Oleh :
22101020033
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berakhirnya Perang Dingin yang disusul dengan ambruknya ideologi
komunisme-sosialisme (Uni Soviet beserta negara-negara satelitnya), kerap
kali dimaknai sebagai kemenangan besar sistem ideologi kapitalisme. Pasca
Perang Dingin, kedigdayaan dan dominasi kapitalisme terasa semakin kuat
mencengkeram peradaban umat manusia di dunia. Terutama di belahan dunia
Barat, logika dan budaya kapitalisme menjadi mesin penggerak peradaban.
Menurut Anthony Giddens, peradaban Barat ditopang oleh empat kekuatan
besar, yaitu kapitalisme, negara bangsa, organisasi militer, dan industrialisasi.
Keempat kekuatan ini merupakan tulang punggung modernitas dan menjadi
basis bagi terjadinya proses transformasi sosial masyarakat.1
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang telah ada selama berabad-
abad dan menjadi sistem ekonomi dominan di dunia. Kapitalisme telah
membawa banyak kemajuan bagi peradaban umat manusia, tetapi juga
menimbulkan beberapa masalah yang perlu dipecahkan. Dengan tulisan
sederhana ini, penulis ingin menyampaikan beberapa hal yang berkaitan
dengan latar belakang, perkembangan, ciri-ciri dan sistem kapitalisme, serta
kelebihan dan kekurangan sistem kapitalisme terhadap kehidupan umat
manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang dan perkembangan kapitalisme di Barat?
2. Bagaimana ciri-ciri dan sistem kapitalisme?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan sistem kapitalisme?
1
Anthony Giddens, The Constitution of Society: The Outline of The Theory of Structuration
(Cambridge: Polity Press, 1995), hlm. 158.
C. Tujuan Penulisan
1. Menguraikan latar belakang dan perkembangan kapitalisme di Barat.
2. Menjelaskan ciri-ciri dan sistem kapitalisme
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam penerapan sistem
kapitalisme.
BAB II
KAPITALISME
2
Maruta, H. Sejarah Sistem Ekonomi. Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita,
stiesyariahbengkalis 3(1), 2014, 647-658.
mengimplementasikan spirit kapitalismenya dalam sebuah konsep sebagai
mekanisme pasar.3
Menurut Dudley 2Dillard perkembangan kapitalisme dapat dibagi
menjadi tiga tahapan.4 Secara kronologis dalam tahapan sejarah
perkembangannya, yaitu Kapitalisme Awal, Kapitalisme Klasik, dan
Kapitalisme Lanjut.
1. Kapitalisme Awal (1500-1750)
Kapitalisme awal dimulai dengan lahirnya institusi pasar
(market) pada abad ke-16 dan dilanjutkan dengan perkembangan
perdagangan jarak jauh antar pusat-pusat kapitalisme dunia. Pada
periode ini masih mendasarkan pada pemenuhan kebutuhan pokok
yang ditandai dengan kehadiran industri sandang di Inggris sejak abad
14 sampai 18. Saat itu, industri sandang Inggris menjadi industri
sandang terbesar di Eropa. Industri sandang menjadi salah satu
munculnya pelopor kapitalisme di Eropa sebagai sistem sosial dan
ekonomi. Dudley juga menguraikan bahwa perkembangan kapitalisme
pada tahapan ini didukung oleh tiga faktor yang sangat penting, yaitu
(1) dukungan agama dengan menanamkan sikap dan karakter kerja
keras dan anjuran untuk hidup hemat, (2) hadirnya logam mulia
terhadap distribusi pendapatan atas upah, laba, dan sewa, serta (3)
keikutsertaan negara dalam membantu membentuk modal untuk
berusaha.
2. Kapitalisme Klasik (1750-1914)
Pada fase ini terjadi pergeseran perilaku para kapitalis yang
semula hanya perdagangan politik, ke wilayah yang mempunyai
3
Nur Sayyid Santoso, Kapitalisme, Negara dan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015), hlm 7-8.
4
Nur Sayyid Santoso, Kapitalisme, Negara dan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2015), hlm 9-12.
jangkauan lebih luas yaitu industri. Fase ini ditandai dengan adanya
Revolusi Industri di Inggris yang mana banyak diciptakannya mesin-
mesin besar untuk menunjang industri.5
Di fase ini juga Adam Smith mulai dikenal sebagai bapak
kapitalisme melalui bukunya yang sangat terkenal yaitu The Wealth of
Nations (1776). Buku ini mencerminkan ideology kapitalisme klasik.
Salah satu poin ajarannya laissez faire dengan invisible hand-nya
(mekanisme pasar). Kebijaksaan laissez faire mencakup perdagangan
bebas, keuangan yang kuat, anggaran belanja seimbang, dan bantuan
kemiskinan minimum.
3. Kapitalisme Lanjut (1914-sekarang)
Kapitalisme lanjut mulai berkembang sejak abad 19 yang
didasari oleh Perang Dunia I. Kapitalisme lanjut ditandai oleh tiga
momen, yaitu pergeseran dominasi modal dari Eropa ke Amerika,
bangkitnya kesadaran bangsa-bangsa di Asia dan Afrika terhadap
kolonialisme Eropa sebagai ekses dari kapitalisme klasik, yang
kemudian memanifestasikan kesadaran itu dengan perlawanan dan
adanya Revolusi Bolzhevik yang meluluhlantakkan institusi
fundamental kapitalisme yang berupa pemilikan capital secara
individu atas penguasaan sarana produksi, struktur kelas sosial, bentuk
pemerintahan dan kemapanan agama.
