Anda di halaman 1dari 4

Naila Rahmah

195030401111010 / No urut 17
Keuangan Publik Kelas A
RESUME TENTANG EFISIENSI, PASAR DAN PEMERINTAH
Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif
Ekonomi Positif merupakan pendekatan ilmiah untuk analisis yang menetapkan hubungan
sebab-akibat di antara variabel ekonomi. Teori positif berusaha untuk menjadi objektif, tidak
membuat prasangka tentang apa yang baik atau buruk atau apa yang harus dicapai. Misalnya,
analisis positif tentang dampak subsidi pangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dapat
digunakan untuk memperkirakan pengaruh subsidi terhadap harga pangan dan kuantitas yang
tersedia bagi penerimanya. Prediksi kemudian dapat diperiksa terhadap fakta untuk menentukan
seberapa baik teori positif telah bekerja.
Sedangkan ekonomi normatif merupakan pendekatan yang didasarkan pada penilaian nilai
tentang apa yang diinginkan atau apa yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Teori normatif dimulai dengan menentukan kriteria sebelumnya dan digunakan untuk menentukan
kebijakan yang paling baik untuk mencapai kriteria tersebut. Ilmu ekonomi normatif dirancang
untuk merumuskan rekomendasi tentang apa yang harus dicapai. Karena didasarkan pada nilai-
nilai yang mendasarinya, maka pendekatan ini dapat mengevaluasi kebijakan dan tindakan
alternatif hanya atas dasar penilaian nilai yang mendasarinya. Pendekatan normatif yang
digunakan dalam teori keuangan publik didasarkan pada penilaian nilai yang mengandung etika
individualistic.
Evaluasi Normatif Penggunaan Sumber Daya: Kriteria Efisiensi
Efisiensi adalah terpenuhi saat seluruh sumber daya yang digunakan dalam periode waktu tertentu
sudah tidak memungkinkan lagi untuk menambahkan kesejahteraan seseorang tanpa mengurangi
kesejahteraan nya. Keadaan efisien tercapai jika tidak ada lagi yang bisa dicapai (usaha telah
maksimal). Efisiensi terjadi disebabkan oleh:
1. Kekuatan Monopolistik
Perusahaan monopoli memaksimalkan keuntungan pada tingkat output per bulan (atau
tahun) di mana pendapatan marjinal (MR) sama dengan biaya pribadi marjinalnya.
(Maksimalisasi Laba). Ketika pendapatan marjinal perusahaan monopoli lebih kecil dari
harga produk, biaya produksi sosial marjinal juga akan lebih rendah dari harga. Efisiensi
dapat dicapai dengan memaksa perusahaan monopoli untuk meningkatkan output sampai
harga turun ke tingkat yang sama dengan biaya sosial marjinal.
2. Pajak
Fungsi penawaran sebelum dikenakan pajak adalah P = F (Q). Dan fungsi penawaran
setelah dikenakan pajak t perunit adalah P = F (Q) + t. Maka keseimbangan pasarnya adalah
dengan memecahkan fungsi persamaan penawaran sebelumdan setelah dikenakan pajak.
3. Subsidi
Subsidi (s) adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen terhadap produk
yang dihasilkan atau yang dipasarkan, sehingga harga yang berlaku di pasar lebih rendah
sesuai dengan keinginan pemerintah dan daya beli masyarakat meningkat.

Kondisi Marjinal untuk Efisiensi


Marginal Social Benefit (MSB) / Manfaat sosial marjinal dari suatu barang adalah manfaat
tambahan yang diperoleh dengan membuat satu unit lagi dari barang tersebut tersedia per bulan
(atau selama periode lainnya). Marginal Social Cost (MSC) / Biaya sosial marjinal suatu barang
adalah jumlah minimum uang yang dibutuhkan untuk mengkompensasi pemilik input yang
digunakan dalam memproduksi barang untuk menyediakan unit tambahan barang tersebut.
Perlunya aturan pemerintah guna menjamin efisiensi dalam sistem ekonomi pasar melalui 3
fungsinya yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi, fungsi stabilisasi.
Pasar, Harga, dan Kondisi Efisiensi
Sistem ekonomi yang efisien mengalokasikan sumber daya untuk menetapkan manfaat sosial
marjinal dari setiap barang atau jasa sama dengan biaya sosial marjinalnya. Pasar diatur untuk
tujuan memungkinkan perdagangan yang saling menguntungkan antara pembeli dan penjual.
Sistem pasar persaingan sempurna dapat menghasilkan penggunaan sumber daya yang efisien
dalam suatu perekonomian. Sistem pasar persaingan sempurna ada jika:
1. Semua sumber daya produktif dimiliki secara pribadi.
2. Semua transaksi terjadi di pasar, dan di setiap pasar terpisah banyak penjual yang bersaing
menawarkan produk standar kepada banyak pembeli yang bersaing.
3. Kekuatan ekonomi tersebar dalam arti bahwa tidak ada pembeli atau penjual saja yang
dapat mempengaruhi harga.
4. Semua informasi yang relevan tersedia secara gratis untuk pembeli dan penjual.
5. Sumber daya bersifat mobile dan dapat digunakan secara bebas di perusahaan mana pun.

Kegagalan Pasar
Bentuk kegagalan pasar berikut untuk mencapai hasil yang efisien biasanya digunakan sebagai
dasar untuk merekomendasikan intervensi pemerintah di pasar atau penyediaan layanan
pemerintah:
a. Kekuatan monopoli pasar
Ketika pasar didominasi oleh hanya beberapa perusahaan atau oleh satu perusahaan,
terdapat potensi untuk melaksanakan kekuasaan monopoli. Untuk mencegah kontrol
monopoli atas harga, pemerintah biasanya memantau pasar untuk memastikan bahwa
hambatan masuk tidak mendorong pelaksanaan kekuasaan monopoli. Pemerintah juga
sering mengatur kebijakan harga produsen monopoli layanan seperti tenaga listrik, gas
alam, dan air.
b. Pengaruh Transaksi Pasar pada Pihak Ketiga Selain Pembeli dan Penjual. (Eksternalitas)
Ketika transaksi pasar mengakibatkan dampak yang merusak atau menguntungkan pihak
ketiga yang tidak berpartisipasi dalam keputusan tersebut, hasilnya adalah inefisiensi.
Ketika dampak negatif, masyarakat menuntut kebijakan pemerintah untuk mengurangi
dampak merusak atau menguntungkan dari transaksi pasar pada pihak ketiga yang tidak
berpartisipasi dalam keputusan tersebut. Ketika efeknya menguntungkan, kebijakan
pemerintah sering digunakan untuk mendorong produksi barang yang menguntungkan
pihak ketiga.
c. Kurangnya Pasar untuk Barang dengan Manfaat Sosial Marginal yang Melebihi Biaya
Sosial Marginalnya.(Barang Publik)
Dalam banyak kasus, penyediaan barang oleh pemerintah dibenarkan karena adanya
keyakinan bahwa manfaat sosial marjinal dari barang tersebut melebihi biaya sosial
marjinal dalam jumlah yang akan dihasilkan jika barang tersebut dipasok melalui pasar.
Misalnya, penyediaan asuransi kesehatan, asuransi simpanan, dan asuransi banjir oleh
pemerintah adalah hal yang umum karena banyak orang percaya bahwa ini adalah layanan
yang bermanfaat yang tidak dapat diberikan secara menguntungkan dalam jumlah yang
efisien oleh perusahaan yang memaksimalkan keuntungan yang menjual di pasar yang
kompetitif.
d. Informasi Tidak Lengkap
Kami sering menuntut pemerintah untuk campur tangan di pasar karena kami memiliki
informasi yang tidak lengkap tentang risiko membeli produk tertentu atau bekerja dalam
pekerjaan tertentu. Misalnya, kami mengandalkan pemerintah untuk menguji obat baru dan
mencegah produk berbahaya dijual. Kami juga mengandalkan pemerintah untuk
menetapkan standar keselamatan di tempat kerja
e. Stabilitas Ekonomi
Ketidaksempurnaan pasar menimbulkan pengangguran yang berlebihan sebagai respons
terhadap penurunan permintaan agregat. Pemerintah terlibat dalam kebijakan moneter dan
fiskal dalam upaya menstabilkan ekonomi untuk mengoreksi kegagalan pasar ini untuk
memastikan lapangan kerja penuh. Pemerintah juga berupaya menghindari inflasi yang
berlebihan dan tidak menentu yang dapat mengikis daya beli dan dapat mengganggu fungsi
pasar keuangan. Meskipun kegiatan stabilisasi pemerintah tidak menyerap sejumlah besar
sumber daya ekonomi, kegiatan-kegiatan tersebut merupakan pelengkap penting bagi
fungsi pasar yang efisien.

Keadilan Vs Efisiensi
- Konsep keadilan horizontal
Disumsikan bahwa setiap orang memiliki kapasitas yang sama untuk menikmati
pendapatan, atau paling tidak kapasitasnya berada dalam suatu interval tertentu.
Permasalahannya adalah bahwa dalam suatu perekonomian, tidak hanya sekedar persoalan
pendapatan

- Konsep keadilan vertikal


Keadilan berarti memperlakukan setiap orang berbeda disesuaikan dengan kondisinya
masing-masing. Salah satu kesulitan dalam menerapkan konsep keadilan vertikal adalah
bagaimana kebijakan publik dapat menetapkan dasar yang dapat dijadikan pedoman bagi
pengukuran ketidaksamaan kondisi (misalnya pendapatan) seseorang
Prinsip Kompensasi
Upaya menginterpretasikan keadilan jatuh pada konsep prinsip kompensasi. Keadilan
diterjemahkan sebagai optimalisasi pareto yang menyatakan bahwa tidak mungkin merubah
kondisi seseorang menjadi lebih baik, tanpa menyebabkan kondisi orang lain sebaliknya (lebih
buruk). Jadi dalam konsep ini akan tercipta peraturan atau kebijakan yang mau tidak mau akan
terdapat pihak yang menang dan kalah. (Pajak harus dibayar oleh beberapa orang agar barang
publik dapat dibeli dan manfaat ini bertambah kepada orang lain.)

Anda mungkin juga menyukai