Anda di halaman 1dari 11

TEORI PEMBANGUNAN MENURUT RICARDIAN (DAVID

RICARDO)
TEORI PEMBANGUNAN RICARDIAN

I.       PENDAHULUAN
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19 yaitu dimasa
revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya
perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan
menurut aliran klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara
kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan
teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi
sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan.
Menurut aliran ini bahwa meningkatnya tingkat keuntungan akan mendorong
perkembangan investasi dan investasi (pembentukan capital ) akan menambah
volume persediaan capital ( capital stock ). Keadaan ini akan memajukan tingkat
teknologi dan memperbesar jumlah barang yang beredar sehingga tingkat upah
naik, yang berarti meningkatnya tingkat kemakmuran penduduk. Tingkat
kemakmuran akan mendorong bertambahnya jumlah penduduk sehingga
mengakibatkan berlakunya hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang (law
of diminishing return).
Salah satu penghambat pembangunan ekonomi adalah kemiskinan. Faktor
kemiskinan merupakan tolak ukur bagi sebuah negara apakah pembangunan yang
tengah berlangsungdapat di nikmati oleh segenap warga negaranya tanpa
memandang hal-hal yang bersifat atributif. Dengan kata lain, pembangunan yang
berlangsung harus benar – benar merata dan terdistribusi kepada masyarakat.
Kemiskinan bukan merupakan sesuatu yang berdiri sendiri, sebab ia merupakan
akibat dari tidak tercapainya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Pembangunan ekonomi harus didasari pada sistem perekonomian yang berlaku
sebagai patron suatu negara .
Dalam teori ekonomi makro, aktivitas ekonomi dibahas secara keseluruhan,
terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, serta berbagai
kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan
pemerintah terutama kebiajakan fiskal berdasarkan prinsip pemberdayaan
masyarakat dan program Pemerintah.
Tugas pengendalian makro adalah juga mengusahakan agar perekonomian bisa
bekerja dan tumbuh secara seimbang, terhindar dan keadaan-keadaan yang bisa
mengganggu keseimbangan umum ( equilibrium ). Pengelolaan yang lebih khusus
atas masing-masing sektor perekonomianadalah bagian dan tugas pengendalian
makro, dengan menjaga keseimbangan antara masing-masing sektor dalam
perekonomian.
Sektor publik  ternyata memang jauh lebih menantang jika dibandingkan dengan
sektor swasta. Sektor Publik yang dalam hal dijalankan oleh Pemerintah berperan
untuk menjamin keberlangsungan hidup orang banyak dengan berbagai macam
program pembangunan yang harus sesuai dengan karakterisme, budaya maupun
topografi yang ada. kapitalisme itu sebenarnya memang membawa manfaat,
berbeda dengan komunisme dan sosialisme yang dewasa ini tidak lagi dipedulikan,
karena memang tidak ada manfaatnya.
II.    PEMBAHASAN
Memandang kebijakan dan aktivitas ekonomi melalui pendekatan kelembagaan
berarti menggunakan pendekatan kebijakan Pemerintah. Dalam kacamata ekonomi
klasik, sebuah kegiatan pertukaran barang dan jasa untuk semata-mata ditujukan
untuk kemakmuran materiil dan penekanan pada efisiensi produksi yang didasarkan
pada ketersediaan tenaga kerja dan sumberdaya alam. Tenaga kerja bernilai sama
dengan kapital dan material dasar produksi, sehingga disebut sumberdaya manusia.
Menurut pendekatan ini pasar adalah lembaga sosial utama,dan para pemilik modal
yang terlibat di pasarlah yang dapat menentukan apa yangakan diproduksi. Aktivitas
pasar ini didominasi peran individualisme yang bebas dari intervensi negara, karena
intervensi negara dianggap tidak akan membawa keuntungan maksimal.
Teori makro Klasik mempunyai dasar filsafat bahwa perekonomian yang didasarkan
pada sistem bebas-berusaha (laissez faire) adalah self-regulating, artinya
mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangannya secara otomatis.
Oleh sebab itu pemerintah tidak perlu campurtangan.
Di pasar barang sifat self-regulating ini dicerminkan oleh adanya proses yang
otomatis membawa kembali ke posisi GDP yang menjamin full-employment, apabila
karena sesuatu hal perekonomian tidak pada posisi ini. Landasan dan keyakinan ini
adalah
1.  Di pasar tenaga kerja, dalam jangka pendek hanya ada pengangguran sukarela.
Tetapi pengangguran inipun hanya bersifat sementara, karena apabila harga-harga
turun (termasuk tingkat upah), maka konsumsi dan produksi akan kembali lagi ke
tingkat semula (yaitu tingkat full employment).
2.  Di pasar uang, kaum klasik mempunyai Teori Kuantitas, yang menyatakan bahwa
permintaan akan uang adalah proporsional dengan nilai transaksi yang dilakukan
masyarakat. Di pasar ini ditentukan tingkat harga umum; apabila jumlah uang yang
beredar (penawaran akan uang) naik maka tingkat harga pun naik.

David Ricardo dalam buku The Principle of Political Economy and Taxation (1772-


1823) melalui teori Ricardian menganalisasi mengenai proses terjadinya
pertumbuhan ekonomi adalah “ pada awalnya jumlah penduduk sangat rendah dan
kekayaan alam masih melimpah. Dalam keaadan seperti ini para pengusaha dalam
menjalanan usahanya dengan menggunakan kekayaan alam sebagai faktor
produksi mengakibatkan para pengusaha dapat memperoleh keuntungan yang tinggi
untuk mempertinggi tingkat modal yang dimiliki sehingga dapat mempertinggi
produktifitas tenaga kerja. Dalam perkembangan selanjutnya dengan adanya
kenaikan tingkat produktifitas maka para pekerja akan menuntut upah tinggi“
Teori tersebut memunculkan beberapa asumsi yaitu  :
1.      Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam
pertanian membantu menentukan distribusi industri
2.      Berlakunya hukum :  “ law of deminishing return “ bagi tanah 
3.      Persediaan tanah adalah tetap
4.      Permintaan gandum benar – benar inelastik
5.      Buruh dan Modal adalah masukan yang bersifat variabel
6.      Keaadaan pengetahuan teknis adalah tertentu
7.      Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal
8.      Harga penawaran buruh adalah tertentu
9.      Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal
10.   Terdapat persaingan sempurna
11.   Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan
Teori David Richardo hadir dalam kondisi perekonomian yang dikuasai oleh kaum
kapitalis yang menganggap bahwa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi akan
mengalami kenaikan yang signifikan bilamana faktor – faktor produksi diolah secara
baik dengan sistem distribusi yang merata. Pemanfaatan teknologi pertanian kurang
diperhatikan oleh David Richardo mengingat bahwa tenaga kerja adalah
sumberdaya yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi pengangguran yang terjadi.
David Ricardo membagi masyarakat dalam tiga golongan, yaitu :
1.  Masyarakat pengusaha atau kapitalis, adalah golongan yang memimpin produksi
dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan
dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang
mengakibatkan naiknya pendapatan nasional
2.  Masyarakat pekerja atau buruh, adalah golongan yang terbesar dalam masyarakat,
namun sangat tergantung pada capital
3.  Tuan tanah atau bangsawan, adalah golongan yang memikirkan sewa saja dari
golongan kapital atas areal tanah yang disewakan
David Ricardo mengemukakan beberapa teori, antara lain teori sewa tanah (land
rent); teori nilai kerja (labor theory of value) dan upah alami (natural wages); dan
satu lagi yang terkenal adalah teori keuntungan komparatif (comparative
advantage) dari perdagangan internasioanal.

a.    Teori sewa tanah


Dalam teori tentang sewa tanah ia menjelaskan bahwa jenis tanah berbeda-beda.
Ada yang subur, kurang subur hingga tidak subur sama sekali. Produktivitas tanah
yang subur lebih tinggi, dan demikian menghasilkan satu satuan unit produksi
diperlukan biaya-biaya (biaya rata-rata dan biaya marjinal) yang lebih rendah pula.
Makin rendah tingkat kesuburan tanah, jelas makin tinggi pula biaya rata-rata dan
biaya marjinal untuk mengolah tanah tersebut. Makin tinggi biaya-biaya dengan
sendirinya keuntungan per hektar tanah menjadi semakin kecil pula. Dengan
penjelasan di atas adalah layak uang sewa untuk tanah yang lebih subur lebih tinggi
jika dengan sewa tanah untuk tanah yang kurang subur apalagi yang tidak subur.
  
b.    Teori nilai kerja dan upah
Teori nilai kerja dan upah alami, David Ricardo menjelaskan bahwa nilai tukar suatu
barang ditentukan oleh ongkos yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan barang
tersebut, yaitu biaya untuk bahan mentah dan upah buruh yang besarnya hanya
cukup untuk sekedar dapat bertahan hidup (subsiten) bagi buruh yang
bersangkutan. Menurut Ricardo, kalau harga yang ditetapkan lebih besar dari biaya-
biaya (termasuk upah alami), maka dalam jangka pendek perusahaan akan
mengalami laba ekonomi. Adanya laba ini akan menarik perusahaan-perusahaan
lainnya masuk pasar. Masuknya perusahaan perusahaan baru berarti produksi akan
meningkat dan sebagai akibatnya akan terjadi kelebihan produksi (over supply) di
pasar. Kelebihan penawaran barang ini akan mendorong harga-harga turun kembali
kepada keseimbangan semula. Karena biaya-biaya bahan mentah relatif konstan,
maka Ricardo menyimpulkan bahwa yang paling menentukan tingkat harga adalah
tingkat upah alami, yang besarnya hanya cukup agar para buruh dapat bertahan
hidup saja (secara subsiten).Selain itu, Ricardo mempertimbangkan kondisi
pekerja.yang mana jika standar kehidupan minimum meningkat, maka upah
minimum juga meningkat. Menurut Ricardo, ketika standar umum kehidupan
meningkat, upah minimum yang dapat dibayarkan kepada pekerja juga meningkat.
Dengan demikian, tingkat upah pada abad ke-19 tidak akan sama dengan tingkat
upah pada abad ke-20. Hal ini mengisyaratkan bahwa Ricardo mengantisipasi
adanya perubahan perekonomian secara menyeluruh.
c.    Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage)
Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan salah
satu teori yang paling terkenal dari beberapa teori yang dikemukakan oleh David
Ricardo.Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan
keunggulan komparatif antarnegara.Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif
akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak
dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Yang dimaksud dengan
teori ini oleh Ricardo dijelaskan bahwa setiap kelompok masyarakat atau Negara
sebaiknya menghasilkan produk-produk yang dihasilkan lebih efisien, selanjutnya
kelebihan produksi atas kebutuhan dapat diperdagangkan.Sebagai contoh,
Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah.Indonesia mampu
memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu
memproduksi timah secara efisien dan murah.Sebaliknya, Malaysia mampu dalam
memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak
mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah.Dengan demikian, Indonesia
memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki
keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling
menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar
kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi
barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.

Penilaian Kritis / Kebaikan Teori David Ricardo


David Ricardo adalah pelopor ahli ekonomi modern dan pendapatnya mengenai
pertumbuhan ekonomi telah dianut oleh banyak kalangan. Pendapat-pendapatnya
adalah sebagai berikut :
1.    Pembangunan Pertanaian
Pentingnya pembangunan pertanian dalam pertumbuhan ekonomi, sebab
pembangunan industri tergantung pada sektor pertanian.
2.    Tingkat Keuntungan.
Peningkatan tingkat keuntungan dalam pembangunan ekonomi sebab pemupukan
modal tergantung pada kenaikan tingkat keuntungan.
3.    Pentingnya Tabungan.
Pentingnya tabungan pada pemupukan modal dalam rangka pertumbuhan ekonomi.
4.    Perdagangan Luar Negeri
Perdagangan luar negeri sebagai sarana memperbaiki keadaan perekonomian
sebab perdagangan luar negeri akan membawa pemanfaatan sumberdaya secara
maksimum dan meningkatkan pendapatan.
5.    Teori Dinamis
Ricardo menyajikan suatu teori yang dinamis yang menganalisa pengaruh
perubahan dari berbagai variable pada pembangunan ekonomi seperti penduduk,
upah, sewah, keuntungan dan sebagainya.

Kelemahan Teori David Ricardo


Disamping kebaikan, teori Ricardo mempunyai kelemahan tertentu, antara lain :
1.    Mengabaikan pengaruh teknologi.
Pada mulanya kemajuan teknologi bisa menahan laju penurunan hasil. Tetapi
akhirnya bila pengaruh kemajuan teknologi habis, hukum penurunan hasil berlaku
lagi dan perekonomian bergerak menuju stasioner (law of diminishing
return). Ricardo kurang memperkirakan potensi kemajuan teknologi dalam menahan
menurunnya hasil tanah.Hal ini telah dibuktikan oleh negara-negara maju.
2.    Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner.
Pandangan Ricardo tentang mencapai keadaan yang stasioner secara otomatis
tidak beralasan, sebab tidak ada perekonomian yang mencapai
keadaan stasioner  dengan keuntungan meningkat, produksi meningkat dan
pemupukan modal tercapai.
3.    Pengertian yang salah tentang penduduk.
Menurut Ricardo meningkatnya jumlah penduduk maka upah tidak dapat meningkat,
tidak terbukti. Upah tidak cenderung menuju ke tingkat upah minimal. Sebaliknya,
terjadi peningkatan upah yang terus menerus dalam bentuk upah uang dan dengan
sendirinya penduduk cenderung menurun.
4.    Kebijakan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan.
Menurut Ricardo kebijakan pasar bebas tidak dapat diterapkan, bila ada campur
tangan dari pemerintah karena perekonomian berjalan otomatis melalui persaingan
yang sempurna.
5.    Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan
Salah satu cacat yang paling pokok dari teori Ricardo adalah diabaikan peran
kelembagaan. Padahal faktor kelembagaan sangat penting bagi pembangunan
ekonomi dan tidak dapat diabaikan.
6.    Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori pertumbuhan.
Teori Ricardo bukanlah teori pertumbuhan tetapi teori distribusi yang menentukan
besarnya bagian buruh, tuan tanah dan pemilik modal.
7.    Tanah juga menghasilkan selain gandum.
Ricardo berpendapat dalam rangka pertumbuhan ekonomi hanya satu produk yang
bisa dihasilkan dari tanah yaitu gandum. Ini adalah pendapat yang usang sebab
ternyata tanah bisa menghasilkan berbagai macam produk selain gandum.
8.    Modal dan buruh bukanlah koefisien yang tetap.
Asumsi Ricardo bahwa modal dan buruh merupakan koefisien produksi yang tetap
adalah tidak benar.Asumsi ini tidak berlaku sebab buruh dan modal adalah variabel
bebas.
9.    Mengabaikan tingkat suku bunga
Kelemahan yang serius dari teori Ricardo adalah pengabaian tingkat suku bunga
dalam pertumbuhan ekonomi.Ricardo tidak menganggap tingkat bunga sebagai
suatu imbalan jasa yang terpisah dari modal tetapi termasuk dalam
keuntungan.Pendapat yang salah ini berasal dari ketidakmampuannya untuk
membedakan pemilik modal dari pengusaha.

Peranan Negara Terhadap Teori Ricardian


Negara dalam pendekatan ini hanya dianggap berperan dalam melindungi hak atas
kekayaan dan menciptakan lingkungan yang menjaga kelancaran bekerjanya pasar.
Sedangkan keluarga/rumah tangga berperan memaksimalkan kepuasan melalui
konsumsi barang-barang yang diproduksi secara massa untuk memaksimalkan
keuntungan. Selain itu keluarga juga menghasilkan input abstrak ang disebut
“tenaga kerja”. Dalam pendekatan kebijakan Pemerintah sebagai salah satu faktor
kelembagaan yang memegang peranan kunci, aktivitas ekonomi dipandang
tidak sekedar memperhatikan bagaimana kemakmuran ditingkatkan, namun
juga bagaimana hasil produksi, distribusi dan konsumsi, diorganisasikan. Jika
ekonomi klasik menghindari persoalan normatif, termasuk netral dalam etika dan
moral, maka dalam pendekatan kebijakan Pemerintah, aktivitas ekonomi adalah
bagian dari dimensi pembanguann ekonomi yang berkelanjutan dalam kebijakan
Ekonomi yang mambawa kemakmuran namun juga mempertimbangkan etika dan
moral.
Perilaku manusia tidak sekedar berpedoman pasa rasionalitas, tetapi juga diwarnai
dengan filantrofi, moralitas, dan pertimbangan etika dan rasa tanggung jawab
sosial. Berkaitan dengan peran negara, pendekatan ini mengutamakan peran
lembaga sosial dan politik, termasuk lembaga kekuasaan, sebagai alat produksi
kemakmuran, maka ketika zaman berkembang, kegiatan ekonomi muncul sebagai
hasil interaksi yang kompleks dari berbagai aspek, maka berkembangkah
pendekatan ekonomi politik tersebut, untuk menjelaskan di mana pasar dan negara
harus bekerjasama, di mana keuntungan individual dan kepentingan publik harus
saling mengimbangi, serta relasi yang bersifat sukarela pada saat tertentu harus
diubah dalam transaksi yang berdasarkan relasi kekuasaan.
Jika pandangan Richardo penekanannya hanya pada teori distribusi dan bukan pada
teori pertumbuhan ekonomi maka peran pemerintah menempatkan sistem
demokrasi ekonomi dengan pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku ekonomi
dan pemilik faktor–faktor produksi. Esensinya adalah pemerintah menerapkan
instrumen regulasi dengan berbagai bentuk stimulus ekonomi untuk membangun
arsitektur ekonomi yang memberi peran aktif bagi golongan kapitalis yang tujuannya
untuk mencapai keuntungan maksimal, dan golongan buruh (jumlah terbesar dalam
masyarakat) yang hanya bergantung pada golongan kapitalis serta golongan tuan
tanah.

III.   KESIMPULAN
Konsep atau teori Ricardian sebaiknya dibangun dalam dunia bisnis dan kegiatan
ekonomi yang dikembangkan, dimana shareholders-nya melibatkan anggota
masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama.
Bangunan  dan arsitektur sistem Perekonomian yang bisa mengedepankan
keseimbangan umum (eqiulibrium). Kebijakan tersebut akan mempengaruhi
aktivitas ekonomi yang bersifat koersif (memaksa) yang diformalkan dalam
institusi atau kelembagaan ekonomi yang saling mempengaruhi untuk mengejar
optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.
TEORI RICARDIAN

David Ricardo (1772-1823)
TEORI RICARDIAN : The Principles of Political Economy and Taxation : 
Diterbitkan 1917 Edisi 1921

ASUMSI TEORI RICARDO


Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam pertanian
membantu menentukan distribusi industri.
“law of diminishing return” berlaku bagi tanah (HUKUM PENURUNAN HASIL)
Persediaan tanah adalah tetap
Permintaan akan gandum benar-benar inelastis
Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel
Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu (given)
Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal
Harga penawaran buruh adalah tertentu dan tetap
Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal; dan bahwa baik harga
permintaan maupun penawaran buruh tidak tergantung pada produktivitas marginal tenaga
kerja.
Terdapat persaingan yang sempurna
Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan;

Dari asumsi tersebut Ricardo membangun teorinya tentang saling hubungan antara tiga
kelompok dalam perekonomian ;
- Tuan Tanah
- Kapitalis
- Buruh
Ricardo “ Hasil bumi yang diperoleh dari permukaannya dengan menggunakan buruh
secara terpadu mekanisasi, dan modal), dibagi-bagikan kepada tiga kelas masyarakat yaitu
PEMILIK TANAH, PEMILIK STOK KAPITAL dan BURUH.
Pembagian sewa, keuntungan, dan upah
Sewa Per unit buruh adalah perbedaan antara produk rata dan produk marginal. Atau
keseluruhan sewa sama dengan perbedaan antara produk rata-rata dengan produk
marginal di kalikan dengan banyaknya tenaga kerja dan modal yang digunakan dalam
pengolahan tanah. Tingkat upah ditentukan oleh cadangan upah dibagi dengan jumlah
buruh. Jadi dari keseluruhan gandum yang dihasilkan dan dijual, sewa mempunyai prioritas
utama dan sisanya (hasil dikurangi sewa) dibagi-bagikan sebagai upah dan keuntungan,
sementara bunga termasuk dalam keuntungan.
Proses Pemupukan Modal.
Penupukan modal merupakan keuntungan, sebab keuntungan merupakan kekayaan yang
disisihkan untuk pemupukan modal.
FAKTOR PEMUPUKAN MODAL :
1. Kemampuan untuk menabung
2. Kemauan untuk menabung
Sumber lain pemupukan modal
Ricardo, “Pembangunan ekonomi tergantung pada perbedaan antara produksi dan
komsumsi; dengan kata lain Modal dapat dinaikkan dengan cara menaikkan produksi atau
dengan mengurangi Konsumsi yang tidak produktif”.

PAJAK menurut Ricardo, pajak hanya dikenakan untuk mengurangi konsumsi yang
berlebihan. Namun Ia tidak menyetujui pengenaan pajak karena pajak akan mengurangi
pendapatan, laba, dan pemupukan modal.
TABUNGAN “Tabungan dapat dibentuk dengan cara menghemat pengeluaran,
memproduksi lebih banyak, dan dengan meningkatkan tingkat keuntungan serta mengurangi
harga barang.
PERDAGANGAN BEBAS Ricardo “Perdagangan bebas merupakan faktor penting bagi
pembangunan ekonomi suatu negara. Tingkat keuntungan dapat terus menerus tinggi,
sehingga sumberdaya dunia dapat digunakan secara lebih efisien melalui perdagangan luar
negeri.

TEORI RICARDO
OY Mengukur banyaknya gandum
OX Mengukur jumlah buruh yang di pekerjakan.
Kurva AP: Produk rata2 TK
MP : Produk marginal TK
OM : Jmlh Buruh
OQRM : Jumlah keseluruhan gandum yang diproduksi.
Sewa ditunjukkan PQRT sbg perbedaan antara AP dan MP.
OW tingkat upah minimal untuk hidup
WL kurva penawaran buruh
OWLM jumlah upah secara keseluruhan.
WPTL Jlh Keuntungan total adl Sisa stlh jlh keseluruhan out put dikurangi sewa dan upah.
WPTL = OQRM – (PQRT-OWLM)

o Jumlah keseluruhan output meningkat bersama pembangunan ekonomi, bersamaan


dengan itu dan gaji juga miningkat. Hal ini mengarah pada peningkatan jumlah buruh secara
proposional.
o Karena penunduk meningkat maka permintaan gandum menigkat, yang pada gilirannya
akan menaikkan pula harga gandum.
o Berlakunya “law of diminishing return” pd tanah, sewa akan meningkat, dan keuntungan
akan cendrung menurun. Akhirnya kenaikan penduduk dan sewa akan menghilangkan
keuntungan situasi ini diterangkan dg gambar :
o Apabila jlh buruh meningkat dr OM ke ON dan keseluruhan out put adlh OABN dr jlh ini
OW SN adl jlh keseluruhan upah & WABS adl sewa. Disitu tdk ada keutungan sedikitpun

PENILAIAN KRITIS
Ricardo adalah pelopor ahli ekonomi modern dan pendapatnya mengenai pertumbuhan
ekonomi telah dianut oleh banyak kalangan. Pendapat2 Ricardo :

Pembangunan Pertanian
Menekankan peningkatannya pembangunan pertanian dalam pertumbuhan ekonomi, sebab
pembangunan industri tergantung pada sektor itu.
Tingkat Keuntungan
Peningkatan tingkat keuntungan dalam pembangunan ekonomi sebab pemupukan modal
tergantung pada kenaikan tersebut.
Pentingnya Tabungan
Menekan pentingnya tabungan bagi pemupukan modal.
Perdagangan Luar Negeri
memberiakn tekanan khusus pada perdagangan luar negeri sebagai sarana memperbaiki
keadaan perekonomian sebab perdagangan dalam negeri akan membawa pemanfaatan
sumberdaya secara maksimum dan peningkatan pendapatan.
Teori Dinamis
Menyajikan suatu teori yang dinamis yang menganalisa pengaruh perubahan dari beragai
variabel pada pembangunan ekonomi seperti penduduk, upah, sewa, keuntungan dan
sebagainya.

Ricardo adalah pelopor ahli ekonomi modern dan pendapatnya mengenai pertumbuhan
ekonomi telah dianut oleh banyak kalangan. Pendapat2 Ricardo :

o Mengabaikan Pengaruh Teknologi


Teknologi maju dalam lapangan industri berakibat pada penggantian buruh dan konsekuensi
lain yang merugikan. Teori Ricardo didasarkan pada hukum penurunan hasil ( law of
diminishing retur)

Dengan terbatasnya luas tanah, maka pertumbuhan.penduduk (tenaga kerja) akan


menurunkan produk marginal (marginal product) yang kita kenal dengan istilah the
law of diminishing returns. Selama buruh yang dipekerjakan pada tanah tersebut
bisa menerima tingkat upah di atas tingkat upah alamiah, maka penduduk (tenaga
kerja) akan terus bertambah, dan hal ini akan menurunkan lagi produk marginal
tenaga kerja dan pada gilirannya akan menekankan tingkat upah ke bawah.
      Proses yang dijelaskan di atas akan berhenti jika tingkat upah turun sampai
tingkat upah alamiah. Jika tingkat upah turun sampai di bawah tingkat upah
alamiah, maka jumlah penduduk (tenaga kerja) menurun. Dan tingkat upah akan
naik lagi sampai tingkat upah alamiah. Pada posisi ini jumlah penduduk konstan.
Jadi dari segi faktor produksi tanah dan tenaga kerja, ada suatu kekuatan dinamis
yang selalu menarik perekonomian ke arah tingkat upah minimum, yaitu
bekerjanya the law of diminishing returns.
      Menurut Ricardo, peranan akumulasi modal dan kemajuan teknologi adalah
cenderung meningkatkan produktivitas tenaga kerja, artinya, bisa memperlambat
bekerjanya the law of diminishing returns yang pada gilirannya akan
memperlambat pula penurunan tingkat hidup ke arah tingkat hidup minimal. Inilah
inti dari proses pertumbuhan ekonomi (kapitalis) menurut Ricardo. Proses ini tidak
lain adalah proses tarik menarik antara dua kekuatan dinamis yaitu antara:

 the law of diminishing returns dan


 kemajuan teknologi.

       Proses tarik-menarik tersebut akhirnya dimenangkan oleh the law of


diminishing returns, demikian Ricardo. Keterbatasan faktor produksi tanah
(sumbersdaya alam) akan membatasi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Suatu
negara hanya bisa tumbuh dampai batas yang dimungkinkan oleh sumberdaya
alamnya.
Apabila semua potensi sumberdaya alam telah dieksploitir secara penuh maka
perekonomian berhenti tumbuh. Masyarakat mencapai posisi stasionernya, dengan
ciri-ciri sebagai berikut:

 tingkat output konstan


 jumlah penduduk konstan
 pendapatan per kapita juga menjadi konstan
 tingkat upah pada tingkat upah alamiah (minimal)
 tingkat keuntungan pada tingkat yang minimal
 akumulasi modal berhenti (stok modal konstan)
 tingkat sewa tanah yang maksimal.

Pembagian sewa,keuntungan,dan upah.Dengan hasil gandum tertentu,andil masing-


masing kelompok dapat ditentukan.Sewa per unit buruh adalah perbedaan antara produk rata-
rata dan produk marginal.Atau keseluruhan sewa sama dengan perbedaan antara produk rata-
rata dengan produk marginal dikalikan dengan banyaknya tenaga kerja dan modal yang
digunakan dalam pengolahan tanah.Tingkat upah ditentukan oleh cadangan upah dibagi
dengan jumlah buruh.Jadi dari keseluruhan gandum yang dihasilkan dan dijual,sewa
mempunyai prioritas utama dan sisanya (hasil dikurang sewa)di bagi-bagikan sebagai upah
dan keuntungan,sementara bunga termasuk dalam keuntungan.

Proses Pemupukan Modal.Menurut Ricardo,pemupukan modal merupakan


keuntungan,sebab keuntungan merupakan kekayaan yang disisihkan untuk pembentukan
modal.Pemupukan modal tergantung pada 2 faktor:pertama,kemampuan untuk menabung
dan kedua,kemauan untuk menabung.Kemampuan menabung lebih penting dalam
pemupukan modal.Ini tergantung pada penghasilan bersih masyarakat,yaitu sisa lebih dari
keseluruhan output setelah dikurangi biaya hidup minimal buruh (subsisten).Makin besar
surplus tersebut,makin tinggi kemampuan untuk menabung.Seperti dikatakan Ricardo:”Dari
dua buah roti saya bisa menabung satu,dari empat buah roti saya bisa menabung tiga.”Tuan
tanah dan pemilik modal menanam modal melalui kelebihan ini.Besarnya surplus tergantung
pada tingkat keuntungan.

