Anda di halaman 1dari 16

RANGKUMAN MATERI EKONOMI PEMBANGUNAN

Dosen Pengampu : Dr. H. Adi Wijaya, S.E., M.Si

Nama : Arif Budiman


NIM : 2001016064
Kelas : Gabungan A
Mata Kuliah : Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


Universitas Mulawarman
Terjadinya pembangunan didunia diawali sejak dimulainya revolusi industri di inggris
tahun 1760 an. Pada abad 18 banyak negara di eropa barat mengikuti Inggris, seperti
Francis, Spanyol dan lain lain. Dan pada abad ke 19 Amerika mengikuti revolusi industri
ini. Dan terjadi perang saudara serta Jepang yang melakukan pembangunan ekonomi
sebagai kelanjutab dari revolusi Neigi pada tahun 1868-1870. Pada abad ke 19 eropa
mengalami kemajuan dan mereka ingin mencari daerah koloni sambil menjual industri
terutama Inggris. Tetapi banyak juga negara yang mencari daerah kolonial untuk dijajah.

Pembangunan di Indonesia terjadi ketika penghapusan cultur tselsel pada tahun 1870.
Setelah dihapusnya cultur tselsel, Belanda membangun koloni nya di Indonesia. Sejak
tahun 1602, Belanda sudah memasuki Batavia

Istilah negara yang serang berkembang adalah underdevelopment country/less develop


country. Setelah perang dunia kedua mulailah pembangunan dinegara di negara sedang
berkembang diawasi ileh para ahli dan juga negara negara maju yang ingin membantu
membangun negara negara underdevelopment country.

Beberapa faktor penghambat terhadap masalah perekonomian di negara sedang


berkembang melakukan pembangunan adalah sebagai berikut:
1.) Kenyataan bahwa negara sedang berkembang masih merupakan daerah jajahan
tidak mungkin melakukan pembangunan
2.) Terbatasnya perhatian para pemimpin negara sedang berkembanh terhadap
masalah pembangunan
3.) Malasah pembangunan belum merupakan bahan pembahasan atau bidanh
penelitian yang populer
4.) Pada unumnya para ahli (barat) lebih memperhatikan/terfokus pada kemelesetan
ekonomi pembangunan
5.) Disamping itu peneliti hanya meneliti pembangunan dinegara eropa barat yang
umumnya sudah maju.

Perbedaan teori Klasik & Keyness


Teori klasik memiliki ide/kebebasan kpd masyarakat untuk melakukan ekonomi tanpa
campur tangan pemerintah (liberal) keseimbangan akan terjadi dalam jangka panjang.
Produksi harus tetap dilakukan untuk supply dan permintaan akan selalu ada. Teori
Keyness beranggapan bahwa pemerintah harus campur tangan dalam pembangunan.
Keseimbangan harus terjadi dalam jangka pendek. Pemerintah harus membuat
lapangan pekerjaan sebanyak banyaknya agar pengangguran berkurang.
Pengertian Ekonomi Pembangunan & Pembangunan Ekonomi

Secara umum, ekonomi pembangunan adalah sebuah cabang ilmu ekonomi yang menganalisis
masalah-masalah yang dihadapi oleh negara yang sedang berkembang dan mencari solusi atau
cara-cara untuk mengatasi permasalahan tersebut agar pembangunan ekonomi dapat
berkembang dengan lebih cepat. Menurut pakar ekonomi pembangunan asal Indonesia Lincolin
Arsyad, ekonomi pembangunan adalah bidang studi dalam ilmu ekonomi yang mempelajari
tentang masalah-masalah ekonomi di negara-negara berkembang dan kebijakan-kebijakan yang
perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi.

Sedangkan, pembangunan ekonomi adalah suatu usaha dalam perekonomian guna


mengembangkan kegiatan ekonomi sehingga infrastruktur dapat meningkat,
pertumbuhan ekonomi dapat semakin meningkat dan berkembang, taraf pendidikan
serta teknologi semakin maju

Ciri Ciri Negara sedang berkembang menurut Myers dan Baldwin 1957

1.) Produsen barang – barang primer


2.) Masalah tekanan penduduk
a.) Pengangguran yang banyak didesa
b.) Jumlah penduduk yang semakin banyak/pesat
c.) Tingkat kelahiran yang semakin tinggi
3.) Sumber – sumber alam yang belum banyak di olah
4.) Penduduk masih keterbelakang
5.) Kekurangan modal/kapital
6.) Orientasi keperdagangan luar negeri

Ciri Ciri Negara sedang berkembang tahun 1970 – 1980 an

1.) Tingkat kehidupan yang rendah, Dimanifestasikan sbg


a.) Pendapatan Rendah
b.) Fasilitas perumahan tidak memadai
c.) Sarana kesehatan yang buruk
d.) Pendidikan yang terbatas
e.) Umur pendek dan harapan kosong
f.) Perasaan yang kacau dan putus asa
2.) Tingkat produktivitas yang rendah
3.) Tingkat pertumbuhan populasi dan beban tanggungan yang tinggi
4.) Tungkat pengangguran dan pengangguran semu yang tinggi
5.) Tingkat ketergantungan yang semakin tinggi terhadap produksi pertanian dan
produk produk pokok ekspor
6.) Dependecy/ketergantungan dominasi dan vulnerabelitas dalam hububgan
internasional

Teori Pertumbuhan Klasik Menurut Para Ahli

Adam Smith (1723-1790)


1.) Pada tahun 1776 Adam Smith mengarang sebuah buku yang berjudul : An Inquiry
Into the Nature and Causes of the Wealth of Notions (The Wealth of Nations).
2.) Garis besar dari proses pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith sbb:
a.) 1.Pertumubuhan output (GDP) total.
b.) .Pertumbuhan penduduk.
3.) Adam Smith melihat system produksi suatu negara terdiri dari tiga unsur pokok
yaitu:
a.) Sumber-sumber alam yang tersedia (factor produksi tanah)
b.) Sumber-sumber manusiawi (jumlah penduduk)
c.) .Stok barang kapital yang ada
4.) Bila sumber alam belum sepenuhnya dimanfaatkan maka ada 2 faktor yang
berperan didalamnya yaitu jumlah penduduk dan stik barang kapital
Ada negara X yang punya sedikit penduduk, dan negara Y yang punya banyak
penduduk. Kebutuhan hidup masyarakat di negara X lebih sedikit, sehingga tidak
menciptakan permintaan barang/jasa yang banyak dan beragam di pasar. Hal ini
akhirnya menyebabkan pekerjaan penduduk di negara X hanya seputar kebutuhan
dasar. Lain dengan negara Y yang punya penduduk dengan jumlah jauh lebih banyak,
kebutuhan penduduk yang lebih banyak menciptakan permintaan barang/jasa yang
lebih banyak dan beragam juga.

Hal ini tentunya mendorong adanya diversifikasi dan spesialisasi peran, sehingga
semakin banyak barang/jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.
Alhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara Y. Nah, inilah yang membuat Adam
berpikir kalo pertambahan penduduk itu tinggi, secara tidak langsung akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Bila tingkat keuntungan berdasar ditingkat keuntungan max maka akan mengalami
tambahan stok K dan selanjutnya akan mengalami akumulasi kapital. (ΔK)

Syarat terjadinya akumulasi kapital


1.) Keuntungan yang diterima pemilik modal
2.) Adanya luas pasar.

Pertumbuhan penduduk berperan secara pasif, jika terjadi permintaan tenaga kerja 1
juta orang sedangkan yang tersedia hanya 900rb orang maka dengan sendirinya,
pertumbuhan penduduk akan bertambah. Adam smith menyatakan upahbkerja
subsisten (artinya yang paspasan untuk seseorang). Bila tingkatbupah berada diatas
tingkat upah subsisten maka penduduk akan bertambah. Bila tingkat upah berapa
dibawah tingkat upah subsisten maka penduduk akan berkurang. bila tingkat upah
berada para tingkat subsisten maka penduduk akan berhenti tumbuh.

David Ricardo (1772-1823)


Perekonomian David Ricardo ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.) Tanah terbatas jumlahnya
2.) Tenaga kerja (penduduk) meningkat atau menurun sesuai dengan apakah tingkat
upah di atas atau di bawah tingkat upah minimal (alamiah)
3.) Akumulasi kapital terjadi apabila tingkat keuntugan yang diterima oleh pemilik
modal berada diatas keuntungan minimal
4.) Dari waktu kewaktu terjadi kemajuan teknologi
5.) Sektor pertanian yang dominan
Perpacuan antara :
a.) The law of diminishing return
b.) Kemajuan teknologi
c.) Input berikutnya yang menurutkan output

Pendapat David Ricardo tentang teori pertumbuhan ekonomi berkebalikan dengan


Adam Smith. Menurutnya, pertumbuhan penduduk yang terlalu besar bisa
menyebabkan melimpahnya tenaga kerja. Hal ini akan menyebabkan upah yang
diterima masing-masing orang menurun. Upah tersebut hanya bisa untuk membiayai
tingkat hidup minimum (subsistence level), dan akibatnya perekonomian bisa
mengalami stagnasi atau stationary state.

Negara/masyarakat mencapai posisi stationer dengan ciri-ciri sebagai berikut:


1.) Tingkat output (GDP) konstan
2.) Jumlah penduduk konstan
3.) Satu dan dua kostan menyebabkan pendapatan perkapita konstan
4.) Tingkat upah pada tingkat upah alamiah (minimal)
5.) Tingkat keuntungan pada tingkat keuntungan minimal
6.) Akumulasi kapital berhenti
7.) Tingkat sewa tanah yang maksimal

Pengertian The Law of Diminishing Returns Law of diminishing returns adalah sebuah
hukum dalam ekonomi yang menjelaskan tentang proporsi input yang tepat untuk
mendapatkan output maksimal.

Teori ini menjelaskan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi
dari input, maka return (pendapatan) kita akan semakin menurun. Terdapat tiga tingkat
dalam teori ini, yaitu fase increasing return (pendapatan yang meningkat), fase kedua
dimana pendapatan tetap meningkat tapi pada intensitas yang lebih rendah dan fase
ketiga adalah diminishing returns.

Fase pertama adalah fase increasing returns. Contoh logis adalah misalnya kita
mempunyai sawah, dengan input petani. Satu sawah memiliki kapasitas petani sebanyak
10 orang. Maka, ketika kita menempatkan satu orang petani disana, kita akan
mendapatkan output (beras). Begitu juga jika ditambah terus sampai misalnya angka 7.
Ketika level petani sudah berada pada angka 7, output akan stabil dan terus menerus
meningkat. Begitu juga jika sampai 8, 9 dan 10, pendapatan terus meningkat.

Namun, pendapatan ketika 7 petani disawah dengan 10 petani berbeda. Secara logika
kita bisa melihat, misalnya saja para petani, ketika semakin banyak yang terlibat, akan
secara psikologis bertambah malas. Atau mereka juga bisa bertambah susah dalam
bekerja, karena sawah yang mereka garap semakin penuh. Tapi, pendapatan tetap
meningkat. Oleh karena itu, posisi ketika petani sebanyak 8 sampai 10 bisa dikatakan
fase 2 dari teori ini.

Fase 3 adalah fase diminishing. Bayangkan jika sawah yang oleh 10 orang saja sudah
sempit, ditambah lagi dengan 1,2, bahkan tiga orang lagi. Maka sawah akan semakin
penuh. Disinilah timbul pendapatan yang menurun. Petani yang ada disana tidak
produktif. Bahkan, pemilik sawah juga harus membayar lebih dari 10 petani, yang mana
sawah itu sendiri hanya bisa menghasilkan output yang dilakukan oleh 10 petani.

Otomatis, pemilik sawah harus membayar lebih untuk itu, sehingga pendapatan mereka
akan semakin menurun. Sawah juga akan semakin sesak jika diisi oleh lebih dari 10
orang, bisa jadi mereka justru mencangkul kaki dari petani yang lain, karena lahan nya
sudah habis.
Komentar:
1.Teori David Ricardo teori klasik dalam tahap perkembangannya yang paling lengkap
dan konsisten.
2.Ada 3 sebab yang menonjol ramalan kaum klasik berbeda dengan kenyataan.
a.D.Ricardo & kaum klasik lainnya tidak bisa meramalkan bagaimana kemajuan
teknologi.
Misal:
Teknologi uap → Teknologi Minyak→ Teknologi Elektrik.
b.Sumber-sumber alam tidaklah konstan bagi negara.
Misal:
Beberapa negara yang sudah maju memperluas tanah jajahan dan tanah colonial.
c.Ramalan yang keliru mengenai jumlah penduduk (bagi negara-negara maju).

Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik

Joseph Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada inovasi dari para
pengusaha (wiraswasta). Dalam hal ini, inovasi merupakan penerapan pengetahuan dan
teknologi yang baru di dunia usaha. Inovasi memiliki pengaruh sebagai berikut:
1.) Diperkenalkannya teknologi baru.
2.) Menimbulkan keuntungan yang lebih tinggi.
3.) Menimbulkan imitasi inovasi, yaitu peniruan teknologi baru oleh pengusaha-
pengusaha lain yang dapat meningkatkan hasil produksi

Robert Solow

Robert Solow adalah ahli ekonomi yang memenangkan hadiah nobel pada tahun 1987.
Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi akan tercapai jika ada pertumbuhan
output. Pertumbuhan output terjadi jika dua faktor input, yakni modal dan tenaga kerja
dikombinasikan, sedangkan faktor teknologi dianggap konstan (tidak berubah). Adapun
yang tergolong sebagai modal adalah bahan baku, mesin, peralatan, komputer,
bangunan dan uang. Dalam memproduksi output, faktor modal dan tenaga kerja bias
dikombinasikan dalam berbagai model kombinasi. Sehingga, bisa dituliskan dalam
rumus sebagai berikut:

Q = f (C.L)

Keterangan:
Q = Jumlah output yang dihasilkan
f = Fungsi
C = Capital (modal sebagai input)
L = Labour (tenaga kerja, sebagai input)

Rumus di atas menyatakan bahwa output (Q) merupakan fungsi dari modal (C) dan
tenaga kerja (L). Ini berarti tinggi rendahnya output tergantung pada cara
mengombinasikan modal dan tenaga kerja.

Harrod Domar
Harrod domar mengemukakan perlunya pembentukan modal sebagai syarat untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap (steady growth). Menurut mereka, bila
pembentukan modal telah dilakukan pada suatu masa, maka pada masa berikutnya
perekonomian akan sanggup memproduksi barang-barang dalam jumlah lebih besar.
Keinginan masyarakat dalam pembentukan modal (berinvestasi) ditentukan oleh
permintaan agregat (keseluruhan) dari masyarakat dan oleh MEC (Marginal Efficiency of
Capital), yakni perbandingan antara pertambahan modal terhadap pertambahan output.

Asumsi model Harrod – Domar

Model Harrod – Domar menggantungkan pada beberapa asumsi untuk menjelaskan


pertumbuhan ekonomi.

1.) Perekonomian beroperasi pada lapangan kerja penuh dan menggunakan secara
penuh barang modal yang tersedia.
2.) Produktivitas dan tingkat tabungan merupakan penentu utama pertumbuhan
ekonomi
3.) Model mengasumsikan skala hasil konstan untuk rasio modal-output dan
kecenderungan untuk menabung.
4.) Rata-rata kecenderungan untuk menabung (APS) sama dengan kecenderungan
untuk menabung marginal (MPS).
5.) Investasi adalah bersih, yakni investasi bruto minus depresiasi. Sehingga,
persediaan modal berubah sebesar investasi bersih.

Tahap – Tahap Proses Pembangunan menurut Para Ahli

Frederich List
Menurut List, pertumbuhan ekonomi dikelompokkan menurut kebiasaan masyarakat
dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui tata cara produksi. Kurang lebih
pengelompokan ini terdiri atas 4, yakni:

1.) Berburu dan mengembara (bergantung pada alam)


2.) Beternak dan bertani
3.) Bertani dan kerajinan
4.) Kerajinan, industri, dan perniagaan

Werner Sombart
Menurut Werner, pertumbuhan ekonomi terjadi karena masyarakat memiliki susunan
organisasi dan ideologi masyarakat. Kalo menurut Werner ada 3 zaman nih gais, yaitu:

1.) Zaman Perekonomian Tertutup, yaitu masyarakat masih terbatas dalam


menghasilkan barang dan dilakukan secara kekeluargaan.
2.) Zaman Kerajinan dan Pertukaran, yaitu sudah ada pembagian kerja dalam
masyarakat.
3.) Zaman Kapitalis, yaitu ketika sudah ada pemilik modal

Walt Whitman Rostow


Menurut Rostow, dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara akan mengalami tahapan-
tahapan berikut:

1.) Tradisional, ekonomi didominasi sektor pertanian


Tahap Masyarakat Tradisional
•Fungsi produksi masih terbaatas
•Teknologi masih sederhana
•Masih dipengaruhi pikiran tradisional
•Produktivitas kerja masih rendah
•Sektor pertanian yang dominan
•Mobilitas social tidak bergerak banyak
•Sentralisasi dalam pemerintahan, tetapi di daerah-daerah terdapat pusat
kekuatan politik missal tuan tanah dll. Yang bisa mempengaruhi kebijakan pusat

2.) Transisi (pre take-off), terjadi perubahan struktur tenaga kerja dari pertanian ke
industri. Tahap tahap transisi :
•Perubahan terjadi dalam masyarakat yaitu : perubahan system politik, social,
nilai-nilai masyarakat serta struktur aktivitas ekonominya
•Sektor pertanian sudah mulai maju sehingga dapat menunjang perkembangan
disektor industry
•Terjadinya kenaikan pendapatan disektor pertanian
•Penanaman modal dibidang prasarana cukup besar
•Peranan pemerintah diperlukan di dalam membangun prasarana
•Adanya kepemimpinan yang tahan tekanan-tekanandari negara lain

3.) Lepas Landas (take-off), ketika hambatan dalam struktur sosial dan politik dapat
diatasi. Tahap tahap lepas landas
Perubahan drastic dalam masyarakat, seperti revolusi politik
•Terbukanya pasar baru
•Adanya pembaharuan atau inovasi serta peningkatan investasi
•Kenaikan investasi yang produktif terjadi dari 5% menjadi 10% dari Pendapatan
Nasional
•Beberapa sector industry berkembang dengan laju perkembangan yang tinggi
•Ada sector yang memimpin (leading Sector) tiap negara leading sector yang
memimpin berbeda-beda, missal :
1.Inggeris yang memimpin tekstil katun,
2.Amerika, Kanada, Perancis, Rusia dan jerman yang memimpin jaringan kereta
api.

4.) Menuju Kematangan (drive to maturity), serikat buruh dan dagang semakin maju
Munculnya sector baru yang memimpin (leading sector yang baru)
•Sektor yang memimpin sifatnya ditentukan oleh kemajuan teknologi, kekayaan
alam serta bentuk kebijaksanaan pemerintah.
•Leading sector pada tahap ini juga berbeda dengan leading sector pada tahap ke
3 (Tinggal Landas) missal :
1.Inggeris tahap ke 3 Tekstil Katun berubah industry baja, batu bara serta alat-
alat Teknik berat,
2.Amerika, Perancis dan Jerman pada tahap ke 3 jaringan kereta api berubah
industry baja serta peralatan berat
•Perubahan atau peranan factor-factor yang non ekonomis dengan ciri-ciri sbb.
Struktur dan keahlian Tenaga Kerja mengalami perubahan yaitu peranan
industry meningkat dan peranan pertanian berkurang.

5.) Konsumsi Tinggi (high mass consumption), tenaga kerja didominasi tenaga kerja
terdidik dan penduduk di kota lebih besar dari desa.
Pada masa ini perhatian masyarakat lebih ditunjukkan kepada masalah-masalah
konsumsi dan kesejahteraan masyarakat tidak lagi pada masaalah produksi
•Pada tahap ini masyarakat saling bersaing untuk mendapat sumberdaya yang
tersedia :
1.Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri.
2.Menciptakan kemakmuran yang lebih merata bagi penduduk.
3.Mempertinggi tk konsumsi masyarakat termasuk konsumsi bahan yang tahan
lama dan mewah.

Kritik terhadap teori Rostow oleh Kuznet

1.) Menurut Kuznut tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh


Rostow tidak seluruhnya dapat dibuktikan secara empiris keberanannya.
2.) Perbedaan diantara tahap ke tahap yang lain dianggap oleh Kuznut adalah kabur.

Menurut Kuznet ada 6 bentuk karakteristik yang muncul dalam proses pertumbuhan
hamper semua negara yang sekarang sudah maju:

1.) Tingginya tingkat perkembangan ouput perkapita dan populasi.


2.) Tingginay tingkat produktivitass tenaga kerja.
3.) Tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi.
4.) Tingginya tingkat transformasi social dan ideologi
5.) Adanya kecondongan NSM untuk berekspansi keseluruh dunia untuk mendapatkan
pasar dan bahan baku (hubungan internasional).
6.) Pertumbuhan ekonomi ini terbatas pada sepertiga populasi dunia.

Bruno Hildebrand
Bruno memiliki pandangan yang cukup unik nih dibanding tokoh yang lain. Menurut
Bruno, pertumbuhan ekonomi dimulai dari alat tukar-menukar yang dilakukan
masyarakat, yaitu:

1.) Masa tukar-menukar barang (barter)


2.) Masa tukar-menukar dengan uang (jual beli)
3.) Masa tukar-menukar dengan kredit
Karena memiliki pandangan seperti ini, bisa dinyatakan bahwa Bruno memandang
pertumbuhan ekonomi bukan dari segi produksi atau konsumsi, melainkan dari segi
distribusi.

Karl Bucher
Terakhir, Bucher mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara
didasarkan oleh hubungan konsumen dengan produsen. Tahapan pada teori ini adalah:

1.) Rumah Tangga Tertutup, masyarakat hanya memenuhi kebutuhan kelompoknya


sendiri
2.) Rumah Tangga Kota, sudah muncul hubungan dagang antar desa dan desa
dengan kota
3.) Rumah Tangga Bangsa/Kemasyarakatan, perdagangan antar kota akan
membentuk satu kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran dagang
dalam negara
4.) Rumah Tangga Dunia , yaitu masa dimana perdagangan telah melewati masa-
masa negara, seperti saat ini nih,

Desakan Raksasa (Big Push)

Teori Big Push merupakan suatu teori untuk mendorong percepatan perekonomian
disuatu daerah. Hal tersebut lebih efisien apabila dapat dikolaborisakn dengan
pengembangan ekonomi lokal. Dimana pengembangan ekonomi lokal di gunakan untuk
memaksimalkan pemanfaatan sumber daya lokal yang melibatkan masyarakat lokal,
dunia usaha, pemerintah dan organisasi masyarakat untuk mengembangkan ekonomi
suatu wilayah. Diharapkan kedua teori tersebut dapat menjadi solusi untuk mengatasi
kemiskinan di suatu daerah

Strategi pembangunan seimbang atau disebut juga teori dorongan besar-besaran (big
push theory) dengan membangun berbagai industri yang saling berkaitan secara besar-
besaran dalam waktu yang bersamaan. Strategi ini meliputi berbagai sektor yang saling
melengkapi, dimana pembangunannya dilakukan secara serentak dan harmonis. Strategi
ini bertujuan agar proses pembangunan tidak kesulitan dalam memperoleh bahan baku,
tenaga ahli, sumber daya energi, dan pasar.
Menurut teori ini, dalam suatu pembangunan diperlukan program besar yang
menyeluruh dalam bentuk suatu jumlah minimum investasi. Cara kerja sedikit demi
sedikit tidak akan mendorong ekonomi pada tingkatan pembangunan. Dalam hal ini,
Rosenstein-Rodan membedakan antara tiga macam syarat mutlak minimal dan ekonomi
eksternal, yaitu:
a. Syarat Mutlak Minimal dalam Fungsi Produksi Syarat ini meliputi investasi minimal
input, output atau proses. Modal awal dalam fungsi ini antara lain tenaga, angkutan,
dan perhubungan.
b. Syarat Mutlak Minimal pada Permintaan
Agar tidak kekurangan pasar atau risiko kecilnya pasar, dibutuhkan pendirian
perusahaan yang saling berkaitan. Misalnya perusahaan dalam sektor industri dan
pertanian, sektor luar negeri dan domestik, sektor produktif dan prasarana.
c. Syarat Mutlak Minimal pada Persediaan Tabungan Tabungan merupakan syarat
minimum dalam investasi. Ketika pendapatan meningkat, tingkat tabungan marginal
harus lebih tinggi dari tingkat rata-rata tabungan.

Dengan tiga syarat mutlak minimal diatas dan adanya ekonomi eksternal yang dapat
dikembangkan, maka jumlah minimum investasi merupakan jalan satu- satunya untuk
mengatasi hambatan-hambatan pembangunan di negara terbelakang.

Para ahli ekonomi berpendapat bahwa pembangunan yang berhasil menghendaki


investasi secara besar-besaran (desakan raksasa atau big push) diberbagai bidan
produksi.
•Menurut para pendukung teori big push perlu diciptakan peningkatan yang benar
dalam permintaan agar industry yang penting dapat didirikan.
•Rosentein dan Rodam memiliki teori seabgai berikut:
→Jika ada 100 orang pekerja yang tadinya merupaan tenaga pengangguran disuatu
negara terbelakang dipekerjakan dalam sebuah pabrik sepatu, maka upah mereka akan
merupakan pendapatan tambahan.
→Jika para pekerja ini menggunakan pendapatan untuk membeli sepatu yang mereka
hasilkan, maka pabrik sepatu itu akan mendapatkan pasaran dan akan berhasil.

Pembentukan Modal dan Pembangunan Ekonomi

(Ml. Jhinghan Eko. Pembangunan & Perene)

•Pembentukan modal di pandang sebagau salah satu factor dan sekaligus factor utama
dalam pembangunan ekonomi.
•Menurut Nurkse :
Lingkaran setan ke miskinan di negara terbelakang dapat digunting/diputus dengan
pembentukan modal.
•Tujuan pokok pembangunan adalah untuk membangun peralatan modal dalam skala
yang cukup untuk meningkatkan produktivitas di bidang pertanian, perkebunan,
pertambangan dan industry.
•Modal juga diperlukan.
•Investasi dalam peralatan modal tidak saja meningkatkan produksi tetapi juga
kesempatan kerja. Pembentukan modal menghasilkan kemajuan Teknik yang
menunjang tercapainya ekonomi produksi skala luas dan meningkatkan spesialisasi.
•Pembentukan modal menciptaan perluasan pasar.
•Laju pembentukan modal yang erat lambat lamu mengurangi kebentukan akan modal
asing.
•Pembentukan modal juga mempengaruho kesejahtteraan ekonomi suatu bangsa.

Sebab dari Lambatnya Laju Pembentukan Modal

Alasan pokok rendahnya tingkat pembentukan modal di negara terbelakang sebagai


berikut:
1.Pendapatan rendah
2.Produktivitas rendah
3.Alasan kependudukan
4.Kekurangan wiraswasta
5.Kekurangan overhead ekonomi
6.Kekurangan peralatan modal
7.Ketimpangan dalam distribusi pendapatan
8.Pasar sempit
9.Kekurangan Lembaga keuangan

•Menurut nurkes salah satu rendahnya laju pembentukan modal keterbelakang ialah
demonstration affeet.
•Demon effet :
Setiap orang terdorong untuk meniru gaya hidup tetangga yang makmur ( Negara yang
sudah maju). Meniru gaya hidup berkonsumsi negara maju. → disebabkan oleh Film
asing, majalah asing, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai