Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM EKONOMI

SISTEM EKONOMI KERAKYATAN

Dosen Pengajar
Bapak H. Zulkifli Ayyub SE., M. Si

Di Susun Oleh :

Nama : Camelia
Nim : 22111004
Kelas : 2A

BIDANG STUDI SISTEM EKONOMI JURUSAN ILMU


ADMINISTRASI NEGARA SEKOLAH TINGGI ILMU
ADMINISTRASI PUANGRIMAGALATUNG BONE
SULAWESI SELATAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah

memberikan kita rahmat dan karunia Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas dari

mata kuliah Sistem ekonomi dengan materi Sistem Ekonomi Kerakyatan, Penulis

menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun,

kita tetap berusaha semaksimal mungkin bagaimana caranya agar dapat menyelesaikan

tugas makalah ini tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Walaupun harus meluangkan

banyak waktu dan mengalami kelelahan dalam mengerjakannya, namun alhamdulillah

kita merasakan kepuasan tersendiri setelah apa yang kita inginkan dapat tercapai pada

saat yang tepat dan membuahkan hasil yang baik.

Demikianlah, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan nilai tambah

atau bahkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi yang memerlukan dan segala usaha

yang kita laksanakan mendapat rahmat dan ridho Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang iii

B. Rumusan Masalah iii

C.Tujuan iii

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sisyem Ekonomi Kerakyatan 1

B. Ciri – Ciri Sistem Ekonomi Kerakyatan 2

C. Tujuan Ekonomi Kerakyatan 2

D. Prinsip Dasar Ekonomi Kerakyatan 3


E. Penerapan Sistem Ekonomi Kerakyatan Di Indonesia 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 6

B. Saran 6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam suatu negara, sangatlah penting menerapkan sistem ekonomi, karena akan
berpengaruh terhadap kekuatan dan kondisi ekonomi negara tersebut. Terdapat banyak
konsep ekonomi belakangan ini. Dalam memilih sistem ekonomi yang akan
diimplementasikan pada sebuah negara, haruslah mempertimbangkan beberapa foktor
berikut;

 Sistem kepemilikan terhadap sumber daya dan faktor produksinya


 Keluwesan masyarakat dalam persaingan dengan sesamanya
 Keharusan bersikap saat menerima imbal jasa dari prestasi kerja
 Kadar pemerintah dalam perencanaan, pengaturan, dan pengarahan kegiatan
ekonomi dan bisnis secara umum

Melalui pertimbangan di atas, Indonesia menerapkan sistem ekonomi kerakyatan.


Sistem ekonomi ini diprakarsai oleh Muhammad Hatta yang merupakan Bapak Ekonomi
dan Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Sistem ini sangat dipelukan pada masa krisis
moneter 1998 karena dianggap berhasil menyelamatkan UMKM dari kemiskinan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Sistem Ekonomi Kerakyatan
2. Ciri – Ciri Sistem Ekonomi Kerakyatan
3. Tujuan Ekonomi Kerakyatan
4. Prinsip Dasar Ekonomi Kerakyatan

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengenrtian dari system ekonomi kerakyatan
2. Untuk mengetahui cici ciri dan tujuna ekonomi kerakyatan di Indonesia
3. Untuk mengetahui apa saja keunggulan ekonomi kerakyatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Ekonomi Kerakyatan

Sistem ekonomi kerakyatan adalah suatu sistem ekonomi yang berbasis pada
kekuatan ekonomi rakyat. Lantas, apa itu ekonomi rakyat? Ekonomi rakyat adalah suatu
kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan yang mengelola
sumber daya ekonomi dengan secara swadaya, menurut apa saja yang dapat diusahakan
dan dikuasainya.

Pengertian ekonomi kerakyatan merujuk pada Pasal 33 UUD 1945, dapat dipahami
sebagai suatu sistem perekonomian yang ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat
dalam bidang ekonomi. Sistem ekonomi kerakyatan Yitu suatu sistem untuk
mewujudkan kedaulatan masyarakat di bidang ekonomi. Hal ini diperkuat dengan ayat 3
yang berbunyi; ‘Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan guna sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Sedangkan menurut International Labour Organization (ILO), sistem ekonomi


kerakyatan adalah sebuah sistem ekonomi tradisional yang dilakukan oleh masyarakat
lokal (pelaku ekonomi sederhana seperti pedagang kecil dan UMKM) untuk
mempertahankan hidupnya.

Dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi kerakyatan adalah suatu sistem


perekonomian yang berlandas pada ekonomi rakyat sebagai kekuatannya. Sedangkan
ekonomi rakyat merupakan suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat
dengan mengelola berbagai sumber daya ekonomi secara swadaya. Ditandai dengan
adanya usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) pada tiga sektor, yakni primer, sekunder,
dan tersier.

Contoh UMKM pada sektor primer adalah pertanian, perikanan, dan peternakan.
Pada sektor sekunder yaitu pengolahan pascapanen, usaha kerajinan tangan, dan industri
makanan. Sedangkan pada sektor tersier yaitu kegiatan perdagangan dan jasa yang
memenuhi kebutuhan dasar.
B. Ciri – Ciri Sistem Ekonomi Kerakyatan

Sistem ekonomi kerakyatan menuntut agar masyarakatnya dapat turut berperan


aktif dalam kegiatan ekonomi negara. Sementara itu, pemerintah dituntut agar mampu
menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.
Sistem Ekonomi Kerakyatan sendiri memiliki ciri-ciri tersendiri, seperti berikut :

1. Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan menerapkan prinsip


persaingan sehat;
2. Memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial serta
kualitas hidup;
3. Mampu mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan;
4. Menjamin kesempatan yang sama bagi seluruh masyarakat dalam berusaha dan
bekerja; dan
5. Adanya perlindungan terhadap hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi
seluruh rakyat.

C. Tujuan Ekonomi Kerakyatan

Penerapan ekonomi kerakyatan memiliki tujuan khusus, yakni demi mewujudkan


keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan melalui peningkatan kemampuan
masyarakat dalam mengendalikan kegiatan perekonomian. Tujuan ekonomi kerakyatan
ini juga dapat dijabarkan lagi ke dalam lima sasaran pokok ekonomi kerakyatan. Secara
garis besar, berikut adalah lima sasaran pokok ekonomi kerakyatan :

1. Ketersediaan peluang kerja serta penghidupan yang layak bagi seluruh anggota
masyarakat.
2. Terselenggaranya sistem jaminan sosial yang untuk anggota masyarakat yang
membutuhkan, terutama bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar.
3. Distribusi kepemilikan modal material yang berlangsung relatif merata di
antara anggota masyarakat.
4. Penyelenggaraan pendidikan nasional secara cuma-cuma bagi anggota
masyarakat.
5. Terjaminnya kemerdekaan bagi setiap anggota masyarakat dalam mendirikan
serikat-serikat ekonomi, atau menjadi anggota di dalamnya.

D. Prinsip Dasar Ekonomi Kerakyatan


Pelaksanaan ekonomi keraykatan memiliki tiga prinsip dasar sebagai patokan
agar sistem ini berjalan sebagaimana mestinya. Adapun tiga prinsip dasar ekonomi
kerakyatan adalah sebagai berikut
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar berlandaskan azas
kekeluargaan
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai Negara.
3. Bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh
negara dan dipergunakan bagi kemakmuran rakyat yang sebesar -besarnya.
 Prinsip pelaksanaan ekonomi ini di Indonesia berlandaskan pada UUD 1945;

 Pasal 33 ayat 1 – 3, menyatakan bahwa prinsip perekonomian Indonesia disusun


berdasar asas kekeluargaan, penguasaan cabang produksi penting oleh negara,
serta penggunaan kekayaan alam sebaik-baiknya guna kesejahteraan rakyat
 Pasal 27 ayat 2, mengenai hak setiap warga negara Indonesia untuk mendapat
pekerjaan dan penghidupan yang layak
 Pasal 34, yakni peran pemerintah bertanggungjawab merawat fakir miskin dan
anak terlantar

Peran Negara dalam Ekonomi Kerakyatan di Indonesia Dalam menjalankan system


ekonomi kerakyatan, negara harus mengambil peran yang besar. Sekalipun masyarakat
adalah target utama dalam kegiatan ekonomi, akan tetapi prinsip –prinsip dalam system
ekonomi kerakyatan ini hanya bisa berjalan baik dengan peran pemerintahan.

Indonesia sendiri merupakan satu negara yang juga menerapkan sistem ekonomi
kerakyatan. Dalam hal ini, peran negara ditegaskan di dalam Undang –Undang Dasar
1945, pada Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34, yang menyebutkan adanya lima peran negara
dalam sistem ekonomi kerakyatan.
Adapun peran negara secara umum tersebut, sebagai berikut:

1. Mengembangkan koperasi,
2. Mengembangkan BUMN,
3. Memastikan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung di
dalamnya bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,
4. Memenuhi hak setiap warga negara untuk memperoleh pekerjaan dan
penghidupan yang layak,
5. Memelihara fakir miskin dan juga anak terlantar.

Selain itu, negara juga memiliki peran yang khusus dalam perwujudan kegiatan
ekonomi sesuai sistem ekonomi kerakyatan seperti yang dijalankan di Indonesia. Jika
merujuk pada pasal –pasal yang ada dalam UUD 1945, berikut adalah beberapa peran
Negara dalam kegiatan ekonomi :

1. Menyusun perekonomian sebagai perwujudan dari usaha bersama berdasar atas


azas kekeluargaan; serta mengembangkan koperasi (Pasal 33 ayat 1).
2. Menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi negara, dan menguasai
hajat hidup orang banyak; serta mengembangkan BUMN (Pasal 33 ayat 2).
3. Menguasai dan memastikan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan yang
terkandung di dalamnya bagi kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya (Pasal
33 ayat 3).
4. Mengelola anggaran negara sebaik mungkin demi kesejahteraan rakyat;
memberlakukan pajak progresif dan memberikan subsidi.
5. Menjaga stabilitas moneter.
6. Memastikan setiap warga negaranya dapat memperoleh haknya untuk
mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal
27 ayat 2).
7. Memelihara fakir miskin dan anak terlantar (Pasal 34).

kekurangan atau kelemahan dari sistem ekonomi kerakyatan dapat dipicu karena


beberapa hal. Berikut hal-hal yang harus dihindari dalam ekonomi kerakyatan antara lain;
 Adanya tindakan bagi-bagi uang untuk rakyat. Hal ini akan memicu
ketidakmandirian pada masyarakat.
 Hal ini juga memicu ketergantungan daya saing pada koperasi dan UMKM dalam
mekanisme pasar tertentu
 Tidak adanya pemahaman bagi rakyat akan investasi membuat kemiskinan
berlangsung lama dan status ekonomi menjadi berputar sangat lambat
 Tidak optimalnya dukungan pemerintah atas peran pentingnya, membuat
pemerintah menjadi tidak dominan
 Melonggarkan pengawasan akan sangat rawan terjadinya korupsi, karena sistem
ini seharusnya dilakukan dengan pengawasan yang sangat ketat

E. Penerapan Sistem Ekonomi Kerakyatan di Indonesia


Sistem ekonomi kerakyatan sangat sejalan dengan Indonesia, juga sesuai dengan
kebijakan perekonomian nasional Indonesia. Meskipun Indonesia termasuk tertinggal
dari beberapa negara yang lebih dulu menerapkan sistem ini, namun terdapat sejumlah
bukti nyata dari adanya sistem ekonomi kerakyatan di Negara ini.

1. Terwujudnya koperasi
Berdasar pada UUD 1945 pasal 33 ayat 1 mengenai usaha bersama atas dasar
kekeluargaan, koperasi menjadi contoh nyata usaha yang berdasar asas kekeluargaan dari
adanya penerapan sistem ekonomi kerakyatan di Indonesia. Yang mana koperasi masih
ada di era digitalisasi sekarang ini. Bahkan koperasi mulai masuk ke desa-desa pelosok
nusantara.

Hal ini mampu membantu pertumbuhan perekonomian dan meningkatkan


kesejahteraan masyarakat baik di kota maupun desa. Sehingga masyarakat mampu
bertahan ketika melemahnya perekonomian nasional.

2. Banyaknya UMKM
UMKM menjadi bukti selanjutnya dari adanya penerapan sistem ekonomi
kerakyatan di Indonesia. Yang mana UMKM menjadi motor penggerak ekonomi
Negara dengan menjadi komoditas unggulan nusantara melalui hasil kerajinannya.

Dari modal usaha yang kecil kemudian bertahan dan berkembang menjadi usaha
menengah dan besar, omset UMKM melonjak setiap bulannya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekonomi Kerakyatan adalah sistem ekonomi yang pelaksaannya berdasarkan pada
kepentingan serta kemakmuran rakyat. Ekonomi kerakyatan merupakan sistem
ekonomi yang diharapkan dapat ditegakan di Indonesia sehingga didapat manfaat
untuk bersama bukan hanya bagi salah satu pihak saja. Dilansir dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ekonomi kerakyatan mengatur agar
produksi penting yang menguasai hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara dan
tidak jatuh ke tangan seseorang yang berkuasa sehingga menyebabkan oligarki dan
penindasan rakyat.

Hal tersebut terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33, dengan bunyi:
Ayat (3): “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat."

Ayat (4): “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi


dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional”

B. Saran
Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bias dipertanggung jawabkan
dari banyaknya sumber, penulis akan memperbaiki makalah tersebut. Oleh sebab itu
penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan diatas.
DAFTAR PUSTAKA

ttps://an-nur.ac.id/sistem-ekonomi-kerakyatan-prinsip-ciri-dan-peran-negara/4/

https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/en/article/701-sistem-ekonomi-kerakyatan-
pengertian-hingga-keunggulan

Anda mungkin juga menyukai