Anda di halaman 1dari 24

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada kegiatan ekonomi, manusia tidak
terlepas dari yang namanya konsumsi. Manusia melakukan kegiatan konsumsi untuk
mencapai kemakmuran dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain konsumsi,
manusia juga perlu untuk menabung dan berinvestasi agar mereka memiliki cadangan
dana atau materi di saat-saat yang mendesak dan tidak terduga. Selain itu, kita juga harus
tahu tentang fungsi konsumsi dan tabungan menurut ilmu ekonomi, serta tahu bagaimana
kurva permintaan investasi.
Untuk pembahasan yang lebih lanjut, akan dibahas di bab berikutnya.

B. Rumusan Masalah

Agar permasalahan di dalam makalah ini lebih jelas, maka perumusan masalah
difokuskan pada pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan konsumsi, tabungan dan investasi?


2. Apa saja faktor yang mempengaruhi ketiga hal tersebut?
3. Bagaimana fungsi konsumsi dan tabungan?
4. Bagaimana kurva permintaan investasi?

C. Tujuan Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu:

1. Untuk mempelajari dan mengetahui tentang konsumsi, tabungan dan investasi


2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi konsumsi, tabungan dan
investasi
3. Untuk mengetahui fungsi konsumsi dan tabungan serta contohnya dalam
kehidupan sehari-hari
4. Untuk mengetahui kurva permintaan investasi
5. Memenuhi tugas yang telah diberikan oleh guru bidang studi

1
D. Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siapa pun sebagai penambah
wawasan atau sumber referensi mengenai hal-hal tentang konsumsi, tabungan maupun
investasi. Penulisan makalah ini juga diharapkan dapat membantu para pembaca
memahami tentang konsumsi dan tabungan serta fungsi konsumsi dan tabungan melalui
contoh soal dan pembahasan yang ada, dan agar lebih memahami tentang investasi serta
kurva permintaan investasi.

E. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini didasarkan dari berbagai sumber kepustakan, diskusi
kelompok, serta sumber-sumber yang berasal dari internet.

2
II. PEMBAHASAN

A. PETA KONSEP

Grafis
Kondisi
Fungsi Perekonomian
Konsumsi
Matematis

APC Kekayaan yang


Konsumsi Terkumpul

MPC
Sikap Hemat
Garis 45

Grafis Suku bunga


Fungsi
Tabungan
Matematis Program Dana

Dipengaruhi oleh
pensiun
Pendapatan Tabungan APS Pemerintah

MPS

Dipengaruhi oleh
Investasi Suku Bunga

3
B. KONSUMSI DAN TABUNGAN
1. Konsumsi
a. Pengertian
1) Menurut Drs. Hananto dan Sukarto T.J. konsumsi adalah bagian dari
penghasilan yang dipergunakan untuk membeli barang-barnag atau jasa-jasa
guna memenuhi hidup.
2) Menurut Albert C. Mayers, konsumsi adalah penggunaan barang-barang dan
jasa yang langsung dan terakhir guna memenuhi kebutuhan manusia
3) Menurut Ilmu Ekonomi, konsumsi adalah setiap kegiatan memanfaatkan,
menghabiskan kegunaan barang atau pun jasa untuk memenuhi kebutuhan
demi menjaga kelangsungan hidup.

Dari pengertian konsumsi menurut para ahli dan ilmu ekonomi, dapat diambil
kesimpulan bahwa konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu benda, baik barang ataupun jasa
untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kemakmuran. Berdasarkan
pengertiannya, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari kegiatan konsumsi
adalah untuk memenuhi kebutuhan demi mencapai kemakmuran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi meliputi tiga faktor,


yaitu faktor ekonomi, faktor demografi dan faktor individual.

1) Faktor Ekonomi, meliputi :


 Pendapatan rumah tangga
 Kekayaan rumah tangga
 Jumlah barang-barang tahan lama
 Tingkat bunga
 Perkiraan masa depan
 Kebijakan pemerintah untuk mengurangi distribusi ketimpangan
pendapatan
2) Faktor Demografi, meliputi :
 Jumlah penduduk
 Komposisi penduduk

4
3) Faktor Individual, meliputi :
 Social prestige (gengsi, atau kecemburuan sosial)
 Demonstration effect (efek dari pamer)
 Kesombongan
 Kebanggaan

2. Tabungan
a. Pengetian

Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan


adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu
yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu. Dengan kata lain tabungan dapat diartikan
sebagai simpanan dana atau sejumlah kekayaan yang dimiliki seseorang dngan
tujuan-tujuan tertentu . Tujuan tertentu yang ingin dicapai seseorang atau
sekelompok orang yang menabung disebut dengan motif menabung.

b. Motif Menabung
1) Motif transaksi (Transaction motive), yaitu motif menahan uang dengan
maksud untuk berjaga-jaga, sehingga jika ada pembayaran di masa yang
akan datang tidak akan mengalami kesulitan.
2) Motif untuk menghadapi kemungkinan yang tidak terduga (Predictionary
motive), yaitu motif seseorang yang menyimpan sebagian dari uang
ataupun kekayaan untuk suatu kejadian yang tidak terduga dan dating
secara tiba-tiba.
3) Motif untuk tidak banyak mengalami kesulitan (Convenience motive), yaitu
motif dimana seseorang atau sekelompok orang melakukan suatu usaha
untuk mengurangi biaya dan pengorbanan-pengorbanan.
4) Motif Spekulatif (Speculative motive), yaitu motif dimana seseorang
menabung untuk tujuan spekulatif atau lebih jelasnya seseorang menabung
untuk tujuan menahan kekayaan untuk mencari keuntungan.

5
3. Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi dan Tabungan
Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan antara lain.
1) Kekayaan yang terkumpul, jika kekayaan seseorang yang telah terkumpul itu
banyak, orang tersebut akan cenderung meningkatkan tindakan konsumsinya dan
tidak ingin menabung.
2) Sikap hemat, dapat mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan. Jika
seseorang sangat bersikap hemat, maka ia akan mengurangi tingkat konsumsinya
dan menyimpannya sebagai tabungan. Sebaliknya, jika seseorang tidak
mempunyai sifat hemat, maka ia cenderung bersifat konsumtif.
3) Suku bunga, apabila suku bunga tinggi, biasanya orang akan banyak yang
menabung dan cenderung mengurangi konsumsinya. Sebaliknya, jika suku bunga
rendah maka orang akan enggan untuk menabung.
4) Kondisi perekonomian, kondisi perekonomian mempengaruhi sikap seseorang
atau sekelompok orang dalam kegiatan konsumsi maupun menabung. Pada saat
kondisi sedang stabil dan terdapat kesempatan kerja penuh, maka orang akan
cenderung meningkatkan tingkat konsumsinya. Sebaliknya, jika kondisi
perekonomian tidak stabil, maka orang cenderung meningkatkan tabungannya
guna persiapan untuk hal-hal yang tidak terduga.
5) Program dana pensiun pemerintah, apabila program dana pensiun dapat
mencukupi kebutuhan hari tua, maka penerima pensiun tersebut cenderung
kurang memperhatikan tabungan.

C. FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN

1. Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara
tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu
perekonomian.
Secara matematis fungsi konsumsi dirumuskan sebagai berikut.
C=a+ b .Yd
Keterangan :
C = Consume atau konsumsi
a = konstanta atau konsumsi otonom, yaitu besarnya konsumsi pada saat
pendapatan sama dengan nol

6
b = MPC ( Marginal Propensity to Consume)
Yd = Pendapatan Disposibel

konsumsi

Dispocable Income

Gb.1.1 Kurva fungsi konsumsi

Dalam fungsi konsumsi terdapat tiga konsep, yaitu sebagai berikut.


a. APC (Average Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi rata-rata adalah perbandingan antara tingkat
pengeluaran konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan diposabel pada saat
konsumsi tersebut dilakukan (Yd)
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
C
APC=
Yd
Jika APC > 1, maka Yd < C
Jika APC < 1, maka Yd > C

b. MPC (Marginal Propensity to Comsume)


Kecenderungan mengonsumsi marjinal adalah perbandingan antara prtambahan
konsumsi (ΔC) dengan pertambahan pendapatan yang diperoleh (ΔYd). MPC
dipakai untuk mengukur rasio perubahan konsumsi terhadap perubahan
pendapatan.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
ΔC
MPC=
ΔYd

7
c. Garis 45
Garis yang menghubungkan titik-titik di mana konsumsi yang diinginkan sama
dengan pendapatan disposable. Garis ini disebut garis 45°. Garis ini
menentukan tingkat impas, yaitu antara perpotongan garis 45° dengan kuva
konsumsi.
Garis 45°
C
konsumsi

45°

Dispocable Income

Gb.1.2 Kurva fungsi konsumsi terhadap garis 45°

d. Contoh Soal
1) Diketahui pada tahun 2008 tingkat pendapatan sebesar 1000 dan pada tahun
2009 tingkat pendapatannya 1500. Jikapada tahun 2008 tigkat konsumsi
sama dengan 700 dan pada tahun 2009 tingkat konsumsi sama dengan 1000,
tentukan :
a) APC
b) MPC
c) Fungsi konsumsi
d) Kurva Konsumsi
Jawab :
Diket : Yd1= 1000 ; Yd2 = 1500
C1 = 700 ; C2 = 1000

C
a) APC=
Yd
700
APC=
1000
APC=0,7

8
ΔC
b) MPC=
ΔYd
(1000−7000)
MPC=
(1500−1000)
300
MPC=
500
MPC=0,6
c) a = (APC – MPC) Yd
a = (0,7 – 0,6) 1000
a = 0,1 x 1000 = 100
b = MPC = 0,6
C = a + bYd
C = 100 + 0,6 Y
d)

2. Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara
tingkat tabungan rumah tangga dengan tingkat pendapatan disposibel.
Secara matematis dapat irumuska sebagai berikut.
S=−a+ ( 1−b ) Yd
Keterangan:
S = Saving atau tabungan
a = konstanta atau tabungan otonom
(1 – b) = MPS (Marginal Propensity to Save)
Yd = Pendapatan Disposibel

9
Pada fungsi tabungan terdapat dua konsep yaitu sebagai berikut.

a. APS (Average Propensity to Save)


Kecenderungan menabung rata-rata adalah perbandingagn antara besarnya
tabungan (S) dengan besarnya pendapatan disposibel (Yd)
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
S
APS=
Yd

b. MPS (Marginal Propensity to Save)


Kecenderungan menabung marginal adalah perbandingan antara pertambahan
tabungan (ΔS) dengan pertambahan pendapatan disposibel (ΔYd). MPS
digunakan untuk mengukur rasio perubahan tabungan terhadap perubahan
pendapatan.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut.
∆S
MPS=
∆ Yd

c. Contoh Soal
1) Diketahui Y1 = 1000, Y2 = 1500. Jika S1 = 300 dan S2 = 500. Tentukan :
a) APS
b) MPS
c) Fungsi tabungan
d) Kurva fungsi tabungan
Jawab :
S
a) APS=
Yd
300
APS=
1000
APS=0,3
∆S
b) MPS=
∆ Yd
(500−300)
MPS=
(1500−1000)
200
MPS=
500

10
MPS=0,4

c) S = -a + (1 – b) Y
300 = -a + (1 – 0,6) 1000
300 = -a + (0,4) 1000
300 = -a + 400
-a = 300 – 400
-a = -100
a = 100
S = -a + (1 – b) Y
S = -100 + (1 – 0,6) Y
S = -100 + 0,4Y
d)

3. Angka Penggandaan
Angka penggandaan adalah angka yang menunjukkan tambahan pendapatan
akibat adanya perubahan konsumsi dan tabungan. Angka penggandaan dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1
k=
MPS
1
k=
1−MPC
Dari kedua rumus tersebut terdapat hubungan MPS dengan MPC yaitu
MPS = 1 – MPC

11
D. INVESTASI

1. Pengertian
Secara umum investasi adalah penanaman modal. Berdasarkan teori ekonomi,
investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi
tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi).
Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti
pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu
fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i),
Y=pendapatan, I = bunga. Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong
investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan
minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan
dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk
menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu
biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk
mendapatkan bunga.
Dengan kata lain investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan
penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan
perlengkapan-perlengkapan produksi guna menambah kemampuan memproduksi
barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.

2. Macam-Macam Investasi
Investasi banyak macam jenisnya. Adapun macam-macam investasi sebagai
berikut.
a) Investasi tetap atau otonom (autonomus investment, I0), investasi yang besar
kecilnya tidak tergatung pada tingkat pendapatan
b) Investasi dipacu (induced investment, I1), investasi yang tinggi rendahnya
bergantung pada tingkat pendapatan.
Selain itu, investasi dibedakan menjadidua menurut asalnya yaitu sebagai berikut.
a) Domestic investment, investasi yang berasal dari dalam negeri berupa
penanaman modal dalam negeri (PMDN)

12
b) Foreign investment, investasi yang berasal dari luar negeri berupa penanaman
modal asing (PMA)
Berdasarkan bentuknya investasi dapat berupa sebagai berikut.

3. Faktor yang Mempengaruhi Investasi


 Prediksi tingkat keuntungan yang akan diperoleh
 Suku bunga
 Prediksi tentang keadaan perekonomian
 Kemajuan teknologi
 Tingkat pendapatan nasional
 Keuntungan perusahaan

4. Kurva Permintaan Investasi


Besar kecilnya permintaan investasi tergantung pada tingkat bunga yang berlaku,
semakin tinggi tingkat bunga, maka semakin kecil permintaan investasi. Jadi
hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi adalah berbanding terbalik.
Adapun cirri-ciri kurva permintaan investasi yaitu:
 Memiliki slope negative
 Berbanding terbalik
 Dari kiri atas ke kanan bawah
Tingkat bunga nominal ( %)

10
8
6

0,5 0,6 0,7


Investasi (triliun US$)

Kurva permintaan investasi diperoleh dengan cara menjumlahkan investasi


seluruh perusahaan pada masing-masing tingkat bunga. Saat tingkat bunga rendah,
banyak perusahaan yang berinvestasi dengan metif mendapatka keuntungan,
sehingga total belanja dalam perekonomian meningkat.

13
Kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat investasi dan tingkat
pendapatan nasional disebut dengan fungsi investasi, yang dirumuskan sebagai
berikut.
Y = C + I atau S = I
Jika I > S, pendapatan naik
Jika I = S , keseimbangan pendapatan
Jika I < S, pendapatan menurun
Keterangan :
Y = pendapatan
C = Konsumsi
S = tabungan
I = investasi

14
III. PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya dapat diambil
kesimpulan bahwa konsumsi, tabungan dan investasi berguna bagi kehidupan manusia
khususnya pada kegiatan ekonomi. Konsumsi tabungan dan investasi juga memiliki
suatu hubungan saling berkaitan.

15
DAFTAR PUSTAKA

S., Alam.2007.EKONOMI untuk SMA dan MA Kelas X.Jakarta : Esis

Zamroni, M.2009.Buku Kantong Ekonomi SMA IPS.Jakarta : Pustaka Widyatama

Tim Catha Edukatif.2013.Ekonomi untuk SMA/MA kelas X semester 2..Kartasura,


Sukoharjo : CV Sindunata

Sa’dyah, Chumidatus.2009.Ekonomi 1 untuk SMA dan MA.Jakarta : Pusat perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional

http://ekonomikelasx.blogspot.com/2013/05/investasi.html

http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/02/pengertian-fungsi-konsumsi-dan-
fungsi.html

http://ekonomikelasx.blogspot.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi

http://www.plengdut.com/2013/02/kurva-permintaan-investasi.html

http://riantonopribadi.blogspot.com/2010/05/pengertian-tabungan.html

16
Pendapatan seseorang berpengaruh pada pola atau kegiatan konsumsi seseorang. Kegiatan
konsumsi adalah kegiatanpemakaian suatu barang yang bersifat menghasilkan atau
mengurangi nilai guna suatu barnag untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

A. Konsumsi
Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam
menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Mengapa kita harus memahami konsumsi? Membahas konsumsi sangat penting untuk
analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat,
konsumsi merupakan penjumlahan dari pengel;uaran seluruh rumah tangga yang ada dalam
suatu perekonomian. Dengan mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian, maka akan
dapat diketahui beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian, seperti
pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu perekonomian ,
masalah-masalah lainnya. Dengan demikian, kita dapat menganalisis dan menentukan
kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara umum, pengeluaran konsumsi terbagi menjadi konsumsi pemerintah dan konsumsi
rumah tangga. Namun dalam pembahasan kali ini kita lebih menekankan ada konsumsi
rumah tangga, alasannya sebagai berikut.
Konsumsi rumah tangga memiliki porsi yang blebih besar dalam pengeluaran agregat jika
dibandingkan dnegan konsumsi pemerintah
Konsumsi rumah tangga bersifat endogen, dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga
berkaitan erat dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan
menghasilkan teori dan model ekonomi sendiri untuk konsumsi/
Perkembangan masyarakat begitu cepat menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah cepat
sehingga pembahasan tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan

a. Pengertian Fungsi Konsumsi


Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat
konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian.
Persamaannya   C = a + bY
Keterangan :
C = tingkat konsumsi
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0

17
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional

b. Kecenderungan Mengkonsumsi (Propensity to Consume)


Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu :
- Kecenderungan mengonsumsi marginal
- Kecenderungan mengonsumsi rata-rata
Kecenderungan mengonsumsi marginal yaitu perbandingan antara pertambagan (AC) yang
dilakukan dengan pertambahan pendapatan disporsabel (AY).
MPC= ∆C/∆Yd
Keterangan
MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi marginal)
∆C = pertambahan konsumsi
∆Yd = pertambahan pendapatan
Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi rata-rata yaitu perbandingan antara tingkat konsumsi (C)
dengan tingkat pendapatan diposabel serta konsumsi itu dilakukan (Yd).
APC= C/Yd Keterangan
APC = konsumsi rata-rata
C = tingkat konsumsi
Yd = besarnya pendapatan disposibel
Untuk lebih jelasnya lihat tabel APC dan MPC di bawah ini :

Tahun Y C APC MPC


2004 110 120 1,09
2005 140 140 1,00 0,67
2006 170 160 0,94 0,67
2007 200 180 0,90 0,67
2008 230 200 0,87 0,67

Contoh mencari fungsi konsumsi dan menggambar grafiknya :


Jawab :

18
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Kita telah mempelajari faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi individu, antara lain
pendapatan yang diterima, tingkat harga, selera. Kali ini, kita akan mencoba membahasnya
dari segi ekonomi makro. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseluruhan konsumsi rumah
tangga diklasigikasikan ke dalam tiga bagian, antara lain faktor ekonomi, demografi, dan
faktor nonekonomi, ada juaga yang membedakan faktor obyektif dan subyektif

B. Pengertian Fungsi Tabungan


Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan
rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian
S = -a + (1 – b) Y

Keterangan :
S = besarnya tabungan (save)
A = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol
1-b = marginal prospensity to save
Y = pendapatan nasional

Marginal Prospensity to Save (MPS)


Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan antara pertambahan tabungan
dengan pertambahan pendapatan disposibel.
MPS= ∆S/∆Yd
Keterangan :
MPS : Marginal Prospensity to saving (kecondongan menabung marginal)
S : pertambahan tabungan

19
Yd : pertambahan pendapatan
Average Prospensity to Save (APS)
Kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat tabungan (S)
dengan tingkat pendapatan. Hubungan antara pendapatan, dan tabungan dinyatakan dalam
rumus:
Y=C+S
Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan
Antara MPC dengan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat, hal in bisa kita buktikan
dengan mempergunakan persamaan sebagai berikut:
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau
MPS = 1 – MPC
Hubungan antara Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan
Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
Y=C+S
Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan
Antara MPS dan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat hal ini dapat dibuktikan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau
MPS = 1 – MPC

20
VII. KESEIMBANGAN TINGKAT KONSUMSI
Keseimbangan konsumsi terjadi apabila semua pendapatan habis dipakai untuk konsumsi.
Jadi dapat dirumuskan : Y = C
Dapat dicontohkan dari fungsi konsumsi pada contoh di atas dapat dihitung :
Y=C
Y = 100 + 0,6Y
Y – 0,6Y = 100
0,4Y = 100
y = 250

Investasi merupakan pengeluaran untuk kegiatan produksi atau pada sesuatu dengan harapan
memperoleh keuntungan. Investasi terkadang disebut sebagai kegiatan penanaman modal.
Investasi pada kegiatan produksi yaitu investasi yang meliputi input produksi yang
penggunaanya dalam jangka waktu yang relatif lama dan dapat digunakan dalam proses
produksi. 

Contoh investasi adalah pembelian berupa asset financial seperti obligasi, saham , asuransi.
Dapat juga pembelian berupa barang seperti mobil atau property seperti rumah atau tanah.
Lebih luasnya investasi dapat berarti pembelian barang modal untuk produksi dalam suatu
usaha misalnya pembelian mesin. Bahkan pemberian pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan yang membuat lebih mahir dalam bekerja bisa dikatakan sebagai investasi.

21
Kesamaan dari semua investasi diatas adalah harapan memperoleh keuntungan (gain) di
kemudian hari.

Mengapa kita perlu berinvestasi? 

Ada banyak alasan untuk ini, salah satunya adalah persiapan masa depan sedini mungkin
melalui persiapan perencanaan kebutuhan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan
saat ini. Seperti kita tahu sejalan dengan waktu nilai mata uang bisa berkurang karena adanya
inflasi, yaitu misalnya kenaikan harga barang dan jasa, inflasi inilah salah satu alasan utama
mengapa kita perlu berinvestasi, baik atas dana atau aset yang sudah ada atau yang akan kita
miliki agar “nilai”-nya dapat dipertahankan dan tentu saja diharapkan meningkat. 
Dari uraian diatas dapat di tarik 4 hal utama alasan berinvestasi yaitu:

 Adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini yang belum dapat terpenuhi
 Adanya kebutuhan untuk melindungi nilai aset yang telah dimiliki
 Adanya keinginan untuk menambah nilai aset yang sudah ada
 Adanya Inflasi

Apa saja yang dapat mempengaruhi investasi?

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi investasi, diantaranya:

 Suku Bunga Ketika suku bunga bank rendah atau tidak tinggi, calon investor
(sebutan bagi pelaku investasi) memprediksikan hasil investasi lebih besar dari pada
jika ditabung dan memperoleh bunga. Maksudnya adalah jika dana yang digunakan
hasil pinjaman, keuntungan investasi tidak besar, maka akan rugi, karena untuk
membayar cicilan dan bunganya (yang lebih tinggi dari hasil investasi) tidak
mencukupi.
 Tingkat Ekspetasi Keuntungan Ekspektasi adalah harapan. Jadi bila harapan
keuntungan tinggi, tingkat investasi juga tinggi.
 Ramalan Keadaan Ekonomi Kebalikan dari tabungan, investasi lebih tinggi pada saat
keadaan ekonomi stabil karena suatu usaha akan lebih mudah dikalkulasikan dan
diprediksi keuntungannya. Kondisi ekonomi yang tidak stabil menyebabkan sektor
usaha tidak dapat diprediksi keuntungannya, bahkan peluang untuk ambruk lebih
besar sehingga keinginan orang untuk berinvestasi akan menurun.
22
Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi.
Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi. Jadi, besarnya pendapatan akan
sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ).

Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat
konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan
disposable) perekonomian tersebut.
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat
tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan 
disposable) perekonomian tersebut. Jadi, baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes
dikemukakan,  Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi
dan pertambahan tabungan (saving).

Apabila fungsi konsumsi dan fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi, bentuk umumnya
seperti berikut.

Dimana:
C = Konsumsi
S= Saving (tabungan)
Y = Pendapatan
Sedangkan dalam bentuk persamaan linear akan berbentuk:

persamaan yang salah (salah ketik)

23
Persamaan yang benar

Keterangan:
a           =  Konsumsi otonomi, yaitu besarnya konsumsi pada saat pendapatan nol. a dapat dicari dengan
rumus  a = (APC–MPC) Yn

                     
b             =  Hasrat mengonsumsi marginal  (Marginal Propencit  to Consume) atau MPC.
(1–b)      =  Hasrat menabung marginal (Marginal Propencit  to Save) atau MPS. 
Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan merupakan garis lurus, dan ini disebabkan nilai MPC
dan MPS tetap. Seterusnya kecondongan fungsi  konsumsi adalah kurang dari 45  dan selalu
memotong garis 45 . Sifat ini disebabkan MPC lebih kecil dari satu. Fungsi konsumsi
memotong garis 45 pada nilai pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada
tingkat pendapatan itu konsumsi rumah tangga = pendapatan nasional. Fungsi tabungan
memotong sumbu datar pada pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada
pendapatan ini tabungan rumah tangga = 0

Sumber :

 Eko, Yuli. 2009. Ekonomi  1 : Untuk SMA dan MA Kelas  X. Pusat Perbukuan


Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
 Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009.Ekonomi 1 : Untuk
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan  Nasional : Jakarta. 

24

Anda mungkin juga menyukai