Anda di halaman 1dari 12

BAB 7

PERTUMBUHAN EKONOMI
Pengantar Ekonomi Makro
Novegya Ratih Primandari, S.E., M.Si
Pertumbuhan Ekonomi
■ Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan adanya peningkatan pendapatan yang terjadi
karena peningkatan produksi pada barang dan jasa. Adanya peningkatan pendapatan ini
tidak berkaitan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, dan bisa dinilai dari
peningkatan output, teknologi yang makin berkembang, dan inovasi pada bidang sosial.
■ Pertumbuhan ekonomi juga memiliki arti suatu proses perubahan ekonomi yang terjadi
pada perekonomian negara dalam kurun waktu tertentu menuju keadaan ekonomi yang
lebih baik. Umumnya, pertumbuhan ekonomi ini identik dengan kenaikan kapasitas
produksi yang direalisasikan dengan adanya kenaikan pendapatan nasional.
Definisi Pertumbuhan Ekonomi Menurut Para Ahli
■ Adam smith
Adam smith berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah suatu perubahan tingkat ekonomi
yang dialami suatu negara yang bergantung pada adanya perkembangan jumlah penduduk. Dengan
adanya perkembangan jumlah penduduk, maka hasil dari produksi suatu negara juga tentunya akan
meningkat.
■ Sadono sukimo (1985)
Sadono sukimo mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah suatu perubahan tingkat aktivitas
ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahunnya. Diperlukan perbandingan pendapatan nasional dari
tahun ke tahun untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini biasa kita sebut
dengan laju pertumbuhan ekonomi.
■ Budiono (1994)
Budiono menerangkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses peningkatan hasil per
kapita dalam jangka panjang yang terjadi ketika adanya peningkatan sumber yang berasal dari
proses intern perekonomian itu sendiri dan memiliki sifat sementara.
Itu artinya, pertumbuhan tersebut memiliki sifat self generating yang mampu melahirkan suatu
momentum atau kekuatan untuk keberlangsungan pertumbuhan ekonomi pada periode selanjutnya.
Definisi Pertumbuhan Ekonomi Menurut Para Ahli
■ M. P. Todaro
Todaro menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses yang baik dimana terjadi
peningkatan kapasitas produksi dalam suatu perekonomian sepanjang waktu dan mampu
melahirkan peningkatan pendapatan nasional.
■ Prof. Simon kuznets
Prof. Simon smith kuznets berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan yang
terjadi jangka panjang pada kemampuan suatu negara untuk menyediakan beragam jenis
komoditas ekonominya pada masyarakat. Kemampuan ini bisa tumbuh diiringi dengan adanya
perkembangan teknologi, ideologi, serta penyesuaian kelembagaan negara terkait.
■ Menurut Para Ekonom Klasik
Para ekonom klasik dan ekonom neoklasik seperti Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert
Malthus, Robert Solow, Trevor Swan, dan John Stuart Mill menjelaskan bahwa setidaknya
terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan suatu negara, yaitu jumlah
penduduk, jumlah stok barang modal, sumber daya alam dan luas tanah, serta perkembangan
teknologi.
Ciri-Ciri Pertumbuhan Ekonomi
■ Prof. Simon kuznets berpendapat bahwa terdapat enam karakteristik pertumbuhan ekonomi
modern yang terlahir dalam analisa berdasarkan produk nasional dan komponennya, penduduk,
tenaga kerja, dll. Ke enam ciri-ciri tersebut adalah
– Adanya laju pertumbuhan penduduk dan produk perkapita yang sangat cepat,
– Perkembangan produktivitas masyarakat,
– Pertumbuhan tingkat struktural yang melesat,
– Tingkat urbanisasi yang tinggi,
– Adanya ekspansi pada negara maju,
– Terjadi arus barang, modal dan manusia di berbagai negara.
Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Sumber • Sumber Daya Manusia atau yang biasa disingkat menjadi SDM adalah suatu indikator perkembangan ekonomi pada suatu bangsa. Faktor SDM
Daya mampu mempercepat dan bahkan mampu memperlambat proses pertumbuhan ekonomi. Contohnya adalah saat suatu negara mempunyai
jumlah pengangguran yang meningkat terhadap penduduknya, maka negara tersebut pun dinilai mengalami kemunduran.
Manusia
Sumber • Seperti yang sudah kita ketahui bahwa negara kita adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Meskipun begitu, kekayaan SDA yang kita
Daya miliki tidak diiringi dengan kualitas peningkatan SDM yang baik dalam mengelolanya. Hasilnya, negara kita menjadi sering melakukan ekspor
barang mentah dan mengimpornya kembali dengan barang yang sudah jadi dengan harga yang lebih mahal.
Alam

Kemajuan • Suatu negara akan dinilai maju dalam hal ekonomi jika mengalami peningkatan terkait pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Hal
yang sama berlaku untuk perusahaan yang mengutamakan teknologi untuk melahirkan barang atau jasa yang lebih efisien.
IPTEK

• Salah satu gejala yang mampu memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi adalah inflasi. Inflasi adalah suatu kondisi laju peredaran mata
Tingkat uang yang tidak terkendali.
• Terjadinya peningkatan harga sangat berdampak pada produktivitas bahan baku karena membuat peningkatan biaya operasional perusahaan
Inflasi dalam hal memasok bahan mentah. Selain itu, inflasi juga akan berdampak pada gaji karyawan.

Tingkat • Tingkat suku bunga yang ada pada suatu negara juga mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan tersebut cenderung akan
membuat tingkat suku bunga meningkat karena adanya peningkatan pendapatan yang terjadi di masyarakat.
Suku • Suku bunga yang tinggi akan berpengaruh buruk pada suatu perusahaan yang biasanya digunakan untuk modal pinjaman dalam meningkatkan
Bunga kualitas perusahaan.
Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi
1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto yang sering disingkat menjadi PNB atau dalam bahasa Inggris nya
adalah Gross National Product yang disingkat GNP, adalah pendapatan yang diperoleh negara dalam
kurun waktu tertentu berdasarkan pendapatan yang diperoleh oleh masyarakatnya.Cara menghitung
pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan PNB adalah dengan melakukan perbandingan PNB pada
periode berlangsung dengan periode sebelumnya.
2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Cara perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) tentu berbeda
dengan PNB. Jika PNB menghitung berdasarkan penghasilan yang diperoleh oleh masyarakat
dimanapun mereka berada, maka perhitungan PDB diukur dari pendapatan negara berdasarkan
teritorialnya. Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan PDB sama seperti
PNB, yang mana membandingkan PDB pada periode berlangsung dengan periode sebelumnya.
Teori Pertumbuhan Neoklasik (Solow-Swan)

■ Teori pertumbuhan neoklasik ini berkembang sejak tahun 1950-an. Teori ini mengacu pada kerangka analisis
pertumbuhan ekonomi menurut pandangan ekonomi klasik.
■ Menurut Teori Solow-Swan ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor-faktor produksi
(penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.
■ Pandangan teori ini didasarkan pada anggapan yang mendasari ekonomi klasik yaitu bahwa perekonomian
berada pada tingkat full employment dan tingkat pemanfaatan penuh dari faktor-faktor produksinya. Artinya
perekonomian akan terus berkembang dan semuanya itu tergantung pada pertambahan penduduk, akumulasi
kapital, dan kemajuan teknologi.
■ Teori ini juga menyatakan bahwa rasio modal output (capital output rasio) dapat berubah-ubah. Agar
menghasilkan sejumlah output tertentu, dapat digunakan kombinasi modal dan tenaga kerja yang berbeda-beda.
Jika lebih banyak modal yang digunakan, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit, dan sebaliknya. Hal ini
akan membuat suatu perekonomian mempunyai kebebasan yang tidak terbatas dalam menentukan kombinasi
antara modal dan tenaga kerja yang akan digunakan untuk menghasilkan tingkat output tertentu.
■ Teori pertumbuhan ini juga dapat disajikan ke dalam bentuk fungsi produksi CobbDouglass, yang menjelaskan
bahwa output merupakan fungsi dari tenaga kerja dan modal, sedangkan kemajuan teknologi merupakan
variabel eksogen. Asumsi yang digunakan dalam model Solow-Swan adalah skala pengembalian yang konstan
(constant return to scale), substitusi antar modal dan tenaga kerja bersifat sempurna dan adanya produktivitas
marginal yang semakin menurun (diminishing marginal productivity) dari setiap inputnya
Teori Pertumbuhan Endogen (Endogenous)
■ Teori Pertumbuhan Endogen memiliki perspektif yang lebih luas daripada teoriteori pertumbuhan
sebelumnya. Pada umumnya, teori-teori pertumbuhan ekonomi sebelumnya hanya menekankan pentingnya
proses akumulasi modal dalam pertumbuhan ekonomi. Artinya, untuk memiliki laju pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, suatu negara membutuhkan investasi yang tinggi juga. Dana untuk membiayai investasi
didapatkan dari tabungan domestic. Permasalahannya, pada negara sedang berkembang selalu dihadapkan
pada adanya kesenjangan antara kebutuhan investasi dan kemampuan mengakumulasi tabungan. Solusi yang
ditawarkan oleh teri klasik adalah mencari pinjaman atau bantuan investasi asing.
■ Model pertumbuhan endogen ini menganalisa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pertumbuhan ekonomi yang berasal dari dalam (endogenous) sistem ekonomi itu sendiri. Kemajuan teknologi
dianggap hal yang bersifat endogen. Pengertian modal bersifat lebih luas, bukan hanya sebagai modal fisik
tetapi juga mencakup modal insani.
■ Teori pertumbuhan endogen ini mempunyai kemiripan dengan teori neoklasik (solow-swan), tetapi berbeda
pada beberapa asumsi dan kesimpulan yang diambil. Model ini tidak menggunakan asumsi diminishing
marginal returns to capital investment, tetapi menggunakan asumsi increasing returns to scale pada fungsi
produksi agregatnya. Model pertumbuhan endogen juga menekankan pada peran eksternalitas dalam
menentukan tingkat pengembalian investasi modal.
■ Teori pertumbuhan endogen mempunyai tiga elemen dasar yaitu: adanya perubahan teknologi yang bersifat
endogen melalui sebuah proses akumulasi ilmu pengetahuan, adanya penciptaan ide-ide baru oleh perusahaan
sebagai akibat dari mekanisme luberan pengetahuan (knowledge spillover), produksi barang-barang konsumsi
dihasilkan oleh faktor produksi ilmu pengetahuan akan tumbuh tanpa batas.
Teori Schumpeter
■ Schumpeter berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh
kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship). Sebab para pengusahalah yang
mempunyai kemampuan dan keberanian mengaplikasikan penemuan-penemuan baru
dalam aktivitas produksi.
■ Langkah-langkah pengaplikasian penemuan-penemuan baru dalam dunia usaha
merupakan langkah inovasi. Yang termauk dalam langkah-langkah inovasi adalah
penyusunan teknik tahap produksi serta masalah organisasi manajemen agar produk yang
dihasilkan dapat diterima dipasar.
■ Menurut Schumpeter, kemajuan perekonomian kapitalis disebabkan karena diberinya
keleluasaan untuk para enterprenaur (innovator). Sayangnya keleluasaan tersebut
cenderung memunculkan monopoli kekuatan pasar. Yang memunculkan masalah-masalah
non ekonomi terutama social politik yang pada akhirnya dapat menghancurkan system
kapitalis itu sendiri.
Teori Harold Domar
■ Teori Harrod-Domar ini mempunyai beberapa asumsi sebagai berikut :
– Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment) dan barang-
barang modal yang terdiri dalam masyarakat digunakan secara penuh.
– Perekonomian yang terdiri dari dua sektor yaitu rumah tangga dan sektor
perusahaan, berarti pemerintah dan perdagangan luar negeri tidak ada.
– Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya pendapatan
nasional, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol.
– Kecenderungan untuk menabung (marginal propensity to save = MPS) besarnya
tetap, demikian juga ratio antara modal-output (capital-output ratio = COR) dan
rasio pertambahan modal-output (incremental capitaloutput ratio = ICOR)
■ Menurut Harrod-Domar, setiap perekonomian dapat menyisihkan suatu proporsi tertentu
dari pendapatan nasionalnya jika hanya untuk mengantikan barang-barang modal (gedung-
gedung, peralatan, material) yang rusak. Namun demikian, untuk menumbuhkan
perekonomian tersebut, diperlukan investasi- investasi baru sebagai tambahan stok modal.
Model Teori Harrold Domar
■ Jika kita menganggap bahwa ada hubungan ekonomis secara langsung antara besarnya stok modal
(K) dan output total (Y), misalnya jika 3 rupiah modal diperlukan untuk menghasilkan (kenaikan)
output total sebesar 1 rupiah, maka setiap tambahan bersih terhadap stok modal (investasi baru)
akan mengakibatkan kenaikan output total sesuai dengan rasio modal-output tersebut.
■ Jika kita menetapkan COR = k, rasio kecenderungan menabung (MPS) = s yang merupakan
proporsi tetap dari output total, dan investasi ditentukan oleh tingkat tabungan, maka kita bisa
menyusun model pertumbuhan ekonomi yang sederhana sebagai berikut :
– Investasi, Investasi neto (I) didefinisikan sebagai perubahan stok modal (K) yang dapat
diwakili oleh αK, sehingga kita dapat menuliskan persamaan sederhana yang kedua sebagai
berikut: Y = αK
– Tabungan, Tabungan (S) adalah bagian dalam jumlah tertentu, atau (s), dari pendapatan
nasional (Y). Oleh karena itu, kita pun dapat menuliskan hubungan tersebut dalam bentuk
persamaan yang sederhana : S = αY
– Pertumbuhan Ekonomi, tingkat pertumbuhan output keseimbangan tercapai pada saat I = S

Anda mungkin juga menyukai