Anda di halaman 1dari 22

SEJARAH SOSIOLOGI

Latar Belakang Sosial Lahirnya


Sosiologi

Sosiologi sebetulnya merupakan refleksi ilmiah atas


perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat itu
sendiri. Oleh karena itu kita perlu mengetahui beberapa
perubahan sosial yang mendorong lahirnya sosiologi sebagai
suatu ilmu.
– Revolusi Politik
Revolusi politik yang fenomenal adalah revolusi politik yang terjadi di
Perancis tahun 1789 dan beberapa perubahan politik lainnya yang terus
berlanjut sampai abad 19. Dalam revolusi itu terjadi situasi khaos dan
ketidak tertiban. Masyarakat tiba-tiba berubah dari organisasi yang
teratur, tertib menjadi tidak teratur. Ketidaktertiban ini mendorong
ilmuwan untuk mereleksikan faktor sosial apa yang mungkin bagi
ketertiban sebuah masyarakat?
– Revolusi Industri dan Kebangkitan Kapitalisme
Revolusi industri dan Kebangkitan Kapitalisme ditandai transformasi
ekonomi dari agrikultur menjadi industri. Banyak orang meninggalkan
dunia pertanian dan memilih bekerja pada dunia industri yang ditawarkan
oleh pabrik-pabrik. Dalam sistem industri ini orang bekerja dengan waktu
yang lama namun mendapat upah yang rendah.
Situasi buruh yang meperihatinkan dalam dunia industri melahirkan
gerakan-gerakan buruh yang menentang sistem kapitalisme yang tidak
adil. Gerakan ini membawa bencana yang besar terutama bagi masyarakat
Barat. Situasi ini mendorong Karl Marx, Emile Durkehim, Max Weber
dan Geroge Simel untuk melakukan refeleksi kritis terhadap apa yang
terjadi dalam masyarakat kapitalisme.
– Kebangkitan Sosialisme
Sosialisme merupakan jawaban atau jalan keluar yang ditawarkan oleh
Karl Marx terhadap eksploitasi terhadap manusia terutama buruh
sebagaimana yang terjadi dalam masyarakat Kapitalisme.
– Urbanisasi
Sejumlah besar orang pada abad 19 dan ke 20 tercerabut dari rumah mereka di
pedesaan dan pergi ke kota. Hal ini disebabkan oleh tawaran industri-industri di kota.
Hal in membawa persoalan, mereka harus menyesuaikan diri dengan kehidupa kota,
kota mengalami kepadatan penduduk, polusi, kemacetan dan seterusnya. Alam
kehidupan perkotaan dan persoalan-persoalannya menarik perhatian para sosiolog.
– Perubahan Agama
Perubahan-perubahan sosial sebagamana yang terjadi dalam revolusi industri, politik
dan urbanisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap agama. Perubahan dalam
agama menarik perhatian August Comte, Emile Durkheim Max Weber, dan Karl
Marx.
– Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan tidak hanya diajarkan di kolese-kolese atau universitas-universitas
tetapi juga dalam masyarakat secara keseluruhan. Produk teknologi dan ilmu
pengetahuan mempengaruhi setiap sektor kehidupan.
Sejarah Perkembangan Sosiologi
1. Periode Pra Sosiologi (Sebelum abad 18)
2. Periode Peralihan Ilmu Sosiologi (Abad 18)
3. Periode Kelahiran Ilmu Sosiologi (Abad 19)
4. Periode Perkembangan ilmu Sosiologi (Abad 20)
Sosiologi sebelum Comte
(sebelum abad ke 18)
• Sosiologi Plato (347-423 SM)
– Mengkaji tentang hubungan masyarakat dgn
Negara
– Masyarakat merupakan refleksi dari manusia
perorangan yg harus dilindungi oleh Negara
– Masyarakat adalah lembaga fungsionil organis.
• Sosiologi Aristoteles (384-322 SM)
– Melanjutkan analisis Plato, bahwa masyarakat
dilindungi oleh Negara . Karena masyarakat
mengandung basis moral.
The Next
• Sosiologi abad pertengahan, Filsafat Arab
Ibnu Khaldun (1332-1406):
– Stabilitas Negara tergantung keseimbangan hidup
masyarakat
– Negara kuat karena Solidaritas masyarakat
didalamnya Kuat
The Next

• Sosiologi zaman Renaissanse, N.


Macheavelli (1200-1600):
– Mengkaji kekuasaan (politik)
– Masyarakat atau Negara u/ mendapatkan kekuasaan harus menggunakan
segala cara
– Masyarakat dalam politik tidak ada moral
– Negara dalam politik tidak ada aturan
– Melalui power yg dimiliki, Negara selalu berkuasa atas masya (otoriter)
• IL PRINCIPE (Politik Kekuasaan, 1513) atau RES PUBLICA
(Kekuasaan Rakyat) dan DISCORSI (Politik Kerakyatan, 1519)
• THE AIM JUSTIFY THE WAY (Tujuan menghalalkan cara)
• JADILAH SEKUAT SINGA, SEKALIGUS SELICIK RUBAH
The Next
• Abad ke 17, Hobbes (1588-1679):
• Dalam bukunya LEVIATHAN menerangkan bahwa pada mulanya
manusia hidup dalam suasana takut. Suasana masyarakat itu sebagai
Homo Homini Lupus (Manusia merupakan serigala bagi manusia
lainnya). Untuk mencapai masyarakat yang tenang dan tentram,
diadakanlah perjanjian-perjanjian masyarakat.
– Mengkaji stabilitas masyarakat dan Negara melalu perjanjian
– Manusia selalu saling berkelahi
– Manusia (masy) perlu diatur oleh negara melalui kontrak
sosial
– Dengan kontrak sosial masyarakat dapat berfungsi
sebagaimana mestinya
– Dengan kontrak sosial negara memiliki kewenangan untuk
mengatur masy
– Merasa memiliki wewenang, Negara menjadi OTORITER.
Hubungan Negara dan Masy ala Hobbes

Hubungan Otoriter dan Dogmatis

Negara

Masy
The Next
• Abad ke 18, John Locke (1632-1740):
• Dalam bukunya ON CIVIL GOVERNMENT diuraikan bahwa pada
kodratnya manusia dilahirkan dengan hak-hak yang penuh, termasuk
hak tempat tinggal. Tapi dalam kenyataan banyak yang tidak terlaksana
(ada kepincangan antara penguasa dan yang dikuasai, yang memerintah
dan yang diperintah), sehingga kemudian diadakanlah perjanjian antara
keduanya, selanjutnya dipilihlah seorang pemimpin yang mengetahui
seluk beluk hidup bermasyarakat.
– Melanjutkan analisa Tomas Hobbes, Kontrak Sosial (Namun ada
perubahan)
– Masy berhak merubah kontrak sosial jika pemegang kewenangan
dianggap gagal/merugikan masy
– Masy memiliki hak- hak laten yg harus dihormati oleh pemegang
kewenangan
– Proses pengambilan keputusan harus demokratis
Hubungan masy dan Negara ala John Locke

Demokratis dan tidak Dogmatis


Negara

Ruang Publik

Masya
Sosiologi Auguste Comte (1798-
1857),kelahiran ilmu sosiologi (abad 19)
• Tokoh yang sering dianggap sebagai “Bapak Sosiologi” adalah August Comte, seorang ahli
filsafat dari Perancis yang lahir tahun 1798. August Comte mencetuskan pertama kali nama
sociology dalam bukunya yang tersohor, Positive Philosophy yang terbit pada tahun 1838.

• Istilah sosiologi berasal dari kata latin socius yang berarti “kawan” dan kata Yunani logos yang
berarti “kata” atau “berbicara”. Jadi, sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat.

• Istilah sosiologi menjadi lebih populer setengah abad kemudian berkat jasa Herbert Spencer,
ilmuan dari Inggris yang menulis buku berjudul Principles of Sociology pada tahun 1876.

