Anda di halaman 1dari 11

NAMA :

NIM :

MATA KULIAH : PENGANTAR EKONOMI MAKRO KELAS C

EKONOMI PEMBANGUNAN

1.1. Stabilitas Ekonomi


Pengertian

Stabilitas perekonomian adalah prasyarat dasar untuk tercapainya


peningkatankesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan yang tinggi dan peningkatan
kualitas pertumbuhan.Stabilitas perekonomian sangat penting untuk memberikan
kepastian berusahauntuk memberikan kepastian berusaha bagi para pelaku ekonomi.
Stabilitasekonomi ada dua bentuk yaitu stabilitas ekonomi mikro dan stabilitas ekonomi
makro.

Perekonomian yang tidak stabil menimbulkan biaya yang tinggi bagi perekonomian


dan masyarakat. Ketidakstabilan akan menyulitkan masyarakat, baik swasta maupun rumah
tangga,untuk menyusun rencana ke depan, khususnya dalam jangka lebih panjang yang
dibutuhkan bagi investasi. Tingkat investas yang rendah akan menurunkan potensi pertumbuhan
ekonomi jangka panjang. Adanya fuktuasi yang tinggi dalam pertumbuhan keluaran produksi
akan mengurangi tingkat keahlian tenaga kerja yang lama menganggur. Infasi yang tinggi
dan fuktuasi yang tinggi menimbulkan biaya yang sangat besar untuk masyarakat. Beban
terberat akibat infasi yang tinggi akan dirasakan oleh penduduk miskin yang mengalami
penurunan daya beli.

Pada dasarnya, fungsi dari stabilitas ekonomi nasional adalah untuk menciptakan
suatukondisi perekonomian yang stabil pada suatu Negara, dengan berbagai tindakan
kompleksmeliputi berbagai pengelolaan yang terpusat. Dalam artian pengelolaannya harus
terpusat padasatu kekuasaan karena hal ini meliputi variabel-variabel dalam ekonomi
makro. Sebagai contohkebijakan tentang pengelolaan keuangan mengenai kebijakan fiscal
dan moneter, kebijakan initidak bisa dikelola dengan landasan otonomi daerah, karena hal
ini akan memicu terjadinyaperpindahan masyarakat menuju ke daerah yang dirasa
memiliki nilai atau tingkat perekonomianyang lebih tinggi, oleh sebab itu pengelolaannya
harus terfokus atau terpusat. Masalah yang berkaitan dengan stabilitas ekonomi yaitu :

1. Masalah Kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara,
misalnya Program Inpres Data Tertinggal (IDT), pemberian kredit untuk para petani dan
pengusaha kecil berupa Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Modal Kerja Permanen
(KMKP), Program Kawasan Terpadu (PKT), Program bapak Angkat, Gerakan Nasional
Orang Tua Asuh (GN-OTA) dan program wajib belajar.
2. Masalah Keterbelakangan
Jika ditinjau dari segi penguasaan teknologi, indonesia masih dikategorikan negara
berkembang. Ciri lain negara adalah rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya,
rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas
umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, rendah tingkat keterampilan penduduk,
rendahnya tingkat pendidikan formal, kurang modal, kurangnya produktivitas tenaga
kerja, serta lemahnya tingkat manajemen usaha. Untuk mengatasi keterbelakangan ini,
pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, melakukan pertukaran tenaga ahli,
melakukan transfer teknologi dari negara-negara maju.
3. Masalah Pengangguran dan Keterbatasan Kesempatan Kerja
masalah lain yang dihadapi Indonesia dalan pembangunan di bidang ekonomi
adalah masalah lapangan kerja dan pengangguran. Masalah ini saling berhubungan satu
sama lain. Masalah pengangguran timbul karena terjadi  ketimpangan antara jumlah
angkatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah pengangguran dan terbatasnya
kesempatan kerja, pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga
kerja memiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi-
investasi baru, terutama bersifat padat karya(labour intensive), pemberian penyuluhan dan
informasi yang cepat mengenai lapangan kerja.
4. Masalah Kekurangan Modal
Kekurangan Modal adalah satu ciri penting setiap negara yang memulai proses
pembangunan. Kekurangan ini bukan saja menghambat kecepatan pembangunan ekonomi
yang dapat dilaksanakan tetapi dapat menyebabkan kesulitan negara tersebut untuk lepas
dari kemiskinan.masalah kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran dan kekurangan
modal yang terjadi disuatu negara berkembang disebabkan oleh lingkaran yang sulit
diputuskan. Lingkaran keterbelakangan dan kemiskinan tersebut adalah pendapatan
rendah menyebabkan kemampuan investasi rendah, investasi rendah menyebabkan
pemupukan modal rendah, modal rendah menyebabkan produktivitas rendah,
produktivitas rendah menyebabkan pendapatan rendah dan seterusnya berputar tanpa
terputus. Untuk mengatsi masalah-masalah tersebut, pemeritah harus melakukan suatu
program besar sehingga dapat memutuskan lingkaran setan, misalnya melalui peningkatan
kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.
5. Masalah Pemerataan Pendapatan
Masalah lain yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
ekonomi adalah masalah pemerataan pembangunan. Pembangunan ekonomi Indonesia
terkonsentrasi hanya di kota-kota besar terutama di Pulau Jawa dan didominasi oleh
kelomok tertentu. Pada hakikatnya, pembangunan nasional adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya sehingga keberhasilan pembangunan nasional tidak hanya diukur
dengan keberhasilan dibidang ekonomi (secara materi).
6. Inflasi dan Tingkat Pengangguan yang Terus Meningkat
Inflasi atau kenaikan tngkat harga secara umum dan terus menurus bagi sebuah
negara sebenarnya merupakan hal yag wajar, selama tidak melebihi batas normal,
berlangsung singkat dan masih dapat terkendalikan oleh pemerintah. Inflasi ini dianggap
berbahaya karena dapat menyebabkan dampak negatif seperti menurunkan tingkat
kesejahteraan rakyat, memburuknya distribusi pendapatan dan mengganggu stabilitas
ekonomi. Seperti halnya inflasi, pengangguran yang terus meningkat merupakan masalah
bagi pebangunan ekonomi. Pengangguran yang terus meningkat biasanya berdampak
buruk terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan stabilitas nasional.

1.2. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi proses kenaikan output yg dihasilkan, yg disebabkan oleh


penggunaan input yg semakin meningkat. Pertumbuhan ekonomi menerangkan atau
mengukur prestasi dari perkembangan sesuatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian
yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal produk dan jasa yang
berlaku di suatu negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri,
perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor
jasa dan pertambahan produksi barang modal.

Sedangkan pembangunan ekonomi dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di


negara-negara berkembang. Sebagian ahli mengartikan istilah economic of development is
growth plus change adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam
struktur dan corak kegiatan ekonomi. Dalam pembangunan ekonomi tingkat pendapatan
perkapita terus-menerus meningkat.

Kuznets (Jhingan, 1988) mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagaikenaikan


jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakansemakin banyak jenis
barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuanini tumbuh sesuai dengan
kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan danideologis yang diperlukan oleh
penduduk negara yang dimaksud. Definisi ini mempunyai tiga komponen utama yaitu :

1. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dan meningkatnya persediaan


barang secara terus-menerus .
2. Teknologi yang maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang
menentukan derajat pertumbuhan dalam penyediaan aneka macam barang
kepada penduduk.
3. Penggunaan teknologi yang luas dan efisien mmerlukan adanya penyesuaian di
bidang kelembagaan dan idiologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu
pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat.

Sedangkan Sadono Sukirno mendefinisikan pertumbuhan ekonomi adalah


perubahantingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Suatu
perekonomiandikatakan mengalami pertumbuhan jika tingkat kegiatan ekonomi lebih
tinggi dariapa yang telah dicapai pada periode waktu sebelumnya. laju
pertumbuhanekonomi diukur melalui laju PDB atas dasar harga konstan. Pertumbuhan
ekonomi meliputi tiga aspek, yaitu :

a) Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses ekonomis atau berubah dari


waktu ke waktu.
b) Perumbuhan ekonomi terkait erat dengan dua aspek penting yaitu total output
dan jumlah penduduk.
c) Pertumbuhan ekonomi dikatakan mngalami peningkatan apabila output
perkapita meningkat dalam jangka waktu yang panjang.

Karakteristik dari adanya sebuah proses pertumbuhan ekonomi diungkapkanoleh


Kaldor (dalam Barro & Martin, 1995) :

(1) Total output perkapita meningkat dari tahun ke tahun dan cenderung tidak
berkurang,
(2) Modal fisik per pekerja meningkat dari waktu ke waktu.
(3) Tingkat pengembalian modal cenderung akan konstan.
(4) Rasio atas modal fisik terhadap output akan cenderung konstan.
(5) Peranan tenaga kerja dan modal fisik terhadap pendapatan nasional cenderung
akan konstan.
(6) Tingkat pertumbuhan output per pekerja berbeda di setiap negara.
Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses


pembangunan,cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepadasejauhmana sumber
daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang
memadai untuk melaksanakan proses pembangunan. Penduduk yang bertambah akan
memperbesar jumlah tenaga kerja, dan penambahan tersebut memungkinkan negara
menambah produksi. Di samping itu persebagai akibat dari pendidikan, latihan dan
pengalaman kerja, keterampilan penduduk akan akan bertambah tinggi. Hal ini akan
menyebabkan produktivitas bertambah dan ini selanjutnya akan menimbulkan
pertambahan produksi yang lebih cepat daripada pertmabahan tenaga kerja.

2. Sumber Daya Alam


Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumberdaya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja
tidak menjaminkeberhasilan proses pembangunan ekonomi, apabila tidakdidukung oleh
kemampaun sumber daya manusianya dalammengelola sumber daya alam yang
tersedia. Sumber dayaalam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah,
kekayaanmineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut. Kekayaan alam
akan dapat mempermudah usaha untuk mengembangkan perekonomian suatu negara,
terutama pada masa-masa permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi.

3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakinpesat mendorong


adanya percepatan proses pembangunan,pergantian pola kerja yang semula menggunakan
tanganmanusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek
efsiensi, kualitas dan kuantitas serangkaianaktivitas pembangunan ekonomi yang
dilakukan dan padaakhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhanperekonomian.
Kemajuan teknologi menimbulkan bebebrapa efek positif dalam pertumbuhan ekonomi, efek utamanya
yaitu :

i. Dapat mempertinggi keefisienan kegiatan memproduksi sesuatu barang.


ii. Menimbulkan penemuan barang-barang baru yang belum pernah diproduksikan sebelumnya.
iii. Dapat meninggikan mutu barang-barang yang diproduksi kan tanpa meningkatakan harganya.

4. Sumber Daya Modal


Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dankelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barangmodal juga dapat
meningkatkan produktivitas.

5. Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadappembangunan ekonomi


yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong
prosespembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang
dapat mendorong pembangunandiantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet
dansebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat prosespembangunan diantaranya
sikap anarkis, egois, boros, KKN,dan sebagainya.

Teori pertumbuhan Ekonomi

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik.


Menurut para ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, yaitu : jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang
modal, luas tanah, dan teknologi yang digunakan. Ahli-ahli teori ekonomi klasik
menekankan pada pengaruh pertambahan penduduk kepada pertumbuhan
ekonomi.
a) Adam Smith: melihat bahwa suatu perekonomian akan tumbuh dan
berkembang jika ada pertambahan penduduk yang akan memperluas pasar
serta mendorong spesialisasi. Munculnya spesialisasi akan meningkatkan
produktivitas pekerja dan mendorong kemajuan teknologi hingga pertumbuhan
ekonomi.
b) David Ricardo: Bila Adam Smith berpendapat seperti di atas, maka David
Ricardo sebaliknya. Ia berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu
besar bisa menyebabkan melimpahnya tenaga kerja. Tenaga kerja yang
melimpah menyebabkan upah yang diterima masing-masing menurun, di mana
upah tersebut hanya bisa untuk membiayai tingkat hidup
minimum (subsistence level). Pada tahap ini, perekonomian mengalami
stagnasi (kemandegan) yang disebut stationary state.
c) Thomas Robert Malthus: masih ingat materi deret dan hitung? (link) Di sini,
Malthus menggunakannya untuk mengemukakan bahwa bahan makanan
bertambah menurut deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya), sedangkan
penduduk bertambah menurut deret ukur (1, 2, 4, 8, 16 dan seterusnya).
Akibatnya, bahan makanan tidak cukup untuk menghidupi penduduk (akan
terjadi kelaparan), sehingga masyarakat hidup pada tingkat subsistence (pas-
pasan) dan perekonomian mengalami kemandegan.
2. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik
Pertumbuhan ekonomi hanya akan berlaku apabila pengeluaran agregat melalui
kenaikan investasi bertambah secara teruss menerus pada tingkat pertumbuhan
yang ditentukan. Faktor terpenting yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi
bukanlah pertambahan modal dan pertambahan tenaga kerja. Faktor yang paling
penting adalah kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran dan kepakaran
tenaga kerja.
a) Harrod-Domar: perlunya pembentukan modal (investasi) sebagai syarat untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap/teguh (steady growth). Bila
pembentukan modal telah dilakukan, maka perekonomian akan sanggup
memproduksi barang-barang dalam jumlah yang lebih besar.
b) Schumpeter: ketika yang lain menganggap penduduk sebagai aspek sentral
dalam proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, Schumpeter
berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh
kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship), karena mereka berani
berinovasi dalam aktivitas produksi.
c) Robert Solow: menurut Solow, dalam jangka panjang tingkat tabungan dapat
menentukan modal dalam proses produksi. Artinya, semakin tinggi tingkat
tabungan, semakin tinggi pula modal dan output yang dihasilkan.
Masalah Pembangunan di Negara Berkembang

1. Pertanian Tradisional
Kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian, dan aplikasi teknologi
modern dalam kegiatan pertanian menyebkan sektor ini tingkat produktifitasnya
sangat rendah dan seterusnya mengakibatkan tingkat pendapatan petani yang tidak
banyak bedanya dengan pendapatan pada tingkat subsisten.
2. Kekurangan dana modal
Perkembangan dan modernisasi suatu perekonomian memerlukan modal yang
sangat banyak. Infrastruktur hatus dibangun, sistem pendidikan harus
dikembangkan dan kegiatan pemerintah harus diperluas. Kalau dana modal akan
mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat.
3. Kurangnya Tenaga Terampil dan Berpendidikan
Tersedianya modal saja tidak cukup untuk memajukan suatu perekonomian
dibutuhkan tenaga terampil dan berpendidikan. Seperti yag dikatakan oleh
Schumpeter bahwa golongan pengusaha sangat penting dalam menentukan sampai
di mana perkembangan ekonomi akan tercapai.
4. Perkembangan Penduduk Pesat
Suatu negara yang memiliki sumber-sumber dan kemampuan yang terbatas dalam
melakukan pembangunan ekonomi serta mereka harus mewujudkan kesempatan
kerja dan menaikkan kemakmuran tetapi penduduknya berkembang sangat pesat
menyebabkan pertumbuhan ekonomi terhambat.
5. Masalah Institusi, Sosial, Kebudayaan dan Politik
Masalah ini sangat penting pengaruhnya terhadap pembangunan ekonomi. Karena
pembangunan ekonomi yang pesat memerlukan situasi yang stabil.

Kebijakan yang mempercepat pembangunan

1. Kebijakan diversifikasi kegiatan ekonomi


2. Mengembangkan infrastruktur
3. Meningatkan tabungan dan investasi
4. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat
5. Mengembangkan institusi yang mendorong pembangunan
6. Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi

1.3. DISTRIBUSI PENDAPATAN


Pengertian
Pembagian pendapatan nasional adalah pembagian aktivitas ekonomi di antara anggota-
anggota masyarakat karena setiap aktivitas ekonomi itu niscaya memberikan pendapatan
bagi pelakunya. Setiap orang yang menerima pembagian aktivitas ekonomi itu dari dirinya
sendirinya. Artinya dari aktivitas ekonomi yang dilakukannya sendiri itu lah setiap orang

Menerima pendapatan, sedangkan pendapatan setiap orang tentulah bagian dari pendapatan
nasional.

Ketidakmerataan Distribusi
Ketidakmerataan (ketimpangan pendapatan) dapat disebabkan oleh
keberagaman faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh setiap orang dalam suatu
daerah/wilayah. Semakin banyak faktor produksi yang dimiliki oleh seseoran, maka
berkemungkinan besar ia akan memiliki pendapatan yang juga semakin besar. Begitu
juga ketidakmerataan jumlah penduduk yang yang disebabkan banyaknya penduduk
migrasi ke kota-kota besar, sementara penduduk desa akan semakin sedikit dan di kota
penduduk akan semakin padat. Hal ini juga mempengaruhi ketidakmerataan distribusi
karena semakin banyak jumlah penduduk, semakin mudah untuk melakukan distribusi
karena semakin banyak masyarakat yang membutuhkan barang-barang produksi untuk
berlangsungnya suatu pemasaran tetapi belum tentu suatu produksi selalu diproduksi
oleh semua konsumen atau sesuai dengan keinginan kondumen.

Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi


kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Dari jenisnya
kemiskinan dibagi mendi dua, yaitu :

1. Kemiskinan Subjektif
Adalah kemiskinan yang berlaku secara individual. Kemiskinan jenis ini sama
sekali tidak ada hubungannya dengan kepemilikan sejumlah harta maupun dengan
kemampuan mengeluarkan uang untuk mencukupi kebutuhan. Kemiskinan ini
brkaitan dengan perasaan. Seseorang dikatakan miskin apabila ia merasa miskin,
dan dikatakan kaya jika ia merasa kaya, bukan orang lain yang mengatakannya
demikian.
2. Kemiskinan Objektif
Kemiskinan objektif dapat dianalisi karena merupakan gejala sosial yang nyata
terlihat. Kemiskinan ini berhubungan dengan pandangan orang banyak.
Maksudnya, seseorang dikatakan miskin karena orang-orang memang melihatnya
tidak berpunya, dan sesorang dikatakan kaya karena orang banyak yang
melihatnya kaya.

Berdasarkan definisi tersebut, kemiskinan dibagi menjadi dua, yaitu :

a) Kemiskinan Mutlak
Seseorang dikatakan miskin mtlak apabila pendapatannya berada pada atau di
bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan (poverty line) untuk Indonesia,
menurut definisi BPS, adalah sejumlah uang yang dapat dipakai untuk membeli
21.000 kalori setara beras sehari per orang.

b) Kemiskinan Relatif
Menyatakan kemisinan dalam perbandingan dengan keadaan orang atau kelompok
lain. Artinya, seseorang (atau kelompok) disebut miskin relatif apabila dia lebih
miskin dari orang lain. Demikian pula sebaliknya.
Kurva Lorenz

Distribusi atau pembagian pendapatan nasional tergantung pada peran masing-masing orang
di dalam perekonomian secara keseluruhan. Didalam kurva lorenz digambarkan 3 keadaan
sekaligus, yakni:

1. Distribusi pendapatan nasional yang sangat merata ( absolute equality income


distribution ),
2. Distribusi pendapatan nasional yang sangat tidak merata atau sangat timpang
( absolute inequality income distribution )
3. Distribusi pendapatan nasional yang aktual, yang sesuai dengan kenyataan tidak
pernah merata ( actual inequality income distribution )

Rasio Gini

Rasio gini adalah salah satu ukuran ketimpangan pendapatan penduduk secara
menyeluruh. Koefisien Gini didsarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva
pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu variabel tertentu
( misalnya pendapatan )dengan distribusi uniform yang mewakili persentase kumulatif
penduduk.

Luas OCAO
Rasio Gini =
Lu as OBAO

 Apabila rasio Gini = 0 berarti kurva Lorenz berimpit dengan egalitarian line OA ( ini
menunjukan bahwa distribusi pendapatan nasional merata sempurna )
 Apabila Rasio Gini = 1 berarti kurva Lorenz berimpit dengan kurva siku OBA ( ini
menunjukkan distribusi yang timpang mutlak )

Selanjutnya para ahli ekonomi merumuskan cara penilaian ketimpangan tersebut.


Yang paling populer yakni pendapat dari Harry Tatsumi Oshima dan Bank dunia.

Oshima memandang kondisi ketimpangan dan besar kecilnya Rasio Gini. Menurut
Oshima :

1) Indeks Gini sebesar 0,3 : ketimpangan ringan


2) Indeks Gini sebesar 0,4 : ketimpangan moderat atau sedang
3) Indeks Gini sebesar 0,5 : ketimpangan berat.
Menurut bank dunia dengan Institut Pembangunan, Universitas Sussex :

a) ≥ 17 % : ketimpangan ringan
b) 12 % - 17 % : ketimpangan sedang
c) ≤ 12 % : ketimpangan berat

Peranan Pemerintah

Tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah adalah untuk dapat menggeser kurva Lorenz ke
kiri ( kearah distribusi yang kian merata ), atau setidaknya menghalangi tergesernya atau
bergesernya kurva Lorenz itu ke arah kanan ( ke arah distribusi yang kian tidak merata ).

Cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan menggunakan alat yang bernama pajak
progresif ( progressive tax ). Di dalam ilmu perpajakan dikenal tiga sistem atau cara
pengenaan pajak kepada para wajjib pajak, yaitu :

1. Pajak progresif : adalah pajak yang dikenakan semakin berat kepada mereka yang
berpendapatan semaakin tiggi. Persentase pajak atas pendapatan itu semakin tinggi
apabila pendapatan juga besar.
2. Pajak degresif : merupakan kebalikan dari pajak progresif, pajak ini dikenakan
semakin berat kepada yang pendapatannya semakin kecil. Persentase pajak itu atas
pendapatan akan semakin tinggi jika pendapatan semakin rendah.
3. Pajak proporsional : adalah pajak yang dikenakan berdasarkan pembebanan
( persentase ) yang sama terhadap semua tingkat pendapatan.
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno,S.2015.MAKROEKONOMI TEORI PENGANTAR. Jakarta : Rajawali


Pers.

Rosyidi, S.2012. PENGANTAR TEORI EKONOMI. Depok : Rajawali Pers.


https://id.scribd.com/doc/211341538/Contoh-Fungsi-Stabilitas-Ekonomi-Nasional
https://id.scribd.com/document/349635080/Stabilitas-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi-Di-
Indonesia
https://blog.ruangguru.com/apa-itu-pertumbuhan-ekonomi-dan-teori-teori-pendukungnya

Anda mungkin juga menyukai