NIM : 210721611634
Offering :B
b) David Ricardo
David Ricardo memiliki pendapat yang sedikit bertentangan dengan Adam
Smith, David Ricardo berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang
semakin besar akan menghasilkan tenaga kerja yang banyak, sehingga
upah menurun dan perekonomian menjadi stagnan.
Jadi, menurut saya teori dari Davis Ricardo ini pertumbuhan penduduk lah
yang menyebabkan perekonomian menjadi stagnan. Sehingga perlu
adanya penanganna SDM yang tepoat untuk membuat bertambhnya
penduduk juga menjadi pertambahan ekonomi pada daerah tersebut.m
Pada
David Ricardo bisa dibilang merupakan ahli ekonomi pertama yang
menggunakan analisa dengan pendekatan yang lebih bersifat teoritis dan
deduktif yang artinya analisis yang dilakukan menggunakan hipotesis
yang diolah dengan pendekatan dan logika lalu kesimpulan akhir dari
analisis ini akan dimunculkan sebagai suatu susunan kerangka analisis
teoritis, sedangkan pendahulunya yaitu 16 Adam Smith lebih ke arah
pendekatan yang bersifat empiris dan induktif. Pada bukunya yang
berjudul On the Principles of Political Economy and Taxation (1817) David
Ricardo memberikan beberapa teori yang penting antara lain :
• Teori Perdagangan Internasional
• Teori harga nilai barang
• Teori akumulasi serta pertumbuhan ekonomi
Jika dilihat secara garis besar maka teori pertumbuhan yang dipaparkan
oleh David Ricardo tidak jauh berbeda dengan yang dipaparkan oleh
Adam Smith dimana proses pertumbuhan ekonomi masih berkaitan erat
dengan dua hal yaitu laju pertumbuhan penduduk serta pertumbuhan
output, beberapa asumsi yang digunakan David Ricardo seperti :
• Peningkatan atau penurunan tenaga kerja bergantung pada tingkat
upah
nominal
• Kemajuan dan perkembangan teknologi akan terjadi sepanjang waktu
• Akumulasi modal dapat terjadi jika tingkat return yang akan diperoleh
investor berada diatas tingkat minimal
• Tanah yang tersedia jumlahnya terbatas
Selain hal – hal yang disebutkan diatas menurut Ricardo pula akumulasi
modal serta peningkatan dan kemajuan dalam bidang teknologi akan
membuat produktivitas tenaga kerja meningkat dan juga akan
memperlambat terjadinya law of diminishing return.
c) Thomas Robert Maltus
Menurut Robert Malthus, pertumbuhan penduduk yang besar akan
menyebabkan krisis pangan, sehingga akan terjadi kelangkaan makanan.
Dalam teorinya, Malthus mengemukakan penduduk akan mempengaruhi
tingkat pertumbuhan ekonomi dimana pertambahan penduduk meningkat
secara deret ukur sedangkan pertambahan bahan makanan meningkat
secara deret hitung. Seperti halnya David Ricardo, Malthus berbeda
pendapat dengan Smith yang belum menyadari hukum hasil yang
semakin berkurang, perkembangan penduduk akan mendorong
pembangunan ekonomi karena dapat memperluas pasar. Sedangkan
Ricardo dan Malthus, perkembangan penduduk yang berjalan dengan
cepat akan memperbesar jumlah hingga menjadi dua kali lipat dalam satu
generasi sehingga dapat menurunkan kembali tingkat pembangunan
ekonomi ke taraf yang lebih rendah. Pada tingkat ini, pekerja akan
menerima upah yang sangat minim atau upah subsisten (Sukirno, 2010).
d) John Stuar Mill
Mill menilai perkembangan ekonomi adalah sebuah fungsi dari Land
(sumber daya alam), Labour (sumber daya manusia), and Capital
(modal). Dalam penjabarannya, Land dan Labour adalah dua faktor
utama dalam produksi, sementara Capital adalah akumulasi hasil kerja
dari para sumber daya manusia sebelumnya.
2. Teori Pembangunan Karl Mark
Karl Marx membagi teorinya menjadi tiga fase pertumbuhan ekonomi
masyarakat: feodalisme, kapitalisme, dan sosialisme. Selama fase feodalisme,
masyarakat terus menggunakan sistem ekonomi tradisional. Pada tahap ini,
pemilik tanah atau pengusaha memiliki tingkat tawar menawar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan para pekerja. Kebutuhan akan efisiensi dan kemajuan
teknologi membawa masyarakat feudal ke fase industrial kapitalisme.
Kaum buruh tidak mendapatkan banyak manfaat dari masa kapitalisme ini. Di
mana para pekerja tidak memiliki hak untuk melakukan tawar-menawar kepada
pengusaha atau pemilik modal sebagai bagian dari input produksi Sama halnya,
para pengusaha pada masa itu tetap percaya bahwa pemupukan modal adalah
cara terbaik untuk meningkatkan pendapatan. Kedua hal tersebut didasarkan
pada asumsi dasar bahwa ada eksploitasi buruh yang signifikan. Semakin banyak
persaingan pasar, setiap bisnis bersaing untuk meningkatkan output dan input
produksinya, termasuk tenaga kerja. Sebuah revolusi yang diprakarsai oleh kaum
buruh akan muncul dari sini.
Karl Marx selalu berpatokan pada pembagian masyarakat menjadi dua kategori:
masyarakat pemilik modal dan masyarakat bukan pemilik modal; dan masyarakat
pemilik tanah dan masyarakat bukan pemilik tanah. Menurut teori ini, semua
kelas masyarakat tersebut muncul karena adanya kepentingan dan pertentangan.
Kelompok industrialis 61 kapitalis selalu menggunakan dua poin dalam setiap
kegiatan ekonomi: nilai buruh dan nilai produktivitas buruh. Karl Marx
berpendapat bahwa kemampuan pengusaha dapat diukur dengan cara mereka
mengakomolasikan modal dan memaksimalkan nilai lebih dari para pekerja. Nilai
lebih adalah selisih dari nilai produktivitas buruh daripada nilai buruh. Nilai
pekerja didefinisikan sebagai nilai yang dibayarkan.
3. Teori Pembangunan Modern
a) Teori Pertumbuhan Rostow
Menurut teori Rostow, setiap negara harus melewati berbagai tahapan
dalam perubahan dari keterbelakangan menuju kemajuan ekonomi.
Menurut teori ini, negara-negara maju telah melampaui tahapan "tinggal
landas menuju pertumbuhan ekonomi berkesinambungan yang
berlangsung secara otomatis", sementara negara-negara yang sedang
berkembang atau terbelakang masih berada dalam tahapan masyarakat
tradisional atau tahapan kedua, di mana kerangka dasar tinggal landas
disusun. Mereka akan segera bergerak menuju proses pertumbuhan
ekonomi yang pesat dan berkesinambungan, hanya perlu merumuskan
beberapa aturan pembangunan.
Dalam teorinya ini, Rostow memiliki 5 tahap pertumbuhan, yaitu:
Perekonomian tradisional yang menjadi sektor utama dalam
pertanian
Prakondisi tinggal landas, dimana industri mulai berkembnag
Tinggal landas artinya laju perteumbuhan berada pada sektor
manufaktur
konsumsi massa tinggi diaman penggunaan pendekatan
permintaan, kesejahteraan masyarakat bersama secara luas