Anda di halaman 1dari 6

TEORI KONSUMSI DAN INVESTASI

Dosen :
Andri Meiriki, M.Si

Disusun oleh:
Bayu Apriana Simanjuntak
NIM 2016025005

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah
yang berjudul “Teori Konsumsi dan Investasi” ini tepat waktu.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.

Jakarta, 31 Oktober 2016

Bayu A. Simanjuntak

i
TEORI KONSUMSI DAN INVESTASI

Konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel makro dalam ekonomi


yang merupakan pembelanjaan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan.
Pertumbuhan ekonomi saat ini bertumpu pada konsumsi karena peranan sektor
investasi dan ekspor mendorong pertumbuhan ekonomi.

A. Teori Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan
daya guna barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasaan secara
langsung. Faktor utama yang mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat adalah
pendapatan, dimana semakin tinggi pendapatan (Y) maka konsumsi (C) juga
semakin tinggi.
Macam-macam Teori Konsumsi:
1. Teori Konsumsi John Maynard Keynes
Teori Keynes berdasarkan analisis statistik yang membuat dugaan-
dugaan tentang konsumsi seperti dibawah ini:
- Marginal Propensity of Consume atau kecenderungan mengkonsumsi
marginal, dimana jumlah yang dikonsumsi dalam setiap tambahan
pendapatan adalah antara nol (0) dan satu (1)
- Average Propensity to Consume atau kecenderungan mengkonsumsi rata-
rata, yang menyatakan bahwa rasio konsumsi turun ketika pendapatan
naik. Keynes percaya bahwa tabungan adalah kemewahan.
- Pendapatan merupakan factor penentu konsumsi yang penting dan tingkat
bunga tidak memiliki peranan penting. Keynes menyatakan bahwa tingkat
pengaruh bunga terhadap konsumsi hanya sebatas teori.
2. Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup
Teori ini dikemukakan oleh Franco Modigliani yang menerangkan
bahwa pola penerimaan dan pola pengeluaran konsumsi masyarakat umumnya
dipengaruhi oleh masa dalam siklus hidupnya. Poin-poin penting dari teori ini
adalah:

1
- Rasio tabungan akan berfluktuasi sejalan dengan bertambahnya umur
manusia.
- Peranan kekayaan sebagai penentu tingkah laku konsumsi.
3. Teori Konsumsi Pendapatan Permanen
Menurut Milton Friedman, pendapatan masyarakat digolongkan
menjadi:
- Permanent Income atau pendapatan permanen, yaitu pendapatan yang
selalu diterima pada setiap periode tertentu dan dapat diperkirakan
sebelumnya.
- Transitory Income atau pendapatan sementara, yaitu pendapatan yang
tidak bisa diperkirakan sebelumnya.
4. Teori Konsumsi Pendapatan Relatif
James Dusenberry mengemukakan bahwa pengeluaran konsumsi
masyarakat ditentukan terutama oleh pendapatan tertinggi yang pernah
dicapainya. Teori ini menggunakan 2 asumsi yaitu:
- Pengeluaran konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh pengeluaran yang
dilakukan orang sekitarnya.
- Pola pengeluaran seseorang pada saat penghasilan naik berbeda dengan
pola pengeluaran pada saat mengalami penurunan.

B. Teori Investasi

Investasi adalah kegiatan menanamkan sumber daya saat ini dengan harapan
mendapatkan manfaat di masa mendatang. Dalam investasi, terdapat pelaku-
pelaku, baik individu maupun kelompok, dimana pelaku-pelaku tersebut antara
lain:

- Pemerintah (motif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat)


- Swasta (motif untuk mendapatkan keuntungan)
- Individu (motif untuk memenuhi kebutuhan dan tabungan)

i
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi adalah:
- Tingkat keuntungan
- Tingkat bunga
- Kondisi ekonomi di masa mendatang
- Kemajuan teknologi
- Tingkat pendapatan nasional
- Keuntungan yang diperoleh perusahaan

1. Teori Akselerasi
Teori akselerasi merupakan teori investasi didasarkan kepada hubungan
yang kaku antara jumlah barang modal (capital stock) dengan tingkat
pendapatan nasional yang dapat diciptakannya. Menurut teori ini, rasio antara
nilai stok modal dengan nilai produksi yang terjadi adalah tetap.

2. Teori Investasi Neoklasik


Teori investasi ini menggunakan pandangan dasar dari pemikiran ahli-ahli
ekonomi klasik mengenai penentuan keseimbangan faktor-faktor produksi
oleh perusahaan. Teori ini mengemukakan bahwa untuk memaksimalkan
keuntungan, setiap perusahaan akan menggunakan faktor produksi hingga
sampai pada suatu tingkat dimana nilai produksi marginalnya sama dengan
biaya yang dibelanjakan untuk memperoleh satu unit faktor produksi tersebut.

ANALISA
Konsumsi dan investasi sangatlah memiliki keterkaitan. Konsumsi merupakan
tindakan pelaku ekonomi dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa
untuk memenuhi kebutuhannya, tingkat konsumsi seseorang sangatlah mempenaruhi
banyaknya tabungan dan investasi, jika seseorang dapat meminimalkan konsumsinya
maka ia akan mampu menyisihkan sebagian pendapatannya (untuk tabungan) dan ia
pun akan mampu berinvestasi.

ii
KESIMPULAN
Semakin besar pendapatan seseorang maka akan semakin banyak tingkat
konsumsinya pula, dan tingkat tabungannya pun akan semakin bertambah, dan
sebaliknya apabila tingkat pendapatan seseorang semakin kecil, maka seluruh
pendapatannya digunakan untuk konsumsi sehingga tingkat tabungannya
nol.Semakin besar pendapatan seseorang maka akan semakin banyak tingkat
konsumsinya pula, dan tingkat tabungannya pun akan semakin bertambah, dan
sebaliknya apabila tingkat pendapatan seseorang semakin kecil, maka seluruh
pendapatannya digunakan untuk konsumsi sehingga tingkat tabungannya nol.

iii

Anda mungkin juga menyukai