SOAL
JAWABAN
2. Sistem ekonomi di Indonesia yang cocok yaitu Campuran dan karena Indonesia juga sudah
menerapkan sistem ekonomi campuran dengan implementasi Pancasila didalamnya, sehingga
Indonesia dikatakan menggunakan sistem ekonomi Demokrasi Pancasila. Sistem ekonomi
campuran merupakan sistem ekonomi yang digunakan oleh negara kita Indonesia. Sistem
ekonomi campuran ini merupakan campuran dari sistem ekonomi pasar dan terpusat dimana
pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Penerapan
sistem ekonomi campuran ini juga akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi
liberal/pasar dan terpusat/komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
alasannya : cocok dengan kepribadian sesuai dengan butir pancasila, karena demokrasi
(berpusat dengan rakyat) namun dilandasi hukum dan asas pancasila sesuai dengan pasal 33
UUD 1945.
3. Ya, sistem ekonomi yang dianut suatu negara harus dapat menentukan pembangunan
ekonomi negara, karena sistem ekonomi direalisasikan untuk memenuhi kewajiban seperti
infrastruktur yang layak, karena tanpa sistem ekonomi pembangunan tidak akan merata
karena tidak sesuai dengan sistem ekonomi yang dianut.
Kegiatan ekonomi dalam sistem ini sangat erat kaitannya dengan tradisi dan budaya.
Sistem tersebut juga berlaku bagi masyarakat pedesaan yang menghasilkan hasil ekonomi
berupa pertanian. Tujuan utama dari sistem ekonomi ini sendiri hanyalah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari masyarakat, bukan untuk mengejar keuntungan. Metode produksi yang
digunakan masih sangat sederhana, tanpa struktur kerja, dan tanpa menggunakan sarana,
teknologi, dan tanda-tanda kemajuan yang terpusat. Setiap anggota ekonomi tradisional
memiliki peran khusus, sehingga setiap anggota memiliki hubungan yang erat.
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara memberi kebebasan
kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang
dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of
Nations’, yang diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya memberikan
kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi. Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal di
antaranya hak milik atas alat produksi di tangan perorangan. Harga barang ditentukan oleh
permintaan dan penawaran di pasar. Selain itu, dalam sistem ini ada persaingan bebas serta
tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
1) Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi, baik perorangan maupun kelompok
2) Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
3) Kegiatan ekonomi sebagian besar dilakukan oleh swasta
4) Campur tangan pemerintah sangat sedikit/terbatas
5) Modal mempunyai peraran yang penting alam kegiatan ekonomi
Seperti namanya, sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi terpusat. Sebagian
besar sistem tersebut akan dikendalikan oleh pemerintah, yang melibatkan proses produksi
dari peralatan hingga fasilitas.
Kelebihan sistem ekonomi komando
Pemerintah mudah memantau dan mengendalikan harga komoditas di pasar
Pemerintah dapat mengendalikan berbagai masalah ekonomi seperti
tingginya angka pengangguran, kemiskinan, inflasi, dan lain-lain, karena
merupakan pengendali.
Pemerintah juga bisa menjaga ekonomi lebih stabil karena semua
dilaksanakan sesuai dengan rancangannya.
Tidak ada kesenjangan karena semua memiliki kondisi ekonomi yang relatif
stabil.
Distribusi pendapatan dapat tercapai, krisis ekonomi lebih jarang terjadi,
tidak hanya dalam hal produksi, tetapi juga dalam hal distribusi dan
konsumsi, serta mudah bagi pemerintah untuk mengontrol kegiatan
ekonominya karena pemerintah sangat mengetahui aliran pendapatan barang
dan jasa.
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan
sistem ekonomi terencana, berjalan di garis tengah antara kebebasan dan kontrol, yaitu batas
antara peran mutlak negara/kolektif dan peran utama dari individu. Pada sistem ekonomi
campuran, antara pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut
meningkatkan kegiatan perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan stabilisator
kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan
produksi, distribusi, dan konsumsi.
5. Faktor geografi
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 13.677 pulau besar –
kecil (baru 6.044 pulau memiliki nama, diantaranya 990 pulau yang dihuni manusia);
terbentang dari 60LU sampai 110LS sepanjang 61.146 km., memiliki potensi ekonomi yang
berbeda-beda karena perbedaan SDA, SDm, kesuburan tanah, curah hujan (Sutjipto, 1975).
Wilayah Indonesia seluas 5.193.250 km2, 70 persennya (± 3,635,000 km2) terdiri dari lautan
(menjadi negara bahari) letaknya strategis karena : memiliki posisi silang (antara Benua Asia
dan Benua Australia), menjadi jalur lalulintas dunia (antara Laut Atlantik dan Laut Pasifik)
dan menjadi paru-paru dunia (memiliki hutan tropis terbesar).
Menghadapi kesulitan komunikasi dann transportasi antar pulau (daerah) baik untuk angkutan
barang maupun penumpang; arus barang tidak lancar; perbedaan harga barang yang tajam;
perbedaan kesempatan pendidikan dan kesempatan (lapangan) kerja; kesemuanya itu
merupakan potensi kesenjangan.
Faktor Demografi
Indonesia negara nomor 4 di dunia karena berpenduduk lebih dari 310 juta orang.
Penyebaran penduduk tidak merata (dua per tiga tinggal di P. Jawa), sebagian besar hidup di
pedesaan (pertanian), bermata pencairan sebagai petani kecil dan burah tani dengan upah
sangat rendah.
Mutu SDM rendah : ± 80% angkatan kerja berpendidikan SD. Produktivitas rendah karena
taraf hidup yang rendah: konsumsi rata-rata penduduk Indonesia RP 82.226 per bulan (1993),
namun 82% penduduk berpendapatan di bawah RP 60.000 per bulan per kapita (Sjahrir,
1996).
Indonesia yang berpenduduk lebih dari 210 juta orang membutuhkan berbagai barang, jasa
dan fasilitas hidup dalam ukuran serba besar (pangan, sandang, perumahan dan lain-lain).
Namun dilain pihak kemampuan kita untuk berproduksi (produktivitasnya) rendah. Hal ini
akan menciptakan kondisi munculnya rawan kemiskinan.
Faktor sosial, budaya dan politik
Sosial :Bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku (heterogin) dengan beraagam budaya, adat
istiadat, tata nilai, agama dan kepercayaan yang berbeda-beda.
Budaya :status orientationn tidak produktif, konsumtif, suka pamer dan mudah memicu
kecemburuan sosial.
Politik : sebelum kolonialis Belanda datang, bangsa Indonesia hidup di bawah kekuasaan raja-
raja.