BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sejak awal dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme telah mengundang berbagai reaksi
yang kritis dari berbagai pihak. Reaksi tidak hanya dalam bentuk perdebatan secara teoritis,
melainkan juga dalam bentuk gerakan politik.
Dibawah panji-panji kapitalisme (tahap awal) di Eropa, golongan borjuis mulai menguasai
negara. Oleh kaum borjuis negara dijadikan sebagai kekuatan dan alat pemaksa untuk mengatur
organisai ekonomi-politik dan kemasyarakatan guna memenuhi berbagai kepentingan mereka.
Tentu tidak semua orang senang dengan apa yang dilakukan oleh kaum borjuis diatas. Mereka
yang tidak senang ini kenudian berusaha melakukan balas dendam. Dibanyak pabrik para pekerja
mengamuk dan melekukan pengrusakan terhadap pabrik dan mesin-mesin. Mereka
melampiaskan rasa tidak senang mereka karena ditindas oleh kaum borjuis yang hanya
mementingkan diri mereka saja, dan tidak peduli dengan nasib kaum proletar.
Kondisi rakyat dibawah kaum borjuis dapat diikuti dari bukuEngland green and pleasant land
yang di tulis oleh William Blake ( 1775-1827 ). Buku tersebut berisi sindiran sangat pahit tentang
akibat-akibat yang ditimbulkan oleh liberalisme-kapitalisme bagii masyarakat Inggris. Dalam
buku dikisahkan tentang masa lalu inggris yang indah, damai, setiap orang hidup harmonis
didaerah-daerah yang hijau subur. Kemudian keadaan berubah seratus delapan puluh derajat
setelah dikembangkannya ajaran liberalisme-kapitalisme oleh pemikir-pemikir klasik. Ajaran
kapitalisme telah membawa masyaratkat kearah hidup yang penuuh persaingan dan perkelahian.
Sebagai wujud dari reaksi liberalism maka muncul pemikiran-pemikiran baru yang disebut
sosialisme. Sosialisme muncul di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 sebagai reaksi dari
perubahan ekonomi dan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri. Revolusi industri ini
memang memberikan keberkahan buat para pemilik pabrik pada saat itu, tetapi di lain pihak para
pekerja justru malah semakin miskin. Semakin menyebar ide sistem industri kapitalis ini, maka
reaksi dalam bentuk pemikiran-pemikiran sosialis pun semakin meningkat.
Diantara sekian banyak pakar sosialis, pandangan Karl heindrich marx ( 1818-1883) dianggap
paling berpengaruh. Dari segi teoritis, banyak pakar dan pemikir ekonomi yang mengakui bahwa
argumentasi Marx sangat dalam dan luas. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan atas pandangan
ekonomi saja, tetapi juga melibatkan moral, etika, social, politik, sejarah, falsafah dan
sebagainya.
1. RUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan
ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak
awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut
pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut
doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud.
Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh
berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum
buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip
solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut
mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
Pendapat Brinton dalam buku Perkembangan Pemikiran Ekonomi karya -Sosialisme oleh
sementara orang juga diartikan sebagai bentuk perekonomian yang pemerintahannya paling
kurang bertindak sebagai pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat. Pemerintah juga
sebagai pihak yang menasionalisasikan industry-industri besar seperti pertambangan, jalan-jalan
dan jembatan, kereta api serta cabang-cabang produksi lain yang menyangkut hajat hidup orangorang banyak. Dalam bentuk yang paling lengkap sosialisme melibatkan semua alat-alat
produksi , termasuk yang didalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara dan menghilangkan
milik swasta.
B. SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI SOSIALIS
Pemikiran-pemikiran ekonomi beraliran sosialis secara garis besar dapat dipilih atas tiga
kelompok:
1. Dari kelompok pemikir sebelum Marx
2. Pandangan Marx dan Engels
3. Kelompok pemikir sosialis sesudah Marx
dalam kanyataan. Di antaranya Robert Owen 91771-1858), Charles Fourier (1772-1837) dan
Louis Blanc(1811-1882) dengan mendirikan komunitas-komunitas namun kebanyakan segera
layu sebelum berkembang. Barulah di tangan Karl Marx, ide sosialisme mendapat landasan
ilmiah, paling kurang menurut anggapan Marx sendiri.
1. Pandangan Marx dan Engels
Diantara sekian banyak pakar sosialis , pandangan Karl Heindrich Marx (1818-1883) dianggap
paling berpengaruh dari segi teoritis, banyak pakar dan pemikir ekonomi yang mengakui bahwa
argumentasi Marx sangat dalam dan luas. Teori-teorinya tidak hanya didasarkan pada pandangan
ekonomi saja, tapi juga melibatkan moral, etika, social , politik, sejarah, dan falsafah dan
sebagainya.
Karl marx sangat benci dengan sistem perekonomian liberal yang digagas oleh Adam smith dan
kawan-kawan. Argumen argumen yang disusun Marx dapat dilihat dari berbagai segi,baik dari
sisi moral, sosiologi maupun ekonomi.
Salah satu buku yang ditulis Marx dan Engels yang sangat berpengaruh adalah Manifesto
Komunis yang terbit tahun 1848 dan Das Kapital. Dalam buku Manifesto Komunis dapat diikuti
bagaimana teori Marx tentang pertentangan kelas. Menurut Marx , sejarah segala masyarakat
yang ada hingga sekarang pada hakikatnya adalah sejarah pertentangan kelas. ada masyarakat
kelas kaya dan ada masyarakat kelas tak berpunya. Semua kelas-kelas masyarakat ini dianggap
Marx timbul sebagai hasil dari kehidupan ekonomi masyarakat.
Marx juga mengemukakan tentang teori Surplus Value dan penindasan buruh. Upah alami yang
diterima oleh para buruh hanya cukup sekadar penyambung hidup secara subsisten , yaitu untuk
memenuhi kebutuhan yang sangat pokok-pokok saja. Padahal , nilai dari hasil kerja para buruh
jauh lebih besar dari jumlah yang diterima mereka sebagai nilai upah alami. Kelebihan nilai
produktivitas kerja buruh atas upah alami yang disebut Marx sebagai nilai lebih (surplus value),
dinikmati oleh para pemilik modal.
1. Kelompok pemikir sosialis sesudah Marx
Pengaruh dari ajaran Marx dan Engels tersebut sangat luar biasa. Pada kuarter pertama abad ke20 pemikiran-pemikiran Marx dan Engels dimodifikasi oleh Lenin. Dengan teori di atas Lenin
mempunyai cukup alas an untuk melakukan revolusi di Rusia, yang dikenal dengan revolusi
Bolshevik tahun 1917. Sementara itu , kaum Revisionis yang dipimpin oleh Bernstein dan
Kautsky juga ingin melakukan perubahan-perubahan social. Akan tetapi bukan melalui revolusi
kekerasan seperti yang dilaksanakan Lenin, melainkan secara damai.
Hingga pertengahan tahun 60-an muncul Aliran Kiri Baru (the New Left) secara sederhana ,
aliran kiri baru dapat diartikan sebagai kombinasi dari Marxisme-Leninisme Ortodoks dengan
pemikiran-pemikiran radikal baru.
B.
Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan,
dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Sistem ekonomi sosialis tidak sama
dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme.
Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme :
1.
Karena adanya revolusi industri
2.
Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
3.
Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap
kehidupan manusia dan masyarakat
4. Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis
Karl Max merupakan tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan penggugah perlawanan kaum
buruh terhadap kapitalisme, juga penulis wacana yang menjadi dasar pembentukan sistem
ekonomi social
C. CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI SOSIALIS
1. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
D.
Marx membedakan fase sosialisme dengan komunisme penuh atau lengkap. Dalam fase
sosialisme, produktivitas masih rendah dan kebutuhan materi belum terpenuhi secara cukup.
Sementara itu dalam fase komunisme penuh produktivitas sudah tinggi, sehingga semua
kebutuhan materi sudah diproduksi secara cukup. Dengan begitu, perekonomian dapat memenuhi
kebtuhan semua anggota masyarakat secara berkelimpahan.
Tentang hakikat manusia sebagai produsen dalam fase sosialisme manusia belum cukup
menyesuaikan diri sehingga menjadikan kerja sebagai hakikat dan masih mementingkan insentif
materi untuk bekerja. Pada tahap komunisme, kerja sudah menjadi hakikat. Semua pekerjaan
dikerjakan dengan sukarela, kegembiraan dan efesien tanpa mengharapkan insentif langsung
seperti upah yang merupakan produk sampingan dari kerja.
Sosialisme merupakan tahap persiapan ke komunisme. Komunisme merupakan tahap akhir
perkembangan masyarakat (The Six Major Historical Stages): primitive communism slaery
feudalism, capitalism, sosialism dan full communism.
Negara yang menganut sistem ekonomi sosialis
1. Korea Utara
2. Kuba
3. Vietnam
4. RRC (sudah mulai mengendur)
E.
1. Dalam sistem ekonomi sosialisme mempunyai beberapa prinsip dasar sebasagai berikut:
Pemilikan Harta oleh Negara Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik
masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi
tidak diperbolehkan.
2. Kesamaan Ekonomi Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui disemua
Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip
kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
3. Disiplin Politik Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah
peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan
ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih
menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan tanpa adanya upaya yang lebih
ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan system sosialis ini tidak akan berlaku
ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin dan Stalin.
F. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis
Produksi dikelola oleh Negara. Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh
Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingankepentingan Negara.
Sulit melakukan transaksi. Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang
terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya
untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula
masalah harga juga ditentukan oelh pemerintah, oelh karena itu stabilitas perekonomian
Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan
oelh mekanisme pasar.
Mengabaikan pendidikan moral. Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk
mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidika moral individu diabaikan. Dengan
demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai
moral tidak diperhatikan lagi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Sistem Ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya
direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.
Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme.
2. Pemikiran-pemikiran ekonomi beraliran sosialis secara garis besar dapat dipilih atas tiga
kelompok:
3.
Membatasi kebebasan
DAFTAR PUSTAKA
Caporaso,A.James.2008.Teori Teori Ekonomi Politik.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Deliarnov.2005.Perkembangan Pemikiran Ekonomi.Jakarta:Grafindo
Grosmann, Gregory. 2001. Sistem-Sistem Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksar
Sebelum munculnya sistem ekonomi sosialisme, dunia barat telah mapan
menggunakan sistem ekonomi kapitalis. Banyak bermunculan tokoh pemikir
ekonomi kapitalis, seperti Robert Malthus, David Ricardo, J.B. Say, dan J.S. Mill.
Mereka tergabung kedalam mahzab klasik yang dimotori oleh Adam Smith.
Pemikiran mereka lebih berorientasi kepada sistem ekonomi pasar, atau liberal,
atau kapitalis.
Sistem liberalisme-kapitalisme menimbulkan banyak kontroversi, karena pada
prakteknya kaum borjuis (bangsawan) yang lebih diuntungkan. Ini terlihat dari
penguasaan mereka atas negara. Oleh mereka negara dijadikan sebagai kekuatan
dan alat pemaksa untuk mengatur organisasi ekonomi politik dan kemasyarakatan
guna memenuhi berbagai kepentingan mereka.
Kaum borjuis berada pada puncak perekonomian, kepemilikan akan modal yang
besar membuat mereka bertindak semaunya. Hal ini mendapat tentangan dari
kaum proletar (buruh), yang hidupnya semakin tertindas.
William Blake (1775-1827) menggambarkan bahwa kapitalisme telah merusak
keadaan Inggris yang semula damai, kemudian membawa masyarakat ke arah
hidup penuh persaingan dan perkelahian .
Berangkat dari kenyataan dimana kapitalisme tidak membawa keadilan bagi
masyarakat dan hanya menguntungkan segelintir orang (kaum borjuis), maka
muncullah para pemikir-pemikir ekonomi baru yang lebih berorientasi pada
kesejahteraan masyarakat berdasar azas keadilan dalam perekonomian. Ajaranajaran mereka lebih dikenal dengan sosialisme.
Pemikiran-pemikiran ekonomi beraliran sosialis secara garis besar dapat dibagi atas
tiga kelompok:
1. Kelompok pemikir sosialis sebelum Marx.
2. Pandangan Marx dan Engels.
3. Kelompok pemikir sosoalis sesudah Marx.
C.
Sementara itu berdasarkan pasal 5 sampai dengan pasal 11 unndang undang nomor 19 tahun
2002 tentang hak cipta yang dimaksud pencipta adalah sebagai berikut :
1. Jika suatu ciptaan terdiri atas beberapa bagian tersendiri yang diciptakan dua atau lebih,
yang dianggap sebagai pencipta adalah orang yang memimpin serta mengawasi
penyelesaian seluruh ciptaan itu dalam hal tidak ada orang tersebut yang dianggap
sebagai pencipta adalah orang yang menghimpunnya dengan tidak mengurangi hak cipta
masing masing atas bagian ciptaannya sendiri.
2. Jika suatu ciptaan yang dirancang seseorang diwujudkan dan dikerjakan oleh orang lain
dibawah pimpinan dan pengawasan orang yang merancang, penciptanya adalah orang
yang merancang ciptaan itu.
3. Pemegang Hak cipta adalah pihak yang untuk dan dalam dinasnya ciptaan itu dikerjakan,
kecuali ada perjanjian anatar kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pencipta apabila
penggunaan ciptaan itu diperluas sampai keluar hubungan dinas.
4. Jika suatu ciptaan dibuat ddalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan pihak yang
membuat karya cipta itu dianggap sebagai pencipta dan pemegang hak cipta, kecuali
apabila diperjanjikan lain antara kedua pihak
5. Jika suatu badan hukum mengumumkan bahwa ciptaan berasal dari padanya dengan tidak
menyebutkan seseorang sebagai penciptanya, badan hukum tersebut dianggap sebagai
penciptanya, kecuali jika terbukti sebaliknya
v Hak-hak yang tercakup dalam hak cipta
1. Hak eksklusif
Yang dimaksud dengan hak eksklusif dalam hal ini adalah bahwa hanya pemegang hak
ciptalah yang bebas melaksanakan hak cipta tersebut, sementara orang atau pihak lain dilarang
melaksanakan hak cipta tersebut tanpa persetujuan pemegang hak cipta.
Beberapa hak eksklusif yang umumnya diberikan kepada pemegang hak cipta adalah hak untuk:
membuat salinan atau reproduksi ciptaan dan menjual hasil salinan tersebut (termasuk,
pada umumnya, salinan elektronik),
menjual atau mengalihkan hak eksklusif tersebut kepada orang atau pihak lain.
Hak cipta berlaku dalam jangka waktu berbeda-beda dalam yurisdiksi yang berbeda untuk jenis
ciptaan yang berbeda. Masa berlaku tersebut juga dapat bergantung pada apakah ciptaan
tersebut diterbitkan atau tidak diterbitkan.
Di Indonesia, jangka waktu perlindungan hak cipta secara umum adalah sepanjang hidup
penciptanya ditambah 50 tahun atau 50 tahun setelah pertama kali diumumkan atau
dipublikasikan atau dibuat, kecuali 20 tahun setelah pertama kali disiarkan untuk karya siaran,
atau tanpa batas waktu untuk hak moral pencantuman nama pencipta pada ciptaan dan untuk hak
cipta yang dipegang oleh Negara atas folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang menjadi milik
bersama (UU 19/2002 bab III dan pasal 50).
Hukum yang mengatur hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang berupa perwujudan
suatu gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau teknik yang mungkin terwujud atau terwakili di
dalam ciptaan tersebut, sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan dengan Tokoh kartun anak
anak melarang salinan kartun tersebut atau menciptakan tokoh tersebut, namun tidak melarang
penciptaan atau karya seni lain mengenai tokoh secara umum.
KCI
ASIRI
ASPILUKI
APMINDO
ASIREFI
PAPPRI
IKAPI
MPA
BSA
YRCI
Secara umum pembajakan karya rekaman lagu atau musik dibagi atas beberapa kategori sebagai
berikut :
konsumennya agar konsumennya menyangka bahwa produk bajakan ini original/asli dan
harganya murah.
Menyadari akan pentingnya perlindungan hukum terhadap Hak Cipta demi menumbuhkan gairah
mencipta di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Pemerintah Indonesia secara terus
menerus berusaha untuk memperbaharui peraturan perundang-undangannya di bidang Hak Cipta
demi menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada, baik perkembangan di bidang ekonomi
maupun di bidang teknologi. Hal ini dibuktikan dengan dibentuknyaUndang-Undang Nomor 19
Tahun 2002 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997.
Namun usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka perlindungan terhadap
karya cipta ini ternyata belum membuahkan hasil yang maksimal. Ini dikarenakan dalam
realitasnya, berbagai macam bentuk pelanggaran yang dilakukan baik berupa pembajakan
terhadap karya cipta, mengumumkan, mengedarkan, maupun menjual karya cipta orang lain
tanpa seizin penciptanya ataupun pemegang Hak Ciptanya masih menggejala dan seolah-olah
tidak dapat ditangani walaupun pelanggaran itu dapat dilihat dan dirasakan dalam kehidupan
sehari-hari.
Setidaknya ada beberapa faktor penyebab meningkatnya kegiatan pembajakan Hak Cipta lagu
atau musik beserta dampaknya di Indonesia :
Faktor ekonomi masyarakat Indonesia sendiri yang cenderung lebih memilih membeli
lagu atau musik bajakan yang harganya relatif lebih murah atau bahkan gratis
dibandingkan dengan lagu atau musik original/aslinya. Sikap masyarakat inilah yang
kemudian dimanfaatkan oleh para pelaku pembajakan Hak Cipta khususnya di bidang
lagu atau musik untuk melakukan pembajakan Hak Cipta demi meraup keuntungan yang
besar, tanpa harus bersusah payah memikirkan nasib para pencipta yang sudah bersusah
payah untuk menciptakan suatu karya tersebut.
Sikap masyarakat yang cenderung berprasangka buruk terhadap penegakkan hukum Hak
Cipta, umumnya penegakkan hukum di Indonesia yang terkesan mengecewakan
misalnya para koruptor yang bisa keluar masuk penjara, para koruptor yang memiliki
fasilitas lebih di penjara, para koruptor dengan hukuman yang ringan, dll. Inilah yang
menyebabkan lahirnya sikap semacam ketidak pedulian terhadap pelanggaran yang
terjadi dikarenakan penegakkan hukumnya yang sudah terkesan mengecewakan.
Kemajuan teknologi ternyata membawa dampak baik dan buruk dalam penegakkan
hukum Hak Cipta. Dampak baiknya adalah seiring dengan kemajuan teknologi terutama
internet, kitadapat belanja lagu atau musik yang original/asli di toko-toko musik online,
sedangkan dampak buruknya adalah semakin tersebarnya link-link download lagu atau
musik ilegal di dunia maya serta semakin mudahnya pembajakan karya rekaman suara di
dunia nyata berkat kemajuan teknologi yang merupakan pedang bermata dua ini.
Pembajakan Hak Cipta akibat daya beli yang rendah. Menurut Abdul Bari, mantan Dirjen
HAKI Departemen Hukum dan HAM, banyaknya pembajakan terhadap hasil karya
seseorang karena daya beli masyarakat masih rendah. Beliau mencontohkan peredaran
Video Compact Disc bajakan di Indonesia sangat marak. Hal itu karena daya beli
masyarakat rendah. Jika harus beli Video Compact Disc orisinil yang harganya puluhan
ribu rupiah, masyarakat tidak mampu. Akibatnya, mereka memilih barang bajakan yang
harganya sangat murah.
Kurangnya tindakan hukum yang serius bagi para pelaku tindak pidana atau para
pembajak, sehingga jika keadaan ini dibiarkan berlarut-larut maka akan menimbulkan
sikap bahwa pembajakan sudah merupakan hal yang biasa dan tidak lagi merupakan
tindakan yang melanggar undang-undang.
B. Dasar Hukum
Hak cipta mempunyai dasar hukum yaitu :
UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1982 Nomor
15)
UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta
(Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42)
1. C.
CONTOH KASUS
Di indonesia seseorang dengan mudah dapat memotokopi sebuah buku, padahal dalam buku
tersebut melekat hak cipta yang dimiliki oleh pengarang atau rang yang ditunjuk oleh pengarang
sehingga apabila kegiatan fotokopi dilakukan dan tanpa mempeolrh ijin dari pemegang hak cipta
maka dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hak cipta. Lain lagi dengan kegiatan penyewaan
buku di taman bacaan, masyarakat dan pengelola taman bacaan tidak sadar bahwa kegiatan
penyewaan buku semeacam ini merupakan bentuk pelanggaran hak cipta. Apalagi sat ini bisnis
taman bacaan tumbuh subur dibeberapa kota di Indonesia, termasuk Yogyakarta di Yogyakarta
dapat dengan mudah ditemukan taman bacaan yang menyediakan berbagai terbitan untuk
disewakan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kedua contoh tersebut merupakan contoh keci dari raktek pelanggaran hak cipta yang sering
dilakukan oleh masyarakat dan masyarakat tidak menyadari bahwa tindakan yang mereka
lakukan adalah bentuk dari pelanggaran hak cipta. Padahal jika praktek seperti ini diteruskan
maka akan membunuh kreativitas pengarang. Pengarang akan enggan menulis karena hasil
karyanya selalu di bajak sehingga di merasa dirugikan secara moril atau materil. Pengarang atau
penulis mungkin akan memilih profei lain yang lebih menghasilkan selain itu kurang tegasnya
hak cipta dapat memotivasi kegiatan plagiasi di tanah air. Kita tentu pernaah mendengar gelar
Kesarjanaan seseorang di copot karena meniru tugas akhr karya orang lain.
Mendarahdagingnya kegiatan pelanggaran hak cipta di indonesia menyebabkan berbagai
lembaga pendidikan dan pemerintah terkadang tidak sadar melakukan kegiatan pelanggaran hak
cipta. Contoh kongkritnya adalah Perpustakaan, lembaga ini sebenarnya rentan akan pelanggarn
hak cipta apabila tidak tahan mengenai konsep hak cipta itu sendiri. Plagiasi, digitalisasi, koleksi,
dan layanan fotokopi merupakan topik topik yang bersinggungan di hak cipta. Akan tetapi selain
rentan pelanggaran hak cipta justru lembaga ini dapat dijadikan sebagai mdia sosialisasi hak
cipta sehingga dapat meminimalkan tingkat pelanggaran hak cipta di tanah air.
Praktek foto kopi dapat dikategorikan sebagai tindakan pelanggaran hak cipta. Hal ini
disebabkan karena fotokopi memperbanyak suatu karya tanpa iji dari pengarang dan penerima
keuntungan ekonomi atas jasa fotokopi yang diberikan. Kegiatan fotokopi dapat dikategorika
dalam 2 jenis, yaitu fotokopi untuk pengadaan koleksi perpustakaan serta layanan fotokopi yang
disediakan bagi pengguna perpustakaan. Kegiatan fotokopi untuk pengadaan kolesi perpustakaan
bertujuan untuk memenuhui keuntungan perpustakan sdangkan layanan fotokopi bagi pengguna
perpustakaan bertujuan untuk memudhkan pengguna perpustakaan.
Langkah-langkah Praktis Budidaya Belut
1. Persiapan Awal
Peralatan
Tong atau drum ( Usahakan berbahan dasar dari plastik sehingga lebih
mudah untuk dimodifikasi, ringan dan mudah untuk dipindahkan )
Paralon
Kawat Kasa
Buka sisi tengan drum serta sisakan 5 cm di bagian segi kiri serta kanan.
Gunakan alat pengganjal drum agar drum tidak tegelinding dan tetap stabil
tidak goyang
Buatlah saluran pembuangan air, agar bisa dengan mudah untuk melakukan
pembersihan dan pergantian air
Jangan lupa untuk membuat peneduh tong, agar kondisinya lebih teduh dan
intensitas cahaya matahari yang masuk tidak terlampu tinggi. Bahan ini bisa
di buat dengan net atau mungkin waring serta dapat pun di buat dengan
beberapa bahan yang lebih simpel yang lain.
ilustasi modifikasi drum untuk
budidaya belut
2. Media Tanah
Tentunya kita perlu untuk menyiapkan media tanah untuk tempat tinggal belut, karena belut
sendiri menyukai kondisi tempat yang becek seperti habitat aslinya di persawahan maupun di
kolam tanah.
Berikut ini kompisisi Media Tanah untuk budidaya belut
Aduk tanah 2 kali dalam satu hari sampai tanah jadi lembut serta gembur.
Catatan Penting ! Jika Anda sudah menggunakan bahan baku tanah yang diambil langsung dari
persawahan, Anda tidak perlu melakukan lang-langkah seperti dia atas.
3. Media Instan Bokashi
Media ini digunakan untuk campuran media tanah yang sudah Anda siapkan seperti di atas.
Media Bokhasi penting untuk bahan kombinasi atau campuran dengan media tanah untuk
menghasilkan media tumbuh belut yang lebih sehat. Penggunaan 100 kilo bahan akan
menghasilkan 90 kilo media instan bokashi. Untuk setiap tong ukuran 200 liter membutuhkan 40
kilo bokashi. Dalam pembuatan bokashi dibutuhkan bahan-bahan utama sebagai berikut:
Bekatul (20 %)
EM4
Air Sumur
Cacah jerami serta potongan batang pisang kemudian keringkan. Bahan yang
telah kering dapat hancur ketika kita genggam.
Campur bahan cacahan di atas dengan bahan pokok yang lain serta aduk
sampai rata.
Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4-7 hari. Anda perlu
membolak-balik campuran tersebut agar tidak mengalami pembusukan
Untuk mencapur media tanah serta media bokashi bisa dikerjakan dengan tahapan-tahapan
seperti berikut :
Mengeluarkan air dari tong serta ubah dengan air baru dengan ketinggian
yang sama.
Masukkkan tumbuhan air yg tidak terlampau besar sejumlah 3/4 sisi serta
ikan-ikan kecil.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ketinggian seluruh media, kecuali media tumbuhan
air tidak lebih dari 50 cm.
5. Masukkan bibit belut
Sesudah semua media budidaya di atas disiapkan, maka bagian setelah itu yaitu menyebarkan
bibit belut. Bibit yang ditebar baiknya sejumlah 2 kg atau mungkin dengan jumlah bibit sejumlah
160-200 ekor.
6. Perawatan Belut
Perawatan belut yang dibudidayakan di dalam tong relatif lebih gampang untuk dipantau karena
ukuran budidaya tergolong relatif kecil. Namun demikian perawatan mesti di perhatikan, salah
satunya yaitu :
a. Pemberian Pakan
Sesungguhnya tak ada ketentuan baku perihal volume pemberian pakan. Namun baiknya pakan
diberikan 5 % dari jumlah bibit yang ditebarkan. Pakan yang didapatkan baiknya terbagi dalam
cacing, kecebong, ikan-ikan kecil, serta cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan
diberikan pada hari ke-3 sesudah bibit ditebar di dalam tong. Pemberian pakan baiknya
dikerjakan pada sore hari yang menyesuaikan rutinitas yang dilakukan belut ketika ia mencari
makan di alam bebas,
b. Pengaturan Air
Pengaturan air amat dibutuhkan untuk membuang bekas makanan supaya tak menumpuk serta
menyebabkan penyakit untuk belut. Pengaturan air ini bisa dikerjakan dengan cara mengalirkan
air bersih kedalam tong. Baiknya air yang masuk berbentuk percikan air, dan hal ini sangat cocok
dilakukan dengan menggunakan pipa paralon sebagai media aliran. Sementara untuk saluran
pembuangan dapat dilakukan dengan membuat lobang pada tong di ketinggian 8 cm dari
genangan air pada media. Selain itu untuk mengatur pembuangan sisa kotoran percikan air juga
sangat bermanfaat untuk menambah oksigen.
c. Perawatan Tanaman Air
Tanaman air ini pun dipakai juga sebagai penjaga kelembapan tempat budidaya serta pun
melindungi belut dari kepanasan.
d. Pemberian EM4
EM4 berperan untuk menetralkan sisa-sisa pakan. Selain itu berperan untuk kurangi bau. EM4
diberikan 2-3 kali satu hari dengan dosis 1/2 sendok makan yang terutama dicampurkan dalam 1
liter air.
e. Perawatan Di sekitar Lokasi
Perawatan di sekitar tong diperlukan untuk melindungi tong dari kontaminasi lingkungan luar
seperti hewan pemangsa contohnya ayam, kucing, ular atau lumut yang bisa menghambat
perkembangan belut
4. Pemanenan
Pemanenan belut bisa dilakukan ketika usia belut menginjak 34 bln tergantung dengan
keinginan kita atau berdasarkan permintaan pasar akan ketersediaan belut. Pemanenan untuk
media drum/tong pastinya lebih gampang, serta belut hasil budidaya siap di pasarkan.
Begitulah Cara Praktis Budidaya Belut di Rumah, semoga apa yang kami sampaikan di atas
dapat bermanfaat bagi Anda untuk memulai berbisnis budidaya belut, karena ketika kita berusaha
dan bersungguh-sungguh dalam menjalani sebuah bisnis maka niscaya panen berlimpah serta
keuntungan yang berlipat bukan hal yang tidak mungkin yang bisa Anda dapatkan. Selamat
berbisnis
Artikel ini sayang untuk Anda lewatkan : Cara Mudah Budidaya Ikan Gurame di Kolam Terpal