• Dia mengatakan bahwa objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama,
pengendalian sosial dan industri. Dia juga menekankan bahwa sosiologi harus menyoroti
hubungan timbal balik antara unsur-unsur masyarakat seperti pengaruh norma-norma atas
kehidupan keluarga, hubungan antara lembaga politik dan lembaga keagamaan
Tiga tahap perkembangan intelektual (Comte)

semua benda punya


jiwa
TEOLOGIS
dalam setiap gejala terdapat kekuatan/inti
tertentu yang akan dapat diungkapkan METAFISIS
berpikir secara ilmiah
(Statis dan dinamis
POSITIF
Sejarah Istilah Sosiologi
• Perkembangan sosiologi semakin berkembang terjadi tahun 1895, yakni pada saat
Emile Durkheim seorang ilmuwan Perancis menerbitkan bukunya yang berjudul
Rules of Sociological Method.
• Menurut Durkheim, tugas sosiologi adalah mempelajari apa yang ia sebut sebagai
fakta-fakta sosial. Dengan kata lain, fakta sosial merupakan cara-cara bertindak,
berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu, dan mempunyai kekuatan
memaksa yang mengendalikannya.
• Pendiri sosiologi lainnya, Max Weber (1884-1920), banyak mewarnai
perkembangan sosiologi.
• Menurut Weber, sebagai ilmu yang mencoba memahami masyarakat dan
perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya, sosiologi tidak hanya mengkaji
faktor-faktor eksternal, tetapi juga berusaha memahami makna dan mencoba
mencari penjelasan pada faktor-faktor internal yang ada di masyarakat itu sendiri.
Periode Kelahiran Ilmu Sosiologi (Abad 19)

Sosiologi adalah bagian dari social science yang bersama-sama menghadapi masyarakat
sebagai objeknya. Sosiologi menurut Comte adalah filsafat tentang manusia serta filsafat
pergaulan hidup. Sosiologi meninjau masyarakat didalam totalitasnya. Tetapi meskipun
demikian ilmu sosiologi belumlah dapat dikatakan memiliki scope yang lebih
luas/sempurna. Dan sampai saat ini belumlah ada ilmu pengetahuan yang sempurna,
demikian pula dengan ilmu sosiologi.
• Herbert Spencer
pendekatan analogi organik, masyarakat seperti tubuh
manusia (organisasi: bagian2, tergantung)

• Karl Marx
pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap
konflik antar-kelas sosial : intisari perubahan dan
perkembangan masyarakat.

• Emile Durkheim
pendekatan fungsionalisme.
menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat
sekaligus pemelihara keteraturan sosial.

• Max Weber
pendekatan verstehen (pemahaman)
menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang
menjadi penuntun perilaku manusia.
Perspetif Sosiologi
• Perspektif struktural fungsional
Perspektif ini melihat masyarakat sebagai suatu sistem yang terdiri bagian-bagian
yang berbeda, namun secara bersama menghasilkan stabilitas. Asumsi dasar dari
perspetik ini adalah masyarakat dibentuk oleh struktur sosial yang terdiri dari
pola-pola tingkah laku yang relatif stabil. Struktur sosial yang penting adalah
bagia-bagian yang utam dalam masyarakat seperti sistem ekonomi, sistem politik
dan agama. Elemen lain dari struktur sosial adalah fungsi sosial yang mengacu
pada konsekwensi bagi berjalan masyarakat secara keseluruhan. Elemen-elemen
ini terdiri dai bagian-bagian yang saling bergantung satu sama lain.
• Perspekti sosial-konflik
Perspektif ini berakar pada pemikiran Karl Marx yang membagi masyarakat atas
dua kelas yang kelas yakni kaum borjuis dan kaum proletat. Kaum borjuis memiki
kapital untuk mengontrol alat-alat produksi, sedangkan kaum proletar hanya
sebagai tenaga kerja. Kelas yang pertama memiliki kekuasaan, sedangkan kelas
yang lain tidak memiliki kekuasaan. Kedua kelas ini selalu berada dalam
kemungkinan untuk saling menguasai.
• Perspektif interaksi simbolik
Perspektif ini melihat masyarakat sebagai suatu
hasil dari interaksi individu yang berlangsung
secara terus menerus dan berbagai konteks.
Periode Perkembangan Ilmu Sosiologi

Setalah ilmu sosiologi berhasil baik dalam mewujudkan dirinya


sebagai ilmu yang berguna bagi masyarakat, maka dengan sendirinya
akan selalu mengalami perkembangan dengan cepat, karena
masyarakat sangat membutuhkan ilmu pengetahuan yang cukup
tanggung jawab, cukup sempurna dalam menggambarkan masyarakat.
Oleh karena itu metode-metode yang digunakan mulai mengalami
perkembangan sesuai dengan perkembangan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai