Gilarso
“Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (produsen,
konsumen, pemerintah, bank dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi,
konsumsi, investasi dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis dan kekacauan
dalam bidang ekonomi dapat dihindari.”
McEachern
“ Mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana dan untuk siapa barang dan jasa
diproduksi (what, how, dan for whom).”
Dari definisi-definisi tersebut, sebenarnya dapat ditarik satu kesimpulan tentang pengertian sistem ekonomi.
Pada dasarnya, sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisir semua kegiatan ekonomi
dalam anggota masyarakat, baik oleh pemerintah maupun pihak swasta, berdasarkan prinsip tertentu, demi
mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.
Unit Ekonomi
Unit Ekonomi adalah individu atau kelompok-kelompok dalam sistem ekonomi yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu. Misalnya rumah tangga konsumen, perusahaan, kantor pemerintah.
Agen Ekonomi
Agen Ekonomi adalah sesorang yang menjalankan fungsi-fungsi ekonomi tertentu. Misalnya konsumen,
pekerja, pengusaha, Insvestor dan perencana.
Institusi Ekonomi
Institusi ekonomi adalah sekumpulan norma-norma, aturan main, dan cara pikir yang telah baku. Uang,
pajak, Pemerintah, perencanaan, semuanya adalah contoh-contoh institusi ekonomi.
Saling Terkait dan Saling Mempengaruhi secara Teratur dan Kontinu
Untuk terbentuknya sistem ekonomi. Unit-unit, pelaku-pelaku dan institusi-institusi harus saling terkait
dan mempengaruhi.
Memiliki Fungsi Koordinasi
Elemen terpenting dari pengertian koordinasi adalah tercapainya keselarasan tindakan antar elemen
dalam sistem melalui proses komunikasi atau pertukaran informasi, jadi sistem koordinasi yg baik harus
di dukung oleh data yang memadai, benar dan akurat, serta sintem informasi yang baik.
Klasifikasi sistem-sistem ekonomi
Sistem-sistem ekonomi dapat di klasifikasikan berdasarkan beberapa cara :
1. Dilihat dari mekanisme koordinasinya :
1. Tidak semua kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik karena mengandalkan hasil alam.
2. Belum ada nilai standar dalam transaksi tukar-menukar suatu barang.
3. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi sangat lambat.
4. Kualitas barang cenderung rendah dan sulit berkembang karena tingkat persaingan dalam pasar sangat
rendah.
5. Sebuah erubahan dianggap tabu sehingga pola pikir masyarakat tidak berkembang.
6. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah
1. Dapat mengurangi pengangguran karena pemerintah memegang kendali penuh terhadap semua faktor
produksi.
2. Tanggung jawab perekonomian pada pemerintah sehingga pemerintah akan terus berinovasi agar
ekonomi negara tetap stabil.
3. Jaminan kepada masyarakat bahwa produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
4. Mudah mengendalikan harga dan pemerataan.
5. Inflasi mudah dikendalikan.
6. Kondisi pasar dalam negeri akan berjalan dengan lancar.
7. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
Kekurangan
1. Mobilisasi yang cepat membuat sistem ini dapat menyebabkan kurangnya kebutuhan masyarakat karena
produksi yang dihasilkan tidak selalu didasarkan atas permintaan masyarakat.
2. Penjatahan sering menjadi kebutuhan dan solusi.
3. Ini akan menghambat inovasi dari masyarakat.
4. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya “An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations.
Ekonomi pasar mengandalkan interaksi kekuatan dan permintaan-penawaran sebagai alat alokasi yang efisien.
Jika tingkat harga makin tinggi, menunjukkan indikasi bahwa permintaan relativ lebih besar dari pada
penawaran. Begitu juga sebaliknya.
Kelebihan
1. Adanya persaingan mendorong manusia atau individu untuk terus maju dan bertindak secara efektif dan
efisiien.
2. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
3. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba
4. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
5. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
Kekurangan
1. Persaingan dapat menyebabkan terjadinya penindasan dan monopoli.
2. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
3. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian
a) System Sosialis
System Sosialis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah mengatur
berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat., sistem sosial dan ekonomi yang
ditandai dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta teori
politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut. Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke
koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya
Ada banyak jenis sosialisme dan tidak ada definisi tunggal secara enskapitulasi dari mereka semua. Mereka
berbeda dalam jenis kepemilikan sosial yang mereka ajukan, sejauh mana mereka bergantung pada pasar atau
perencanaan, bagaimana manajemen harus diselenggarakan dalam lembaga-lembaga yang produktif, dan
peran negara dalam membangun sosialisme.
Menurut Karl-Marx perkembangan masyarakat (sosial) ekonomi dibagi menjadi enam tahap:
a. Tahap Komunisme Awal.
Suatu kondisi awal yang sangat sederhana. Masyarakat masih sangat komunal (kekeluargaan), dimana
semua aset yang ada adalah milik bersama.
b. Tahap Perbudakan
Perkembangan awal yang buruk. Sekelompok kecil manusia memperbudak manusia lainnya.
c. Tahap Feodal
Perkembangan yang lebih buruk lagi. Segelintir manusia (bangsawan) berkuasa dan bertindak seolah-olah
wakil Allah dibumi ini.
d. Tahap kapialisme
Puncak perkembangan yang paling buruk dalam sejarah ekonomi.
e. Tahap sosialisme
Pada tahap ini, aset ekonomi telah menjadi milik bersama. Namun peranan pemerintah masih sangat
diperlukan sebagai pengatur.
f. Tahap komunisme
Inilah tahap kematangan system social ekonomi. Pada dasarnya tahap ini sama dengan tahap sosialisme
tetapi pemerintah sudah tidak ada lagi sebab manusia sudah dewasa dan lepas dari penderitaan. Merek bekerja
bukan karena kelaparan melainkan lebih dari ekspresi diri.
Asumsi
kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berpondasikan kemakmuran bersama.
Ciri dari sistem ekonomi sosialis :
1. Sebagian besar kepemilikan merupakan kepemilikan sosial/milik negara.
2. Tidak percaya dengan mekanisme pasar/pasar bebas.
3. Peranan pemerintah sangat besar (etatis).
4. Lebih mengutamakan kebersamaan
5. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Kelebihan
Kelemahan
• Keuntungan
Dalam masyarakat kapitalis, keuntungan selain memuaskan nafsu untuk menimbun kekayan produktif, juga
merupakan bagian dari ekspresi diri.
• Konsumerisme
Yaitu falsafah hidup didunia yang mengajarkan untuk mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya selama
hidup didunia ini. Dalal arti positif, konsumerisme ada;ah gaya hidup yang sangat menekankan pentingany
kualitas barang dan jasa yang digunakan. Sebab tujuan akhir dari penggunaan barang dan jasa adalah
meningkatkan nilai kegunaan kehidupan.
• Kompetisi
Melalui kompetisi inilah tersaring individu-individu atau perusahaan-perusahaan yang mampu bekerja
efisien. Efisien ini akan menguntungkan produsen maupun konsumen, atau baik yang membutuhkan maupun
yang menawarkan
• Harga
Harga merupakan indicator kelangkaan. Barang dan jasa yang semakin mahal, berarti semakin langka. Bagi
produsen, gejala naiknya merupakan sinyal untuk menambah produksi agar keuntungan meningkat. Bagi
konsumen, gejala naiknya harga merupakan sinnyal untuk menahan diri, menyusun ulang rencana
penngeluarannya agar kehidupannya dapat berlanjut.
Kekurangan
c) System Campuran
Telah kita ketahui bahwa baik system kapitalis maupun sosialis mempunyai kelemahan masing-masing.
Kelemahan system kapitalis terutama diakibakan oleh kelemahan mekanisme pasar yang menjadi andalanya.
Sementara itu, system social yang etatis juga tidak mendorong manusia untuk hidup rajin dan produktif.
Berdasarkan alasan diatas, banyak Negara yang saat ini tidak terikat fanatic pada salah satu system tersebut.
Indonesia sebagai Negara non Kapitalis, kita mengandalkan perencanaan ekonomi dalam upaya pencapaian cita-
cita masyarakat adil dan makmur. Tetapi mekanisme pasar juga digunakan sebagai alat alokasi sumber daya,
terutama untuk barang-barang privat. Negara-negara yang mengambil sikap seperti diatas membangun system
ekonomi campuran. Pemilihan system ini adalah untuk mengombinasikan kekuatan system sosialis dan kapitalis,
sekaligus mereduksi atau saling menutupi kelemahan-kelemahan kedua system tersebut.
Ciri dari sistem ekonomi campuran :
Pemerintah dan swasta berperan aktif dan terus bekerjasama dalam menjalankan kegiatan ekonomi.
Pemerintah memberi kebebasan kepada pihak swasta untuk melakukan kegiatan ekonomi, tetapi memberi
batasan dan intervensi jika dibutuhkan.
Pemerintah melakukan perencanaan, peraturan, dan kebijakan yang berkaitan dengan perekonomian.
Persaingan di pasar tetap ada dalam batas yang wajar dan bersih karena pemerintah ikut mengawasi dan
melakukan intervensi.
Mekanisme pasar dapat menentukan jenis, jumlah barang yang diproduksi, dan harga jual.
Pemerintah mengelola dan mengatur semua sumber daya vital yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
Pemerintah dan swasta memiliki peran yang sama dalam kegiatan perekonomian.
Pemerintah melakukan interverensi dengan cara membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal,
moneter, membantu dan mengawasi kegiatan sektor swasta.
Kelebihan
Negara dapat membuat kebijakan, mengurus, mengatur, mengelola, dan mengawasi produksi strategis tersebut.
Jika kekayaan tersebut dibiarkan begitu saja jatuh pada pihak yang salah maka kemakmuran masyarakat dalam
memanfaatkan kekayaan tersebut sulit terwujud. Ekonomi Indonesia kini banyak ditopang oleh industri dan
perdagangan, dengan fokus mayoritas di sektor ekspor. Mungkin itu sebabnya pula sekarang Indonesia didorong
untuk memasuki industri 4.0 dan banyak wirausaha yang bermunculan.
Kelebihan :
1. Adanya kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi selama tidak mengganggu kepentingan masyarakat.
2. Perekonomian nasional diutamakan untuk kemakmuran rakyat.
3. Pengelolaan perekonomian berjalan secara kolektif atau bersama-sama untuk mencapai kemakmuran
bersama.
4. Hak milik individual diakui oleh negara selama pemanfaatannya tidak bertentangan dengan kepentingan
umum.
Kekurangan :
1. Perekonomian cenderung berjalan kurang efisien karena sistem ini mengutamakan proses demokrasi yang
membutuhkan waktu.
2. Proses pengambilan keputusan ekonomi berlangsung lambat karena harus diselaraskan dengan
kepentingan bersama.
3. Adanya dominasi negara dalam pengelolaan perekonomian berpotensi meredam dan ‘membunuh’ daya
kreasi dan inovasi masyarakat.
KRITERIA SISTEM EKONOMI YANG BAIK
Menurut Grossman (1984), Sebuah sistem ekonomi dikatakan baik bila dilihat dari dua aspek
Pepatah bijak diatas mungkin sudah lama kita dengar, memang , kenyataan hidup diungkapkan dalam pepatah
diatas, Manusia lahir , hidup, dewasa dan mati tanpa dapat memprediksi dengat tepat. Ketidakpastian itu hanya
untuk mengurangi kadar ketidakpastian saja. Sebab dengan berkurangnya kadar ketidakpastian itu, manusia
lebih leluasa bergerak di dalam keterbatasannya.
Karena itulah manusia menyusun sistem ekonomi. Tentu saja sistem ekonomi yang baik adalah sistem
ekonomi yang mampu menghadapi ketidakpastian,dilihat dari dimensi waktunya , ketidakpastian yang dihadapi
manusia adalah ketidakpastian jangka pendak dan jangka panjang.
Ketidakpastian jangka pendek adalah ketidakpastian dalam tenggang waktu sekitar satu sampai lima tahun.
Ketidakpastian ini di sebabkan oleh hal-hal yang bersifat teknis misalnya kegagalan panen karena musim
kemarau yang terlalu cepat dating dan atau terlalu panjang.kegagalan ini dapat mngacaukan tingkat produksi
dalam satu periode musim tanam. Kepastian ini menyebabkan pegerakan-pergerakan harga dalam jangka
pendek. Misalnya kegagalan panen padi diindonesia tahun 1972 telah menyebabkan inflasi sekitar 40%.
Sebaliknya, melimpahnya panen padi telah menyebabkan anjloknya harga gabah kering.ketidakpastian ini telah
mempengaruhi ekspektasi para petani yang menyebabkan mereka malas memprduksi.
Berbeda dengan ketikdapastian jangka pendek, ketidakpastian ini bisa terjadi dalam kurun waktu antargenerasi
(lebih panjang daripada 25 tahun) Faktor-faktor penyebabnya juga beragam.ketidakpastian ini tidak dapat diatasi
hanya dengan mengandalkan peningkatan kemampuan teknis manajerial, melainkan harus dengan
penyempurnaan kelembagaan-kelembagaan yang ada dalam perekonomian.
b) Unjuk Prestasi
Terlepas dari ideology yang mendasarinya, sebuah sistem ekonomi dikatakan baik jika
menghasilkan ,antara lain:
1) Kemakmuran
Suatu Negara dikatakan makmur jika output perkapitanya sangat besar.Tetapi criteria ini harus ditambahkan
bahwa selain rata-ratanya besar, outputnya terbagi secara relative rata. Misalnya suatu Negara menurut standar
PBB tahun 1990 dikatakan makmur bila pendapatan perkapitanya sudah melebihi US$ 8000 selain itu distribusi
pendapatannya juga relative baik, misalnya koefesien gininya setidaknya antara 0,3-0,5.
2) Pertumbuhan
Salah satu syarat untuk tercapainya kemakmuran adalah adanya pertumbuhan ekonomi. Hanya saja ada yang
perlu diperhatikan tentang tingkat pertumbuhan ekonomi.Untuk Negara-negara NSB seperti Indonesia ,
pertumbuhan ekonomi termasuk rendah.Tetapi untuk Negara maju seperti Amerika dan Jepang , tingkat
pertumbuhannya sangat tinggi.
3) Produktivitas
Ukuran tingkat produktivias yang umumnya dipakai adalah output/input. Jika angkanya makin besar , maka
perekonomian makin produktif. Peningkatan produktivitas amat mendukung pertumbuhan ekonomi. Jika
produktivitas meningkat, maka dengan jumlah input yang sama akan dihasilkan jumlah output yang lebih
banyak.
4) Pemberdayaan
Kemakmuran tidak akan tercapai tanpa pertumbuhan. Pertumbuhan amat menuntut peningkatan
produktivias.tetapi produktivitas tidak akan meningkat jika sebagian besar rakyatnya tidak diberdayakan.
Menuru David Ricardo, manusia cendrung untuk menggunakan sumber daya alam sebanyak-banyaknya untuk
mencapai kemajuan ekonomi. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa manusia umumnya lebih dahulu
menggunakn sumber daya alam yang terbaik kualitasnya. Akibatnya , para generasi penerus hanya mewarisi
alam yang rusak , atau sumber-sumber daya alam yang kualitasnya lebih rendah.