EKONOMI PEMBANGUNAN
PASCASARJANA
MAGISTER ARSITEKTUR
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2023
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi dan Investasi merupakan 2 poin dari 4 poin yang menjadi engine atau
mesin penggerak ekonomi.
1. Konsumsi
Konsumsi merupakan kegiatan menghabiskan daya guna (utility) barang
dan jasa. Output dari kegiatan konsumsi personal adalah pengeluaran rumah
tangga baik bahan yang tahan lama maupun tidak. Dari segi ekonomi makro
konsumsi itu sangat baik karena akan menstimulus produksi dan membuka
banyak lapangan pekerjaan dan menggerakkan ekonomi.
Teori-teori dalam konsumsi :
Pendapatan yang siap dibelanjakan (current disposable income),
menurut teori ini konsumsi ditentukan oleh current disposable
income.
Pendapatan permanen (permanent income). Pendapatan setelah
menghilangkan pengaruh kenaikan atau penurunan pendapatan.
Menurut teori ini adanya kenaikan pendapatan yang permanen
(seperti promosi jabatan, kenaikan gaji, dll) maka porsi konsumsi
akan meningkat seiring dengaan peningkatan pendapatan.
Pendapatan semasa hidup (life cycle income hypothesis). Menurut
teori ini orang akan menabung untuk konsumsi sepanjang waktu agar
memiiki pendapatan di masa pension.
Kekayaan (wealth) dan faktor lainnya. Menurut teori ini ketika orang
semakin kaya akan meningkatkan konsumsinya dalam nominal.
2. Tabungan
Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi menggambarkan hubungan antara konsumsi dan
pendapatan. Kemiringan fungi/kurva konsumsi disebut hasrat
mengkonsumsi marginal (Marginal Propensity to Consume = MPC),
mengukur besarnya tambahan pendapatan yang digunakan untuk
menambah konsumsi.
i. MPC = ∆C/∆Y
ii. 0 < MPC < 1
Fungsi konsumsi linear mempunyai MPC konstan sedangkan konsumsi
nonlinear MPC tidak konstan.
Intersep fungsi konsumsi disebut konsumsi otonom yang mengukur
besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol dan mengukur
pengeluaran konsumsi yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan.
Hasrat mengkonsumsi rata-rata (Average Propensity to Consume = APC)
merupakan rasio antara pengeluaran konsumsi terhadap pendapatan atau
disebut juga sebagai tingkat konsumsi.
i. APC = C/Y
ii. APC selalu positif
Fungsi Tabungan
Kemiringan fungsi/kurva tabungan disebut hasrat menabung marginal
(marginal Propensity to Save = MPS), mengukur besarnya tambahan
pendapatan yang digunakn untuk menambah tabungan,
i. MPS = ∆S/∆Y
ii. 0 < MPS < 1
Fungsi tabungan liniear mempunyai kemiringan sama (MPS konstan),
sedangkan fungsi tabungan nonlinear adalah sebaliknya.
Hasrat menabung rata-rata (Average Propensity to Save = APS) merupakan
rasio antara pengeluaran tabungan terhadap pendapatan atau disebut juga
sebagai tingkat tabungan.
i. APS = S/Y
ii. Jika C > Y, maka S negative dan APS negative, demikian sebaliknya.
4. Investasi