Anda di halaman 1dari 7

KOMUNISME

1. Pengertian Komunisme
Komunis mulai populer dipergunakan setelah revolusi di tahun 1830 di Peracis. Suatu
gerakan revolusi yang menghendaki perubahan pemerintahan yang bersifat parlementer dan
dihapuskannya raja. Istilah komunis, awalnya mengandung dua pengertian. Pertama, ada
hubungannya dengan komune (commune) suatu satuan dasar bagi wilayah negara yang
berpemerintahan sendiri, dengan negara itu sendiri sebagai federasian komunekomune itu.
Kedua, ia menunjukkan milik atau kepunyaan bersama. Pada esensinya adalah sebuah alra
berfikir berlandaskan kepada atheisme, yang menjadikan materi sebagai asal segala-galanya.
Ditafsirkannya sejarah berdasarkan pertarungan kelas faktor ekonomi. Karl Marx dan
Frederich Engels adalah tokoh utamanya dalam mengembangkan faham ini.
Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu
mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.Istilah komunisme sering
dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai
komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat
pula disebut “Marxisme-Leninisme”.
Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara
ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh, namun pengorganisasian Buruh hanya dapat
berhasil jika bernaung di bawah dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai
think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh
Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi "tumpul" dan tidak lagi diminati.
Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan,
dimana kepemilikan modal atas individu sangat dibatasi.
Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara
merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme
juga disebut anti liberalisme. Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada
rakyatnya, dengan prinsip agama adalah racun yang membatasi rakyatnya dari pemikiran
yang rasional dan nyata. Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya
Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan
sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang
masih menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
2. Ide Dasar Komunisme
Komunisme masa kini menitik beratkan empat ide:
1). Sekelumit kecil orang hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja
yang teramat banyak jumlahnya bergelimang papa sengsara,
2). Cara untuk merombak ketidakadilan ini adalah dengan jalan melaksanakan sistem sosialis,
yaitu sistem dimana alat produksi dikuasai negara dan bukannya oleh pribadi swasta,
3). Pada umumnya, satu-satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini
adalah lewat revousi kekerasan,
4). Untuk menjaga kelanggengan sistem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai
Komunis dalam jangka waktu yang memadai.
Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx, sedangkan ide yang
keempat berasal dari gagasan Marx mengenai “diktatur proletariat”, sementara itu lamanya
berlaku kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan langkah-Iangkah Lenin dan Stalin
daripada gagasan tulisan Marx, Hal ini nampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh
Marx dalam Komunisme lebih kecil dari kenyataan sebenamya, dan penghagaan orang-orang
terhadap tulisantulisannya lebih menyerupai etalase untuk membenarkan sifat “keilmiahan”
dari pada ide dan politik yang sudah terlaksana dan diterima.
3. Ciri-ciri Inti Masyarakat Komunis
Ciri-ciri inti masyarakat komunis adalah 1). penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat
produksi
2). penghapusan kelas-kelas sosialisme
3). menghilangnya negara
4).pengahpusan pembagian kerja. Kelas-kelas tidak perlu dihapus secara khusus sesudah
kelas kapitalisme ditiadakan karena kapitalisme sendiri sudah mengahapus semua kelas,
sehingga hanya tinggal proletariat. Itulah sebabnya revolusi sosialis tidak akan menghasilkan
masyarakat atas dan masyarakat bawah lagi.
4. Filsafat Perubahan Sosial dalam Manifesto Komunis
Dalam materialisme dialektik, tindakan adalah yang pertama dan fikiran adalah yang kedua.
Aliran ini mengatakan bahwa tak terdapat pengetahuan yang hanya merupakan pemikiran
tentang alam; pengetahuan selalu dikaitkan dengan tindakan. Pada zaman dahulu, menurut
Marx, para filosof telah menjelaskan alam dengan cara yang berbeda-beda. Kewajiban
manusia sekarang adalah untuk mengubah dunia, dan ini adalah tugas dan misi yang
bersejarah dari kaum komunis. Dalam melakukan tugas ini, mereka tidak ragu-ragu untuk
mengambil tindakan dan menggunakan kekerasan guna mencapai maksud mereka.
Sesungguhnya, kebanyakan orang komunis percaya bahwa kekerasan adalah perlu untuk
menghilangkan kejahatan dari masyarakat.
ghilangkan kejahatan dari masyarakat. Masyarakat, seperti benda-benda lain, selalu dalam
proses perubahan. Ia tidak dapat diam (statis) karena meteri itu sedniri bergerak (dinamis).
Akan tetapi perubahan atau proses perkembangan itu tidak sederhana, lurus atau linear. Selalu
terjadi perubahan-perubahan yang kecil, yang tidak terlihat, dan kelihatannya tidak mengubah
watak benda yang berubah itu, sampai terjadilah suatu tahap dimana suatu benda tidak dapat
berubah tanpa menjadi benda lain. Pada waktu itu terjadi suatu perubahan yang mendadak.
Sebagai contoh, air dipanaskan pelan-pelan, ia menjadi bertambah panas sedikit demi sedikit.
Sampai akhirnya secara mendadak, pada suatu tahap, ia menjadi uap, dan terjadilah
perubahan keadaan. Ada perkembangan yang lalu dari perubahan kuantitatif yang sangat
kecil dan tidak berarti, kemudian menjadi perubahan yang penting terbuka dan kemudian
menjadi perubahan kualitas; terjadi juga suatu perkembangan dimana perubahan kualitatif
terjadi dengan lekas dan mendadak, berupa suatu loncatan dari suatu keadaan kepada keadaan
yang lain.
Begitu juga dalam hubungan ekonomi dari suatu masyarakat dan dalam pertarungan
kepentigan antara kelas, situasi revolusioner akan muncul. Jika ditafsirkan dengan cara ini
maka materialisme dialektik memberi dasar kepada perjuangan kelas dan tindakan
revolusioner.
Pada tahun 1848 Karl Marx dan Freidrich Engels menerbitkan Manifesto Komunis, suatu
dokumen yang banyak mempengaruhi gerakan revolusioner. Akhirnya Karl Marx
menerbitkan karyanya yang besar, Das Kapital, Jilid pertama terbit pada tahu 1867. Marx
membentuk interpretasi ekonomi tentang sejarah, dan interpretasi tersebut telah berpengaruh
kuat selama seratus tahun terakhir ini. Bagi Marx faktor ekonomi adalah faktor yang
menentukan dalam perkembangan sejarah manusia. Sejarah digambarkan sebagai
pertempuran kelas, dimana alat-alat produksi, didistribusi dan pertukaran barang dalam
struktur ekonomi dari masyarakat menyebabkan perubahan dalam hubungan kelas, dan ini
semua mempengaruhi kebiasaan dalam tradisi politik, sosial, moral dan agama.
Terdapat lima macam sistem produksi, empat macam telah muncul bergantian dalam
masyarakat manusia. Sistem kelima diramalkan akan muncul pada hari esok yang dekat, dan
sekarang sudah mulai terbentuk. Yang pertama adalah sistem komunisme primitif. Sistem ini
adalah tindakan ekonomi yang pertama dan mempunyai ciri-ciri pemilikan benda secara
kolektif, hubungan yang damai antar perorangan dan tidak adanya tehnologi. Tingkat kedua
adalah sistem produksi kuno yang didasarkan atas perbudakan. Cirinya adalah timbulnya hal
milik pribadi, yang terjadi ketika pertanian dan pemeliharaan binatang mengganti perburuan
sebagai sarana hidup. Dengan lekas, kelompok aristokrat dan kelas tinggi memperbudak
kelompok lain. Pertarungan kepentingan timbul ketika kelompok minoritas menguasai sarana
hidup. Tingkatan ketiga adalah tingkatan dimana kelompok-kelompok feodal menguasasi
penduduk-penduduk. Pembesar-pembesar feodal menguasai kelebihan hasil para penduduk
yghanya dapat hidup secara sangat sederhana.
Pada tingkatan keempat, timbulah sistem borjuis atau kapitalis dengan meningkatnya
perdagangan, penciptaan dan pembagian pekerjaan; sistem pabrik menimbulkan industrialis
kapitalis, yang memiliki dan mengontrol alat-alat produksi. Si pekerja hanya memiliki
kekuatan badan, dan terpaksa menyewakan dirinya.
Sebagai giliran tangan menimbulkan masyarakat dengan pengusaha kapitalis, Sejarah
masyarakat mulai pecahnya masyarakat primitif bersama adalah sejarah pertarungan kelas.
Selama seratus lima puluh tahun terakhir, kapitalisme industri dengan doktrin self-interest
(kepentingan diri sendiri)-nya telah membagi masyarakat menjadi dua kelompok yang
bertentangan: borjuis atau kelompok yang memiliki dan proletar atau kaum buruh. Oleh
karena kelas yang memiliki menguasai lembaga-lembaga kunci dari masyarakat dan tidak
mengizinkan perubahan besar dengan jalan damai, maka jalan keluarnya adalah penggulingan
kondisi sosial yang ada dengan kekerasan.
Setelah revolusi, menurut materialisme dialektik dan filsafat komunis, akan terdapat dua
tingkat masyarakat. Pertama tingkat peralihan, yaitu periode kediktatoran dari kaum proletar.
Dalam waktu tersebut orang mengadakan perubahan sosial yang revolusioner, dan kelas-kelas
masyarakat dihilangkan dengan dihilangkannya hak milik pribadi terhadap sarana produksi,
distribusi dan pertukaran (excange). Tingkat kedua setelah revolusi adalah tingkat kelima dan
tipe terakhir dari sistem produksi. Itu adalah “masyarakat tanpa kelas” atau komunisme
murni. Pada tingkatan tersebut bentrokan dan eksploitasi akan telah selesai, dan semua orang,
pria dan wanita akan terjamin kehidupannya yang layak. Negara tidak lagi menjadi alat kelas
dan dialektik tidak berlaku lagi dalam masyarakat tanpa kelas. Akan terdapat kemerdekaan,
persamaan, perdamaian dan rizki pun melimpah. Masyarakat akan menyaksikan realisasi
kata-kata: dari setiap orang menurut kemauannya, bagi setiap orang menurut kebutuhannya.
5. Kedudukan Proletariat dalam Komunisme
Komunisme adalah doktrin mengenai keadaan bagi kemerdekaan proletariat.55 Bahwa
terwujudkanya komunisme membutuhkan keniscayaan terciptanya proletariat, dan proletariat
adalah Proletariat merupakan kelas dalam masyarakat yang hidup hanya dengan menjual
tenaga kerjanya dan tidak menarik keuntungan dari mana-mana jenis kapital; kebiluran dan
kesengsaraan mereka, hidup dan mati mereka, kewujudan semenamena mereka bergantung
kepada keperluan tenaga pekerja–dan oleh kerana itu, bergantung kepada keadaan perniagaan
yang senantiasa berubah, dan ketidak-tentuan persaingan yang tidak terkawal. Proletariat,
atau kelas proletariat, merupakan, dalam sekata dua, kelas pekerja abad ke-19.
Proletariat menjelma semasa revolusi perindustrian, yang berlaku di England pada hujung
abad ke-18, dan yang diulangi di setiap negara bertamadun di seluruh dunia. Revolusi
perindustrian ini dijana oleh penciptaan enjin stim, mesin menenun mekanikal dan pelbagai
peralatan mekanikal yang lain. Mesin-mesin ini, yang begitu mahal sekali dan, oleh karena
itu, hanya dapat dibeli oleh kapitalis besar, mengubah cara pengeluaran dan mengambil
tempat bekas pekerja, kerana mesin-mesin tersebut menghasilkan komoditi yang lebih murah
dan lebih baik daripada yang dapat dihasilkan oleh para pekerja dengan roda penenun dan
penenun tangan mereka yang tidak memadai. Mesin-mesin tersebut menghadiahkan bidang
indutsri ke dalam tangan kapitalis besar dan menghancurkan nilai harta para pekerja
(peralatan, alat penenun dan sebagainya). Akibatnya, pihak kapitalis berjaya merangkul
kesemuanya dalam tangan mereka dan tidak terdapat apa-apa yang tinggal untuk para
pekerja. Ini menandakan pengenalan sistem perkilangan kepada industri tekstil. Selepas
dorongan bagi pengenalan mesin-mesin dan sistem perkilangan diberi, sistem ini menjalar
dengan pantas ke setiap bidang indutsri yang lain, khususnya pencetakan buku dan
pengecapan kain, pembuatan barangan tembikar, dan indutsri logam.
Pekerjaan-pekerjaan semakin dibahagikan di kalangan individu sehingga pekerja yang
dahulunya melaksanakan tugas yang menyeleruh, sekarang hanya melaksanakan sebahagian
daripada tugas tersebut. Pembahagian tugas ini membenarkan benda-benda dihasilkan dengan
lebih cepat dan lebih murah. Ia mengurangkan aktiviti pekerja kepada gerakan mekanikal
senang dan beterusan yang dapat dilaksanakan dengan lebih baik oleh mesin-mesin. Dalam
cara ini, segala industri tersebut jatuh, satu demi satu, di bawah kekuasaan stim, mesin-mesin
dan sistem perkilangan, seperti yang berlaku kepada penenunan dan penganyaman.
Tetapi, pada masa yang sama, bidang-bidang tersebut turut jatuh ke dalam tangan kapitalis
besar, dan para pekerja dilucutkan kebebasan mereka. Lama-kelamaan, bukan sahaja
pengilangan tulin bahkan juga kraftangan jatuh ke dalam cengkaman sistem perkilangan,
apabila kapitalis besar mengambil tempat tukang mahir kecil dengan mendirikan bengkel-
bengkel besar, yang lebih menjimatkan dan membenarkan pembahagian tugas yang lebih
terperinci.
Begitulah hampir segala jenis pekerjaan diusahakan di kilangkilang di setiap negara
bertamadun-dan, dalam hampir setiap bidang kerja, kraf-tangan dan pengeluaran telah
dilintasi. Proses ini telah menghancurkan kelas menengah lama pada tahap yang lebih teruk
lagi, khususnya tukang kraftangan kecil-kecilan; ia telah mengubah keadaan pekerja secara
menyeluruh; dan dua kelas baru telah diwujudkan yang, secara perlahan-lahan, sedang
menelan kelaskelas yang lain. Ini merupakan: 1] Kelas kapitalis besar yang, di setiap negara
bertamadun, memiliki secara eksklusif segala keperluan hidup dan peralatan (mesin-mesin
dan kilang-kilang) dan bahan-bahan yang diperlukan untuk penghasilakn keperluan hidup. Ini
merupakan kelas borjuas, atau borjuasi. 2] Kelas yang tidak berharta, yang terpaksa menjual
tenaga pekerja mereka kepada borjuasi untuk mendapat, secara berbalas, keperluan hidup
untuk kesenangan mereka. Mereka diberikan nama kelas proletariat, atau pendek kata,
proletariat.
6. Sejarah Perkembangan Komunisme
Rusia, merupakan pusat kegiatan pembaharuan untuk menegakkan negara yang berdasarkan
faham komunisme setelah meletusnya Revolusi Bolshevik di tahun 1917. Pada tahun 1919
didirikan Third International atau yang dikenal dengan Komunisme Internasional.
Sosialisme-komunis dikenal juga dengan istilah Boshevism, kelompok ini yang
memenangkan puncak revolusi di Rusia di tahun 1917 itu. Sebelumnya pada tahun 1989,
setelah berdiri Social Democracy Party yang membuka cakrawala berfikir baru bagi
parpenulis Rusia. Rapat kerja yang dilakukan di kota Perlizt dipenuhi dengan tantangan yang
tajam sesama mereka, sampai akhirnya kemudian terpecah menjadi dua golongan. Golongan
pertama memilih cara kerja memalui cara berjuang yang tidak revolusioner diberi nama
Menshevic atau kelompok minoritas. Adapun golongan kedua dengan pengikut mayoritas
memilih perjuangan dengan cara revolusioner, kelompok ini disebut Bolshevic. Golongan ini
berhasil memegang kekuasaan tertinggi di Rusia dibawah kepemimpinan Lenin, didukung
Trotsky57, yang dilanjutkan oleh Stalin, Kruschev, Beznev, Androvov, Chernenko sampai
Gorbachev.
7. Sistem Politik Komunisme
Secara teoretis, pemerintahan komunis yang didasarkan ideologinya memperlakukan semua
negara bagian mereka, rakyat dan cita-citanya menciptakan masyarakat sama rata-sama rasa.
Dalam kenyataannya kekerasan, penyingkiran lawan-lawan, pembuangan, pengasingan,
agitasi dan propaganda untuk menghancurkan bagi mereka yang tidak sejalan merupakan
tindakan yang biasa dan harus dijalankan dengan cara revolusioner dan radikal. Dengan
demikian ideologi komunisme dengan Marxisme-nya cenderung untuk melahirkan sistem
politik yang otoriter dan tiranik seperti yang diperlihatkan oleh penguasa Stalin dan Lenin di
Rusia, Mao Tse Tung di China, Fidel Castro di Kuba, Rezim Kemer Merah dengan Polpot
dan Khi Smpan di Kamboja, Kim Sung di Korea Utara, Afganistan di masa Babrak Karmal.
Sejumlah negara dikawasan Eropa Timur yang menjadi satelit Uni Sovyet seperti Hingaria,
Bulgaria, Jerman timur, Latvia, Lithuania, Estonia, Rumania, Polandia. Kemudian negara
dibawah Konfederasi Rusia yang menjadi Uni Sovyet seperti Georgia, Turkistan, Azerbaijan,
Turmikistan, Kazakstan, Armenia. Selain itu negara yang berporos kepada faham Marxis
dikawasan Afrika, Asia dan Amerika Latin.
Melalui partai komunis yang menganut single party memegang kekuasaan dengan mutlak-
diktator. Rakyat tidak mungkin mengembangkan buah pikirannya, apalagi melakukan
partisipasi politik yang berbeda dengan partai komunis yang berkuasa, termasuk untuk
mengemukakan kebijaksanaan partai negara.
Bagaimana Stalin dan Breznev, menumpas sejumlah negara yang menuntut persamaan hak
atau keinginan melepaskan diri dari satelit Uni Sovyet seperti Geogia, Rumania, Polandia,
Hongaria, Chekoslovakia dan Afganistan di era 1950-an sampai 1970-an.
Dalam membawa misi komunismenya untuk mencapai dan menguasai politik dalam
masyarakat maupun negara, kalangan ini bila mungkin membentuk partai politik berupa
partai komunis. Dalam struktur politik, negara yang berfaham ideologi komunis menganut
sistem komando, hierarkis dari atas, dengan pola yang sentralistik, dan diktatur atas nama
proletar, sehingga sering disebut diktatur proletariat. Oleh karena itu dalam mengambil
keputusan ada tiga tingkat atau jalur untuk lahirnya suatu kebijakan politik, yakni; 1] Polit
Biro (vanguard) merupakan pimpinan tertinggi dan pemutus, 2] partai atau parlemen, 3]
negara terakhir masyarakat. Secara resmi, negara komunis mengaku kemajemukan
masyarakat, sebagai realisasinya ada wadah yakni partai. Akan tetapi masyarakat komunis,
Marxisme, Leninisme mengajarkan bahwa sosialisme dibentuk dan dipertahankan melalui
“Kediktaturan Proletariat. Kediktaturan Proletariat dilakukan melalui partai hanya mungkin
melalui kediktaturan Polit Biro. Inilah doktrin Sentralisme Demokrasi.
8. Sistem Perekonomian/ Tata Ekonomi Komunisme
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur
seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki
kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit
bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan
pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah
sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme
tersebut.
Lenin dalam melihat kemakmuran ekonomi yang menjadi syarat utama untuk mencapai cita-
cita komunis. Ia bersandar kepada tiga prinsip untuk mencapai tujuan tersebut: Pertama,
industrialisasi secara pesat, teruatama sekali dengan mengandalkan pembangunan indutri;
Kedua, perencanaan menyeluruh degan mengkoordinasikan kehidupan anggota masyarakat
secara seksama oleh suatu organisasi tehnik birokratis (kita harus meniru kapitalis); Ketiga,
perlembagaan persaingan sebagai cara untuk model dan rangsangan bagi usaha individu dan
kolektif, melalui pemberian rangsangan bagi kepentingan pribadi dalam bentuk gaji serta
imbalan yang tidak sama, dan insentif material dan jabatan untuk mereka yang ahli secara
tehnis dan cakap secara administratif.
Pada hakikatnya dalam penerapannya, ideologi komunisme dalam satu negara dengan
masyarakatnya tercipta bentuk pemerintahan serta sistem politiknya yang diktatur dan otoriter
penguasa dan partai terhadap rakyatnya. Dalam bidang ekonomi, telah menciptakan kelas
baru antara pemegang kekuasaan dengan rakyat, yakni ditindasnya hak rakyat dalam
berkreativitas dibidang ekonomi serta pemilikan. Dibidang sosial budaya telah menciptakan
manusia yang tidak lagi memiliki harkat kemanusiaan yang asasi dan universal.
9. Prinsip-prinsip Komunisme
Pertama, yang dimasud dengan ideologi komunisme ialah sistem politik, sosial, ekonomi,
dan kebudayaan berdasarkan ajaran Marxisme-Leninisme.
Kedua, ideologi komunis yang berasal dari pemikiran Marx memberikan ekspresi harapan.
Filsafat Marx yang komunis telah menyadarkan janji penyelamatan sosial.
Ketiga, orang komunis percaya bahwa historical materialis, sebab mereka memandang soal-
soal spiritual hanya sebagai efek sampingan hakikat dari keadaan perkembangan materi
termasuk ekonomi.
Agama muncul menurut Marx disebabkan adanya perbedaan kelas sosial. Agama menjadi
produk perbedaan kelas. Agama merupakan perangkap yang dipasang kelas penguasa untuk
menjerat kelas proletariat yang tertindas. Apabila perbedaan kelas itu hilang, maka agama
dengan sendirinya akan lenyap sebab pada saat itu perangkap (agama) tidak dibutuhkan lagi.
Komunisme juga tidak menerima pikiran orang lain (distrust of others reasons),
penyanggahan terhadap persamaan manusia (denial of human equality), dan interpretasi
secara ekonomi sistem terhadap sejarah (economic interpretation of history). Oleh karena itu
mereka tak segan-segan melakukan penipuan, pengkhianatan dan pembunuhan untuk
melenyapkan lawan-lawannya, meskipun dari anggota partainya sendiri.
Keempat, karena cara mencapai tujuan, sangat menghalalkan segala cara, sangat
menghalalkan kekerasan radikal, revolusioner dan perjuangan kelas, dengan sendirinya etika
tingkah laku didasarkan atas kekerasan (code of behavior of violence) serta tidak mengakui
pernyataan hak asasi manusia (denial of declaration of human right)
Kelima, cita-cita perjuangannya adalah membangun masyarakat tanpa negara, tanpa kelas
dengan konsep sama ratasama rasa, ideologi komunis itu bersifat international dibidang
politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Keenam, pengendalian segala kebijakan berada ditangan segelintir orang yang diebut Polit
Biro, dengan sendirinya kebijakan ekonomi juga dilakukan secara tersentral (central
economic s ystem) dengan manajemen yang juga secara diktator (dictatoral management) dan
pemerintahan yang dikendalikan oleh sejumlah orang yang sedikit (government by the few).

Anda mungkin juga menyukai