Anda di halaman 1dari 4

Nama : Boby Juliansya

Matkul : Perekonomian di Indonesia

NIM : 410521014

“Pertumbuhan Ekonomi”

A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi adalah kondisi di mana masyarakat suatu negara atau wilayah
mengalami peningkatan pendapatan yang dapat disebabkan oleh kenaikan produksi barang
dan jasa.
B. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi
Faktor-faktor yang memajdi sumber dari pertumbuhan ekonomi adalah:
1. Sumber Daya Alam (SDA)
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
3. Sumber Daya Modal
4. Tenaga manajerial dan organisasi produksi
5. ilmu pengetahuan dan teknologi
6. Faktor politik dan administrasi pemerintah
7. Sosial budaya.

C. Teori dan Model Pertumbuhan Ekonomi


1. Teori Klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasik beranggapan bahwa suatu negara akan
mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi seiring bertambahnya populasi serta
sumber daya yang semakin terbatas.
a. Adam Smith
Filsuf dan ahli ekonomi ini merumuskan teorinya dalam buku berjudul An
Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Dalam buku
tersebut, Adam Smith mengatakan pertumbuhan ekonomi bertumpu pada
peningkatan populasi yang berdampak pada bertambahnya output dan
hasil.
b. David Ricardo
David Ricardo merumuskan teori ini dalam buku berjudul The Principles of
Political and Taxation. Bertolak belakang dengan pendapat Adam Smith
sebelumnya, menurutnya pertumbuhan penduduk yang besar dapat
berdampak pada kelebihan tenaga kerja sehingga upah yang diberikan
akan menurun.
Sementara upah tersebut nantinya digunakan untuk membiayai taraf
hidup minimum pekerja sehingga kondisi ekonomi akan mengalami
kemandegan atau stationary state.

2. Teori Neo Klasik


Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik menjelaskan faktor pertumbuhan ekonomi
negara dapat stabil dengan tiga komponen penting yaitu tenaga kerja, modal dan
teknologi.
a. Joseph Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter, ekonomi suatu negara dapat meningkat jika
pengusaha menciptakan inovasi dan membuat kombinasi baru terkait
proses produksi hingga investasi bisnisnya.
b. Robert M. Solow
Teori pertumbuhan ekonomi Robert M. Solow lebih menekankan pada
rangkaian kegiatan produksi yang dilakukan manusia, akumulasi modal,
pemakaian teknologi modern dan hasil atau output.
Menurutnya, pertumbuhan penduduk bisa berdampak positif dan negatif,
maka kondisi tersebut harus dimanfaatkan sebagai sumber daya yang
produktif.

3. Teori Historis
Teori pertumbuhan ekonomi historis fokus melihat proses perkembangan ekonomi
dari tahap prasejarah hingga industri dan masyarakat dunia yang memiliki tingkat
konsumsi yang tinggi. Setidaknya ada 2 ahli yang mendukung teori historis ini yaitu:
a. Friedrich List
Friedrich List menganggap pertumbuhan ekonomi suatu negara dilihat dari
teknik produksi sebagai sumber utama. Adapun tahapannya terdiri dari
masa berburu, beternak, bertani, kerajinan, serta industri perdagangan.
b. Bruno Hildebrand
Bruno Hildebrand meninjau perkembangan teknologi dapat dilihat dari
cara pertukaran di tengah masyarakat misalnya pertukaran barang atau
barter, pertukaran dengan uang, atau pertukaran dengan kredit.

4. Teori Pertumbuhan Ekonomi-Modern


Walt Whitman Rostow dalam buku The Stages of Economic Growth yang
menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi terbagi menjadi 5 tahap yaitu:
a. Masyarakat tradisional yaitu tahap dimana kegiatan produksi masih
sederhana hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri.
b. Pra lepas landas yaitu tahap dimana masyarakat berada dalam proses
transisi dengan menerapkan ilmu modern untuk produksi di bidang
pertanian maupun industri
c. Lepas landas yaitu tahap dimana masyarakat memperkuat dan mendorong
pertumbuhan ekonomi secara luas dengan melakukan investasi efektif dan
tabungan produktif.
d. Dorongan menuju kedewasaan yaitu tahap dimana perekonomian tumbuh
secara teratur dan lapangan usaha terus bertambah beriringan dengan
penerapan teknologi modern. Selain itu investasi dan tabungan efektif
meningkat hingga 20 persen.
e. Konsumsi Tinggi yaitu tahap dimana sektor industri merupakan sektor
yang memimpin. Pendapatan riil per kapita terus meningkat sehingga
sebagian masyarakat mengalami peningkatan konsumsi yang melampaui
kebutuhan bahan dasar.

D. Pertumbuhan Ekonomi Selama Periode Orde Baru Hingga Era SBY


Pernahkah kalian tahu bahwa Indonesia pernah mendapat julukan sebagai macan Asia? Ya,
julukan tersebut pernah diberikan kepada Indonesia salah satunya karena keberhasilan
repelita dalam swasambada beras pada tahun 1980.

Pada awal kelahirannya, Orde Baru memang memfokuskan programnya terhadap


pembangunan ekonomi. Hal ini didasarkan kepada kondisi ekonomi Indonesia diawal Orde
Baru yang cukup memprihatinkan, sehingga fokus ekonomi harus berdasarkan pada amanat
panca sila untuk menciptakan kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam programnya
pemerintahan Orde Baru menetapkan dua kebijakan ekonomi, yakni jangka panjang dan
jangka pendek.
1. Pada masa presiden suharto
Presiden Soeharto pada awal pemerintahannya dihadapkan pada masalah yang cukup sulit
dibidang ekonomi. Berbagai permasalahan terjadi seperti inflasi yang mencapai 650%
berakibat melonjaknya harga-harga kebutuhan. Selain itu alat-alat produksi mengalami
kerusakan terutama di sektor pertanian. Permasalah tersebut berakibat pada kurangnya
tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia. Rehabilitas dan stabilitas ekonomi menjadi
kebijakan awal pemerintahan Orde Baru dalam memulihkan kondisi tersebut. Rehabilitas
maksudnya perbaikan fisik terhadap prasarana-prasarana dan alat produksi. Dan stabilitas
dimaksudkan pengendalian inflasi supaya harga tidak melonjak terus menerus
Program stabilitas dan rehabilitas ekonomi yang dilakukan pemerintahan Orde Baru
menumbuhkan hasil yang cukup baik. Tingkat inflasi semula mencapai 650% berhasil ditekan
menjadi 120 pada tahun 1969. Kerusakan sarana prasaran mulai diperbaiki dan diremajakan.
Pemerintah Orde Baru siap melaksanakan program jangka panjang khususnya dibidang
pertanian.

2. Pada masa BJ Habibir


Pada masa Reformasi, Indonesia tengah menghadapi krisis ekonomi. Berbagai upaya
dilakukan untuk memulihkan kembali ekonomi. Berbagai upaya penyelesaian krisis
keuangan dan perbaikan Ekonomi, berhasil menaikkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
Amerika, yaitu Rp 6.700 per dolar Amerika pada Juni 1999. Namun, Rupiah kembali
melemah mencapai Rp 8.000 per dolar Amerika pada akhir masa kepemimpinan Habibie.

3. Pada masa Abdurrahman Wahid


Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid Pada masa ini, kondisi ekonomi Indonesia
mulai menunjukkan perbaikan dan kondisi keuangan sudah mulai stabil. Namun, keadaan
kembali merosot.
Pada April 2001, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika melemah hingga mencapai Rp12
ribu. Melemahnya nilai tukar rupiah tersebut berdampak negatif terhadap perekonomian
nasional, dan menghambat usaha pemulihan ekonomi.

4. Megawati
Dalam masa ini, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika berhasil distabilkan dan
berdampak pada terkendalinya harga barang. Selain itu, tingkat inflasi rendah dan cadangan
devisa negara stabil. Namun, pertumbuhan ekonomi masih tergolong rendah. Karena kurang
menariknya perekonomian Indonesia bagi investor, dan tingginya suku bunga deposito.

Berikut beberapa upaya meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia kala itu: Meminta
penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 miliar Mengalokasikan pembayaran utang
luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun Kebijakan privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

5. SBY
pada masa pemerintahan SBY ini kondisi perkonomian Indonesiamengalami perkembangan
yang cukup pesat.Terbukti, rata-rata pertumbuhan ekonomipemerintahan SBY selama lima
tahunmenjadi 6,4%, angka yang mendekati target 6,6%. Pada masa SBY ini,geliat ekonomi
terus mencuat naik, industri otomotifjuga terus meningkat, ini dapat dilihat dari
meningkatnya permintaanpasar membuktikan ada gerak positif dari perokonomian
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 tumbuh pesat seiring pemulihan
okonomi pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009. Terbukti,
perekonomian Indonesia mampu bertahan ditengah krisis dan finansial yang melanda di
zona Eropa.

Anda mungkin juga menyukai