Thomas Robert Malthus adalah generasi ekonom setelah sepeninggal Adam Smith
yang dikenal hampir menyamai pengaruh Adam Smith. Ia adalah seorang tokoh
ekonom dan kapitalisme. Thomas Robert Malthus lahir pada tanggal 13 Februari
1766 di Surrey, Inggris. Thomas Robert Malthus di kenal dunia melalui yang
berpengaruh di bidang ekonomi yang berjudul An Essay on The Principle of
Population , terbitan tahun 1798. Di dalam buku tersebut menjelaskan mengenai
pemikirannya tentang kelahiran yang tidak terkontrol akan mengakibatkan jumlah
penduduk bertambah dan persediaan makanan tidak dapat bertambah sesuai
kecepatan pertambahan penduduk.
c. David Ricardo
David Ricardo adalah seorang tokoh ekonomi yang lahir pada tanggal 18 April 1772
di London Inggris. David Ricardo merupakan tokoh yang dikenal sebagai pelopor
konsep sewa tanah dan bagi hasil. Konsep ini sering dipraktikkan oleh
masyarakat Indonesia bahkan hingga saat ini. David Ricardo juga dikenal dengan
kecermatan berpikir, kemampuan berpikir abstrak dan kerelaan melepaskan
kepentingan atau pendapat sendiri, jika pendapat tersebut dirasa tidak masuk akal
baginya. Dalam yang berjudul The Principle of Political Economy and
Taxation terbitan tahun 1817, David Ricardo membahas tuntas
mengenai hukum pembagian hasil perkapita dalam ekonomi kapitalisme. Hal tersebut
dibahas melalui teorinya yang dinamakan dengan ‘Hukum Pengurangan
Penghasilan’. Dari teori-teori yang dituliskan dalam bukunya di atas, belakangan
inidiketahui salah satu teorinya cukup mempengaruhi Karl Marx yakni teori tentang
nilai pekerja atau Labour Teory of Value. Teori tersebut menjelaskan tentang nilai
suatu barang produksi, ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam
memproduksi barang tersebut.
John Stuart Mill merupakan seorang filsuf sekaligus tokoh liberal serta ekonom
klasik. Ia lahir di London Inggris, pada tanggal 20 Mei 1806. John Stuart Mill dikenal
sebagai seorang tokoh penghubung aliran individualisme dan sosialisme.
Pemikirannya mengenai distribusi kekayaan, tertuang dalam bukunya yang
berjudul Priciple of Political Economy. Buku tersebut diterbitkan pada tahun 1848.
Di dalam buku tersebut ia menjelaskan bahwa persoalan terkait distribusi kekayaan
tidak ditentukan oleh hukum alamyang tidak bisa diubah melainkan oleh kehendak
dari kemauan manusia itu sendiri. Terlebih lagi John Stuart Mill pernah mengatakan,
faktor produksi yang utama adalah tenaga kerja dan sumber daya alam. Pemikiran
dan gagasan mengenai hukum ekonomi yang mengatur produksi dipengaruhi oleh
bukunya seorang ekonom ternama yakni Adam Smith yang berjudul Wealth of
Nations. Namun wilayah teorinya sedikit diperluas oleh John Stuart Mill dari teori
Adam Smith.
e. John Maynard Keynes
Setelah Adam Smith, pemikiran ekonomi yang diterapkan di banyak negara kapitalis
di dunia, terkhusus di bagian wilayah Eropa menggunakan pemikiran John Maynard
Keynes. John Maynard Keynes lahir pada tanggal 5 Juni 1883 di Cambridge Inggris.
Ia dikenal dengan gagasan-gagasannya yang mengubah teori dan praktek ekonomi
makro serta kebijakan ekonomi dunia, dengan menjelaskan penyebab terjadinya
siklus bisnis. Pemikiran John Maynard Keynes saat ini terkenal sebagai salah satu
mazhab ekonomi yang dinamakan dengan Keynesian. Salah satu pendapatnya yang
membuatnya dijuluki sebagai penyelamat sistem kapitalisme dunia adalah untuk
mencegah runtuhnya kapitalisme, pemerintah harus membelanjakan uang yang tidak
dimilikinya.
f. John Locke
John Locke merupakan seorang tokoh ekonom yang terkenal dengan teori naturalisme
liberal. Teori tersebut menjelaskan tentang hak milik. John Locke mengatakan bahwa
hak milik pribadi adalah salah satu hak alam dan insting yang tumbuh bersama
dengan oertumbuhan manusia. Oleh karena itu, tidak ada seorangpun yang
mengingkari insting ini. Jhon Locke lebih mengutamakan hak-hak asasi atas hidup
dan kebebasan yang mendasari perjuangan demi pemerintahan dengan perwakilan
rakyat. Maka bagi seorang John Locke, hak milik pribadi sebagai salah satu hak asasi
karena dia tidak ada hasil alam yang memilikii nilai kecuali lewat karya atau campur
tangan manusia.
g. Francois Quesnay
Francois Quesnay lahir di Versailes Perancis. Ia adalah seorang anak desa yang masa
mudanya dihabiskan untuk bekerja sebagi petani. Ia belajar kedokteran dan lulus pada
umur 25 tahun. Kemudian ia bekerja sebagai dokter di istana raja Louis XV.
Meskipun, seorang sarjana kedokteran, ia lebih mengutamakan bidang ekonomi dan
mendirikan sebuah aliran lesphisiocrates. Pada tahun 1756, ia menerbitkan dua
buah makalah mengenai para petani dari selatan. Ia kembali keajaran trdisional bahwa
semua kekayaan bersal dari tanah. Tanpa pangan dan serat, kayu, barang-barang
tambang dan batu-batuan, manusia tidak akan dapat hidup. Oleh karena itu hanya
petanilah yang menjadi seorang produsen. Sementara pengusaha, pengrajin,
poedagang mereka tidak produktif. Para pemilik tanah, yang mengelola hasil
kekayaan yang berasal dari tanah dan membagi-bagikannya ini dinamakan dengan
kelompok pemilik atau distributor. Pada tahun 1758, ia menerbitkan tabel ekonomi yg
disebut La Tableau Economique. Di dalam tabel tersebut digambarkan peredaran
uang di dalam masyarakat seperti halnya peredaran darah. Mirabeau mengatakan
bahwa di dunia ini terdapat tiga penemuan besar yaitu tulisan, mata uang dan tabel
ekonomi.
h. Karl Marx
Karl Marx merupakan seorang filsuf, penulis, ahli teori sosial, dan ekonom. Ia
terkenal dengan teorinya tentang kapitalisme dan komunisme. Bersama dengan
Friedrich Engels, Karl Marx menerbitkan Manifesto Komunis pada tahun 1848.
Kemudian Karl Marx menulis Das Kapital untuk volume pertama yang diterbitkan di
Berlin pada tahun 1867. Sementara itu, volume kedua dan ketiga diterbitkan secara
anumerta pada tahun 1885 dan 189 yang membahas mengenai teori nilai kerja. Marx
terinspirasi oleh ekonom politik klasik seperti Adam Smith dan David Ricardo.
Sementara itu, cabang ekonominya sendiri yakni ekonomi Marxian, tidak disukai di
antara pemikiran arus utama modern. Meskipun begitu, ide-ide Karl Marx memiliki
pengaruh besar pada masyarakat, terutama dalam proyek-proyek komunis seperti di
Uni Soviet, Cina, dan Kuba. Di kalangan pemikir modern, Marx masih sangat
berpengaruh di bidang sosiologi, ekonomi politik, dan untaian ekonomi heterodoks.
Meskipun banyak yang menyamakan Karl Marx dengan sosialisme, karyanya tentang
pemahaman kapitalisme sebagai sistem sosial dan ekonomi tetap menjadi kritik yang
valid di era modern. Dalam Das Kapital, Marx berpendapat bahwa masyarakat terdiri
dari dua kelas utama yakni kapitalis dan proletar. Kapitalis adalah pemilik bisnis yang
mengatur proses produksi dan yang memiliki alat-alat produksi seperti pabrik,
peralatan, dan bahan mentah, dan siapa juga berhak atas setiap dan semua
keuntungan. Sementara itu, kelas lain dinamakan dengan buruh yang disebut oleh
Marx sebagai “proletariat”. Buruh tidak memiliki klaim atas alat produksi, produk
jadi yang mereka kerjakan, atau keuntungan apa pun yang dihasilkan dari penjualan
produk tersebut. Sebaliknya, tenaga kerja hanya bekerja dengan imbalan upah uang.
Marx mengatakan bahwa karena pengaturan yang tidak merata inilah para kapitalis
mengeksploitasi pekerja. Teori penting lainnya yang dikembangkan oleh Karl Marx
yakni mengenai materialisme historis. Teori ini menyatakan bahwa masyarakat pada
suatu titik waktu tertentu diatur oleh jenis teknologi yang digunakan dalam proses
produksi. Di bawah kapitalisme industri, masyarakat diatur dengan kapitalis
mengorganisir tenaga kerja di pabrik atau kantor di mana mereka bekerja untuk upah.
i. Max Weber
Max weber adalah seorang sosiolog yang berasal dari Jerman pada abad ke-19. Ia
sering dijuluki sebagai bapak sosiologi. Max Weber telah memberikan banyak
berkontribusi dalam bidang sosiologi. Salah satu kontribusi Weber yang populer yaitu
kumpulan esainya dari tahun 1904-1905. Kumpulan tersebut kemudian dikenal
sebagai Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme (The Protestant Ethic and the
Spirit of Capitalism). Secara garis besar, esai tersebut mengupas mengenai asal-usul
kapitalisme modern, terlebih yang berkaitan dengan kepercayaan Protestan. Menurut
Max Weber, kapitalisme muncul ketika etika Protestan (Calvinis dan Puritan)
mempengaruhi sejumlah orang untuk bekerja dalam dunia sekuler, turut serta dalam
perdagangan, mengembangkan perusahaan milik sendiri, dan mengumpulkan
kekayaan mereka untuk investasi. Bisa dikatakan bahwa etika Protestan adalah
pendorong sebuah aksi massal yang tidak di rencanakan dan tidak terkoordinasi yang
mengarah pada perkembangan kapitalisme. Salah satu isu sentral dalam
konseptualisasi kapitalisme adalah penjelasan mengenai kemunculannya. Baik
ekonom politik klasik maupun Marxis Ortodoks pada dasarnya memberikan
penjelasan materialistis yang berakar secara internal di bidang ekonomi, baik yang
timbul dari inovasi teknologi, konflik kelas, urbanisasi, atau tekanan geografis.
Namun, Max Weber menentang kebenaran semua penjelasan internal sejenis itu
untuk kapitalisme. Weber mengusulkan bahwa munculnya versi Calvinis dan teologi
Kristen Reformed selama abad ke-16 dan ke-17 merupakan kondisi yang menjadi
asal-usul dari munculnya kapitalisme.
1. Dampak Positif
2. Dampak Negatif
b. Sifat kerja sama antar masyarakat menjadi berkurang karena semua orang
memiliki tujuan keuntungan individual. Kapitalisme juga menyebabkan kerjasama
sosial akan menghilang secara perlahan.
c. banyak orang yang akan berlomba-lomba dalam mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya