Salah satu ideologi yang ada akibat perkembangan ideologi kapitalisme yaitu ideologi
sosialisme. Selain pengertian dan ciri dari kapitalisme yang akan kita bahas, tak lupa yuksinau.id
memberikan kelebihan dan kekurangan sistem ini.
Contents [hide]
Karl Marx menyatakan istilah tersebut menjadi suatu konsep sentral yang disebut dengan ‘cara
produksi‘.
Adapun Max Weber menganggap kapitalisasi sebagai suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan
kepada suatu pasar dan dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran pasar.
Tokoh pemikir/pengembang Kapitalisme diantaranya: John Locke, Adam Smith, David Ricardo,
Marthin Luther King, Robert Malthus, Lord Keynes, David Hume, dan Karl Marx.
Kelebihan kapitalisme
Sistem kapitalisme mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya:
Kekurangan kapitalisme
Tak luput dari kelebihan kapitalisme, sistem ini juga mempunyai kelemahan yaitu:
Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan persaingan
monopolistik.
Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor-
faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain).
Sebagian menganggap persaingan sengit yang dibawa oleh kapitalisme sebagai
kelemahan utama.
Kapitalisme membuat ekonomi yang berorientasi pada uang. Perusahaan bisnis akan
melihat ekonomi dengan titik pandang materialistik.
Profit dipandang menjadi tujuan bisnis utama dengan raksasa bisnis mengambil alih
perusahaan-perusahaan kecil.
Kapitalisme memicu berkurangnya SDA karena dieksploitasi untuk menjaga
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Kapitalisme juga diyakini menyebabkan distribusi kekayaan yang tidak adil dengan
kekayaan dan kekuasaan hanya dikuasai oleh segelintir orang.
Berawal dari kapitalisme liberal akhirnya berkembang menjadi ideologi liberal. Ciri-ciri negara
penganut ideologi kapitalisme adalah sebagai berikut.
Kebebasan warga negara dijunjung tinggi. Warga negara bebas melakukan apa saja
asalkan tidak melanggar tertib hukum.
Negara hanya bertindak sebagai pengawas jalannya tertib hukum.
Pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai agama sehingga melahirkan
sekulerisme (paham yang memisahkan agama dengan negara).
Zaman ini kapitalisme berkembang sangat pesat, bisa dilihat dengan adanya pasar bebas
(globalisasi). Dimana memberikan kesempatan kepada semua orang untuk berbisnis tanpa
penghalang khusus
Pengertian & Ciri Ideologi Komunisme
(LENGKAP)
Ideologi komunisme yang kita bahas kali ini sangat bertentangan sekali dengan ideologi
pancasila yang kami posting sebelumnya. Pancasila dan komunisme tidak mungkin disatukan,
ibarat hitam dan putih.
Komunisme adalah sebuah paham yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat
produksi (modal, tanah, tenaga kerja) yang mempunyai tujuan terwujudnya masyarakat yang
makmur, masyarakat komunis tanpa kelas dan semua orang sama.
Tanda komunisme dilihat dengan adanya prinsip sama rata sama rasa di dalam bidang ekonomi
dan sekularisme yang radikal ketika agama digantikan oleh ideologi komunis yang bersifat
doktriner.
Sifatnya ateis, yaitu tidak mengimani adanya Tuhan. Menganggap Tuhan tidak ada, kalau dia
berpikir bahwa Tuhan tidak ada. Tetapi ketika berpikir Tuhan itu ada, maka keberadaan Tuhan
terserah kepada manusia.
Kurang menghargai manusia sebagai individu, dibuktikan dengan ajaran yang tidak mengijinkan
seseorang menguasai alat-alat produksi.
Komunisme mengajarkan teori pertentangan (perjuangan) kelas.
Doktrin komunis salah satunya yaitu the permanent / continuous revolution (revolusi terus-
menerus). Revolusi menyebar ke seluruh dunia, maka komunisme disebut go internasional.
Komunis mempunyai progam terwujudnya masyarakat yang makmur, tanpa kelas, dan semua
orang itu sama. Tetapi untuk mewujudkannya, ada fase diktator proletariat yang mempunyai
tugas membersihkan kelas lawan komunisme. Terutama tuan tanah yang bertentangan dengan
demokrasi.
Komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. Sehingga bisa dibilang
Negara komunis tidak ada partai oposisi atau komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati
HAM.
Negara dan hukum akan lenyap karena tidak lagi diperlukan.
1. RRC
2. Korea Utara
3. Vietnam
4. Rusia
5. Kuba
6. Albania
Jika kamu bertanya mengapa negara kita tidak memakai ideologi komunisme, itu karena
komunisme tidak sesuai dengan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Karena bangsa Indonesia sangat meyakini adanya Tuhan dan masyarakatnya yang menghormati
Hak Asasi Manusia.
Selain bunyi kelima sila pancasila yang harus kita hafal, tak kalah pentingnya kita juga harus
mengetahui mengenai ideologi pancasila. Sehingga kecintaan terhadap negara ini akan semakin
bertambah.
Apakah pentingnya ideologi untuk suatu negara? Ideologi bermakna sebagai semua pandangan,
nilai, cita-cita, dan keyakinan yang ingin diwujudkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dalam hal
ini amat diperlukan, sebab dianggap bisa membangkitkan kesadaran terhadap kemerdekaan.
Fungsi ideologi sendiri yaitu membentuk identitas/ciri kelompok atau bangsa. Ideologi
mempunyai kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka. Ideologi berfungsi
mempersatukan “sesama” kita.
Contents [hide]
1 Pengertian Ideologi Pancasila
2 Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara
3 Makna Ideologi Pancasila
4 3 Dimensi Ideologi Pancasila
5 Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Dasar negara merupakan landasan kehidupan bernegara. Dasar negara merupakan suatu dasar
untuk mengatur penyelenggaraan negara.
Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara, sehingga tidak mempunyai arah dan tujuan yang jelas,
dan memudahkan timbulnya kekacauan. Dasar negara sebagai pedoman hidup bernegara
mencakup cita-cita negara, tujuan negara, norma bernegara.
Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara, juga berkedudukan sebagai Ideologi
Nasional bangsa Indonesia.
Sehingga makna pancasila dari ketetapan tersebut bahwa nilai-nilai yang tercamtum dalam
ideologi pancasila menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan bernegara.
2. Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang tercamtum dalam nilai dasar tersebut bisa
memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat mengenai masa depan yang
lebih baik.
Nilai Pancasila tergolong nilai kerohanian yang didalamnya terselip nilai lainnya secara lengkap
dan harmonis, baik nilai nilai vital, material, nilai kebenaran(kenyataan) , nilai etis, nilai estetis,
maupun nilai religius.
Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri mempunyai makna yang ter-dalam.
Pancasila yang tersimpan dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara
yang mendasar.
Inti dari nilai Pancasila akan terus ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia.
Sedangkan nilai-nilai Pancasila yang bersifat subjektif menjelaskan bahwa keberadaan nilai-nilai
Pancasila bergantung pada bangsa Indonesia sendiri. Dapat dijelaskan sebab:
Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan UUD memuat isi yang mewajibkan pemerintah,
penyelenggara Negara termasuk juga pengurus partai dan golongan fungsional untuk menjaga
budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat yang luhur.
Ideologi Liberalisme
Ideologi Liberalisme adalah ideologi yang mendasarkan diri pada kebebasan individu. Dalam
Ideologi Liberalisme ekonomi, banyak memberikan pemikiran bahwa kemakmuran itu dimiliki
oleh setiap orang dan seluruh masyarakat seluruhnya. Ideologi ini mengusahakan untuk mengejar
kepentingan masing-masing.
Neo-Liberalisme timbul setelah Perang Dunia I, berpegang pada persaingan bebas di bidang
politik, ekonomi; dengan syarat membantu negara-negara lemah, tapi menekankan kepentingan
individu dan persaingan bebas.
TUTUP
Ekbis
Manajemen
Marketing
Finansial
Tekno
Umum
Masuk/ Bergabung
Ekbis
Manajemen
Marketing
Finansial
Tekno
Umum
Umum
Pengertian Liberalisme
Daftar isi
Sebenarnya, apa itu liberalisme? Pengertian Liberalisme adalah suatu ideologi atau paham
yang menjunjung tinggi kebebasan dan persamaan hak individu dalam berbagai aspek
kehidupan, baik di bidang ekonomi, politik, sosial, agama, dan hal lainnya yang menyangkut
harkat hidup orang banyak.
Pengertian liberalisme adalah suatu paham dan tradisi politik yang mengusung kebebasan dan
persamaan hak bagi setiap individu di dalam masyarakat. Artinya, suatu negara dan
pemerintahnya harus menghormati dan melindungi kebebasan dan hak setiap warganya dalam
berbagai aspek kehidupan manusia.
Paham liberalisme pada umumnya tumbuh di dalam sistem demokrasi karena keduanya memiliki
konsep kebebasan. Namun, walaupun paham ini mengusung kebebasan individu, kebebasan
tersebut bukanlah kebebasan tanpa batas tapi terdapat keteraturan dan harus dapat
dipertanggungjawabkan.
Sejarah Liberalisme
Awal kemunculan paham liberalisme adalah peristiwa revolusi Perancis yang terjadi pada abad
18 silam. Peristiwa tersebut disebabkan karena kepincangan sistem dan kesenjangan sosial di
masyarakat yang sangat mencolok.
Pada masa itu di negara Perancis masih terdapat penggolongan terhadap masyarakat, dimana
golongan tertentu mendapatkan keistimewaan yang tidak mungkin didapatkan golongan lainnya.
Kenyamanan hanya dapat dirasakan oleh mereka dari keluarga kerajaan dan pemuka agama,
sedangkan masyarakat lainnya (baik yang kaya dan yang miskin) harus patuh pada masyarakat
dari golongan istimewa.
Masyarakat dari golongan tanpa hak menuntut kemerdekaan dan kebebasan mereka. Pada
puncaknya, yaitu tahun 1789, terjadilah revolusi yang kemudian menjadi awal terbentuknya
golongan liberal. Liberalisme kemudian menyebar luas ke berbagai negara lainnya di Eropa yang
kemudian diterima dan mendapat dukungan.
Suatu ideologi dapat kita kenali dari karakteristiknya. Sesuai dengan pengertian liberalisme di
atas, adapun ciri-ciri liberalisme adalah sebagai berikut:
Salah satu nilai pokok di dalam liberalisme adalah setiap individu memiliki kesempatan yang
sama (Hold The Basic Equality of All Human) pada semua bidang. Namun, bukan berarti setiap
orang bisa memberikan hasil yang sama.
Persamaan hak dan kesempatan merupakan hal yang mutlak di dalam ideologi ini. Sedangkan
hasil yang nantinya akan diperoleh setiap individu tergantung pada banyak faktor misalnya
keterampilan, kerja keras, sumber daya, dan lainnya.
2. Berhak Mendapat Perlakuan yang Sama
Mengacu pada poin #1 yaitu kesempatan yang sama, maka penyelesaian setiap masalah yang
dihadapi individu akan mendapatkan perlakuan yang sama (Treat the Others Equally), baik itu di
bidang ekonomi, politik, sosial, dan lainnya.
Di dalam setiap negara harus ada hukum di dalamnya yang bertujuan untuk melindungi dan
menjaga hak-hak masyarakatnya. Negara liberal menetapkan patokan hukum tertinggi yang
menghargai hak-hak kebebasan dan persamaan kedudukan setiap individu di dalam hukum (The
Rule of Law).
Di negara liberal, kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat sehingga penentuan pihak-pihak yang
akan menjalankan negara tersebut harus mendapat persetujuan dari rakyat. Artinya, pemerintah
harus bertindak sesuai kehendak rakyat dan tidak boleh bertindak atas keinginan sendiri.
Negara yang menganut paham liberalisme menganggap bahwa suatu negara merupakan
mekanisme yang dipakai dalam perwujudan tujuan-tujuan yang lebih besar.
Negara yang menganut paham liberalisme tidak menerima ajaran Dogmantisme, yaitu ideologi
yang memegang kepercayaan dan menentang apapun yang tidak sesuai dengan kepercayaannya.
Adanya keinginan dan inisiatif dari masyarakat untuk berkembang menjadi lebih baik.
Setiap orang mendapat hak dan kebebasan yang sama di dalam bermasyarakat.
Terjadi persaingan yang positif di dalam masyarakat sehingga semua orang ingin menghasilkan
produk bermutu tinggi.
Kebebasan individu dalam memilih partai politik tanpa intervensi dari pihak lain.
Pers memilik hak dan kebebasan dalam memberikan kritik tajam terhadap pemerintah tentunya
dengan batasan dan etika pers yang berlaku.
Munculnya motif mencari keuntungan di masyarakat sehingga aktivitas ekonomi menjadi lebih
efektif dan efisien.
Pihak-pihak yang memiliki sumber daya cenderung melakukan eksploitasi para pekerja sehingga
menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat.
Terjadinya monopoli terhadap masyarakat golongan kecil atau miskin.
Kebebasan pers seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencapai keuntungan.
Timbulnya persaingan bebas sehingga pemerataan pendapan di masyarakat akan sangat sulit
dicapai.
Munculnya kelompok-kelompok masyarakat yang menganggap dirinya lebih tinggi derajatnya
dari masyarakat lain, atau sebaliknya.
Baca juga: Pengertian Chauvinisme
Di atas tadi adalah ulasan singkat mengenai pengertian liberalisme, ciri-ciri, kelebihan dan
kekurangan liberalisme, serta sejarahnya. Semoga ulasan singkat ini bermanfaat.
Sosial
Umum
Sosial
Pengertian Demokrasi: Sejarah, Ciri-Ciri, Prinsip, dan Jenis Demokrasi
Umum
Umum
Organisasi
Pengertian Pemerintah: Arti, Fungsi, dan Tujuan Pemerintahan
PILIHAN EDITOR
Pengertian Surat Pribadi (Personal Letter), Ciri-Ciri, Jenis, Struktur, dan Contohnya
Contact Us
Disclaimer
Privacy Policy
Advertisement