Anda di halaman 1dari 60

EKONOMI WILAYAH (B)

KELOMPOK 2

“ Teori Pertumbuhan Wilayah


dan
Faktor Pertumbuhan Wilayah “
OUR TEAM

Sarida Bernadetha
Nabila Fatinaufa 5015211024 Al Hanuf .P
5015211002 5015211032
OUTLINE MATERI

Pengertian Pertumbuhan
Aliran Regional
Ekonomi

Aliran Analis Kesimpulan

Aliran Historis Studi Kasus


APA ITU PERTUMBUHAN
EKONOMI?
Pertumbuhan ekonomi adalah
sebuah proses dari perubahan
kondisi perekonomian yang
terjadi di suatu negara secara
berkesinambungan untuk menuju
keadaan yang dinilai lebih baik
selama jangka waktu tertentu.
Teori Pertumbuhan
Ekonomi

Aliran Analitis Aliran Historis Aliran Regional

Pandangan Klasik Export Base Model


Pandangan The Cumulative
Neoklasik Causition Model
Core-Periphery
Model
Aliran Analitis
Pandangan Klasik

Berfokus pada pasar bebas dan


pertambahan penduduk

Adam Smith
David Ricardo
T.R Maltus
Aliran Klasik

Adam Smith
(1723-1790)

Suatu perekonomian akan tumbuh jika terjadi


pertambahan jumlah penduduk yang memperluas
pasar dan mendorong spesialisasi. Proses spesialisasi
bidang kerja diyakininya akan meningkatkan
produktivitas pekerja. Kemudian, mendorong
kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.
Faktor Sistem Produksi

Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia Kapital/Modal


Aliran Klasik

David Ricardo
(1772-1823)

Pertumbuhan penduduk yang terlalu besar bisa


menyebabkan melimpahnya tenaga kerja. Hal ini
akan menyebabkan upah yang diterima masing-
masing orang menurun. Upah tersebut hanya bisa
untuk membiayai tingkat hidup minimum (subsistence
level), dan akibatnya perekonomian bisa mengalami
stagnasi atau stationary state.
Proses Pertumbuhan Ekonomi David Ricardo

Tahap Pertama, Jumlah penduduk rendah dan


kekayaan alam masih melimpah sehingga para
pengusaha memperoleh keuntungan yang tinggi
(Kenaikan produksi dan peningkatan permintaan
tenaga kerja)
Tahap Kedua, Semakin terbatasnya jumlah tanah
yang dibutuhkan, maka harga sewa lahan akan
semakin tinggi, sehingga pengusaha mengurangi
pembentukkan modal dan permintaan tenaga kerja
Tahap Ketiga, Menurunnya tingkat upah dan pada
akhirnya akan berada pada tingkat minimal
(perekonomian akan mencapai stationary state)
Y = Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Y = f(K, L, R, T) K = Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan
L = Jumlah dan Kualitas Tenaga Kerja yang digunakan
R = Jumlah dan Jenis Kekayaan yang digunakan
T = Tingkat Teknologi yang digunakan
Aliran Klasik

Thomas Robert Malthus


(1766-1834)

Secara alamiah populasi akan terus mengalami


peningkatan lebih cepat daripada suplai
makanan. Akibatnya jumlah barang dan jasa,
termasuk makanan, kerap kali tidak seimbang
dengan jumlah penduduk.

Pertumbuhan pangan seperti deret hitung


(1,2,3,4...) sedangkan pertumbuhan penduduk
seperti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, 32 ....)
Aliran Klasik

Faktor Teori Malthus


Preventive Check, yakni faktor yang
menghambat kelahiran
Positif Check, yakni faktor yang menambah
kematian

NOTE !!!
Teori Malthus tidak mempertimbangkan
kemajuan teknologi yang dapat menghasilkan
lebih banyak SDA.
Aliran Analitis
Pandangan Neo Klasik

Melihat dari segi penawaran


berdasarkan faktor-faktor produksi
(tenaga kerja,modal, dan teknologi)

John M Keynes
Robert Solow
Joseph Schumpeter
Harrod dan Domar
Aliran Neo Klasik

John M Keynes
(1883-1946)

Fokus atas permintaan agregat yang efektif di


dalam negeri sebagai variabel strategis dalam
mengatasi stagnasi faktor-faktor produksi.
pemikiran Keynesian berargumentasi bahwa
pemerintah perlu intervensi untuk
mengembalikan ekuilibrium perekonomian.

konsumsi pribadi, investasi perusahaan, pengeluaran


pemerintah, dan ekspor bersih
Keynesian Theory/Ekonomi Depresi

contoh

Kebijakan Kebijakan
Fiskal Moneter
Prinsip

Fokus pada jangka pendek.


Permintaan agregat adalah pendorong utama untuk
merangsang output.
Keynes mengasumsikan harga dan upah bersifat
kaku.
Permintaan agregat adalah alat yang berguna untuk
mengendalikan inflasi dan mengakhiri resesi.
Peningkatan permintaan agregat menghilangkan
pengangguran siklis.
Teori kuantitas uang hanya valid dalam jangka panjang.
Individu bertindak lebih berdasarkan pada insting,
emosi, dan dorongan spontan untuk bertindak (“animal
spirit”).
Aliran Neo Klasik

Robert Solow
Menekankan pada rangkaian kegiatan produksi
yang dilakukan manusia, akumulasi modal,
pemakaian teknologi modern dan
hasil/output. Menurutnya, pertumbuhan
penduduk bisa berdampak positif dan negatif,
maka kondisi tersebut harus dimanfaatkan
sebagai sumber daya yang produktif.
semakin tinggi tingkat tabungan, semakin
tinggi pula modal dan output yang dihasilkan

Q = Jumlah output yang dihasilkan


Q = f (C.L) f = Fungsi
C = Capital (modal sebagai input)
L = Labour (tenaga kerja, sebagai input)
Kesimpulan Teori Robert Solow

Mekanisme pasar dapat menciptakan


keseimbangan sehingga pemerintah tidak perlu
terlalu banyak mencampuri atau
mempengaruhi pasar. Campur tangan
pemerintah hanya sebatas kebijaksanaan fiskal
dan kebijaksanaan moneter.
Tingkat pertumbuhan berasal dari tiga sumber,
yaitu akumulasi modal, bertambahnya
penawaran tenaga kerja, dan peningkatan
teknologi. Teknologi ini terlihat dari peningkatan
skill atau kemajuan teknik sehingga produktivitas
per kapita meningkat.
Aliran Neo Klasik

Joseph Schumpeter
1883-1950

Pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh


kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship).
Teori ini menekankan pada inovasi yang dilakukan
oleh para pengusaha, yang mana kemajuan
teknologi sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan
masyarakat yang mampu melihat peluang untuk
membuka usaha baru maupun memperluas usaha
yang telah ada.
Jenis Inovasi

Penemuan Bahan Dasar Pembukaan Daerah Pemasaran


Penggunaan Teknik Produksi

Penggunaan Manajemen Penggunaan Teknik Pemasaran


Aliran Neo Klasik

Harrod dan Domar


(1900-1978) & (1914-1997)

Adanya pembentukan modal atau investasi


untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
teguh (steady growth). Semakin banyak modal
maka produksi barang dan jasa juga makin
banyak.

Teori ini mengenai hubungan antara tingkat


tabungan dan tingkat investasi dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi
Asumsi Teori Harrod & Domar

Domar Harrod
Perekonomian dalam full employment.
Terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah
tangga dan sektor perusahaan.
Besarnya tabungan masyarakat adalah
proporsional dengan besarnya pendapatan
nasional.
Kecenderungan untuk menabung.

Investasi berperan Pendapatan menjadi


penting dalam faktor pendorong
pertumbuhan pertumbuhan
ekonomi ekonomi
Kesimpulan Teori Harrod & Domar
Apabila suatu negara menginginkan
perekonomian yang tumbuh, maka
peningkatan tabungan adalah penting serta
Domar Harrod
didukung investasi.
Investasi merupakan variabel yang sangat
penting dalam pertumbuhan ekonomi yang
menciptakan pendapatan serta dapat
meningkatkan kapasitas produksi.
Mengukur produktivitas dari investasi
dengan melihat nilai capital output ratio.

NOTE !!!
Tidak cocok apabila diterapkan di Bukan pemandu industrial di
Negara Berkembang negara berkembang
ALIRAN HISTORIS
NOTE : Berkembang di Jerman.
Pertumbuhan ekonomi dilakukan
secara bertahap

FREDERICH LIST
KARL BUCHER
BRUNO HILDEBRAND
WERNER SOMBART
WALT WHITHMAN ROSTOW
FREDERICH LIST
(1789-1846)

Pertumbuhan ekonomi bergantung pada


bagaimana cara produksi dan pencaharian
masyarakatnya.

Pertumbuhan ekonomi dibagi berdasarkan


tingkatan-tingkatan yang disebut Shuffen Throrien
atau Teori Tangga
Industri dan Perniagaan

Kerajinan dan
Karya

Berternak dan
Bertani

Masa Berburu dan


Mengembara
KARL BUCHER
(1847-1930)

Pertumbuhan ekonomi didasarkan oleh Jarak


Produsen dan Konsumen

Ekonomi berkembang dari kondisi sederhana


yaitu dari Rumah Tangga tertutup hingga Rumah
Tangga Dunia
Perdagangan antar
Perdagangan
masyarakat/kota
Global/Internasional
Rumah Tangga Rumah Tangga
Kota Dunia

Rumah Tangga Rumah Tangga


Tertutup Bangsa

Kebutuhan Perdagangan antar


sendiri/kelompok bangsa dalam negara
Bruno Hildebrand
(1812-1878)

Pertumbuhan ekonomi didasarkan tidak dilihat


dari segi produksinya ataupun dari segi
konsumsinya, melainkan dari segi distribusinya
Barang dengan
uang

Uang

Barter Kredit
Barang dengan Menggunakan
barang Instrument Kredit
Werner Sombart
(1863-1941 )

Pertumbuhan ekonomi terjadi karena masyarakat


memiliki susunan organisasi dan ideologi
masyarakat
Muncul kaum
kapitalis (pemilik
modal) dan kaum
buruh (pekerja)

Kapitalis Akhir
Memenuhi
Kesenjangan
kebutuhan sendiri
kesejahteraan dan
(sektor pertanian)
Kapitalis Raya muncul kaum sosialis

Kapitalis Madya
Manusia mengenal
uang dan menabung
Prakapitalisme
Walt Withman Rostow
(1916-2003)

Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi faktor


modernisasi. Sikap manusia tradisional dianggap
sebagai masalah yang menghambat kemajuan
dan harus dilakukan perubahan
The Drive to Maturity
Tahap Perekonomian
Menuju Kedewasaan
The High Mass
The Precondition Consumtion
for Take Off Perekonomian Tingkat
Tahap Perekonomian Konsumsi Tinggi
Transisi
The Take Off
Tahap Perekonomian
Lepas Landas

The Traditional
Society
Masyarakat Tradisional
Model Pertumbuhan
Ekonomi
Export Base Model

Cumulative
Causation Model

Core Periphery
Model
(Export-Base Model)

Douglas c. nORTH
(1955)

Model ini mendasarkan pandangannya dari sudut


lokasi yang berpendapat bahwa pertumbuhan
ekonomi suatu region akan lebih banyak
ditentukan oleh jenis keuntungan lokasi dan
dapat digunakan oleh daerah tersebut sebagai
kekuatan ekspor.

Sektor Basis Sektor Non Basis


Beberapa hal penekanan dalam model
teori export based
Dapat
Tidak harus Variasi potensi
memanfaatkan
menjadi daerah masing-masing
keuntungan
industri daerah berbeda
komparatif

Ada kelemahannya juga...


ada wilayah yang
Pengaruh ekspor
tetap berkembang
memberikan efek
pesat walau ekspor
yang dominan
relatif kecil
Cumulative Causation
Model

Myrdal
(1957)

Spread Effects Backwash Effects

Fenomena membaiknya Fenomena memburuknya


daerah dengan menjadi daerah dengan menjadi
Setiap negara akan mengalami apa
semakin maju/terdepan semakin miskin/tertinggal yang disebut “Verdoorn Effect” yang
jika dilakukan jika dilakukannya menyebabkan daerah maju terus
pembangunan ekonomi pembangunan ekonomi berkembang dan daerah miskin akan
tumbuh secara lambat.
di wilayah sekitarnya di wilayah sekitarnya
faktor yang menyebabkan munculnya
backwash effects
Jaringan transportasi
Pola perpindahan Pola aliran modal yang lebih baik di
penduduk yang terjadi negara negara yang
(migrasi)
lebih maju.

Keterbatasan Kualitas SDM


aksesibilitas rendah
Core Periphery Model

Friedman
(1966)

Teori ini menekankan analisanya pada hubungan yang


erat dan saling mempengaruhi antara pembangunan
kota (core) dan desa (perphery). Menurut teori ini gerak
langkah pembangunan daerah perkotaan akan lebih
banyak ditentukan oleh keadaan desa desa sekitarnya
Menurut Friedman
Pre Industrial
Masyarakat pra-industri (basis pertanian), bergerak dalam
ekonomi lokal dengan struktur pemukiman skala kecil &
terisolasi
Transsitional

Aktivitas ekonomi mulai terpusat pada kota inti. Perdagangan


dan mobilitas meningkat tetapi dalam pola didominasi kota inti

Industrial

Dengan adanya harga tanah lebih murah dan tenaga kerja


kompeten, terjadi difusi investor dan tenaga kerja antarwilayah

Post-Industrial

Sistem perkotaan menjadi terintegrasi penuh dan kesenjangan


spasial berkurang secara signifikan
TETA

P
Lahan

Kapital
Kaum Neoklasik

Kapital

Tenaga Kerja

Tenaga Kerja

Teknologi

Teknologi
Kapital Tenaga Kerja

Aset
Uang
Produksi merupakan jumlah tenaga kerja
yang bekerja dalam
gedung
perekonomian
perlengkapan mebel
mesin
komputer Kualitas tenaga kerja seperti tingkat
pendidikan, keahlian
alat kantor profesional, pengalaman kerja, jabatan,
mobil operasional dan sebagainya, diperhitungkan
truk pengangkut dalam “residual” yang dalam perhitungan
ini akan dicakup dalam faktor
teknologi.
Kualitas produksinya tidak dibeda-bedakan dan
diperhitungkan dalam faktor teknologi
Teknologi

Berapapun besar pertumbuhan pendapatan yang


tidak dapat dijelaskan oleh pertambahan kapital dan
tenaga kerja, dianggap sebagai kontribusi teknologi
dalam ekonomi.
1. Adam Smith : Pertumbuhan penduduk
meingkatkan produktivitas kerja 1. Friedrich List : Cara produksi dan mata pencarian
2. David Ricardo : Pertumbuhan penduduk masyarakat
menyebabkan melimpahnya tenaga kerja 2. Karl Bucher : Jarak Produsen dan Konsumen
3. Robert Malthus : Populasi terus meningkat 3. Bruno Hildebrand : Alat Tukar
daripada suplai makanan 4. Werner Sombart : Masyarakat memiliki susunan
organisasi dan ideologi masyarakat.
5. W.W Rostow : Masyarakat Tradisional,
Masyarakat pra kondisi untuk periode Lepas
1. John Maynard Keynes: Permintaan Agregat,
Landas, Periode Lepas Landas, Gerak Menuju
Intervensi Pemerintah
Kedewasaan,Tingkat Konsumsi Tinggi
2. Robert Solow : Modal, Penduduk, Teknologi
3. Joseph Schumpeter : Inovasi Pengusaha
4. Harrod-Domar : Investasi
1. Douglas C. North : Pertumbuhan ditentukan oleh keuntungan
jenis lokasi
2. Mydral : Spread Effects dan Backwash Effect
3. Friedman : Hubungan antara pembangunan kota dan desa
STUDI KASUS
ANALISIS TEORI
PERTUMBUHAN EKONOMI
REGIONAL PERIODE TAHUN
2012-2014 (STUDI KASUS
KABUPATEN JEPARA)
Mengapa Jepara?
27.2 Ha Jepara Furniture Kayu
5471 unit
Industrial
Tenaga Kerja
Bondedzone 72.524 75% masyarakat
Jepara memiliki
usaha di bidang
furniture dan mebel
Nilai ekspor mebel
171,259 juta dollar US

Negara tujuan
ekspor
87,77% 113 negara dengan 296
eksportir
Lalu lintas Modal Antar Wilayah
Perdagangan 1. Italia (14,18%)
mebel dunia 2. Cina (13,69%)
135 miliar 3. Jerman (8,43)
dolar AS
4. Polandia (6,38%)
Sebesar 54% berasal dari Indonesia, 5. Kanada (5,77%)
Malaysia, Meksiko, Polandia, dan Cina
6. Indonesia (2,9%)
Indonesia telah mempertahankan
pangsa pasarnya selama kurang lebih
Desa-desa di Jepara 3 tahun terakhir pada angka 2,5%
mendapat keuntungan
sebesar 100 miliar-1
MEBEL MERUPAKAN JANTUNG
triliun setiap tahun DAN NADI EKONOMI DARI
KABUPATEN JEPARA
Alasan ketidakcocokan teori lain dengan kondisi
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jepara

Model Core Periphery

Keadaan kota jepara tidak dapat


terlalu menggunakan teori core
periphery karena spread effect yang
Model Cumulative Causation Model
diterima oleh daerah sekitaran kota
Jepara tidak terlalu beasar. Jepara tidak memiliki program-
program pembangunan regional
yang dapat memberi bantuan
perlatan kepada sejumlah produsen
untuk menembus pasar ekspor
STUDI KASUS
FOREIGN DEBT AND
ECONOMIC GROWTH: A CASE
STUDY OF 9 SELECTED
COUNTRIES 2000-2017
Latar Belakang

Negara Berkembang Utang Luar Negeri


Pembangunan
(Modal)

Adanya peristiwa krisis ekonomi yang dilalui negara-negara ASEAN hingga 2 kali menyebabkan
perekonomian mengalami ketidakseimbangan yang pastinya mempengaruhi kondisi finansial suatu
negara. Keharusan untuk melakukan pembangunan dilengkapi dengan keadaan dimana negara
menghadapi krisis ekonomi menyebabkan negara-negara ASEAN menerapkan kebijakan utang luar
negeri untuk mencapai keseimbangan perekonomian kembali.
Teori yang digunakan

Teori Solow Teori Harrod - Domar

menunjukkan bagaimana tabungan dan Untuk menjaga keseimbangan pada


investasi, pertumbuhan populasi, dan keadaan full employment income, maka
kemajuan teknologi mempengaruhi jumlah investasi harus cukup dalam
tingkat output perekonomian dan menutupi kenaikan pengeluaran.
pertumbuhan ekonomi sepanjang waktu.
Hasil Akhir
Uji Chow dan Uji tanpa pengaruh dari dari variabel
Hausman independen (utang luar negeri,
tabungan domestik, dan populasi
penduduk)

sebesar 97,15% pertumbuhan


ekonomi dapat dijelaskan oleh
variabel independen dalam model
dan sebesar 2,85% dijelaskan oleh
variabel lain diluar model.

Utang Luar Negeri (ULN), Tabungan Domestik (DOM), Pertumbuhan Populasi Penduduk (POP),
multiplikasi utang luar negeri dengan tabungan domestik (ULNXDOM), dan multiplikasi utang luar negeri
dengan pertumbuhan populasi penduduk (ULNXPOP)
Hasil Akhir
Utang Luar Negeri Utang Luar Negeri + Tabungan Domestik
utang luar negeri merupakan salah satu alternatif utang luar negeri pada tabungan domestik sebagai
sumber pembiayaan yang diperlukan dalam alternatif cara untuk menutupi savings gap pada
sebuah pembangunan yang nantinya berdampak negara ASEAN, terbukti menunjukkan dampak
positif pada pertumbuhan ekonomi. positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan Populasi Penduduk


Sejalan dengan Teori Solow dimana pertumbuhan Utang Luar Negeri + Pertumbuhan
penduduk dapat meningkatkan tenaga kerja yang Populasi Penduduk
berpengaruh terhadap faktor produksi. peran utang luar negeri dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi dimana utang luar negeri
Tabungan Domestik sebagai stimulus dalam mendorong kualitas serta
pendapatan masyarakat di ASEAN pendapatan kuantitas tenaga kerja di negara ASEAN.
masyarakat yang sejalan dengan teori keynes.
Kesimpulan

utang luar negeri memiliki peranan yang


positif dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi. Utang luar negeri menutup
savings gap yang dimiliki suatu negara
sehingga negara tersebut dapat
meningkatkan output yang nantinya akan
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai