Anda di halaman 1dari 10

MATERI KELOMPOK 8

SISTEM EKONOMI INDONESIA

M. Faiz Jaktiasa (154230136)

Habil Kurnia (154230149)

Yohana Kristianingsih (154230150)

A. Pengertian sistem ekonomi

Sistem ekonomi adalah kombinasi aturan dan mekanisme yang digunakan untuk
mencapai tujuan ekonomi suatu negara sesuai dengan kondisi kenegaraan negara tersebut
dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan. Setiap negara memiliki sistem
ekonomi yang unik, sejalan dengan ideologi, karakteristik sosial, kondisi ekonomi, dan
sumber daya yang berbeda.

 Pengertian menurut para ahli


1. Menurut Adam Smith, sistem ekonomi adalah upaya manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidup dengan meningkatkan kesejahteraan.
2. Menurut Suroso (1997), sistem ekonomi adalah upaya untuk mengatur pertukaran
barang dan jasa dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3. Menurut Dumairy, sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur hubungan
ekonomi antar manusia melalui lembaga-lembaga dalam kerangka kehidupan
sosial.
4. Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, sistem ekonomi melibatkan unsur-
unsur seperti unit-unit ekonomi, agen-agen ekonomi, dan lembaga-lembaga
ekonomi yang berinteraksi, memengaruhi, dan mendukung satu sama lain.

B. Sistem-sistem Ekonomi

Penerapan sistem ekonomi di suatu negara dipengaruhi faktor internal dan eksternal.
Faktor internalnya dapat berupa sumber daya manusia, sumber daya alam, letak geografis,
dan kondisi fisik. Sementara, faktor eksternalnya dapat berupa keamanan global, politik
dunia, kondisi perekonomian dunia dan perkembangan teknologi. Selanjutnya, kita akan
mengenal beberapa jenis sistem yang ada di dunia. Berikut beberapa diantaranya:
1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional sebagai sistem paling konvensional dengan dua elemen
utama didalamnya yaitu menghargai tradisi dan minimnya jumlah limbah yang dihasilkan.
Sistem ekonomi tradisional sendiri identik diterapkan di masyarakat pedesaan dengan hasil
ekonomi berupa pertanian.

Cara transaksi yang digunakan dengan cara bertukar barang sebab hasil dari alam dan
tenaga manusia adalah modal utama di masyarakat saat itu. Dalam sistem ekonomi
tradisional Pemerintah tidak berhubungan langsung dalam aktivitas ekonomi, ia hanya
berperan sebagai penjaga ketertiban. Tujuan utama sistem ekonomi ini sendiri hanya sampai
kepada kebutuhan hidup sehari-hari masyarakatnya yang terpenuhi bukan
mencari keuntungan.

Aktivitas ekonomi masih berhubungan dengan tradisi dan kebudayaan. Cara produksi
yang digunakan masih sangat sederhana dan tidak memiliki struktur kerja, ia juga tidak
menggunakan fasilitas terpusat, teknologi dan hal-hal yang menjadi simbol kemajuan.

Masing-masing anggota perekonomian tradisional memiliki peran khusus sehingga


setiap anggota memiliki hubungan yang erat. Apabila pebisnis konvensional menggunakan
sistem ekonomi ini, maka mereka harus berupaya menjaga bisnisnya tidak stagnan atau jalan
di tempat, berikut ini beberapa kelebihan sistem ekonomi tradisional:

 Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional :


 Tujuan sistem ekonomi ini adalah memenuhi kebutuhan hidup, bukan mencari
keuntungan. Sehingga memiliki sifat kekeluargaannya yang sangat erat. Meski sifat
kekeluargaan ini biasanya hanya muncul diantara orang-orang yang sudah saling
mengenal dalam waktu lama. Ciri-ciri dari kentalnya sifat kekeluargaan ini adalah
adanya fenomena hutang piutang. Karena masing-masing anggota yang terlibat
merasa bahwa batasan-batasan antara mereka bias sehingga fenomena utang piutang
kemudian muncul.
 Jarang terjadi kecurangan atau saling menjegal demi keuntungan salah satu pihak.
Karena memiliki sifat kekeluargaan, ancaman persaingan tidak sehat juga dapat
ditekan seminimal mungkin terhadap berbagai jenis-jenis badan usaha yang ada.
Persaingan tidak sehat merupakan sebuah tindakan yang dapat merugikan banyak
pihak. Namun, karena kegiatan produksi di dalam sistem ekonomi tradisional sangat
terbatas, persaingan tidak sehat pun dapat dihindari keberadaannya.
 Rendahnya tingkat kesenjangan ekonomi karena pendapatan antar individu cukup
merata
 Pemerintah sekadar menjadi pengawas saja dan tidak melakukan monopoli.

 Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional:


 Sulit diprediksinya kualitas dan kuantitas produksi sehingga akhirnya dilakukan
standarisasi karena mengandalkan hasil alam.
 Efektivitas Kerja Rendah sebab tidak adanya struktur kerja yang jelas sehingga segala
aktivitas yang dilakukan tidak terkontrol dan terevaluasi dengan baik. Tidak hanya itu,
efektivitas kerja juga memiliki dampak yang cukup besar terhadap tingkat
kesejahteraan masyarakat dimana jika efektifitasnya rendah maka dapat diartikan
tingkat kesejahteraan masyarakat disana juga rendah, hal ini berlaku sebaliknya.
 Pertumbuhan ekonomi berlangsung dengan sangat lambat, sebab berbeda dengan
sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi tradisional berjalan apa adanya sehingga
tidak inovatif dan cenderung tidak berkembang. Hal ini juga turut terjadi karena pola
pikir masyarakat di sistem ekonomi tradisional yang umumnya sulit
menerima perubahan.

2. Sistem Ekonomi Komando

Sistem ekonomi komando memiliki sistem yang terpusat, dan terdominasi. Sebagian
besar sistemnya akan dikendalikan oleh pemerintah yang terlibat dalam proses produksi
mulai dari peralatan hingga ke fasilitasnya. Faktor dominasi sendiri jelas terlihat pada sumber
daya berharga, karena sesuatu yang mampu menghasilkan keuntungan terbesar akan dikuasai
oleh pemerintah dan sumber daya lainnya akan dikelola oleh rakyat.

Meski demikian jika pemerintah mampu membuat kebijakan yang tepat maka banyak
keuntungan yang akan didapat seperti terciptanya pemerataan pembangunan dari
pemanfaatan sumber daya milik negara tersebut. Negara yang menerapkan sistem
perekonomian ini diantaranya Korea Utara, Republik Rakyat Cina, Vietnam dan Kuba.

 Kelebihan Sistem Ekonomi Komando:


 Pemerintah mudah melakukan pengawasan dan pengendalian harga barang di pasar,
saat terjadi masalah akan lebih mudah diatasi karena pemerintah memiliki semua data
terkait perekonomian.
 Pemerintah dapat mengendalikan berbagai permasalahan ekonomi seperti tingginya
pengangguran, kemiskinan, inflasi, dan lain-lain sebab ia berperan sebagai
pengontrol. Ia juga dapat menjaga kondisi ekonomi lebih stabil karena semua
dijalankan berdasarkan desainnya.
 Tidak terjadi kesenjangan sebab semua masyarakat memiliki kondisi ekonomi yang
relatif stabil.
 Pemerataan pendapatan dapat tercapai dan lebih jarang mengalami krisis ekonomi
Karena kesenjangan pendapatan, pengangguran, inflasi dapat ditangani dengan lebih
baik, alhasil negara penganut sistem ini jarang mengalami krisis.
 Mudah dikontrol aktivitas ekonominya tak hanya pada produksi, tapi juga distribusi,
dan konsumsi karena pemerintah paham betul tentang arus barang dan jasa.
 Kekurangan Sistem Ekonomi Komando
 Hak individu tidak diakui, karenanya meski seseorang memiliki kreativitas, hal ini
tidak diperbolehkan. Pemerintah memonopoli perekonomian hingga kemudian pihak
lain tidak diberikan kesempatan untuk ikut terlibat. Hal ini amat merugikan warga
untuk meningkatkan kapasitas dirinya.
 Pertumbuhan ekonomi cenderung lambat, meski pemerataan pendapatan bisa dicapai,
tetapi bila ditilik secara global, perkembangan ekonomi cenderung lebih lambat.
Karena perekonomian hanya dipegang oleh segelintir orang, maka kemajuan tidak
kunjung dicapai.
 Sistem pasar tergantung oleh kualitas pemerintahannya. Bila kualitas pemerintah baik,
maka bagus pula kondisi perekonomian. Tetapi, bila pemerintah tidak memiliki
kualitas yang cukup tinggi, maka akan berimbas pada perekonomian. Karenanya
pemerintah kemudian berupaya mencari pihak yang kompeten dalam urusan ekonomi.

3. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran atau dikenal juga dengan istilah dual economy sebab
mengkombinasikan sistem ekonomi pasar dan komando. Hasilnya pemerintah dan pasar
kemudian bekerja sama dalam mengelola sumber daya yang ada. Pemerintah mengakui hak
milik perorangan dengan catatan tidak merugikan kepentingan umum.
Pemerintah berperan dalam memberikan batasan dan dapat melakukan intervensi,
Pemerintah membuat perencanaan, peraturan, dan kebijakan yang berkaitan dengan
perekonomian, Persaingan kemudian terjadi di pasar dalam batas yang wajar dan bersih
dimana pemerintah turut melakukan pengawasan. Mekanisme pasar akan menentukan jenis
dan jumlah barang yang diproduksi.