Ada tiga sifat dan watak dasar dari kapitalisme yang melandasi
adanya penindasan yang terjadi sejak munculnya kapitalisme hingga
detik ini, yaitu:
Eksploitasi atau pengerukan secara besar-besaran dan habis-
habisan terhadap sumberdaya alam maupun sumberdaya
manusia.
5
Dillard, Kapitalisme Dulu dan Sekarang, terj. M. Dawam Rahardjo, Jakarta: LP3ES, 1987, hlm.
17.
Akumulasi atau penumpukan. Sifat ini menjadikan kapitalis
tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah diraih,
sehingga mereka selalu mencari cara agar kekayaan mereka
berkembang dan bertambah.
Ekspansi atau perluasan wilayah pasar, yaitu perdagangan
sandang diperluas pada usaha perkapalan, pergudangan,
barang-barang mentah dan selanjutnya menjadi barang-barang
jadi.6
6
Choirul Huda, “Ekonomi Islam dan Kapitalisme”, Economica vol. VII Edisi, 2016, hlm. 33-34.
7
Sirajuddin & Tamsir. (2015) Rekonstruksi Konseptual Kepemilikan Harta Persfektif Ekonomi
Islam (Studi Kritis Kepemilikan Harta Sistem Ekonomi Kapitalisme), hlm. 66-71.
kaum kapitalis dalam kerjasamanya berusaha untuk mencapai keuntungan
yang sebesar-besarnya, kaum buruh pun juga berusaha untuk memperoleh
upah yang sebesar mungkin, kaum buruh tersusun dalam serikat pekerja dan
kaum majikan organisasi sebagai penguasaha (Zainol Hasan & Mahyudi,
2020)
Sistem kapitalisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memberlakukan independensi perorangan yang tidak ada batasnya
dalam rangka untuk mendapatkan harta perorangan. Selain itu, adanya
tujuan untuk mempunyai dan mengelola kepunyaan perorangan demi
sebuah keperluan bagi daya usaha perorangan.
2. Adanya percepatan perbendaharaan yang sangat cepat,
memaksimumkan pabrikasi, dan tersedianya pemenuhan kebutuhan
yang sesuai dengan selera perorangan. Ini tiada lain bertujuan untuk
kesejahteraan sesama umat manusia.
3. Adanya perkiraan gagasan perorangan dan telah menjadi syarat supaya
bersamaan dengan pengambilan hasil yang terdesentralisasi dalam
mekanisme pasar bebas. Ini sebagai syarat utama dalam rangka
terpenuhinya tepat guna dalam pengalokasian sumber daya yang ada.
4. Adanya pernyataan kepuasan personal dari semua kalangan yang
secara otomatis kebutuhan sosial bersama bisa terpenuhi.
5. Tidak percaya terhadap peranan pihak pemerintah dalam hal efisiensi
alokasi maupun keadilan distribusi (Umer, 1999)
Sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem yang menyandarkan
diri sepenuhnya pada:
1. Hak milik swasta (Private Property) lembaga ini merupakan elemen
pokok kapitalisme, ia menjamin bahwa setiap orang mempunyai hak
untuk mencapai barang-barang ekonomi dan sumber daya melalui cara
yang legal, mengadakan perjanjian-perjanjian sehubungan dengan hak
alamiah terlepas dari kekuasaan Negara.
2. Dibina oleh tangan yang tak terlihat (The Invisible Hand) setiap
individu dalam sebuah masyarakat kapitalistik dimotivasi oleh
kekuatan-kekuatan ekonomi sehingga ia akan bertindak sedemikian
rupa untuk mencapai kepuasan terbesar dengan pengorbanan atau
biaya yang sekecil-kecilnya.
3. Individualisme ekonomi Laissez-Faire berarti bahwa tiadanya
intervensi pemerintah akan menyebabkan timbulnya individualisme
ekonomi dan kebebasan ekonomi. Kapitalisme menganggap kebebasan
individu tanpa batas untuk mencari kekayaan pribadi adalah sebuah
keharusan bagi individu.
4. Persaingan dan pasar-pasar bebas (free market competition) dalam
bentuknya yang paling sempurna, pasar bebas menunjukkan ciri-ciri
pembeli dan penjual dalam jumlah cukup banyak yang menyebabkan
mereka tidak dapat mempengaruhi harga barang yang bersangkutan
kemudian kebebasan para pembeli serta penjual yang tidak dihalangi
oleh pembatasan-pembatasan ekonomi atas permintaan dan
penawaran.
KESIMPULAN
Kapitalisme berasal dari asal kata capital yang berarti modal dan isme berarti
paham atau ajaran. Kapitalisme muncul di Eropa pada abad 16 dan digagas oleh tiga
tokoh besar, yaitu Martin Luther, Benjamin Franklin, dan Adam Smith. Menurut
Dudley Dillard, kapitalisme dapat dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu: kapitalisme awal,
kapitalisme klasik, dan kapitalisme lanjut.
9
Zakiyuddin Baidhawy. (2007). Islam Melawan Kapitalisme, (Yogyakarta: Resist Book. P. 3.
DAFTAR PUSTAKA
Dillard, Dudley. (1987). Kapitalisme Dulu dan Sekarang, terj. Oleh M. Dawam
Rahardjo. Jakarta: LP3ES.
Huda, C. (2016). Ekonomi Islam dan Kapitalisme (Merunut Benih Kapitalisme dalam
Ekonomi Islam). Economica: Jurnal Ekonomi Islam, 7(1), 27-49.