Terdapat lima faktor pertumbuhan ekonomi sebagai berikut :
1. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia atau yang biasa disingkat menjadi SDM adalah suatu indikator pertumbuhan ekonomi pada suatu negara termasuk Indonesia. Faktor SDM mampu mempercepat dan bahkan mampu memperlambat proses pertumbuhan ekonomi. Adanya penurunan kualitas pada sumber daya manusia melahirkan peningkatan jumlah pengangguran yang kemudian diperburuk dengan semakin menurunnya jumlah lapangan pekerjaan. Peningkatan jumlah pengangguran mampu memicu tingginya angka kemiskinan. hal ini akan berpengaruh pada permintaan masyarakat atas barang dan jasa dari suatu perusahaan. Umumnya, para masyarakat akan lebih menghemat pendapatannya dan hanya akan berbelanja untuk memenuhi kebutuhan pokoknya saja. 2. Sumber Daya Alam kekayaan SDA yang Indonesia milikii tidak diiringi dengan kualitas peningkatan SDM yang baik dalam mengelolanya. Hasilnya, negara kita menjadi sering melakukan ekspor barang mentah dan mengimpornya kembali dengan barang yang sudah jadi dengan harga yang lebih mahal. Adanya keterbatasan dalam mengelola sumber daya alam ini mewajibkan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan barang mentah kerap kali mengimpor bahan mentahnya dari luar negeri, sehingga membuat produk perusahaan menjadi lebih mahal daripada saat harus memperolehnya dari luar negeri. 3. Kemajuan IPTEK Suatu negara akan dinilai maju dalam hal ekonomi jika mengalami peningkatan terkait pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Hal yang sama berlaku untuk perusahaan yang mengutamakan teknologi untuk melahirkan barang atau jasa yang lebih efisien. Adanya pemanfaatan teknologi yang sudah maju dinilai bahwa perusahaan tersebut bisa melahirkan produk yang lebih cepat serta efisien. Namun, penerapan teknologi ini tentunya masih jarang atau sulit diterapkan untuk perusahaan yang sedang berkembang, karena alat berteknologi tinggi tersebut umumnya sangat mahal dan harus diimpor dari luar negeri. 4. Tingkat Inflasi Salah satu gejala yang mampu memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi adalah inflasi. Inflasi adalah suatu kondisi laju peredaran mata uang yang tidak terkendali. Terjadinya peningkatan harga sangat berdampak pada produktivitas bahan baku karena membuat peningkatan biaya operasional perusahaan dalam hal memasok bahan mentah. Selain itu, inflasi juga akan berdampak pada gaji karyawan. Setidaknya, terdapat dua jenis inflasi yang mampu memberikan dampak langsung pada bisnis suatu perusahaan, yaitu cost-push inflation dan demand-pull inflation. Cost-push inflation adalah adanya kenaikan pada harga produk karena adanya peningkatan permintaan, sedangkan demand-pull inflation adalah adanya kenaikan permintaan masyarakat yang membuat harga produk barang dan jasa menjadi naik. 5. Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga yang ada pada suatu negara juga mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan tersebut cenderung akan membuat tingkat suku bunga meningkat karena adanya peningkatan pendapatan yang terjadi di masyarakat. Suku bunga yang tinggi akan berpengaruh buruk pada suatu perusahaan yang biasanya digunakan untuk modal pinjaman dalam meningkatkan kualitas perusahaan. Pengukuran Pertumbuhan Ekonomi Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi akan dinilai menggunakan perbandingan pada komponen yang mampu mewakili keadaan ekonomi suatu negara terhadap periode atau tahun sebelumnya. Terdapat dua komponen yang bisa dimanfaatkan untuk menilai atau mengukur pertumbuhan ekonomi pada suatu negara, yaitu: 1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) Produk Nasional Bruto yang sering disingkat menjadi PNB atau dalam bahasa Inggris nya adalah Gross National Product yang disingkat GNP, adalah pendapatan yang diperoleh negara dalam kurun waktu tertentu berdasarkan pendapatan yang diperoleh oleh masyarakatnya. Cara menghitung pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan PNB adalah dengan melakukan perbandingan PNB pada periode berlangsung dengan periode sebelumnya. 2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) Cara perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) tentu berbeda dengan PNB. Jika PNB menghitung berdasarkan penghasilan yang diperoleh oleh masyarakat dimanapun mereka berada, maka perhitungan PDB diukur dari pendapatan negara berdasarkan teritorialnya. Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan PDB sama seperti PNB, yang mana membandingkan PDB pada periode berlangsung dengan periode sebelumnya.
Ciri ciri pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi modern adalah pertanda penting di dalam kehidupan perekonomian. Prof. Simon Kuznets menunjukkan enam ciri pertumbuhan ekonomi modern yang muncul dalam analisa yang didasarkan pada produk nasional dan komponennya, penduduk, tenaga kerja dan sebangsanya. Dari keenam ciri itu, dua diantaranya yaitu kuantitatif yang berhubungan dengan pertumbuhan produk nasional dan pertumbuhan penduduk, yang dua berhubungan dengan peralihan struktural dan dua lagi dengan penyebaran internasional. Ciri ciri pertumbuhan ekonomi antara lain: 1. Laju pertumbuhan penduduk dan produk per kapita. Pertumbuhan ekonomi modern, yang sebagaimana terungkap dari pengalaman negara maju sejak akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19, ditandai dengan laju kenaikan produk per kapita yang tinggi dibarengi dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat. Professor Kuznets menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk di tiga belas negara tidak termasuk Perancis, pada masa modern yaitu lebih tinggi daripada masa pra-modern. Kecuali Perancis yang pertumbuhan penduduknya sebesar 2,5 persen per dasawarsa, laju pertumbuhan penduduk bergerak di sekitar 6 sampai 7 persen untuk inggris, swedia, jerman barat, jepang dan Belanda, serta 19-24 persen untuk Kanada, Amerika Serikat, dan Australia. 2. Peningkatan Produktivitas Pertumbuhan ekonomi modern terlihat dari semakin meningkatnya laju produk per kapita terutama sebagai akibat adanya perbaikan kualitas input yang meningkatkan suatu efisiensi atau produktivitas per unit input. Hal ini bisa dilihat dari semakin besarnya masukan sumber tenaga kerja dan modal atau semakin meningkatnya efisiensi atau kedua-duanya. Kenaikan efisiensi berarti penggunaan output yang lebih besar untuk setiap unit input. Menurut Kuznets, laju kenaikan produktivitas ternyata bisa menjelaskan hampir keseluruhan pertumbuhan produk per kapita di negara maju. Bahkan dengan beberapa penyesuaian untuk menampung biaya dan input yang tersembunyi, pertumbuhan produktivita tetap bisa menjelaskan lebih dari separuh pertumbuhan dalam produk per kapita. 3. Laju Perubahan Struktural yang Tinggi. Perubahan struktural dalam pertumbuhan ekonomi modern mencakup peralihan dari kegiatan pertanian ke non-pertanian, dari industri ke jasa, perubahan dalam skala unit-unit produktif, dan peralihan dari perusahaan perseorangan menjadi perusahaan terhadap hukum serta perubahan status kerja buruh. 4. Urbanisasi Pertumbuhan ekonomi modern ditandai pula dengan semakin banyaknya penduduk negara maju yang berpindah dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Urbanisasi pada umumnya adalah produk industrialisasi. Skala ekonomi yangmuncul dalam usaha nonagraris sebagai hasil perubahan teknologi mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dan penduduk secara besar-besaran dari pedesaan ke daerah perkotaan. Karena sarana teknis transportasi, komunikasi dan organisasi berkembang menjadi lebih efektif, maka terjadila penyebaran unit- unit skala optimum. Semua proses ini memengaruhi pengelompokan penduduk berdasarkan status sosial dan ekonomi serta mengubah pola dasar peri kehidupan. 5. Ekspansi Negara Maju Pertumbuhan negara maju kebanyakan tidak sama. Pada beberapa bangsa, pertumbuhan ekonomi modern terjadi lebih awal daripada bangsa yang lain. Hal ini sebagian besar diakibatkan perbedaan latar belakang sejarah dan masa lalu. Ketika ilmu dan pengetahuan modern mulai berkembang. 6. Arus Barang, Modal, dan Orang Antarbangsa Arus barang, modal, dan orang antarbangsa kian meningkat sejak kuartal kedua abad ke- 19 sampai Perang Dunia I tetapi mulai mundur pada perang dunia I dan berlanjut sampai akhir perang dunia II. Tapi demikian sejak awal tahun lima puluhan terjadilah peningkatan dalam arus barang, modal dan antarbangsa. Kesimpulan
Daftar pustaka https://www.gurupendidikan.co.id/pertumbuhan-ekonomi/ https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pertumbuhan-ekonomi-adalah/
Pendekatan sederhana terhadap krisis ekonomi di Yunani: Sebuah perjalanan untuk menemukan krisis ekonomi Yunani yang dimulai pada tahun 2008 dan menggemparkan dunia. Penyebab dan implikasinya
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro