Anda di halaman 1dari 18

Teori Klasik Pertumbuhan Ekonomi

Lak Lak Nazhat El Hasanah


Pendahuluan

Teori Ekonomi Klasik secara umum


dianggap sebagai aliran modern
pertama dalam sejarah pemikiran
ekonomi. Teori ekonomi klasik mulai
berkembang sekitar pada abad ke-18.

Aliran ekonomi klasik mengemuka


hingga pertengahan abad ke-19 dan
kemudian digantikan oleh aliran
ekonomi neoklasik (1870)
Ciri Ciri Teori Ekonomi Klasik

Perekonomian yang didasarkaan pada sistem bebas berusaha (Laissez Faire) artinya mempunyai
kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangan secara otomatis

Pemerintah tidak ikut campur tangan

Harga barang ditentukan oleh produsen dann konsumen

Tingkat upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja


Tokoh – Tokoh Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Adam Smith (1723-1790)

Adam Smith berpendapat bahwa


pertumbuhan ekonomi bertumpu pada
adanya pertumbuhan penduduk.
Dengan adanya pertumbuhan
penduduk maka akan terdapat
pertambahan output dan pertambahan
hasil. Teori ini terdapat dalam bukunya
yang berjudul An Inquiry Into the
Nature and Causes of the Wealth of
Nations (1776).
Proses pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith dibedakan menjadi dua aspek
utama pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan
penduduk. 
Teori ini terdapat
dalam bukunya yang
berjudul An Inquiry
Into the Nature and
Causes of the Wealth
of Nations (1776).

Pembahasan lain adam Smith meliputi teori ongkos produksi, upah, laba, dan
sewa lebih utuh dan terkait dibicarakan.Di samping itu, teori pembangunannya
telah memperhitungkan pertumbuhan penduduk, pembagian kerja dan akumulasi
modal
Pertumbuhan Output Total
Sumber Daya Alam Melimpahnya ketersediaan sumber daya alam dan
penggunaan yang maksimal akan meningkatkan
pertumbuhan produksi suatu negara

Sumber Daya Manusia Ketersediaan dan kemampuan penduduk suatu negara dalam
mengolah sumber daya yang ada akan mempengaruhi pertubuhan
produksi suatu negara

Stok Barang Modal Jumlah dan tingkat pertumbuhan output tergantung pada laju
pertumbuhan stok modal
David Ricardo (1772-1823)
David Ricardo berpendapat bahwa
faktor pertumbuhan penduduk yang
semakin besar hingga dua kali lipat akan
menyebabkan jumlah tenaga kerja
melimpah. Kelebihan tenaga kerja akan
mengakibatkan upah menjadi turun. di
mana upah tersebut hanya bisa untuk
membiayai tingkat hidup
minimum (subsistence level). Pada
tahap ini, perekonomian mengalami
stagnasi (kemandegan) yang
disebut stationary state.
Teori ini
dituangkannya dalam
bukunya yang
berjudul The
Principles of Political
and Taxation (1917).
Ciri-ciri proses pertumbuhan dari Ricardo adalah sebagai berikut (Chalid, 2015) :

1. Terbatasnya jumlah tanah sebagai salah satu faktor produksi.


2. Kesesuaian peningkatan dan penurunan ketersediaan tenaga kerja dengan tingkat
upah minimal.
3. Akumulasi modal atau kapital terjadi apabila keuntungan minimal yang diperlukan
dalam melakukan investasi meningkat.
4. Perkembangan teknologi dari waktu ke waktu
5. Sektor pertanian yang dominan dalam suatu negara.
Proses pertumbuhan ekonomi menurut David Ricardo dalam Sukirno (2010) :

Pada permulaannya jumlah penduduk rendah dan kekayaan alam masih melimpah sehingga
para pengusaha memperoleh keuntungan yang tinggi. Karena pembentukan modal tergantung
pada keuntungan, maka laba yang tinggi tersebut akan diikuti dengan pembentukan modal yang
tinggi pula. Pada tahap ini maka akan terjadi kenaikan produksi dan peningkatan permintaan
tenaga kerja
Pada tahapan kedua, karena jumlah tenaga kerja diperkerjakan bertambah, maka upah akan
naik dan kenaikan upah tersebut akan mendorong pertambahan penduduk. Karena luas
tanah tetap, maka makin lama tanah yang digunakan mutunya akan semakin rendah.
Akibatnya, setiap tambahan hasil yang diciptakan oleh masing-masing pekerja akan
semakin berkurang. Dengan semakin terbatasnya jumlah tanah yang dibutuhkan, maka
harga sewa lahan akan semakin tinggi. Hal ini akan mengurangi keuntungan pengusaha
yang menyebabkan pengusaha tersebut mengurangi pembentukan modal dan menurunkan
permintaan tenaga kerja yang berakibat pada turunnya tingkat upah.

Tahap ketiga ditandai dengan menurunnya tingkat upah dan pada akhirnya
akan berada pada tingkat minimal. Pada tingkat ini, perekonomian akan
mencapai stationary state
Pada Gambar diatas tenaga kerja diukur sepanjang
garis horizontal (X), dan jumlah produk dikurangi sewa
sumbu vertikal (Y), kurva OP adalah fungsi produksi
yang menunjukkan total produk dikurangi sewa
sebagai fungsi dari penduduk. Karena penduduk
meningkat, maka kurva OP mendatar sesuai dengan
Law of deminshing return. Garis lurus yang melalui
titik pusat OW mengukur upah nyata konstan. Jarak
vertikal antara garis horizontal OX dan garis singkat
keseluruhan upah OW mengukur jumlah rekening
upah pada tingkat penduduk. Jadi W1 N1,W2 N2, dan
W3 N3 adalah jumlah rekening upah pada tingkat
penduduk ON1, ON2, ON3.

Pada waktu rekening uapah adalah W1 N1, keuntungan adalah P1 W1 (yaitu jumlah keseluruhan
produk dikurangi sewa dibagi jumlah rekening upah atau P1 N1 – WI N1). Pada waktu keuntungan P1
W1 investasi terangsang. Permintaan terhadap buruh meningkat menjadi ON2, dan tingkat upah naik
menjadi W2 N2. Ini akan meningkatkan investasi dan kemajuan teknik lebih lanjut dan kenaikan
permintaan akan buruh menjadi ON3. Tetapi keuntungan akan menurun menjadi P3 W3. Proses
penumpukan modal, kemajuan teknik, peningkatan penduduk, dan tingkat upah ini akan berlangsung
sampai keuntungan lenyap sama sekali pada titik S, dan timbul stasioner (Suryana, 2000).
Dalam teori pertumbuhan ekonomi Klasik, pertumbuhan ekonomi bergantung pada
faktor-faktor produksi (Sukirno, 2010).
Persamaanya adalah sebagai berikut : Y = f(K, L, R, T)
Keterangan
Y : tingkat pertumbuhan ekonomi
K : jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan
L : jumlah dan kualitas tenaga kerja yang digunakan
R : jumlah dan jenis kekayaan yang digunakan
T : tingkat teknologi yang digunakan
Thomas Robert Malthus (1766-1834)

Menurut Thomas Robert Malthus,


perkembangan perekonomian suatu negara
ditentukan oleh pertambahan jumlah
penduduk. Karena dengan bertambahnya
jumlah penduduk secara otomatis jumlah
permintaan terhadap barang dan jasa akan
bertambah.
Perbedaan antara pendapat
Adam Smith dan David Ricardo-Malthus

Adam Smith David Ricardo-Malthus


• Pertumbuhan gross domestic product  Sumber daya alam yang terbatas
(Dipengaruhi oleh sumber daya  Jumlah penduduk yang selalu berkembang
alam, jumlah penduduk, persediaan  Kemajuan teknologi
barang-barang modal)  Sektor pertanian yang dominan
• Pertumbuhan jumlah penduduk  Pertumbuhan penduduk menurut deret ukur
• Adanya sistem persaingan bebas dan pertumbuhan ekonomi menurut deret
hitung
Menurut ajaran klasik disimpulkan bahwa:

(1) Perkembangan perekonomian ditentukan oleh empat faktor: yaitu luas tanah,
jumlah penduduk, persediaan barang modal ,dan teknologi;
(2) Besarnya pendapatan nasional ditentukan oleh: upah, sewa dan keuntungan
pengusaha;
(3) Seluruh kegiatan ekonomi berlaku Law of Diminishing Return;
(4) Tanah pertanian dalam kondisi tetap; dan
(5) Keuntungan pengusaha merupakan faktor pembentukan modal.
Semua pendapat dari  para tokoh memiliki tujuan bagaimana cara untuk
mengembangkan perekonomian suatu negara dan bisa mencukupi
kebutuhan masyarakatnya. Jika kebutuhan masyarakat terpenuhi maka
negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara yang maju dan sejahtera.

Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat


dapat digolongkan menjadi tiga permasalahan penting, yaitu:
   

1. Masalah 2. Masalah 3. Masalah


Produksi Distribusi Konsumsi
Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia diantara
masyarakat. Karena masyarakat sangat heterogen maka barang-barang yang tersedia
pun juga beragam jenisnya sehingga akan muncul permasalahan bagi produsen, yaitu
barang apa saja yang harus diproduksi. Selain itu akan muncul kekhawatiran bagi
produsen apabila memproduksi suatu barang tertentu tetapi tidak dikonsumsi
masyarakat.

Masalah Distribusi
Agar barang dan jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat
maka dibutuhkan sarana serta prasarana distribusi yang baik.

Masalah Konsumsi
Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat yang idealnya dapat
dikonsumsi dan digunakan oleh masyarakat yang tepat pasti digunakan untuk
memenuhi kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut
akan dikonsumsi dengan tepat oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkannya?
atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga proses konsumsi
tidak berjalan sebagai subjek ekonomi

Anda mungkin juga menyukai