I.            Tingkat keuntungan.Tingkat keuntungan = keuntungan/upah (keuntungan dibagi


                               
upah).Tingkat keuntungan sama dengan rasio keuntungan terhadap modal yang
digunakan.Tetapi karena modal hanya terdiri dari modal kerja,maka keuntungan sama dengan
rekening upah.Sepanjang tingkat keuntungan positif,pemupukan modal akanberlanjut.
                            II.            Kenaikan upah.Ricardo mencoba menunjukkan bahwa hanya dalam kondisi lain
pemupukan modal akan mengurangi keuntungan.Di dalam sistem ricardo,upah memainkan
peranan aktif dalam menentukan pendapatan antara modal dengan buruh.Tingkat upah
meningkat bila harga barang yang dibutuhkan buruh meningkat.Barang yang dikonsumsi oleh
buruh sebagian besar hasil pertanian.Kalau permintaan akan makanan meningkat maka tanah
yang kurang subur lalu digarap.Karena itu,untuk menghasilkan satu unit produk dibutuhkan
buruh lebih  banyak.Permintaan terhadap buruh mulai meningkat,sehingga menaikan
upah.Lebih-lebih lagi untuk mengejar meningkatnya biaya kehidupan,upah uang juga akan
terus meningkat.Jadi upah akan naik dengan meningkatnya harga gandum dan kemudian
keuntungan akan berkurang.
                         III.            Berkurangnya keuntungan pada industri lain.Menurut Ricardo,”Keuntungan petani
menentukan keuntungan seluruh usaha yang lain.Karena itu tingkat keuntungan uang yang
diperoleh dari modal harus sama dengan keseimbangan,baik dalam pertanian ataupun dalam
industri.Dalam industri manufaktur,gandum digunakan sebagai input,dan kesetaraan dalam
tingkat keuntungan timbul melalui hubungan positif antara harga barang industri dengan
harga gandum.Jadi,bila tingkat keuntungan pada sektor pertanian menurun begitu juga tingkat
keuntungan pada sektor industri pabrik.Sebab,dengan naiknya harga gandum,industri akan
terpaksa menaikkan upah buruh,yang berarti mengurangi keutungan.Jadi harga gandum
menentukan tingkat keuntungan dalam industri.Apabila keuntungan dalam sektor pertanian
menurun,keuntungan dari usaha lain juga akan menurun.

1)      Pajak,adalah sumber pemupukan modal yang ada di tangan pemerintah.Menurut


Ricardo,pajak dikenakan hanya untuk mengurangi konsumsi yang berlebihan.Dalam hal ini
pengenaan pajak pada para kapitali,pemilik tanah,dan buruh,akan memindahkan sumber-
sumber dari kelompok ini kepada pemerintah.Tetapi pajak sebaliknya mempengaruhi
investasi.Oleh sebab itu Ricardo tidak menyetujui pengenaan pajak,karena pajak akan
mengurangi pendapatan,laba,dan pemupukan modal.Dalam istilah Ricardo,”Tidak ada pajak
yang tidak mempunyai kecendrungan untuk mengurangi kekuatan pemupukan modal”.
2)      Tabungan,Dibanding pajak,Ricardo lebih menyetujui pemupukan modal melalui
tabungan.Tabungan dapat dibentuk dengan cara menghemat pengeluaran,memproduksi lebih
banyak,dan dengan meningkatkan tingkat keuntungan serta mengurangi harga
barang.Semakin banyak tabungan semakin banyak pemupukan modal.
3)      Perdagangan bebas.Ricardo membela adanya perdagangan bebas.Perdagangan bebas
merupakan faktor penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara.Tingkat keuntungan
dapat terus menerus tinggi.Dengan cara ini sumber daya dunia dapat digunakan secara lebih
efisien melalui perdagangan luar negeri.Tetapi impor gandum dapat menurunkan permintaan
akan buruh,yang pada gilirannya memeperburuk keadaan ekonomi para buruh.Sebaiknya
tuan tanah dan para pemilik modal tidak senang mengimpor gandum dari luar negeri,karena
akan menyusutkan keuntungan mereka.Namun demikian proses ini bersifat alamiah,karena
berlakunya “law or diminishing return” pada tanah dan bertambahnya jumlah
penduduk,harga gandum dan upah akan naik,sehingga tingkat keuntungan akan
berkurang,lebih-lebih jika mereka tidak mau mengimpor gandum dari luar negeri.

Sumber :
1.    Adisasmita, Rahardjo. 2013. Teori-Teori Pembangunan Ekonomi (Pertumbuhan
Ekonomi dan Pertumbuhan Wilayah, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai