2
Mengukur Pembangunan
1. Kekayaan Rata-rata
2. Pemerataan
3. Kualitas Kehidupan
4. Kerusakan Lingkungan
5. Keadilan Sosial dan Kesinambungan
3
Mengukur Pembangunan
1. Kekayaan Rata-rata :
Ø Pembangunan identik dg pertumbuhan
ekonomi
Ø Dilihat dari produktivitas masyarakat/
negara (GNP) atau GDP
Ø Agar dapat dibandingkan dipakai ukuran
GDP/kapita
Ø Pembangunan diartikan sbg jumlah
kekayaan seluruh bangsa/negara
4
Mengukur Pembangunan
2. Pemerataan
Ø Kekayaan keseluruhan yg diproduksi negara,
tdk berarti merata bagi seluruh penduduknya
5
Mengukur Pembangunan
2. Pemerataan
Ø Ada yg kaya sekali dan ada sebagian besar yg
miskin sekali
Ø Apakah negara ini dapat disebut maju dalam
pembangunan?
Ø Maka ada alat ukur lain : berapa % dari PNB
diraih oleh 40% penduduk termiskin, berapa
% oleh 40% penduduk golongan menengah
dan berapa % oleh 20% penduduk terkaya
6
Mengukur Pembangunan
Ø Kalau terjadi ketimpangan yg luar biasa,
misalnya 20% penduduk terkaya meraih
lebih dari 50%PNB dan sisanya dibagi
diantara 80% penduduknya, maka terjadi
ketimpangan besar
Ø Cara lain mengukur ketimpangan
pembagian pendapatan masyarakat dg
perhitungan Indeks Gini
Ø Antara 0 (tidak ada ketimpangan) dan 1
(sangat timpang)
7
100
Lorenz curve
80
Line of complete
equality
60
national income (cumulative)
Percentage share of
40
20 Lorenz curve
O
O 20 40 60 80 100
Percentage of population
Mengukur Pembangunan
3. Kualitas Kehidupan
Ø Salah satu cara mengukur kesejahteraan
penduduk dg tolok ukur PQLI (Physical Quality
of Life Index), yakni dg indikator :
1. Rata-rata harapan hidup sesudah umur satu
tahun (100 bila mencapai 77 th dan 1 bila
mencapai 28 th)
2. Rata-rata jumlah kematian bayi (100 bila
9/1000 bayi mati dan 1 bila 229/1000 bayi)
3. Rata-rata prosentase melek dan buta huruf
(100 bila melek huruf 100% dan 0 bila tidak
ada yg melek huruf)
9
Mengukur Pembangunan
4. Kerusakan Lingkungan
Ø Negara yg tinggi poduktivitasnya dan merata
pendapatannya, bisa jadi berada dlm proses
menjadi semakin miskin
Ø Karena tidak memperhatikan dampak
terhadap lingkungan
Ø Tidak ada program pembangunan yg lestari
Ø Akibatnya pembangunan tidak berkelanjutan
(tidak sustainable)
10
Mengukur Pembangunan
5. Keadilan Sosial dan Kesinambungan
Ø Tolok ukur pembangunan yg hanya
menekankan pd tingkat produktivitas ekonomi,
kini menjadi kompleks
Ø Perlu ada faktor keadilan sosial (pemerataan
pendapatan) dan faktor lingkungan agar
pembangunan dapat berkesinambungan
Ø Faktor keadilan penting krn untuk menghindari
rawan politis
Ø Kerusakan alam, akan mengganggu
kesinambungan pembangunan
11
Beberapa Teori Modernisasi
Pembangunan
1. Classical Model
2. Growth Stage Theories
3. Dual-Economy Models
4. Dependency Theories
12
Teori Modernisasi
Ø Menurut teori ini pembangunan terjadi krn
adanya spesialisasi produksi sesuai dg
keuntungan komparatif yg dimiliki negara
Ø Negara di katulistiwa lebih baik melakukan
spesialisasi di bidang produksi pertanian
Ø Negara di bagian bumi sebelah utara, krn
tdk cocok utk pertanian, sebaiknya
melakukan kegiatan produksi di bidang
industri
Ø Masing-masing memerlukan ongkos yg
besar untuk melakukan kegiatan yg kurang
cocok dg kondisi lingkungannya
Ø Adanya spesialisasi, terjadi perdagangan
internasional 13
Teori Modernisasi
Ø Perdagangan akan saling menguntungkan
kedua belah pihak
Ø Negara pertanian dpt membeli barang-
barang industri secara lebih murah daripada
memproduksi sendiri. Juga sebaliknya
Ø Perdagangan internasional menguntungkan
semua pihak. Benarkah?
Ø Harga barang akan turun ke titik terendah
bila terjadi perdagangan bebas
Ø Kemajuan teknologi di negara industri akan
mengakibatkan produksi berlimpah dan
murah
Ø Negara pertanian akan dpt harga murah
14
Teori Modernisasi
Ø Menurut teori ini, pembangunan yang paling
baik adalah pembangunan yg meleburkan
diri ke dalam kegiatan ekonomi dunia.
Ø Negara yg ada akan saling tergantung dan
akan lebih menguntungkan bila negara-
negara saling mengisi kelemahan yang ada
Ø Kenyataannya negara industri semakin kaya
dan negara pertanian semakin tertinggal
Ø Neraca perdagangan selalu menguntungkan
negara yg mengkhususkan diri di bidang
industri. Apa yang menjadi penyebabnya?
15
Teori Modernisasi
Terdapat 2 kelompok teori :
1. Kemiskinan itu disebabkan oleh faktor
internal di suatu negara
2. Kemiskinan itu disebabkan oleh faktor
eksternal, yakni bekerjanya kekuatan luar
yg menyebabkan negara gagal melakukan
pembangunannya
16
1. Classical Model
Ø Akhir Abad 18 dan awal Abad 19.
Ø Adam Smith, TR Malthus, David
Ricardo.
17
1. Classical Model
18
Ø Buruh diberi upah yang cukup untuk kebutuhan
subsistensinya.
Ø Jika ada temuan baru muncul, maka
produktivitas naik dan tercipta surplus yang
diperoleh pemilik modal.
Ø Akumulasi surplus akan meningkatkan
permintaan yang juga meningkatkan
permintaan tenaga kerja. Dengan jumlah
penduduk tertentu dalam jangka pendek, maka
upah akan naik.
Ø Upah naik di atas subsistensi, maka jumlah
penduduk meningkat.
19
Ø Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan
naiknya permintaan pangan.
Ø Jumlah lahan yang terbatas mengakibatkan
harga pangan meningkat, karena biaya
produksi untuk menghasilkan pangan juga
meningkat.
Ø Dampak dari peningkatan penduduk dan
naiknya harga pangan adalah upah riil (upah
dibagi indeks harga pangan) yang turun, yang
pada akhirnya kembali ke tingkat subsisten.
Ø Jumlah penduduk akan turun.
20
2. Growth Stage Theories
21
Karl Marx
• Berasal dari Jerman dan hidup di Abad 19.
• Tahapan pembangunan didasarkan atas
perubahan teknologi, property right, dan
ideologi.
Tahapan Pembangunan:
1.Primitive communism
2.Ancient slavery
3.Medieval feudalism
4.Industrial capitalism
5.Socialism
6.Communism
22
Karl Marx
Ø Perjuangan kelas akan mendorong suatu negara
melalui tahapan-tahapan pembangunan tersebut.
Ø Kelas kapitalis memiliki tanah, kapital, dan
kekuasaan atas buruh. Kelas buruh hanya
memiliki tenaga kerja. Para pemilik modal
memperoleh keuntungannya dari tenaga kerja
yang dipekerjakannya.
Ø Perjuangan kelas terjadi karena sistem ekonomi
memungkinkan adanya eksploitasi buruh.
Ø Teori Marx tumbuh subur dimana ada
ketimpangan pendapatan yang mencolok dan
ketidak-adilan.
