Anda di halaman 1dari 26

Sistem Ekonomi dan Sistem Ekonomi Islam

Di Ajukan Untuk Memenuhi UTS Mata Kuliah

“Pengantar Bisnis”

Disusun Oleh

1. Khusnul Khotima (G92219097)


2. Muhimmatul Ulya Imrona (G92219103)
3. Mahmudho Nuranisa (G92219098)
4. Nabila Amalia (G92219104)
5. Kevin Alif Vernando S.P (G92219096)

Dosen Pembimbing

Maziyah Mazza Basya M.SEI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Pengantar Bisnis yang
berjudul “Sistem Ekonomi dan Sistem Ekonomi Islam”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya kepada Dosen Pengantar Bisnis yang telah membimbing dan
menulis makalah ini.

Surabaya, 10 Oktober 2019

Penulis

(Kelompok 1)
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap negara menggunakan sistem perekonomian yang berbeda dan ada
kalanya beberapa negara itu menggunakan sistem perekonomian campuran. Sehingga
sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui dimana keberadaanya sehingga
tahu sikap dan tindakan apa yang harus diambil supaya sesuai dengan perekonomian
di negara tersebut. Pemerintah ikut campur tangan baik di bidang perekonomian,
peranan sektor swasta dalam memeperlancar perekonomian menjadi perhatian
perusahaan. Dengan begitu perlu dan penting kita pelajari apa macam – macam dari
perekonomian itu sendiri.
Persoalan – persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi
atau pengolahan sumber pemenuh kebutuhan, yang berupa faktor – faktor produksi
yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan keterampilan (skill) menjadi barang
dan jasa. Dewasa ini, masalah ekonomi di Indonesia dan dunia tertuju pada
pengangguran, stabilitas ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca pembayaran
international. Semuanya itu merujuk pada pemilihan sistem ekonomi mana yang akan
dipakai oleh suatu negara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pembahasan
sistem ekonomi di dunia maupun yang diterapkan di Indonesia saat ini sangat menarik
untuk dibahas karena menyangkut falsafa yang dipakai tiap – tiap negara untuk
mencapai kemakmuran.
Selain sistem ekonomi ada juga disebut sistem ekonimi islam, sistem ini lebih
berkaitan dengan pembangunan masyarakat yang perilakunya didasarkan atas sumber
islam, Al Qur’an, dan al hadis. Prinsip dasar sistem ekonomi islam adalah kebiasaan
individu hak terhadap harta, ketidaksamaan ekonomi dalam batas wajar, dan
kesejahteraan individu serta masyarakat. Dikenalnya suatu sistem ekonomi islam
dalam masyarakat dunia dapat dilihat dari adanya perkembangan perbankan dengan
menggunakan prinsip syariah di dunia. Berkembangnya bank – bank syariah di negara
– negara islam tersebut berpengaruh ke Indonesia. Perkembangan industri keuangan
syariah ini pada awalnya berdiri secara informal di Indonesia. Perkembangan
perbankan syariahdi Indonesia juga dilatar belakangi oleh krisis ekonomi tahun 1997.
Pada saat krisis ekonomi, bank syariah memperlihatkan keunggulannya dibandingkan
bank konfensional, yaitu dapat bertahan dari krisis tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan dari sitem ekonomi itu?
2. Bagaimana penjelasan dari sistem ekonomi islam?
3. Bagaimana perbedaan dari sistem ekonomi dan sistem ekonomi islam?
4. Bagaimana keadaan sistem ekonomi di Indonesia?
5. Bagaimana perbandingan sistem ekonomi di Indonesia dan negara lain?
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Penjelasan Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi adalah cara suatu masyarakat mengatur kehidupan ekonominya.


Adapula yang mengartikan bahwa sistem ekonomi itu merupakan keseluruhan lembaga
ekonomi yang dilaksanakan atau dipergunakan oleh suatu bangsa atau negara dalam
melakukan kegiatan ekonomi.

Ada tiga masalah pokok ekonomi, yaitu masalah “what” (barang dan jasa apa yang
akan dihasilkan dan berapa jumlahnya ), masalah “how” (bagaimana cara untuk
menghasilkan barang dan jasa tersebut), masalah “for whom” (untuk siapa barang dan jasa
itu dihasilkan atau bagaimana pendistribusiannya)1.

Bagi setiap negara, jawaban atas tiga masalah pokok ekonomi tersebut tentuakan lebih
banyak ditentukan oleh sistem ekonomi yang dianut oleh Negara bersangkutan. Lantas
yang dimaksud system ekonomi adalah suatu cara atau metode untuk mengatur atau
mengorganisasikan segala aktivitas perekonomian masyarakat untuk mencapa tujuan
tertentu. Sistem ekonomi yang dianut oleh negra – negara di dunia dapat dibedakan
menjadi system ekonomi tradisional,pasar, terpusat, dan campuran

 Traditional Economic System (Sistem Ekonomi Tradisional)


Sistem ekonomi ini sudah ada sejak manusia hidup bermasyarakat dan hidup
berekonomi. Setiap anggota masyarakat tidak bias memenuhi sendiri seluruh barang dan
jasa yang mereka butuhkan. Mereka saling membantu agar hasil yang didapatkan oleh
salah satu anggota dapat dinikmati oleh anggota lainnya cara system pembayaran yang
sering berlaku adalah barter (pertukaran antara barang dengan barang atau barang dengan
jasa/ tanpa menggunakan uang).Namun seiring berkembangnya masyarakat sepertinya
sistem ini kurang efektif diterapkan, hal ini dikarenakan sistem tradisional masih
dipengaruhi oleh tradisi, norma adat yang berlaku. Tradisi dan adat ini yang masih
mengatur tentang apa saja yang harus dijual, bagaimana memproduksinya dan bagaimana
mendistribusikannya.Masyarakat yang menerapkan system ini cenderung hanya bertujuan
mencukupi kebutuhan bukan mencari keuntungan. Ciri – ciri sistem ekonomi tradisional
adalah:

1
Sutarno,Theory and Application of Economics,(Jakarta:Bilingual.2011),hal
a) Pengaruh norma dan adat masih kuat dalam mengatur kegiatan ekonomi
b) Penggunaan uang masih belum dikenal atau masih terbatas, sistem pembayaran masih
menggunakan sistem barter
c) Kegiatan ekonomi tidak berorientasi pada keuntungan namun hanya pemenuhan
kebutuhan semata sehingga
d) Sektor yang dominan adalah sektor agraris
e) Produktivitas masih rendah.

Berdasarkann ciri – cirri tersebut dapat diketahui bahwa sistem ekonomi tradisional
memiliki kelebihan, yaitu:

a) Semangat kemandirian untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat


b) Dikarenakan masih terikat norma dan tidak berorientasi mencari keuntungan maka
penggunaan sumber ekonomi tidak secara berlebihan.

 Market Economic System( Sistem Ekonomi Pasar)

Sistem ekonomi ini juga dikenal dengan system ekonomi liberal atau kapitalis.
Sistem ini member kebebasan individu sebebas bebasnya dalam melakukan kegiatan
ekonomi bahkan pemerintah tidak campur tangan dalam kegiatan tersebut. Sistem
ekonomi ini melakukan tindakan ekonomi dengan semangat menunjang profit atau
keuntungan. Hal ini berakibat tingginya daya saing sehingga mendorong kemajuan dan
pertumbuhan ekonomi secara pesat. Namun tingginya daya saing juga berimpas pada
penindasan bagi mereka yang tak mampu bersaing.Selain itu, tingginya persaingan
mengakibatkan eksploitasi terhadap sumber daya manusianya (pekerja) atau sumber daya
alamnya, dan kecenderungan untuk memonopoli pasar2. Ciri-ciri sistem ekonomi pasar:

a) Hak milik perseorangan diakuai


b) Kebebasan berusaha dan bersaing
c) Tujuan produksi untuk mendapat profit secara maksimal
d) Kegiatan ekonomi dipengaruhi pasar, pemerintah tidak terlibat atau campur tangan
dalam kegiatan ekonomi.
 Central Economic System (Sistem Ekonomi Terpusat)
2
Sutarno,Theory and Application of Economics,(Jakarta:Bilingual.2011),hal
Sistem ekonomi terpusat sering disebut system ekonomi komunis atau sosialis,
disebut komunis karena pengaturan ekonomi yang terpusat atau dikendalikan oleh
pemerintah. Disebut sosialis karena berdasarkan falsafah mengutamakan kepentingan
masyarakat (sosial) di atas kepentingan individu.

Sistem sering juga disebut system komando. Keuntungan dari negara yang
menerapkan sistem in adalah rendahnya kesenjangan sosial yang dialami rakyatnya, selain
itu pengawasan barang dan jasa lebih terkontrol. Namun sistem berefek pada rendahnya
kreatifitas dari masyaraktnya. Ciri-ciri dari sistem ekonomi terpusat adalah

a) Semua alat dan system produksi dimiliki pemerintah atau masyarakat secara kolektif
b) Pemerintah melakukan perencanaan terpusat menyangkut kegiatan ekonomi
masyarakat.
 Mixed Economic System (Sistem Ekonomi Campuran)

Sistem ini dapat diartikan sebagai sistem ekonomi yang campur tangan pemerintah
dalam perekonomian agar sumber daya ekonomi tidak dimonopoli atau dikuasai penuh
oleh swasta. Sistem perekonomian ini bias dipahami sebagai campuran antara system
kapitalis dan sosialis. Bentuk campur tangan pemerintah dalam system ini meliputi
pembuatan aturan, kepemilikan perusahaan negara, dan penerapan kebijakan ekonomi.

Dalam sistem ini, hak milik individu diakui oleh negara, namun penggunaanya
dikontrol dan diawasi oleh negara, dalam arti tidak boleh merugikan kepentingan umum.
Adanya campur tangan oleh pemerintah membuka peluang terpenuhinya kebutuhan
masyarakat melalui sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah. Namun demikian,
sistem perekonomian ini rawan terhadap perilaku korupsi pemerintah karena kontrol yang
lemah dari luar dan kecenderungan individu dijajaran pemerintah sendiri yang senang
memperkaya diri sendiri

2. Penjelasan Sistem Ekonomi Islam


Ekonomi islam dalam Bahasa Arab diistilahkan dengan al-iqtishadal islam. Al-
iqtishad secara bahasa berarti al-qashdu yaitu pertengahan dan berkeadilan. Pengertian
pertengahan dan berkeadilan ini banyak ditemukan didalam Al-Quran diantaranya “Dan
sederhanakanlah kamu dalam berjalan” (Luqman : 19) dan “Di antara mereka ada
golongan yang pertengahan” (alMaidah ; 66). Maksudnya, orang yang berlaku jujur,
lurus,dan tidak menyimpang dari kebenaran.3Disini dapat diajukan beberapa definisi
ekonomi menurut muslim.

 M.A. Manan (1992:19) di dalam bukunya yang berjudul “Teoridan Praktik Ekonomi
Islam” menyatakan bahwa ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam.
 Menurut M.M. Metwally, “Ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari perilaku
muslim (yang beriman) dalam suatu masyarakat islam yang mengikuti islam yang
mengikuti Al-Quran, Hadits, Ijma dan Qiyas”.
 Menurut Umar Capra, “Ekonomi islam sebagai suatu cabang pengetahuan yang
membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui suatu alokasi dan distribusi
sumber daya langka yang seirama dengan maqashid (tujuan-tujuan syariah), tanpa
mengekang kebebasan individu, menciptakan ketidakseimbangan makro ekonomi dan
ekologi yang berkepanjangan, atau melemahkan solidoritas keluarga dan sosial, serta
jaringan moral masyarakat.4

Sistem ekonomi Islam menempatkan manusia bukan sebagai sentral


(antroposentrisme), tetapi sebagai hamba Tuhan (abid) yang harus mengabdi dan
mengemban tugas yang dipercayakan-Nya sebagai khalifah.

 Nilai - nilai Instrumental Ekonomi Islam


Nilai-nilai dasar sebuah system ekonomi baru bias dioperasionalkan hanya bila
terdapat basis kebijakan (nilai instrumental) yang mendukung. Yang dimaksud dengan
nilai instrumental ialah segala sesuatu yang akan menjad ipersyaratan bagi pelaksanaan
dan terlaksananya system tersebut.
Dalam system ekonomi kapitalis, nilai instrumental tersebut terletak pada nilai
persaingan sempurna dan kebebasan keluar masuk pasar tanpa restriksi, informasi, dan
bentuk pasar atomistic dari tiap unit ekonomi, pasar yang monopolisitik untuk mencegah
perang harga dan pada waktu yang sama menjamin produsen dengan kemampuan untuk
menetapkan harga lebih tinggi dari pada biaya marginal. Sedangkan dalam system
Marxisme, semua perencanaan ekonomi dilaksanakan secara sentral melalui proses yang
mekanistik, pemilikan kaum proletar terhadap faktor-faktor produksi diatur secara

3
Rozalinda, Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi, Raja Grafindo Persada, (Jakarta:
2014) hal.2.
4
Ai Siti Farida, Sistem Ekonomi Indonesia, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2011), hal. 55.
kolektif; proses iterasi dan kolektivitas ini adalah beberapa nilai instrumental yang pokok
dari Marxisme.5

Dalam system ekonomi Islam ada beberapa nilai instrumental yang strategis yang
mempengaruhi tingkah laku ekonomi seseorang, masyarakat, dan pembangunan ekonomi
pada umumnya. Ada beberapa hal yaitu, zakat, pelanggaran riba, kerjasama ekonomi, dan
jaminan sosial islam. Berikut penjelasan mengenai hal tersebut.

Pertama, zakat merupakan bagian dari harta yang harus dikeluarkan oleh seorang
Muslim bila harta mereka telah mencapai nisab dan sudah memenuhi ketentuan-ketentuan
yang ditetapkan oleh syariah (Q.s. al-Baqarah [2]: 2, 176), yang ukuran dan
peruntukannya juga sudah ada ketetapannya dari Tuhan sendiri (Q.s. al-Tawbah [9 ]: 60).

Kedua, pelarangan riba. Nilai instrumental ini sangat terkait erat dengan
pemberantasan praktik kezaliman dan ketidakadilan (Q.s. al-Baqarah [2]: 278279). Secara
sempit penghapusan riba berarti penghapusan eksploitasi yang terjadi dalam utang-piutang
maupun jual-beli (tetapi), secara luas penghapusan riba dimaknai sebagai penghapusan
segala bentuk praktik ekonomi yang menimbulkan kezaliman atau ketidakadilan.6

Ketiga, kerjasama ekonomi. Dalam ekonomi kapitalis sangat ditonjolkan masalah


kompetisi bebas, sehingga mereka melihat orang lain sebagai competitor atau pesaing
yang harus ditundukkan. Sedangkan dalam system ekonomi sosialis terjadi sebaliknya.
Sistem ini tidak mengenal persaingan karena segala-galanya sudah diatur oleh Negara baik
di tingkat produksi, distribusi maupun konsumsi. Tetapi berbeda dengan kedua system
ekonomi di atas, system ekonomi Islam sangat dianjurkan adanya kerjasama dalam semua
tingkat kegiatan ekonomi baik pada sector produksi maupun distribusi dan konsumsi.

Keempat, jaminan sosial. Islam memberikan jaminan terhadap tingkat dan kualitas
hidup yang minimum (basic needs) bagi seluruh lapisan masyarakat (Q.s. al-Tawbah [9]:
6).

 Prinsip-prinsip Derivatif
a) Multitype ownership (kepemilikan multi jenis) Prinsip ini adalah terjemahan dari nilai
tauhid: pemilik primer langit, bumi dan seisinya adalah Allah, sedangkan manusia
diberi amanah untuk mengelolanya. Jadi manusia dianggap sebagai makhluk sekunder.

5
Ahmad M Saefudin, Studi Nilai – Nilai Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: Media Dakwah, 1984), hal. 6.
6
Hendri Anto, Pengantar Ekonomi Mikro Islami, (Yogyakarta: Penerbit Ekonomi, 2003), Cet. I, hal. 39.
Dengan demikian, konsep kepemilikan swasta diakui, dan kepemilikan Negara dan
nasionalisasi juga diakui. Sistem kepemilikan campuran juga mendapat tempat dalam
islam, baik campura swasta-negara, swasta domestik-asing, atau Negara asing. Semua
konsep ini berasal dari filosofi, norma dan nilai – nilai islam.
b) Freedom to act (kebebasan bertindak/berusaha) Dari keempat nilai-nilai Nubuwah
diatas, bila digabungkan dengan nilai keadilan dan nilai Khalifah (good governance)
akan melahirkan prinsip freedom to act pada setiap Muslim, khususnya pelaku bisnis
dan ekonomi. Freedom to act bagi setiap individu akan menciptakan mekanisme pasar
dalam perekonomian. Karena itu, mekanisme pasar adalah keharusan dalam Islam,
dengan syarat tidak ada distorsi (proses penzaliman) seperti mafsadah (segala yang
merusak), riba, gharar, tadlis dan maysir.
c) Social Justice (Keadilansosial) Dalam islam, keadilan diartikan dengan suka sama suka
(antarrad diminkum) dan satu pihak tidak menzalimi pihak lain (latazlimunawa la
tuzlamun). Islam menganut system mekanisme pasar, namun tidak semuanya
diserahkan pada mekanisme harga. Karena segala distorsi yang muncul dalam
perekonomian tidak sepenuhnya dapat diselesaikan, maka Islam memperbolehkan
adanya beberapa intervensi, baik berupa intervensi harga maupun pasar. Selain itu,
islam juga melengkapi perangkat berupa instrument kebijakan yang difungsikan untuk
mengatasi segala distorsi yang muncul.7
 Ciri – Ciri Sistem Ekonomi Islam
Dari penjelasan singkat pengertian system ekonomi ini, kita dapat mengetahui
beberapa karakteristiknya. Adapun ciri – ciri system ekonomi Islam adalah sebagai
berikut.
a) Adanya pengakuan terhadap hak individu, namun dibatasi agar tidak terjadi monopoli
yang merugikan masyarakat umum.
b) Adanya pengakuan akan hak umat atau umum dimana hak umat lebih diutamakan
dibanding hak lainnya.
c) Adanya keyakinan bahwa manusia hanya memegang amanah dari yang Maha Kuasa.
Segala kelimpahan harta yang dimiliki manusia adalah berasal dari Allah sang maha
segalanya.
d) Adanya pengakuan terhadap hak individu, namun dibatasi agar tidak terjadi monopoli
yang merugikan masyarakat umum.

7
Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta:Rajawali Pers, 2014), hal. 38-44
e) Adanya pengakuan akan hak umat atau umum dimana hak umat lebih diutamakan
disbanding hak lainnya.
f) Adanya konsep halal dan haram dimana semua produk (barang dan jasa) harus bebas
dari unsur haram yang dilarang dalam Islam.
g) Adanya system sedekah, yaitu distribusi kekayaan secara merata dari yang kaya kepada
yang kurang mampu.
h) Tidak memperbolehkan adanya bunga atau tambahan dari suatu pinjaman sehingga
hutang-piutang hanya memperbolehkan konsep bagi hasil.
i) Adanya larangan menimbun harta kepada umat Islam. Hal ini dianggap menghambat
aliran harta dari yang kaya kepada yang miskin dan dianggap sebagai kejahatan besar.8
 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Islam
a) Kelebihan sistem ekonomi islam
1.) Menjunjung kebebasan individu
2.) Mengakui hak individu terhadap harta
3.) Jaminan sosial
4.) Distribusi kekayaan
5.) Larangan menumpuk kekayaan
6.) Kesejahteraan individu dan masyarakat
b) Kelemahan Sistem Ekonomi Islam
1.) Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam
2.) Praktek ekonmi konvensional lebih dahulu dikenal
3.) Tidak ada representasi ideal negara yang menggunakan system ekonmi Islam
4.) Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang
5.) Pendidikan masyarakat yang materialisme9
3. Perbedaan Sistem Ekonomi dan Sistem Ekonomi Islam

Sistem ekonomi islam sesungguhnya usianya jauh lebih tua daripada sistem ekonomi
konvensional. Penerapan sistem ekonomi islam sudah ada semenjak abad ke 6. Kapitalis
lahir pada abad ke 17 dan sosialis sudah ada semnjak abad ke 18. Ekonomi islam adalah
terwujudnya pemerataan distribusi pendapatan.

Ketentuan ini dinyatakan dalam firman Allah surat al-Hasyar ayat 7. Artinya “apa saja
harta rampasan (Fa’i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dapi penduduk
8
Maxmanroe,”Sistem Ekonomi Islam”,https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/sistem-ekonomi-islam.html
(diakses tanggal 11 Oktober 2019 pada pukul 15.20).
9
Ibid.
kota maka adalah untuk Allah, Rasul, Kerabat Rasul, anak-anak yatim, orangorang miskin
dan orang-orang yang ada dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar antara orang
kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul pada kamu maka terimalah dia. Dan
apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras hukumannya10. Berikut perbedaan mendasar antara
sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi konvensional :

 Prinsip dasar

Ekonomi syariah dan ekonomi konvensional memiliki perbedaan dalam prinsip dasar.
Hal inilah yang kemudian mempengaruhi perbedaan segala tujuan, tindakan, norma serta
pengembangan prinsip. Ekonomi konvensional bertujuan untuk melakukan pertumbuhan
ekonomi. Sistem konvensional menganggap ketika pertumbuhan ekonomi berjalan baik
maka semua orang akan mencapai kepuasan individu yang diinginkan. Sementara
ekonomi syariah berprinsip bahwa agama dan ekonomi memiliki kaitan yang sangat erat,
dimana kegiatan ekonomi dilakukan sebagai ibadah.

 Perjanjian kredit

Dalam ekonomi konvensional perjanjian kredit dikenal dengan adanya perjanjian


baku. Perjanjian baku merupakan suatu perjanjian yang dibuat sepihak. Perjanjian ini
telah terlebih dulu dibuat oleh pihak tertentu bahkan sebelum pihak lainnya datang.
Sementara dalam ekonomi syariah dikenal perjanjian pembiayaan mudhorobah. Ekonomi
syariah tidak mengenal adanya perjanjian baku. Perjanjian dalam ekonomi syariah dibuat
oleh kedua pihak, misalkan antara bank dan nasabah.

 Hak milik

Terdapat perbedaan antara ekonomi konvensional dn ekonomi syariah mengenai hak


milik seseorang. Kedua sistem ini memang sama-sama mengakui adanya hak milik
seseorang namun ada perbedaan yang sangat jauh mengenai cara mendapatkan hal milik
serta ketentuan mengenai hak milik tersebut.

10
Ekonomi Islam,”Kenali Perbedaan SistemEkonomi Islam dan Ekonomi Konvensional”,https://www.ekonomi
islam.net/2017/11/kenali-perbedaan-sistem-ekonomi-islam-dan-ekonomi-konvensional.html (diakses 15
Oktober 2019 pukul 12.00)
Dalam ekonomi konvensional diakui adanya hak milik perorangan. Semua orang
tanpa terkecuali berhak memiliki barang, aset atau uang yang dikehendaki individu. Hal
ini bisa ia lakukan asal ia memiliki sumber daya untuk mendapatkan hak milik tersebut.
Ekonomi konvensional tidak menyebutkan atau menjelaskan bagaimana batas serta aturan
untuk memperoleh hak milik tersebut.

Ekonomi syariah atau ekonomi islam mengenal aturan yang berbeda mengenai hak
milik individu. Kepemilikan diperbolehkan selama tidak menimbulkan kezaliman,
disamping itu kepemilikan individu harus diperoleh dengan cara-cara yang halal dan
sesuai dengan ketentuan agama. Barang ataupun sumber daya yang menyangkut hajad
hidup banyak orang tidak diperbolehkan untuk dimiliki individu. Individu juga
diwajibkan untuk mensucikan harta yang dimiliki melalui zakat, infaq, shodaqoh dan
sebagainya. Kepemilikan atau harta yang dimiliki individu tidak boleh terlalu lama
ditimbun oleh satu pihak. Harta tersebut harus digunakan dan dikelola untuk kepentingan
bersama dan bukan hanya untuk kepentingan individu.

 Dasar hukum

Perbedaan yang dirasa paling mencolok antara ekonomi syariah dan ekonomi
konvensional memang terletak pada dasar hukum yang digunakan. Lembaga keuangan
yang menggunakan ekonomi syariah seperti bank syariah menggunakan hukum yang
didasarkan pada syariat Islam. Hal ini berlandaskan Al-Qur’an, Hadist dan Fatwa Ulama.
Hal ini berbeda dengan bank konvensional, bank konvensional memiliki sistem yang
didasarkan pada hukum positif. Perspektif hukum yang digunakan dalam transaksi bank
syariah antara lain menggunakan bagi hasil, perkongsian, sewa-menyewa, kerja sama tani
dan keagenan, atau al-musyarakah (perkongsian), al-mudharabah (bagi hasil), al-musaqat
(kerja sama tani), al-ijarah (sewa-menyewa), al-ba’i (bagi hasil)dan al-wakalah
(keagenan).

 Perbedaan investasi

Dalam hal investasi ekonomi syariah dan ekonomi konvensional juga memiliki
perbedaan. Lembaga seperti bank syariah dapat meminjamkan dana pada seseorang jika
jenis usaha yang sedang dijalankan adalah usaha yang baik dan halal. Jenis usaha tersebut
antara lain peternakan, pertanian, perdagangan dan sebagainya. Dalam bank
konvensional, seseorang diijinkan mengajukan pinjaman selama usaha yang dijalankan
diperbolehkan dalam hukum positif.

 Perbedaan orientasi

Bank konvensional yang menggunakan sistem ekonomi konvensional berorientasi


pada keuntungan sementara bank syariah yang menggunakan sistem ekonomi syariah
memperhatikan kebahagiaan hidup baik dunia maupun di akhirat.

