Nama kelompok:
Andreas anofula (20D507001093)
Zalfa rahmadiza (20D507001098)
Rafif oki triansyah (20D507001103)
Angel farahnia yasir (20D507001096)
rika maharani (20D507001100)
Mohammad Ikbal Maulana (20D507001124)
Mazhab historis
1) Menurut List, pemerintah memiliki kewajiban untuk mendorong masyarakat beserta
negaranya untuk maju ke tahap perekonomian berikutnya. Hal ini dapat dilakukan dengan
skema-skema insentif investasi dan kebijakan perdagangan lainnya. Berdasarkan teori ini,
suatu negara harus menganut perdagangan bebas ketika masih terbelakang. Ketika sudah
mulai maju, negara tersebut harus beralih ke proteksionisme untuk melindungi industri
domestik. Setelah menjadi negara maju, negara tersebut harus bergerak lagi ke arah
perdagangan bebas agar bisa mendominasi perdagangan internasional. Inilah yang disebut
sebagai politik industrialisasi Friedrich List.
2) Karl Bucher menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara dicerminkan dari
hubungan yang terbentuk antara produsen dengan konsumennya. Bucher mengemukakan
teori pertumbuhan ekonomi yang dikenal sebagai rumah tangga. Semakin maju
perekonomian suatu negara, maka akan semakin luas lingkup aktivitasnya. Selain itu,
jumlah aktor yang terlibat juga semakin banyak dan bervariasi.
Ketika rumah tangga tertutup, kegiatan produksi serta perdagangan hanya terjadi dalam
satu keluarga atau satu desa. Ketika sudah maju ke rumah tangga kota, maka satu kota
tersebut saling terlibat dalam aktivitas ekonomi. Ketika sudah sampai tahap rumah tangga
bangsa, maka aktivitas ekonomi terjadi dalam skala suatu negara. Bisa saja suatu
perusahaan yang berkantor di Jakarta memiliki usaha-usaha di Sumatera dan Papua.
Pada tahap rumah tangga dunia, maka kerjasama dan aktivitas ekonomi yang terbentuk
sudah pada tahapan internasional. Contohnya adalah Nestle yang berbasis di Eropa
namun memiliki kantor dan pabrik di Amerika Serikat, Indonesia, China, India, serta
Jepang.
3) Pada teori pertumbuhan ekonomi Rostow, masyarakat tradisional masih menjalani hidup
secara tradisional dengan memegang teguh adat istiadat. Mereka masih menggunakan
teknologi yang sederhana pada kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, aktivitas ekonomi
masih rendah dan cenderung subsisten.
Prasyarat lepas landas terjadi ketika masyarakat suatu negara mulai menyadari bahwa
harus ada perubahan di masyarakat mereka. Mereka harus menjadi lebih terbuka pada
inovasi dan teknologi baru. Disini, mulai muncul teknologi baru dan proses-proses
ekonomi yang lebih kompleks.
Pada tahap lepas landas, semakin banyak teknologi yang digunakan dan proses produksi
mulai beralih ke sektor sekunder berupa manufaktur. Disini, pertumbuhan ekonomi
berjalan secara sangat cepat dan kemakmuran orang-orang pun meningkat pesat.
Pada tahap perekonomian dorongan kepada kematangan (drive to maturity), manusia
sudah mulai piawai dalam menggunakan teknologi dan alat-alat produksi lainnya. Disini,
eksploitasi sumberdaya menjadi semakin efisien. Selain itu, perekonomian pun mulai
bergeser ke sektor jasa.
Pada tahap konsumsi massal, sudah terjadi automatisasi dan kemajuan-kemajuan
teknologi lainnya yang mempermudah kehidupan manusia. Oleh karena itu, kesejahteraan
manusia meningkat dengan sangat pesat. Disini, masyarakat cenderung untuk menjadi
konsumtif dan muncul budaya hedonisme.