Anda di halaman 1dari 18

Review Buku 1: The International Relations Dictionary

IDEOLOGI DAN KOMUNIKASI

KAPITALISME
Teori ekonomi dan sistem berdasarkan pada prinsip individualisme perusahaan swasta
bebas. Kapitalisme disebut sebagai kepemilikan pribadi dari properti dan itu menunjukkan
produksi, kompetisi, pendorong sistem keuntungan, inisiatif individu, ketiadaan campur tangan
pemerintah di atas kepemilikan, penghasilan, dan perdagangan, dan pasar ekonomi yang
menyediakan sistem permintaan sebagai hasil dari saling mempengaruhi kekuatan akan
persedian dan permintaan. Teori ini juga berasumsi mengenai pergerakan bebas tenaga kerja dan
modal dan perdagangan bebas secara domestik di dalam pasar luar negeri, dengan hasil dari
perkembangan alami sebuah Organisasi Buruh Internasional dan spesialisasi nasional.

DOKTRIN KOMUNIS: Khrushchevism


Kontribusi teori Marxis -Leninis , dan aplikasi doktrin komunis di Uni Soviet , yang
dibuat oleh Nikita Khrushchev S. . Khruscev muncul sebagai pemimpin yang dominan dalam
perebutan kekuasaan pasca - Stalin , dan 1963 , ketika ia digulingkan dari kekuasaan oleh faksi
partai yang dipimpin oleh Leonid Brezhnev I. dan Aleksei N. Kosygin . Khruschev mulai naik ke
kekuasaan ketika ia dihapus Nikolai A. Bulganin sebagai ketua dewan menteri dan menduduki
jabatan itu juga.

DOKTRIN KOMUNIS: Leninisme


Interpretasi teoritis dan aplikasi praktis doktrin Marxis kontribusi terhadap ideologi
komunisme oleh pemimpin revolusi Rusia , Valdimir Ilyich Lenin . Kontribusi utama Leninisme
meliputi :

1) Teori bahwa imperialisme , tahap tertinggi dari kapitalisme monopoli , hasil dari kontradiksi-
kontradiksi kapitalisme yang memaksakan kepercayaan dan kartel untuk mencari outlet

1
untuk kelebihan modal dan produksi di luar negeri adn untuk membawa sumber dunia bahan
baku di bawah kendali mereka .
2) Teori bahwa persaingan imperialis antara negara kapitalis menghasilkan perang
3) Teori bahwa revolusi dapat terjadi dalam masyarakat kolonial pra-kapitalis tidak peduli
seberapa primitve .
4) Redefiniton dari konsepsi Marxis revolusi untuk memasukkan seperti peluang non - Marxis
sebagai bencana nasional bahwa kelas penguasa tidak dapat menangani atau ketidakpuasan
masyarakat umum dengan smal tersebut , elit khusus , untuk memimpin revolusi dan untuk
melayani sebagai instrumen untuk menerapkan kediktatoran Marx proletariat .

DOKTRIN KOMUNIS: Maoisme


1) Interpretasi Marxisme - Leninisme , dan kebijakan dikembangkan dan tindakan yang diambil
oleh partai komunis Cina di bawah kepemimpinan Ketua Mao Tse - tung . Dasar teoritis
Maoisme yang dituangkan untuk konsumsi massa di pepatah termasuk dalam meliputi
distribusi secara luas ; Teori untuk memerangi perang gerilya di negara-negara kolonial dan
semi- agraria dengan dukungan aktif dari para petani ;
2) Defenition dalam konteks Cina sentralisme demokrasi berarti bahwa orang harus menikmati
ukuran kebebasan dan demokrasi , sementara pada saat yang sama untuk taat kepada "
disiplin sosialis " ;
3) Defenition kediktatoran Marx proletariat " dalam situasi Cina sebagai " kediktatoran
demokratik rakyat , yang dipimpin oleh kelas pekerja dan berdasarkan aliansi buruh-tani .
4) Teori yang mengakui kontradiksi dalam sistem sosialis rakyat serta antara itu dan musuh
kapitalis ;
5) Penolakan dari Uni Soviet banding doktrinal untuk " hidup berdampingan secara damai "
mendukung " revolusi permanen " di seluruh dunia terhadap benteng yang tersisa kapitalisme
; dan
6) Penolakan keutamaan pembangunan econoomic dan perbaikan materi demi menjaga
kemurnian revolusi dan penciptaan " pria Cina yang baru " dan sebuah masyarakat baru
dibebaskan dari semua kontradiksi .
DOKTRIN KOMUNIS : Marxisme

2
Tubuh Kinerja ekonomi, politik , dan sosial teori yang dikembangkan oleh Karl Marx dan
collborator nya , Friedrich Engels , pada abad kesembilan belas . Marxisme menawarkan filosofi
" ilmiah " komprehensif histroy yang menjelaskan perkembangan makind yang dialektis sebagai
rangkaian perjuangan kelas yang telah menghasilkan tatanan sosial yang baru . Marx dilihat
kapitalisme sebagai sistem yang menderita kontradiksi internal irremediable dengan perjuangan
kelas yang akan mengintensifkan cumniate dalam revolusi yang dilakukan oleh kaum proletar
terhadap bourgeoise tersebut .

TEORI KOMUNIS: Maoisme Interpretasi Marxisme-Leninisme


Kebijakan dikembangkan dan tindakan yang diambil oleh Partai Komunis Cina di bawah
kepemimpinan Ketua Mao Tse-tung. Dasar teoritis Maoisme itu dituangkan untuk konsumsi
massa dalam aforisme termasuk dalam Kutipan didistribusikan secara luas Dari Ketua Mao Tse-
tung. Kontribusi teoritis utama Mao meliputi:
1. Teori untuk memerangi perang gerilya di kolonial agraria dan negara-negara volonial
setengah dengan dukungan aktif dari para petani;
2. Definisi dalam konteks Cina sentralisme demokratis berarti bahwa orang harus menikmati
ukuran kebebasan dan demokrasi sementara pada saat yang sama untuk taat kepada "disiplin
sosialis";
3. Definisi Marx; s "kediktatoran proletariat" dalam situasi Cina sebagai "kediktatoran
demokratik rakyat, dipimpin oleh kelas pekerja dan berdasarkan aliansi buruh-tani";
4. Teori yang mengakui kontradiksi dalam sistem sosialis rakyat serta antara itu dan musuh
kapitalis;
5. Penolakan banding doktrinal Soviet untuk "koeksistensi damai" mendukung "revolusi
permanen" di seluruh dunia terhadap benteng yang tersisa kapitalisme; dan
6. Penolakan keutamaan pembangunan ekonomi dan perbaikan materi demi mempertahankan
kemurnian revolusi dan penciptaan "pria Cina baru" dan sebuah masyarakat baru dibebaskan
dari semua kontradiksi.
7. TEORI KOMUNIS: Marxisme Tubuh teori ekonomi, politik, dan sosial
Yang dikembangkan oleh Karl Marx dan kolaborator, Friedrich Engels, di abad
kesembilan belas. Marxisme menawarkan filosofi "ilmiah" yang komprehensif sejarah yang

3
menjelaskan perkembangan manusia secara dialektis sebagai rangkaian perjuangan kelas yang
telah menghasilkan tatanan sosial baru. Marx melihat kapitalisme sebagai system perjuangan
kelas mengintensifkan yang akan berujung pada revolusi yang dilakukan oleh kaum proletar
melawan kaum borjuis. Ide-ide Marx dikembangkan dalam Manifesto Komunis tahun 1848 dan
dalam pekerjaan utamanya, Das Kapital, yang volume pertama diterbitkan pada tahun 1867.
Signifikansi Marxisme telah memiliki dampak yang mendalam pada sejarah abad kedua puluh
melalui pengembangan Komunis dan Sosialis.
TEORI KOMUNIS: Stalinisme Interpretasi
Teoritis dan aplikasi praktis dari doktrin Marxis disumbangkan oleh Josef Stalin, yang
didominasi partai dan mesin pemerintahan di Uni Soviet dari pertengahan 1920-an sampai
kematiannya pada tahun 1953. Kontribusi utama dari Stalinisme adalah dalam metode
mengorganisir rakyat Soviet untuk mencapai industrialisasi, meningkatkan pertanian, pertahanan
bangsa terhadap serangan Nazi, dan rekonstruksi negara yang hancur karena perang. Stalin
menunjukkan bahwa, di samping Marxis Leninis dan resep untuk kemenangan komunisme,
pendudukan militer oleh kekuatan besar komunis, seperti yang ditunjukkan di Eropa Timur
setelah Perang Dunia II, bisa juga mencapai tujuan jika keadaan internasional yang
menguntungkan. Di bidang teori, Stalin memberikan kontribusi sedikit untuk doktrin komunis,
membatasi dirinya untuk mendefinisikan Marxisme-Leninisme untuk menerapkannya pada
lingkungan domestik dan internasional pada zamannya.

TEORI KOMUNIS: Komunisme


Tahap akhir dari proses dialektis, di mana "manusia Komunis baru" hidup dalam tanpa
kelas, masyarakat tanpa negara, menerima moralitas tinggi baru, dan spontan bekerja sama
dengan sesamanya. Marx diantisipasi bahwa komunisme murni akan mengikuti tahap transisi
dari kediktatoran proletar karena negara proletar hanya akan "layu" sebagai masyarakat tanpa
kelas dicapai.
Signifikansi Tujuan utama komunisme murni terkait Marx dengan Mikhail Bakunin dan
anarkis filosofis pada zamannya, yang juga dianggap sebagai negara dan instrumen penindasan
dan mencari eliminasi. Teori komunis dan para pemimpin nasional, sementara tidak pernah
menyangkal ideal komunisme murni, sering dirasionalisasikan itu adalah tujuan yang jauh yang

4
tidak dapat dicapai selama negara-negara kapitalis yang bermusuhan mengancam negara-negara
sosialis

TEORI KOMUNIS: Kontradiksi Kapitalisme


Signifikansi percaya bahwa teori kontradiksi kapitalisme menunjukkan bahwa
kapitalisme mengandung benih-benih kehancuran sendiri dan akan jatuh, tidak dari serangan
oleh pasukan luar, tetapi karena diri sendiri dihasilkan kelemahan dan konflik. Kemerosotan
ekonomi yang semakin parah berpuncak pada depresi besar tahun 1930-an tampaknya komunis
menjadi kesudahan dari marx diprediksi kiamat kapitalisme. Kritik dogma komunis,
bagaimanapun, menunjukkan bahwa kemerosotan ekonomi telah menjadi masalah kurang serius
sejak 1930-an.

TEORI KOMUNIS: Sentralisme Demokratik


Signifikansi: prinsip kerja sentralisme demokratis dikembangkan oleh lenin untuk
memadukan manfaat praktis dan psikologis pangkat dan mengajukan partisipasi dengan
kebutuhan untuk kesatuan ideologis dan efisiensi birokrasi berasal dari kontrol pusat. Untuk
lenin, pendekatan ini diperlukan untuk memberikan kohesi internal dan efisiensi diperlukan baik
dalam perjuangan untuk mencapai kekuasaan dan untuk melaksanakan program sosialis setelah
revolusi berhasil. prinsip sentralisme demokrasi ditinggalkan di bawah kekuasaan diktator Josef
stalin dan selama hampir seperempat keputusan abad dibuat dan ditegakkan oleh oligarki kecil di
bawah kendali stalin, dalam tahun-tahun terakhir, telah terjadi tren di Uni soviet dan di negara-
negara komunis Eropa Timur menuju pemulihan prinsip sentralisme demokrasi dalam proses
keputusan partai komunis nasional. Negara-negara komunis asia, bagaimanapun, terus berfungsi
di bawah kontrol ketat dari elit partai dalam tradisi Stalinis.

TEORI KOMUNIS: Dialek Materialisme


Signifikan Dialektika Materialisme adalah hal vital dalam filosofi komunisme
dikarenakan Kaum Marxis percaya bahwa konstitusi sains yang terdapat dalam suatu
perkumpulan dapat memperlihatkan hukum yang merubah social. Dengan meng-invert filosofi
Hegel, ide Marxis menjadi refleksi dari realitas material dibandingkan factor dorminant di

5
sejarah. Mengutilitas dialektikal materialisme yang telah dijelaskan Marx, dari kapitalis
mekesosialisme karena segala fase manusia atas kumpulan manusia yang di control oleh
materialism yang menghilangkan pengaruh individu yang bebas memilih dan membuat
seseorang kepada social yang di berikan pilihan terhadap suatu produk. Kritik menolak metode
dialektikal yang membangun Marx di atas bumi ini yang tidak spesifik, berakar dari kepercayaan
ideology, dan menolak pilihan-pilihan sebagai kausal yang berinterpretasi terhadap sejarah.

TEORI KOMUNIS : Diktator Kaum Proletariat


Signifikan Keditaktoran oleh kaum proletariat memberikan arti teori komunis yang
merealisasikan tujuan dari komunisme tersebut. Walaupun Marx percaya bahwa transisi historis
kelompok social dari kapitalis mekesosialisme inevitable, dia menggambarkan bahwasannya
kelas proletarian mengartikan efek dari transformasi. Sejak teori komunis menekan semua negara
dengan kekerasan, hokum menjadi expresi dari keinginan dari kelas dominan, kelas proletarian
mengakui alur yang mereka gunakan sebagai mesin negara dalam membawa tujuannya. Kritik
terhadap komunisme berjalan, bagaimanapun, dikaji bahwa kediktatoran dari yang dimiliki
proletariat menjadikan semua negara komunis di anggap sebuah bentuk kediktatoran melebihi
apa yang dibawa kaum proletariat yang dibawa oleh suatu partai yang membangun grup oligarki.

TEORI KOMUNISME: Sejarah Interpretasi Ekonomi


Signifikan Marx meng-Emphasize alur fundamental dari system ekonomi yang berjalan
dalam menjalankan kehidupan social dari alam dan mengatur institusi manusia dalam
mengobservasi karakter dari pilihan ekonomi. Di bawah kapitalisme, dialektikal kontradiksi
menginspirasi antara produksi modern dari teknis dan mengantarkan kepada milik borjuis,
menurut Marx, konflik yang tak bisa di lepas kan dari kelas yang bermasalah. Marx dan Engels,
jelas sebagai komunis yang kontemporer, yang telah menolak alegasi dari pilihan, berdasarkan
proses sejarah evolusi dibandingkan relasi simple cause-and-effect. Marx dan Marxis selalu di
fokuskan kepada teman sentral dari tekanan ekonomi yang melahirkan kelas bermasalah, yang
mana menghasilkan jatuhnya kapitalisme.

6
TEORI KOMUNIS: Kepastian Sejarah
Signifikasi doktrin kemenangan historis sosialisme yang tak terelakkan telah
memberikan aura mistis bagi komunisme dan memberikannya kualitas antisipatif iman agama
bagi orang yang percaya . Bagi Marx, sarana untuk mencapai sosialisme mungkin menjadi
evolusi dan demokratis atau mungkin memerlukan revolusi dengan kekerasan oleh kaum proletar
melawan kelas penguasa, tetapi dalam kesudahan dari proses sejarah, bentrokan kekerasan antara
dua kelas tidak dapat dihindari. Gerakan otomatis sejarah dari satu tahap ke tahap lainnya
didalilkan oleh dogma marxis, namun mencapai klimaks dan diakhiri dengan kemenangan
sosialisme, akhir dari konflik kelas, melemahnya negara, dan pemakaian dalam era akhir
komunisme.

TEORI KOMUNIS: Imperialisme dan Kolonialisme


Signifikasi Teori bahwa imperialisme dan kolonialisme yang diproduksi oleh kontradiksi
kapitalisme dapat disimpulkan dari tulisan-tulisan Marx, tapi itu tidak sepenuhnya
dikembangkan sebagai fitur penting dari dogma komunis sampai 1917. Dalam mengembangkan
teori, Lenin meminjam banyak dari pandangan yang diungkapkan oleh ekonom Inggris JA
Hobson, yang dalam studinya tentang imperialisme (1902), mengembangkan tesis bahwa
kebijakan Barat imperialisme dan kolonialisme dapat ditujukan untuk kecenderungan sistem
kapitalis , sehingga menciptakan kebutuhan untuk Suplement bawah konsumsi di pasar domestik
dengan menangkap di luar negeri outlet. Lenin doktrin diubah Marxisme dengan memprediksi
bahwa revolusi proletar tidak perlu harus terjadi hanya di negara-negara industri yang paling
maju tetapi bisa berlangsung di socities berkembang di Asia dan Afrika di mana kapitalisme
monopoli mendominasi orang.
Kritik doktrin komunis menunjukkan bahwa, sejak saat Lenin, perkembangan sejarah
telah dibantah teorinya. Perkiraan Lenin bahwa pergolakan tersebut akan menyangkal negara
kapitalis bahan baku dan pasar luar negeri telah terbukti palsu karena negara-negara baru sedang
berjuang untuk memperluas penjualan mereka komoditas primer dan perdagangan telah
berkembang. Selain itu, era imperialisme dan kolonialisme telah berakhir dengan transisi damai
dari orang yang paling kolonial untuk kemerdekaan dan pemerintahan sendiri. Kemenangan
komunis telah terjadi bukan sebagai akibat dari perebutan kelas tetapi hanya apabila pemimpin

7
komunis telah menginspirasi atau diambil alih gerakan nasionalis. Selain itu, negara-negara maju
telah makmur karena menyerahkan harta mereka di luar negeri. Fakta-fakta sejarah, kritikus
menyatakan, meniadakan teori Leninis imperialisme dan kolonialisme.

TEORI KOMUNIS: Manusia Komunis Baru


Signifikasi Orang komunis baru dalam doktrin Marxis akan menjadi produk dari
perubahan ekonomi dan sosial menyapu yang terjadi selama periode transisional sosialisme.
Doktrin ini memberikan marxisme secara agama karena mendalilkan bahwa manusia akan
berlaku terlahir kembali dan menampilkannya kembali dalam sebelumnya, bentuk buku tidak
dirusak oleh satu set baru dan lebih tinggi dari nilai moral. Hal ini akan terjadi, menurut teori
komunis, di tahap sejarah akhir komunisme murni, ketika seorang pria akan hidup dalam tanpa
kelas, tanpa negara yang bebas bekerjasama sosial dari sewenang-wenang menahan diri dan
kekuasaan koersif.

KOMUNIS TEORI: Revolution


Signifikansi Literatur komunis Banyak di abad kesembilan belas dan kedua puluh abad
telah prihatin dengan sifat revolusi Marxis. Pertanyaan utama perdebatan apakah telah puncak
dari perjuangan kelas akan membutuhkan kekerasan menggulingkan pemerintah yang didirikan
atau dapat dicapai secara damai melalui proses demokrasi. Kebanyakan ahli teori komunis telah
mengakui revolusi kekerasan sebagai cara yang sah dan diperlukan untuk mencapai sosialisme,
tetapi tidak ada yang menganjurkan perang oleh negara-negara komunis terhadap negara-negara
kapitalis sebagai aproper atau strategi yang berguna. Para pemimpin komunis dari VI Lenin
Leonid Brezhnev telah menguraikan gagasan bahwa "revolusi tidak dapat diekspor," bahwa ia
harus "hasil dari kondisi asli, '' dan bahwa situasi internal dalam masyarakat harus, dalam arti
Marxis, menjadi" matang untuk revolusi . "" para pemimpin Soviet, bagaimanapun, memiliki
dukungan dibenarkan untuk kelompok revolusioner di negara-negara lain dengan alasan bahwa,
ketika negara-negara kapitalis maju ekspor counterrevolion untuk mencegah hasil alamiah dari
perjuangan kelas, Komunis berkewajiban untuk memberikan dukungan untuk "progresif"
pasukan yang terlibat dalam perjuangan.
KOMUNIS TEORI: Program Sosialis.

8
Signifikansi program sosialis yang ditawarkan oleh Marx menyerupai platform partai
yang bertujuan mendapatkan dukungan untuk satu set proposal kebijakan pemerintah. Meskipun
negara-negara komunis umumnya dilaksanakan sebagian besar program ini, beberapa juga
sebagian atau seluruhnya diwujudkan dalam program-program pemerintah yang dijalankan di
negara-negara kapitalis. Marx dan para pemimpin komunis awal lainnya percaya bahwa
reformasi ekonomi dan sosial seperti tidak akan pernah bisa dilakukan di negara-negara industri
maju karena oposisi keras dari kaum borjuis untuk setiap perubahan yang mungkin mengancam
peran dominan mereka. Program sosialis di Uni Soviet dalam beberapa tahun terakhir telah
secara substansial diubah dan ditambah sebagai akibat dari meningkatnya ketergantungan pada
pajak penjualan daripada pungutan pendapatan, dengan evolusi kelas baru teknokrat dan
birokrat, dan dengan penerapan reformasi ekonomi yang disarankan oleh Yevsei Liberman yang
membentuk motif profit dan kemiripan ekonomi pasar (Libermanism).

KOMUNIS TEORI: Surplus Value


Signifikansi nilai lebih teori yang dikembangkan oleh Marx merupakan titik awal dalam
doktrin komunis untuk menjelaskan kontradiksi kapitalisme. Kecenderungan alami untuk
kapitalis untuk mencoba untuk memperluas nilai lebih, atau keuntungan, menurut Marx dan
Lenin, menciptakan improverishment peningkatan produksi pekerja, konsumsi rendah, dan
surplus yang menghasilkan depresi ekonomi, imperialisme, dan kolonialisasi.

TEORI DEMOKRASI: Nilai-Nilai Consensus


Termasuk di dalamnya tingkahlaku, kepercayaan dan aspirasi di antara manusianya.
Ketika nilai-nilai consensus ada, aksi dari politik mungkin akan memotivasi dan di arahkan
kepada tujuan pencapaiannya. Ketika sebuah group memproses organisasinya menjadi ke level
yang lebih tinggi dari nilai-nilai consensus ini, itu akan menjelaskan sebagai komunitas. Yang
berarti, derajar nilai-nilai konsensu membantu menentukan keaktualan dan level potensi politik,
ekonomi, dan sosial, dan derajak stabilitas dengan group sosial. Ketika saingan keompok sosial
dengan negara tidak setuju dengan dasar politik, contohnya revolusi perang sipil mungkin akan
meledak. Antara bangsa-bangsa, penciptaan dari institusi internasional dan pegembangan hukum
internasional dapat diproses.

9
TEORI DEMOKRASI: Pertukaran Budaya
Program internasional di lakukan oleh negara atau kelompok-kelompok pribadi untuk
membantu perkembangan apresiasi secara artistic dan ilmiah dari prestasi dan pemahaman
politik, ekonomi, dan institusi sosial. Pertukaran budaya sering di jadikan kebijakan luar negeri
negara untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara sehabat dan untuk mengurangi
ketegangan yang terjadi.

TEORI DEMOKRASI: Demokrasi


Ideology yang di bangun di sekitar nilai-nilai liberal dari kebebasab individu, kesetaraan,
martabat manusia, persaudaraan, keterbatasan pemerintah, aturan hukum, dan proses politik
demokrasi. Demokrasi politik, dengan penekanan pada konstitusionalisme, kedaulatan pribadi
kepada setiap individu. Akuntabilitas pejabat publik, jaminan kebebasan sipil, supremasi hukum,
dan aturan mayoritas, tetap inti dari ideologi. Bahkan, konsep-konsep dasar nya sendiri
bagaimanapun akan menemukan beragam aplikasi di antara negara-negara demokrasi tersebut,
dan beberapa teori kontemporer telah berusaha untuk memperluasnya.

TEORI DEMOKRASI: Individualisme


Konsep dasar system demokratis pemerintah yang memegang bahwa kepala pemerintah
bertujuan untuk mendorong kesejahteraan individualism berpendapat bahwa pemerintah
mempunyai kewajiban untuk menghormati dan melindungi hak-hak setiap orang dan menjaga
mereka dari kekurangan oleh individu atau kelompok lain.
Secarahistoris, doktrin demokratis individualism didasarkan pada gagasan bahwa rakyat
menjalankan kekuasaan politik tertinggi, bahwa pemerintah terbatas, dan itu adalah imbalan
memiliki hak-hak alami azasi tertentu. Invidualisme ekonomi muncul dalam system negara Barat
selama abad kedelapan belas, ketikaimbalan yang berpusat pada doktrin-doktrin dan praktek-
praktek “laissezfaire” kapitalisme mulai menggantikan system berorientasi negara
Merkantilisme.

TEORI DEMOKRASI: Mayoritas Memerintah

10
Prinsip bahwa keputusan dalam demokrasi harus dilakukan oleh sejumlah besar warga di
setiap unit politik. Meskipun mayoritas memiliki hak dan kuasa untuk memerintah, teori
demokrasi juga menuntut bahwa hak-hak minoritas dilindungi dan bahwa minoritas diizinkan
untuk mengkritik dan menawarkan alternative untuk kebijakan yang mayoritas dan mencari,
melalui proses pemilihan, menjadi mayoritas.
Prinsip mayoritas telah diterima oleh teori paling demokratis sebagai “sine qua non ”
untuk doktrin-doktrin dan praktek-praktek demokrasi. Jika sebagian besar tidak memerintah,
kekuatan harus kemudian dilaksanakan oleh kelompok elit dipilih berdasarkan kekayaan, status,
kemampuan, atau beberapa kriteria lain. Beberapa teori Demokrat menolak mayoritas
mendukung pemerintah oleh consensus atau oleh mayoritas serentak yang menawarkan
kelompok minoritas hak veto atas kebijakan utama. Teori anti democratic menganggap mayoritas
sebagai "mobocracy" atau pemerintah oleh rakyat yang tidak terlatih, tidak layak dan emosional
tidak stabil. Penerapan prinsip mayoritas untuk kerja system pemerintahan, namun cenderung
mendorong stabilitas melalui luas partisipasi warga dalam urusan publik.

TEORI DEMOKRASI: Hukum Alam


Teori hukum alam pertama diuraikan oleh filsuf Yunani awal, maka mendalilkan seperti
tongkat petunjuk jalan utama dalam pembangunan masyarakat yang universal oleh Stoic,
kemudian diubah oleh orang Roma dan filsuf gereja selama abad pertengahan, dan akhirnya
dibawa ke bunga sebagai tema sentral dalam abad ke delapan belas hak-alam doktrin mendasari
ideologi demokrasi. Dalam kasus terakhir, konsep transformasi dari "hukum" untuk "hak"
tercermin penekanan baru pada individualisme, popular kedaulatan dan pemerintahan yang
terbatas yang terkandung dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika dan Deklarasi hak asasi
manusia dan warga negara Perancis. Konsep hukum alam juga telah berpengaruh dalam
pengembangan sistem hukum, moral, etika, dan agama, tetapi fungsi utama telah melayani
sebagai standar untuk individu perilaku pemerintah dan untuk membatasi kekuasaan
dilaksanakan oleh negara atas individu.

TEORI DEMOKRASI: Popular Sovereignty

11
Populer Sovereignty merupakan prinsip dasar demokrasi, merujuk pada rakyat yang
mana memegang otoritas tertinggi didalam legitimasi politik. Konsep dari Popoler Sovereignty
telah dikenal dalam filosofi Natural-Rights pada abad ke 18 dan dibentuk sebagai landasan dasar
bagi teori demokrasi. Popular Sovereignty memiliki pemikiran bahwa rakyat merupakan unit
politik atau pemegang kekuasaan tertinggi, membangun pemerintahan dan menjadi pejabat
publik sebagai perwakilan kekuasaan melalui sebuah konstitusi atau kontrak sosial, serta
pemerintah yang bertanggung jawab yang dapat menjaga supremasi tersebut.
Teori Popular Sovereignty mencari penjelasan tentang asal usul dan letak kekuasaan pada
masyarakat demokratis. Teori ini menjelaskan sebuah pembenaran untuk revolusi dalam
melawan kewewenangan sipil ketika pemerintah telah merampas hak rakyat. Popular
Sovereignty menjelaskan tentang gagasan pemerintahan secara terperinci dengan persetujuan
penuh oleh pihak asing bagi setiap bentuk sistem yang absolut atau otoriter.

TEORI DEMOKRASI: Rule Of Law


Rule of Law merupakan sebuah prinsip dasar dari negara demokrasi (supremasi hukum)
yang membatasi para pejabat negara dalam melaksanakan kekuasaannya. Konsep Rule of Law
mendukung doktrin yang membatasi pemerintah dengan cara melindungi hak individu dari
intervensi pejabat publik.
Aturan hukum dalam sistem demokrasi sangat kontras perbedaannya dengan negara
otoriter yang memiliki peraturan tentang kekuasaan dan kewenangan personal yang tak terbatas.
Dibawah aturan hukum, semua individu sama. Aturan hukum dapat berkembang di negara
demokrasi jika hanya ketika kesepakatan berlaku diantara kelompok yang berbeda. Praktek dan
ketidakadilan hukum akan diuji melalui legitimasi dalam proses politik.

FASISME
Merupakan sebuah ideologi ekstrim yang menumbuhkan masyarakat otoriter yang
berdasarkan pada aturan yang buat oleh elit atau pemimpin yang diktator. Mereka biasanya
memenangkan kekuasaan melalui Kudeta. Fasisme sering berdasarkan pada sebuah janji-janji
manis yang berlebihan, menolak konsep demokrasi dan individualisme mengenai keterbatasan

12
pemerintahan didalam mendukung sebuah sistem yang mana kedisiplinan masyarakat akan
memberikan mereka loyalitas penuh untuk membentuk sebuah keteraturan, monopolitik negara.
Sistem Fasisme bertipikal menanggapi masalah penggatian (hak waris) dengan serius
sejak stabilitas rezim sering berdasarkan pada keagungan pemimpin tertinggi yaitu personal yang
berkarisma yang mendominasi negara dengan cara mengambil simpati masyarakatnya. Fasisme
sebagai sebuah ideologi, sangat menolak demokrasi yang berdasarkan kebebasan, pemilu, dan
akuntabilitas. Tetapi pertentangan yang paling sering adalah terhadap komunis dan Sosialis.

TEORI FASIS: Anti-Komunisme

Signifikansi Fasisime, tidak memiliki badan teori yang luas dan jelas, mereka
mendapatkan pendukung dan memenagkan kekuasaan dengan menawarkan persatuan dan
stabilitas sosial selama masa-masa krisis dimana adnyanya revolusi kaum yang terinspirasi
dengan komunis –secara nyata atau tidak- telah mangganggu tatanan masyarakat yang sudah
mapan. Di Jerman pada awal tahun 1930an contohnya, terjadi frustasi masal akibat dari kelesuan
ekonomi, lonjakan pengangguran, dan disintegrasi sosial. Adolf Hitler bersama dengan partai
NAZI, berjanji menyelamatkan negara dari komunisme, mendapatkan dukungan keuangan
negara dri para pelaku industrialis dan mendapatkan suara mayoritas dari kalangan masyarakat
meneganh dan pekerja untuk mendapatkan kekuasaan pada di Jereman pada tahun 1933. Dalam
beberapa tahun terakhir, Kelompok-kelompok militer di negara-negara yang belum berkembang
merebut kekuasaan dengan cara Kudeta dan membentuk rezim pemerintahan yang mnyerupai
Fasis dengan dukungan para elit kekuasaan setempat untuk melindungi negara dari gangguan
komunis.

TEORI FASIS: Elitisme


Prinsisp dari kekuasaan negara harus dijalankan oleh partai tunggal yang dibentuk secara
hierarchy yang dipimpin oleh seorang pemimpin tertinggi atau dijalankan oleh sekelompok kecil
kaum oligarchy. Para elitis ini menolak semua proses demokrasi, pembatasan kekuasaan negara
secara konstitusional, dan pluralisme, untuk mendukung sebuah negara organik dimana setiap
individu atau kelompok memainkan peran yang telah ditunjuk oleh para elitis ini. pihak oposisi

13
yang ingin menguasai para elitis, tidak diberi toleransi, dan kekuasaan negara digunakan untuk
menghancurkan semua perlawanan terhadap rezim.
TEORI FASIS: Militerisme
Penekanan yang dibuat oleh Fasis dalam rganisasi dan disiplin militer bertujuan untuk
memperkuat partai tunggal negara dan untuk memberlakukan ketertiban dan keamanan negara.
Dibawah Fasisme, khususnya, nilai-nilai militer ditanamkan kepada para pemuda di sekolah-
sekolah atau organisasi-organisasi, para pahlawan militer dihormati, dan perayaan-perayaan serta
parade-parade yang spektakuler yang memuji-muji kemiliteran diadakan untuk membudayakan
dan menghormati peran militer dalam mempertahankan negara dan untuk mendorong
penerimaan akan tatanan masyarakat yang sangat disiplin.
Signifikansi Kebanyakan kediktatoran Fasis telah mendaptkan kekuasaan dan
memperbaiki aturan mereka dengan dukungan aktif terhadap militer. Sebagai contoh Adolf
Hitler dan Benito Mussolini, menggunakan seragam (militer) dan menjadi pimpinan tertinggi
dalam kemiliteran negara mereka, lebih baik mendominasi militer dari pada membiarkan militer
itu berkuasa.

TEORI FASIS : Statisme


Konsep dasar bahwa kedaulatan dipegang tidak pada orang-orang, tetapi di Negara, dan
bahwa semua individu dan asosiasi hanya ada untuk meningkatkan kekuatan, prestise, dan
kesejahteraan Negara. konsep fasis statisme mau mengakui individualisme dan meninggikan
bangsa sebagai badan organik yang dipimpin oleh pemimpin tertinggi dan dipelihara oleh
kesatuan, kekuatan, dan disiplin. di bawah doktrin ini, negara menciptakan individu yang layak
yang menyadari nasib mereka hanya dengan menyumbang bagi kemuliaan Negara.
konsep fasis statisme adalah adaptasi modern bentuk-bentuk awal pemerintahan otokratis
di mana individu ditawarkan ketaatan lengkap untuk penguasa, yang dipersonifikasikan negara.
nasionalisme, militerisme, dan di beberapa negara fasis, rasisme telah digunakan untuk
menanamkan nilai-nilai yang ada dan menganggap penting karena negara dekrit itu. dalam
negara fasis, tidak ada loyalitas selain itu kepada negara diperbolehkan. seluruh ideologi fasisme
di pra-perang dunia II, Italia dan Jerman didominasi oleh dogma-dogma tunduk individu untuk
dan perendaman dalam entitas mistis bangsa.

14
TEORI FASIS : Totaliterisme
kontrol otoriter oleh negara atas individu dan organisasi sehingga semua aktivitas
harmonis dengan kebijakan dan tujuan dari rezim. taktik totaliter fasis termasuk memanfaatkan
polisi dan teroris operasi rahasia, menghilangkan perbedaan pendapat, menyangkal hak-hak sipil,
dan membawa pada program propaganda semua meresap melalui media yang dikontrol
pemerintah komunikasi. partai politik tunggal terinspirasi oleh ideologi fasisme memonopoli
kekuasaan dan menggunakan mesin negara untuk melaksanakan tujuannya.
sistem fasis pemerintah bervariasi dalam tingkat kontrol totaliter setiap meluas atas
rakyat negaranya. masing-masing cenderung pragmatis dalam pengenaan bahwa ukuran kontrol
otokratis yang para pemimpinnya yakini diperlukan atau bijaksana. untuk fasis, totalitarianisme
bertujuan untuk menyatukan orang-orang di negara yang sangat terintegrasi di mana kepentingan
umum selalu mendominasi atas kepentingan pribadi. negara-negara fasis, Jerman mencapai
tingkat tertinggi kontrol totaliter selama tahun 1930-an dan 1940-an di bawah kepemimpinan
Adolf Hitler dan partai nazy.

PEPERANGAN IDEOLOGIS
Signifikansi ideologi peperangan telah menjadi faktor utama mempengaruhi hubungan
internasional pada abad kedua puluh. Ia adalah kedua yang menyatukan kekuatan, menarik
bersama bangsa dari beragam latar belakang nasional di dalam suatu penyebab umum, dan
sebuah disintegrative kekuatan yang cenderung ke liang kubur mukmin sejati terhadap satu sama
lain dalam perang suci pembangkitan semangat oleh fanatik. Setiap sisi dalam perjuangan
ideologi kontemporer telah mencoba untuk meyakinkan tiak terlaksana jutaan kekuatan dari
posisi, keunggulan dari sistem sosial, dan yang diyakininya dari menyebabkan sebagai
bertentangan dengan suka berperang, negara imperialis lainnya, juga mengalami kemerosotan,
kejam dan sifat rivalnya sistem. Yang berakar dalam kebencian ditanamkan di dalam fikiran
masyarakat massal untuk ideologi yang lain perkemahan membuat toleransi dan kompromi tidak
masuk akal. Peperangan ideologis, akibatnya, meningkatkan kemungkinan yang akhirnya
membuka militer benturan antara para pendukung rivalnya sistem.

15
PROPAGANDA
Segala bentuk komunikasi yang bertujuan untuk menanamkan data, ide, atau gambar
dalam pikiran manusia untuk mempengaruhi pemikiran, emosi, atau tindakan individu atau
kelompok. Tujuan propaganda meliputi:
1) Untuk memenangkan atau memperkuat dukungan;
2) Untuk membentuk atau mengubah sikap dan persepsi akan berbagai ide atau peristiwa;
3) Untuk melemahkan atau meruntuhkan pemerintah asing yang tidak bersahabat atau kebijakan
dan program mereka;
4) Untuk melawan propaganda negara atau kelompok lain. Agar efektif, propaganda harus
relevan, kredibel untuk para penerima, sering diulangi, sederhana, konsisten, menarik, dapat
diidentifikasi dengan situasi lokal atau nasional dan disamarkan agar tidak dikenali sebagai
propaganda oleh orang-orang yang dituju. Kegiatan Propaganda merupakan instrumen dari
perang psikologis yang bertujuan untuk mempengaruhi tindakan manusia dengan cara yang
sesuai dengan tujuan nasional kepentingan negara tersebut.
Signifikansi Perkembangan teknologi dalam ilmu komunikasi melalui media massa dan
perbaikan dalam seni persuasi psikologis telah memberikan tambahan dorongan bagi
penggunaan propaganda untuk mengejar tujuan-tujuan nasional. Karena istilah "propaganda"
sering kali mengandung arti maksud jahat untuk menipu, pemimpin negara umumnya
mengabaikan upaya komunikasi pemerintah lainnya yang tidak lebih dari "propaganda",
sementara pada saat yang sama mereka berusaha untuk menyajikan publikasi resmi mereka,
laporan berita, dan berbagai analisa sebagai kebenaran berdasarkan "berita langsung" dan
analisis yang objektif. Setelah pemerintah memperoleh reputasi yang baik dari dalam maupun
luar negeri untuk memiliki "kesenjangan kredibilitas " dalam komunikasi ke berbagai publik,
efektivitas dalam memanfaatkan propaganda untuk mendukung kebijakan atau program yang
melemah secara serius.

IDEOLOGI DAN KOMUNIKASI


Signifikansi meskipun sebagian besar dari dana tersebut bertujuan untuk mendukung
radio gratis Eropa yang berasal dari sumbangan pribadi Amerika Serikat, beberapa pengamat

16
percaya bahwa badan intelijen pusat telah dipinjamkan dukungannya secara resmi substansial
melalui pembiayaan langsung dan menyamar. kebijakan dan propaganda, bagaimanapun, tidak
selalu selaras dengan tujuan pemerintah Amerika Serikat.
Kepaduan sosial merupakan tingkat kesatuan dalam masyarakat nasional. kepaduan sosial
tergantung pada hubungan antara kelompok-kelompok ekonomi, sosial dan agama, sejauh mana
nilai-nilai dasar bersama, pada umum dorongan nasionalis dan ideologi merupakan sifat
organisasi sosial. melihat dari nilai-nilai dari konsensus. Secara signifikansi kepaduan sosial
membantu untuk menentukan stabilitas kelompok nasional atau komunitas politik ketika
ditantang oleh musuh dari luar (external) atau masalah internal. Masyarakat tradisional
cenderung menjadi yang paling stabil sebelum kedapatan pengaruh dari luar (eksternal) karena
anggota mereka umumnya menerima cara hidup mereka berubah. Masyarakat tradisional yang
berorientasi pada desa, tindakan sehari-hari dipandu oleh kebiasaan lama yang diterima dari
tradisi, agama dan nilai-nilai yang sederhana memberikan pedoman untuk hampir semua
tindakan mereka.

BAB 5
Nasionalisme, Imperialisme dan Kolonialisme
Nasionalisme
Semangat milik bersama, atau kehendak perusahaan yang berusaha untuk melestarikan
identitas kelompok dengan melembagakannya dalam bentuk negara. Nasionalisme dapat
ditingkatkan oleh ikatan ras, bahasa, sejarah dan agama yang sama. Hal ini biasanya
berhubungan dengan suatu wilayah tertentu. Konsep ini juga dapat dianggap sebagai fungsi dari
kemampuan kelompok tertentu untuk berkomunikasi di antara mereka sendiri lebih efektif
daripada dengan orang luar. Bagaimanapun fenomena nasionalisme dapat dijelaskan,
charasteristic esensial adalah sesnse aktif keunikan kelompok vis d vis seluruh dunia. Nationlism
developd pertama di Eropa Barat melalui konsolidasi unit feodal individu menjadi kerajaan.
Tidak sampai revolusi Perancis dan perang Napoleon, bagaimanapun, nasionalisme yang
kemudian diidentifikasi dengan orang biasa.
Signifikansi nasionalisme sebagai emosi massa adalah yang paling kekuatan politik
kekuasaan operasi di dunia. Itu membuat negara fokus utama loyalitas individu. Loyalitas ini

17
dilaksanakan dan tetap hidup dengan manipulasi berbagai simbol pahlawan nasional, seragam
nasional, janji kesetiaan nasional, dan hari libur nasional (hari suci). Sebagai fenomena sosial
massa, nasionalisme dapat mempromosikan solidaritas dan rasa memiliki. Hal ini juga dapat
menimbulkan permusuhan, perpecahan, ketegangan dan perang antara kelompok nasionalis
saingan atau negara. Sejak Perang Dunia II, nasionalisme telah mengalami kebangkitan vitalitas
sebagai satu konsep Eropa pribumi energi jutaan orang bergantung di Asia dan Afrika dalam
transformasi mereka menuju kemerdekaan. Di negara-negara yang lebih tua, revitalisasi
nasionalisme melemah aliansi barat dan perpecahan yang dihasilkan sekali monolitikdalam blok
komunis.

18

Anda mungkin juga menyukai