Anda di halaman 1dari 8

TUGAS GEOGRAFI INDUSTRI

NAMA

: AINUN ZANELA SAFITRI

NIM

: 13040274100

KELAS

: 2013-C

Menjelaskan pengertian teori pertumbuhan ekonomi


Teori merkantilisme
Teori klasik
Teori neo-klasik
A. TEORI MERKANTILISME
Teori Merkantilisme adalah praktik dan teori ekonomi, yang dominan di Eropa
dari 16 ke abad ke-18, yang dipromosikan lewat peraturan ekonomi pemerintahan
suatu negara untuk tujuan menambah kekuasaan negara dengan mengorbankan
kekuatan nasional saingannya. Ini adalah mitra dari politik ekonomi absolutisme atau
monarki absolut. Merkantilisme termasuk kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan
untuk mengumpulkan cadangan moneter melalui keseimbangan perdagangan positif,
terutama barang jadi. Secara historis, kebijakan tersebut sering menyebabkan perang
dan juga termotivasi untuk melakukan ekspansi kolonial. Teori merkantilis bervariasi
dalam penerapannya terkini dari satu penulis ke yang penulis lain dan telah
berkembang dari waktu ke waktu. Tarif tinggi, terutama pada barang-barang
manufaktur, merupakan fitur yang hampir universal dari kebijakan merkantilis.
Kebijakan lainnya termasuk:
a) Menciptakan koloni di luar negeri;
b) Melarang daerah koloni untuk melakukan perdagangan dengan negara-negara
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
j)

lain;
Memonopoli pasar dengan port pokok
Melarang ekspor emas dan perak, bahkan untuk alat pembayaran;
Melarang perdagangan untuk dibawa dalam kapal asing;
Subsidi ekspor
Mempromosikan manufaktur melalui penelitian atau subsidi langsung;
Membatasi upah;
Memaksimalkan penggunaan sumber daya dalam negeri; dan
Membatasi konsumsi domestik melalui hambatan non-tarif

untuk

perdagangan.
Pengertian lainnya adalah suatu pertumbuhan ekonomi/perkembangan
ekonomi suatu negara menurut kaum merkantilis ditentukan oleh peningkatan

perdagangan internasional dan penambahan pemasaran hasil industri serta surplus


neraca perdagangan.
Atau

dapat

dikatakan

suatu teori

ekonomi yang

menyatakan

bahwa

kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang
disimpan

oleh

negara

yang

bersangkutan,

dan

bahwa

besarnya

volum perdagangan global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau modal negara
dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga,
terutama emas maupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara dan modal ini
bisa

diperbesar

jumlahnya

dengan

meningkatkan ekspor dan

mencegah

(sebisanya) impor sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu
positif. Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai
tujuan ini dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan
mendorong eksport (dengan banyak insentif) dan mengurangi import (biasanya
dengan pemberlakuan tarif yang besar). Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan
mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem ekonomi merkantilisme.
Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah Eropa pada
awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era di mana kesadaran bernegara
sudah mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu
negara dalam mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula
sistem kapitalisme mulai lahir. Kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori
merkantilisme akhirnya mendorong terjadinya banyak peperangan dikalangan negara
Eropa dan era imperialisme Eropa akhirnya dimulai. Sistem ekonomi merkantilisme
mulai menghilang pada akhir abad ke-18, seiring dengan munculnya teori ekonomi
baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam bukunyaThe Wealth of Nations, ketika
sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang notabene saat itu adalah negara
industri terbesar di dunia.
Istilah "sistem dagang" digunakan oleh kritikus terkemuka, Adam Smith, tetapi
"merkantilisme" telah digunakan sebelumnya oleh Mirabeau.
Sementara banyak negara menerapkan teori ini, satu contoh adalah Perancis,
ekonomi negara paling penting di Eropa pada saat itu. Raja Louis XIV mengikuti
bimbingan Jean Baptiste Colbert, umumnya pengendalian keuangan (1662-1683).
Ditetapkan bahwa negara harus memerintah di bidang ekonomi seperti yang terjadi di

diplomatik, dan bahwa kepentingan negara seperti yang diidentifikasi oleh raja yang
unggul dari pedagang dan orang lain. Tujuan dari kebijakan ekonomi merkantilis
adalah untuk membangun negara, terutama di usia perang gencarnya, dan negara
harus mencari cara untuk memperkuat ekonomi dan melemahkan musuh asing.
Saat

ini,

semua

ahli

ekonomi

Eropa

antara

tahun 1500 sampai

tahun 1750 dianggap sebagai merkantilis meskipun ketika itu istilah 'merkantilis'
belum dikenal. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Victor de Riqueti, marquis
de Mirabeau pada tahun [1763], dan kemudian dipopulerkan oleh Adam Smith pada
tahun 1776. Pada kenyataannya, Adam Smith menjadi orang pertama kali
menyebutkan kontribusi merkantilis terhadap ilmu ekonomi dalam bukunya yang
berjudul The Wealth of Nations. Istilah merkantilis sendiri berasal dari bahasa
Latin mercari, yang berarti "untuk mengadakan pertukaran," yang berakar dari
kata merx, berarti "komoditas." Kata merkantilis pada awalnya digunakan oleh para
kritikus seperti Mirabeau dan Smith saja, namun kemudian kata ini juga digunakan
dan diadopsi oleh para sejarawan.

