NIM : 410521014
“Pertumbuhan Ekonomi”
3. Teori Historis
Teori pertumbuhan ekonomi historis fokus melihat proses perkembangan ekonomi
dari tahap prasejarah hingga industri dan masyarakat dunia yang memiliki tingkat
konsumsi yang tinggi. Setidaknya ada 2 ahli yang mendukung teori historis ini yaitu:
a. Friedrich List
Friedrich List menganggap pertumbuhan ekonomi suatu negara dilihat dari
teknik produksi sebagai sumber utama. Adapun tahapannya terdiri dari
masa berburu, beternak, bertani, kerajinan, serta industri perdagangan.
b. Bruno Hildebrand
Bruno Hildebrand meninjau perkembangan teknologi dapat dilihat dari
cara pertukaran di tengah masyarakat misalnya pertukaran barang atau
barter, pertukaran dengan uang, atau pertukaran dengan kredit.
4. Megawati
Dalam masa ini, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika berhasil distabilkan dan
berdampak pada terkendalinya harga barang. Selain itu, tingkat inflasi rendah dan cadangan
devisa negara stabil. Namun, pertumbuhan ekonomi masih tergolong rendah. Karena kurang
menariknya perekonomian Indonesia bagi investor, dan tingginya suku bunga deposito.
Berikut beberapa upaya meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia kala itu: Meminta
penundaan pembayaran utang sebesar US$ 5,8 miliar Mengalokasikan pembayaran utang
luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun Kebijakan privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
5. SBY
pada masa pemerintahan SBY ini kondisi perkonomian Indonesiamengalami perkembangan
yang cukup pesat.Terbukti, rata-rata pertumbuhan ekonomipemerintahan SBY selama lima
tahunmenjadi 6,4%, angka yang mendekati target 6,6%. Pada masa SBY ini,geliat ekonomi
terus mencuat naik, industri otomotifjuga terus meningkat, ini dapat dilihat dari
meningkatnya permintaanpasar membuktikan ada gerak positif dari perokonomian
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 tumbuh pesat seiring pemulihan
okonomi pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga 2009. Terbukti,
perekonomian Indonesia mampu bertahan ditengah krisis dan finansial yang melanda di
zona Eropa.