Anda di halaman 1dari 20

TEORI PERTUMBUHAN

WILAYAH
Teori pertumbuhan wilayah

1. Neo Klasik
2. Neo Keynessian
3. Pentahapan
4. Unbalanced Growth Economic Base
5. New International Division of Labour
6. Humanitarian
7. Dependensi

• Teori Pertumbuhan Wilayah penting karena merupakan


pemahaman bagaimana dan mengapa wilayah tersebut
tumbuh relevan dalam pengembangan kebijakan
regional.
1. Teori Neo Klasik
(Adam Smith, David Ricardo, Thomas R. Malthus)

Laba bertambah  Keuntungan dan Pertambahan penduduk 


investasi naik  Sediaan modal Mengurangi hasil kerja tanah 
bertambah  Dana untuk upah Peningkatan biaya tenaga kerja 
bertambah  Kemajuan tingkat hidup Laba menurun  Investasi berkurang
dan pertambahan penduduk Membatasi dana untuk upah dan
menghambat kemajuan teknologi 
Laju pertumbuhan penduduk
menurun

 ekonomi berada di tingkat jenuh (saturation) dan


stationer tetapi sudah berada pada tingkat yang jauh
lebih tinggi.
(Robert N. Solow)
Neo Klasik:
- Terjadinya persaingan bebas di pasar yang sempurna.
- Dalam perkembangan ekonomi jangka panjang,
senantiasa terdapat kekuatan tandingan (counter forces)
yang dapat menanggulangi ketimpangan dan
mengembalikan penyimpangan kepada keadaan
ekuilibrium yang stabil sehingga tidak diperlukan
intervensi kebijaksanaan pemerintah secara aktif.

• Pemikiran Dasar:
- Pengembangan = proses linier (rangkaian tahapan) yang
dilalui seluruh negara (wilayah)
- Industrialisasi sebagai kunci pengembangan
- Menekankan pada ketergantungan terhadap mekanisme
pasar yang terjadi dalam proses pengembangan wilayah.
Asumsi dalam Teori Neo Klasik: Penyebab Pertumbuhan Ekonomi
dalam Teori Neo Klasik:

- Tidak ada pengangguran. - Peningkatan kualitas dari


- Kompetisi sempurna. tenaga kerja melalui pelatihan
- Hanya ada satu komoditas yang dan pendidikan
homogen. - Peningkatan modal melalui
- Tidak ada ongkos transport. peningkatan “saving” dan
- Tidak terpengaruh skala investasi
ekonomi. - Peningkatan teknologi
- Jumlah labor yang tetap. - Peningkatan jumlah tenaga
- Wilayah tertutup (closed region). kerja (pertumbuhan populasi)
- Jumlah laba tetap.
Teori Pertumbuhan
Wilayah Miskin: Wilayah kaya:
- Upah Rendah modal Upah tinggi
- Pengembalian Modal Tinggi buruh Pengembalian modal rendah

 Aliran modal dan buruh akan berhenti jika antara wilayah kaya dan
wilayah miskin sudah terjadi keseimbangan.

Modal:
Wilayah kaya berinvestasi ke wilayah miskin dengan cara menanamkan
modal. Investasi yang berlangsung pada wilayah miskin ini dapat
menimbulkan multiplier effect di wilayah miskin, sehingga lama-
kelamaan kesenjangan yang terjadi antara wilayah kaya dan miskin
akan berkurang, tanpa intervensi pemerintah. Dalam hal ini, modal
merupakan salah satu kekuatan tandingan.

Buruh:
Buruh bergerak dari wilayah miskin (upah rendah) ke wilayah kaya.
Pendapatan yang diterima oleh buruh secara tidak langsung dapat
memberikan keuntungan bagi wilayah miskin, dan kemudian dapat
mengurangi kesenjangan antar wilayah.
2. Teori Neo Keynessian
Dikembangkan oleh Roy F. Harrod (1900 – 1978, Inggris) dan Evsey
Domar ( 1974 - …, Rusia, Polandia, Amerika Serikat).

• Inti pemikiran Harrod: Instability theorem, yang disebabkan oleh


karena warranted growth (laju pertumbuhan yang dianggap
memadai oleh para investor) tidak sama dengan natural growth
(laju pertumbuhan yang ditentukan oleh kondisi dasar
berkenaan dengan pertumbuhan angkatan kerja dan
peningkatan produktivitas). Jadi jika dikehendaki ekuilbrium,
harus ada intervensi kebijaksanaan pemerintah).

