Anda di halaman 1dari 45

SOSIALISME-MARXISME

Hermini Susiatiningsih
08156641333
herminis@undip.ac.id
PENGANTAR

 Kenapa kita perlu mempelajari Marxisme ?


 Tujuan kita mempelajari Marxisme adalah
untuk memahami secara kritis dan ilmiah,
objektif dan supaya cerdas menghadapi
Marxisme. Penolakan terhadap Marxisme itu
harus secara ilmiah bukan secara apriori atau
dogmatis, indoktrinisasi.
 Jadi mempelajari teori-teori politik Karl Marx ini
secara kritis dan secara akademis (keilmuan)
bukan propaganda atau indoktrinisasi.
RELEVANSI MARXISME PADA MASY.
KONTEMPORER SAAT INI
 Contoh: Komunisme
 Komunis dirumuskan Marx pada pertengahan
abad ke-19.
 Komunisme dikenal oleh semua lapisan
masyarakat dan sebagai simbol perjuangan.
 Komunisme menjadi salah satu kekuatan politik
dan ideologis paling dahsyat di dunia. 1/3 umat
manusia pernah hidup di bawah benderanya
(pada awal abad ke-20).
 Komunisme pernah (sejak awal) menjadi hantu
umat manusia.
 Namun pada akhir abad ke-20 turun drastis pamornya,
semua negara komunis di dunia mulai dari Eropa
mengalami kemerosotan,.
 Meskipun masih ada yang bertahan (Cina, Korea
Utara,Vietnam, Laos, dan Kuba), namun mereka itu
sudah banyak menyesuaikan dengan ekonomi pasar
(yang pada awalnya sangat anti).
 Komunisme telah gagal dan beberapa negara komunis
bubar, namun para ilmuwan beranggapan bahwa teori
Marx masih tetap perlu dipelajari, masih relevan dan
bisa digunakan sebagai pisau analisis untuk membedah
masyarakat kontemporer sekarang ini.
 Marxisme tidak sama dengan PKI, berbeda pula dengan
Komunisme.
 Marxisme itu lebih luas mencakup: Sistem Sosial, Sistem
Ekonomi, Sistem Politik dan Pemerintahan.
PENGERTIAN
SOSIALISME/KOMUNISME

 Sosialisme diartikan sebagai bentuk perekonomian yang


pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai pihak
yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat.

 Pemerintah juga sebagai pihak yang menasionalisasikan


industri-industri besar seperti pertambangan, jalan-jalan,
dan jembatan, kereta api, serta cabang-cabang produksi
lain yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
 Dalam bentuk yang paling lengkap, sosialisme
melibatkan pemilikan semua alat-alat produksi,
termasuk didalamnya tanah-tanah pertanian
oleh negara, dan menghilangkan milik swasta.

 Sosialismemenggambarkan pergeseran milik


kekayaan dari swasta ke pemerintah yg
berlangsung secara perlahan-lahan (evolusioner)
melalui prosedur peraturan pemerintah dgn
memberikan kompensasi pada pemilik-pemilik
swasta.
 Dalam masyarakat sosialis yang menonjol adalah
rasa kebersamaan atau kolektivisme
(collectivism), keputusan-keputusan ekonomi itu
disusun, direncanakan, dan dikontrol oleh
kekuatan pusat.

 Prinsippembagian pendapatan menurut


sosialisme adalah :
from each according to his ability,
to each according to his labor
 Sejak
revolusi Bolshevik 1917, istilah sosialisme sering
digantikan dengan komunisme.

 Katakomunisme secara historis sering digunakan untuk


menggambarkan sistem-sistem sosial. Barang-barang
dimiliki secara bersama-sama & didistribusikan bersama
sesuai dgn kebutuhan masing-masing anggota
masyarakat.

 Prinsip
pembagian pendapatan menurut
komunisme adalah:
from each according to his ability,
to each according to his needs.
 Dalam Komunisme peralihan pemilikan dari
swasta ke tangan pemerintah tersebut
digambarkan terjadi secara cepat dan total
(Revolusioner), dilakukan secara paksa dan
tanpa kompensasi.

 Komunisme sering disebut perekonomian


komando karena negara merupakan penguasa
mutlak juga disebut sistem ekonomi totaliter,
istilah lain anarkisme.
SOSIALISME DAN KOMUNISME
Sosialisme Komunisme
Pandangan hidup dan ajaran kemasyarakatan Perjuangan kelas dan
tertentu, yang berhasrat menguasai sarana- ekonomi
sarana produksi serta pembagian hasil-hasil kesejahteraan
produksi secara merata melawan kapitalisme
Bertujuan membentuk negara kemakmuran Hak kepemilikan
dengan usaha kolektif yang produktif, individu tidak diakui
membatasi milik perseorangan
Cara yang digunakan meraih cita-cita Radikalisme,
kesejahteraan masyarakat: Revolusioner di
-Evolusi segala aspek
-Persuasi kehidupan bernegara
-Konstitusional
-Parlementer
-Tanpa kekerasan
Ada dalam tataran teoritis Praktis
PARA TOKOH SOSIALISME

1. Karl Heinrich Marx (1818 – 1883)

2. Fredrich Engels (1820 – 1895)

3. Lenin (1870 – 1924)


KARL HEINRICH MARX
(JERMAN, 1818 –1883)

politikus, ekonom, filsuf, sosiolog


KARL MARX DAN MARXISME

 Marxisme harus dipahami dalam contexs dan


content kemunculannya, yaitu melalui:

1. Sejarah hidup Karl Marx sebagai manusia

2. Filsafat yang mempengaruhi pemikirannya

3. Konteks sosial, ekonomi dan politik abad 19


SEJARAH HIDUP KARL MARX
 Lahir di Trier Jerman, 15 Mei 1818, dari keluarga
liberal, progresif Yahudi, ayahnya keturunan para
nabi, beralih ke protestan aliran Lutheran.
 Tumbuh dalam keluarga klas menengah
 Pendidikan : Jur Hukum Univ. Bonn
 Catatan kehidupan di Bonn: banyak bersosialisasi,
banyak hutang karena judi, berpacaran dengan
Jenny Von Westphalen, suka berkelahi
 Pindah kuliah ke Universitas Berlin
 Selesai pendidikan doktor di Univ. Jena
 Bekerja di Cologne: editor koran “Rheinishe
Zeltung”
 Menikah dengan Jenni dan pindah ke Perancis
pada 1843
 Berkenalan dengan banyak orang radikal Jerman
 Berkenalan dan jalin persahabatan dengan
Friederich Engels
 Karena kritik-kritik tajamnya terhadap pihak
otoritas  diusir ke Brussel Belgia pada 1847
 Pindah ke Paris 1848 saat Rev. Perancis I pecah
 Kembali ke Jerman mendirikan Neue Rheinishe
Zeltung di Cologne
 Lari ke London 1849  hidup di pengasingan
(pelarian sepanjang hayat)
FILSAFAT YANG MEMPENGARUHI
PEMIKIRAN/KARYA MARK
 Di Universitas Berlin bertemu dengan Prof. Bruno Bauer,
yang mengenalkan karya-karya Hegel (filsuf Jerman)
 Hegel  Filsafat Idealisme Dialektika
 Hegel berpendapat bahwa proses berfikir itu adalah
pencipta dari dunia nyata, dan dunia nyata hanya
manifestasi lahir dari idea
 Pikiran tidak bisa dipisahkan dari lawannya. Contoh:
Budak tidak bisa eksis tanpa tuan, begitu pula sebaliknya
 Kesatuan akhir dicapai dengan menyeimbangkan semua
hal yang bertentangan dengan cara dialektika (Progesi
logika)
GEORG WILHELM FRIEDRICH HEGEL
(JERMAN, 1770 - 1831), FILSUF IDEALIS
IDE HEGELIANISME
1. Realitas adalah bukan keadaan tertentu melainkan
suatu proses sejarah yang terus berlangsung
2. Kunci memahami sejarah adalah memahami
hakekat perubahan sejarah
3. Perubahan sejarah tidak secara acak, melainkan
melalui suatu hukum yang dapat ditemukan
4. Hukum perubahan itu adalah dialektika, yaitu pola
gerakan triadik yang terus berulang antara thesis,
antithesis dan sinthesis
5. Hukum ini akan terus bekerja karena alienasi
6. Proses ini berjalan diluar kendali manusia,
bergerak karena hukum-hukum internalnya
sendiri, sementara manusia hanya terbawa arus
bersama dengannya

7. Proses ini akan berlangsung sampai tercapai suatu


situasi dimana semua kontradiksi internal sudah
terselesaikan

8. Situasi tanpa konflik tercapai, maka manusia


tidak akan terbawa arus oleh kekuatan-kekuatan
yang bekerja diluar kendali mereka
9. Pada saat inilah untuk pertama kalinya manusia
dimungkinkan untuk memperoleh kebebasannya
dan pemenuhan diri

10. Bentuk masyarakat yang memungkinkan


kebebasan dan pemenuhan diri itu, bukanlah
masyarakat yang terpecah-pecah atas individu-
individu yang berdiri sendiri seperti yang
dibayangkan kaum liberal, tetapi merupakan
sebuah masyarakat dimana individu-individu
terserap kedalam suatu totalitas yang lebih besar,
sehingga lebih mungkin memberi pemenuhan
daripada kehidupan mereka terpisah-pisah
KONTEKS POLITIK, EKONOMI, DAN SOSIAL
ABAD 19

 Aristokrasi Prussia  Mark mengkritik tajam


 Transisi dari agraris ke industrialis

 Eropa Barat menjadi pusat ekonomi dunia


Inggris Raya menciptakan model
perkembangan ekonomi dan demokrasi politik
 Kaum proletar dan Bourjuis
 Basis dari materialisme: ide-ide bahwa realitas
material menghasilkan pemikiran manuasia, bukan
sebaliknya  hal ini yang membedakannya dengan
Engels dan melahirkan materialisme dialektika dan
materialisme historis
 Karl Marx  menyusun teori besar yang mengkaitkan
politik, ekonomi dan sosiologi

 Marxisme  paham yang mendasarkan pada


pandangan-pandangan Marx
 Communist Manifesto
Das Capital

 Marxis  pengikut Marx


POKOK-POKOK
PEMIKIRANNYA
Sejarah manusia dan masy. adalah tentang pertentangan
(perjuangan) klas di bidang ekonomi, yang digambarkan
melalui pemikirannya sbb:

1.Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis


Hakekat kenyataan tertinggi menurut komunis adalah
materi

2.Alienasi/Keterasingan

3.Teori Nilai Surplus

4.Akumulasi, Penghisapan, Revolusi

5.Komunis dan Masyarakat Tanpa Kelas


MATERIALISME DIALEKTIKA
DAN MATERIALISME
HISTORIS
 Marx dalam analisanya menggunakan
dialektika Hegel, tetapi dijungkirbalikan.

 Hegel berpendapat bahwa proses berfikir


itu adalah pencipta dari dunia nyata, dan
dunia nyata hanya manifestasi lahir dari
idea.
 Marx berpendapat sebaliknya yaitu bahwa
yang tergambar dalam idea itu tiada lain
dari pada dunia nyata yang direfleksikan
oleh fikiran manusia dan dipindahkan
menjadi buah pikiran.

 Pemikiran Marx itu dipengaruhi oleh


Ludwig Feurbach (1804-1872) yang
menempatkan kedudukan materi sebagai
hakekat yang sebenarnya.
 Materialisme sejarah ini mengandung arti bahwa
sejarah manusia itu ditentukan oleh kehidupan
kebendaan, bukan kesadaranlah yang menentukan
kehidupan, tetapi kehidupan yang menentukan
kesadaran manusia.
 Proses berfikir itu merupakan bagian dari proses
alamiah.
 Suatu hipotesis tidak dapat dibuat melalui
spekulasi tetapi dibuat melalui praktek.
 Pikiran itu dibentuk oleh zat atau benda. Manusia
harus hidup lebih dahulu barulah dapat berfikir.
 Dan hidup itu berfokus pada masalah perut.
 Jadi zat itu/benda itu lebih utama dari pada
semangat, roh atau cita.
PANDANGAN KOMPREHENSIF MARK
TENTANG EVOLUSI SEJARAH
MANUSIA -1
1. Pandangan tentang hakikat /sifat manusia.

Kondisi “natural” manusia, tidak dilahirkan


dengan membawa sesuatu (beda dg liberalisme).

Namun manusia adalah partisipan dalam


menciptakan kesadarannya sendiri.

Manusia memiliki kemampuan untuk


membentuk dan merubah kondisi materinya

Jadi impuls perubahan adalah sifat natural


manusia  manusia adalah zoon economic
PANDANGAN KOMPREHENSIF MARK
TENTANG EVOLUSI SEJARAH
MANUSIA -2
2. Determinisme Ekonomi, Materialisme Historis dan Materialisme
Dialektika

Sifat zoon economic  segala sesuatu yang dibuat manusia (hukum,


agama, kultur, pemerintah/ negara) memiliki tujuan ekonomi, yang
umumnya dirancang untuk menjaga klas dominan tetap berkuasa.

Sejarah bergerak dalam tahapan yang jelas (idealisme dialektika


Hegel):
Tahap 1  tanpa materi
Tahap 2  dengan materi
Tahap 3  penghapusan hak milik

Penggerak sejarah (tahap satu ke tahap lainnya) adalah konflik


(klas)
PANDANGAN KOMPREHENSIF MARK
TENTANG EVOLUSI SEJARAH
MANUSIA -3
 Mark menentang idealisme dialektika Hegel
 Penggerak sejarah bukanlah konflik ide (teoritis),
tetapi konflik materi (praktis), yaitu konflik kelas
karena perebutan kontrol atau akses atas alat-alat
produksi
 Kelas didefinisikan oleh relasi individu dengan
sarana produksi
 Evolusi sejarah manusia: Tahap Komunisme
Primitif, Tahap Masyarakat Budak, Feodalisme,
Buruh, Kapitalisme, Sosialisme dan Komunisme
ALIENASI/
KETERASINGAN
 Menurut Marx manusia diasingkan dari dunia
tidak hanya dalam berfikir tetapi meliputi
keseluruhan kehidupan.
 Kaum buruh atau pekerja atau pegawai merasa
terasing dari hasil karyanya atau dari proses
produksi ekonomi, karena hasil kerja tidak ada
kaitannya dengan jumlah upah yang diterima,
segalanya ditentukan oleh majikan, buruh tidak
mempunyai peran apa-apa kecuali menghasilkan
sesuatu dan mengikuti/manut terhadap apa yang
telah digariskan oleh majikannya.
 Hal ini semua tiada lain adalah akibat dari sistem
pemilikan alat alat produksi oleh segelintir
manusia.
TEORI NILAI SURPLUS
 Teori nilai surplus adalah suatu paham yang menganggap bahwa
si buruh itu menerima upahnya jauh lebih rendah dibandingkan
dengan produk yang dihasilkan/karyanya.

 Kerja buruh lebih besar dari imbalannya. Jumlah kerja tidak


sebanding dengan besar upah. Ini berarti majikan mendapat
keuntungan yang berlebihan, sedang buruh diperas habis-habisan
dan diperkosa hak-haknya.

 Si buruh tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, sehingga dia


menjadi terasing. Jadi si buruh diasingkan dari pekerjaan karena
pekerjaan itu untuk menghidupi majikan bukan untuk menghidupi
tenaga kerja itu sendiri sehingga terjadi keterasingan.

 Kwantitas kerja tidak ada korelasi dengan upah, akibatnya si


majikan semakin kaya sedang buruh keadaannya tetap tidak
berubah.
AKUMULASI, PENGHISAPAN,
REVOLUSI
 Dalam kelompok proletar terjadi proses pemiskinan, sedang
dalam kaum borjuis terjadi pertumbuhan harta (capital
accumulation).  penghisapan
 Marx meramalkan capital accumulation akan menimbulkan
penguasa tunggal.
 Selanjutnya Marx mengatakan bahwa dalam setiap struktur
terbagi ke dalam struktur atas dan struktur bawah. Struktur
atas itu pembuat keputusan, struktur bawah merupakan
proses produksi.
 Struktur atas harus ditentukan oleh struktur bawah (infra
struktur). Karena infra struktur sudah mempengaruhi supra
struktur, maka tidak bisa dirubah sebagian-sebagian,
melainkan harus dirubah seluruhnya yaitu dengan revolusi.
Oleh sebab itu revolusi proletariat merupakan keharusan.
KOMUNIS DAN MASY. TANPA
KELAS
 Marx beranggapan bahwa di dalam
masyarakat Sosialis Komunis tidak akan ada
pertentangan lagi, tidak akan ada konflik lagi,
tidak akan ada dialektika lagi, karena dalam
masyarakat sosialis komunis hanya ada satu
klas (classless society).

 Di dalam Classless society tidak dibutuhkan


lagi negara (stateless society), tetapi negara
tidak dihapuskan, melainkan negara akan
menghilang secara perlahan-lahan (the
withering away of the state)
 Sosialisme Marx dinamai Marxisme, karena jasa
Marx sangat besar dalam mengembangkan dan
mempopulerkan aliran sosialis komunis.

 Pandangan dan pemikirannya tentang masyarakat


sosialis komunis, menjadi pedoman berkehidupan
berbangsa dan bernegara, serta sebagai tinjauan
analitis bagi dunia akademik
FRIEDRICH ENGELS (1820 – 1895)
PERAN ENGELS PADA MARXISME

 Engels dari kalangan berada, pemilik industri /


pabrik di Jerman dan Inggris

 Peduli terhadap kemiskinan yang melanda


Wuppertal, melalui tulisan2 di koran

 Berkenalan dan menunjang kehidupan Marx

 Menjalin persahabatan dan bekerjasama


menyatukan keahlian yang berbeda, yaitu Marx ahli
dalam menyusun konsep dan abstraksi, sedangkan
Engels ahli mengkomunikasikan konsep abstrak
kepada audience massa
LENIN (1870 – 1924)
POKOK-POKOK PEMIKIRAN
LENIN
 Lenin merupakan pengagum dan penerus
gagasan Marx, dia orang yang banyak
memodifikasi ajaran Marx atau yang mencoba
lebih jauh mengoperasionalisasikan gagasan
Marx.

 Dia merupakan seorang yang aktif berbuat/


bertindak, sumbangan Lenin lebih banyak
terletak di bidang yang praktis. What is to be
done adalah merupakan konsepnya tentang
kaum revolusioner yang profesional.
 Ada 3 sumbangan besar dari Lenin terhadap ajaran
Marxis :

1. Teori Organisasi dan fungsi partai sebagai bagian


integral dari peristiwa revolusi  Partai Revolusioner

2. Konsep tentang imperialis dan kapital

3. Konsep tentang diktator ploretariat


TEORI ORGANISASI DAN FUNGSI
PARPOL
 Menurut Lenin perlu adanya organisasi berupa partai yang
militan dan ormas-ormasnya yang mendukung partai itu.

 Semua aktivitas warga harus diwadahi lewat partai atau


ormas pendukung.

 Perlu adanya kelompok formal yang berada di atas tanah


yang sesuai dan mengikuti peraturan dan prosedur yang
berlaku.

 Di belakang itu juga harus ada kelompok informal yang


bersifat rahasia, yang bergerak di bawah tanah, yang
mempunyai tingkat disiplin yang tinggi dan keberanian.

 Di samping itu perlu adanya penyusupan ke berbagai lini


dan lapisan.
 Perlu juga diutarakan bahwa Marx percaya kepada
keungulan ekonomi atas politik yaitu suatu kepercayaan
akan kekuatan ekonomi sebagai penggerak utama
kemajuan masyarakat.

 Tetapi Lenin sebaliknya, dalam gaya yang khas abad ke-


20, percaya pada keunggulan politik atas ekonomi
walaupun dalam kaitannya dengan doktrin yang
eksplisit, ia selalu menganggap dirinya sebagai
penganut yg setia terhadap penafsiran Marx tentang
sejarah dari segi ekonomi.
• Lenin mempunyai anggapan dan sangat
meyakininya bahwa dengan kekuatan perlawanan
yang relatif kecil tapi berdisiplin tinggi dan
terorganisasi secara baik, kekuasaan dapat direbut
dari penguasa sistem yang ada.

• Dalam tulisannya, What is to be done, Lenin


mengatakan, “BERIKAN KEPADA KAMI
SEKELOMPOK KAUM REVOLUSIONIS, DAN
KAMI AKAN MENGUASAI SELURUH RUSIA”.

• Menjelang tahun 1917 Lenin memiliki kelompok


atau organisasi yang dibutuhkannya, dan ia benar-
benar menguasai Rusia.
REFERENSI
• Will Kymlicka, Contemporary Political
Philosophy, (Oxford University Press, 2002).

• Robert E. Goodin and Philip Pettit (ed.),


Contemporary Political Philosophy, (Blackwell
Publishers, Oxford, 1998).

• Magnis-Suseno, Franz, Pemikiran Karl Marx: Dari


Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme,
(Jakarta: Gramedia, 1999).

Anda mungkin juga menyukai