Auguste Comte, seorang filsuf Perancis, memberikan pendapatnya mengenai dampak positif
dan negatif dari perubahan tersebut. Dampak positifnya adalah berkembangnya demokratisasi
dalam masyarakat, sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya konflik antarkelas.
Contohnya, setelah Revolusi Perancis pecah, terjadi konflik antarkelas.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena masyarakat tidak mengetahui cara mengatasi
perubahan akibat revolusi serta hukum yang digunakan untuk mengatur tatanan masyarakat.
2
Atas dasar tersebut, Auguste Comte merancang penelitian yang digunakan untuk mempelajari
pola perilaku masyarakat. Penelitian sosial yang dilakukan secara ilmiah tersebut kemudian
pada awal abad ke-19 dikenal sebagai Sosiologi.
Istilah sosiologi pertama kali digunakan di dalam bukunya yang bertajuk Positive Philosophy,
yang diterbitkan pada 1838. Di dalam buku itu Comte memaparkan bahwa ilmu yang bertugas
mempelajari perkembangan masyarakat dan dampak yang ditimbulkan oleh perubahan sosial
adalah sosiologi.
Berkat pencapaian ini, Auguste Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi Dunia.
A. Auguste Comte
Dikenal dengan julukan Bapak Sosiologi, August Comte termasuk pendiri sosiologi sekaligus
tokoh sosiologi klasik awal. Menurutnya, sosiologi adalah ilmu tentang gejala sosial yang
tunduk pada hukum alam dan tidak berubah-ubah. Sosiologi ha rus dibentuk berdasarkan
pengamatan terhadap masyarakat, bukan berdasarkan dugaan-dugaan.
B. Emile Durkheim
Sosiologi baru berkembang menjadi sebuah ilmu setelah Émile Durkheim
mengembangkan metodologi sosiologi melalui bukunya, “The Rules of Sociological
Method” (1895). Durkheim menyatakan bahwa sosiologi memiliki objek kajian yang
jelas, yaitu fakta sosial. Menurut Émile Durkheim, fakta sosial adalah pola-pola atau
sistem yang memengaruhi cara manusia bertindak, berpikir, dan merasa.
C. Max Weber
Tokoh lain yang pemikirannya banyak berpengaruh dalam perkembangan sosiologi adalah Max
Weber. Ia telah menulis beberapa artikel tulisan yang mengkaji konsep tentang berbagai
masalah sosiologi (sociology Problem). la menuturkan bahwa masalah sosiologi lebih
menyangkut pada pemahaman terhadap interaksi sosial yang ada di kehidupan sosial di
masyarakat.
3
D. Herbert Spencer
Istilah sosiologi dipopulerkan oleh Herbert Spencer, melalui buku “Principles of Sociology”.
Menurut Herbert Spencer dalam bukunya yang berjudul “The Principles of sosiology”, ia
memberikan Penjelasan mengenai materi sosiologi secara sistematis. Ia menyatakan bahwa
objek sosiologi yang pokok ialah keluarga, agama, Politik, Pengendalian Sosial dan industri.
Sementara, lanjutnya, untuk objek tambahan, ada asosiasi masyarakat, Pembagian kerja,
kemudian sosiologi Pengetahuan, dan ilmu Pengetahuan serta Penelitian terhadap berbagai hal
tentang kesenian dan keindahan.