dilakukan dengan
tiga pendekatan, pendekatan pendapatan, pendekatan produksi dan
pendekatan pengeluaran.
a. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pedapatan (income approach) adalah suatu
pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara
menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang
memberi sumbangan terhadap proses produksi.
Secara matematis pendekatan pendapatan dapat dirumuskan
sebagai berikut.
NI = w + r + i + p
Keterangan:
NI = National Income (Pendapatan Nasional)
w = wage (upah atau gaji)
r = rent (sewa)
i = interest (bunga)
p = profit (laba atau keuntungan)

b. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi (production approach) adalah suatu
pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara
menjumlahkan seluruh nilai tambah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh berbagai sektor i dalam perekonomian. Nilai
tambah adalah selisih antara nilai output dan input.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
NI= E + A + I + N + J
Keterangan:
NI = National Income (Pendapatan Nasional)
E = sektor ekstraktif
A = sektor agraris
I = sektor industri
N = sektor niaga
J = sektor jasa

c. Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan pengeluaran (expenditure approach),
pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai
pasar dari seluruh permintaan akhir atas output yang dihasilkan
di dalam perekonomian yang diukur pada arga pasar yang
berlaku.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
Y = C + I + G + (X – M)
Keteragan:
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi oleh rumah tangga

5
I = investasi oleh perusahaan
G = pengeluaran pemerintah
X = nilai ekspor
M = nilai impor

4. Komponen Pendapatan Nasional dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Pendapatan Nasional
a. Komponen Pendapatan Nasional
1) Berdasarkan Pendekatan Pendapatan
komponen-komponen pendapatan nasional berdasarkan
pendekatan pendapatan terdiri dari:
 upah atau gaji (wage), diterima pemilik faktor produksi
tenagakerja;
 sewa (rent), diterima pemilik faktor produksi tanah,
gedung,atau hartatetap lainnya;
 bunga (interest), diterima pemilik faktor produksi modal
(modal uang);
 keuntungan (profit), diterima pemilik faktor produksi
kewirausahaan.

2) Berdasarkan Pendekatan Produksi


Komponen-komponen pendapatan nasional berdasarkan
pendekatan ini terdiri dari sembilan lapangan usaha sebagai
penghasil barang dan jasa, antara lain sebagai berikut.
 pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan;
 pertambangan dan penggalian;
 industri pengolahan;listrik, gas, dan air minum;
 bangunan;
 perdagangan, hotel, dan restoran;
 pengangkutan dan komunikasi;
 keuangan, penyewaan, dan jasa perusahaan;
 jasa-jasa.

3) Berdasarkan Pendekatan Pengeluaran


komponen pendapatan nasional berdasarkanpendekatan
pengeluaran terdiri dari:
 konsumsi (consumption = C), yaitu pengeluaran yang
dilakukan oleh rumah tangga
 investasi (investment = I), yaitu pengeluaran yang dilakukan
oleh perusahaan
 pengeluaran pemerintah (government expenditure = G),
yaitu pengeluaran yang dilakukan oleh pemerintah
 ekspor neto (ekspor - impor = X – M), yaitu pengeluaran
yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri, ekspor neto
diperoleh dari nilai ekspor yang dikurangi nilai impor.

6
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
Faktor-faktor yang dapat empengauhi pendapatan nasional
antara lain sebagai berikut.
1) Kualitas sumber daya manusia
2) Potensi sumber daya alam
3) Jumlah modal yang digunakan
4) Tingkat teknologi yang digunakan
5) Stabilitas keamanan
6) Kebijakan pemerintah
7) Keadaan geografis dan geologis
8) Konsumsi, tabungan dan investasi

5. Tujuan dan Manfaat Perhitungan pendapatan Nasional


a. Tujuan
1) Untuk melihat kemajuan masyarakat dan negara dibidang
prekonomian serta melihat pemerataan pembangunan guna
mencapai keadilan dan kemakmuran.
2) Untuk memperoleh taksiran akurat tentang nilai barang dan
jasa yang dihasilkan suatu masyarakat dalam satu tahun
3) Untuk menkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat perekonomian suatu negara
4) Untuk membantu membuat rencana dan melaksanakan
program pembangunan berjangka guna mencapai tujuan
pembangunan nasional

b. Manfaat
1) Mengetahui tingkat kemakmuran
2) Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi
3) Mengetahui struktur perekonomian
4) Mengetahui perbandingan kemajuan perekonomian
antardaerah maupun antarnegara
5) Merumuskan kebijakan pemerintah dan perencanaan
pembangunan.

6. Contoh Soal dan Pembahasan


1) Diketahui: (dalam rupiah)
Pajak langsung sebesar 260,00 triliun
Pajak tidak langsung sebesar 60,00 triliun
Laba ditahan sebesar 200,00 triliun
Transfer payment sebesar 160,00 triliun
Iuran asuransi sebesar 40,00 triliun
Penyusutan sebesar 150,00 triliun
GNP sebesar 1450,00 triliun

7
Ditanya:
Berapa besar pendapatan bebas dari data tersebut?

Jawab:
NNP = GNP – Penyusutan
= 1.450,00 triliun – 150,00 triliun
= 1.300,00 triliun
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
= 1300,00 triliun – 60,00 triliun
= 1.240,00 triliun
PI = NNI + transfer payment – ( iuran asuransi + laba ditahan)
= 1.240,00 + 160,00 – ( 40,00 + 200,00)
= 1.400,00 – 240,00
= 1.160,00 triliun
DI = PI – Pajak langsung
= 1.160,00 – 260,00
= 900,00 triliun
Jadi, besarnya pendapatan bebas atau Disposable Income adalah
sebesar Rp. 900,00 triliun.

B. PENDAPATAN PER KAPITA

1. Pengertian
Pendapatan per kapita adalah jumlah pendapatan rata-rata
penduduk dalam sebuah negara pada suatu periode tertentu. Variabel
yang digunakan untuk menghitung pendapatan per kapita adalah
Pendapatan Nasional, tetapi yang sering digunakan adalah Pendapatan
Domestik Bruta (PDB) dan jumlah penduduk. Secara matematis, rumus
menghitung pendapatan per kapita adalah sebagai berikut.
PDB
Pendapatan per Kapita=
Jumla h penduduk

Pendapatan per kapita merupakan indikator yang digunakan secara


luas untuk mengukur tingkat kesejahteraan suatu masyarakat. Namun
tingkat kesejahteraan suatu masyarakat yang diukur dengan
menggunakan pendapatan per kapita mengandung beberapa kelemahan
karena hanya memberi indikator rata-rata.
Manfaat dari mempelajari pendaatan per kapita anatara lain
sebagai berikut.
1) Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat
suatu negara dari tahun ke tahun
2) Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara
dengan negara lain.
3) Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara
dengan negara lain.
4) Sebagai data untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi.

8
2. Hubungan Pendapatan Nasional dengan Penduduk dan Pendapatan per
Kapita
Jika pendapatan nasional sebuah negara tinggi namun jumlah
penduduknya juga besar, maka pendapatan per kapitanya akan rendah.
Sebaliknya, walaupun pendapatan nasional suatu negara rendah, tetapi
jumlah penduduknya kecil, pendapatan per kaptanya munkin tinggi.
Jadi, tinggi rendahnya pendapatan per kapita dipengaruhi oleh jumlah
pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Dari pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
pendapatan per kapita, pendapatan nasional dan jumlah penduduk
merupakan 3 aspek yang saling berhubungan.

3. Perbandingan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain


Setiap negara diseluruh dunia secara terus-menerus meningkatkan
kesejahteraan penduduknya. Dalam estimasi World Bank pada tahun
2010 , daftar GDP negara-negara ASEAN dalam International dollar
adalah sebagai berikut.
1) Indonesia : 4,380
2) Malaysia : 14,603
3) Thailand : 8,643
4) Singapura : 57, 238
5) Filipina : 3,725
6) Brunei Darussalam : 42,200
7) Vietnam : 3,123
8) Laos : 2,435
9) Myanmar : 1,246
10) Kamboja : 2,086

Berdasarkan data tersebut dapat dismpulkan bahwa pendapatan


nasional di Indonesia menduduki peringkat ke-5 diantara negara-
negara ASEAN. Engan mengetahui pendapatan per kapita suatu
negara, maka dapat diketahui pula tentang tingkat perkembangan
kesejahteraan masyarakatnya. Seiring dengan berjalannya waktu,
jumlah pendapatan per kapita negara Indonesia bisa mengalami
peningkatan, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakatnya pun
meningkat.

Bank Dunia mengelompokkan negara-negara di dunia berdasarkan


tinggi rendahnya pendapatan per kapita. Pengelompok negara oleh
Bank Dunia tersebut antara lain sebagai berikut.
a) Low income econimies, PNB per kapita ≤ US$520
b) Lower-middle economies, PNB per kapita US$521-US$1.740
c) Middle economies, PNB per kapita US$1.741-US$2.990
d) Upper-middle econimies, PNB per kapita US$2.991-US$4.870
e) High income economies, PNB per kapita US$4.871-US$25.480
atau lebih

9
4. Contoh Soal dan Pembahasan

Pada tahun 2012 jumlah penduduk di suatu negara sebesar 20 juta jiwa.
Besar pendapatan nasional pada tahun itu yaitu sebesar US$
2.000.000.000. Berapa besar pendapatan per kapita pada tahun
tersebut?
Jawab:
PDB
Pendapatan per Kapita=
Jumla h penduduk

2.000 .000.000
Pendapatan per Kapita=
20.000 .000
Pendapatan per Kapita=US $ 100

Jadi, besarnya pendapatan per kapita negara tersebut adalah US$ 100.

C. INDEKS HARGA

1. Pengertian
Indeks harga atau angka indeks adalah perbandingan antara harga
rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata pada tahun
dasar.
Dalam menghitung indeks harga, waktu atau taun yang lalu
disebut sebagai tahun dasar, yaitu waktu yang dijadikan dasar atau
patokan untuk menentukan perkembangan suatu harga atau berfungsi
sebagai waktu atau tahun pembanding. Penentenan tahun dasar
meliputi tiga faktor, yaitu taun dasar hendaknya dipilih dimana kondisi
perekonomian pada tahun tersebut relatif stabil, jarak antara tahun
dasar dan taun sekarang tidak terlalu jauh, dan hendaknya
memperhatikan kejadian-kejadian penting, seperti tahun pada saat
kenaikan BBM, kenaikan harga listrik atau kenaikan harga gas elpiji.

2. Macam-macam Indeks Harga


Ada tiga macam harga indeks yang digunakan di Indonesia,
antara lain sebagai berikut.
a) Indeks harga produsen (IHP), yaitu indeks harga yang dihitung
berdasarkan fluktuasi data harga hasil produksi, dengan tujuan
untuk menghitung tingkat kesejahteraan produsen
b) Indeks harga perdagangan besar (IHPB), yaitu indeks harga
yang diitung berdasarkan fluktuasi data harga perdagangan
besar, yaitu hasil pertanian, pertambangan, industri, ekspor dan
impor
c) Indeks harga konsumen (IHK), yaitu indeks harga yang dihitung
berdasarkan fluktuasi data harga konsumen. Harga konsumen

10
adalah barang-barang yang diperdagangkan dalam tingkat
eceran untuk dikonsumsi konsumen.

3. Perhitungan Indeks harga dan Contoh Soal


Rumus menghitung indeks harga yaitu sebagai berikut.

IHn=
∑ Pn × 100 %
∑ P0
Keterangan:
IHn = Indeks harga tahun n
∑ P n = Jumlah harga tahun n
∑ P0 = Jumlah harga tahun dasar

Contoh:

Bila harga barang tahun 2012 adalah Rp8.000,00 per kilogram,


kemudian pada tahun 2003 menjadi Rp10.000,00 per kilogram, maka
indeks harga barang tersebut pada tahun 2013 adalah sebagai berikut.

10.000
×100 %=125 %
8.000

Jadi, harga barang pada tahun 2003 mengalami kenaikan sebesar 25%.

D. INFLASI
1. Pengertian
Inflasi adalah kondisi dimana terjadi kemerosotan nilai uang
karena banyaknya uang yang beredar sehingga menyebabkan naiknya
harga barang-barang. Dengan kata lain inflasi adalah suatu keadaan
perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan.
Kenaikan harga tersebut berlangsung panjang. Inflasi merupakan suatu
gejala ekonomi yang tidak pernah dapat dihilangkan secara tuntas.

2. Jenis Inflasi
Jenis inflasi dapat dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya,
sumber dan penyebabnya.
a) Berdasarkan tingkat keparahannya
1) Inflasi ringan, yatu inflasi yang masih dapat dikendalikan.
Nilainya dibawah 10% per tahun
2) Inflasi sedang, yaitu inflasi yang belum membahayakan
kegiatan ekonomi, namun inflasi ini menyebabkan
menurunnya kesejahteraan orang-orang yag berpendapatan
tetap. Nilainnya berkisar antara 10% - 30% per tahun
3) Inflasi berat, yaitu inflai yang sudah mengacaukan
perekonomian suatu negara. Inflasi ini berkisar antara 30% -
100%

11
4) Hiperinflasi, yaitu inflasi yang suda mengacaukan kondisi
perekonomian dan sulit untuk dikendalikan. Nilainya diatas
100%.

b) Berdasarkan sumbernya
1) Bersumber dari dalam negeri, dapat terjadi karena pencetakan
uang baru oleh pemerintah atau penerapan anggaran defisit.
Inflasi ini dapat juga terjadi karena gagal panen yang dapat
mengurangi penawaran barang di pasar, sehingga
menyebabkan permintaan lebih tinggi dari penawaran

2) Bersumber dari luar negeri, terjadi karena adanya kenaikan


harga diluar negeri. Dalam perdagangan bebas, banyak negara
yang saling berhubungan da;am perdagangan. Apabila suatu
negara mengimpor barang dari satu negara yang mengalami
inflasi, maka kenaikan harga barang tesebut akan
mempengaruhi harga barang dalam negerinya sehingga
menimbulkan inflasi.

c) Berdasarkan penyebabnya
1) Inflasi karena kenaikan permintaan, sesuai dengan hukum
ekonomi, yang berbunyi “jika permintaan naik, sedangkan
penawaran tetap, maka harga cenderung naik”. Hal ini
dikarenakan permintaan konsumen yang tidak dapat dipenuhi
oleh produsen sehingga menyebabkan kenaikan harga.

2) Inflasi karena kenaikan biaya produksi, biaya produksi


mengakibatkan harga penawaran barang naik, sehingga
berpotensi menimbulkan inflasi.

3. Penyebab Inflasi
a Inflasi karena kenaikan permintaan
Inflasi ini terjadi karena kenaikan permintaan untuk beberapa
jenis barang. Dalam hal ini permintaan masyarakat meningkat
secara agregat (aggregate demand). Peningkatan permintaan ini
dapat terjadi karena peningkatan belanja pemerintah, permintaan-
permintaan barang untuk di ekspor dan peningkatan barang untuk
kebutuhan swasta. Kenaikan permintaan masyarakat ini
mengakibatkan harga-harga naik karena penawaran tetap.

b Inflasi karena biaya produksi


Inflasi ini terjadi karena kenaikan biaya produksi. Kenaikan
biaya produksi terjadi karena kenaikan harga bahan-bahan baku,
seperti permintaan serikat yang menginginkan kenaikan upah dan
permintaan tersebut terkabul, maka biaya produksi akan bertambah

12
untuk membayar upah para buruh. Kenaikan biaya produksi ini
mengakibatkan harga naik.

c Inflasi karena jumlah uang yang beredar


Ada hubungan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-
harga barang. Jika jumlah barang tetap, sedangkan jumlah uang
yang beredar bertambah dua kali lipat maka harga akan naik dua
kali lipat. Penambahan jumlah uang yang beredar dapat terjadi jika
pemerintah menerapkan sistem anggaran defisit. Kekurangan
anggaran ditutup dengan mencetak uang baru yang menyebabkan
harga barang naik.

4. Perhitungan Angka Inflasi dan Contoh Soal


Angka inflasi merupakan suatu indikator ekonomi yang dapat
digunakan dalam mengambil berbagai langkah di bidang ekonomi.
Kenaikan angka inflasi atau laju inflasi adalah tingkat presentase
kenaikan harga dalam beberapa indeks harga dari suatu periode ke
periode lainnya.
Secara matematis laju inflasi dirumuskan sebagai berikut.

indeks harga periode ini−indeks harga periode lalu


laju inflasi= × 100 %
indeksharga periodelalu
contoh:
diketahui data IHK pada bulan April 2011 sebesar 124,93 dan IHK pada
bulan Mei 2011 sebesar 140,36, hitung laju inflasi!
Jawab:
indeks harga periode ini−indeks harga periode lalu
laju inflasi= × 100 %
indeksharga periodelalu
140,36−124,93
laju inflasi= ×100 % = 12,35%
124,93

5. Dampak Inflasi
Apabila suatu negara mengalami inflasi, maka negara tersebut
akan merasakan dampak-dampak dari inflasi tersebut. Dampak
tersebut dapat berupa dampak positif dapat juga berupa dampak
negatif.
1 Dampak inflasi terhadap pendapatan
Inflasi dapat mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan
tersebut dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Pada
beberapa kondisi inflasi ringan, inflasi dapat mendorong
perkembangan ekonomi. Inflasi dapat mendorong para pengusaha
memperluas produksinya. Dengan demikian akan tumbuh
kesempatan kerja dan menambah pendapatan. Namun, bagi
masyarakat yang berpendapatan tetap, hal ini justru meruikan.
Sebab, mereka arus mengeluarkan dana lebih banyak dari biasanya
karena kenaikan arga barang.

13
2 Dampak inflasi terhadap ekspor
Pada keadaan inflasi, daya saing barang ekspor berkurang.
Berkurangnya daya saing ini terjadi karena harga barang ekspor
yang semakin mahal. Inflasi dapat menyulitkan para eksportir dan
negara. Akibatnya negara mengalami kerugian.

3 Dampak inflasi terhadap minat orang untuk menabung


Pada saat inflasi, pendapatan riil penabung berkurang karena
jumlah bunga yang diterima berkurang karena laju inflasi.

6. Cara Mengatasi Inflasi


Inflasi memang sangat sulit untuk diatasi secara tuntas. Tetapi ada
beberapa cara untuk mengatasinya agar inflasi tersebut tidak semakin
parah dan memberikan dampak negatif pada perekonomian.
1 Kebijakan moneter, kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang
beredar
 Operasi pasar terbuka, dilakukan dengan cara menawarkan surat
berharga ke pasar modal.
 Politik diskonto, menaikkan tingkat bunga
 Cash ratio, cadangan yang diwajibkan oleh bank sentral kepada
bank umum yang besarnya tergantung kepada keputusan dari
bank sentral.
 Kredit selektif, bank umum diberi kebebasan untuk menentukan
jenis tingkat suku bungan atas pinjaman yang mereka salurkan
kepada masyarakat
 Bujukan moral, bank sentral hanya memberi bukukan, ajakan,
ataupun imbauan kepada bank umum untuk membantu
pemerintah melaksanakan program tertentu yang akan
dilaksanakan.
2 Kebijakan fiskal, kebijakan yang berhubungan dengan finansial
pemerintah
 Pengurangan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran
keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan
 Menaikkan pajak, akan mengakibatkan penerimaan uang
dimasyarakat berkurang dan berpengaruh pada daya beli
masyarakat yang menurun, sehingga permintaan pun akar
menurun.
3 Kebijakan non moneter dan nonfiskal
 Menaikkan hasil produksi, pemerintah membuat prioritas
produksi atau memberi subsidi kepada produksi bahan bakar
dan produksi beras.
 Kebijakan upah, menstabilkan upah atau gaji, sehingga upah
tidak selalu dinaikkan sesuai dengan laju inflasi

14
 Pengawasan harga dan distribusi barang, agar harga tidak
mengalami kenaikan, terutama harga di eceran.

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian materi yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat


diambil kesimpulan bahwa nilai pendapatan nasional dan pendapatan per
kapita suatu negara menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk di negara
tersebut secara umum, dan indeks harga dengan inflas juga sangat
mempengaruhi kondisi perekonomian suatu negara.

15
DAFTAR PUSTAKA

S., Alam.2007.EKONOMI untuk SMA dan MA Kelas X.Jakarta : Esis

Zamroni, M.2009.Buku Kantong Ekonomi SMA IPS.Jakarta : Pustaka Widyatama

Tim Catha Edukatif.2013.Ekonomi untuk SMA/MA kelas X semester 2..Kartasura,


Sukoharjo : CV Sindunata

Sa’dyah, Chumidatus.2009.Ekonomi 1 untuk SMA dan MA.Jakarta : Pusat perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional

http://khairulhady.blogspot.com/2011/06/contoh-soal-ekonomi.html

http://www.anneahira.com/pendapatan-perkapita-negara-asean.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional

16

Anda mungkin juga menyukai