Sistem Ekonomi Sebagai Alat Pencapaian Tujuan Bersama
• Sistem ekonomi yang berhasil diterapkan di suatu negara
belum tentu cocok atau berhasil jika diterapkan di negara lain. • Sistem tersusun dari seperangkat komponen yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai semua tujuan dari keseluruhan sistem tersebut. • Sistem ekonomi adalah salah satu alat untuk mecapai tujuan kehidupan bersama suatu bangsa atau negara. Kriteria Sistem Ekonomi yang Baik
• Menurut Grossman (1984), sebuah sistem
ekonomi dikatakan baik apabila dilihat dari dua aspek: – Daya tahan dan daya adaptasi (adjusment and adaptation capabilities), – Unjuk prestasi (performance). A. Daya Tahan dan Daya Adaptasi
• Sistem ekonomi yang mampu menghadapi
ketidakpastian. Dilihat dari dimensi waktunya ada dua macam: – Ketidakpastian jangka pendek: ketidakpastian dalam tenggang waktu sekitar satu sampai lima tahun yang disebabkan oleh hal-hal bersifat teknis, misalnya kegagalan panen karena musim kemarau. Kegagalan tersebut dapat mengacaukan tingkat produksi satu periode tanam. – Ketidakpastian jangka panjang: terjadi dalam kurun waktu antargenerasi (lebih panjang daripada 25 tahun). b. Unjuk Prestasi
• Sebuah sistem ekonomi dikatakan baik jika
menghasilkan, yaitu: 1. Kemakmuran 2. Pertumbuhan 3. Produktivitas 4. Pemberdayaan 5. Terpeliharanya lingkungan hidup 1. Kemakmuran – Suatu negara dikatakan makmur jika output per kapitanya sangat besar. Tetapi kriteria ini harus ditambahkan bahwa selain rata-ratanya besar, outputnya terbagi secara relatif rata. 2. Pertumbuhan – Salah satu syarat untuk tercapainya kemakmuran adalah adanya pertumbuhan ekonomi. Yang lebih penting dari tingkat pertumbuhan ekonomi adalah apakah pertumbuhan tersebut mempertinggi tingkat inflasi atau tidak. 3. Produktivitas – Ukuran tingkat produktivitas adalah output/input. Jika angkanya makin besar, maka perekonomian makin produktif. Hal ini amat mendukung pertumbuhan ekonomi. Jika produktivitas meningkat, maka dengan jumlah input yang sama akan dihasilkan jumlah output yang lebih banyak. 4. Pemberdayaan – Pemberdayaan adalah suatu proses dan atau upaya yang menciptakan kondisi di mana masyarakat/para pelaku ekonomi dapat mengalokasikan sumber dayanya sesuai dengan bakat, kemampuan dan keinginan dan mereka. 5. Terpeliharanya lingkungan hidup – Sesuai pendapat David Ricardo yang merupakan ekonom Klasik yang melihat adanya bahaya perusakan alam sebagai akibat pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, manusia cenderung untuk menggunakan sumber daya alam sebanyak-banyaknya untuk mencapai kemajuan ekonomi. – Apa yang dialami generasi kita saat ini adalah bukti kebenaran pendapat David Ricado, di mana banyak masalah-masalah yang dihadapi manusia terkait lingkungan hidup, salah satunya adalah rusaknya sumber daya alam akibat industrialisasi. Elemen-elemen dalam Sistem Ekonomi a. Unit-unit ekonomi seperti: rumah tangga, perusahaan, serikat buruh, instansi pemerintah dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. b. Pelaku-pelaku ekonomi seperti: konsumen, produsen, buruh, investor dan pejabat-pejabat yang terkait. c. Lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) Dan Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Kapital (SDK), Sumber Daya Teknologi (SDT).
Herispon, SE. M.Si
Pranata (Institusi) Ekonomi
Mekanisme yang mengendalikan proses kegiatan ekonomi
itu disebut pranata (institusi) ekonomi yang terdiri dari :
1. Norma hidup, seperti norma agama, adat-istiadat,
tradisi, etika profesi. 2. Peraturan hidup, seperti konstitusi (UUD), undang- undang, peraturan pemerintah (PP), Peraturan Daerah (Perda), Keputusan Presiden (Keppres), Surat Keputusan/ Surat Edaran Pejabat Resmi, Perjanjian- perjanjian Bilateral/ Internasional. 3. Paham Hidup, seperti pandangan hidup, cara hidup, ideologi.
