0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
501 tayangan2 halaman
Sistem ekonomi koperasi didasarkan pada prinsip kekeluargaan dan kebersamaan, sedangkan sistem ekonomi kapitalis memberikan kebebasan individu untuk berbisnis dan memiliki kekayaan. Keduanya berbeda dalam pendekatan kepemilikan sumber daya ekonomi dan kepentingan individu versus masyarakat.
Deskripsi Asli:
Perbedaan Sistem Ekonomi Koperasi dengan Sistem Ekonomi Kapitalis
Judul Asli
Perbedaan Sistem Ekonomi Koperasi dengan Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi koperasi didasarkan pada prinsip kekeluargaan dan kebersamaan, sedangkan sistem ekonomi kapitalis memberikan kebebasan individu untuk berbisnis dan memiliki kekayaan. Keduanya berbeda dalam pendekatan kepemilikan sumber daya ekonomi dan kepentingan individu versus masyarakat.
Sistem ekonomi koperasi didasarkan pada prinsip kekeluargaan dan kebersamaan, sedangkan sistem ekonomi kapitalis memberikan kebebasan individu untuk berbisnis dan memiliki kekayaan. Keduanya berbeda dalam pendekatan kepemilikan sumber daya ekonomi dan kepentingan individu versus masyarakat.
Perbedaan Sistem Ekonomi Koperasi dengan Sistem Ekonomi Kapitalis
I. Sistem Ekonomi Koperasi
a. Pengertian dan Nilai-Nilai Dasar Koperasi Indonesia Menurut UU Perkoperasian yang berlaku sampai saat ini, yaitu UU No. 25 Tahun 1992, ”Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan”. (Sugiharsono, 2001: 9). Dalam pengertian koperasi tersebut terkandung nilai-nilai dasar koperasi, antara lain: 1) Koperasi sebagai Badan Usaha 2) Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat 3) Asas Kekeluargaan 4) Prinsip Koperasi b. Prinsip Koperasi Menurut pasal 5 UU No. 25 Tahun 1992, prinsip koperasi Indonesia meliputi 5 aspek pokok ditambah 2 aspek prinsip pengembangan, sehingga prinsip koperasi meliputi 7 aspek, yaitu: 1. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengelolaan koperasi dilaksanakan secara demokratis 3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sesuai dengan jasa masing- masing anggota 4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal 5. Kemandirian 6. Pendidikan Perkoperasian 7. Kerja sama antarkoperasi Berdasarkan karakteristik koperasi seperti diuraikan di atas, kita dapat memperoleh gambaran tentang koperasi sebagai suatu sistem ekonomi. Sebagai suatu sistem ekonomi, koperasi dapat dikatakan merupakan salah satu sistem ekonomi campuran. Unsur sosialis tampak dominan dalam koperasi dengan dijunjung- tingginya prinsip kebersamaan serta kesamaan hak dan kewajiban bagi anggota koperasi. Di samping itu, prinsip kekuasaan tertinggi di tangan anggota juga merupakan prinsip sentralisasi kekuasaan yang demokratis. Di sisi lain, unsur liberal juga tampak dalam koperasi dengan diakuinya prinsip keadilan (bagi anggota yang memiliki partisipasi/prestasi tinggi dalam koperasi akan memperoleh bagian pendapatan yang tinggi pula). Di samping itu, prinsip sukarela juga dapat diartikan sebagai suatu kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi dalam koperasi. Dengan demikian sistem ekonomi koperasi merupakan suatu sistem ekonomi yang berbau sosialis dan liberalis, meski bau sosialisnya cenderung lebih dominan.
II. Sistem Ekonomi Kapitalis
a. Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang seluas- luasnya kepada individu untuk melakukan kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi kapitalis dipelopori oleh Adam Smith pada abad ke 18 lewat karyanya yang monumental "Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of the Nations" pada tahun 1776. b. Tujuan Sistem Ekonomi Kapitalis Sistem ekonomi kapitalis bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan bagi masyarakat, system ekonomi dapat dijadikan sebagai bahan ajaran dan ilmu pengetahuan. Negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis adalah Amerika Serikat dan Inggris. Kapitalisme sangat menjunjung tinggi hak-hak kepemilkian individu terhadap sumber daya ekonomi bahkan, walaupun hak individu ini dalam keadaan bertentangan dalam hak sosial sekalipun. Dalam kapitalisme individu berada diatas masyarakat. Kapitalisme dalam menimbulkan permasalahan yang rumit bagi masyarakat. Pengutamaan hak- hak individu dalam kapitalisme sering kali memunculkan konflik kepentingan antar anggota masyarakat. Dalam konflik seperti ini biasanya masyarakat miskin akan kala oleh kelompok kaya yang mengusai sumber daya ekonomi lebih banyak. Tujuan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat banyak dan seringkali di korbankan atau sebaliknya terkorbankan oleh kepentingan- kepentingan individu. c. Konsep Ekonomi Kapitalis Konsep dari ekonomi kapitalis dimana sumber kekayaan itu sangat langka dan harus diperoleh dengan cara bekerja keras di mana setiap pribadi boleh memiliki kekayaan yang tiada batas, untuk mencapai tujuan hidupnya. Dalam sistem ekonomi kapitalis perusahaan di miliki oleh perseorangan. Terjadinya pasar dan terjadinya permintaan dan penawaran adalah ciri khas dari ekonomi kapitalis. Keputusan yang diambil atas isu yang terjadi seputar masalah ekonomi sumbernya adalah dari kalangan kelas bawah yang membawa masalah tersebut ke level yang lebih atas. Masyarakat kapitalis dibangun di atas ekonomi pasar, yaitu suatu system ekonomi yang dikontrol, diatur, dan diarahkan oleh pasar itu sendiri.