Anda di halaman 1dari 9

Komunisme adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang bertujuan

menciptakan masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat
produksi sehingga tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.

Pada mulanya, ideologi komunisme dicetuskan oleh Karl Marx. Dalam pendapatnya, Karl Marx
beranggapan bahwa ketidaksetaraan dan penderitaan diakibatkan oleh kapitalisme. Ideologi komunisme
merupakan kebalikan dari ideologi kapitalis yang mengandalkan demokrasi dan produksi modal dalam
membantu masyarakat.

Dalam ideologi kapitalisme, pelaku bisnis swasta dan perusahaan memiliki semua pabrik, peralatan, dan
sumber daya lainnya yang disebut sebagai alat produksi. Hal ini, menurut paham komunis, merupakan
bentuk eksploitasi pekerja yang dipaksa bekerja menjual tenaga kerja mereka dengan imbalan upah.

Komunisme sebagai paham anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat
pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu.

Tujuan paham komunisme adalah alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran
rakyat secara merata. Dengan kata lain, paham komunis menghapus hak perseorangan yang terdapat
dalam paham liberalisme.

Hingga saat ini, negara yang dikenal masih menggunakan ideologi komunisme adalah Uni Soviet
(sekarang Rusia) dan China.

Sejarah Ideologi Komunisme

tokoh ideologi komunisme adalah

Pada mulanya, Karl Marx dan Freidrich Engels menulis Manifesto Komunis pada tanggal 21 Februari
1848. Momentum ini merupakan tanggapan atas kondisi kerja yang buruk bagi para pekerja di seluruh
Eropa saat itu.

Baca juga: Pneumonia Adalah: Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Tujuan peristiwa tersebut adalah untuk membangun sistem dengan menghilangkan perbedaan kelas
dan alat-alat produksi dimiliki oleh massa.
Kata komunisme berasal dari Victor d’Hupay, seorang bangsawan Perancis abad ke -18 yang
menganjurkan hidup di “komune”, yang mana semua properti akan dibagi dan “semua dapat mengambil
manfaat dari pekerjaan semua orang.”

Berkembangnya ideologi modern terjadi selama Revolusi Perancis, dan traktur. Hal ini ditandai dengan
diterbitkannya karya Karl Marx dan Friedrich Engels yang berjudul “Manifesto Komunis” pada tahun
1848.

Revolusi Perancis berhasil menjadi titik balik kaum komunis. Peristiwa ini terjadi ketika “borjuasi” – kelas
pedagang yang sedang proses mengkonsolidasikan kontrol atas “alat-alat produksi”- berusaha
membalikkan struktur kekuasaan feodal dan mengantar menuju ke sesuatu yang lebih modern, era
kapitalis.

Dalam buku Manifesto Komunis dan karya-karya lainnya, Marx, Engels, dan para pengikutnya
menganjurkan sebuah revolusi proletar global yang akan mengantar pada era sosialisme kemudian
menuju ke paham komunisme.

Momentum ini membawa manusia ke arah tahap akhir perjuangan kelas. Hal ini membawa semua orang
hidup dalam keseimbangan sosial, tanpa perbedaan kelas, struktur keluarga, agama, dan properti
(kekayaan).

Ciri Ideologi Komunisme

Sebagaimana dengan beberapa paham atau ideologi lain, komunisme memiliki ciri-ciri khas sebagai
berikut.

Mengajarkan teori kelas sosial yang mana tidak ada kesenjangan antara kaum proletar (buruh, kalangan
kelas rendah) dengan borjuis (pemilik tanah, kalangan menengah atas). Oleh karena itu, hadirnya teori
ini menimbulkan pertentangan di antara kedua kelompok tersebut.
Kurang menghargai kepemilikan yang dimiliki oleh individu karena ideologi ini melakukan penghapusan
properti pribadi.

Tidak ada kepemilikan kolektif atas alat produksi. Dalam sistem ini semua alat produksi seperti pabrik,
pertanian, tanah, perdagangan, konstruksi, tambang dan alat transportasi dan komunikasi berada di
bawah kepemilikan dan kontrol negara.

Dalam sistem ini, seorang individu tidak dapat memiliki apa pun kecuali kebutuhan hidup. Tidak ada
yang bisa menjalankan bisnis pribadi.

Doktrin komunis selalu mengajak semua lapisan masyarakat untuk selalu berevolusi.

Menganut sistem satu partai yakni partai komunis sehingga tidak ada yang namanya partai-partai
oposisi. Bisa dikatakan ideologi komunis ini sangat berlawanan dengan Hak Asasi Manusia (HAM).

Negara dan segala hukum yang diberlakukan bisa lenyap.

Berdasarkan teori, setiap individu dibayar kompensasi sesuai dengan kebutuhannya, sehingga
menghilangkan kesenjangan pendapatan yang tidak adil. Penghapusan pendapatan, bunga, dan
keuntungan pribadi menempatkan sistem distribusi kekayaan secara adil dan merata.

Dalam sistem komunis, negara bertanggung jawab untuk menyediakan pekerjaan dan kompensasi
sesuai dengan kemampuan setiap individu. Ideologi komunisme berusaha untuk memakmurkan
rakyatnya. Namun, faktanya banyak tuan tanah yang berusaha melenyapkan paham ini dan
menghabiskan lawan komunismenya.

Contoh Ideologi Komunisme

Berikut beberapa contoh dari peristiwa yang terjadi dalam ideologi komunisme.

Di Cina pada 1950-an, pemerintah mengembangkan “Lompatan Jauh ke Depan” yang mendorong petani
ke komunis dan pemerintah mengambil tanah mereka dan memaksa mereka menjadi budak.

Di Korea Utara, tanah pertanian, pekerja dan distribusi makanan semuanya berada di bawah kendali
pemerintah Korea Utara.

Hanya terdapat satu partai dan itu berlaku di Cina yang mana pemimpin saat itu Mao Zedong
mengambil kendali di Cina pada tahun 1949 dan menamai Cina sebagai Republik Rakyat Cina (RRC. Pada
saat itu RRC menjadi negara komunis dan diperintah oleh Partai Komunis
Di Cina saat ini pemerintah mengendalikan industri manufaktur yang sangat sukses sehingga
menghasilkan keuntungan bagi pemerintah melalui ekspor barang elektronik, mainan dan barang-
barang konsumsi lainnya.

Di Kuba rumah sakit, profesional medis, obat-obatan, dan persediaan medis semuanya berada di bawah
kendali pemerintah Kuba

Kuba yang saat itu dpimpin oleh Fidel Castro mengambil alih pemerintahan Kuba dengan revolusi pada
tahun 1959. Kuba menjadi negara yang sepenuhnya komunis pada tahun 1961, diperintah oleh Partai
Komunis Kuba dan menjadi dekat dengan Uni Soviet setelah 1961.

1. Liberalisme

Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kebebasan individu sebagai pangkal kebahagiaan
hidup. Ideologi liberalis diperkenalkan di Indonesia oleh orang-orang Belanda yang mendukung
perjuangan bangsa Indonesia. Dan Paham liberal ini dikembangkan oleh organisasi-organisasi politik di
Indonesia seperti Indische Partij.

Ciri-ciri ideologi, antara lain sebagai berikut.

Bidang ideologi : menerapkan paham sekuler

Bidang politik : dikenal adanya partai oposisi

Bidang ekonomi : sistem ekonomi kapitalis, perekonomian diserahkan kepada perseorangan.

Bidang sosial budaya: anggota masyarakat cenderung individualis.

2. Sosialisme atau Komunisme

Sosialisme adalah merupakan suatu paham yang menghendaki segala sesuatu itu harus diatur bersama,
dan hasilnya pun harus bersama-sama pula. Dengan menggunakan cara itu, tidak akan terjadi satu pihak
yang sangat berlebihan dan dilain pihak pihak sangat kekurangan. Maka dengan begitu lahirlah
semboyan “sama rata sama rasa”.

Lalu kemudian sosialisme dikembangkan oleh Karl Max dan Friedrich Engels. Dan ajaran Karl Marx
kemudian terkenal dengan nama Marxisme atau Wetenschppelijk Sosialisme (sosialisasi yang bersifat
ilmu pengetahuan). Karl Marx selanjutnya menyebut ajarannya itu sebagai komunisme dan pengikutnya
disebut dengan komunis. Ideology komunisme di Indonesia diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh
Sneevliet, yakni seorang pegawai perkeretaapian yang berkebangsaan Belanda. Ideologi komunisme ini
diwujudkan dalam pembentukan organisme yang bernama Indische Social Democratis The Vereeniging
(ISDV).

Ciri-ciri ideologi komunis, adalah sebagal berikut.


Bidang politik : politik bersifat tertutup hanya ada satu partal yang berkuasa yaltu partai

komunis, rakyat hanya sebagai objek negara.

Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekoriomi etatisme.

Bidang sosial budaya : tidak percaya adanya Tuhan, masyarakat hanya mengenal satu kelas

sosial.

3. Kapitalisme

Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan
usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu
sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal
dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Adam Smith adalah tokoh ekonomi kapitalis klasik
yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia
menyerang para psiokrat yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola
produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-
komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi
modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah
kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-
faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari
semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya. Negara yang menganut paham kapitalisme adalah
Inggris, Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.

Ciri-Ciri ideologi Kapitalisme sebagai berikut

Kebebasan warga negara dijunjung tinggi. Warga negara bebas melakukan apa saja asalkan tidak
melanggar tertib hukum.

Negara hanya bertindak sebagai pengawas jalannya tertib hukum.

Pada kapitalis monopolis mengesampingkan nilai-nilai agama sehingga melahirkan sekulerisme (paham
yang memisahkan agama dengan negara).

4. Fasisme

Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi.
Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.

Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat
tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi
dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah.
Negara yang menganut paham faiisme adalah Italia, Jerman

ciri-ciri ideologi fasisme adalah sebagai berikut:

Pemerintahan bersifat otoriter dan totaliter.

Sistem pemerintahan satu partai.

Negara dijadikan alat permanen untuk mencapai tujuan negara.

Mempercayai adanya perbedaan antara orang yang memerintah dan yang diperintah, antara elite dan
massa.

Membenci kemerdekaan berbicara dan berkumpul.

5. Anarkisme

Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan
kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan,
oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.

Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan
pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam
wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).

6. Pancasila

Pancasila sebagal dasar negara, mempunyai kekuatan mengikat secara hukum, sehingga semua
peraturan hukum/ketatanegaraan yang bertentangan dengan Pancasila harus dicabut. Perwujudan nilai-
nilai Pancasila sebagai dasar negara, dalam bentuk peraturan perundang-undangan bersifat imperatif
(mengikat) bagi penyelenggara negara, lembaga kenegaraan, lembagakemasyarakatan, warga negara
Indonesia di manapun berada, dan penduduk di seluruh wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam tinjauan yuridis konstitusional, Pancasila sebagai ideologi
negara tercantum dalam Tap MPR No. XVIII/MPRJ1 998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No.
II/MPRI1 978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan
Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Ketetapan tersebut menyatakan bahwa
Pancasila seperti yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 adalahdasar negara dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Ciri-ciri ideologi Pancasila, antara lain sebagai berikut.

Bidang politik : politik berdasarkan demokrasi Pancasila.

Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh

rakyat.

Bidang sosial budaya : pola kehidupan sosial adalah kekeluargaan dan kegotongroyongan.

7. Demokrasi

Secara luas demokrasi diartikan sebagai suatu sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, dan untuk
rakyat. Dan kata demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni “demos” yang artinya rakyat dan
kata “kratos” yang artinya pemerintahan. Ada beberapa macam praktek demokrasi yang dilaksanakan
diberbagai Negara saat ini, yakni demokrasi parlementer, demokrasi dengan sistem pemisahan
kekuasaan, serta demokrasi yang melalui referendum dan inisiatif rakyat.

Ideologi Islam

Islam biasanya dipandang sebatas agama ritual, spiritual, dan moral belaka; akan tetapi, sesungguhnya
Islam dapat dikategorikan sebagai ideologi. Sebab Islam, terdiri dari Aqidah dan Sistem Hidup (syari’at).

Aqidah Islam merupakan dasar tegaknya keyakinan pada ideologi Islam. Aqidah Islam dilahirkan dari
proses berfikir yang menghasilkan keyakinan yang teguh terhadap keberadaan (wujud) Allah sebagai
Sang Pencipta dan Pengatur Kehidupan, Alam semesta dan seluruh isinya, termasuk manusia. Darinya
lahir keyakinan akan keadilan dan kekuasaan Allah yang Maha Tahu dan Maha Pengatur, Allah telah
menurunkan/mewahyukan aturan hidup atau sistem hidup yaitu syariat Islam yang sempurna dan
diperuntukkan bagi Umat Manusia. Syariat Islam tersebut bersumber pada Al Qur’an dan Al Hadist. Dari
keyakinan ini tumbuhlah keyakinan akan adanya Rasul dari golongan manusia, yang menuntun dan
mengajarkan manusia untuk mentaati penciptanya, dan meyakini akan adanya hari perjumpaan dengan
Allah SWT.

Sistem Hidup yang dimaksud merupakan aturan hidup yang bersumber dari wahyu Allah. Sistem ini
mengatur berbagai cara hidup manusia yang berlaku dimana saja dan kapan saja, tidak terikat ruang dan
waktu. Dari peraturan yang mengikat individu ataupun masyarakat dan bahkan sistem kenegaraan.
Seluruhnya ada diatur dalam Islam.

Ciri-ciri

Di bawah ini adalah ciri-ciri ideologi Islam :

Sumber : Wahyu Allah SWT kepada Rasulullah SAW.

Dasar kepemimpinan ideologis : La ilaha illallah (menyatukan antara hukum Allah SWT dengan
kehidupan).

Kesesuaian dengan fitrah : Sesuai. Islam menetapkan manusia itu lemah. Jadi, segala aturan apapun
harus berasal dari Allah SWT lewat wahyuNya.

Pembuat hukum dan aturan : Allah SWT lewat wahyuNya. Akal manusia berfungsi menggali fakta dan
memahami hukum dari wahyu.

Fokus : Individu merupakan salah satu anggota masyarakat. Individu diperhatikan demi kebaikan
masyarakat, dan masyarakat untuk kebaikan individu.

Ikatan perbuatan : Seluruh perbuatan terikat dengan hukum syaro’. Perbuatan baru bebas dilakukan bila
sesuai dengan hukum syaro’.

Tujuan tertinggi yang hendak dicapai : Ditetapkan oleh Allah SWT seperti telah dibahas.

Tolok ukur kebahagiaan : Mencapai ridho Allah SWT yang terletak dalam ketaatannya dalam setiap
perbuatan.

Kebebasan pribadi dalam berbuat : Distandardisasi oleh hukum syaro’. Bila sesuai bebas dilakukan, bila
tidak maka tidak boleh dilakukan.
Pandangan terhadap masyarakat : Masyarakat merupakan kumpulan individu yang memiliki perasaan
dan pemikiran yang satu serta diatur oleh hukum yang sama.

Dasar perekonomian : Setiap orang bebas menjalankan perekonomian dengan membatasi sebab
pemilikan dan jenis pemiliknya. Sedangkan jumlah kekayaan yang dimiliki tidak boleh dibatasi.

Kemunculan sistem aturan : Allah SWT telah menjadikan bagi manusia sistem aturan untuk dijalankan
dalam kehidupan yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW. Manusia hanya memahami
permasalahan, lalu menggali hukum dari al-Qur-an dan as-Sunnah.

Tolok ukur : Halal-haram.

Penerapan hukum : Atas dasar ketakwaan individu, kontrol masyarakat dan penerapan dari masyarakat.

Ideologi Islam mulai dijelmakan dalam sistem pemerintahan Islam sejak tahun 622 M di Madinah oleh
Rasulullah Muhammad SAW. Sepanjang riwayatnya, ideologi ini mampu memberikan solusi dan
kemakmuran bagi masyarakatnya. Namun, ideologi Islam tak lagi diterapkan sejak 3 Maret 1924, saat
runtuhnya khilafah Turki Utsmani. Sejak saat itu, Islam sebagai ideologi tak lagi diterapkan menyeluruh.

Karakteristik lain dari ideologi Islam :

Ide :

Aqidah ‘aqliyyah : Rukun Iman.

Etika : Jalan yang Lurus

Penyelesaian masalah hidup : Identetan hukum dalam ibadah, SosMas, ekonomi, pemerintah,
pendidikan, pengadilan, dan akhlak.

Metode :

Penerapan : Khilafah Islamiyah.

Penjagaan : Hukum-hukum Islam.

Penyebarluasan ideologi : Dakwah dan jihad.

Orang penganut ideologi Islam percaya jika sebelum kehidupan adalah berasal dari Allah SWT, saat
kehidupan bertujuan untuk mendapatkan ridhoNya dan setelah meninggal kembali kepadaNya dengan
pertanggungjawaban. Bagi yang percaya disyukuri sekarang ada pengajian, majelis ta’lim, dan tuntutan
penerapan syari’at Islam.

Anda mungkin juga menyukai