23
W. W. Rostow (Walt Whitman
Rostow)
1. Masyarakat Tradisional
Ø Ilmu pengetahuan masih belum dikuasai
Ø Masih dikuasai kepercayaan ttg kekuatan di
luar kekuasaan manusia
Ø Manusia tunduk pada alam
Ø Produksi masih terbatas, masyarakat
cenderung statis
Ø Produksi dipakai untuk konsumsi
Ø Tidak ada investasi
Ø Tingkat hidup antar generasi hampir sama
26
W. W. Rostow
2. Prakondisi utk Lepas Landas
Ø Masyarakat terus bergerak, meski lambat
Ø Biasanya terjadi krn ada campur tangan pihak
luar
Ø Tidak datang dari faktor internal
Ø Campur tangan luar, menggoncangkan
masyarakat tradisional, ada ide pembaruan
Ø Usaha meningkatkan tabungan terjadi
Ø Tabungan dipakai utk melakukan investasi pd
sektor produktif yang menguntungkan
Ø Semua usaha utk meningkatkan produksi
mulai bergerak 27
W. W. Rostow
3. Lepas Landas
Ø Mulai tersingkirnya hambatan-hambatan yg
menghalangi proses pertumbuhan ekonomi
Ø Pertumbuhan berjalan wajar
Ø Tabungan dan investasi meningkat dari 5%
menjadi 10% dari pendapatan nasional
Ø Industri-industri baru mulai berkembang
Ø Sektor modern perekonomian jadi
berkembang
Ø Pertanian menjadi usaha komersial utk cari
keuntungan
28
W. W. Rostow
3. Lepas Landas (lanjutan)
Ø Peningkatan produktivitas pertanian
merupakan sesuatu yang penting dalam
proses lepas landas
Ø Karena proses modernisasi masyarakat
membutuhkan hasil pertanian yang banyak,
agar ongkos perubahan tidak terlalu mahal
29
W. W. Rostow
4. Bergerak ke Kedewasaan
Ø Setelah lepas landas, terjadi proses kemajuan
Ø Antara 10-20% pendapatan nasional selalu
diinvestasikan kembali
Ø Industri berkembang pesat
Ø Barang-barang yang dulu diimport, sekarang
diproduksi di dalam negeri
Ø Ekspor mengimbangi impor
Ø Sesudah 60 tahun sejak sebuah negara lepas
landas, tingkat kedewasaan biasanya tercapai
30
W. W. Rostow
5. Jaman Konsumsi Masal yang Tinggi
Ø Karena kenaikan pendapatan masyarakat,
konsumsi tidak lagi terbatas pada kebutuhan
pokok, tetapi meningkat ke kebutuhan yang
lebih tinggi
Ø Produksi industri berubah dari kebutuhan
dasar, menjadi kebutuhan barang konsumsi
yang tahan lama
Ø Surplus ekonomi dialokasikan untuk
kesejahteraan sosial
Ø Pembangunan merupakan proses yang
berkesinambungan 31
Catatan (1)
Ø Teori Rostow didasarkan pada dikotomi
masyarakat tradisional dan modern
Ø Titik terpenting dalam gerak kemajuan dari
masyarakat adalah periode lepas landas
Ø Menurut Rostow diperlukan adanya sekelompok
wiraswastawan, yakni orang yang berani
melakukan tindakan pembaruan
Ø Kondisi sosial untuk melahirkan wiraswastawan :
Ø Adanya elit baru dlm masyarakat yg merasa diingkari
haknya oleh masyarakat tradisional utk mendapatkan
prestise dan mencapai kekuasaan
Ø Masyarakat tradisional yg ada cukup fleksibel utk
memperbolehkan warganya mencari kekayaan 32
Catatan (2)
Ø Kelompok elite baru ini yg akan menjadi tenaga
pendorong melakukan pembaruan
Ø Elite baru itu frustrasi krn tatanan sosial
politik tidak memberi kemungkinan utk
mengembangkan diri
Ø contoh : Yahudi di Eropa dan Cina di Asia
Tenggara
33
3. Dual Economy Model
34
Sociological Dualism
36
Enclave Dualism
Ø Teori yang disampaikan oleh Benjamin
Higgins dan Hla Myint.
Ø Mereka mencoba menjelaskan mengapa
di negara berkembang ada sekelompok
masyarakat yang makmur dan modern,
sedangkan masyarakat di sekitarnya
miskin dan terbelakang.
Ø Kelompok masyarakat maju tersebut
umumnya beraktivitas di bidang
pertambangan atau perkebunan, dan
hasilnya diekspor.
37
Enclave Dualism
Ø Kelompok masyarakat maju (modern
sector) mengimpor teknologi yang
menghemat tenaga kerja dari luar.
Ø Traditional sector (masyarakat luas) tidak
berkembang dan menanggung akibat
eksploitasi dari sumberdayanya.
Ø Implikasinya: pembangunan harus
memfokuskan pada upaya untuk
memajukan traditional sector, jika
diinginkan pembangunan yang lebih
merata.
38
Labor Surplus Dual-Economy Model
Ø Labor surplus dual-economy
model lebih bersifat dinamik
dibanding dua teori
sebelumnya.
Ø Teori ini berusaha menjelaskan
bagaimana negara yang belum
berkembang dapat memperbaiki
perekonomiannya.
Ø Teori ini dimulai oleh Sir William
Arthur Lewis.
39
Labor Surplus Dual-Economy Model
40
Labor Surplus Dual-Economy Model
Ø Teori menjelaskan adanya aliran tenaga
kerja dari traditional sector ke modern
sector, tanpa membuat turunnya total
output dari traditional sector.
Ø Adanya aliran tenaga kerja yang lebih
murah masuk ke modern sector,
mengakibatkan modern sector tumbuh
dengan cepat.
41
4. Dependency Theories
Ø Teori dependency (ketergantungan)
menjelaskan mengapa sistem ekonomi
internasional dapat menghambat
perkembangan ekonomi negara sedang
berkembang.
Ø Dalam ekonomi internasional terdapat
negara maju/modern dan negara belum
maju.
Ø Negara maju bertindak sebagai center
dan negara belum maju sebagai
periphery.
42
4. Dependency Theories
Ø Center memiliki kekuatan ekonomi yang
lebih besar daripada periphery.
Ø Integrasi ekonomi memungkinkan center
melakukan eksploitasi terhadap periphery.
Ø Ketergantungan ialah keadaan dimana
kehidupan ekonomi negara-negara tertentu
dipengaruhi oleh perkembangan kehidupan
ekonomi negara lain.
Ø Dimana negara-negara tertentu hanya
berperan sebagai penerima akibat saja.
43
4. Dependency Theories
Ø Hubungan saling tergantung antara dua
sistem ekonomi dan hubungan antara sistem
ekonomi ini dg perdagangan dunia, akan
menjadi hubungan ketergantungan
Ø Hal ini terjadi bila ekonomi beberapa negara
(yg dominan) bisa berekspansi, sedangkan
ekonomi negara (yang tergantung)mengalami
perubahan sebagai akibat dari ekspansi tsb,
baik positif maupun negatif.
Ø Kedua negara dlm posisi saling membutuhkan
44
4. Dependency Theories
Ø Negara pusat membutuhkan bahan mentah
utk industrinya, sedangkan negara pinggiran
membutuhkan barang industri utk
pmbangunannya
Ø Akan tetapi derajat ketergantungannya
antara negara pusat dan pinggiran berbeda
Ø Negara pinggiran lebih tergantung kpd
negara pusat
Ø Hubungan saling tergantung tsb seperti
hubungan antara buruh dan majikan
45
4. Dependency Theories
Ø Teori Ketergantungan mempunyai 2
induk:
Ø Teori imperialisme dan kolonialisme, baik
Marxis maupun yg bukan
Ø Studi empiris ttg pembangunan di negara-
negara pinggiran (Paul Baran dan Raul
Prebisch)
Ø Menurut teori Ketergantungan, bahwa
keterbelakangan yang terjadi di negara
pinggiran disebabkan oleh faktor
eksternal (dominasi negara pusat)
46
SELESAI
47