Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nama / NPM
Herwantoro Arya Manggala

(1434010057)

Materi :
-

Komunisme di negara-negara asing


Komunisme di indonesia
Prospek komunisme di indonesia
Antisipasi mencegah lahirnya komunisme
Bangkitnya komunisme di indonesia

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAWA TIMUR
2016
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mendengar kata komunisme akan langsung membuat kita teringat dengan
peristiwa G 30 S/PKI menjadi salah satu sejarah negara Indonesia. Komunis
di anggap sebagai aliran yang di jauhi dan di salahkan dalam hukum negara
Indonesia. Apa sebenarnya komunis itu ? sejak di sekolah dasar, siswa sudah
di doktrin bahwa komunisme merupakan sebuah hal yang tidak sepatutnya
diikuti. Hal tersebut juga semakin di tegaskan dengan adanya pengertian
komunisme menurut para ahli. Komunisme adalah sebuah ideologi, sama
seperti kapitalisme, dan paham-paham yang lainnya. Namun, mengapa
komunisme di anggap sebagai paham yang sesat ?
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia yang muncul sebagai reaksi
terhadap kapitalisme pada abad ke-19. Idiologi ini hanya mementingkan
kepentingan individu dan mengesampingkan kepentingan para buruh.
Komunisme merupakan idiologi yang digunakan oleh para partai komunis di
seluruh dunia. Komunisme merupakan suatu paham yang menekankan asas
kepemilikan bersama atas semua alat produksi berupa tanah, tenaga kerja,
dan modal yang memiliki tujuan agar tercapainya masyarakat yang makmur.
Komunisme memiliki prinsip sama rata sama rasa dalam bidang ekonoi dan
sekularisme yang radikal, namun keberadaan negara digantikan dengan
ideologi komunis yang di doktrin pada anggotanya. Jadi, pada dasarnay
segala kepentingan individu harus tunduk kepada kehendak partai, negara,
dan bangsa, itulah prinsip komunisme.
Sejarah komunisme dimulai pada abad ke-19 dimana komunisme ada untuk
koreksi terhadap paham kapitalisme. Selanjutnya pengertian komunisme
terhadap para ahli disebutkan bahwa komunisme menganggap kaum buruh
dan pekerja tani hanyalah sebagai bagian produksi dan mereka lebih
mementingak kesejahteraan ekonomi semata. Namun, kenyataannya muncul
beberapa fraksi internal dalam komunisme, yakni antara penganut komunis
teori dengan komunis revolusioner yang keduannya memiliki teori yang cara
berjuang yang berbeda. Dari situlah timbul banyak sekali kesenjangan dan
perbedaan pendapat yang menyebabkan timbulnya perselisihan.

Komunisme sebagai anti kapitalisme memakai sistem partai komunis untuk


alat pengambilalihan kekuasaan dimana modal individu kepemilikannya
sangat dibatasi. Sehingga seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh
negara demi kemakmuran rakyat secara semata. Secara umum, komunisme
berlandaskan teori materialisme dialektika dan materalisme historis yang tidak
berlandaskan pada kepercayaan mitos, takhayul, dan agama. Dengan
demikian, komunisme sangat membatasi hak beragama pada rakyatnya
karena agama di anggap sebagai candu yang akan membuat orang
berangan-angan. Selain itu, komunisme juga membatasi rakyat dari pemikiran
ideologi karena di anggap tidak rasional dan keluar dari kehidupan nyata.
Yang perlu diwaspadai sekarang adalah bahwa komunisme masih belum
mati meski komunisme murni masih belum pernah terwujud.
Pengertian komunisme menurut para ahli menjelaskan bahwa ada beberapa
ciri yang terlihat dalam ideologi komunisme. Dengan melihat ciri-ciri tersebut,
kita bisa tahu bahwa negara itu menganut paham atau ideologi komunisme.
Ciri ciri tersebut adalah sebagai berikut :
1. Perubahan harus di capai dengan cara revolusi dan pemerintah diktator
proletariat sangat di perlukan pada masa transisi.
2. Dengan bantuan negara di bawah pemerintah diktator proletariat, seluruh
hak milik pribadi ditiadakan dan di ambil alih oleh negara.
3. Tidak ada lagi negara dan hukum karena di anggap sudah tidak
dibutuhkan.

B. Rumusan Masalah
1. Komunisme di negara-negara asing
2. Komunisme di indonesia
3. Prospek komunisme di indonesia
4. Antisipasi mencegah lahirnya komunisme
5. Bangkitnya komunisme di indonesia

C. Metode Penyusunan
Kita menggunakan metode kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan

buku buku yang direkomendasikan serta mengkaji dan mencuplik makalah


yang telah kita kaji.

BAB II
PEMBAHASAN
I.I KOMUNISME DI INDONESIA
Komunisme adalah sebuah ideologi. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap
kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu
pemilik dan mengesampingkan buruh. Negara komunis adalah negara yang
menggunakan ideologi bahwa setiap warga negaranya mempunyai darajat
yang sama satu sama lain. Istilah komunisme sering dicampuradukkan
dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai
komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari
pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut Marxisme-Leninisme.
Dalam komunisme perubahan Josias harus dimulai dari peran Partai Komunis.
Logika secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh, namun
pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah
dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank.
Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh
Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi tumpul dan tidak
lagi diminati.
Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis
oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifestopolitik yang pertama
kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah
analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan
ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan
yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap
paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap

bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang
lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam
perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksii nternal dalam komunisme
antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing
mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam
pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya
sebagai masyarakat utopia.
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi
Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme
diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada
2005 negara yang menganut faham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Kuba,
Korea Utara, dan Laos. Pencetus terjadinya komunisme sebagai ideologi
adalah Vladimir Lenin di rusia lewat Partainya yang bernama Partai Comunist
InternasionaL
Contoh Negara Penganut Komunisme :

Republik Rakyat Cina (sejak 1949),

Kuba,

Korea Utara,

Laos dan

Vietnam.

I.2 KOMUNISME DI NEGARA ASING


Menurut definisi resminya, RRC merupakan suatu negara komunis karena ia
memang merupakan negara komunis pada kebanyakan abad ke-20 yang lalu.
Secara resmi ia masih dikenal sebagai negara komunis, meskipun sejumlah
ilmuwan politik kini tidak mendefinisikannya sebagai negara komunis. Tiada
definisi yang tepat yang dapat diberikan kepada jenis pemerintahan yang
diamalkan negara ini, karena strukturnya tidak dikenal pasti. Salah satu sebab

masalah ini ada adalah karena sejarahnya, Cina merupakan negara yang
diperintah oleh para kaisar selama 2000 tahun dengan sebuah pemerintahan
pusat yang kuat dengan pengaruh Kong Hu Cu. Setelah tahun 1911 pula,
Cina diperintah secara otokratis oleh KMT dan beberapa panglima perang dan
setelah 1949 pula didobrak partai komunis Cina.
Rezim PRC sering dikatakan sebagai otokratis, komunis dan sosialis. Ia
juga dilihat sebagai kerajaan komunis. Anggota komunis yang bersayap lebih
ke kiri menjulukinya negara kapitalis. Memang, negara Cina semakin lama
semakin menuju ke arah sistem ekonomi bebas. Dalam suatu dokumen resmi
yang dikeluarkan baru-baru ini, pemerintah menggariskan administrasi negara
berdasarkan demokrasi, meskipun keadaan sebenarnya di sana tidak begitu.
Pemerintah RRC dikawal oleh Partai Komunis Cina (CCP). Walaupun
terdapat sedikit-banyak gerakan ke arah liberalisasi, seperti pemilu yang
sekarang diadakan di peringkat kampung dan sebagian badan perwakilan
menampakkan sikap tegas mereka dari masa ke masa, partai ini terus
memiliki kawalan terutama atas pemilihan jabatan-jabatan pemerintahan.
Walaupun negara menggunakan cara otokratis untuk mengusir elemenelemen penentangan terhadap pemerintahannya, ia pada masa yang sama
juga mencoba mengurangi penentangan dengan memajukan ekonomi,
membenarkan tunjuk perasaan pribadi, dan melayani para penentang yang
dianggap tidak berbahaya terhadap pemerintah secara lebih adil.
Penyaringan terhadap dakyah-dakyah politik juga rutin, dan RRC
secara

berang

menghapuskan

protes

atau

organisasi

apapun

yang

dianggapnya berbahaya terhadap pemerintahannya, seperti yang terjadi di


Tiananmen pada tahun 1989. Akan tetapi, media republik rakyat ini semakin
aktif menyiarkan masalah sosial dan menghebohkan gejala 'penyogokan' di
peringkat bawahan pemerintahan. RRC juga begitu berhasil menghalangi
gerakan informasi, dan ada masanya mereka terpaksa mengganti polisi
mereka

sebagai

tindakan

balas

terhadap

protes

rakyat.

Walaupun

penentangan berstruktur terhadap CCP tidak dibenarkan sama sekali,


demonstrasi rakyat semakin lama semakin kerap dan dibiarkan. Baru-baru ini,
Hu Jintao yang ingin mempopulerkan gambaran konservatif, meningkatkan
pengawalan pemernitahan atas harian-harian, termasuk harian-harian luar

termasuk New York Times. Namun tidak dinafikan ini kemungkinan juga
bersumber dari sifat harian-harian Barat yang sering menyeleweng dalam
memberi laporan yang sebenarnya dan bersifat angkuh dan biadab serta tidak
faham sensitivitas negara Timur.
Popularitas PKC di kalangan rakyat sukar diukur, karena tiada pemilu di
tingkat nasional, dan apabila orang Cina ditanya secara sendirinya pula, ada
sebagian yang menyokong dan ada pula yang membangkang. Secara umum,
banyak dari mereka yang suka akan peranan pemerintahan mengabadikan
stabilitas, yang membolehkan ekonomi maju tanpa masalah apapun. Antara
masalah-masalah politik yang utama di Cina adalah jurang sosial diantara
kaya dan miskin dan gejala suap yang berlaku karena biokrasi pemerintahan.
Terdapat juga partai politik yang lain di RRC, walaupun mereka hanya
sekadar sub-partai atau parti yang rapat dengan PKC. PKC mengadakan
dialog dengan mereka melalui suatu badan perhubungan khusus, yang
dinamai Dewan Perhubungan Cadangan Rakyat Cina (CPPCC) yang
dipertimbangkan RRC. Cara ini lebih disukai pemerintahan dibandingkan
pemilu. Kendati begitu, partai ini secara totalnya tidak memberi kesan apapun
terhadap polisi dan dasar-dasar kerajaan. Fungsi badan perhubungan khusus
ini lebih kepada mata luaran CPP, walaupun terdapat pengawai badan ini di
semua tingkat pemerintahan.

I.3 PROSPEK KOMUNISME DI INDONESIA


Selama 14 tahun setiap tanggal 30 September, televisi Republik Indonesia di
bawah pemerintahan Presiden Suharto menyiarkan "Pemberontakan
G30SPKI", sebuah film bergenre drama semi dokumenter mengenai
kegagalan Partai Komunis Indonesia dalam melakoni kudeta.
Film tersebut menggambarkan kalangan komunis sebagai penjahat dan
Suharto sebagai penyelamat Indonesia. Gambaran itu mewakili pandangan
resmi selama 32 tahun rezim Suharto.
Akan tetapi, sejak Indonesia bertransisi ke demokrasi, yang dimulai dengan
tumbangnya Suharto pada Mei 1998, rakyat negara ini telah mempertanyakan
sejarah era 1960-an.

Ahli sejarah, wartawan, pembuat film, aktivis dan bahkan pejabat telah mulai
menyusun pandangan alternatif terhadap sejarah versi militer.
Film "Pemberontakan" yang dibuat pada 1984 didasari pada sejarah yang
dituturkan oleh seorang ahli sejarah militer dan dibiayai oleh rezim Suharto.
Film itu banyak digunakan sebagai alat propaganda.
Menurut Arifin Noer, selaku salah seorang pembuat film itu, adegan-adegan
"Pemberontakan" menggambarkan kekerasan dan kerap dibesar-besarkan,
tapi merefleksikan pandangan sejarah yang diajarkan di buku pelajaran
sekolah.
Setelah Presiden Suharto lengser pada 1998, sejarah versi militer mulai
dipertanyakan.
Bahkan, pada 2013, rakyat Indonesia bisa mengunduh 'The Act of Killing,' film
karya sutradara asal Amerika Serikat, Joshua Oppenheimer.
'The Act of Killing' menyuguhkan pandangan alternatif atas apa yang terjadi
selama 1965-1966, periode pembantaian yang disebut Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Selain 'The Act of Killing', ada pula novel 'Pulang' karya Leila Chudori yang
mengangkat kisah keluarga yang diduga komunis. Novel itu dibuat Leila
berdasarkan wawancara yang ia lakukan selama enam tahun tentang periode
sesudah 30 September 1965.
Di bawah mantan Presiden Suharto, Indonesia memimpin perhimpunan
negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sebagai penentang komunis.
Bersamaan dengan masa kepemimpinan Suharto, keberadaan partai-partai
komunis dilarang di kawasan Asia Tenggara.
Namun, ironisnya, setelah Suharto lengser, negara-negara sosialis terbesar di
Asia Timur bergerak menjauhi masa lalu komunis mereka dan mengadopsi
model kapitalis untuk pembangunan.

Kejatuhan Uni Soviet pada 1991 mengirim pesan kuat ke negara-negara Asia
yang telah mengadopsi model pembangunan ekonomi negara sentris.
"Warisan komunisme adalah bahwa ia telah gagal sebagai sistem ekonomi,"
kata Don Greenlees, seorang cendekiawan Asia Timur dari jurusan Hubungan
Internasional di Australian National University, Canberra.
"Mereka hanya bicara, tapi faktanya mereka menjadi negara ekonomi
kapitalis."
Partai komunis Cina, selaku partai komunis terbesar Asia, mengklaim
mengikuti prinsip asli Marx-Lenin. Tetapi sejak akhir 1970-an, Cina secara
berangsur merancang kebijakan pasar dan menjadi salah satu negara dengan
pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
Pada 2001, Cina bergabung dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
dan siap menjadi ekonomi terbesar dunia pada 2025.
Vietnam yang mengejar reformasi Doi Moi pada 1986, juga berada di arah
yang sama. Meski Vietnam memberlakukan sensor ketat terhadap media
sebagaimana layaknya rezim komunis, Vietnam justru mengejar kebijakan pro
investasi kapitalis.
Vietnam kini bergantung pada investasi langsung asing untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dan merupakan anggota WTO, APEC dan Asean.
Sebuah pertanyaan besar menghadapi calon penerus partai berkuasa Cina
dan Vietnam: Bagaimana generasi kader partai yang lebih muda
menginterpretasikan sosialisme begitu para pemimpin di usia 80-an pensiun
dan meninggal dunia?
Generasi millenia Cina dan Vietnam, seperti juga anak muda di Indonesia,
sangat bergantung dengan internet dan tersambung 24 jam dengan telepon
genggam serta media sosial dan nyaris tidak tersentuh dengan pesan-pesan
revolusi.

Indonesia sejak 1998 telah berjuang menghadapi hantu komunisnya sendiri.


Apakah kematian komunisme tidak terhindarkan lagi di Asia Timur pada saat
ekonomi mereka semakin mengglobal?
Tom McCawley adalah seorang analis dan konsultan yang berbasis di Jakarta
serta menulis untuk Lowy Institute.

I.4 ANTISIPASI KEBANGKITAN KOMUNISME DI INDONESIA


Komunis baik sebagai ideologi maupun sebagai gerakan sangat bertentangan
dengan Pancasila dan apabila dibiarkan hidup dan berkembang di bumi
Indonesia, maka akan menimbulkan banyak terjadi benturan-benturan bahkan
dapat memicu terjadi perang saudara.
Sinyalemen yang menyebutkan adanya upaya-upaya untuk kembali
menghidupkan paham komunisme di Indonesia bukan isapan jempol atau
sekedar isu kosong semata, karenanya pemerintah dan segenap komponen
bangsa perlu mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mencegahnya.
Dalam rangka mengantisipasi berkembangnya kembali faham komunis, Kodim
0910/Mln menggelar kegiatan Antisipasi Bahaya Laten Komunis (Balatkom)
dan Paham Radikal. Kegiatan dilaksanakan di Aula Kodim 0910/Mln dengan
pembawa materi adalah Kasdim 0910/Mln Mayor Czi Kristiono. Hadir dalam
kegiatan tersebut para Pasi, Danramil, anggota staf serta para Babinsa jajaran
Kodim 0910/Mln.
Dalam materi yang dibawanya, Kasdim 0910/Mln menyampaikan
bahwa dalam upaya mengkomuniskan bangsa Indonesia, Komunis/PKI telah
menerapkan berbagai strategi gerakan, baik strategi gerakan terbuka yaitu
gerakan legal formal maupun strategi tertutup. Strategi tersebut adalah
gerakan Memutarbalikkan fakta sejarah, Penyusupan/infiltrasi (Kuda Troya),
Pertentangan kelas (Metode Baji), Agitasi dan Propaganda, Metode salami,
Metoda Danau Pasir, Metoda hallo and horn serta masih banyak metodemetode lain yang dilakukan Komunis untuk menghancurkan negara ini.
Mengalir dari uraian tersebut diatas, maka ada beberapa langkah yang perlu

dilakukan oleh semua komponen bangsa untuk membendung bangkitnya


kembali Komunis/PKI di Indonesia, sebagai berikut :

1.

Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, agar

terhindar dari pengaruh ideologi Komunis.


2. Meningkatkan pemahaman kembali terhadap nilai-nilai yang terkandung
dalam sila-sila pada Pancasila sebagai ideologi negara.
3. Meningkatkan Wawasan Kebangsaan, agar terwujudnya rasa Kesatuan
dan Persatuan bangsa.
4. Meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat sebagai kekuatan yang dahsyat
dan sudah teruji keampuhannya dalam menghadapi berbagai ancaman di
masa lalu.
5. Membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencegah hidupnya kembali
Komunis melalui diskusi/seminar diberbagai kalangan masyarakat.
6. Mewaspadai eks Tapol/Napol G. 30 S/PKI dan kegiatannya.
7. Mewaspadai upaya penyusupan ideologi Komunis dalam tubuh berbagai
komponen bangsa, baik pemerintah, TNI/Polri, swasta, Ormas maupun
komponen bangsa lainnya. (menurut kodim)
Jika menurut saya pribadi untuk mengantisipasi munculnya komunisme di
indonesia sendiri adalah acuan dan ideologi negara yang harus benar-benar
di kembalikan ke jalur yang seharusnya, rasa patriotisme ke dalam jiwa warga
negara lebih di tekankan lebih dalam, serta membatasi semua yang berbau
ideologi komunis atau radika, serta membubarkan partai-partai komunis yang
sekarang mulai tercium baunya.

I.5 BUKTI BANGKITNYA KOMUNISME DI INDONESIA

Komunisme mulai bangkit di Indonesia


Bukan tanpa sebab bila Presiden Habibie mengingatkan akan kemungkinan
bangkitnya komunisme. Kendati mendapat banyak kritik atas pertanyaannya
tersebut, namun bila ditelusuri substansi pernyataan yang dibuatnya, secara
pasti diakui nilai kebenarannya. Karena itu, dalam beberapa kesempatan
Kepala negara mengajak semua pihak merenungkan kembali semua perilaku
para pendukung komunisme sebelum mereka meledak lewat pemberontakan
berdarah G30S pada 1965. Tujuannya hanya satu, agar bangsa ini tak jauh
untuk keduakalinya ke jurang kehancuran seperti pada saat tragedi 1965.
Pada saat itu gerakan komunis secara sistimatis ingin menghancurkan
tatanan kehidupan dan nilai-nilai yang menjadi dasar jiwa kehidupan bangsa
dan agama. PKI menghujat dan memfitnah tokoh masyarakat dan pimpinan
agama serta pimpinan organisasi kemasyarakatan yang menentangnya.
Mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, termasuk
memaksakan kehendak, mematok tanah secara ilegal, dan sebagainya
dengan alasan untuk kepentingan rakyat banyak. Kemudian pada
klimaksnya,mereka secara biadab membunuh para jenderal dengan kejam
dan keji, tegasnya ketika menerima tokoh-tokoh eksponen-66.
Bukti lain yang turut menguatkan sinyalemen akan bangkitnya komunisme di
negeri ini adalah fenomena penyucian diri dari para mantan tokoh PKI dan
menimpakan kesalahan kepada pihak yang menjebloskan mereka ke penjara
selama ini. Dalam kalimat pakar hukum tata negara Prof Dr Bagir Manan,SH,
era kebebasan reformasi menjadi wahana terbaik buat mereka untuk
membersihkan diri segala kesalahan yang telah mereka lakukan terhadap
bangsa dan negara ini. Pada hari-hari ini, dalam suasana kebebasan
reformasi, anggota-anggota PKI serta pendukungnya mencoba memperoleh
hadiah gratis reformasi untuk mencuci diri bahwa mereka tidak bersalah, dan
mulai mengajukan berbagai tuntutan, kata Bagir Manan dalam diskusi Upaya
Membangun Kehidupan Negara Demokrasi Menghadapi Ancaman
Disintegrasi Bangsa.
Kekhawatiran terhadap bahaya komunis sesungguhnya tak berlebihan. Bila
banyak orang beranggapan bangsa ini sudah terbebas dari komunisme lewat

bubarnya PKI dan sudah tuanya para tokoh PKI yang masih hidup, tarnyata
hal itu bukan jadi halangan akan bangkitnya ideologi utama musuh agama
tersebut. Mantan Gubernur Lemhanas Letjen (purn) Sayidiman
Suryohadiprojo justru mengaggap krisis berkepanjangan saat ini jadi lahan
subur tumbuhnya kembali ideologi anti Tuhan tersebut. Usaha komunis itu
tetap ada, walaupun tidak dalam wadah organisasi yang tersusun. Tetapi
disadari atau tidak, mereka selalu memanfaatkan setiap situasi dan kondisi
serta segala aspek kehidupan untuk bangkit kembali, tegasnya.
Ia melukiskan paham komunis itu seperti kuman penyakit, yang pada akhirnya
bisa menjadi gangguan kronis apabila tidak ditangkal. Nampaknya rakyat kita
belakangan ini rawan terjangkit kuman itu, kata Sayidiman prihati, sambil
mengungkap strategi PKI dengan membektuk Nasakom pada masa Orde
Lama yang dengan mudah berkembang setelah berhasil menggunakan
kekuasaan Bung Karno di satu sisi, dan menyengsarakan rakyat di sisi lain.
Sekjen Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Husein Umar SH sepakat akan
hal ini.
Menurutnya sejarah mencatat reinkarnasi dari pendukung ideologi sesat ini
demikian cepat dan licin sehingga tanpa disadari sudah berkembang biak dan
menjadi ancaman serius bagi umat beragama. Ketika peristiwa Madiun, Aidit
(25), Nyoto (26), dan Lukman (27) masih muda sekali. Trio mereka itu
membangun kembali komunisme dari reruntuhan Madiun, sesudah Muso.
Mereka membangun lagi sisa-sisa PKI Madiun dalam waktu relatif pendek.
Dari akhir tahun 1948 memasuki tahun 1965, mereka berhasil muncul menjadi
salah satu dari empat besar parpol di Indonesia (Masyumi, PNI, NU dan PKI),
jelasnya.
Tidak bisa di pungkiri bahwasanya partai-partai di indonesia masih ada
keterkaitan dengan sistem komunisme yang notabennya indonesia dulu
termasuk dalam hal komunisme.

BAB III

PENUTUPAN
KESIMPULAN
Komunisme adalah sebuah ideologi. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap
kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu
pemilik dan mengesampingkan buruh. Negara komunis adalah negara yang
menggunakan ideologi bahwa setiap warga negaranya mempunyai darajat
yang sama satu sama lain. Istilah komunisme sering dicampuradukkan
dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai
komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari
pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut Marxisme-Leninisme.
Menurut definisi resminya, RRC merupakan suatu negara komunis karena ia
memang merupakan negara komunis pada kebanyakan abad ke-20 yang lalu.
Secara resmi ia masih dikenal sebagai negara komunis, meskipun sejumlah
ilmuwan politik kini tidak mendefinisikannya sebagai negara komunis. Tiada
definisi yang tepat yang dapat diberikan kepada jenis pemerintahan yang
diamalkan negara ini, karena strukturnya tidak dikenal pasti. Salah satu sebab
masalah ini ada adalah karena sejarahnya, Cina merupakan negara yang
diperintah oleh para kaisar selama 2000 tahun dengan sebuah pemerintahan
pusat yang kuat dengan pengaruh Kong Hu Cu. Setelah tahun 1911 pula,
Cina diperintah secara otokratis oleh KMT dan beberapa panglima perang dan
setelah 1949 pula didobrak partai komunis Cina.
Di bawah mantan Presiden Suharto, Indonesia memimpin perhimpunan
negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sebagai penentang komunis.
Bersamaan dengan masa kepemimpinan Suharto, keberadaan partai-partai
komunis dilarang di kawasan Asia Tenggara.
Namun, ironisnya, setelah Suharto lengser, negara-negara sosialis terbesar di
Asia Timur bergerak menjauhi masa lalu komunis mereka dan mengadopsi
model kapitalis untuk pembangunan.

Kejatuhan Uni Soviet pada 1991 mengirim pesan kuat ke negara-negara Asia
yang telah mengadopsi model pembangunan ekonomi negara sentris.
"Warisan komunisme adalah bahwa ia telah gagal sebagai sistem ekonomi,"
kata Don Greenlees, seorang cendekiawan Asia Timur dari jurusan Hubungan
Internasional di Australian National University, Canberra.
"Mereka hanya bicara, tapi faktanya mereka menjadi negara ekonomi
kapitalis."
maka ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh semua
komponen bangsa untuk membendung bangkitnya kembali Komunis/PKI di
Indonesia, sebagai berikut :

1.

Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, agar

terhindar dari pengaruh ideologi Komunis.


2. Meningkatkan pemahaman kembali terhadap nilai-nilai yang terkandung
dalam sila-sila pada Pancasila sebagai ideologi negara.
3. Meningkatkan Wawasan Kebangsaan, agar terwujudnya rasa Kesatuan
dan Persatuan bangsa.
4. Meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat sebagai kekuatan yang dahsyat
dan sudah teruji keampuhannya dalam menghadapi berbagai ancaman di
masa lalu.
5. Membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencegah hidupnya kembali
Komunis melalui diskusi/seminar diberbagai kalangan masyarakat.
6. Mewaspadai eks Tapol/Napol G. 30 S/PKI dan kegiatannya.
7. Mewaspadai upaya penyusupan ideologi Komunis dalam tubuh berbagai
komponen bangsa, baik pemerintah, TNI/Polri, swasta, Ormas maupun
komponen bangsa lainnya. (menurut kodim)

Jika menurut saya pribadi untuk mengantisipasi munculnya komunisme di


indonesia sendiri adalah acuan dan ideologi negara yang harus benar-benar
di kembalikan ke jalur yang seharusnya, rasa patriotisme ke dalam jiwa warga
negara lebih di tekankan lebih dalam, serta membatasi semua yang berbau
ideologi komunis atau radika, serta membubarkan partai-partai komunis yang
sekarang mulai tercium baunya.
Pada saat itu gerakan komunis secara sistimatis ingin menghancurkan
tatanan kehidupan dan nilai-nilai yang menjadi dasar jiwa kehidupan bangsa
dan agama. PKI menghujat dan memfitnah tokoh masyarakat dan pimpinan
agama serta pimpinan organisasi kemasyarakatan yang menentangnya.
Mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, termasuk
memaksakan kehendak, mematok tanah secara ilegal, dan sebagainya
dengan alasan untuk kepentingan rakyat banyak. Kemudian pada
klimaksnya,mereka secara biadab membunuh para jenderal dengan kejam
dan keji, tegasnya ketika menerima tokoh-tokoh eksponen-66.
Bukti lain yang turut menguatkan sinyalemen akan bangkitnya komunisme di
negeri ini adalah fenomena penyucian diri dari para mantan tokoh PKI dan
menimpakan kesalahan kepada pihak yang menjebloskan mereka ke penjara
selama ini. Dalam kalimat pakar hukum tata negara Prof Dr Bagir Manan,SH,
era kebebasan reformasi menjadi wahana terbaik buat mereka untuk
membersihkan diri segala kesalahan yang telah mereka lakukan terhadap
bangsa dan negara ini. Pada hari-hari ini, dalam suasana kebebasan
reformasi, anggota-anggota PKI serta pendukungnya mencoba memperoleh
hadiah gratis reformasi untuk mencuci diri bahwa mereka tidak bersalah, dan
mulai mengajukan berbagai tuntutan, kata Bagir Manan dalam diskusi Upaya
Membangun Kehidupan Negara Demokrasi Menghadapi Ancaman
Disintegrasi Bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
https://arbilandika.wordpress.com/2013/02/06/pengertiankomunismekapitalismechauvinismesosialismefasisme/
http://dilihatya.com/2776/pengertian-komunisme-menurut-para-ahli-adalah
https://wiralabut.wordpress.com/2014/04/15/pembahasan-tentang-materialismekapitalisme-sekularisme-lileralisme-dan-komunisme/
https://id.scribd.com/doc/305356024/Suatu-Analisa-Mengenai-Sumber-KekuatanKomunis-Dan-Persoalan-Negara-Dalam-Pemikiran-Komunisme
https://indonesiana.tempo.co/read/50022/2015/09/30/pevi.revina/komunis-tidakidentik-dengan-atheis
http://alumnialiyah.blogspot.co.id/p/komunisme-di-cina.html
http://kodimmalinau.com/berita-552-antisipasi--bahaya-laten-komunis-dan-pahamradikal.html

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/09/140930_analisa_g30spki
_tommccawley
https://manqul.wordpress.com/2011/09/23/komunisme-mulai-bangkit-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai