KELOMPOK 2
Sarida Bernadetha
Nabila Fatinaufa 5015211024 Al Hanuf .P
5015211002 5015211032
OUTLINE MATERI
Pengertian Pertumbuhan
Aliran Regional
Ekonomi
Adam Smith
David Ricardo
T.R Maltus
Aliran Klasik
Adam Smith
(1723-1790)
David Ricardo
(1772-1823)
NOTE !!!
Teori Malthus tidak mempertimbangkan
kemajuan teknologi yang dapat menghasilkan
lebih banyak SDA.
Aliran Analitis
Pandangan Neo Klasik
John M Keynes
Robert Solow
Joseph Schumpeter
Harrod dan Domar
Aliran Neo Klasik
John M Keynes
(1883-1946)
contoh
Kebijakan Kebijakan
Fiskal Moneter
Prinsip
Robert Solow
Menekankan pada rangkaian kegiatan produksi
yang dilakukan manusia, akumulasi modal,
pemakaian teknologi modern dan
hasil/output. Menurutnya, pertumbuhan
penduduk bisa berdampak positif dan negatif,
maka kondisi tersebut harus dimanfaatkan
sebagai sumber daya yang produktif.
semakin tinggi tingkat tabungan, semakin
tinggi pula modal dan output yang dihasilkan
Joseph Schumpeter
1883-1950
Domar Harrod
Perekonomian dalam full employment.
Terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah
tangga dan sektor perusahaan.
Besarnya tabungan masyarakat adalah
proporsional dengan besarnya pendapatan
nasional.
Kecenderungan untuk menabung.
NOTE !!!
Tidak cocok apabila diterapkan di Bukan pemandu industrial di
Negara Berkembang negara berkembang
ALIRAN HISTORIS
NOTE : Berkembang di Jerman.
Pertumbuhan ekonomi dilakukan
secara bertahap
FREDERICH LIST
KARL BUCHER
BRUNO HILDEBRAND
WERNER SOMBART
WALT WHITHMAN ROSTOW
FREDERICH LIST
(1789-1846)
Kerajinan dan
Karya
Berternak dan
Bertani
Uang
Barter Kredit
Barang dengan Menggunakan
barang Instrument Kredit
Werner Sombart
(1863-1941 )
Kapitalis Akhir
Memenuhi
Kesenjangan
kebutuhan sendiri
kesejahteraan dan
(sektor pertanian)
Kapitalis Raya muncul kaum sosialis
Kapitalis Madya
Manusia mengenal
uang dan menabung
Prakapitalisme
Walt Withman Rostow
(1916-2003)
The Traditional
Society
Masyarakat Tradisional
Model Pertumbuhan
Ekonomi
Export Base Model
Cumulative
Causation Model
Core Periphery
Model
(Export-Base Model)
Douglas c. nORTH
(1955)
Myrdal
(1957)
Friedman
(1966)
Industrial
Post-Industrial
P
Lahan
Kapital
Kaum Neoklasik
Kapital
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja
Teknologi
Teknologi
Kapital Tenaga Kerja
Aset
Uang
Produksi merupakan jumlah tenaga kerja
yang bekerja dalam
gedung
perekonomian
perlengkapan mebel
mesin
komputer Kualitas tenaga kerja seperti tingkat
pendidikan, keahlian
alat kantor profesional, pengalaman kerja, jabatan,
mobil operasional dan sebagainya, diperhitungkan
truk pengangkut dalam “residual” yang dalam perhitungan
ini akan dicakup dalam faktor
teknologi.
Kualitas produksinya tidak dibeda-bedakan dan
diperhitungkan dalam faktor teknologi
Teknologi
Negara tujuan
ekspor
87,77% 113 negara dengan 296
eksportir
Lalu lintas Modal Antar Wilayah
Perdagangan 1. Italia (14,18%)
mebel dunia 2. Cina (13,69%)
135 miliar 3. Jerman (8,43)
dolar AS
4. Polandia (6,38%)
Sebesar 54% berasal dari Indonesia, 5. Kanada (5,77%)
Malaysia, Meksiko, Polandia, dan Cina
6. Indonesia (2,9%)
Indonesia telah mempertahankan
pangsa pasarnya selama kurang lebih
Desa-desa di Jepara 3 tahun terakhir pada angka 2,5%
mendapat keuntungan
sebesar 100 miliar-1
MEBEL MERUPAKAN JANTUNG
triliun setiap tahun DAN NADI EKONOMI DARI
KABUPATEN JEPARA
Alasan ketidakcocokan teori lain dengan kondisi
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jepara
Adanya peristiwa krisis ekonomi yang dilalui negara-negara ASEAN hingga 2 kali menyebabkan
perekonomian mengalami ketidakseimbangan yang pastinya mempengaruhi kondisi finansial suatu
negara. Keharusan untuk melakukan pembangunan dilengkapi dengan keadaan dimana negara
menghadapi krisis ekonomi menyebabkan negara-negara ASEAN menerapkan kebijakan utang luar
negeri untuk mencapai keseimbangan perekonomian kembali.
Teori yang digunakan
Utang Luar Negeri (ULN), Tabungan Domestik (DOM), Pertumbuhan Populasi Penduduk (POP),
multiplikasi utang luar negeri dengan tabungan domestik (ULNXDOM), dan multiplikasi utang luar negeri
dengan pertumbuhan populasi penduduk (ULNXPOP)
Hasil Akhir
Utang Luar Negeri Utang Luar Negeri + Tabungan Domestik
utang luar negeri merupakan salah satu alternatif utang luar negeri pada tabungan domestik sebagai
sumber pembiayaan yang diperlukan dalam alternatif cara untuk menutupi savings gap pada
sebuah pembangunan yang nantinya berdampak negara ASEAN, terbukti menunjukkan dampak
positif pada pertumbuhan ekonomi. positif terhadap pertumbuhan ekonomi.