Pemerintah menguasai semua sumber daya vital yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Pihak pemerintah dan swasta memiliki peran yang sama dalam kegiatan
perekonomian. Meski demikian sistem ini juga rawan mengalami masalah khususnya saat
kekuatan pemerintah meningkat.

Hal Ini dipicu oleh kontrol berlebih ataupun sulitnya akses dan perekonomian yang
kurang fleksibel. Selain itu pemerintah juga terlibat dalam mekanisme pasar melalui berbagai
kebijakan ekonomi dan kebijakan moneter. Kekurangan sistem ekonomi ini diantaranya
Pemerintah yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibanding pihak swasta, selain
itu meskipun pemerintah berperan aktif dalam perekonomian.

Namun masalah ekonomi tetap terjadi misalnya inflasi, pengangguran, dan sebagainya.
Pemerataan pendapatan juga sangat sulit untuk diwujudkan pada sistem ekonomi ini.
Pertumbuhan ekonomi cenderung lebih lambat dibandingkan dengan sistem ekonomi liberal.

 Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran


 Fluktuasi ekonomi menjadi lebih terjaga dan stabil.
 Hak perekonomian individu bisa diakui serta didukung oleh pemerintah.
 Dalam sektor ekonomi, pihak swasta dan pemerintah dapat dibedakan secara jelas.
 Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
 Jika pihak swasta lebih mendominasi, maka bisa memunculkan terjadinya suatu
monopoli.
 Apabila pihak pemerintah yang lebih mendominasi, maka bisa menyebabkan
terjadinya etatisme.
4. Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi sosialis adalah sistem yang masyarakatnya memiliki kesetaraan dalam
kepemilikan atas faktor-faktor produksi (Pekerja, pengusaha, modal dan sumber daya alam
yang dimiliki oleh masyarakat tapi pengelolaannya diatur oleh negara secara penuh).
Pemerintah juga berperan penuh dalam mengatur distribusi dan hasil produksi. Di
Indonesia sendiri terdapat satu bentuk ekonomi Pancasila yang berlandaskan kepada ideologi
Pancasila dengan makna ekonomi demokrasi dan menganut asas kekeluargaan serta gotong
royong dengan konsep dari, oleh dan untuk rakyat. Dalam sistem Pancasila tersebut, koperasi
juga dijadikan salah satu ujung tombak oleh pemerintah Indonesia dalam
memajukan perekonomian.

 Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis:


 Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan oleh pemerintah sehingga
pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
 Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi
pemerintah dapat dilakukan secara merata.
 Pemerintah juga dapat lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa
yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu Pemerintah
juga lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
 Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis;
 Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu. Tidak ada kebebasan untuk
mempunyai sumber daya. Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena
hanya terbatas pada ketentuan pemerintah.

5. Sistem Ekonomi Pasar

Ekonomi pasar terlihat lebih identik dengan pasar bebas. Dalam sistem ini, organisasi
yang dijalankan oleh masyarakatlah yang menentukan bagaimana perekonomian akan
berjalan, bagaimana pasokan dihasilkan hingga tuntutan apa saja yang diperlukan. Faktanya,
tidak ada satupun negara di dunia yang menerapkan sistem ini secara penuh. Keuntungan
terbesar dari sistem pasar ini adalah terpisahnya pasar dan pemerintah.

Hal ini mengurangi dominasi pemerintah dan kemajuan serta inovasi bisa berkembang
dengan lebih cepat. Dengan adanya sistem ini, maka pebisnis juga harus dapat menyikapi
dengan cepat berbagai resiko dari pasar bebas seperti kemungkinan adanya inflasi dan
pahami dengan cepat penyebab dari inflasi tersebut.

6. Sistem Ekonomi Liberal


Sistem ekonomi liberal adalah sebuah sebuah sistem ekonomi yang di mana semua
anggota masyarakat diberikan kebebasan oleh negara untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Oleh sebab itu, sistem ekonomi yang satu ini sering juga disebut dengan istilah sistem
ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi liberal bisa dibilang sebagai sistem ekonomi yang lebih
mengutamakan untuk mendapatkan keuntungan, sehingga pengusaha akan selalu berusaha
untuk selalu produktif agar keuntungan tetap terjaga.

 Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal


 Mudah meningkatkan atau menumbuhkan produktivitas terhadap kualitas produk
yang akan diproduksi dan dijual.
 Pengusaha dapat meningkatkan jiwa kreativitasnya dengan cara berinovasi terhadap
produk yang diproduksi.
 Hanya berfokus pada keuntungan diri sendiri atau kelompok saja.
 Keuntungan menjadi prioritas utama, sehingga dapat dijadikan sebagai motivasi
dalam membangun usaha.
 Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal
 Dapat menciptakan suatu monopoli usaha, sehingga terjadi kesenjangan sosial, seperti
kaya dan miskin.
 Persaingan usaha menjadi tidak sehat atau tidak seimbang.
 Ketidakstabilan dalam bidang perekonomian sering menjadi tidak stabil.

7. Sistem Ekonomi Kerakyatan

Sistem ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berlandaskan demokrasi


ekonomi. Dengan kata lain, semua kegiatan ekonomi di bawah kendali setiap anggota
masyarakat, sehingga kemakmuran dan kesejahteraan anggota masyarakat menjadi hal yang
utama. Oleh sebab itu, sistem ekonomi ini sering disebut juga dengan nama ekonomi
pancasila.

 Kelebihan Sistem Ekonomi Kerakyatan


 Setiap sumber daya dan keuangan negara yang akan digunakan melalui proses
musyawarah lembaga perwakilan rakyat terlebih dahulu.
 Perekonomian disusun dengan cara kekeluargaan.
 Setiap sumber daya bumi dan air dikuasai oleh negara dengan tujuan untuk
memakmurkan rakyat.
 Kekurangan Sistem Ekonomi Kerakyatan
 Dalam perekonomian, negara menjadi lebih dominan, sehingga bisa mematikan sektor
perekonomian yang berada di luar kapasitas negara.
 Bisa menyebabkan terjadinya monopoli pada suatu kelompok tertentu.

C. Sistem Ekonomi Indonesia

Pada tahun 1950-an, Indonesia menganut sistem ekonomi liberal hingga paham
komunisme masuk ke tanah air dan ekonomi kemudian berubah lagi menjadi ekonomi sistem
sosialis. Selanjutnya masa orde lama berganti dengan pemerintahan orde baru, bentuk
perekonomian diubah lagi menjadi sistem demokrasi ekonomi karena dianggap lebih sesuai
dengan citra diri Indonesia.

Tak sampai disitu ketika orde reformasi bergulir, ekonomi Indonesia berganti lagi menjadi
sistem ekonomi kerakyatan atau ekonomi pancasila. Sistem ekonomi kerakyatan masuk ke
dalam jenis sistem yang campuran. Hingga saat ini Indonesia menganut sistem ekonomi
Pancasila yang merupakan pengembangan dari sistem campuran.

Landasan sistem ekonomi Indonesia sendiri adalah Pancasila dan UUD 1945 yang
berasas kekeluargaan dan gotong royong dari, oleh, dan dan untuk rakyat di bawah
kepemimpinan dan pengawasan pemerintah. Negara menguasai faktor produksi yang strategis
dan menyangkut kepentingan rakyat banyak.

Pemerintahnya berperan dalam mengawasi kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pihak
swasta. Wujud konkret dari konsep tersebut adalah badan usaha koperasi yang berfokus pada
kesejahteraan anggota. Selain itu, adanya perbedaan peran antara badan usaha milik negara
(BUMN) dan milik swasta (BUMS) yang kemudian berperan dalam memudahkan
pengawasan pemerintah. Karakteristik sistem ekonomi di Indonesia, diantaranya:

1. Aktivitas ekonomi dianggap sebagai kegiatan bersama dengan mengedepankan unsur


kekeluargaan atau disebut juga gotong-royong.
2. Cabang produksi yang dinilai strategis sekaligus dinilai berpengaruh besar kepada
hajat hidup rakyat. Maka cabang tersebut harus dikuasai atau dikelola oleh negara
untuk kemakmuran rakyatnya.
3. Menerapkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan pada seluruh kegiatan
ekonomi.
4. Pemerintah melakukan pengawasan kepada setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh pihak swasta. Hal tersebut bertujuan supaya tidak terjadi praktek kecurangan,
contoh: mafia perdagangan, monopoli, hingga penipuan. Dengan begitu, akan tercipta
unsur keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pentingnya dukungan hukum dalam kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia, dimana
hingga saat ini pertumbuhan dan perkembangan ekonomi serta lembaga keuangan syariah
semakin pesat dan signifikan di Indonesia
REFERENSI

Hamid Labetubun, Muchtar A., et al. SISTEM EKONOMI INDONESIA. CV WIDINA


MEDIA UTAMA, 2021.

https://www.gramedia.com/literasi/macam-sistem-ekonomi/
#Sistem_Ekonomi_di_Indonesia

https://umsu.ac.id/berita/sistem-ekonomi-pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis/

Anda mungkin juga menyukai