B. TEORI KLASIK
Teori klasik atau bisa juga disebut aliran klasik muncul akhir abad ke 18 dan
permulaan abad ke 19. Pada umumnya para ahli ekonomi yang mengemukakan
teorinya pada sekitar abad tersebut, dinamakan kaum klasik. Aliran klasik sendiri
dalam sejarahnya ada dua yaitu: alioran Klasik dan aliran Neo Klasik. Yang termasuk
aliran klasik adalah mereka yang mengemukakan teorinya sebelum tahun 1870 an,

yang termasuk dalam golongan ini adalah Adam Smith, Robert Malthus, David
Ricardo serta Thomas Robert Malthus.
1. Adam Smith (1723 1790)
Adam Smith berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi bertumpu pada
adanya pertumbuhan penduduk. Dengan adanya pertumbuhan penduduk maka akan
terdapat pertambahan output dan pertambahan hasil. Teori ini terdapat dalam bukunya
yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Pertambahan output total ini terdapat unsur-unsur pokok dari sistem produksi
suatunegara atau menurut Smith ada tiga, yaitu:
Sumberdaya alam yang tersedia (faktor produksi tanah)
Sumberdaya insani (jumlah penduduk)
Stok barang modal
Menurut Adam Smith, spesialisasi dan pembagian kerja ini menghasilkan
pertumbuhan output karena spesialisasi tersebut bisa meningkatkan keterampilan
setiap pekerja dalam bidangnya dan pembagian kerja bisa mengurangi waktu yang
hilang pada saat peralihan macam pekerjaan. Namun ada dua faktor penunjang
penting dibalik proses akumulasi terciptanya pertumbuhan output, yaitu:
Makin meluasnya pasar.
Adanya tingkat keuntungan di atas tingkat keuntungan minimal.
Sedangkan menurut Adam Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika
tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah subsisten yaitu tingkat upah
yang pas-pasan untuk hidup. Tingkat upah berlaku ditentukan oleh tarik-menarik
antara kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Sementara itu permintaan
tenaga kerja ditentukan oleh stok modal dan tingkat output masyarakat. Laju
permintaan pertumbuhan masyarakat akan ditentukan oleh laju pertumbuhan stok
modal (akumulasi modal) dan laju pertumbuhan output.
2. David Ricardo (1772 1823)
Tema dari proses pertumbuhan ekonomi menurut David Ricardo masih pada
perpacuan antara laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan output. Selain itu
David Ricardo juga menganggap bahwa jumlah faktor produksi tanah (sumberdaya
alam) tidak bisa bertambah, sehingga akhirnya menjadi faktor pembatas dalam proses
pertumbuhan suatu masyarakat. Teori David Ricardo diungkapkan pertama kali dalam
bukunya yang berjudul The Principles of Political Economy dan Taxation yang

diterbitkan pada tahun 1917. Ciri-ciri perekonomian dari David Ricardo sebagai
berikut:
Jumlah tanah terbatas
Tenaga kerja (penduduk) meningkat atau menurun tergantung pada tingkat upah
di atas atau di bawah tingkat upah minimal (tingkat upah diatas atau di bawah
tingkat upah minimal (tingkat upah alamiah = natural wage).
Akumulasi modal terjadi bila tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik modal
berasa di atas tingkat keuntungan minimal yang diperlukan untuk menarik
mereka melalukan investasi.
Kemajuan teknologi terjadi sepanjang waktu.
Sektor pertanian dominan.
Menurut David Ricardo peranan akumulasi modal dan kemajuan teknologi
adalah

cenderung

meningkatkan

produktivitas

tenaga

kerja

yang

dapat

memperlambah bekerjanya the law of diminishing returns yang pada gilirannya akan
memperlambat penurunan tingkat hidup ke arah tingkat hidup minimal. Inilah
intiproses pertumbuhan ekonomi (kapitalis) menurut David Richardo. Proses ini tidak
lain adalah proses tarik menarik antara dua kekuatan dinamis, yaitu antara the law
diminishing returns dan kemajuan teknologi. Masyarakat mencapai tingkat posisi
stasionernya dengan ciri-ciri sebagai berikut:

Tingkat output konstan


Jumlah penduduk konstan
Pendapatan perkapita juga mnjadi konstan
Tingkat upah pada tingkat upah alamian (minimal)
Tingkat keuntungan pada tingkat minimal
Akumulasi modal berenti (stok modal konstan)
Tingkat sewa tanah maksimal

3. Thomas Robert Malthus


Menurut Thomas Robert Malthus, perkembangan perekonomian suatu negara
ditentukan oleh pertambahan jumlah penduduk. Karena dengan bertambahnya jumlah
penduduk secara otomatis jumlah permintaan terhadap barang dan jasa akan
bertambah. Selain itu, perkembangan ekonomi suatu negera juga memerlukan
kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus.
Dari beberapa pendapat para ahli ekonomi klasik dapat ditarik kesimpulan
bahwa (Suryana, 2000):

Tingkat perkembangan suatu masyarakat tergantung pada empat faktor, yaitu


jumlah penduduk, jumlah stok modal, luas tanah, dan tingkat teknologi yang
dicapai.
Kenaikan upah yang akan menyebabkan kenaikan penduduk.
Tingkat keuntungan merupakan faktor yang menentukan pembentukan modal.
Bila tidak terdapat keuntungan, maka akan mencapai stationary state, yaitu
suatu keadaan dimana perkembangan ekonomitidak terjadi sama sekali.
The law of deminishing return berlaku untuk segala kegiatan ekonomi
sehingga mengakibatkan pertambahan produk yang akan menurunkan tingkat
upah, menurunkan tingkat keuntungan tetapi menaikan tingkat sewa tanah.

C. TEORI NEO-KLASIK
Neo-Klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa
aliran pemikiran ilmu ekonomi yang menjabarkan tentang pembentukan harga,
produksi dan distribusi pendapatan melalui mekanisme permintaan dan penawaran
pada suatu pasar. Teori pertumbuhan neo-klasik pertama kali dikembangkan oleh
Prof. Robert Solow. Beliau mendapatkan penghargaan nobel pada tahun 1987 untuk
teorinya tersebut. Teori yang ia kemukakan dalam Quarterly Journals of
Economicsterbitan Febuari 1956 dalam tulisan yang berjudul A Contribution of The
Theory of Economics Growth.
Pendapat neo-klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat disimpulkan
seperti berikut ini:
1) Adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam perkembangan
ekonomi. Menurut neo-klasik, tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan
tingginya tingkat tabungan. Pada suatu tingkat tertentu, tingkat bunga menentukan
tingginya tingkat investasi.
2) Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif. Proses
perkembangan meliputi semua faktor yang terlibat tumbuh bersama.

3) Adanya aspek internasional dalam setiap perkembangan. Dengan adanya pasar


yang luas akan memungkinkan produksi sebesar-besarnya sehingga produktivitas
semakin meningkat.
4) Perkembangan merupakan proses yang gradual. Perkembangan merupakan proses
yang bertahap dan berlangsung terus menerus.
5) Aliran neo-klasik merasa optimis terhadap perkembangan ekonomi. Aliran
sebelumnya (aliran klasik) mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi terhambat
karena terbatasnya SDA, sedangkan aliran neo-klasik yakin bahwa manusia
mampu mengatasi keterbatasan tersebut.
Beberapa ciri-ciri teori ekonomi neo-klasik adalah :
a. Perkembangan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi merupakan
faktor utama yang akan menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu
masa tertentu dan perkembangannya dari waktu ke waktu lainnya.
b. Pemerintah sudah ikut campur tangan dalam perekonomian negara
c. Sudah diterapkannya sistem pajak dan kemungkinan akan terjadi inflasi
d. Melihat bagaimana setiap faktor produksi dan perkembangan teknologi
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
e. Menganalisis sumbangan dari perkembangan stok modal dan perkembangan
teknologi dalam pembangunan ekonomi
Adapun pendapat para ahli mengenai aliran neo-klasik yaitu sebagai berikut:
Robert Solow
Beliau berpendapat

bahwa

pertumbuhan

ekonomi

merupakan

rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal,


pemakaian teknologi modern dan hasil input maupun output. Pertumbuhan
penduduk yang terjadi dapat berdampak positif dan negatif. Oleh karena itu,
pertambahan penduduk haruk dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.
Adapun yang tergolong sebagai modal adalah bahan baku, mesin, peralatan,
komputer, bangunan dan uang. Dalam memproduksi ouptut, faktor modal dan
tenaga kerja dapat dikombinasikan dalam berbagai model kombinasi.
Sehingga dapat dituliskan dalam rumus sebagai berikut:

Q = f (C.L)

Keterangan:
Q = Jumlah output yang dihasilkan
f = Fungsi
C = Capital (modal)
L = Labour (tenaga kerja)
Harrord Domar
Harrord Domar beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif
karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan
modal terebut. Teori yang dikemukakan beliau juga membahas tentang
pendapatan nasional dan kesempatan kerja.

Anda mungkin juga menyukai