PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain itu indeks harga dan inflasi juga mempengaruhi perekonomian suatu
negara. Inflasi bisa berdampak baik dan buruk terhadap suatu negara. Inflasi akan
menguntungkan untuk pihak-pihak tertentu, tetatpi lebih cenderung merugikan
masyarakat dan negara apabila negara tersebut terkena inflasi.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
2
II. PEMBAHASAN
A. PENDAPATAN NASIONAL
1. Pengertian
Pendapatan Nasional adalah total penerimaan negara dalam satu
periode (satu tahun) atau pendapatan yang diterima oleh masyarakat
atau pemilik faktor produksi suatu negara selama kurun waktu tertentu.
Adapun pengertian pendapatan nasional dapat diuraikan melalui
tiga pendekatan.
a. Menurut pendekatan produksi, pendapatan nasional adalah
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam
jangka waktu tertentu.
b. Menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional adalah
keseluruhan pendapatan yang diterima oleh semua faktor
produksi dalam suatu negara selama satu tahun.
c. Menurut pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah
jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang
diproduksi oleh suatu negara selama satu tahun.
3
suatu tahun yang tetap/konstan yang dipakai sebagai tahun
dasar. Tujuan menghitung PDRB atas dasar harga konstan
adalah untuk melihat perkembangan PDRB atau perekonomian
secara riil (nyata) yang tidak dipengaruhi oleh perubahan harga,
baik inflasi maupun deflasi.
DI = PI – pajak langsung
4
3. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Untuk menghitung pendapatan nasional dapat dilakukan dengan
tiga pendekatan, pendekatan pendapatan, pendekatan produksi dan
pendekatan pengeluaran.
a. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pedapatan (income approach) adalah suatu
pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara
menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang
memberi sumbangan terhadap proses produksi.
Secara matematis pendekatan pendapatan dapat dirumuskan
sebagai berikut.
NI = w + r + i + p
Keterangan:
NI = National Income (Pendapatan Nasional)
w = wage (upah atau gaji)
r = rent (sewa)
i = interest (bunga)
p = profit (laba atau keuntungan)
b. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi (production approach) adalah suatu
pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara
menjumlahkan seluruh nilai tambah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh berbagai sektor i dalam perekonomian. Nilai
tambah adalah selisih antara nilai output dan input.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
NI= E + A + I + N + J
Keterangan:
NI = National Income (Pendapatan Nasional)
E = sektor ekstraktif
A = sektor agraris
I = sektor industri
N = sektor niaga
J = sektor jasa
c. Pendekatan Pengeluaran
Pendapatan pengeluaran (expenditure approach),
pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai
pasar dari seluruh permintaan akhir atas output yang dihasilkan
di dalam perekonomian yang diukur pada arga pasar yang
berlaku.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
Y = C + I + G + (X – M)
Keteragan:
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi oleh rumah tangga
5
I = investasi oleh perusahaan
G = pengeluaran pemerintah
X = nilai ekspor
M = nilai impor
6
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
Faktor-faktor yang dapat empengauhi pendapatan nasional
antara lain sebagai berikut.
1) Kualitas sumber daya manusia
2) Potensi sumber daya alam
3) Jumlah modal yang digunakan
4) Tingkat teknologi yang digunakan
5) Stabilitas keamanan
6) Kebijakan pemerintah
7) Keadaan geografis dan geologis
8) Konsumsi, tabungan dan investasi
b. Manfaat
1) Mengetahui tingkat kemakmuran
2) Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi
3) Mengetahui struktur perekonomian
4) Mengetahui perbandingan kemajuan perekonomian
antardaerah maupun antarnegara
5) Merumuskan kebijakan pemerintah dan perencanaan
pembangunan.
7
Ditanya:
Berapa besar pendapatan bebas dari data tersebut?
Jawab:
NNP = GNP – Penyusutan
= 1.450,00 triliun – 150,00 triliun
= 1.300,00 triliun
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
= 1300,00 triliun – 60,00 triliun
= 1.240,00 triliun
PI = NNI + transfer payment – ( iuran asuransi + laba ditahan)
= 1.240,00 + 160,00 – ( 40,00 + 200,00)
= 1.400,00 – 240,00
= 1.160,00 triliun
DI = PI – Pajak langsung
= 1.160,00 – 260,00
= 900,00 triliun
Jadi, besarnya pendapatan bebas atau Disposable Income adalah
sebesar Rp. 900,00 triliun.
1. Pengertian
Pendapatan per kapita adalah jumlah pendapatan rata-rata
penduduk dalam sebuah negara pada suatu periode tertentu. Variabel
yang digunakan untuk menghitung pendapatan per kapita adalah
Pendapatan Nasional, tetapi yang sering digunakan adalah Pendapatan
Domestik Bruta (PDB) dan jumlah penduduk. Secara matematis, rumus
menghitung pendapatan per kapita adalah sebagai berikut.
PDB
Pendapatan per Kapita=
Jumla h penduduk
8
2. Hubungan Pendapatan Nasional dengan Penduduk dan Pendapatan per
Kapita
Jika pendapatan nasional sebuah negara tinggi namun jumlah
penduduknya juga besar, maka pendapatan per kapitanya akan rendah.
Sebaliknya, walaupun pendapatan nasional suatu negara rendah, tetapi
jumlah penduduknya kecil, pendapatan per kaptanya munkin tinggi.
Jadi, tinggi rendahnya pendapatan per kapita dipengaruhi oleh jumlah
pendapatan nasional dan jumlah penduduk.
Dari pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
pendapatan per kapita, pendapatan nasional dan jumlah penduduk
merupakan 3 aspek yang saling berhubungan.
9
4. Contoh Soal dan Pembahasan
Pada tahun 2012 jumlah penduduk di suatu negara sebesar 20 juta jiwa.
Besar pendapatan nasional pada tahun itu yaitu sebesar US$
2.000.000.000. Berapa besar pendapatan per kapita pada tahun
tersebut?
Jawab:
PDB
Pendapatan per Kapita=
Jumla h penduduk
2.000 .000.000
Pendapatan per Kapita=
20.000 .000
Pendapatan per Kapita=US $ 100
Jadi, besarnya pendapatan per kapita negara tersebut adalah US$ 100.
C. INDEKS HARGA
1. Pengertian
Indeks harga atau angka indeks adalah perbandingan antara harga
rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata pada tahun
dasar.
Dalam menghitung indeks harga, waktu atau taun yang lalu
disebut sebagai tahun dasar, yaitu waktu yang dijadikan dasar atau
patokan untuk menentukan perkembangan suatu harga atau berfungsi
sebagai waktu atau tahun pembanding. Penentenan tahun dasar
meliputi tiga faktor, yaitu taun dasar hendaknya dipilih dimana kondisi
perekonomian pada tahun tersebut relatif stabil, jarak antara tahun
dasar dan taun sekarang tidak terlalu jauh, dan hendaknya
memperhatikan kejadian-kejadian penting, seperti tahun pada saat
kenaikan BBM, kenaikan harga listrik atau kenaikan harga gas elpiji.
10
adalah barang-barang yang diperdagangkan dalam tingkat
eceran untuk dikonsumsi konsumen.
IHn=
∑ Pn × 100 %
∑ P0
Keterangan:
IHn = Indeks harga tahun n
∑ P n = Jumlah harga tahun n
∑ P0 = Jumlah harga tahun dasar
Contoh:
10.000
×100 %=125 %
8.000
Jadi, harga barang pada tahun 2003 mengalami kenaikan sebesar 25%.
D. INFLASI
1. Pengertian
Inflasi adalah kondisi dimana terjadi kemerosotan nilai uang
karena banyaknya uang yang beredar sehingga menyebabkan naiknya
harga barang-barang. Dengan kata lain inflasi adalah suatu keadaan
perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan.
Kenaikan harga tersebut berlangsung panjang. Inflasi merupakan suatu
gejala ekonomi yang tidak pernah dapat dihilangkan secara tuntas.
2. Jenis Inflasi
Jenis inflasi dapat dibedakan berdasarkan tingkat keparahannya,
sumber dan penyebabnya.
a) Berdasarkan tingkat keparahannya
1) Inflasi ringan, yatu inflasi yang masih dapat dikendalikan.
Nilainya dibawah 10% per tahun
2) Inflasi sedang, yaitu inflasi yang belum membahayakan
kegiatan ekonomi, namun inflasi ini menyebabkan
menurunnya kesejahteraan orang-orang yag berpendapatan
tetap. Nilainnya berkisar antara 10% - 30% per tahun
3) Inflasi berat, yaitu inflai yang sudah mengacaukan
perekonomian suatu negara. Inflasi ini berkisar antara 30% -
100%
11
4) Hiperinflasi, yaitu inflasi yang suda mengacaukan kondisi
perekonomian dan sulit untuk dikendalikan. Nilainya diatas
100%.
b) Berdasarkan sumbernya
1) Bersumber dari dalam negeri, dapat terjadi karena pencetakan
uang baru oleh pemerintah atau penerapan anggaran defisit.
Inflasi ini dapat juga terjadi karena gagal panen yang dapat
mengurangi penawaran barang di pasar, sehingga
menyebabkan permintaan lebih tinggi dari penawaran
c) Berdasarkan penyebabnya
1) Inflasi karena kenaikan permintaan, sesuai dengan hukum
ekonomi, yang berbunyi “jika permintaan naik, sedangkan
penawaran tetap, maka harga cenderung naik”. Hal ini
dikarenakan permintaan konsumen yang tidak dapat dipenuhi
oleh produsen sehingga menyebabkan kenaikan harga.
3. Penyebab Inflasi
a Inflasi karena kenaikan permintaan
Inflasi ini terjadi karena kenaikan permintaan untuk beberapa
jenis barang. Dalam hal ini permintaan masyarakat meningkat
secara agregat (aggregate demand). Peningkatan permintaan ini
dapat terjadi karena peningkatan belanja pemerintah, permintaan-
permintaan barang untuk di ekspor dan peningkatan barang untuk
kebutuhan swasta. Kenaikan permintaan masyarakat ini
mengakibatkan harga-harga naik karena penawaran tetap.
12
untuk membayar upah para buruh. Kenaikan biaya produksi ini
mengakibatkan harga naik.
5. Dampak Inflasi
Apabila suatu negara mengalami inflasi, maka negara tersebut
akan merasakan dampak-dampak dari inflasi tersebut. Dampak
tersebut dapat berupa dampak positif dapat juga berupa dampak
negatif.
1 Dampak inflasi terhadap pendapatan
Inflasi dapat mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan
tersebut dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Pada
beberapa kondisi inflasi ringan, inflasi dapat mendorong
perkembangan ekonomi. Inflasi dapat mendorong para pengusaha
memperluas produksinya. Dengan demikian akan tumbuh
kesempatan kerja dan menambah pendapatan. Namun, bagi
masyarakat yang berpendapatan tetap, hal ini justru meruikan.
Sebab, mereka arus mengeluarkan dana lebih banyak dari biasanya
karena kenaikan arga barang.
13
2 Dampak inflasi terhadap ekspor
Pada keadaan inflasi, daya saing barang ekspor berkurang.
Berkurangnya daya saing ini terjadi karena harga barang ekspor
yang semakin mahal. Inflasi dapat menyulitkan para eksportir dan
negara. Akibatnya negara mengalami kerugian.
14
Pengawasan harga dan distribusi barang, agar harga tidak
mengalami kenaikan, terutama harga di eceran.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
http://khairulhady.blogspot.com/2011/06/contoh-soal-ekonomi.html
http://www.anneahira.com/pendapatan-perkapita-negara-asean.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
16