 Pembagian keuntungan

Poin ini yang paling sering diketahui oleh masyarakat. Ekonomi syariah dan ekonomi
konvensional memiliki ketentuan yang berbeda mengenai pembagian keuntungan.
Perbedaan ini juga sangat nyata diterapkan dalam lembaga keuangan dan perbankan.
Anda mungkin pernah mendengar istilah bunga dalam ekonomi konvensional. Bunga
tersebut justru dilarang dalam ekonomi syariah. Bank konvensional yang menggunakan
sistem ekonomi konvensional menggunakan sistem bunga tetap ataupun bunga
mengambang. Sistem bunga tersbeut diterapkan dalam semua pinjaman yang diberikan
kepada nasabah.

Sementara bank syariah yang menggunakan ekonomi syariah atau ekonomi Islam
tidak menggunakan sistem bunga, baik bunga tetap maupun bunga mengambang. Dalam
hal pembagian keuntungan, bank syariah menggunakan cara lainnya. Keuntungan yang
didapatkan oleh bank syariah disesuaikan dengan akad atau kerjasama yang telah
disepakati di awal atau pada saat perjanjian. Meski begitu, bank syariah tetap
memperhitungkan kemungkinan rugi dan laba dalam usahanya. Jika berdasarkan
beberapa kriteria yang menjadi ketentuan, bank meras tidak akan untung maka bank
syariah akan menolak pengajuan pinjaman.

 Hubungan nasabah
Baik dalam ekonomi syariah maupun ekonomi konvensional, dalam lembaga
keuangan seperti bank, anda akan menemukan adanya hubungan antara nasabah dan
bank. Bank syariah menerapkan sistem kemitraan sebagai hubungan antara bank dengan
nasabah. Berbeda dengan ekonomi konvensional, ekonomi konvensional menggunakan
istilah kreditur dan debitur sebagai hubungan antara bank dan nasabah

 Pengawasan

Dalam hal pengawasan, anda juga akan memahami adanya perbedaan antara bank
konvensional dan bank syariah. Dalam operasionalnya, bank konvensional diawasi sesuai
dengan peraturan pemerintah dan hukum positif. Bank konvensional dapat diawasi oleh
lembaga tertentu dan pihak internal di dalamnya. Sementara bank syariah tidak hanya
diawasi oleh pemerintah atau lembaga tertentu namun juga memiliki dewan pengawas
yang berbeda dari bank konvensional. Dewan pengawas dalam bank syariah terdiri dari
ahli ekonomi yang memahami fiqih muamalah dan sekumpulan ulama11.

4. Sistem ekonomi di Indonesia

Sistem yang digunakan negara Indonesia dahulu selalu berubah-ubah, mulai dari masa
orde lama hinggan masa reformasi sampai sekarang ini. Pada masa orde lama Indonesia
menerapkan sistem ekonomi liberal.Sistem ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi dimana
segala keputusan dalam perekonomian ditentukan oleh semua invidu seperti
memproduksi,menjual dan menyalurkan barang untuk mencapai laba 12.Keadaan ekonomi
Indonesia sangat buruk, karena keputusan dalam perekonomian ditentukan oleh semua
individu dan seringnya terjadi konflik sehingga tingkat inflasi juga tinggi mencapai kurang
lebih dari 30%.

Pada masa orde baru sistem ekonomi yang dianut oleh Indonesia adalah sistem
ekonomi sosialis, yaitu disebut juga dengan sistem ekonomi yang terpusat. Kenapa disebut
dengan terpusat? Karena segala sesuatunya harus diatur oleh negara dan juga
dikomandokan dari pusat. Pemerintahlah yang menjadi penguasa dari seluruh kegiatan

11
Dosen Ekonomi,”9 Perbedaan Ekomi Syariah dan Ekonomi Konvensioanl Secara Prinsip”,
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-syariah/perbedaan-ekonomi-syariah-dan-
konvensional (diakses pada 15 Oktober 2019 pukul 11.00)
12
Agustiati,”Sistem Ekonomi Kapitalisme”(Agustiati at Universitas Padjajaran,Bandung,2009),Hal 01.
ekonomi ini13. Keadaan sistem ekonomi disini telah mengalami perkembangan yang
dipimpin oleh Soeharto yang berusaha untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi
melalui orientasi kepada pembangunan ekonomi. Tidak hanya itu beliau juga
merencanakan startegi-strategi untuk mencapai tujuan keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia meskipun terlalu banyak masalah-masalah yang dihadapinya.

Pada masa reformasi keadaaan ekonomi makin membaik karena terjadi perubahan
terhadap kebijakan ekonomi untuk membantu proses pemulihan negara. Sistem ekonomi
Indonesia yang diterapkan hingga saat ini adalah sistem ekonomi campuran yaitu sistem
perekonomian yang menggabungkan lebih dari satu aspek sistem ekonomi, sistem
ekonomi kapitalis dengan sosialis. Nama lainnya yaitu sistem perekonomian pancasila,
atau disebut juga dengan sistem demokrasi ekonomi. Lebih tepatnya Indonesia menganut
sistem demokrasi ekonomi yang perwujudannya berasal dari falsafah Pancasila dan UUD
1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh dan untuk rakyat
dibawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.

Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang
berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etika dan moral agama, bukan
materialisme); Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau
eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-
nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan
kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama – bukan kemakmuran
orang-seorang).Landasan ekonomi Indonesia telah diatur dalam UUD 145 Pasal 33 ayat
yang isinya:

 Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
 Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
 Ayat3: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
 Ayat 4:Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
13
Ruang Guru,”Pengertian dan Ciri – Ciri Sistem Ekonomi Sosialis”, https://www.ruangguru.co.id/pengertian-
dan-ciri-ciri-sistem-ekonomi-sosialis (diakses pada 14 Oktober 2019, pukul 17.09)
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Nilai – nilai dasar perekonomian Indonesia menurut UUD 1945 pasal 33 yaitu kerja sama,
gotong royong, kekeluargaan, keadilan14.Karakteristik sistem ekonomi Indonesia yaitu :

 Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan bersama (gotong royong) dengan yang


mengedepankan hubungan kekeluargaan.
 Cabang-cabang produksi yang bersifat strategis dan merupakan hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.
 Alasan pemerintah menguasai produksi barang-barang stategis baik yang ada di tanah air
Indonesia adalah semata-mata untuk kemakmuran rakyat.
 Indonesia menggunakan sistem ekonomi campuran disebut juga sistem ekonomi
pancasila.
 Kegiatan ekonomi yang dilakukan juga harus memiliki prinsip berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.
 Pemerintah juga mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh swasta secara umum, agar
terhindar dari praktik kecurangan seperti penipuan, praktik monopoli yang merugikan,
serta mafia perdagangan. Tujuannya, agar tercipta keadilan di tengah-tengah masyarakat.

Sistem ekonomi Pancasila masih termasuk dalam sistem ekonomi campuran dimana
rakyat Indonesia adalah pelaku utama dalam perekonomian. Sistem ekonomi Pancasila
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu:

 Kelebihan
a) Kegiatan perekonomian disusun dan dilaksanaan berdasarkan asas kekeluargaan.
b) Semua cabang produksi yang penting dan strategis dikelola oleh negara demi
kemakmuran rakyatnya.
c) Bumi, air, dan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai dan
dikelola oleh negara dan dipakai sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyatnya.

14
Asriyanti,”Sistem Ekonomi di Indonesia”,
https://www.kompasiana.com/asriyanti82964/5b03c06cdd0fa852791d37e2/sistem-ekonomi-di-indonesia?
page=all (diakses pada 10 Oktober, pukul 22.00)
d) Setiap warga negara bebas dalam memilih pekerjaannya dan berhak atas pekerjaan
serta kehidupan yang layak.
e) Semua sumber kakayaan dan sumber keuangan negara dipakai atas pemufakatan dan
pengawasan lembaga perwakilan rakyat dan kebijakannya diawasi oleh rakyat.
f) Adanya pengakuan terhadap hak milik perorangan dimana pemanfaatannya tidak
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
g) Segala potensi dan daya kreasi semua warga negara dikembangkan dalam batas-batas
tertentu yang tidak merugiakn kepentingan umum.
h) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

 Kekurangan
a) Adanya sistem free fight liberalisme yang berpotensi menumbuhkan eksploitasi
terhadap manusia dan kekayaan alam.
b) Adanya sistem etatisme, yaitu paham dimana negara dan aparatur ekonominya
bersifat dominan sehingga dapat mematikan berbagai potensi dan daya kreasi unit-unit
ekonomi di luar sektor negara.
c) Adanya persaingan tidak sehat dimana terjadi pemusatan kekuatan ekonomi pada
suatu kelompok dalam bentuk monopoli dan monopsoni yang tidak sesuai dengan
cita-cita keadilan sosial karena merugikan masyarakat luas.

Sistem ekonomi Islam aatau syariah juga merupakan salah satu sistem yang
diterapkan di Indonesia, dilihat dari bukti-bukti yang ada sistem ekonomi Islam sudah
berkembang di Indonesia meskipun belum dapat dikatakan sudah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Bukti-bukti yang terlihat sekarang ini sudah banyak
seperti lembaga-lembaga syariah yang sudah didirikan sejak tahun 1992, mekanisme yang
diterapkan sudah banyak yang berbasis syariah baik itu lembaga keuangan bank maupun
non bank. Sistem ekonomi Islam merupakan sistem yang berlandaskan pada al-Quran dan
as-Sunnah yang menjadi pedoman bagi seluruh umat muslim di Indonesia, namun sistem
ini tidak dapat diterapakan secara penuh karena dilihat dari masyarakat Indonesia tdak
semua mayoritas beragama Islam15. Dalam pelaksanaannya, sistem ekonomi syariah ini
tidak begitu mengharapkan pada jumlah laba yang besar namun mengedepankan pada
menghindari riba atau hal-hal tidak baik lainnya dalam perekonomian. sistem ekonomi
15
Asriyanti,”Sistem Ekonomi di Indonesia”,
https://www.kompasiana.com/asriyanti82964/5b03c06cdd0fa852791d37e2/sistem-ekonomi-di-indonesia?
page=all (diakses pada 10 Oktober, pukul 22.00)
syariah di Indonesia berkembang sangat pesat dengan bukti nyata bahwa hampir seluruh
bank di Indonesia memiliki program syariah bagi nasabahnya.

5. Perbandingan sistem ekonomi Indonesia dengan negara lain

Terdapat tiga system ekonomi yang dianut berbagai negara di dunia yaitu system
ekonomi liberal/kapitalis, system ekonomi sosialis dan system ekonomi campuran.
Lahirnya system ekonomi campuran ini dikarenakan adanya kekurangan dari masing -
masing sistem. Secara garis besar penentuan system ekonomi di suatu negara didasari dari
bagaimana mengemas permasalahan ekonomi demi tercapainya tujuan suatu negara
bersangkutan. Dalam kajian ini akan dijelaskan system ekonomi yang dianut oleh negara
Indonesia, Malaysia, dan singapura.

 Sistem ekonomi Indonesia


Seperti dikemukakan oleh Partadiredja (1983), seorang pakar ekonomi dari
Universitas Gadjah Mada, sebagian besar negara-negara sedang berkembang, termasuk
Indonesia,menganut system ekonomi campuran. Terdapat kepemilikan swasta
perseorangan atas alat-alat produksi yang berdampingan dengan pemilikan negara, dan
bahkan kepemilikan kelompok-kelompok persekutuan adat. Mekanisme harga dan pasar
bebas, hidup berdampingan dengan perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah.
Sebagian besar harga barang dan jasa dan faktor produksi ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran.Pemerintah juga memengaruhi kekuatan permintaan dan
penawaran tersebut melalui kebijaksanaan harga, termasuk penetapan upah minimum.
Mengenai turut campurnya pemerintah dalam kehidupan ekonomi, dapat dilihat ketentuan
pada ayat 2 dan 3 pasal 33 UUD 1945. Ayat 2 tersebut berbunyi “Cabang-cabang produksi
yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara“.
Menurut Mohammad Hatta, yang merumuskan pasal 33 tersebut dikuasai oleh negara.
Selanjutnya dikatakan bahwa kekuasaan negara terdapat pada pembuatan peraturan-
peraturan guna kelancaran jalan ekonomi,peraturan yang melarang penghisapan orang
lemah oleh orang yang bermodal. Demikian pula negara mempunyai kewajiban supaya
ketentuan yang termuat pada pasal 27 ayat 2 dapat terlaksana. Ketentuan itu berbunyi“
tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Dalam dokumen GBHN pada masa Orde Baru, system ekonomi Indonesia
dinamakan sebagai demokrasi ekonomi16.
Dilihat dari sedikit perekonomian makro dibidang perbankan dapat kita rasakan
pertumbuhan ekonomi itu meningkat. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan
ekonomi sepanjang triwulan1-2011 masih akan tumbuh tinggi, yakni di
kisaran6,4persen.Sehingga, sepanjang tahun ini, perekonomian Indonesia diproyeksikan
tumbuh di kisaran 6-6,5 persen. Ekonomi Indonesia saat ini optimis dengan pertumbuhan
dan pendapatan nasional yang semakin meningkat.Kita dapat melihat perkembangan dan
kemajuan kita pada negara lain dengan pendapatan nasional per tahun Indonesia yang
mampu memberikan kemajuan.17
 Sistem ekonomi Malaysia
Pemerintah Malaysia membuat kebijakan yang mengatur secara spesifik mengenai
pembagian sumberdaya dan akses dalam sekto rekonomi dalam New Economic Policy
(NEP) pada 1970. Kebijakan ini mendahulukan warga melayu dalam hal pekerjaan, bidang
usaha, dan Pendidikan. Dibawah kebijakan NEP, orang-orang melayu mendapat fasilitas
dari pemerintah dalam membangun usaha (bisnis), pekerjaan, dan juga beasiswa hingga
keluar negeri. Selain itu pemerintah Malaysia juga masih memberlakukan undang-undang
keselamatan dalam negeri yang membatasi kebebasan berekspresi dan berpendapat
publik.18
Semua kegiatan ekonomi negara Malaysia ditentukan oleh pasar. Peran pemerintah
dalam perekonomian sangat minim sehingga kegiatan ekonomi pun lebih mudah. Jadi tak
heran Malaysia berada dalam urutan 21 dunia negara yang paling mudah dalam
menjalankan ekonomi. Dengan demikian banyak pengusaha dari berbagai negara yang
menjalankan bisnis di Malaysia, dengan demikian akan lebih meningkatkan Pendapatan
Nasional Malaysia dan mengurangi jumlah pengangguran di Malaysia dengan besar
pengangguran di Malaysia sebesar 5% dari jumlahpenduduk di Malaysia tahun 2009,
sedangkat tingkat inflasi pada tahun 2009 mencapai 0,4%.
 Sistem Ekonomi Singapura

16
Naela Alfi, “Sistem Perekonomian
Indonesia”,https://www.academia.edu/11205963/Sistem_Perekonomian_Di_Indonesia_SISTEM_PEREKONOM
IAN_INDONESIA, (diakses pada tanggal 12 Oktober 2019 pukul 10.00)
17
Ade Trisnawati, “SistemEkonomi
Indonesia”,https://www.academia.edu/32611326/Makalah_sistem_ekonomi(diakses pada tanggal 12 Oktober
2019 pukul 10.00)
18
Lia Safitri, “Perbedaan Sistem Ekonomi 10 Negara di ASEAN”, (dipresentasikan pada mata kuliah ilmu
ekonomi, Surabaya, 2014) 8
Singapura saat ini menjelma menjadi negara dengan pertumbuhan pasar tercepat
dengan kepemilikan asset negara senilai US$ 550 miliar pada 2011 atau naik dari hanya
US$ 50 miliar pada tahun 2000 lalu. Dengan asset tersebut Singapura tumbuh menjadi
pusat investasi asing terbesar keempat di dunia. Pemerintah Singapura yang stabil,
transparasi hukum dan sejarah manajemen investasi serta penggunaan Bahasa Inggris
sebagai bahasa sehari – hari membuat Singapura menjadi incaran para investor.
Singapura memiliki system ekonomi liberal dengan ekonomi pasar yang sangat maju.
Singapura merupakan salah satu dari Empat Macan Asia. Ekonominya sangat bergantung
pada ekspor dan pengolahan barang impor. Khususnya dibidang manufaktur yang
mewakili 26% PDB Singapura tahun 2005 dan meliputi sector elektronik, pengolahan
minyak bumi, bahan kimia, Teknik mekanik dan ilmubiomedis. Tahun 2006, Singapura
memproduksi sekitar 10% keluaran wafer dunia. Singapura memiliki salah satu pelabuhan
tersibuk di dunia dan merupakan pusat pertukaran mata uang asing terbesar keempat di
dunia setelah London, New York, dan Tokyo. Bank dunia menempatkan Singapura pada
peringkat hub logistic teratas di dunia.
Ekonomi Singapura termasuk diantara sepuluh negara paling terbuka, kompetitif dan
inovatif di dunia. Dianggap sebagai negara paling ramah bisnis di dunia, ratusan ribu
ekspatriat asing bekerja di Singapura di berbagai perusahaan multinasional. Terdapat juga
ratusan ribu pekerja manual asing. Negara Singapura mempromosikan diri sebagai
pelabuhan yang ramah bagi pelanggan Internasional. Pemerintah setempat sangat ketat
mengontrol perekonomian rakyat melalui kemajuan bidang industry elektronik dan
farmasi. Selain mengedepankan kesejahteraan umum dan jasa publik, pemerintah sangat
peduli terhadap tingkat pendidikan masyarakatnya.

BAB III

STUDI KASUS
A. Studi Kasus
Permasalahan Perekonomian Indonesia di 2019

Tahun 2018 telah dilalui dengan tidak mudah. Banyak masalah perekonomian mulai
dari menurunnya nilai tukar rupiah, masalah fiskal, rendahnya pendapatan negara dari
ekspor, perang dagang antara Amerika dan Tiongkok, serta kisruh politik-populis yang
turut serta menjadi batu sandungan yang cukup berarti. 

Tantangan-tantangan tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh


pemerintah Indonesia di tahun 2019. Selain itu, tahun 2019 akan menjadi tahun politik
yang sangat menentukan kondisi perekonomian Indonesia lima tahun kedepan. 

Sejauh ini, belum ada ukuran empiris yang bisa menjamin siapa yang akan terpilih
menjadi presiden Indonesia di 17 April 2019. Hasil survei menunjukkan pasangan Jokowi-
Ma'ruf jauh mengungguli Prabowo-Sandi, tapi ini tidak bisa menjadi jaminan bahwa
pasangan Jokowi-Ma'ruf pasti akan terpilih.

Oleh karena itu, semester pertama tahun 2019, akan dipenuhi oleh ketidak pastian
ekonomi dan politik. Sementara pada semester kedua, apabila pasangan Jokowi-Ma'ruf
tidak terpilih, maka tahun 2019, akan dilewati dengan perubahan dan transisi pola dan
penyesuaian kebijakan ekonomi politik dari pemerintahan Jokowi ke Prabowo. 

Penyesuaian kebijakan dalam pergantian Presiden biasanya membutuhkan waktu


setidaknya setahun lebih sejak terpilih, sehingga kemungkinan besar, dampak kebijakan
baru akan terlihat pada tahun 2021. Dalam istilah Keynesian Ekonomi, dikenal
dengan Time Lags, yang secara sederhana berarti setiap kebijakan membutuhkan waktu
untuk bisa terlihat dampaknya.

Oleh karena itu pergerakan ekonomi Indonesia, tahun 2019 - 2021 tidak akan
menunjukkan pertumbuhan GDP yang cukup signifikan. Perkiraan saya, pertumbuhan
ekonomi akan berada pada angka 5 - 5.5%. 

Sementara itu apabila Jokowi-Ma'ruf terpilih di tahun 2019, maka sudah pasti
program yang sama akan terus dijalankan, sehingga secara hitungan ekonomis lebih
bermanfaat buat pasar dan investor, karena mereka sudah familier dengan pola kebijakan
Jokowi pada pemerintahan sebelumnya, sehingga mereka bisa melakukan hitungan
ekonomis yang lebih jelas. 

Meskipun demikian, Indonesia tidak serta merta bebas dari berbagai permasalahan
ekonomi yang kemungkinan besar akan lebih berat di tahun 2019. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia juga tidak akan menunjukkan pergerakan yang signifikan, kemungkinan besar
akan berada pada 5 - 5.7%.

Hal ini disebabkan belum ada pergerakan ekonomi yang berarti dari segi peningkatan
pendapatan negara, serta belum adanya kerangka yang jelas dan hitungan empiris yang
pasti  bagaimana mengatasi permasalahan tersebut. 

B. Analisis

Permasalahan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat memperlambat laju


pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia permasalahan ekonomi dapat menghambat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Ekonomi di Indonesia sangatlah tidak stabil, yang berarti ekonomi di Indonesia sering
naik turun. Tidak stabil bisa dikarenakan oleh banyak hal, contohnya saja karena adanya
bencana alam seperti  banjir pada lahan pertanian sehingga para petani gagal panen yang
bisa menyebabkan harga sayur dan buah bisa melonjak naik, banjir juga bisa terjadi di
kota besar seperti jakarta, sehingga jalannya ekonomi bisa menjadi lumpuh. selain banjir
bencana lain seperti kekeringan, gunung meletus, dan lain lain bisa menjadi penyebabnya.
selain bencana alam masih ada hal lain yang bisa menyebabkan perekonomian di
Indonesia naik turun, contohnya kerusuhan, boikot, dan penyakit yang sering terjadi pada
hewan ternak. faktor luar juga sangat mempengaruhi ekonomi di Indonesia, contohnya
naiknya harga minyak dunia.

Permasalahan ekonomi tidak hanya meliputi masalah-masalah mikro seperti kekakuan


harga, monopoli dan eksternalitas yang memerlukan intervensi pemerintah. Permasalahan
ekonomi juga terjadi dalam lingkup ekonomi makro yang memerlukan kebijakan
pemerintah. Permasalahan ekonomi makro Indonesia dalam membangun negara
sebenarnya tidak hanya sebatas itu. Inflasi yang tidak terkendali, ketergantungan terhadap
impor dan utang luar negeri merupakan beberapa masalah pemerintah dalam bidang
ekonomi makro.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi di setiap negara yang ada didunia ini memiliki sistem ekonomi yang berbeda.
Ada sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi sosialis, sistem ekonomi campuran dan
sistem ekonomi islam. Sistem ekonomi kapitalis dan sosialis biasanya dianut negara –
negara barat. Sistem ekonomi islam berbeda dengan sistem lainnya karena sistem ini
menganut atau mengacu pada syariat islam Al Qur’an dan Al Hadist. Sehingga jarang
sekali atau bahkan tidak ada negara yang menganut sistem ini sepenuhnya.
Indonesia yang dikenal dengan mayoritas masyarakat muslim saja menganut sistem
ekonomi yang berbeda selama beberapa masa. Pada awal orde lama di zaman Soekarno
Indonesia menganut sistem ekonomi kapitalis.Setelah itu saat zaman Soeharto Indonesia
menganut sistem ekonomi sosialis.Pada saat reformasi hingga saat ini Indonesia menganut
sistem ekonomi campuran yaitu penggabungan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis.
B. Saran
Keberhasilan sistem ekonomi yang dianut Indonesia akan berhasil dengan baik dan
memiliki manfaat yang seluas – luasnya bagi peningkatkan kesejahteraan dan
kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para warga negara terutama para penyelenggara
negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental.Dengan demikian perekonomian
yang baik akan terwujud dan akan meningkatkan kesejahteraan rakyat yang semakin
membaik.
Dari pembahasan di atas diharapkan Indonesia dapat melaksanakan sistem ekonomi
yang sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia agar keadilan dan
kesejahteraan bangsa Indonesia lebih terjamin dan dapat dirasakan oleh seluruh
masyarakat Indonesia.Dan juga diharapkan para penyelenggara negara memiliki
moralitas,semangat serta sikap mental yang baik agar dapat menjadikan bangsa Indonesia
lebih maju dan sejahtera.

Daftar Pustaka
Guru,Ruang (2018,25Agustus).Pengertian dan Ciri – Ciri Sistem Ekonomi Sosialis.Dikutip
14 Oktober 2019 dari Ruang Guru https://www.ruangguru.co.id/pengertian-dan-ciri-ciri-
sistem-ekonomi-sosialis .

Agustiati.2009.Sistem Ekonomi Kapitalisme.Makalah.

Asriyanti (2018,22Mei).Sistem Ekonomi di Indonesia.Dikutip 10 Oktober 2019 dari


Kompasiana
https://www.kompasiana.com/asriyanti82964/5b03c06cdd0fa852791d37e2/sistem-ekonomi-
di-indonesia?page=all

Alfi,Naela (2018,23April).Sistem Perekonomian di Indonesia.Dikutip 12 Oktoer 2019 dari


Academia
https://www.academia.edu/11205963/Sistem_Perekonomian_Di_Indonesia_SISTEM_PERE
KONOMIAN_INDONESIA

Safitri,Lia.2014.Perbedaan Sistem Ekonomi 10 Negara di Asean.Makalah.

Azwar,A,Karim.2014.Ekonomi Mikro Islam.Jakarta.Rajawali Pers.

Anto,Hendri.2003.Pengantar Ekonomi Mikro Islami.Yogyakarta.Penerbit Ekonomi.

M,Ahmad,Saefudin.1984.Studi Nilai – Nilai Sistem Ekonomi Islam.Yogyakarta.Penerbit


Ekonomi.

Rozalinda.2014.Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi.Jakarta.Raja


Grafindo Persada

Siti,A,Farida.2011.Sistem Ekonomi Indonesia.Bandung.CV Pustaka Setia

Ekonomi,Dosen (2017,12 September).9 Perbedaan Ekonomi Syariah dan Konvensional


Secara Prinsip.Dikutip 15 Oktober 2019 dari Dosen Ekonomi
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-syariah/perbedaan-ekonomi-syariah-dan-
konvensional

Islam,Ekonomi (2018,11September). Kenali Perbedaan SistemEkonomi Islam dan Ekonomi


Konvensional.Dikutip 15 Oktober 2019dari Ekonomi Islam

https://www.ekonomi islam.net/2017/11/kenali-perbedaan-sistem-ekonomi-islam-dan-
ekonomi-konvensional.html

Anda mungkin juga menyukai