Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan ke-14

Sistem Ekonomi Indonesia

Rahmawati Azizah MT, S.H.I., M.Sc.


Sistem Ekonomi Sebagai Alat
Pencapaian Tujuan Bersama

• Sistem ekonomi yang berhasil diterapkan di suatu negara


belum tentu cocok atau berhasil jika diterapkan di negara
lain.
• Sistem tersusun dari seperangkat komponen yang
bekerja secara bersama-sama untuk mencapai semua
tujuan dari keseluruhan sistem tersebut.
• Sistem ekonomi adalah salah satu alat untuk mecapai
tujuan kehidupan bersama suatu bangsa atau negara.
Kriteria Sistem Ekonomi
yang Baik

• Menurut Grossman (1984), sebuah sistem


ekonomi dikatakan baik apabila dilihat dari
dua aspek:
– Daya tahan dan daya adaptasi (adjusment and
adaptation capabilities),
– Unjuk prestasi (performance).
A. Daya Tahan dan Daya Adaptasi

• Sistem ekonomi yang mampu menghadapi


ketidakpastian. Dilihat dari dimensi waktunya ada dua
macam:
– Ketidakpastian jangka pendek: ketidakpastian dalam
tenggang waktu sekitar satu sampai lima tahun yang
disebabkan oleh hal-hal bersifat teknis, misalnya
kegagalan panen karena musim kemarau. Kegagalan
tersebut dapat mengacaukan tingkat produksi satu
periode tanam.
– Ketidakpastian jangka panjang: terjadi dalam kurun
waktu antargenerasi (lebih panjang daripada 25 tahun).
b. Unjuk Prestasi

• Sebuah sistem ekonomi dikatakan baik jika


menghasilkan, yaitu:
1. Kemakmuran
2. Pertumbuhan
3. Produktivitas
4. Pemberdayaan
5. Terpeliharanya lingkungan hidup
1. Kemakmuran
– Suatu negara dikatakan makmur jika output per kapitanya
sangat besar. Tetapi kriteria ini harus ditambahkan bahwa
selain rata-ratanya besar, outputnya terbagi secara relatif rata.
2. Pertumbuhan
– Salah satu syarat untuk tercapainya kemakmuran adalah
adanya pertumbuhan ekonomi. Yang lebih penting dari
tingkat pertumbuhan ekonomi adalah apakah pertumbuhan
tersebut mempertinggi tingkat inflasi atau tidak.
3. Produktivitas
– Ukuran tingkat produktivitas adalah output/input. Jika
angkanya makin besar, maka perekonomian makin produktif.
Hal ini amat mendukung pertumbuhan ekonomi. Jika
produktivitas meningkat, maka dengan jumlah input yang sama
akan dihasilkan jumlah output yang lebih banyak.
4. Pemberdayaan
– Pemberdayaan adalah suatu proses dan atau upaya yang
menciptakan kondisi di mana masyarakat/para pelaku ekonomi
dapat mengalokasikan sumber dayanya sesuai dengan bakat,
kemampuan dan keinginan dan mereka.
5. Terpeliharanya lingkungan hidup
– Sesuai pendapat David Ricardo yang merupakan ekonom Klasik
yang melihat adanya bahaya perusakan alam sebagai akibat
pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, manusia cenderung untuk
menggunakan sumber daya alam sebanyak-banyaknya untuk
mencapai kemajuan ekonomi.
– Apa yang dialami generasi kita saat ini adalah bukti kebenaran
pendapat David Ricado, di mana banyak masalah-masalah yang
dihadapi manusia terkait lingkungan hidup, salah satunya adalah
rusaknya sumber daya alam akibat industrialisasi.
Elemen-elemen dalam
Sistem Ekonomi
a. Unit-unit ekonomi seperti: rumah tangga,
perusahaan, serikat buruh, instansi pemerintah dan
lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan
kegiatan ekonomi.
b. Pelaku-pelaku ekonomi seperti: konsumen,
produsen, buruh, investor dan pejabat-pejabat yang
terkait.
c. Lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) Dan Sumber
Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Kapital (SDK),
Sumber Daya Teknologi (SDT).

Herispon, SE. M.Si


Pranata (Institusi) Ekonomi

Mekanisme yang mengendalikan proses kegiatan ekonomi


itu disebut pranata (institusi) ekonomi yang terdiri dari :

1. Norma hidup, seperti norma agama, adat-istiadat,


tradisi, etika profesi.
2. Peraturan hidup, seperti konstitusi (UUD), undang-
undang, peraturan pemerintah (PP), Peraturan Daerah
(Perda), Keputusan Presiden (Keppres), Surat
Keputusan/ Surat Edaran Pejabat Resmi, Perjanjian-
perjanjian Bilateral/ Internasional.
3. Paham Hidup, seperti pandangan hidup, cara hidup,
ideologi.

Herispon, SE. M.Si


Sistem Ekonomi Indonesia !

Sistem Ekonomi Pancasila


(SEP)….?

Herispon, SE. M.Si


Evolusi Pemikiran Sistem Ekonomi
Pancasila (SEP)
a. Menurut Sri-Edi Swasono (1985), pergulatan pemikiran tentang
SEP pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang
pasal-pasal ekonomi dalam UUD 1945.
– Dasar sistem perekonomian Indonesia adalah pasal 33 UUD
1945. ada tiga pasal yang dianggap memberikan fondasi tentang
SEP, yaitu pasal 33, 23, dan 34.
– Pemikir terdahulu membahas pemikiran tentang SEP, yaitu:
1. Pemikiran Mohammad Hatta
2. Pemikiran Wilopo
3. Pemikiran Widjojo Nitisastro
4. Pemikiran Mubyarto
5. Pemikiran Emil Salim
b. Konsep Demokrasi Ekonomi (KDE)
– Merupakan kelanjutan penafsiran pasal 33 UUD 1945. menurut
KDE, pasal tersebut dapat dirafsirkan bahwa SEP adalah
Demokrasi Ekonomi. Tujuan demokrasi ekonomi adalah
tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
c. Konsep Ekonomi Pasar Terkelola (KEPT)
– KEPT merupakan sebuah uapaya pencapaian tujuan nasional
Indonesia dengan memanfaatkan mekanisme pasar. Mengingat
mekanisme pasar memeiliki kelemahan berupa dapat terjadinya
kegagalan pasar, maka peranan pemerintah tetap dibutuhkan.
Namun demikian, campur tangan pemerintah tetap harus
seminimal mungkin.
– KEPT memberikan penekanan pada peningkatan daya saing dan
perwujudan keadilan.
Cici-ciri Sistem Ekonomi Pancasila

• Ciri Sistem Ekonomi Pancasila, yang sering disebut


sebagai Demokrasi Ekonomi, secara garis besar ada
empat:
a. Peranan negara penting, tetapi tidak dominan. Maksudnya,
agar dapat dicegah tumbuhnya sistem ekonomi komando.
Peranan swasta penting, tapi tidak dominan. Maksudnya, agar
dapat dicegah tumbuhnya sistem ekonomi liberal. Dalam
sistem ekonomi pancasila, usaha negara dan swasta tumbuh
berdampingan secara seimbang.
b. Sistem ekonomo tidak didominasi oleh modal dan tidak
didominasi buruh. Sistem ekonomi didasarkan atas asas
kekeluargaan menurut keakraban hubungan antarmanusia.
Cici-ciri Sistem Ekonomi Pancasila
c. Masyarakat memegang peranan penting. Maksudnya,
produksi dikerjakan oleh semua, dan di bawah
pimpinan atau pengawasan anggota-anggota
masyarakat.
d. Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya.
Sistem ekonomi berdasarkan atas sila-sila dalam pancasila.
Hal inilah koperasi dikembangkan, sekaligus berfungsi
mengarahkan perkembangan ekonomi Indonesia ke arah
Sistem Ekonomi Pancasila.
• Demokrasi Ekonomi berdasarkan Pancasila, harus
dihindarkan ciri-ciri negatif, yaitu:
a. Sistem ekonomi liberal yang bebas. Artinya, sistem
ekonomi yang menumbuhkan eksploitasi atau
pemerasan terhadap manusia dan bangsa lain. dalam
sejarahnya, sistem ekonomi liberal yang bebas di
Indonesia telah menimbulkan kelemahan posisi
Indonesia dalam ekonomi dunia.
b. Sistem ekonomi komando. Artinya, negara beserta
aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak, dan
mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi
swasta.
c. Persaingan tidak sehat, serta pemusatan kekuatan
ekonomi pada satu kelompok atau monopoli yang
merugikan masyarakat.
ALHAMDULILLAH

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai