WILAYAH
Teori pertumbuhan wilayah
1. Neo Klasik
2. Neo Keynessian
3. Pentahapan
4. Unbalanced Growth Economic Base
5. New International Division of Labour
6. Humanitarian
7. Dependensi
• Pemikiran Dasar:
- Pengembangan = proses linier (rangkaian tahapan) yang
dilalui seluruh negara (wilayah)
- Industrialisasi sebagai kunci pengembangan
- Menekankan pada ketergantungan terhadap mekanisme
pasar yang terjadi dalam proses pengembangan wilayah.
Asumsi dalam Teori Neo Klasik: Penyebab Pertumbuhan Ekonomi
dalam Teori Neo Klasik:
Aliran modal dan buruh akan berhenti jika antara wilayah kaya dan
wilayah miskin sudah terjadi keseimbangan.
Modal:
Wilayah kaya berinvestasi ke wilayah miskin dengan cara menanamkan
modal. Investasi yang berlangsung pada wilayah miskin ini dapat
menimbulkan multiplier effect di wilayah miskin, sehingga lama-
kelamaan kesenjangan yang terjadi antara wilayah kaya dan miskin
akan berkurang, tanpa intervensi pemerintah. Dalam hal ini, modal
merupakan salah satu kekuatan tandingan.
Buruh:
Buruh bergerak dari wilayah miskin (upah rendah) ke wilayah kaya.
Pendapatan yang diterima oleh buruh secara tidak langsung dapat
memberikan keuntungan bagi wilayah miskin, dan kemudian dapat
mengurangi kesenjangan antar wilayah.
2. Teori Neo Keynessian
Dikembangkan oleh Roy F. Harrod (1900 – 1978, Inggris) dan Evsey
Domar ( 1974 - …, Rusia, Polandia, Amerika Serikat).
• Hirschman
- menyangkal teori big push tersebut.
- Hal ini tidak mungkin, karena masalah dana yang tidak
terdistribusi merata dan masalah stimulus/dorongan (yang paling
penting).
- Misalnya, sebuah industri yang berkembang, akan mendorong
munculnya prasarana/infrastruktur, yang kemudian akan
mendorong munculya industri - industri yang lain.
• Kesimpulannya:
- perkembangan itu berlangsung secara susu l- menyusul antara satu
aspek dan aspek lain. Demikian juga dengan perkembangan wilayah
yang saling susul.
U
Aliran Penduduk
Aliran Barang dan Jasa S
Aliran Modal
Keterangan:
U = wilayah kaya (berkembang)
S = wilayah miskin (tidak berkembang)
Spread Effect
• Aliran Modal
Wilayah kaya (U) tertarik untuk menanamkan modal di wilayah
miskin (S) karena tenaga kerja di wilayah miskin memiliki upah
yang murah.