Anda di halaman 1dari 19

TEORI

PERTUMBUHAN
EKONOMI
Here is where your presentation begins
KELOMPOK 2

● Alya Dwi Larasati (04)


● Anisa Rahmadhani (05)
● Annisa Findorahma (06)
● Vendra Azizka P (32)
● Verdy Tata R (33)
Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi mempelajari faktor-factor


yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Keberagaman factor membuat hadirnya berbagai teori
pertumbuhan ekonomi. Pada bagian ini akan dibahas teori
pertumbuhan ekonomi historis, teori pertumbuhan ekonomi
klasik, teori pertumbuhan ekonomi neoklasik, dan diakhiri
dengan teori pertumbuhan ekonomi Schumpeter.
A. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Historis

Dikemukakan Friedrich List, Bruno Hildebrand,


Karl Bucher, Werner Somnart, dan Walt
Whitman Rostow.
1. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Friedrich List
Menonjol sebagai eksponen konsep nasionalisme ekonomi. Pemikiran Friedrich List tertuang dalam buku berjudul Des Nationale
System der Politichen Oikonomie. Menurut Friedrich List sistem liberalisme yang laissezfaire (bebas) tidak dapat menjamin alokasi sumber
daya secara optimal. Tergantung pada peran pemerintah, dunia usaha, dan lingkungan kebudayaan. Menurut List, ada lima tahap
pertumbuhan ekonomi.

a. Tahap berburu
Tahap ini masyarakat memenuhi kebutuhannya hanya dari alam, penduduknya berpindah-pindah.

b. Tahap beternak
Sudah ada kegiatan pengolahan seperti beternak. Sudah ada penduduk yang bermukim secara tetap.

c. Tahap bertani
Masyarakat mulai menetap pada suatu daerah melakukan kegiatan untuk memenuhi hidupnya dengan cara bertani.

d. Tahap kombinasi bertani dan kerajinan


Sudah mulai menerapkan pengolahan maupun perdagangan dalam bentuk sederhana.

e. Tahap kombinasi bertani, kerjinan, dan perdagangan


Industri perdagangan sudah mulai maju.
2. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Bruno
Hildebrand

Menekankan adanya evolusi dalam perekonomian masyarakat. Tertuang dalam buku yang
berjudul Die National oekonomie der Gegenwart und Zukunft (1848). Menurut Hildebrand,
perkembangan ekonomi didasarkan atas cara distribusi alat kebutuhan. Dibagi dalam tiga tahap.

a. Perekonomian barter

b. Perekonomian uang

c. Perekonomian kredit
3. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Karl Bucher

Tahapan perekonomian disusun berdasarkan jarak antara produsen dan konsumen oleh alat pemuas
kebutuhan. Terdiri atas tiga tahap.

a. Perekonomian rumah tangga


Hasil produksi langsung digunakan suatu rumah tangga tidak berhubungan dengan rumah tangga
lain.

b. Perekonomian kota
Tahap ini, makin berkembang dan menjalin hubungan dengan rumah tangga lain. Hasil
produksi saling dipertukarkan atau diperdagangkan.

c. Perekonomian nasional
Melingkupi negara dan dunia internasional. Hasil produksi harus melewati beberapa tahapan
sebelum sampai ke tangan konsumen.
4. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Werner Sombart

Didasarkan atas susunan organisasi dan ideologi masyarakat.

a. Masa perekonomian tertutup


Kegiataan manusia hanya memenuhi kebutuhan sendiri, belum ada pertukaran
barang atau jasa.

b. Masa perekonomian kerajinan dan pertukaran


Pembagian kerja sesuai keahlian, dan pertukaran barang dan jasa mulai terjadi
didasari motif keuntungan (profit).

c. Masa perekonomian kapitalis


Perusahaan mengumpulkan berbagai keahlian dari masyarakat, hubungan
bertumpu pemilik modal dan pekerja, produksi bermotifkan keuntungan, dan struktur
masyarakat berdasarkan kepemilikan modal (capital).
B. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI KLASIK
Pokok-pokok pikiran ekonomi klasik mengenai tatanan ekonomi masyarakat sebagai
berikut

1. Kebijakan pasar bebas, setiap individu maupun unitt-unit usaha harus diberi
kebebasan dalam menjalankan kegiatan ekonomi.
2. Kegiatan ekonomi yang didasarkan mekanisme pasar akan lebih efektif tanpa
campur tangan pemerintah.
3. Nilai dan harga barang, tingkat upah, tingkat sewa tanah, dan laba ditentukan
oleh mekanisme permintaan dan penawaran.

Adam Smith dan David Ricardo adalah dua orang yang paling menonjol meletakkan
landasan bagi pemikiran teori pertumbuhan ekonomi klasik.
1. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Adam Smith
Pokok-pokok pikiran pertumbuhan ekonomi oleh Adam Smith tertuang pada buku berjudul An Inquiry Into the Nature and
Causes of the Wealth of Nations (1776). Menurut Smith, pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan unsur pertumbuhan produksi (output)
suatu negara dan pertumbuhan penduduk.

a. Pertumbuhan produksi ditentukan sumber daya alam, sumber daya manusia (penduduk), dan sumber modal.
1. Sumber daya alam. tanah, menjadi sumber penggerak pertumbuhan ekonomi. Selama sumber daya alam belum termanfaatkan
seluruhnya, keberadaan jumlah penduduk dan modal akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Perumbuhan produksi akan
berhenti jika semua sumber daya alam digunakan secara maksimal.
2. Sumber daya manusia. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan produksi sebagai tenaga kerja. Menurut Smith peranan
tenaga kerja semakin dirasakan manfaatnya setelah adanya pembagian kerja (division of labor) dan spesialisasi. Menurut Smith
pembagian kerja dan spesialisasi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja
a. Meningkatkan produktivitas.
b. Mengurangi waktu yang terbuang dalam proses perpindahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain.
c. Merangsang penemuan teknologi baru yang mampu meningkatkan pertumbuhan.
3. Sumber modal. Menurut Adam Smith, sumber daya modal akan menjadi motor penggerak pertumbuhan produksi. Hasil sumber
daya modal akan melambat jika daya dukung sumber daya alam tidak mampu lagi mengimbangi kegiatan-kegiatan ekonomi
masyarakat.
b. Pertumbuhan penduduk menurut Adam Smith akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Penduduk akan bertambah akan
memperluas pasar sehingga meningkatkan tingkat pembagian kerja dan spesialisasi. Akibatnya, akan terjadi produktivitas
tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menurut Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika jumlah upah lebih tinggi dari upah subsisten. Sebaliknya, jika tingkat upah
lebih rendah dari upah subsisten, maka jumlah penduduk akan menurun. Tingkat upah yang berlaku, menurut Smith, ditentukan
kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Jika permintaan tenaga kerja lebih tinggi dari penawaran, maka upah akan
tinggi. Laju pemintaan tenaga kerja ini ditentukan jumlah modal dan laju pertumbuhan produksi.
2. Pertumbuhan Ekonomi Menurut David Ricardo

Pokok-pokok pikiran David Ricardo tentang pertumbuhan ekonomi tertuang dalam buku Principles of Political
Economy and Taxation (1817). Pada proses pertumbuhan ekonomi, David Ricardo menggunakan asumsi-asumsi
berikut.
a. Jumlah sumber daya alam terbatas.
b. Tenaga kerja bertambah atau berkurang tergantung dari pemberian upah. Apabila upah yang diberikan
melebihi tingkat upah alamiah atau minimal, tenaga kerja akan bertambah, dan sebaliknya jika upah yang
diberikan sama dengan upah alamiah atau dibawah upah alami, tenaga kerja akan berkurang.
c. Akumulasi modal terjadi jika keuntungan yang didapat pemilik modal melebihi keuntungan minimal.
d. Kemajuan teknologi terjadi sepanjang masa.
e. Peranan sektor pertanian sangat dominan.
Menurut Ricardo, jumlah tanah yang terbatas mengakibatkan pertumbuhan tenaga kerja (penduduk)
menurunkan jumlah produk marginal (law of diminishing returns). Akibatnya, upah juga menurun. Selama tenaga
kerja yang dipekerjakan pada tanah yang tersedia menerima upah diatas upah minimal, tenaga kerja akan
bertambah yang mengakibatkan semakin berlakunya hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang (law of
diminishing retunrns).
Pertambahan tenaga kerja yang melibihi permintaan mengakibatkan tingkat upah akan turun. Keadaan tersebut akan
berhenti jika tingkat upah nominal turun sampai pada tingkat upah alamiah. Jika tingkat upah nominal turun sampai dibawah
tingkat upah alamiah, maka jumlah tenaga kerja akan menurun. Jadi dari segi faktor produksi tanah dan tenaga kerja ada
suatu kekuatan dinamis yang akan selalu mendorong perekonomian kearah tingkat upah minimum dengan berlakunya hukum
pertambahan hasil yang semakin berkurang.
Proses pertumbuhan ekonomi merupakan mekanisme tarik menarik antara dua kekuatan yaitu hukum pertambahan hasil
yang semakin berkurang (the law of diminishing return) dengan kemajuan teknologi. Namun, keterbatasan faktor produksi
sumber daya tanah, akan membatasi pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Ciri-ciri berhentinya pertumbuhan :


a. Tingkat upah berada pada tingkat upah alamiah (minimal).
b. Jumlah penduduk konstan.
c. Tingkat produksi (output) konstan.
d. Pendapatan per kapita konstan.
e. Tingkat keuntungan pada tingkat minimal.
f. Tingkat sewa tanah maksimal.
g. Akumulasi modal berhenti.
C. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik

Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik memiliki tokoh Roy F. Harrod dan Evsey Domar
selanjutnya disebut Harrod-Domar, serta Robert Solow dan Trevor Swan selanjutnya disebut
Solow-Swan.
1. Pertumbuhan ekonomi menurut Harrod-Domar
Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar dikembangkan oleh dua ekonom yaitu Roy F. Harrod dan Evsey D. Domar. Roy F. Harrod
mengemukakan teorinya pertama kali pada tahun 1939 dalam Economic Journal dengan judul An Essay on Dynamic Theory, sedangkan Domar
mengemukakan teori pertama kali pada tahun 1947 dalam jurnal American Economic Review dengan judul Expansion and Employment. Jadi
teori ini dikembangkan oleh dua ekonom tersebut secara terpisah

Teori Harrod-Domar bertujuan menjelaskan syarat yang harus dipenuhi agar suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan
ekonomi yang stabil (steady growth) dalam jangka panjang. Ada empat asumsi yang digunakan oleh teori ini dalam menganalisis faktor-faktor
pendukung pertumbuhan ekonomi.
a. Barang modal telah digunakan secara penuh.
b. Besarnya tabungan profesional dengan fluktuasi pendapatan nasional.
c. Perbandingan antara modal dan hasil produksi (capital output ratio) adalah tetap.
d. Perekonomian hanya terdiri dari dua sektor yakni rumah tangga dan perusahaan (perekonomian tertutup).
Investasi yang terjadi pada tahun tertentu akan menyebabkan peningkatan barang modal pada tahun berikutnya. Kenaikan total
pengeluaran menyebabkan kenaikan pendapatan nasional (PDB). Seperti yang kita ketahui, pertumbuhan ekonomi terjadi karena adanya
peningkatan PDB dari suatu negara atau masyarakat.Oleh karena itu,investasi harus terus mengalami kenaikan agar tingkat pertumbuhan
ekonomi juga ikut mengalami kenaikan
2.Pertumbuhan ekonomi menurut solow-swan
○ Robert Solow,pemenang Nobel Ekonomi 1987,adalah pengajar Massachussets
Institute of Technology, AS.

○ Pertmbuhan ekonomi ini bergantung pada perkembangan faktor faktor produksi


lebih melihat dari sisi penawaran atau sisi produksi (penduduk,tenaga kerja,dan
akumulasi modal) serta kemajuan teknologi

○ Teori Solow Swan didasari anggapan dari analisis klasik yaitu

1. Tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment)

2. Tingkat pencapaian guna penuh (full utilitization)


3.Pertumbuhan ekonomi menurut schumpeter
● Joseph Alois schumpeter merupakan orang pertama yang mendalami teori
pertumbuhan ekonomi melalui salah satu tulisan “teorie der wirschaptlichem” dan juga
ada dalam bukunya yang berjudul capitalism,socialisem dan democracy 1943
● Peranan pengusaha atau wirausaha sangat penting dalam mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi. Pengusaha akan terus menerus melakukan inovasi untuk mendapatkan hal hal
baru yang berguna bagi usahanya dan dapat meningkatkan keuntungan yang diperoleh
antara lain mencari lokasi pasar yang baru,meningkatkan efektifitas dan efisiensi
proses produksi,dan mencari sumber bahan mentah. Untuk menjalankan inovasi yang
telah ditemukan tentu membutuhkan modal. Pengusaha akan meminjam modal
tersebutuntuk keperluan investasi usahanya.
ada dua jenis investasi yang timbul

1. Investasi otonom adalah investasi yang timbul akibat kebutuhan modal untuk
keperluan inovasi

2. Investasi terpengaruh adalaha investasi yang timbul akibat kenaikan pendapatan


nasional yang mendorong terciptanya investasi baru.
D. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI MODERN
WALT WHITMAN ROSTOW
Berdasarkan sejarah, seluruh negara mengalami lima tahap pertumbuhan ekonomi. Tahap pertumbuhan ekonomi tersebut
adalah sebagai berikut.

a. Perekonomian Tradisional
ciri-ciri perekonomian pada tahap ini.
1. Teknologi yang digunakan dalam produksi masih sederhana.
2. Produksi yang dihasilkan rendah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
3. Kegiatan produksi secara tradisional.
b. Perekonomian Transisi
ciri-ciri perekonomian pada tahap ini.
1. Timbulnya pemikirian mengenai pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan.
2. Terjadinya perubahan nilai-nilai dan struktur kelembagaan yang berlaku dalam masyarakat.
3. Perekonomian menciptakan kerangka ekonomi yang kokoh untuk mencapai tingkat
perekonomian yang lebih maju.
c. Perekonomian lepas landas
ciri-ciri perekonomian pada tahap ini.
1. Kegiatan ekonomi berlangsung terus-menerus dengan hasil yang memuaskan.
2. Nilai investasi bersifat produktif meningkat sebesar 10% dari nilai produk nasional neto
3. Terciptanya kondisi yang membuat semua lembaga dapat berfungsi sesuai dengan harapan
masyarakat.
4. Terciptanya kesetabilan bidang politik dan sosial.
d. Perekonomian menuju kedewasaan
ciri-ciri perekonomian pada tahap ini
1. Tenaga kerja terlibat pada proses produksi bersifat profesional.
2. Berkurangnya peranan dari sektor pertanian, sedangkan sektor industri dan jasa memiliki
peranan yang semakin dominan.
3. Adanya perubahan dalam struktur organisasi perusahaan, dimana jabatan manager sebagai
pengambil keputusan tertinggi tidak lagi dipegang oleh pemilik perusahaan, melainkan tenaga-tenaga profesional
yang dipekerjakan perusahaan.
4. Timbulnya kesadaran dalam masyarakat untuk memelihara dan melestarikan lingkungan.

e. Perekonomian dengan tingkat konsumsi yang tinggi


ciri-ciri perekonomian pada tahap ini
1. Setor industri telah berjalan dengan baik tidak ada masalah pada kegiatan produksi.
2. Tujuan utama konsumsi masyarakat untuk meningkatkan arti hidup, sehingga masyarakat
cenderung untuk memenuhi kebutuhan tersier dibanding kebutuhan premier dan sekunder.

Anda mungkin juga menyukai