Anda di halaman 1dari 23

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA,PERUBAHAN

DAN PERKEMBANGAN EKONOMI DI INDONESIA

DOSEN PENGAMPU:
PROF. DRS. YALVEMA MIAZ, MA, PH.D

DISUSUN OLEH:
M.RAJES APRILIYANTO

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

1
TAHUN AJARAN 2023/202
Kata pengantar
Puji syukur kehadiran Allah SWT karena telah melimpahkan Rahmat
dan karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah konsep dasar IPS yang
berjudul”SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.PERUBAHAN
DAN PERKEMBANGAN EKONOMI DI INDONESIA”
Makalah ini di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
konsep dasar IPS semester 1 dengan Dosen Pengampu PROF. DRS.
YALVEMA MIAZ, MA, PH.D. Tidak lupa saya sampaikan
terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah konsep dasar IPS
yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan
makalah ini dan orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas
saya.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangannya baik pada penulisan materi, mengingat kemampuan
yang dimiliki penulis Diharapkan kritik dan sarannya.
Akhirnya, penulis sampaikan terimakasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini dan berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

BANGKINANG KOTA,24 DESEMBER 2023

M.RAJES APRILIYANTO

2
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Persoalan-persoalan ekonomi pada hakikatnya adalah masalah


transformasi atau pengolahan alat-alat/sumber pemenuhan/pemuas
kebutuhan, yang berupa faktor- faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal,
sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.

Seperti yang kita ketahui bahwa yang menentukan bentuk suatu sistem
ekonomi kecuali dasar falsafah negara yang dijunjung tinggi, maka yang
dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga, khususnya lembaga ekonomi
yang menjadi perwujudan atau realisasi falsafah tersebut

Dalam mendukung lancarnya itu semua diperlukan sistem yang mengatur


kegiatan ekonomi sehingga mampu menghasilkan kesejahteraan bagi
seluruh masyarakat. Tentu saja setiap masyarakat, negara dan bangsa
mempunyai kultur atau latar belakang yang berbeda-beda sehingga dalam
mengatur kegiatan ekonominya juga memiliki sistem yang berbeda-beda
meskipun ada juga yang menggunakan sistem yang sama sesuai dengan
keadaan lingkungan di mana sistem ini akan digunakan. Dalam ekonomi,
terdapat berbagai macam sistem yang merupakan hasil dari kemampuan
untuk menginterpretasikan yang berbeda-beda sesuai dengan kultur dan
lingkungan yang mempengaruhi cara berpikir untuk menemukan sebuah
sistem.

Kehidupan berekonomi juga tak lepas dari berbagai masalah yang terus
menghantui seperti pengentasan kemiskinan, menyediakan kesempatan

3
bagi setiap orang untuk mendapatkan penghasilan. Nah oleh sebab itu
sangat diperlukan sebuah system ekonomi tersebut.

I.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang maslah diatas dapat diambil rumusan


masalahnya yaitu sebagai berikut :

1.Apa yang dimaksud dengan system ekonomi ?

2.Apa saja jenis-jenis system ekonomi serta perbandingannya dengan


jenis system ekonomi lainnya?

3.Apa saja Ciri-Ciri jenis system ekonomi serta kelebihan dan


kekurangannya?

4.Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi system ekonomi?

5.Bagaimana perkembangan Sistem Ekonomi dunia saat ini?

6.Bagaimana perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia saat ini?

I.3. Tujuan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk:

1.Makalah ini bertujuan sebagai bahan pelajaran.

2.Memberikan gambaran mengenai system ekonomi secara universal


dan system ekonomi yang digunakan Indonesia.

3.Memperbaharui wawasan dan pemahaman mengenai system


ekonomi yang berlangsung saat ini.

4.Makalah ini bertujuan untuk sebagai bahan pelajaran.

4
5.Sebagai bukti tugas terstruktur dari dosen pembimbing mata kuliah
Teori Ekonomi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi


segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh
pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka
mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara
untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen,
pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga
menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari.
Menurut Dumairy (1966), Sistem Ekonomi adalah suatu sistem yang
mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan
seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan, selanjutnya
dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri
sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup
masyarakat tempatnya berpijak.
Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua negara di
dunia, hanya dapat diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut

5
oleh masing–masing negara.Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat
terjadi karena perbedaan pemilikan sumber daya maupun perbedaan
sistem pemerintahan suatu negara. Sistem ekonomi merupakan perpaduan
dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan
digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Suatu sistem
dapat diibaratkan seperti lingkaran-lingkaran kecil yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Lingkaran-lingkaran kecil
tersebut merupakan suatu sub sistem. Sub sistem tersebut saling
berinteraksi dan akhirnya membentuk suatu kesatuan sistem dalam
lingkaran besar yang bergerak sesuai aturan yang ada.
2.2JENIS – JENIS SISTEM EKONOMI
A.Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana


organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi
masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi
apa adanya.

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional


1.Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
2.Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
3.katan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis. iv.
Teknologi produksi sederhana.
4.Kebaikan sistem ekonomi tradisional Menimbulkan rasa kekeluargaan
dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
5.Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari
keuntungan.
Keburukan sistem ekonomi tradisional

6
1.Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis.
2.Hasil produksi terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi
alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
B.Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah
memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan
kegiatan ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan
terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat.
Negara yang menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-
negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
C.Sistem Ekonomi Liberal(kapitalis)
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang
menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu
untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari
pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas
tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi
disebut laissez-faire.
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika
Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan
Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun
1950-an.

• Ciri-ciri sistem ekonomi liberal


i. Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk
melakukan tindakan-tindakan ekonomi.
ii. Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).

7
iii. Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk
mencari keuntungan sendiri.

• Kebaikan sistem ekonomi liberal


i. Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
ii. Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil
sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
iii. Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan
masyarakat.
iv. Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha
masyarakat.

• Keburukan sistem ekonomi liberal


i. Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak
yang lemah.
ii. Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang
merugikan masyarakat.
iii. Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar
keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan
umum dikesampingkan.

D.Sistem Ekonomi Campuran


Sistem ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu
sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk
berusaha dalam melakukan kegiatan ekonomi, tetapi disisi lain
pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian yang bertujuan
menghindari penguasaan secara penuh dari golongan masyarakat
terhadap sumber daya ekonomi.

8
• Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
i.Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
ii.Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar adalah
campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
iii.Hak milik perorangan diakui tetapi penggunaannya tidak boleh
merugikan
kepentingan umum.

• Kebaikan sistem ekonomi campuran


i.Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan
untuk kepentingan masayarakat.
ii.Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
iii.Harga lebih mudah untuk dikendalikan.

• Keburukan sistem ekonomi campuran


i.Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
ii.Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam
pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih
menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali
pengawasannya.

E.Sistem Ekonomi Pancasila


Sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia adalah sistem ekonomi
Pancasila. Sistem ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi
yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yang di dalamnya terkandung
makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan

9
berdasarkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan
pengawasan pemerintah.
Ciri pokok sistem ekonomi Pancasila terdapat pada UUD 1945 Pasal
33, dan GBHN Bab III B No.14. Berikut ini ciri-ciri pokok sistem
ekonomi Pancasila.

• Pasal 33 Setelah Amandemen 2002


i. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
atas asas kekeluargaan.
ii. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
iii. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
iv. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional.
v. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur
dalam undang-undang.

• GBHN Bab III B No. 14


Pembangunan ekonomi yang didasarkan kepada demokrasi ekonomi
menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam
kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah
berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap

10
pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim yang sehat bagi
perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia usaha perlu memberikan
tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta penciptaan iklim
tersebut dengan kegiatan yang nyata.

2.4 SEJARAH PERKEMBANGAN EKONOMI


• Perekonomian feodal: Era kerajaan (di abad pertengahan):
Dimana para raja hanya menuntut upeti dan rodi dari para
bangsawan untuk kepentingan raja dan istana tanpa memikirkan
ekonomi rakyat. Nasib kehidupan rakyat ditakdirkan oleh Tuhan.
Sebagai imbalan, raja berkewajiban menjaga keamanan daerahnya.

• Paham/aliran merkantilisme: (Aliran colbenisme):


Era negara nasional pada akhir Abad Pertengahan, sebagai
pengganti negara feodal. Pemerintah mulai merasa berkepentingan
untuk memajukan perekonomian nasional. Langkah yang diambil
ialah dengan mulai mengatur perdagangan dan produksi dalam
negeri, melalui bermacam-macam peraturan yang ketat dan
terperinci. Tujuan paham ini adalah menjadi negara kuat shg harus
kaya akan emas. Menurutnya, sumber kekayaan adalah
perdagangan (merkant = pedagang). OKI, perdagangan dengan luar
negeri ditingkatkan. Diusahakan agar nilai ekspor lebih besar dari
nilai impor dan kelebihan nilai ekspor ini akan dibayar oleh luar
negeri dengan emas.

• Aliran fisiokratisme:

11
Dalam perkembangannya, aliran merkantilisme ditentang oleh
kaum yang mengutamakan pertanian (aliran fisiokratisme) drpd
perdagangan (aliran merkantilisme) untuk mencapai kemakmuran
karena pertanian dianggap produktif, sedangkan perdagangan
tidak.

Berabad-abad lamanya kegiatan ekonomi diberbagai bangsa atau


negara diatur oleh adat atau kebiasaan yang diwariskan oleh nenek
moyang. Pengaturan oleh adat ini disebut sebagai pola perekonomian
berbasis tradisi, dimana nantinya disebut sebagai sistem ekonomi
tradisional.

Saat ini, meskipun kehidupan sosial dikatakan semakin modern, bukan


berarti ekonomi tradisional punah. Aktivitas ekonomi tradisional
masih eksis di berbagai daerah terutama dikalangan masyarakat yang
masih bercorak hidup sederhana.
Perkembangan menuju pola koordinasi ekonomi negara muncul sejak
konsep negara-bangsa berdiri di Eropa Barat, sekitar abad 16 atau 17.
Pemerintah feodal pada saat itu mulai merasa berkepentingan untuk
memajukan perekonomian nasional dengan cara mengatur
perdagangan internasional. Kaum merkantilis mulai memproduksi
barang untuk keperluan ekspor. Tak hanya produksi barang,
seperangkat aturan yang mengatur pembayaran dan harga pun
ditetapkan.

Sebagian besar kegiatan ekonomi yang dilakukan adalah condong


pada kapitalis. Lihat saja pada zaman sekarang ini, bukankah yang
menguasai dunia memang orang-orang yang memiliki modal yang
besar. Bukankah yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin
miskin. Itulah salah satu sisi kejam dari sistem ekonomi global yang
kapitalis.

Ciri lain dari sistem ekonomi global yang mengarah ke kapitalis


adalah eksploitasi sebesar-besarnya pada sumber daya alam tanpa
memikirkan efek jangka panjang. Satu hal yang hanya menjadi

12
pemikiran kaum kapitalis, yaitu untung, untung, dan untung. Tak ada
yang lain.

Sistem ekonomi global mengalami perkembangan dari waktu ke


waktu.
Mulai dari sistem ekonomi tradisional, modern, hingga kapitalis
seperti sekarang. Perkembangan sistem ekonomi global tersebut juga
dipengaruhi oleh perkembangan pola pikir manusia.

Semakin lama, manusia cenderung semakin ingin bebas dan tidak mau
dikekang keinginannya. Begitu pula dengan kegiatan ekonomi yang
mereka lakukan. Mereka semakin ingin terlepas dari aturan-aturan
yang selama ini diberlakukan pemerintah.

Oleh sebab itu, sistem ekonomi kapitalis mengalami perkembangan


yang cukup pesat. Saat ini, hampir negara-negara di seluruh dunia
menggunakan sistem ekonomi kapitalis. Sekalipun negara tersebut
mengatakan bahwa sistem ekonominya adalah campuran, namun pada
kenyataannya adalah kapitalis.

Sehingga bila ada orang yang bertanya, sistem ekonomi apakah yang
dipakai dunia saat ini? Jawabannya memang sistem ekonomi kapitalis.
Yang kuat akan semakin kuat, sedangkan yang lemah akan semakin
lemah

2.5 PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

Saat masih dalam penjajahan, perekonomian Indonesia dikuasai oleh


negara asing (penjajah). Saat masa penjajahan Belanda, VOC didirikan
untuk memonopoli perdagangan di Indonesia. VOC memiliki Hak
Octrooi, yang berisi :
1. Hak mencetak uang
2. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
3. Hak menyatakan perang dan damai
4. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri
5. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja

13
Oleh karena itu, pada saat Belanda menjajah Indonesia, perekonomian
Indonesia dikuasai Belanda sepenuhnya.

B. Perkembangan Perekonomian Indonesia masa orde lama (1945-


1966)
Pada awal kemerdekaan, pembangunan ekonomi Indonesia mengarah
perubahan struktur ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional, yang
bertujuan untuk memajukan industri kecil untuk memproduksi barang
pengganti impor yang pada akhirnya diharapkan mengurangi tingkat
ketergantungan terhadap luar negeri. Sistem moneter tentang
perbankan khususnya bank sentral masih berjalan seperti wajarnya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya hak eksklusif untuk mencetak uang
dan memegang tanggung jawab perbankan untuk memelihara stabilitas
nasional. Bank Indonesia mampu menjaga tingkat kebebasan dari
pengambilan keputusan politik. Sejak tahun 1955, pembangunan
ekonomi mulai merambah ke proyek-proyek besar. Hal ini dikuatkan
dengan keluarnya kebijakan Rencana Pembangunan Semesta Delapan
Tahun (1961). Kebijakan ini berisi rencana pendirian proyek-proyek
besar dan beberapa proyek kecil untuk mendukung proyek besar
tersebut. Rencana ini mencakup sektor- sektor penting dan
menggunakan perhitungan modern. Namun sayangnya Rencana
Pembangunan Semesta Delapan Tahun ini tidak berjalan atau dapat
dikatakan gagal karena beberapa sebab seperti adanya kekurangan
devisa untuk menyuplai modal serta kurangnya tenaga ahli.
Perekonomian Indonesia pada masa ini mengalami penurunan atau
memburuk.

14
Terjadinya pengeluaran besar-besaran yang bukan ditujukan untuk
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi melainkan berupa
pengeluaran militer untuk biaya konfrontasi Irian Barat, impor beras,
proyek mercusuar, dan dana bebas (dana revolusi) untuk membalas
jasa teman-teman dekat dari rezim yang berkuasa. Perekonomian juga
diperparah dengan terjadinya tingginya inflasi yang mencapai 650%.
Selain itu Indonesia mulai dikucilkan dalam pergaulan internasional
dan mulai dekat dengan negara-negara komunis.

2.6 Perkembangan Ekonomi Indonesia pada Masa Orde Baru


Pembangunan nasonal telah di renanakan meliputi pembangunan
jangka panjang, pembangunan jangka menengah, dan pembangunan
jangka pendek. Pembangunan jangka panjang tahap I (PJPT I)
berlangsung selama 25 tahun.PJPT I terdiri atas lima tahapan jangka
menengah.Setiap tahapan jangka menengah waktunya lima tahun yang
di kenal dengan nama pembangunan lima
tahun(pelita).Setiap pelita di bagi menjadi lima tahapan jangka
pendek,yaitu satu tahunan yang di kenal sebagai pelita tahun
pertama,dan seterusnya sampai pelita tahun ke lima.Pemerintah orde
baru mulai melaksanakan rencana pembangunan lima tahun sejak 1
April 1969 melalui tahapan tahapan pelita. Perkembangan
perekonomian Indomesia pada masing-masing pelita adalah sebagai
berikut :

15
PELITA I
Pelita I dimulai 1 April 1969-31 Maret 1947.Pelita ini menekan pada
rehabilitasi ekonomi,khususnya mengangkat hasil pertanian dan
penyempurnaan system
irigasi dan transportasi. Hampir selruh target di sektor produksi
berhasil di capai, bahkan produksi beras meningkat 25%. Tujuan pelita
I adalah menaikan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakan dasar-
dasar yang kuat bagi pembangunan nasional dalam tahap-tahap
berikutnya.

PELITA II
Pelita II berlangsung pada tangggal 1 April 1974-31 Maret 1979.Pelita
II menekankan pada peningkatan standar hidup bangsa
Indonesia.Tujuan tersebut di wujudkan dengan menyediakan pangan,
sandang, dan papan yang lebih baik, meningkatkan pemerataan
kesejahteraan dan menyediakan lapangan kerja.

PELITA III
Pelita III di mulai tanggal 1 April 1979-31 Maret 1989.Pelita ini
menekankan pada sector pertanian untuk mencapai swasemada pangan
pangan dan pemantapan indystri yang mengolah bahan dasar atau
bahan baku menjadi bahan jadi.Pelita II menungkat 274% di banding
pelita sebelumnya. Penduduk yang hidup d bawah garis kemiskinan
tinggal 26,9 % dari jumlah penduduk tahun 1980.

16
PELITA IV
Pelita IV di mulai 1 April 1984-31 Maret 1989. Pelita ini menekankan
pada sector pertanian untuk mempertahankan swasembada pangan
sekaligus meningkatakan industri yang dapat memproduksi mesin-
mesin untuk insustri ringan maupun berat. Penduuduk yang hidup di
bawah garis kemiskinan tinggal 16,4% dari jumlah penduduk tahun
1987.

PELITA V
Pelita V di mulai tanggal 1 April 1989-31 Maret 1994. Pelita ini
menekankan pada sector industri yang di dukung oleh pertumbuhan
yang mantap di sector pertanian.

PELITA VI
Pelita VI di mulai 1 April 1994-31 Maret 1999.Pelita VI maerupakan
awal pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT II). Pada
tahap ini bangsa Indonesia memasuki proses Tinggal Landas menuju
Terwujudnya masyarakat maju, adil dan mandiri. Pelita VI
menitikberatkan pada bidang ekonomi dengan keterkaitan antara
industri dan pertanian serta bidang pembangunan lainnya guna
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

D. Perkembangan Perekonomian Indonesia Pada Masa Orde


Reformasi
Pemerintahan presiden BJ Habibie yang mengawali masa
reformasi belum melakukan perubahan-perubahan yang cukup tajam
dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk
mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden

17
Abdurrahman Wahid belum ada tindakan yang cukup berarti untuk
menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal ada berbagai
persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi antara
lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), pemulihan
ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan
kurs rupiah. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden
Megawati sebagai presiden wanita pertama di Indonesia.

2.7 Perkembangan Perekonomian Indonesia saat ini

Tahun 2018 ini, dapat dikatakan negara kita memiliki peluang yang
baik dalam pertumbuhan sistem ekonomi Indonesia. Melimpahnya
tenaga kerja dan sarana infrastruktur yang meningkat cukup baik
membuat sistem ekonomi Indonesia pun ikut membaik. Menurut Dody
sebagai Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi
dan Moneter: "Di sisi permintaan domestik, investasi membaik
ditopang proyek infrastruktur pemerintah dan peran investasi swasta
yang terus meningkat."

Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 diperkirakan naik mencapai


5,3% menurut Dana Moneter Internasional (IMF). Kenyataan yang
terjadi bahwa peningkatan ekonomi di Indonesia sudah mencapai
5,1% tahun ini. Faktor eksternal menjadi salah satu dorongan utama
pertumbuhan saat ini terutama melalui kenaikan harga komoditas.
Selain itu, ada faktor meningkatnya ekspor dan investasi yang
diharapkan bisa memperkuat daya saing.

IMF menyarankan otoritas untuk menjaga stabilitas dan mendukung


laju perkembangan ekonomi yang sedang berjalan. Pada kasus rasio
kredit bermasalah (Non Performing Loan) masih aman terjaga, tetapi
Bank Indonesia dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) harus selalu
mengawasi pergerakannya. Sedangkan pada sisi pemenuhan
kebutuhan lapangan kerja IMF melihat adanya kebijakan untuk
meningkatkan penerimaan. Hal tersebut sebagai cara membiayai

18
keberlanjutan pembenahan dalam sektor tenaga kerja, pasar keuangan
dan produksi.

Sistem ekonomi Indonesia akan selalu meningkat bergantung dari


bagaimana pemerintah mengakumulasikan berbagai indikator. Seperti
mendorong investasi swasta, upaya pembangunan infrastruktur dan
diperkirakan investasi sendiri berkontribusi sebanyak 35% terhadap
pertumbuhan ekonomi PDB 2017. Selain itu, melihat situasi terhadap
naiknya harga minyak mentah dunia akan meningkatkan pemasukan
negara pada sektor minyak dan gas bumi. Perhitungan yang dilakukan
oleh DBS Group Research, setiap kenaikan harga minyak sebesar 10%
akan memberikan tambahan anggaran Rp 6,7 triliun dalam APBN.
Ada beberapa fakta lain yang harus kamu ketahui terkait sistem
ekonomi Indonesia saat ini :

• Indonesia sebagai salah satu negara yang tidak mengambil


keuntungan pada permintaan produk manufaktur. Ekspor di
negara kita masih mengandalkan sektor komoditas seperti batu
bara sebesar 49%, minyak sawit mentah 44%, dan migas 21%.
Untuk ekspor produk manufaktur hanya tumbuh 2,5%.

• Pemerintah melakukan upaya dalam mengurangi


ketergantungan produk komoditas dengan menerbitkan 16 paket
reformasi kebijakan dalam dua tahun terakhir. Hingga akhirnya
Indonesia mendapatkan peringkat 72 dalam Ease of Doing
Business oleh World Bank.

• Semakin baik kondisi makroekonomi global mendorong kinerja


ekonomi Asia. Selain itu, ASEAN terutama Indonesia
mendorong laju iklim investasi dan konsumsi masyarakat
sehingga memperbaiki sistem ekonomi Indonesia. Melihat nilai
tukar rupiah saat ini juga sudah masuk dalam angka yang stabil.

• Negara Asia saat ini, termasuk Indonesia sudah berhasil pegang


kendali atas market share manufaktur terbesar di dunia. Berada
pada posisi 4 dari negara China, Korea dan India pada market
share manufaktur. Faktor yang menyebabkan tingginya angka
pertumbuhan di negara Asia karena adanya penerapan global

19
value change. Masing-masing negara memproduksi barang
yang kemudian saling bertukar satu sama lain.

• Untuk mewujudkan sistem ekonomi Indonesia agar dapat


berekspansi ke negara trading partners, pemerintah
menekankan peran aktif dari para pihak swasta. Terutama
perbankan dalam mendukung permodalan bagi sektor
manufaktur di Indonesia. Bagi para pelaku usaha tahun ini, akan
adanya peluang dan semangat baru karena perbaikan indikator
makroekonomi.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita ambil kesimpulan


bahwasanya apapun sistem perekonomian yang digunakan di dunia
yang terpenting adalah pelaku-pelaku ekonomi di dunia tersebut, saat
ini Indonesia sudah mulai mengalami perubahan yang sangat besar
dalam ekonomi, Khususnya peran di kancah internasional maupun
pembangunan infrastruktur dalam negeri. Besar harapan negara untuk
memajukan perekonomian di Indonesia dapat dilihat dari beberapa
kebijakan baru yang akan terus mengubah Indonesia mengalami
perubahan yang lebih besar. Menurut saya perekonomian yang baik

20
adalah, tidak adanya kemiskinan, semua rakyat sejahtera, bekerja
tanpa paksaan dan tuntutan dan menjadi negara yang adil dan makmur
bagi seluruh rakyatnya.

3.2 SARAN

• Untuk meningkatkan sistem ekonomi Indonesia harus ada upaya


dari pemerintah. Selain itu, kita sebagai masyarakat juga harus bisa
mendukung pemerintah untuk mewujudkannya. Sumber daya yang
dimiliki juga harus dimanfaatkan dengan baik demi kesejahteraan
masyarakat yang lebih baik.

• Untuk mahasiswa lainnya tetap berkreasi dalam penulisan makalah


ilmiah selanjutnya dan jangan takut jika kita berbuat salah.

Daftar pustaka

Adam, F. G., et al. (2004). Why is China So Competitive? Measuring


and Explaining China’s Competitiveness. SMU Economics &
Statistics Working Paper Series, Paper No. 07-2004. March 2004.

Anonim. 2022. IMD World Digital Competitiveness Ranking.


https://static.poder360.com.br/ 2022/09/Digital-Ranking-IMD-2022.

Balogh & Ferto. 2015. Drivers of Export Competitiveness in Wine


Sector. Corvinus University of Budapest. Hungarian Academy of
Science.

Bloch, Harry, and James Ted McDonald. 2000. Import Competition


and Labour Productivity. Melbourne Institute Working Paper.
Australia: University of Melbourne.

21
Chuang, Y. C. (2002). The Trade-Induced Learning Effect on Growth:
Cross-Country Evidence. Journal of Development Studies, 19(2), 137-
154.

Djulius, H. Et al. (2019). Nexus of Foreign Direct Investment,


Domestoc Investment, and Manufacturing Industry Value Added in
Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi Volume 8 (1), 2019: 1-8. P-ISSN:
2087-2046; E-ISSN: 2476-9223.

Ekananda, M., & Parlinggoman, D. J. (2017). The Role of High-Tech


Exports and of Foreign Direct Investments (FDI) on Economic
Growth. European Research Studied Journal Volume XX, Issue 4A,
2017. Pp 194-212.

Esvinta. 2015. Analisis Daya Saing Sektor Prioritas Indonesia Dalam


Mengahdapi Pasar ASEAN. Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Florian, F. M. K. (2017). The Causal Impact of Material Productivity.


Environmental Economics and Policy Studies (2019) 21:87-122, 87-
122.

Gil, P. M., Afonso, O., & Brito, P. (2019). Economic Growth, the
High-Tech Sector, and the High Skilled: Theory and Quantitative
Implications. Article in Structural Change and Economic Dynamics
December 2019. DOI: 10.1016/j.strueco.2019.07.003.

Gujarati, D. N., & Porter, D. C. (2013). Dasar-Dasar Ekonometrika


(Buku 2) (5th ed.). Salemba Empat.

Irhamna, A. D. P., et al. (2021). Does Foreign Direct Investment More


Important Than Domestic Direct Investment for Export Structure?
Evidence from https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-713874/v1 Indonesia

22
23

Anda mungkin juga menyukai