Anda di halaman 1dari 4

Nama : Deriansyah Gutri

NIM : 041608658
Mata Kuliah : Sistem Ekonomi Indonesia
Tutor : Mohammad Anshori, SE, M.Si.

1. Penertian dari :
a. Pengertian Sistem dan Contohnya
Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu untuk mencapai
tujuan tertentu. Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu
kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan
aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan
untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali
bisa dibuat.
b. Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antara
manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.

2. 3 masalah pokok menurut Paul A Samuelson :


-Apa dan Berapa (What?)
masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang atau jasa yang perlu diproduksi agar
sesuai dengan kebutuhan masyarakat: produk apakah yang dipilih?, berapa banyak produk tersebut
yang harus diproduksi?
-Bagaimana (How?)
setelahh jenis dan jumlah produksi yang dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah: bagaimana
produk tersebut diproduksi?
-Untuk siapa (For Whom?)
setelah pemecahan masalah persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapakah
produk tersebut diproduksi?

3. 1. Sistem Ekonomi Tradisional :


Sistem ekonomi tradisional ialah suatu sistem ekonomi dalam organisasi kehidupan ekonomi
berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun yang mengandalkan faktor produksi
apa adanya.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisionalBelum terdapat pembagian kerja yang jelas.Bergantung pada
sektor pertanian/agraris.Memiliki ikatan tradisi sifatnya kekeluargaan, sehingga bersifat kurang
dinamis.Teknologi produksi sederhana.

2.Sistem ekonomi komando/ terpusat:


sistem ekonomi dimana pemerintah memiliki kekuasaan yang dominan pada pengaturan kegiatan
ekonomi.
ciri-ciri:
-seluruh alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
-tidak ada kebebasan dalam berusaha karena hak milik perorangan/ swastatidak diakui.
-seluruh kegiatan perokonomian diatur dan ditetapkan oleh pemerintah baik dari produksi, ditribusi
dan konsumsi serta -penepatan harga.
3.Sistem ekonomi liberal(kapitalis):
sistem ekonomi yang berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat dalam kegiatan
perekonomian tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.
Ciri-ciri:
-memiliki kebebasan memiliki barang modal (barang kapital)
-dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi atas semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
-swasta/masyarakat diberikan banyak kebebasan dalam melakukan kegiatan perekonomian.

4.Sistem ekonomi campuran:


suatu sistem ekonomi yang disatu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk
berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan tetapi disisi lain pemerintah memiliki campur tangan
dalam perekonomian dengan tujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan
masyarakat pada sumber daya ekonomi.
Ciri-ciri:
-terdapat campur tangan pemerintah terhadap mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi.
-hak milik perorangan diakui, asalkan pengunaanya tidak merugikan kepentingan umum.
-adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak
yang dikuasai oleh negara.

5.Sistem ekonomi pancasila:


sistem ekonomi yang didasari dari jiwa ideologi pancasila yang didalamnya terdapat makna
demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi berdasarkan usaha bersama dengan asas kekeluargaan
dan kegotong royongan dari rakyat, oleh rakyat, dan utuk rakyat dalam bimbingan dan
pengawasan pemerintah.
Ciri-ciri:
-terdapat pada uud 1945 pasal 33 dan GBHN bab 3 B. No 14

4. Kesimpulan mengenai system ekonomi pancasila yang dianut oleh Indonesia


Sistem ekonomi indonesia yang pertama kali diterapkan adalah sistem ekonomi liberal. Sistem
ekonomi ini berlangsung dari tahun 1950 hingga tahun 1957, artinya beberapa tahun setelah
Indonesia merdeka pada tahun 1945. Saat itu, perubahan kabinet yang sering sekali terjadi pada saat
itu berdampak negatif pada lemahnya ekonomi di Indonesia

Untuk menanggulanginya, diterapkanlah kebijakan menggunting uang kertas Rp 5 menjadi dua


bagian, bagian pertama yang bernilai Rp 2,5 digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, dan bagian
Rp 2,5 yang lain digunakan untuk membeli obligasi pinjaman nasional. Kebijakan ini diambil oleh
menteri keuangan yang saat itu tengah menjabat, yaitu Bapak Syafruddin Prawiranegara.

Selain kebijakan menggunting uang kertas, pada saat itu juga terjadi gerakan banteng untuk merubah
struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional. Kebijakan ini dinyatakan oleh Dr.
Sumitro Djojohadikusumo , seorang ahli ekonomi pada masa kabinet Natsir. Gerakan ini dilakukan
untuk melindungi para pengusaha dalam negeri dengan memberikan suatu bantuan berupa kredit dan
bimbingan yang konkret.
5. Perbedaan :
 Sistem ekonomi Pancasila adalah sesuatu hal yang dijiwai oleh ideologi Pancasila dengan
berlandaskan kekeluargaan dan gotong-royong. Sistem ekonomi yang diterapkan beberapa
negara memang sesuai dengan filosofi hidup negara yang berkaitan, begitu pula dengan
Indonesia.
 Sederhananya, sistem ekonomi liberalis adalah suatu sistem ekonomi yang mana setiap
keputusan perekonomian di dalamnya mengacu pada ekonomi pasar dan juga menjunjung
tinggi setiap hak kepemilikan pribadi.
 Sistem ekonomi kapitalis adalah merupakan sebuah sistem organisasi ekonomi yang dicirikan
oleh hak milik privat atas alat-alat produksi dan distribusi dan pemamfaatannya untuk
mencapai laba dalam kondisi yang sangat komfetitif.
 Sistem ekonomi Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan
campur tangan pemerintah.

6. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan.

7. Hambatan internal seperti : 1) Minimnya sikap profesionalitas para pengelola koperasi, hal ini terjadi
bisa karena tingkat pendidikan pengelola serta keahlian yang dimiliki pengelola koperasi yang
terbatas, 2) Kurang bekerjanya fungsi pengawas koperasi, 3) Minimnya inovasi – inovasi yang
dilakukan koperasi dalam menarik minat masyarakat untuk tergabung menjadi anggota.

Sedangkan hambatan eksternal yang biasa dialami koperasi antara lain : 1) Tingkat pengembalian
pinjaman yang kurang lancar sehingga mengurangi pendapatan dari Koperasi, 2) Partisipasi anggota
yang rendah dalam kegiatan – kegiatan koperasi seperti RAT, 3) Lebih banyak anggota yang tidak
memiliki usaha sehingga ketika meminjam di Koperasi hanya digunakan sebagai kebutuhan
konsumsi, 4) Kurangnya pemahaman bagi masyarakat tentang keuntungan bergabung dengan
koperasi, 5) Hambatan yang cukup besar pula dirasa saat ini adalah dimana koperasi harus mampu
bertahan ditengah kompetisi perbankan.

8. Namun yang perlu kita ketahui koperasi tidak bisa di terima oleh kaum Kapitalis. Hanya koperasilah
satu-satunya sistem perekonomian yang sanggup membendung kaum kapitalis menggerogoti
perekonomian Rakyat. Kesulitan lain dari Koperasi saat ini ialah sulit mencari seorang pengurus yang
jujur dan yang juga anda harus ketahui, Koperasi sejalan dengan sistem sariah yang sedang
berkembang pesat saat ini. Dengan adanya koperasi kita tanpa sadar diajarkan bahwa semakin banyak
kamu memberi semakin banyak kamu menerima. Tetapi jangan lupa disisi lain manusia mempunyai
sifat egois mementingkan diri sendiri. Seorang ingin dihargai sesuai dengan dedikasi dan prestasi yg
dia curahkan kepada kelompoknya. Jadi pertama dia akan mementingkan kepentingan sendiri baru
kemudian kepentingan kelompok. Filosofi dari koperasi adalah kepentingan kelompok yg utama baru
kemudian kepentingan. anggotanya. Jadi secara garis besar, watak koperasi sebagai kelompok dengan
watak dasar individu sebagai anggota koperasi kurang sejalan. Itu juga yang menjadi salah satu
penyebab sedikit sekali koperasi yang dapat bertahan lama.
Jadi menurut pendapat saya, koperasi sudah kurang relevan di Indonesia, setidaknya untuk beberapa
saat kedepan. Tetapi mungkin saja koperasi bisa menjadi kekuatan ekonomi yang diperhitungkan bila:
1. Bila akumulasi modal yang dikumpulkan anggota cukup signifikan dengan sesedikit mungkin
ketergantungan suntikan modal dari pihak luar anggota.
2. Tingkat pendidikan rata-rata anggotanya cukup memadai.
3. Formulasi mekanisme kerja dan pembagian keuntungan dirumuskan sedemikian rupa sehingga
bisa mengakomodir kepentingan individu dan kepentingan kelompok (koperasi).

Anda mungkin juga menyukai