Inti pemikiran Domar: Asas investment multiplier: 1/s, dimana s


adalah kecenderungan menabung.
Asumsi Teori Harrod - Domar
- Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full
employment) dan modal dalam masyarakat digunakan
secara penuh
- Perekonomian terdiri dari dua sektor: sektor rumah
tangga dan sektor perusahaan
- Besarnya tabungan masyarakat sebanding dengan
besarnya pendapatan nasional
3. Teori Pentahapan (Staging Theory)
Tahap – Tahap Perkembangan (Rostov, 1950)
• Tradisional  struktur ekonomi yang berkembang dalam fungsi
produksi terbatas berdasarkan ilmu Pra - Newton
• Transisional
- Sains sudah mulai diterjemahkan ke dalam teknologi, penduduk
sudah mulai berkembang.
- Pada tahapan ini, bank mulai berdiri dan investasi mulai
berkembang
• Lepas Landas (take off)
- investasi berkembang dari 5% dari PDB menjadi 10% atau lebih
- Industri berkembang, servis dan jasa berkembang
• Pergerakan menuju kedewasaan
- 10 - 25% dari PDB diinvestasikan, sehingga pertumbuhan ekonomi
naik, pertumbuhan penduduk naik, impor dan ekspor makin
beragam, industri lebih kompleks
• Konsumsi massal
- pendapatan per kapita jauh melebihi kebutuhan dasar
- penduduk perkotaan tumbuh dengan pesat
- Barang konsumsi diproduksi secara massal  harga murah
- Impact terhadap perencanaan wilayah dan kota: tumbuhnya wilayah
sub urban)
• Tahap – Tahap Perkembangan (Hoover dan Fisher)
1. Ekonomi subsisten  masyarakat memenuhi
kebutuhannya dengan usaha sendiri (tradisional).
2. Barter/tukar menukar (spesialisasi local)  masyarakat
mulai melakukan interaksi
3. Perdagangan  hasil - hasil pertanian yang
diperjualbelikan.
4. Industrialisasi  hasil pertanian bertambah melalui
agroindustri dan industri mineral.
5. Sektor tersier  pengembangan ke sektor jasa
• Teori ini hanya berlaku hingga tahun 1960.
• Dengan kata lain, tahap di dalam teori pentahapan ini
adalah:
Pertanian  Industri  Jasa
4. Teori Unbalanced Growth
- Wilayah hanya bisa berkembang bila didukung oleh
pertumbuhan yang tidak seimbang.
- Tidak seluruh wilayah bisa dikembangkan
- investasi tidak mungkin ditanam secara merata tetapi
harus pada sektor - sektor unggulan, investasi tidak
mungkin ditanam secara merata tetapi harus pada
sektor - sektor unggulan.
- Terdapat 2 mekanisme yang mendorong, yaitu Trickle
down/ spread effect dan Backwash effect.
- Akibat lebih jauh adalah timbulnya ketimpangan
regional  ketimpangan (pendapatan) region makin
meningkat sampai suatu titik dimana ketimpangan
mulai menurun kembali.
-
• Nurske dan Rosenstein - Rodan 
- perkembangan harus selalu seimbang.
- perkembangan dari setiap aspek harus terjadi secara bersamaan
pada berbagai wilayah.
- Teori ini dikenal dengan teori big push.

• Hirschman
- menyangkal teori big push tersebut.
- Hal ini tidak mungkin, karena masalah dana yang tidak
terdistribusi merata dan masalah stimulus/dorongan (yang paling
penting).
- Misalnya, sebuah industri yang berkembang, akan mendorong
munculnya prasarana/infrastruktur, yang kemudian akan
mendorong munculya industri - industri yang lain.

• Kesimpulannya:
- perkembangan itu berlangsung secara susu l- menyusul antara satu
aspek dan aspek lain. Demikian juga dengan perkembangan wilayah
yang saling susul.
U

Aliran Penduduk
Aliran Barang dan Jasa S
Aliran Modal

Keterangan:
U = wilayah kaya (berkembang)
S = wilayah miskin (tidak berkembang)
Spread Effect
• Aliran Modal
Wilayah kaya (U) tertarik untuk menanamkan modal di wilayah
miskin (S) karena tenaga kerja di wilayah miskin memiliki upah
yang murah.

• Aliran Barang dan Jasa (Perdagangan)


Wilayah miskin (S) akan memperolah keuntungan dari
meningkatnya pasar produk-produk pertanian dan bersamaan
dengan itu timbul kemajuan teknologi. Dampak tersebut juga
akan menjalar ke daerah-daerah yang memproduksi bahan
mentah untuk keperluan industri yang sedang tumbuh di
wilayah miskin (S).

• Aliran Penduduk (Migrasi)


Kegiatan ekonomi yang mulai berlangsung di wilayah miskin,
mengundang kedatangan penduduk dari wilayah kaya. Hal ini
memberikan keterampilan kerja bagi penduduk di wilayah
miskin dan memajukan keadaan penduduk di wilayah miskin.
Backwash Effect
• Aliran Penduduk (Migrasi)
Kegiatan ekonomi di wilayah kaya (U) akan menarik tenaga kerja muda
dan aktif dari wilayah miskin (S). Hal ini cenderung menguntungkan
wilayah maju tersebut dan menekan kegiatan ekonomi wilayah
terbelakang tempat asal buruh tersebut.
• Aliran Modal
Di wilayah kaya (U), permintaan yang meningkat akan mendorong
investasi yang akan meningkatkan pendapatan. Lingkup investasi yang
lebih baik pada wilayah maju dapat menciptakan kelangkaan modal di
wilayah miskin (S). Kajian di beberapa negara menunjukkan sistem
perbankan cenderung menjadi alat penyedot tabungan dari wilayah
miskin (S) ke wilayah kaya (U) yang hasil perputaran modalnya lebih
aman.
• Aliran Barang dan Jasa (Perdagangan)
Perdagangan juga akan cenderung menguntungkan wilayah kaya (U)
dan merugikan wikayah miskin (S). Menurut Myrdal, “Pembebasan dan
perluasan pasar memberikan keuntungan daya saing kepada industri di
wilayah maju yang telah mapan, namun industri yang ada di wilayah
miskin menjadi terhambat.
5. Teori Economic Base
- Tumbuh dan berkembangnya suatu wilayah merupakan
fungsi dari tumbuh dan berkembangnya aktivitas base
(eksport).
- Aktivitas ekonomi suatu wilayah terdiri dari :
•Aktivitas ekonomi dasar (export base)
•Aktivitas ekonomi penunjang (service)
- Ada keterkaitan antara eksport base dan service
- Kelemahan : andalan terhadap satu sektor saja  rawan
 kegiatan ekonomi berkurang.
- Teori ini mencoba membuat suatu daerah kompetitif
(mampu bersaing) dalam pasar global.
- Kompetitif dipengaruhi oleh SDA, SDM, dan sistem
birokrasi.
6. Teori New International Division of Labour (NIDL)
• Reaksi terhadap Old International Division of Labour.
• NIDL terjadi karena sifat dari modal yang selalu mencari untung
sebanyak – banyaknya.
• Old International Division of Labour (Karl Marx) menyatakan
bahwa: dunia terbagi dalam dua belahan:
1. belahan aktivitas industri (negara ”maju”/penjajah),
2. belahan aktivitas pertanian (negara berkembang/negara terjajah)
• New International Division of Labour (Frobel, Heinreichs dan Kreye
1984). “Beberapa industri tertentu sudah mulai berelokasi ke negara
berkembang  Jadi, di negara berkembang, sudah ada industri,
tidak hanya pertanian.
• Industri yang berelokasi antara lain: Multinational Corporation
(MNC) atau Transnational Corporation (TNC), mengalihkan industri
yang berteknologi rendah, memerlukan buruh yang banyak, serta
kadang - kadang juga yang polutif ke negara - negara yang
mempunyai upah buruh rendah dan ketrampilan teknologi yang
tidak terlalu tinggi. Syarat dari negara penerima industri tersebut :
ongkos buruhnya murah dan penurut, misal tidak suka mogok, tidak
menuntut hak dan sebagainya.
• Dalam NIDL (baru) terdapat 3 pembagian spesialisasi
kerja:
a. centre: NY, AS  manajemen dan pengontrol
b. periphery: Malaysia, Indonesia  penyedia buruh
c. semiperiphery: hongkong, singapura  pembuat chip
7. Teori Humanitarian
• Muncul sebagai upaya memerangi kemiskinan, karena
pengembangan kurang berpengaruh terhadap keluarga miskin.
• Salah satu strategi pemerataan dan pertumbuhan.
• Konsepnya:
1. Pengembangan kebutuhan dasar.
2. Penyediaan bahan pangan, keamanan, lapangan kerja, dan
perumahan.
3. Investasi dialokasikan pada proyek padat karya
4. Penciptaan kerangka yang self reliant (mandiri).
5. Kerangka nasional dan internasional yang self-reliant, melalui
pembentukan tata internasional ekonomi baru antara negara maju
dan berkembang, misal bantuan asing dan lain – lain.
6. Pengembangan yang seimbang antara industrialisasi dan
mempertahankan kegiatan ekonomi lokal.
• Terdapat pula aliran populism“pengembangan ekonomi (melalui
urbanisasi dan industrialisasi) harus selaras dengan
mempertahankan masyarakat dan ekonomi skala kecil yang
mayoritas, contohnya pertanian.
8. Teori Ketergantungan (Dependensi)
 Hubungan antara center (negara maju) dengan periphery (negara
terbelakang) bersifat eksploitatif.
 Konsep ini berdasar pada teori monopoli modal yang menganggap
bahwa satu atau beberapa pemilik modal dapat menguasai sektor
- sektor utama perekonomian.
• Hipotesisnya adalah:
- Apabila kota metropolitan dikembangkan secara besar - besaran,
maka kota satelit di sekitarnya akan sulit untuk berkembang.
- Kota satelit justru akan berkembang ketika hubungannya
dengan kota metropolitan di sebelahnya melemah atau bahkan
hilang sama sekali.
- Hampir semua wilayah yang tertinggal sekarang ini memiliki
keterkaitan dengan kota - kota metropolitan pada masa lalu.
- Adanya dimensi waktu pada keadaan ketergantungan tersebut.
- Fokus terhadap pembahasan pembangunan pada wilayah
tertinggal.

Anda mungkin juga menyukai