Herispon, SE. M.Si
Sistem Ekonomi Indonesia !
Sistem Ekonomi Pancasila
(SEP)….?
Herispon, SE. M.Si
Evolusi Pemikiran Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) a. Menurut Sri-Edi Swasono (1985), pergulatan pemikiran tentang SEP pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal-pasal ekonomi dalam UUD 1945. – Dasar sistem perekonomian Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945. ada tiga pasal yang dianggap memberikan fondasi tentang SEP, yaitu pasal 33, 23, dan 34. – Pemikir terdahulu membahas pemikiran tentang SEP, yaitu: 1. Pemikiran Mohammad Hatta 2. Pemikiran Wilopo 3. Pemikiran Widjojo Nitisastro 4. Pemikiran Mubyarto 5. Pemikiran Emil Salim b. Konsep Demokrasi Ekonomi (KDE) – Merupakan kelanjutan penafsiran pasal 33 UUD 1945. menurut KDE, pasal tersebut dapat dirafsirkan bahwa SEP adalah Demokrasi Ekonomi. Tujuan demokrasi ekonomi adalah tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. c. Konsep Ekonomi Pasar Terkelola (KEPT) – KEPT merupakan sebuah uapaya pencapaian tujuan nasional Indonesia dengan memanfaatkan mekanisme pasar. Mengingat mekanisme pasar memeiliki kelemahan berupa dapat terjadinya kegagalan pasar, maka peranan pemerintah tetap dibutuhkan. Namun demikian, campur tangan pemerintah tetap harus seminimal mungkin. – KEPT memberikan penekanan pada peningkatan daya saing dan perwujudan keadilan. Cici-ciri Sistem Ekonomi Pancasila
• Ciri Sistem Ekonomi Pancasila, yang sering disebut
sebagai Demokrasi Ekonomi, secara garis besar ada empat: a. Peranan negara penting, tetapi tidak dominan. Maksudnya, agar dapat dicegah tumbuhnya sistem ekonomi komando. Peranan swasta penting, tapi tidak dominan. Maksudnya, agar dapat dicegah tumbuhnya sistem ekonomi liberal. Dalam sistem ekonomi pancasila, usaha negara dan swasta tumbuh berdampingan secara seimbang. b. Sistem ekonomo tidak didominasi oleh modal dan tidak didominasi buruh. Sistem ekonomi didasarkan atas asas kekeluargaan menurut keakraban hubungan antarmanusia. Cici-ciri Sistem Ekonomi Pancasila c. Masyarakat memegang peranan penting. Maksudnya, produksi dikerjakan oleh semua, dan di bawah pimpinan atau pengawasan anggota-anggota masyarakat. d. Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Sistem ekonomi berdasarkan atas sila-sila dalam pancasila. Hal inilah koperasi dikembangkan, sekaligus berfungsi mengarahkan perkembangan ekonomi Indonesia ke arah Sistem Ekonomi Pancasila. • Demokrasi Ekonomi berdasarkan Pancasila, harus dihindarkan ciri-ciri negatif, yaitu: a. Sistem ekonomi liberal yang bebas. Artinya, sistem ekonomi yang menumbuhkan eksploitasi atau pemerasan terhadap manusia dan bangsa lain. dalam sejarahnya, sistem ekonomi liberal yang bebas di Indonesia telah menimbulkan kelemahan posisi Indonesia dalam ekonomi dunia. b. Sistem ekonomi komando. Artinya, negara beserta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak, dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi swasta. c. Persaingan tidak sehat, serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok atau monopoli yang merugikan masyarakat. ALHAMDULILLAH
MATERI 4, Koperasi Dan Tujuan Ekonomi, Sistem Ekonomi Koperasi, Koperasi Dalam Ekonomi Makro, Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian, Dan Koperasi Dalam Trilogi Pembangunan
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro